Anda di halaman 1dari 8

1.1.

Akuntansi dan Teknologi Informasi


Istilah sistem informasi akuntansi mencakup penggunaan teknologi informasi untuk
menyediakan informasi bagi pengguna. Teknologi informasi melibatkan komputer, tetapi juga
melibatkan teknologi yang lain untuk memproses informasi.
1.1.1. Fungsi Sistem Informasi
Fungsi sistem informasi bertanggungjawab atas pemrosesan data. Pemrosesan data
merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling mendasar di setiap organisasi. Fungsi
setiap sistem informasi dalam organisasi telah mengalami evolusi. Dulu, fungsi ini diawali dengan
struktur organisasi yang sederhana, yang hanya melibatkan beberapa orang. Sekarang fungsi
tersebut telah berkembang menjadi struktur yang kompleks yang melibatkan banyak spesialis.
Lokasi Organisasi
Pentingnya pola fungsi sistem informasi dalam organisasi tergantung pada pentingnya
suatu aplikasi komputer dalam suatu organisasi. Jika aplikasi komputer yang diterapkan lintas
fungsi dan anggaran sistem komputer semakin meningkat, maka peran fungsi sistem informasi
dalam organisasi juga akan cenderung meningkat. Dalam banyak perusahaan, CIO berada
langsung di bawah manajer puncak atau dua level di bawah manajer puncak. Namun, di sebagian
organisasi, banyak departemen sistem informasi masih berada di bawah manajer keuangan senior,
seperti controller. Biasanya ini terjadi pada perusahaan kecil atau perusahaan yang baru mulai
menggunakan sistem informasi. Terlepas dari lokasi fungsi sistem informasi dalam struktur
organisasi, dewan penasihat merupakan alat bagi manajer dari area lain untuk mengendalikan dan
memengaruhi kebijakan, anggaran dan perencanaan jasa informasi dalam organisasi. Dewan
penasihat mencakup manajer sistem informasi itu sendiri, dan sebagian staf departemen sistem
informasi. Dewan penasihat bertemu secara berkala satu bulan sekali untuk menetapkan dan
mengevaluasi kebijakan, anggaran, dan keputusan proyek sistem informasi. Mengingat anggota
dewan adalah pengguna jasa sistem informasi, dewan penasihat dapat memberi masukan pengguna
sekaligus memngendalikan fungsi sistem informasi. Staf dari fungsi audit internal juga dapat
menjadi anggota dari dewan penasihat atau juga bias fungsi audit memberikan saran dan
mengevaluasi fungsi sistem informasi melalui saluran yang lain. Dapat dilihat pada gambar
berikut, pimpinan fungsi sistem informasi disebut dengan Chief Information Officer (CIO) dan
dewan penasihat (Steering Committee). Setiap fungsi dalam gambar tersebut mewakili hubungan
terkait pembagian tugas dan tanggung jawab untuk seluruh fungsi sistem informasi.
Spesialisasi Fungsional
Struktur departemen sistem informasi yang paling lazim adalah fungsi, yaitu pemberian
wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area keahlian teknis setiap staf. Semakin besar
departemen sistem informasi, setiap fungsi dalam departemen tersebut akan cenderung semakin
terspesialisasi. Departemen sistem informasi dibagi menjadi lima fungsi utama : analisis sistem,
pemrograman, operasi, technical suupport, dan usser support.
1. Fungsi analisis bertugas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk mendesain sistem
yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
2. Fungsi pemrograman bertanggung jawab untuk mendesain, membuat kode, menguji,
dan men-debug program komputer yang diperlukan untuk mengimplementasikan
sistem yang telah dirancang oleh analis.
3. Fungsi operasi bertanggung jawab menyiapkan data, mengoperasikan peralatan, dan
memelihara sistem.
4. Fungsi technical support bertanggung jawab dengan sistem operasi, perangkat lunak,
desain database, pengelolaan data, dan teknnologi komunikasi.
5. Fungsi user support bertugas melayani pengguna, serupa dengan fungsi technical
support yang bertugas melayani personel di departemen sistem informasi. Fungsi usser
support sering berperan sebagai pusat informasi. Pusat informasi adalah suatu fasilitas
pendukung bagi pengguna dalam organisasi.
Kelima fungsi tersebut, masing-masing masih dapat dipecah lagi seiring dengan
membesarnya departemen sistem informasi. Fungsi analisis dapat dipecah lagi menjadi analisis
informasi dan perancangan sistem. Analisis informasi secara khusus bertanggungjawab
mengidentifikasi kebutuhan pengguna, sedangkan perancangan sistem bertugas menerjemahkan
kebutuhan tersebut ke dalam sistem aplikasi. Fungsi pemrograman dapat dibagi menjadi
pemrograman sistem , pemrograman aplikasi, dan pemrograman pemelihataan. Fungsi operasi
dapat dipecah menjadi operasi komputer, penyiapan data, pustakawan program, maupun
pustakawan data.
Spesialisasi technical support mencakup pemrograman sistem, yang bertanggungjawab
atas pengembangan perangkat lunak. Hal ini memungkinkan fungsi sistem analis untuk
berkonsentrasi mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan desain sistem secara konseptual.
Administrasi data, sebagai bagian dari technical support, berkoordinasi dengan penyimpanan data
dan penggunaan data oleh user. Selain itu, fungsi administrasi data juga bertanggungjawab atas
integritas database perusahaan. Analis komunikasi memiliki tanggung jawab atas teknologi
komunikasi, sebagai alat transfer data antarjaringan.
Spesialisasi dalam fungsi technical support bervariasi tergantung pada lingkungan sistem
informasi. Hal ini juga berlaku pada fungsi analis pemrograman, operasi, dan user support.
Sebagai contoh, programmer pemeliharaan berada di bawah manajer operasi dan bukan di bawah
manajer pemrograman. Penugasan beberapa programmer pemeliharaan ke fungsi operasi sering
terjadi dalam perusahaan yang memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sistem informasi
berbasis komputer. Banyaknya program menjadikan fungsi pemeliharaan menjadi satu aktivitas
yang kontinu.
Fungsi user support penting dalam teknologi pemrosesan yang terdistribusi, seperti di
perusahaan yang melegalkan komputasi pengguna akhir. Manajer user support bekerja sama
dengan CIO untuk merencanakan pemenuhan layanan jasa komputasi bagi pengguna. Fungsi user
support sering berperan sebagai fungsi informasi. Pusat informasi adalah suatu fasilitas pendukung
bagi pengguna dalam organisasi. Pusat ini membantu pengguna mengembangkan aplikasi
pemrosesan mereka buat untuk diri mereka sendiri. Pusat informasi menyediakan baik perangkat
keras, perangkat lunak, maupun jasa konsultasi bagi pengguna. Dalam banyak organisasi, pusat
informasi membantu pengguna untuk mengevaluasi perangkat keras dan perangkat lunak yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Fungsi user support juga dapat berperan untuk menerima
komentar ataupun saran dari pengguna mengenai operasi departemen sistem informasi.
Sekalipun bentuk organisasi fungsional itu lazim, tetapi ada variasi yang sering pula terjadi,
yaitu struktur fungsi analisis dan pemrograman berdasarkan proyek. Dalam organisasi proyek,
analis dan programmer diberi tugas untuk proyek aplikasi tertentu dan mereka akan bekerja sama
untuk menyelesaikan proyek tersebut di bawah tanggung jawab pimpinan proyek. Organisasi
proyek membebankan tanggung jawab setiap proyek aplikasi pada satu kelompok personel sistem
informasi. Berbeda dengan organisasi fungsional, tanggung jawab untuk suatu proyek tertentu
menjadi bagian tanggung jawab dari berbagai area fungsional yang berbeda.

1.1.2. Komputasi Pengguna-Akhir


Komputasi pengguna akhir (EUC) adalah penggunaan komputer oleh pengguna-akhir yang
menjalankan sendiri aktivitas pemrosesan informasi dengan perangkat keras, perangkat lunak, dan
sumber daya profesional yang disediakan oleh organisasi. Salah satu aplikasi EUC umumnya
adalah pengambilan informasi dari database organisasi dengan menggunakan bahasa query dari
suatu sistem manajemen database (DBMS).
Sebagai contoh, akuntan mengakses data piutang dagang dari database perusahaan yang
terpusat, memanipulasi data tersebut, dan mencetak laporan. Dengan menggunakan komputer
personal yang tersambung ke jaringan dan query, pengguna membuat dan mengirimkan
permintaan ke perangkat lunak pengendali akses database. Pekerjaan tersebut kemudian diproses
oleh prosesor bahasa query, dan berikutnys laporan yang diminta dikirim ke pengguna. Pengguna
tidak melewati spesialis sistem informasi untuk mendapatkan informasi, tetapi mengembangkan
sendiri aplikasi pemrosesan data dan mengimplementasikannya dengan menggunakan perangkat
lunak bahasa query. Penggunaan komputer secara langsung oleh pengguna untuk menjalankan
fungsi yang sebelumnya menjadi wewenang spesialis sistem informasi merupakan karakterikstik
EUC. Sebelum adanya fasilitas EUC pengguna harus mengajukan permohonan informasi apa yang
dibutuhkan ke departemen sistem informasi, dan kemudian menunggu departemen sistem
informasi mengirimkan laporan yang diminta. Jika permohonan tersebut ditolak atau ditunda,
pengguna harus membuat laporan tersebut secara manual, jika memang memungkinkan untuk
membuat laporan tersebut secara manual.
Komputer personal memungkinkan pengguna memiliki kemampuan untuk memproses
data sendiri. Sekali pengguna telah mendapatkan data, mereka dapat melakukan proses apapun
seperti yang mereka butuhkan.

1.1.3. Teknologi Respons Cepat


Teknologi respons-cepat adalah teknologi yang cepat dan responsif demi terwujudnya total
quality performance (TQP), atau juga dikenal total quality management (TQM), dalam bisnis.
TQP adalah suatu filosofi bahwa setiap orang harus melakukan yang benar dengan cara yang benar
sejak pertama kali. Teknologi semacam Electronic Data Interchange (EDI) dan Universal Product
Code (UPC) merupakan teknologi yang berperan penting dalam mewujudkan sistem respons-
cepat.
Just-in-Time,
Just-in-Time adalah sistem persediaan yang melakukan order pembelian sesuai dengan “tarikan
permintaan konsumen”, bukannya atas dasar “tingkat permintaan yang diinginkan penjual” dalam
interval waktu tertentu untuk mempertahankan tingkat persediaan. Dalam lingkuan yang tidak just-
in time, aktivitas proses bersifat sporadik. Contohnya pesanan pembelian produk diproses secara
periodic per kelompok dan dikirim ke vendor untuk pengisian kembali persediaan. Persediaan
dipertahankan pada suatu level tertentu untuk mengantisipasi kebutuhan di masa yang akan datang.
Biaya pesan diminimalkan dengan menerapkan konsep EOQ ketika mengambil keputusan kapan
harus memesan vendor. Bebeda dengan JIT, pesanan ke pemasok didasarkan atas penjualan aktual
untuk dengan cepat mengisi kembali persediaan barang yang terjual. Jadi, pesanan didasarkan pada
pola pembelian konsumen saat ini.

Web Commerce
Web Commerce, adalah penjualan yang dilakukan melalui World Wide Web. Penjualan semacam
ini memberikan banyak manfaat bagi konsumen dan pedagang. Maanfaat bagi konsumen adalah:
1. Tidak ada antrian untuk mengetahui informasi produk.
2. Jika konsumen memiliki pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan terkait dengan
produk, maka melalui perangkat lunak berbasis web, pelanggan dapat memperoleh
jawaban yang cepat.
3. Transaksi berbasis web dienkripsi sehingga meningkatkan keamanan transaksi lewat web.
Manfaat bagi pedagang adalah sebagai berikut.
1. Pengehematan biaya dengan adanya pemesanan otomatis.
2. Pengkodean data transaksi secara elektronik dan otomatis.
3. Biaya overhead murah. Toko internet dapat ditempatkan hanya pada sebuah komputer
desktop.
4. Informasi mengenai produk perusahaan tersedia secara luas.
5. Kemampuan untuk secara cepat memperbarui (update) dan menyebarkan informasi
mengenai produk baru maupun harga baru.
Pertimbangan utama bagi banyak orang untuk membeli lewat internet adalah keamanan dan
privasi. Untuk alasan ini, American Institute of Public Accountants mensponsori Web Trust yang
secara khusus melatih akuntan public untuk mengevaluasi dan menilai website dengan
menggunakan kriteria keamanan tertentu.
Electronic Data Interchange
Electronic Data Interchange merupakan tukar-menukar dokumen bisnis dari komputer
langsung ke komputer lain melalui jaringan komunikasi. Jaringan EDI antara komputer pengecer
dan sistem komputer pemasok mengeliminasi pemrosesan kertas dan memingkinkan pemrosesan
order pembelian secara instan. Hal ini memfasilitasi pengiriman barang dengan respon-cepat.
Pemasok juga dapat mengirimkan tagihan lewat EDI. Dalam beberapa kasus, pengecer dapat juga
membayar ke pemasok lewat transfer dana elektronik (EFT). Semua kejadian ini dapat terjadi
tanpa campur tangan manusia.

Extensible Bussiness Reporting (XBRL)


Extensible Bussiness Reporting (XBRL) adalah bahasa yang memfasilitasi pertukaran
berbagai jenis dokumen bisnis dan laporan keuangan lewat internet. XBRL memiliki standar yang
berdampak lebih luas dibanding EDI. Banyak orang merasa bahwa XBRL kemungkinan dapat
menggantikan EDI. Tuntutan pelaporan keuangan oleh Securities and Exchange Commission
(SEC) merupakan contoh penerapan SBRL. SEC mengizinkan perusahaan untuk mengirimkan
laporan keuangan secara elektronik dalam format XBRL. Laporan yang dikirimkan dengan cara
ini akan segera dipublikasikan dalam web SEC dalam hitungan menit setelah laporan tersebut
dikirim.

Pemanufakturan Terintegrasi-Komputer (CIM)


Pemanufakturan Terintegrasi-Komputer (CIM) merupakan satu pendekatan penggunaan teknologi
informasi dalam perusahaan pemanufakturan yang terintegrasi. Komponen sistem CIM mencakup
desain dengan bantuan komputer (Computer-Aided Design, CAD), sistem pengawasan dan
pengendalian produksi yang real time, serta sistem pengendalian persediaan dan pemesanan
persediaan. Komponen CIM terkoneksi ke jaringan komputer dan dilengkapi dengan sistem
perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung operasi yang terdistribusi. CIM mengurangi
biaya informasi dan, dengan EDI, membuat produsen, pemasok, dan pelanggan menjadi lebih
dekat satu dengan yang lain.
Otomatisasi data sumber dari aktivitas produksi merupakan hal penting dalam CIM, karena itu bar
code yang dapat dibaca oleh mesin dan teknologi scanner merupakan komponen sistem yang
penting. Bar code pada produk pemanufakturan memungkinkan komputer atau robot
mengidentifikasi bahan baku, memproses informasi, dan menjalankan prosedur yang harus
dijalanakan.
Sistem Pembayaran Elektronik (EFT)
Sistem Pembayaran Elektronik (EFT) merupakan satu sistem pembayaran elektronik,
dalam arti yang pemrosesan dan komunikasi terjadi secara elektronik. Sistem EFT memungkinkan
terjadinya perpindahan dana antar-organisasi secara elektronik atas dasar intruksi pelanggan. Bank
dapat terkait dengan aplikasi EDI perusahaan.
Industri perbankan dan keuangan menggunakan FedWire, Clearing House Interbank
Payment System (CHIPS), dan Clearing House Automated Payment System (CHAPS). FedWire
merupakan sistem komunikasi dan pembayaran elektronik. Bank yang menyimpan rekening
cadangan di US Federal Reserve Bank menggunakan FedWire untuk mentransfer dana. CHIPS
merupakan sistem kliring otomatis yang digunakan untuk melakukan kliring pembayaran
Eurodollar antara lembaga keuangan U.S. dengan institusi keuangan di luar U.S. CHAPS
digunakan terutama oleh banyak bagian terutama kliring di U.K. dan Bank of England. CHAPS
memungkinkan layanan transfer dana poundsterling dalam satu hari yang sama.
Sistem EPT eceran mencakup sistem pembayaran menggunakan telepon dan telegram,
sistem pembayaran preauthorized, aplikasi POS, dan anjungan tunai mandiri (ATM). Telegram
merupakan bentuk paling tua dari pertukaran dana, dan masih cukup manual. Sistem pembayaran
per telepon, sering disebut aplikasi pay-by-phone, serupa dengan telegram, hanya saja medium
komunikasi data yang utama adalah telepon. Dalam pembayaran lewat telepon, pelanggan
menelepon bank mereka dan membayar langsung ke penjual dengan touch-tone phone. Sistem
pembayaran preauthorized digunakan jika kreditor dan pelanggan memiliki rekening pada satu
bank yang sama. Sistem POS memungkinkan terjadinya otorisasi transaksi secara elektronik dan
pendebetan rekening pelanggan di lokasi penjual. Sistem POS dapat terhubung langsung dengan
database kartu kredit maupun kartu debet sehingga mengurangi biaya kurir untuk mengirimkan
dokumen secara fisik. ATM menjalankan fungsi perbankan dengan lebih cepat melalui
pengurangan intervensi manual. ATM terhubung dengan jaringan komputer yang memproses
transaksi keuangan dan, dalam hal penggunaan jaringan secara bersama-sama, ATM juga
menyediakan fungsi kliring dengan bank lain. ATM digunakan antara lain untuk penarikan uang
tunai, deposit uang, transfer dana dari satu rekening ke rekening yang lain, dan melakukan
pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai