Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


(Pengguna dan Pengembang Sistem)
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra SE., M.Si

Disusun oleh :
Gita Suci Pratiwi (43218110268)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
ABSTRAK

Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana


masing-masing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap sebelumnya. Tahap awal
dari pengembangan sistem umumnya dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna
dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran
rencana stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya
untuk periode 3 sampai 5 tahun. Spesialis-spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri atas
analisis sistem, administrator basis data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan
operator. Perusahaan hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber
daya informasinya. Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database, dan
pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis informasi. Ketika
sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis informasi, pengguna tidak
diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan hal-hal selain penyebutkan kebutuhan informasi
mereka. Ketika tuntutan pengguna untuk mendapat dukungan komputer yang lebih besar
mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu untuk mengikutinya. Akibatnya, pengguna
akhirnya mengembangkan sistem mereka sendiri. Suatu fenomena yang disebut komputasi
pengguna akhir. Pengguna-pengguna lainnya mampu melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan
pengembangannya dan mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah
perusahaan para penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi pengguna akhir akan
menikmati keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak mampu.

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
            Spesialis-spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri atas anilis sistem,
administrator basis data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator. Perusahaan
hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber daya informasinya.
Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database, dan pengetahuan khusus yang
dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis informasi.

Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis informasi, pengguna
tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan hal-hal selain penyebutkan kebutuhan
informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna untuk mendapat dukungan komputer yang lebih
besar mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu untuk mengikutinya. Akibatnya,
pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka sendiri. Suatu fenomena yang disebut
komputasi pengguna akhir. Pengguna-pengguna lainnya mampu melakukan sendiri kebanyakan
pekerjaan pengembangannya dan mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah
perusahaan para penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi pengguna akhir akan
menikmati keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak mampu.
Pengetahuan mencerminkan bahan-bahan yang dapat dipelajari dan keahlian meliputi
kemampuan-kemampuan alamiah, yang ditingkatkan oleh pendidikan dan pengetahuan.
Aplikasi-aplikasi otomatisasi kantor yang pertama awalnya dirancang untuk digunakan oleh
para pegawai secretariat dan juru tulis, namun aplikasi tersebut tak berapa lama menyebar
ketingkat manajerial dan professional. Aplikasi ini dimungkinkan oleh suatu konsep yang
disebut sebagai kantor maya dimana pekerja tidak harus secara fisik bertempat dilokasi kantor
agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Gerakan kantor maya yang dipicu oleh telecommuting
dan hoteling menjadi begitu popular hingga ia memperluas konsep dari organisasi maya.
Pengembangan sistem adalah suatu aktivitas yang selalu berevolusi
LITERATUR TEORI

Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana


masing-masing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap sebelumnya. Tahap awal
dari pengembangan sistem umumnya dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna
dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran
rencana stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya
untuk periode 3 sampai 5 tahun.

A. Organisasi Bisnis
Organisasi bisnis merupakan struktur yang memiliki hierarki yang memiliki keahlian berbeda.
Struktur biasanya akan mengga,barkan dengan jelas pembagian kerja. Wewenang dan tanggung
jawab dalam perusahaan bisnis diorganisasikan sebaga suatu herarki, atau struktur piramida
dari wewenang dan tanggung jawab yang semakin bertambah. Tingkat atas herarki terdiri atas
manajerial, profesional, dan karyawan teknis, sedangkan tingkatan terendah terdiri atas pekerja
operasional. Herarki tersebut terdiri atas manajemen tingkat senior, manajemen tingkat
menengah, dan manajemen operasional.

Manajemen tingkat senior (senior managemen) membuat keputusan strategi jangka panjang
tentang produk dan jasa serta memastikan kinerja finansial dari perusahaan. Manajemen
tingkat menengah (middle management) akan menjalankan rencana dan program dari
manajemen senior.
Manajemen tingkat operasional (operational management) bertanggung jawab untuk
mengawasi kegiatan harian besok.

Tenaga ahli (knowladge wroker) seperti insinyur, ilmuan atau arsitek, merancang produk dan
jasa dan menciptakan pengetahuan baru dari perusahaan, sedangkan pekerja data (data
worker) seperti sekretaris, membantu pekerjaan surat menyurat dan laporan di semua
tingkatan perusahaan. Pekerja produksi (production worker) atau pekerja jasa (service
worker)sesungguhanya memproduksi produk dan menghasilkan jasa.
Para ahli dipekerjakan dan dilatih pada fungsi bisnis yang berbeda. Fungsi bisnis utama atau
tugas khusus dilakukan oleh organisasi bisnis yang terdiri atas bagian penjualan dan pemasaran,
bagian manufaktur dan produksi, akuntansi dan keuangan, dan sumber daya manusia.

Dalam organisasi harus menjabarkan :


1. Visi dan Misi; Strategi pengembangan sistem membutuhkan keputusan politis dari pimpinan
tertinggi yang telah dijabarkan dalam strategi aktivitas organisasi. Sistem Informasi
Manajemen
2. Analisis Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan kompetensi yang dimiliki. Analisis Tupoksi
akan mengarah pada seberapa jauh pencapaian kinerja organisasi dapat dicapai, dengan
menggunakan trend-trend penting, risiko-risiko yang harus dihadapi dan potensi peluang
yang dimiliki (menggunakan analisis SWOT)

Sistem informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis. Area bisnis
dalam perusahaan adalah:
 Keuangan
 Sumber daya manusia
 Layanan informasi
 Produksi
 Pemasaran
Sistem informasi ini dirancang khusus untuk organisasi fisik, yaitu bagaimana cara sumber daya
fisik (manusia, bahan baku, mesin dan uang) dialokasikan ke berbagai area fisik perusahaan
global, divisi, wilayah, distrik, cabang dan seluruhnya.

B. Organisasi Layanan Informasi


Selain dalam tingkatan organisasi, manajer dapat ditemukan diberbagai area bisnis. Tiga area
bisnis traditional adalah pemasaran, produks, dan keuangan. Belakangan ini dua area tambahan
telah dianggap memiliki arti yang cukup penting yaitu sember daya manusia dan layanan
informasi

Kita telah menggunakan istilah layanan informasi untuk menguraikan unit perusahaan yang
memiliki tanggung jawab atas mayoritas sumber daya informasi. Nama lainnya adalah divisi SIM
atau departemen SIM, tetapi khususnya istilah teknogi informasi (TI) lebih populer digunakan.

Gambar Organisasi Layanan Informasi

Sumberdaya informasi seperti perangkat keras komputer, perangkat lunak, ahli informasi,
pengguna, fasilitas, data base, dan informasi, sebagian besar sumber daya tersebut berada di
lokasi pelayanan informasi dan menjadi tanggung jawab Chief Information Officer (CIO). Sumber
daya informasi yang berada di lokasi pengguna menjadi tanggung jawab manajer di area
pengguna yang bersangkutan.

Ahli informasi (information specialist) untuk menggambarkan pegawai yang bertanggung jawab


penuh dan berkontribusi dalam menyediakan sumber daya informasi yang diperlukan
perusahaan. Ahli informasi berawal dari profesi-profesi analisis sistem, programer, dan
operator. Ditambah lagi dengan administrator data base, ahli jaringan, dan webmaster.

 Analisis Sistem
Bekerja dengan pengguna untuk mengembangkan sistem-sistem baru dan memperbaiki sistem
yang sudah ada. Analisis sistem adalah orang yang ahli dalam mendefenisikan masalah dan
dalam membuat dokumentasi tertulis mengenai bagaimana komputer akan membantu
menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

 Administrator Basis Data


Bagian ini bertanggung jawab atas basis data disebut sebagai administrator basis data
(database administrator-DBA). Tugas DBA terbagi dalam empat area utama yaitu :
perencanaan, implementasi, operasi, dan keamanan.

 Webmaster
Webmaster bertanggungjawab atas isi dan penyajian atas situs Web perusahaan. Webmaster
harus beekerja sama dengan spesialis jaringan untuk memastikan selalu terbuka. Tugas penting
dari webmaster adalah melacak orang-orang yang mengunjungi halaman web perusahaan.

 Spesialis Jaringan
Bekerja dengan analisis sistem dan pengguna dalam membuat jaringan komunikasi data yang
menyatukan sumber daya komputasi yang menyebar.

 Programer
Menggunakan dokumentasi yang dibuat oleh sistem analissi untuk membuat kode program
komputer yang mengubah data menjadi informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

 Operator
Operator menjalankan peralatan komputasi berskala besar, seperti komputer maniframe dan
server yang biasanya berlokasi dalam fasilitas komputasi perusahaan.

C. Struktur Organisasi Layanan Informasi


Ahli informasi dalam pelayanan informasi dapat dikelompokkan dalam berbagai cara. Pertama
kali unit organisasi dipusatkan di perusahaan, dalam pelaksanaannya semua sumber daya
informasi berada dalam unit tehnologi informasi. Strutr oranisasi bersifat operasional
tersentralisasi. Struktur organisasi ini digabungkan dalam siklus hidup sistem. Perusahaan
menugaskan sekelompok programer dan analisi sistem tertentu untuk membangun sistem baru
dan menugaskan analisis sistem dan programer untuk memelihara sistem yang telah ada. Unit
unit operasional, database, administrasi dan network memberikan kontribusi dalam
mengembangkan serta memelira sistem. Yang mana masing-masing kelompok ini dipimpin oleh
seorang manajer.

Struktur organisasi perusahaan yaitu sentralisasi dan desentralisasi mempunyai kelebihan


seperti perusahaan-perusahaan besar menginginkan struktur organisasi atau struktur sentral
yang tedesentralisasi yaitu dapat dicapai dengan memberikan kewenangan terhadap unit SI
perusahaan untuk membuat keputusan yang bersangkutan dengan infrastruktur TI dan
memberikan kewenangan kepada area bisnis untuk membuat keputusan mengenai strategi
penggunaan TI di arealnya masing-masing. Struktur sentralisasi ini memiliki dua kesulitan yaitu :
pertama, TI saat ini memegang peranan lebih penting dalam perusahaan di banding beberapa
tahun sebelumnya. Kedua, cepatnya perubahan teknologi mengharuskan strutur organisasi
memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan penetahuan informasi dan keterampilan
di bidang informasi baik di pihak pengguna maupun di pihak pengembang sistem. Selain itu,
baik vendor maupun konsultan harus mampu menyediakan berbagai tipe sumber daya
informasi yang diperlukan.

Dalam merespon kebutuhan ini ada tiga struktur inovatif, yaitu model partner, model platform
dan model berskala. Masing-masing model inovatif bergabung dengan tiga jaringan komunikasi.
Visioning network memungkinkan CIO bekerja bersama dengan managemen puncak untuk
membuat perencanaan strategis sumber daya informasi. Jaringan inovasi digunakan oleh CIO
untuk berhubungan dengan area bisnis sehingga aplikasi inovatif dapat dikembangkan untuk
area tersebut. Sourcing network dimanfaatkan sebagai interface dengan vendor dengan tujuan
untuk mendapatkan sumber daya informasi.

1. Model partner adalah ide yang mengemukakan bahwa TI bekerja dengan area bisnis dalam
penggunaan TI untuk mencapai inovasi-inovasi bisnis. Struktur tersebut menggambarkan
unit TI bertanggung jawab dalam inovasi nilai, perencanaan strategis, mengelola
infrastruktur, mengelola keuangan, mengelola sumber daya manusia, dan ketersediaan
pelayanan. Visioning network yang dilibatkan CIO, CEO, dan managemen tingkat puncak
membentuk tim dalam perencanaan strategis mengenai bagaimana sumber daya informasi
kapan digunakan. Inovation network digunakan CIO yang bekerjasama dengan masing-
masing area bisnis dan DIO (divitional information officer) masing-masing dalam mencapai
nilai inovasi dan menyampaikan hasil solusi. Sourcing network digunakan sebagai interface
dengan vendor untuk mendapatkan sumber daya informasi

2. Model platform mengasumsikan bahwa TI tidak akan berinisiatif secara aktif untuk memulai
inovasi bisnis, tetapi akan menyediakan jaringan sehingga informasi dapat dilakukan oleh
area bisnis. visioning network melibatkan CIO dalam perencanaan informasi strategis, tetapi
network inovatif digunakan oleh menejer keuangan untuk mencapai inovasi nilai dalam
area-area bisnis. Meneger dari enam area inovasi lainnya, khususnya menejemen
infrastuktur, penyampaian solusi dan penyediaan pelayanan mengembangkan kemampuan
TI pada area masing-masing sehingga mereka dapat menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam area bisnisnya.

3. Model terskala. Beberapa perusahaan, khususnya beroperasi secara berulang-ulang, terus


secara cepat menyesuaikan tingkat sumber daya informasi mereka untuk merespon kondisi
pasar. Sumber daya harus cepat di dapatkan ketika mendapatkan kesempatan merebut
pasar dan harus cepat disimpan ketika kondisi pasar tidak memungkinkan untuk
mempertahankan biaya tetap minimum.

D. End User Computing


End User Computing (EUC) adalah pengguna yang menggunakan prioduk akhir dari satu sistem
berbasis komputer. Komputasi Pengguna Akhir (EUC) berarti pengembangan seluruh atau
sebagian sistem informasi oleh pengguna.

Sistem informasi yang pertama dikembangkan dengan para spesialis informasi melakukan
seluruh pekerjaan bagi para pengguna. Pengguna dipisahkan dari komputer oleh para spesialis
informasi.
Namun, sekarang pengguna akhir tidak perlu bertanggung jawab penuh atas pengembangan
sistem, namun mereka harus menanggung sebagian dari tanggung jawab tersebut. Dalam
banyak kasus, pengguna akan bekerja sama dengan spesialis informasi dalam mengembangkan
sistem. Oleh karena itu, konsep EUC tidak berarti hilangnya kebutuhan akan spesialis informasi.
Konsep ini lebih diartikan bahwa spesialis informasi lebih banyak berperan sebagai konsultan
daripada yang sebelumnya mereka lakukan.

Dampak pendidikan komputer.


Sejak awal tahun 1980-andampak dari program-program pendidikan komputer ditngkat
pendidikan universitas dan pra-universitas sangat terasa. Berbagai tingkatan manajemen,
terutama ditingkat yang bawah, mulai diisi dengan orang-orang yang memiliki keahlian
komputer yang baik.

Antrian layanan informasi.


Para spesialis informasi selalu memiliki pekerjaan yang labih banyak daripada yang dapat
mereka tangani. Ketika pemakai muai meminta jasa-jasa informasi untuk dukungan sistem
tambahan, unit layanan tidak dapat menanggapi dengan cepat, dan terjasi timbunan pekerjaan
yang menunggu untuk diolah komputer.

Murahnya peranti keras.


Pasar selalu oleh komputer yang murah. Para pemakai dapat mendapatkan perangkat keras
mereka dengan mudah. Bahkan mereka bisa memesannya melalui telepon kemudian pesanan
akan diantar.

Peranti lunak siap pakai.


Ada berbagai perangkat lunak yang disediakan oleh perusahaan piranti keras maupun piranti
lunak. Perangkat lunak tersenut mengerjaka tugas-tugas akuntansi dan sekaligus memberi
informasi bagi pengambilan keputusan.

E. Pengguna Sebagai Suatu Sumber Daya Informasi


Pengguna dari sistem informasi perusahaan adalah sumber daya informasi penting yang dapat
memberikan suatu kontribusi nyata dalam mencapai sasaran strategis dan meraih keunggulan
kompetitif. Hal ini terutama berlaku ketika pengguna dapat secara aktif ikut berpartisifasi dalam
pengembangan sistem dan mempraktikan komputasi pengguna akhir.

Keuntungan komputasi pengguna akhir antara lain adalah untuk menyalakan kemampuan dan
tantangan dan mempersimpit jarak komunikasi. Pergeseran beban kerja ke area-area pengguan
akan memberikan kelonggaran sedikit kepada spesialis informasi untuk lebih konsentrasi pada
organisasi secara luas, dan memungkinkan mereka melakukan pekerjaan yang lebih baik lagi di
area-area tersebut. Spesialis juga akan memiliki banyak waktu untuk memelihara sistem yang
sudah ada. Kombinasi antara pendidikankomputer, teknologi yang murah, dan piranti lunak
yang siap pakai, teleh memungkinkan pengguna menciptakan beberapa sistem. Ketika
pengguna mengembangkan aplikasi mereka sendiri, mereka bahkan tidak perlu komunikasi lagi,
jadi jarak komunikasi akan menyempit.

Namun, pengembangan sistem yang dilakukan sendiri akan menghadapkan perusahaan kepada
sejumlah risiko, yaitu:
 Sasaran sistem yang buruk
 Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk, karena sepintar-pintarnya
para pengguna tetap tidak akan bisa mengalahkan profesionalisme speeialis informasi.
 Pengguanaan sumber daya informasi yang tidak efisien, misalnya karena ketidakcocokan
hardware dengan software sehingga harus mengulang sistem yang telah dibuat.
 Hilangnya integritas data, misalnya pengguna akhir salah dalam memasukan informasi
sehingga berdampak kepada pengambilan keputusan.
 Hilangnya keamanan karena kecerobohan pengguna akhir dalam menjaga data
 Hilangnya kendali
Karena potensi yang dimilikinya, perusahaan harus mengembangkan suatu rencana
strategis sumber daya informasi yang memungkinkan EUC berkembang dan tumbuh subur.
Sedangkan untuk risikonya, jenis-jenis pengendalian yang bekerja begitu baik di layanan
informasi juga harus diterapkan pada area-area pengguna.

F. Kriteria Pendidikan, Pengetahuan, dan Keahlian yang Dibutuhjan Untuk Karir Di Bidang
Layanan Informasi
Pengetahuan dan keahlian sangat dibutuhkan dalam pengembangan sistem informasi. Para
spesialis informasi menggunakan pengetahuan dan keahliannya secara continiu. Sedangkan
para pengguna menggunakannya saat mereka membutuhkannya saja atau saat mereka terlibat
dalam komputasi pengguna akhir.
Pengetahuan pengembangan sistem
Pengetahuan dalah sesuatu yang dapat dipelajari, melalui pendidikan formal maupun
pendidikan sendiri seperti membaca dan mengamati. Ada beberapa pengetahuan yang
dibutuhkan dalam mengembangkan sistem
1. Pengetahuan komputer (computer literacy) adalah kemampuan untuk menggunakan
sumber daya komputer guna mendapatkan pemrosesan yang dibutuhkan.
2. Pengetahuan informacy (informasi literacy) meliputi pemahaman bagaimana menggunakan
informasi dalam setiap langkah memcahkan masalah dimana informasi itu akan diperoleh
dan bagaimana membagi informasi denan orang lain.
3. Dasar-dasar bisnis (business fundamentals) yaitu pemahaman tentang bisnis yang baik.
4. Teori sistem (system theory) menjelaskan bagaimana mengembangkan suatu fenomena
dalam bentuk struktur-struktur sistem normatif.
5. Pengembangan sistem (system development process) terdiri atas langkah-langkah yang
diambil untuk mengembangkan sistem informasi.
6. Pembuatan model sistem (systems modeling) terdiri atas berbagai cara untuk
mendokumentasikan suatu sistem.

Keahlian Pengembang Sistem


Meskipun keahlian merupakan suatu hal yang dapat dipelajari, namun setiap individu memiliki
keahlian yang berbeda yang berasal dari bakat alamiah, dan proses belajar merupakan
penyempurnaannya. Keahlian pengembang sistem meliputi keahlian komunikasi, kemampuan
analisis, kreatifitas, dan kepemimpinan.
Comunication skills (keahlian komunikasi) merupakan kemampuan menyampaikan informasi
kepada orang lain dengan baik secara lisan, tulisan, maupun dengan gambar. Analytical
ability (kemampuan analisa) melibatkan studi atau pemahaman akhir atas suatu situasi dengan
tujuan untuk merumuskan respon atau solusi. Creativity (kreativitas) yaitu menciptakan ide
atau solusi baru sepenuhnya atau sebagian. Leadership (kepemimpinan) merupakan
kemampuan mengarahkan orang liain untuk melaksanakan tugasnya.
G. Otomatisasi Kantor
Otomatisasi kantor (Office Automation – OA) adalah penerapan otomatisasi, seperti teknologi
komputer pada pekerjaan kantor. OA meliputi sistem elektronik formal maupun informal yang
terutama berhubungan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun
di luar perusahaan.

Suatu keunggulan dari OA adalah adanya fakta bahwa ia memberikan suatu sehubungan
dengan komunikasi bagi orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk salaing
berkomunikasi satu sama lain.

Aplikasi OA sebelumnya dimaksudkan unutk mendukung kerja sekretariatan dan


administratif.Seiring dengan bertambahnya pengetahuan komputer di kalangan manajer dan
profesional, mereka menyadari bahwa mereka dapan menggunakan berbagai aplikasi untuk
memecahkan madalah. Mereka mulai denhan menggunakan e-maial untuk komunikasi dengan
pemecah masalah lainnya.menggunakan penanggalan elekttronik untuk menjadualkan rapat
dengan pemecah masalah yang lain., melakukan konfrensi video untuk menghubungka mereka
di wilayah geografis yang luas.

H. Kantor Maya
Suatu pekerjaan tidak hanya di lakukan di dalam kantor saja, pekerjaan dapat dilakukan dimana
saja di suatu kantor maya. Konsep kantor maya (virtual office) pekerjaan dapat dilakukan
dimana saja selama tempat kerja tersebut terhubung dengan satu atau lebih lokasi tetap
perusahaan oleh suatu jenis kemampuan komunikasi elektronik. Konsep ini dimulai
dengan telecommuting, lalu disempurnakan untuk menciptakan suatu fasilitas kantor yang
disebut hoteling.

Telecommuting
Istilah telecommuting diperkenalkan karena merupakan seuatu cara yang tepat untuk
menggambarkan bagaimana karyawan dapat secara elektronik pergi ke tempat kerja.
Keuntungan terbesar bagi karyawan adalah fleksibilitas yang diberikan dalam menjadualkan
tugas-tugas pekerjaan sehingga tugas pribadi juga dapat diakomodasi. Keuntungan lainnya
adalah perusahaan biasanya memberikan perhatian yang lebih besar kepada kebutuhan
komunikasi.

Namun terdapat juga kerugiaanya seperti karyawan yang melakukan telekomuting merasa
dianggap tidak begitu penting karena sifatnya yang terisolasi. Kerugian yang lainnya adalah
kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan atau terganggunya karir. Karena pekerjaan dilakukan
terpisah dari operasi perusahaan, karyawan bisa berpikiran semua karyawan yang bekerja
dengan menggunakan komputer dan modem akan dapat melakukan pekerjaan mereka
dan mereka dapat menjadi korban “pemecatan elektronik”. Meskipun mereka tidak dipecat,
mereka merasa bahwa mereka akan sulit mendapatkan peluang karir. Kerugian yang ketiga
adalah meningkatnya ketegangan keluarga. Batasan keluarga dengan urusan pekerjaan akan
menjadi kabur, situasi keluarga bisa mempengaruhi kerja karyawan tersebut.

Hoteling
Konsep hoteling adalah semua karyawan hanya datang ke kantor jika mereka perlu, dan ide di
baliknya adalah bahwa perusahaan menyediakan suatu fasilitas terpusat yang dapat dibagi
bersama karyawan jika terdapat kebutuhan akan ruangan dan dukungan kantor.

Keuntungan hoteling adalah pemanfaatan sumber daya ruangan yang kebih efektif dan fokus
pada yang lebih baik tentang apa yang dibutuhkan. Risiko lainnya adalah anggapan akan
hilangnya bonus oleh para karyawan yang tidak memilki kantor pribadi, hilangnya perasaan
berada dalam satu komunitas.

Beberapa keuntungan kantor maya adalah sebagai berikut:


1. Karena berkurangnya karyawan yang berada di kantor maka biaya fasilitas dapat dikurangi.
2. Hanya dengan memberikan komputer dan modem perusahaan dapat mempekerjakan
karyawannya di rumah, maka biaya peralatan pun akan berkurang.
3. Dengan kantor maya ini karyawan dapat melakukan pekerjaan setiap hari, jadi tidak ada
alasan tidak bekerja karena hujan, badai, dan sebagainya.
4. Kantor maya turut dalam kontribusi sosial, seseorang yang cacat fisiknya sekalipun dapat
dipekerjakan asal memiliki keahlian dan pengetahuan yang cukkup.

Di balik kelebihat tersebut ada kekurangan yang harus dipertimmbangkan, seperti rendahnya
moral karyawan karena tidak adanya umpan balik karena tidak bertatap muka oleh atasan dan
rekan karyawan. Selain itu keamanan informasi sangat penting untuk dipertimbangkan, dengan
adanya kantor maya perusahaan akan sulit mengontrol lingkungan kantor maya.

PEMBAHASAN

Di Pizza Hut mempunyai banyak fasilitas yang berbeda di setiap cabangnya yaitu banyaknya
meja makan, ukuran tempat atau gedung Pizza Hut tetapi dalam penyajian itu mengutamakan
kesamaan rasa dan kelezatan yang sama dari pusatnya maka ada standar taste. Fasilitas yang
utama pada saat ini yaitu sistem order atau pesan makanan melalui hotline khsusus dan akan
diantar ke rumah. Sebagai tempat makan yang besar atau dapat juga disebut restorant besar
maka Pizza Hut banyak sekali costumer yang datang untuk makan disini, apabila semua tempat
penuh maka costumer harus mengisi waiting list dan ini sangat membuang – buang
waktu costumer sehingga harus menunggu tempat yang kosong dan harus menahan lapar
dengan posisi berdiri.
Dalam rangka menghadapi kondisi pasar dan persaingan yang selalu dinamis, Pizza Hut
menerapkan informasi sistem yang dapat menunjang daya saing, diantaranya berinvestasi pada
sistem Point of Sale dan operasi toko secara otomatis serta membuka toko secara on line
(www.pizzahut.com) di jaringan internet. Sistem informasi ini dapat digunakan sebagai senjata
untuk menjangkau konsumen dimana saja berada, sesuai dengan slogannya yaitu “to be
wherever our customer are”, yang pada nantinya tentu saja dapat meningkatkan penerimaan
perusahaan.
Analisis Sistem Informasi Manajemen Pizza Hut
Penjelasan mengenai sistem informasi yang digunakan oleh Pizza hut dapat dijelaskan pada
uraian berikut. Tipe sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut adalah :
1. Operating Support System
Merupakan suatu sistem yang menghasilkan berbagai produk informasi untuk keperluan
internal dan eksternal yang menunjang kegiatan operasi.
2. Transaction Processing System (TPS)
TPS yang digunakan oleh Pizza Hut adalah Point of Sale (POS) System, yaitu suatu sistem yang
menggunakan terminal elektronik cash register untuk menyimpan dan mengirim data
entry penjualan pada semua jaringan yang langsung terhubungi dengan komputer pusat dan
dapat diproses untuk keperluan cepat atau periodik. Point of Sale adalah bagian yang paling
vital dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung
dengan pelanggan dan data base perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan
software yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. Pada
prinsipnya sistem operasional Pizza Hut merupakan aliran kerja yang diterjemahkan secara
baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan pelanggan diterima oleh sistem point of sale (order
station) yang akan dicatat oleh makaline station sebagai pengumpul data kolektif dari
beberapa order station. Kemudian pesanan pelanggan akan diproses langsung
oleh kitchen dengan hardcopy document transaksi sebagai perintah kerja. Semua data transaksi
akan tersimpan didalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas
kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh headquater melalui jaringan WAN.
3. Enterprise Collaboration System (ECS)
ECS merupakan sistem yang digunakan baik oleh komponen eksternal perusahaan dalam hal ini
konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Sistem ini juga digunakan untuk keperluan
koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan, misalkan antar outlet KFC atau
Pizza Hut akan dihubungkan ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran
informasi dapat mudah dilakukan. Pizza Hut menerapkan online order terhadap kosumennya.
Layanan online order ini terbagi atas tiga menu, menu pertama adalah log in account untuk
para konsumen baik itu konsumen yang reguler ataupun konsumen baru dengan memasukkan
kode pin untuk mengetahui jaringan Pizza Hut terdekat. Menu yang kedua adalah demonstrasi
pembelian, layanan ini disediakan bagi para pelanggan untuk mencoba melakukan
pemesanan online sebelum melanjutkan kedalam transaksi sebenarnya. Dan yang ketiga
adalah help features yakni cara perusahaan untuk berkomunkasi dengan pelanggan melalui
email dan telepon bebas pulsa. Dengan adanya hal ini maka secara tidak langsung Pizza Hut
telah melakukan pendekatan terhadap konsumennya, karena bukan tidak mungkin
dengan customer relation management yang dilakukan Pizza Hut akan menciptakan loyalitas
tersendiri bagi para konsumennya.
Menunjang operasi bisnis dalam hal:
 Melayani transaksi penjualan
 Membantu dalam me-record pembelian pelanggan
 Melacak persediaan
 Membayar gaji karyawan
 Pembelian bahan baku
 Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya

Menunjang Keunggulan Strategis (strategic advantage) :


1. Sistem informasi yang digunakan dapat mendukung misi perusahaan dalam
hal 100% customer satisfaction.
2. Melalui website-nya (www.pizzahut.com) konsumen dapat mengorder
secara online atau mencari restoran Pizza Hut terdekat (dengan fasilitas layanan store
finder) dan juga bisa mendapatkan kupon potongan harga secara gratis melalui situs
tersebut. Hal-hal seperti ini dapat menarik pelanggan-pelanggan baru dan menjauhi
pelanggan dari restoran kompetitor.
3. Melalui sistem informasi, Pizza Hut dapat senantiasa melakukan diferensiasi produk
melalui competitive recipes, sehingga dapat selalu melakukan perubahan rasa sesuai
dengan perubahan selera pelanggan dan selalu memberikan terobosan baru terhadap
terhadap produk-produk Pizza Hut.
4. Melalui sistem informasi yang digunakan, maka dapat mempercepat delivery
order dalam keadaan panas (fresh from the oven) dengan harga yang wajar (value
priced application). Sehingga konsumen dapat langsung merasakan kenikmatan asli dari
produk-produk yang ditawarkan oleh Pizza Hut dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama
dengan harga yang cukup terjangkau.
5. Sistem informasi POS sangat mudah digunakan untuk mendukung kelancaran
6. kegiatan operasional perusahaan (user friendly). Oleh karena itu sistem informasi yang
digunakan oleh Pizza Hut sangat bermanfaat terhadap keuntungan strategis perusahaan,
 Selain dampak positif, dampak negatif akan ditimbulkan oleh penggunaan SIM pada
Pizza Hut, ini biasanya terjadi diantaranya Pizza Hut akan kehilangan kepercayaan dari para
konsumen yang disebabkan karena berbagai macam, diantaranya penggunaan teknologi
internet yang kerap dengan namanya pembobolan sistem oleh seorang hacker,
pembobolan sistem informasi manajemen ini bisa berlangsung dan berdampak yang besar
bagi perusahaan karena sumber-smber informasi penting telah dicuri.
 Yang kedua, Pizza Hut bisa kehilangan kepercayaan dari para pelangan karena kesalahan
sistem pada website miliknya, biasanya karena website yang kurang diupdate, sehingga
konsumen akan kesulitan untuk mendapatkan informasi yang jelas serta up to date dari
Pizza Hut. Padahal informasi ini sangat penting untuk menarik para konsumen.
 Yang terakhir dampak negatif dari penggunaan sistem informasi manajemen pada Pizza
Hut adalah kerugian yang tidak terduga, disebabkan oleh ganguan yang disebabkan secara
sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia atau
kesalahan sistem elektronik.

KESIMPULAN

     Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi. Demikian


pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi perusahaan
yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang
bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam
perusahaan. Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan baik,
maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah
manajemen dan membantu serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen.
Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen dalam usaha pencapaian tujuan,
sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya harus dikaitkan
dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik
manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

Arijanto, A., Hikmah, D., & Nashar, Muhammad. (2015). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Universitas Mercu Buana. Yogyakarta: Sibuku Media
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management Information Systems. USA: Pearson/Prentice Hall.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management Information System. Pearson Education India.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2018). Management Information Systems: Managing The Digital Firm.
Pearson.
‘O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2006). Management Information Systems (Vol. 6). McGraw-Hill Irwin.
O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2005). Introduction to Information Systems (Vol. 13). New York City,
USA: McGraw-Hill/Irwin.
Putra, Y. M. (2018). Pengguna dan Pengembang Sistem. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai