Disusun oleh :
Gita Suci Pratiwi (43218110268)
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Spesialis-spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri atas anilis sistem,
administrator basis data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator. Perusahaan
hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber daya informasinya.
Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database, dan pengetahuan khusus yang
dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis informasi.
Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis informasi, pengguna
tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan hal-hal selain penyebutkan kebutuhan
informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna untuk mendapat dukungan komputer yang lebih
besar mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu untuk mengikutinya. Akibatnya,
pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka sendiri. Suatu fenomena yang disebut
komputasi pengguna akhir. Pengguna-pengguna lainnya mampu melakukan sendiri kebanyakan
pekerjaan pengembangannya dan mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah
perusahaan para penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi pengguna akhir akan
menikmati keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak mampu.
Pengetahuan mencerminkan bahan-bahan yang dapat dipelajari dan keahlian meliputi
kemampuan-kemampuan alamiah, yang ditingkatkan oleh pendidikan dan pengetahuan.
Aplikasi-aplikasi otomatisasi kantor yang pertama awalnya dirancang untuk digunakan oleh
para pegawai secretariat dan juru tulis, namun aplikasi tersebut tak berapa lama menyebar
ketingkat manajerial dan professional. Aplikasi ini dimungkinkan oleh suatu konsep yang
disebut sebagai kantor maya dimana pekerja tidak harus secara fisik bertempat dilokasi kantor
agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Gerakan kantor maya yang dipicu oleh telecommuting
dan hoteling menjadi begitu popular hingga ia memperluas konsep dari organisasi maya.
Pengembangan sistem adalah suatu aktivitas yang selalu berevolusi
LITERATUR TEORI
A. Organisasi Bisnis
Organisasi bisnis merupakan struktur yang memiliki hierarki yang memiliki keahlian berbeda.
Struktur biasanya akan mengga,barkan dengan jelas pembagian kerja. Wewenang dan tanggung
jawab dalam perusahaan bisnis diorganisasikan sebaga suatu herarki, atau struktur piramida
dari wewenang dan tanggung jawab yang semakin bertambah. Tingkat atas herarki terdiri atas
manajerial, profesional, dan karyawan teknis, sedangkan tingkatan terendah terdiri atas pekerja
operasional. Herarki tersebut terdiri atas manajemen tingkat senior, manajemen tingkat
menengah, dan manajemen operasional.
Manajemen tingkat senior (senior managemen) membuat keputusan strategi jangka panjang
tentang produk dan jasa serta memastikan kinerja finansial dari perusahaan. Manajemen
tingkat menengah (middle management) akan menjalankan rencana dan program dari
manajemen senior.
Manajemen tingkat operasional (operational management) bertanggung jawab untuk
mengawasi kegiatan harian besok.
Tenaga ahli (knowladge wroker) seperti insinyur, ilmuan atau arsitek, merancang produk dan
jasa dan menciptakan pengetahuan baru dari perusahaan, sedangkan pekerja data (data
worker) seperti sekretaris, membantu pekerjaan surat menyurat dan laporan di semua
tingkatan perusahaan. Pekerja produksi (production worker) atau pekerja jasa (service
worker)sesungguhanya memproduksi produk dan menghasilkan jasa.
Para ahli dipekerjakan dan dilatih pada fungsi bisnis yang berbeda. Fungsi bisnis utama atau
tugas khusus dilakukan oleh organisasi bisnis yang terdiri atas bagian penjualan dan pemasaran,
bagian manufaktur dan produksi, akuntansi dan keuangan, dan sumber daya manusia.
Sistem informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis. Area bisnis
dalam perusahaan adalah:
Keuangan
Sumber daya manusia
Layanan informasi
Produksi
Pemasaran
Sistem informasi ini dirancang khusus untuk organisasi fisik, yaitu bagaimana cara sumber daya
fisik (manusia, bahan baku, mesin dan uang) dialokasikan ke berbagai area fisik perusahaan
global, divisi, wilayah, distrik, cabang dan seluruhnya.
Kita telah menggunakan istilah layanan informasi untuk menguraikan unit perusahaan yang
memiliki tanggung jawab atas mayoritas sumber daya informasi. Nama lainnya adalah divisi SIM
atau departemen SIM, tetapi khususnya istilah teknogi informasi (TI) lebih populer digunakan.
Sumberdaya informasi seperti perangkat keras komputer, perangkat lunak, ahli informasi,
pengguna, fasilitas, data base, dan informasi, sebagian besar sumber daya tersebut berada di
lokasi pelayanan informasi dan menjadi tanggung jawab Chief Information Officer (CIO). Sumber
daya informasi yang berada di lokasi pengguna menjadi tanggung jawab manajer di area
pengguna yang bersangkutan.
Analisis Sistem
Bekerja dengan pengguna untuk mengembangkan sistem-sistem baru dan memperbaiki sistem
yang sudah ada. Analisis sistem adalah orang yang ahli dalam mendefenisikan masalah dan
dalam membuat dokumentasi tertulis mengenai bagaimana komputer akan membantu
menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Webmaster
Webmaster bertanggungjawab atas isi dan penyajian atas situs Web perusahaan. Webmaster
harus beekerja sama dengan spesialis jaringan untuk memastikan selalu terbuka. Tugas penting
dari webmaster adalah melacak orang-orang yang mengunjungi halaman web perusahaan.
Spesialis Jaringan
Bekerja dengan analisis sistem dan pengguna dalam membuat jaringan komunikasi data yang
menyatukan sumber daya komputasi yang menyebar.
Programer
Menggunakan dokumentasi yang dibuat oleh sistem analissi untuk membuat kode program
komputer yang mengubah data menjadi informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
Operator
Operator menjalankan peralatan komputasi berskala besar, seperti komputer maniframe dan
server yang biasanya berlokasi dalam fasilitas komputasi perusahaan.
Dalam merespon kebutuhan ini ada tiga struktur inovatif, yaitu model partner, model platform
dan model berskala. Masing-masing model inovatif bergabung dengan tiga jaringan komunikasi.
Visioning network memungkinkan CIO bekerja bersama dengan managemen puncak untuk
membuat perencanaan strategis sumber daya informasi. Jaringan inovasi digunakan oleh CIO
untuk berhubungan dengan area bisnis sehingga aplikasi inovatif dapat dikembangkan untuk
area tersebut. Sourcing network dimanfaatkan sebagai interface dengan vendor dengan tujuan
untuk mendapatkan sumber daya informasi.
1. Model partner adalah ide yang mengemukakan bahwa TI bekerja dengan area bisnis dalam
penggunaan TI untuk mencapai inovasi-inovasi bisnis. Struktur tersebut menggambarkan
unit TI bertanggung jawab dalam inovasi nilai, perencanaan strategis, mengelola
infrastruktur, mengelola keuangan, mengelola sumber daya manusia, dan ketersediaan
pelayanan. Visioning network yang dilibatkan CIO, CEO, dan managemen tingkat puncak
membentuk tim dalam perencanaan strategis mengenai bagaimana sumber daya informasi
kapan digunakan. Inovation network digunakan CIO yang bekerjasama dengan masing-
masing area bisnis dan DIO (divitional information officer) masing-masing dalam mencapai
nilai inovasi dan menyampaikan hasil solusi. Sourcing network digunakan sebagai interface
dengan vendor untuk mendapatkan sumber daya informasi
2. Model platform mengasumsikan bahwa TI tidak akan berinisiatif secara aktif untuk memulai
inovasi bisnis, tetapi akan menyediakan jaringan sehingga informasi dapat dilakukan oleh
area bisnis. visioning network melibatkan CIO dalam perencanaan informasi strategis, tetapi
network inovatif digunakan oleh menejer keuangan untuk mencapai inovasi nilai dalam
area-area bisnis. Meneger dari enam area inovasi lainnya, khususnya menejemen
infrastuktur, penyampaian solusi dan penyediaan pelayanan mengembangkan kemampuan
TI pada area masing-masing sehingga mereka dapat menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam area bisnisnya.
Sistem informasi yang pertama dikembangkan dengan para spesialis informasi melakukan
seluruh pekerjaan bagi para pengguna. Pengguna dipisahkan dari komputer oleh para spesialis
informasi.
Namun, sekarang pengguna akhir tidak perlu bertanggung jawab penuh atas pengembangan
sistem, namun mereka harus menanggung sebagian dari tanggung jawab tersebut. Dalam
banyak kasus, pengguna akan bekerja sama dengan spesialis informasi dalam mengembangkan
sistem. Oleh karena itu, konsep EUC tidak berarti hilangnya kebutuhan akan spesialis informasi.
Konsep ini lebih diartikan bahwa spesialis informasi lebih banyak berperan sebagai konsultan
daripada yang sebelumnya mereka lakukan.
Keuntungan komputasi pengguna akhir antara lain adalah untuk menyalakan kemampuan dan
tantangan dan mempersimpit jarak komunikasi. Pergeseran beban kerja ke area-area pengguan
akan memberikan kelonggaran sedikit kepada spesialis informasi untuk lebih konsentrasi pada
organisasi secara luas, dan memungkinkan mereka melakukan pekerjaan yang lebih baik lagi di
area-area tersebut. Spesialis juga akan memiliki banyak waktu untuk memelihara sistem yang
sudah ada. Kombinasi antara pendidikankomputer, teknologi yang murah, dan piranti lunak
yang siap pakai, teleh memungkinkan pengguna menciptakan beberapa sistem. Ketika
pengguna mengembangkan aplikasi mereka sendiri, mereka bahkan tidak perlu komunikasi lagi,
jadi jarak komunikasi akan menyempit.
Namun, pengembangan sistem yang dilakukan sendiri akan menghadapkan perusahaan kepada
sejumlah risiko, yaitu:
Sasaran sistem yang buruk
Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk, karena sepintar-pintarnya
para pengguna tetap tidak akan bisa mengalahkan profesionalisme speeialis informasi.
Pengguanaan sumber daya informasi yang tidak efisien, misalnya karena ketidakcocokan
hardware dengan software sehingga harus mengulang sistem yang telah dibuat.
Hilangnya integritas data, misalnya pengguna akhir salah dalam memasukan informasi
sehingga berdampak kepada pengambilan keputusan.
Hilangnya keamanan karena kecerobohan pengguna akhir dalam menjaga data
Hilangnya kendali
Karena potensi yang dimilikinya, perusahaan harus mengembangkan suatu rencana
strategis sumber daya informasi yang memungkinkan EUC berkembang dan tumbuh subur.
Sedangkan untuk risikonya, jenis-jenis pengendalian yang bekerja begitu baik di layanan
informasi juga harus diterapkan pada area-area pengguna.
F. Kriteria Pendidikan, Pengetahuan, dan Keahlian yang Dibutuhjan Untuk Karir Di Bidang
Layanan Informasi
Pengetahuan dan keahlian sangat dibutuhkan dalam pengembangan sistem informasi. Para
spesialis informasi menggunakan pengetahuan dan keahliannya secara continiu. Sedangkan
para pengguna menggunakannya saat mereka membutuhkannya saja atau saat mereka terlibat
dalam komputasi pengguna akhir.
Pengetahuan pengembangan sistem
Pengetahuan dalah sesuatu yang dapat dipelajari, melalui pendidikan formal maupun
pendidikan sendiri seperti membaca dan mengamati. Ada beberapa pengetahuan yang
dibutuhkan dalam mengembangkan sistem
1. Pengetahuan komputer (computer literacy) adalah kemampuan untuk menggunakan
sumber daya komputer guna mendapatkan pemrosesan yang dibutuhkan.
2. Pengetahuan informacy (informasi literacy) meliputi pemahaman bagaimana menggunakan
informasi dalam setiap langkah memcahkan masalah dimana informasi itu akan diperoleh
dan bagaimana membagi informasi denan orang lain.
3. Dasar-dasar bisnis (business fundamentals) yaitu pemahaman tentang bisnis yang baik.
4. Teori sistem (system theory) menjelaskan bagaimana mengembangkan suatu fenomena
dalam bentuk struktur-struktur sistem normatif.
5. Pengembangan sistem (system development process) terdiri atas langkah-langkah yang
diambil untuk mengembangkan sistem informasi.
6. Pembuatan model sistem (systems modeling) terdiri atas berbagai cara untuk
mendokumentasikan suatu sistem.
Suatu keunggulan dari OA adalah adanya fakta bahwa ia memberikan suatu sehubungan
dengan komunikasi bagi orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk salaing
berkomunikasi satu sama lain.
H. Kantor Maya
Suatu pekerjaan tidak hanya di lakukan di dalam kantor saja, pekerjaan dapat dilakukan dimana
saja di suatu kantor maya. Konsep kantor maya (virtual office) pekerjaan dapat dilakukan
dimana saja selama tempat kerja tersebut terhubung dengan satu atau lebih lokasi tetap
perusahaan oleh suatu jenis kemampuan komunikasi elektronik. Konsep ini dimulai
dengan telecommuting, lalu disempurnakan untuk menciptakan suatu fasilitas kantor yang
disebut hoteling.
Telecommuting
Istilah telecommuting diperkenalkan karena merupakan seuatu cara yang tepat untuk
menggambarkan bagaimana karyawan dapat secara elektronik pergi ke tempat kerja.
Keuntungan terbesar bagi karyawan adalah fleksibilitas yang diberikan dalam menjadualkan
tugas-tugas pekerjaan sehingga tugas pribadi juga dapat diakomodasi. Keuntungan lainnya
adalah perusahaan biasanya memberikan perhatian yang lebih besar kepada kebutuhan
komunikasi.
Namun terdapat juga kerugiaanya seperti karyawan yang melakukan telekomuting merasa
dianggap tidak begitu penting karena sifatnya yang terisolasi. Kerugian yang lainnya adalah
kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan atau terganggunya karir. Karena pekerjaan dilakukan
terpisah dari operasi perusahaan, karyawan bisa berpikiran semua karyawan yang bekerja
dengan menggunakan komputer dan modem akan dapat melakukan pekerjaan mereka
dan mereka dapat menjadi korban “pemecatan elektronik”. Meskipun mereka tidak dipecat,
mereka merasa bahwa mereka akan sulit mendapatkan peluang karir. Kerugian yang ketiga
adalah meningkatnya ketegangan keluarga. Batasan keluarga dengan urusan pekerjaan akan
menjadi kabur, situasi keluarga bisa mempengaruhi kerja karyawan tersebut.
Hoteling
Konsep hoteling adalah semua karyawan hanya datang ke kantor jika mereka perlu, dan ide di
baliknya adalah bahwa perusahaan menyediakan suatu fasilitas terpusat yang dapat dibagi
bersama karyawan jika terdapat kebutuhan akan ruangan dan dukungan kantor.
Keuntungan hoteling adalah pemanfaatan sumber daya ruangan yang kebih efektif dan fokus
pada yang lebih baik tentang apa yang dibutuhkan. Risiko lainnya adalah anggapan akan
hilangnya bonus oleh para karyawan yang tidak memilki kantor pribadi, hilangnya perasaan
berada dalam satu komunitas.
Di balik kelebihat tersebut ada kekurangan yang harus dipertimmbangkan, seperti rendahnya
moral karyawan karena tidak adanya umpan balik karena tidak bertatap muka oleh atasan dan
rekan karyawan. Selain itu keamanan informasi sangat penting untuk dipertimbangkan, dengan
adanya kantor maya perusahaan akan sulit mengontrol lingkungan kantor maya.
PEMBAHASAN
Di Pizza Hut mempunyai banyak fasilitas yang berbeda di setiap cabangnya yaitu banyaknya
meja makan, ukuran tempat atau gedung Pizza Hut tetapi dalam penyajian itu mengutamakan
kesamaan rasa dan kelezatan yang sama dari pusatnya maka ada standar taste. Fasilitas yang
utama pada saat ini yaitu sistem order atau pesan makanan melalui hotline khsusus dan akan
diantar ke rumah. Sebagai tempat makan yang besar atau dapat juga disebut restorant besar
maka Pizza Hut banyak sekali costumer yang datang untuk makan disini, apabila semua tempat
penuh maka costumer harus mengisi waiting list dan ini sangat membuang – buang
waktu costumer sehingga harus menunggu tempat yang kosong dan harus menahan lapar
dengan posisi berdiri.
Dalam rangka menghadapi kondisi pasar dan persaingan yang selalu dinamis, Pizza Hut
menerapkan informasi sistem yang dapat menunjang daya saing, diantaranya berinvestasi pada
sistem Point of Sale dan operasi toko secara otomatis serta membuka toko secara on line
(www.pizzahut.com) di jaringan internet. Sistem informasi ini dapat digunakan sebagai senjata
untuk menjangkau konsumen dimana saja berada, sesuai dengan slogannya yaitu “to be
wherever our customer are”, yang pada nantinya tentu saja dapat meningkatkan penerimaan
perusahaan.
Analisis Sistem Informasi Manajemen Pizza Hut
Penjelasan mengenai sistem informasi yang digunakan oleh Pizza hut dapat dijelaskan pada
uraian berikut. Tipe sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut adalah :
1. Operating Support System
Merupakan suatu sistem yang menghasilkan berbagai produk informasi untuk keperluan
internal dan eksternal yang menunjang kegiatan operasi.
2. Transaction Processing System (TPS)
TPS yang digunakan oleh Pizza Hut adalah Point of Sale (POS) System, yaitu suatu sistem yang
menggunakan terminal elektronik cash register untuk menyimpan dan mengirim data
entry penjualan pada semua jaringan yang langsung terhubungi dengan komputer pusat dan
dapat diproses untuk keperluan cepat atau periodik. Point of Sale adalah bagian yang paling
vital dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung
dengan pelanggan dan data base perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan
software yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. Pada
prinsipnya sistem operasional Pizza Hut merupakan aliran kerja yang diterjemahkan secara
baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan pelanggan diterima oleh sistem point of sale (order
station) yang akan dicatat oleh makaline station sebagai pengumpul data kolektif dari
beberapa order station. Kemudian pesanan pelanggan akan diproses langsung
oleh kitchen dengan hardcopy document transaksi sebagai perintah kerja. Semua data transaksi
akan tersimpan didalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas
kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh headquater melalui jaringan WAN.
3. Enterprise Collaboration System (ECS)
ECS merupakan sistem yang digunakan baik oleh komponen eksternal perusahaan dalam hal ini
konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Sistem ini juga digunakan untuk keperluan
koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan, misalkan antar outlet KFC atau
Pizza Hut akan dihubungkan ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran
informasi dapat mudah dilakukan. Pizza Hut menerapkan online order terhadap kosumennya.
Layanan online order ini terbagi atas tiga menu, menu pertama adalah log in account untuk
para konsumen baik itu konsumen yang reguler ataupun konsumen baru dengan memasukkan
kode pin untuk mengetahui jaringan Pizza Hut terdekat. Menu yang kedua adalah demonstrasi
pembelian, layanan ini disediakan bagi para pelanggan untuk mencoba melakukan
pemesanan online sebelum melanjutkan kedalam transaksi sebenarnya. Dan yang ketiga
adalah help features yakni cara perusahaan untuk berkomunkasi dengan pelanggan melalui
email dan telepon bebas pulsa. Dengan adanya hal ini maka secara tidak langsung Pizza Hut
telah melakukan pendekatan terhadap konsumennya, karena bukan tidak mungkin
dengan customer relation management yang dilakukan Pizza Hut akan menciptakan loyalitas
tersendiri bagi para konsumennya.
Menunjang operasi bisnis dalam hal:
Melayani transaksi penjualan
Membantu dalam me-record pembelian pelanggan
Melacak persediaan
Membayar gaji karyawan
Pembelian bahan baku
Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Arijanto, A., Hikmah, D., & Nashar, Muhammad. (2015). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Universitas Mercu Buana. Yogyakarta: Sibuku Media
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management Information Systems. USA: Pearson/Prentice Hall.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management Information System. Pearson Education India.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2018). Management Information Systems: Managing The Digital Firm.
Pearson.
‘O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2006). Management Information Systems (Vol. 6). McGraw-Hill Irwin.
O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2005). Introduction to Information Systems (Vol. 13). New York City,
USA: McGraw-Hill/Irwin.
Putra, Y. M. (2018). Pengguna dan Pengembang Sistem. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana