Oleh:
HENRICUS ARI WIDAYATNO (C1F015003)
1. Latar Belakang
Pada zaman modern ini, pengaruh IT dalam kehidupan manusia sudah semakin
terintegrasi ke dalam hampir semua aspek kehidupan. Salah satu terobosannya, adalah
dengan semakin mudah dan murahnya akses masyarakat terhadap internet. Suatu sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
yang tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefiniskan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang
berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan
elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi
yang lebih luas.
Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang
biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk
menghasilkan informasi. Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat lunak.
Sistem Informasi ada pada hampir setiap perusahaan atau instansi untuk mendukung
kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan pengembangan sistem
informasi diserahkan kepada orang-orang yang bekerja di bidang teknologi informasi.
Perancangan sistem informasi merupakan pemgembangan sistem baru dari sistem
lama yang ada, di mana masalah-masalah terjadi pada sistem lama diharapkan sudah
teratasi pada sistem yang baru.
Berdasarkan kondisi di atas, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai
penerapan pengembangan sistem menggunakan metode SDLC.
2. Identifikasi Masalah
a. Apakah sistem informasi?
b. Bagaimana siklus hidup pengembangan sistem?
c. Apa yang dimaksud Metodologi Pengembangan Sistem Terstruktur?
d. Bagaimana Pemilihan Metode Pengembangan Sistem Informasi?
e. Apakah Perbandingan dengan Metode Konvensional?
f. Apakah yang dimaksud Paket & Outsourcing?
g. Apakah yang dimaksud End-User Development?
3. Tujuan
a. Untuk memahami sistem informasi
b. Untuk memahami bagaimana siklus hidup pengembangan sistem.
c. Untuk memahami pengertian Metodologi Pengembangan Sistem Terstruktur
d. Untuk mengetahui cara pemilihan metode pengembangan informasi
Terdapat 5 aspek dasar yang menyusun sistem informasi bagi professional bisnis.
Integrasi dari kelima komponen ini yang menjadikan SI mampu berperan dalam
peningkatan performa perusahaan. kelima aspek tersebut adalah :
1. Foundation Concepts, mencakup perilaku organisasi dan konsep-konsep teknis, bisnis
dan managerial yang paling fundamental bagi perusahaan,
2. Information Technology, mencakup perangkat keras, perangkat lunak, jaringan,
manajemen data dan teknologi berbasis internet,
3. Business Applications, mencakup garis-garis besar penggunaan IS dalam suatu
organisasi,
4. Development Process, mencakup bagaimana suatu perusahaan merencanakan,
mengembangkan dan IS guna memenuhi tuntutan dan kebutuhan perusahaan
tersebut, serta
5. Management Challenges, bagaimana IT dapat digunakan secara efektif dan tetap
dalam batasan norma-norma etis yang berlaku.
Dalam suatu organisasi, keberadaan suatu Sistem Informasi Manajemen berbasis IT
mampu mendukung manajemen dalam membuat keputusan, dengan cara menyediakan
informasi pendukung yang komprehensif.
Komponen Sistem Informasi Berbasis Information Technology
Dalam penyusunan suatu sistem informasi berbasis teknologi industri, terdapat empat
aspek utama yang diperlukan. Keempat aspek ini merupakan gabungan dari sistem
perangkat lunak, jenis teknologi yang dipergunakan (lazim disebut hardware) serta user,
yaitu aspek manusia yang berperan sebagai perencana dan pengguna (end user) dari
sistem yang dikembangkan. Aspek manusia lazim juga dikenal dengan istilah
brainware. Secara lebih detil, ketiga aspek tersebut adalah
1. Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak merupakan sekumpulan program yang berfungsi untuk memberikan
perintah mengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya dari seorang
user kepada hardwarenya. Secara garis besar, software dibagi ke dalam kelompok
yaitu :
Software System
Software sistem merupakan software yag menyediakan fungsi-fungsi dasar dalam
menjalankan sebuah komputer atau perangkat keras lainnya yang terhubung pada
sistem
perangkat
lunak,
yang
terdiri
dari
tahap-tahap:
Analisis sistem perlu berkomunikasi dengan pemakai sistem. Komunikasi ini banyak
terjadi dip roses analisis pada tahap pengembangan sistem. Analisis sistem perlu
menyampaikan hasil analisisnya kepada pemakai sistem. Hasilnya adalah pemahaman
tentang sistem yang lama dan kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh
pemakai sistem. Alat-alat komunikasi yang digunakan di tahap ini adalah bagan alir
sistem (sistem flow chart), diagram arus data (data flow diagram) dan kamus data (data
dictionary).
Bagan Alir Sistem Dan Bagan Alir Dokumen : Bagan alir sistem (flow chart)
digunakan untuk menggambarkan proses dari sistem yang lama atau sistem baru yang
diusulkan. Bagan alir sistem juga menunjukkan arus dari dokumen-dokumen yang ada di
organisasi, sehingga disebut juga dengan nama bagan alir dokumen (document flow
chart).
Diagram Arus Data : proses dari sistem yang lama dan yang baru dapat juga
digambarkan dengan diagram arus data (DAD). Jika bagan alir dokumen lebih
menunjukkan dokumen yang mengalir di dalam organisasi. Diagram Arus Data (DAD)
atau Data Flow Diagram (DFD) lebih menunjukkan data yang mengalir dari satu entiti ke
entiti yang lain. DAD mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis
besar (disebut dengan top level) dan memecah-mecahnya menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil dalam bentuk modul-modul yang lebih mudah dipahami dan lebih rinci, maka
alat ini sangat tepat untuk pendekatan struktur yang juga menyarankan cara dekomposisi
seperti ini.
Alat-alat Komunikasi di Tahap Perancangan
Di tahap perancangan, analis sistem banyak berkomunikasi dengan dengan teknisi sistem
yaitu dengan pemrogram komputer, ahli basis data, ahli telekomunikasi dan lain
sebagainya. Dalam tahap ini. Analisis sistem masih memerlukan beberapa alat yang sama
dengan yang dibutuhkan untuk untuk berkomunikasi dengan pemakai sistem. Alat-alat ini
adalah diagram arus data dan kamus data. Alasan analis sistem juga menggunakan alatalat ini untuk berkomunikasi dengan teknisi sistem adalah teknisi sistem juga perlu
memahami hasil analisis sebagai langkah awal membangun sistem secara fisik.
Alat-alat komunikasi lainnya seperti bagan alir program, bagan terstruktur, tabel
keputusan, structured english dan pseudo code dibutuhkan oleh teknisi sistem untuk
membangun sistem secara fisik, misalnya untuk membuat program komputer,
membangun basis data dan lain sebagainya. Pertama yang umum dilakukan oleh seorang
teknisi sistem adalah memahami logik dari alur program di bagan alir program, bagan
terstruktur dan tabel keputusan. Setelah teknisi memahami logik dari akur program,
teknisi sistem harus membuat kode-kode dari program.
Membuat kode-kode program akan sangat terbantu dengan melihat ke alur programyang
sudah dituliskan dalam bentuk structured english dan pseudo code. Dengan menggunakan
alat-alat komunikasi seperti ini, pekerjaan pembuatan program oleh teknisi sistem akan
sangat terbantu.
1. Bagan Alir Program
Bagan alir program selanjutnya dapat digunakan untuk menggambarkan proses dari
program dari modul-modul yang ada di bagan terstruktur. Bagan Alir Program
(Program Flowchart) adalah bagan alir yang menunjukkan logaritma dari proses
program.
2. Bagan Terstruktur
Untuk keperluan pembuatan program, proses di bagan alir program yang lebih rinci
dengan menunjukkan variabel-variabel atau parameter-parameter yang akan
digunakan di program dapat digambarkan dalam bentuk bagan terstruktur (structured
chart). Bagan terstruktur digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan
hubungan elemen data dan elemen kontrol antar modul-modul sistem secara
berjenjang.
3. Tabel Keputusan
Jika program mengandung banyak sekali penyeleksian kondisi yang harus dilakukan,
penulisan langsung ke pseudo code akan sangat sulit dan mempunyai resiko
kesalahan. Tabel keputusan dapat digunakan sebagai alat bantu menyelesaikan logika
penyeleksian kondisi di dalam program.
4. Pseudo Code
Pseudo berarti imitasi atau mirip, dan code berarti kode program. Sehingga pseudo
code dapat diartikan sebagai kode yang mirip dengan instruksi kode program
komputer. Pseudo berbasis pada statemen-statemen dari bahasa program yang akan
digunakan oleh pemrogram. Peseudo code akan sangat bermanfaat bagi pemrogram
karena mirip dengan kode-kode program yang digunakan oleh pemrogram. Variasi
lain dari pseudo code adalah structured english. Perbedaannya adalah jika pseudo
code berbasis pada statemen code program, structured english berbasis pada bahasa
inggris.
yang telah
dilaksanakan
oleh
professional
dan
pemakai
sistem
informasi
untuk
Daftar Pustaka
Cummings, Haag (2006). Management Information Sistems for the Information
Age. Toronto, McGraw-Hill Ryerson.
Hall, James A, 2009, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keempat, Salmeba
Empat, Jakarta.
Sutono, Djoko. 2007.
Pengawasan BPKP
[modul].
Sistem
Informasi
Manajemen.
Pusdiklat