Anda di halaman 1dari 7

Aplikasi HCI (Human Computer Interaction) dalam SIM

Eka Ayu R1, Fernalia2, Giri Purnama3


4 Mei 2014
(1)(2)(3)
Program Keahlian Manajemen Informatika, Program Diploma, Institut Pertanian Bogor, Kampus Cilibende, Jl.
Kumbang No.14, Bogor 16151, Indonesia, Tel: (0251) 8329101, Fax:(0251) 8348007
Email: arkling_rima@yahoo.com, fernaliahalim@hotmail.com, hiroyuki.giri@gmail.com
Ringkasan
Analisis sistem informasi sangat penting dilakukan untuk menghasilkan sistem yang mudah, efektif, efisien, dan tepat guna
bagi pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menerapkan model analisis sistem informasi dengan konsep Human
Computer Interaction (HCI) dengan kriteria usability Jacob Nielsen yaitu le- arnability, efficiency, memorability, errors, dan
satisfaction. Model analisis sistem informasi human computer interaction (HCI) dengan lima kriteria usability dapat digunakan
sebagai standar untuk menganalisa sejauh ma- na konsep Human-Computer Interaction sudah diterapkan dalam sistem sehingga
dapat diketahui apa saja yang menjadi kelemahan sistem dan dengan demikian dapat dilakukan perbaikan terhadap sistem.
Kata Kunci:WWW, Electronic Commerce, Collaboration, Culture and Globalization, Budaya dan Globali- sasi, Pelatihan dan
Pembelajaran, User-Centered System Development, Health Infomatics

1 Pendahuluan
Pada perkembangan sebuah sistem informasi dikalangan organsasi ini, dikenal dengan adanya HCI (Human Computer Interaction) dimana HCI ini adalah sebuah aspek yang menggambarkan bagaimana interaksi antara pemakai (manusia) dengan mesin
(komputer). HCI ini meimplementasikan siapa saja yang akan terlibat dalam penggunaan sistem secara luas dan spesifik. HCI
mengutamakan aspek penting berupa siapa pemakai sistem, bagaimana pemakai sistem tersebut berinteraksi dengan sistem
menggunakan interface yang sudah ada, dan HCI ini juga merupakan sebuah bentuk dari model dan teori dalam pengembangan
teknologi informasi. HCI juga dapat diartikan dengan metodologi atau cara manusia untuk dapat berinteraksi dengan komputer.
Dengan adanya HCI ini, para pengguna akan lebih mudah berinteraksi dengan komputer menggunakan metodologi yang sesuai
dan diinginkan. (J3C212210)
Sistem informasi dibangun dengan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sehingga system informasi tersebut bisa dikatakan sukses, syarat tersebut diantaranya adalah mudah digunakan, aman, efektif dan efisien. Sistem informasi yang tidak
memenuhi syarat-syarat tersebut bisa dikatakan bahwa sistem informasi tersebut tidak berhasil. Ketika membangun sebuah sistem informasi, seorang desainer atau pengembang sistem harus memperhatikan faktor interaksi manusia dan komputer, karena
sistem informasi dibuat oleh manusia dan tujuannya juga untuk manusia. Interaksi manusia dan komputer atau human computer
interaction (HCI) merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji komunikasi atau interaksi di antara pengguna dengan sistem.
Peran utama HCI adalah untuk menghasilkan sebuah sistem yang berguna, aman, produktif, efektif, efisien dan fungsional.
(J3C112060)

2 Pengertian HCI dalam Konsep Komputer


Definisi dari Interaksi Manusia Komputer :
1. Sekumpulan proses, dialog dan kegiatan di mana melaluinya pengguna memanfaatkan dan berinteraksi dengan komputer.
2. Suatu disiplin ilmu yang menekankan pada aspek desain, evaluasi, dan implementasi dari sistem komputer interaktif
untuk kegunaan manusia dengan mempertimbangkan fenomena- fenomena di sekitar manusia itu sendiri.
3. Suatu studi ilmiah tentang masyarakat di dalam lingkungan kerjanya.
Jadi, HCI adalah Sebuah hubungan antara manusia dan komputer yang mempunyai karakteristik tertentu dengan menjalankan
sebuah sistem yang menggunakan antarmuka (interface). antar muka manusia dan komputer: media yang memungkinkan
manusia berinteraksi dengan komputer untuk memberikan perintah pada komputer. (J3C112060)

Hubungan antara pengguna dan komputer dijembatani oleh antar muka pengguna (user interface). Antar muka pengguna
merupakan satu bahasan yang sangat penting dalam interaksi manusia dan komputer karena antar muka pengguna merupakan
bagian dari sistem yang langsung dikendalikan oleh pengguna untuk mencapai dan melaksanakan fungsifungsi suatu sistem.
Antar muka juga dianggap sebagai jumlah keseluruhan keputusan rekayasa bentuk. Antar muka secara tidak langsung juga
menunjukkan fungsi sistem kepada pengguna. Dengan kata lain, antar muka merupakan gabungan dari elemen-elemen suatu
sistem, elemen-elemen dari pengguna dan juga komunikasi atau interaksi diantara keduanya. Suatu antar muka memiliki peranti
masukan, peranti keluaran, masukan dari pengguna dan hasil yang dikeluarkan oleh komputer. Peran antar muka pengguna dalam
kedayagunaan (usability) suatu sistem sangatlah penting. Oleh karenanya bentuk dan pembangunan antar muka pengguna perlu
dilihat sebagai salah satu proses utama dalam keseluruhan pembangunan suatu sistem. (J3C112134)
Kunci utama dari HCI adalah daya guna (usability). Usability adalah tingkat produk dapat digunakan yang ditetapkan oleh
pengguna, untuk mencapai tujuan secara efektif, efisien dan memuaskan dalam menggunakannya (ISO, 1998). Nielsen
menguatkan pengertian usability tersebut dengan mengatakan bahwa usability merupakan suatu atribut kualitas yang menilai
kemudahan penggunaan antar muka, yang memungkinkan pengguna untuk menyelesaikan tugasnya dengan jelas, transparan,
lincah dan useful. Hal-hal yang berkaitan dengan interaksi diantaranya adalah antar muka (user interface), bahasa, orientasi pada
alat dan perangkat (tools and device), fleksibilitas, kompatibilitas sistem dengan sistem lain dan komunikasi. (Norman and
Draper, 1986). Salah satu bahasan terpenting dalam bidang HCI adalah antar muka pengguna (user interace), yang merupakan
bagian sistem yang dikendalikan oleh pengguna untuk mencapai dan melaksanakan fungsi-fungsi suatu sistem. Pengguna
berhubungan dengan sistem melalui antar muka pengguna. Peran antar muka pengguna dalam daya guna (usability) suatu sistem
sangatlah penting. Oleh karenanya bentuk dan pembangunan antar muka pengguna perlu dilihat sebagai salah satu proses utama
dalam keseluruhan pembangunan suatu sistem. (Sudarmawan ,2007). Interaksi manusia dan komputer digambarkan dalam
gambar berikut:
Gbr 1. Ruang Lingkup Human Computer Interaction (HCI) (Sudirman, 2003)
Computer Interaction (HCI) sebagai berikut :
1. Manusia Ruang lingkup manusia meliputi ergonomi, anthropologi, psikologi, latar belakang, kemampuan mengelola
informasi, dan lain-lain.
2. Komputer Ruang lingkup komputer meliputi hardware, software, rekayasa perangkat lunak, sistem cerdas, sistem informasi, dan lain-lain.
3. Interaksi Jembatan interaksi manusia dan komputer adalah antar muka. User interface berkaitan erat dengan desain antar
muka, navigasi, pelabelan, menu, dan lain-lain.
4. Aktivitas Aktivitas menunjukkan bagaimana user mengerjakan tugas, apa tujuan yang ingin dicapai dari suatu aktivitas,
kemudahan melakukan aktivitas, dan lain-lain.
5. Lingkungan kerja. (J3C112060)

Gbr 2. Bagian-bagian yang mempengaruhi interaksi manusia dengan komputer

3 Peran Penting HCI dalam SIM


HCI dan SIM merupakan sebuah aspek yang mendukung kebutuhan sistem secara fungsional maupun non-fungsional untuk
membangun sebuah sistem yang besar dan sesuai dengan fungsi bisnis yang diberlakukan. Tanpa adanya HCI, pengaturan sistem
informasi akan lebih sulit diterapkan sengan baik, karena HCI merupakan sebuah penghubung antara pengguna dengan tools atau
fitur yang disediakan oleh sistem informasi. Sedangkan dengan tidak adanya SIM, hubungan antara manusia dengan komputer
akan lebih sulit karena hanya orang-orang ahli sajalah yang mengerti bahasa mesin yang dimengerti oleh komputer. Para
pengguna akan lebih sulit berinteraksi dengan komputer karena tidak adanya sebuah penjembatan antara kernel (mesin) dengan
pengguna. Oleh karena itu, HCI dan SIM adalah sebuah aspek yang mendukung satu sama lain untuk memaksimalkan fungsifungsi bisnis yang diinginkan oleh organisasi. (J3C212210)
HCI disusun oleh beberapa aspek seperti konsep, teori dan model, dan isu-isu umum HCI dalam pembelajaran yang relevan
anatara SIM dengan HCI. Dalam konsep, konsep mengalamatkan secara perspektif dalam HCI dari disiplin ilmu yang berbeda.
Konsep ini melihat sebuah permasalahan dari sudut pandang yang berbeda untuk menghasilkan sebuah keputusan yang baik,
sebagai contohnya adalah keterlibatan anatara lingkungan dengan evolusi pemahaman dari pemakai sistem. Sedangkan pada
aspek teori dan model ini, HCI ini dikembangkan dengan mencakup masalah teori yang didasarkan pada pemahaman ilmu
pengetahuan dalam merancang sebuah sistem untuk memudahkan aktivitas pemakai. HCI juga dikembangkan dalam hal yang
mencakup mengenai model, model ini adalah sebuah gambaran mengenai kesadaran dan kebiasaan dalam pemakaian teknolohi
informasi. Aspek yang terakhir adalah aspek isu-isu umum yang mencakup mengenai pengembangan HCI dalam hal pengefektifitasan, estetika, aspek-aspek sosial, kesensitifan terhadap sebuah nilai dalam penggunaan sistem informasi. (J3C212210)
HCI pada umumnya digunakan dalam proses pengaturan sebuah projek yang besar dan dapat digunakan kembali. Menurut
Gould dan Lewis (1985) mengatakan bahwa langkah pertama pendeklarasian fungsi-fungsi bisnis baik itu dala fase perancang- an
adalah mengidentifikasi pemakai dan tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh mereka. Dalam pembangunan sebuah sistem
informasi, pada umumnya seorang sistem analis akan mendefinisikan siapa saja yang akan terlibat dalam penggunaan sistem
informasi. Dalam pembuatan sistem informasi yang dapat digunakan oleh pengguna dengan baik, maka seorang sistem ana- lis
harus melibatkan pengguna akhir dari sistem informasi. HCI ini berguna dalam hal perancangan antarmuka sistem yang
menjembatani pengguna dengan komputer. Dari pengaplikasian sebuah teori, MIS menyediakan sebuah model yang berguna
untuk HCI dalam menyediakan hal-hal yang dibutuhkan secara sistematis oleh pengguna sistem. Dalam hal ini, Davis (2006)
mengemukakan bahwa antarmuka yang dibuat haruslah mudah, interaktif dan berguna. (J3C212210)

4 HCI dan SIM terhadap E-Commerce


HCI merupakan sebuah metodologi yang digunakan dalam mengembangkan antarmuka pengguna dalam konteks yang mudah
digunakan dan dapat berguna kapan saja. Dalam hal ini e-commerce dan web merupakan sebuah konteks yang paling penting
dalam HCI SIM. Berdasarkan Galletta (2006), e-commerce menjadi sebuah trend baru yang banyak digunakan oleh banyak
orang. Pada perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, pengunaan internet sebagai media baru dalam promosi bisnis
yang luas semakin banyak dipergunakan oleh organisasi baik itu organisasi yang berskala besar maupun organisasi yang berskala
kecil. Dengan adanya konteks baru e-commerce dan web yang mengutamakan kepentingan dari penggunaan kembali sebuah
sistem, timbulan sebuah permasalah baru yang berkenaan tentang penggunaan sebuah sistem yang tidak konsisten. Artinya,
dalam skala besar pengaksesan e-commerce dan halaman-halaman web oleh pengguna internet ini meningkatkan resiko
ketidakkonsistenan pengaksesan fungsi-fungsi bisnis yang ada, karena tidak semua orang yang mengakses halaman- halaman
web ini melakukan aktivitas pelatihan sebelumnya. (J3C212210)

5 Pengaplikasian HCI
Pada pengaplikasiannaya, HCI ini didasari oleh teori, ruang kerja, dan prinsip untuk mempertimbangkan masalah yang terdapat
pada SIM. Pada dasarnya teori dibuat untuk menghilangkan adanya penyebaran data yang sembarangan atau penggunaan yang
tidak kondusif, ketidak konsistenan, dan ketidakpastian. Pada pengaplikasiannya teori dibuat untuk mengembangkan prinsip
pembuktian dasar (proving ground). Schwartz (2005) berkata "Pekerjaan/kerja adalah persilangan antar disiplin", Intergarsi dari
bisnis dengan TI. Seperti apa yang terlah dikatakn oleh Schwart, HCI adalah sebuah konteks dimana pengguna akan dapat
menggunakan disiplin-disiplin ilmu yang lebih dari satu. HCI ini mengadopsi disiplin-disiplin ilmu yang saling berka- itan satu
dengan yang lainnya, sehingga pengguna akan lebih mudah menerapkan disiplin-disiplin ilmu yang mereka miliki. (J3C112134)

SIM telah mengadopsi HCI dalam hal-hal seperti:

5.1 Team Collaboration/Collaboration Support


Dalam hal ini, HCI memudahkan proses pengkolaborasian, karena dengan adanya HCI ini maka proses pengkolaborasian akan lebih mudah dan lebih murah. Dengan adanya hal ini maka seseorang yang jaraknya jauh bukanlah
permasalahan yang besar. Orang-orang dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi satu dengan yang lainnya tanpa
terjarak waktu dan tempat. (J3C112134)

5.2 Budaya dan Globalisasi


Dengan adanya sekumpulan orang yang saling berinteraksi dan berkomunikasi, maka tidak ada lagi jarak budaya
dan batasannya. Dengan adanya konteks ini, globalisasi menjadi hal menyeluruh dan menjadi sebuah konteks baru
dalam persebaran informasi secara luas dan tidak berbatas waktu. (J3C112134)

5.3 Pelatihan dan Pembelajaran bagi Pemakai


Sebelum pengguna menggunakan sistem secara spesifik dan seusai dengan standarisasi yang diberlakukan oleh
organisasi. Maka harus diadakannya sebuah pelatihan yang menyeluruh untuk para pengguna akhir sistem tersebut.
Dari waktu ke waktu, pelatihan dan pembelajaran untuk pemakai akhir merupakan sebuah aktivitas yang dijalankan
secara berkala. (J3C112134)

5.4 User-centered System Development


Kebanyakan sistem dibangun untuk merespon kebutuhan yang saat ini diberlakukan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut mungkin saja terdapat pada level oranisasi sebagai sistem bisnis yang besar, atau mungkin terdapat pada level
individual untuk membantu proses pengambilan keputusan secara akurat, strategis dan cepat. Dengan kata lain,
orang-orang akan menggunakan sistem, menunggu respon dan memahami respon tersebut. (J3C112134)

5.5 Health Care dan Health Infromatics


Kesehatan merupakan sebuah aspek yang terpenting, karena hal ini adalah sebuah kekuatan yang berimbas pada
aktivitas manusia. Banyak hal-hal penting yang mempelajari konteks kesehatan. (J3C112134)

6 Kesimpulan
HCI adalah Sebuah hubungan antara manusia dan komputer yang mempunyai karakteristik tertentu dengan menjalankan sebuah
sistem yang menggunakan antarmuka (interface) antar muka manusia dan komputer. HCI merupakan sebuah metodologi yang
digunakan dalam mengembangkan antarmuka pengguna dalam konteks yang mudah digunakan dan dapat berguna kapan saja.
HCI dan SIM adalah sebuah aspek yang mendukung satu sama lain untuk memaksimalkan fungsi-fungsi bisnis yang diinginkan
oleh organisasi. HCI disusun oleh beberapa aspek seperti konsep, teori dan model, dan isu-isu umum HCI dalam pembelajaran
yang relevan anatara SIM dengan HCI. Dalam konsep, konsep mengalamatkan secara perspektif dalam HCI dari disiplin ilmu
yang berbeda. HCI pada umumnya digunakan dalam proses pengaturan sebuah projek yang besar dan dapat digunakan kembali.
Pada pengaplikasiannaya, HCI ini didasari oleh teori, ruang kerja, dan prinsip untuk mempertimbangkan masalah yang terdapat
pada SIM. Pada dasarnya teori dibuat untuk menghilangkan adanya penyebaran data yang sembarangan atau penggunaan yang
tidak kondusif, ketidak konsistenan, dan ketidakpastian.

7 Ucapan Terima Kasih


Dalam penyusunan paper ini, kami sebagai penyusun berterima kasih kepada pihak-pihak yang senantiasa memberikan kekuatan dan dorongannya kepada kami. Kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kesehatan kepada kami, sehingga paper ini dapat terselesaikan pada
waktu yang telah ditentukan.
2. Kedua Orang tua kami yang selalu mendoakan dan memberikan dorongannya kepada kami. earnability
3. Bapak Anggi selaku Dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
4. Bapak Anggi selaku Dosen Praktikum Sistem Informasi Manajemen.
5. Teman-teman kami yang memberikan dukungan yang begitu besar kepada kami.
Akhir kata, kami ucapkan semoga apa yang telah kami kerjakan ini dapat membawa hal yang bermanfaat dan dapat memberikan
sedikit pemahaman. Kami berharap kritik dan saran yang membangun mengenai paper yang telah kami buat, sehingga kami
dapat memperbaiki dan membuat paper yang lebih baik lagi dikemudian hari.

Pustaka
[1] http://eprints.undip.ac.id/36404/1/Prihati.pdf.
[2] Davis. F. Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly,
1989.
[3] Alvi. M. review of MIS research and disciplinary development. Journal of Management Information Systems 1992.

Anda mungkin juga menyukai