Anda di halaman 1dari 8

Makalah Human Computer Interaction

Nama : Anak Agung Gede Yoga Swara


Nim : 16101425
Program Studi : TI-MTI

STMIK STIKOM INDONESIA


2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Interaksi Manusia Dan Komputer”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah human computer interaction.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari apa yang
dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.
Walaupun demikian, penulis berharap bahwa makalah ini dapat diterima dan memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan.
Tidak berlebihan apabila pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Dan tak lupa
penulis menyampaikan banyak terimakasih serta seiring do’a yang telah diberikan kepada
penulis. Akhir kata semoga makalah ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Badung, 26 Maret 2019

Anak Agung Gede Yoga Swara


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ketika komputer pertama kali diperkenalkan secara komersial pada tahun 50-an, mesin
ini sangat sulit dipakai dan sangat tidak praktis. Waktu itu komputer merupakan mesin
yang sangat mahal dan besar, hanya dipakai dikalangan tertentu, misalnya para
ilmuwan atau ahli-ahli teknik.
Setelah komputer pribadi (PC) diperkenalkan pada tahun 70-an, maka berkembanglah
penggunaan teknologi ini secara cepat ke berbagai penjuru kehidupan (pendidikan,
perdagangan, pertahanan, perusahaan, dan sebagainya). Pada awal tahun 70-an, juga
mulai muncul isu teknik antarmuka pemakai (user interface) yang diketahui sebagai
Man-Machine Interaction (MMI) atau Interaksi Manusia-Mesin.
Pada Man-Machine Interaction sudah diterapkan sistem yang “user friendly”. Namun,
sifat user friendly pada MMI ini diartikan secara terbatas. User friendly pada MMI
hanya dikaitkan dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan estetika atau keindahan
tampilan pada layar saja.
Para peneliti akademis mengatakan suatu rancangan sistem yang berorientasi kepada
pemakai, yang memperhatikan kapabilitas dan kelemahan pemakai ataupun sistem
(komputer) akan memberi kontribusi kepada interaksi manusia-komputer yang lebih
baik. Maka pada pertengahan tahun 80-an diperkenalkanlah istilah Human-Computer
Interaction (HCI) atau Interaksi Manusia-Komputer.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan judul makalah ini, maka rumusan masalah yang dapat disimpulkan adalah
:
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi interaksi anatara manusia dengan komputer?
2. Seberapa pentingnya pengembangan perangkat lunak yang berpusat pada
pengguna?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah pada makalah ini, maka tujuan yang dapat disimpulkan
adalah :
1. Mengerti tentang apa saja faktor yang mempengaruhi interaksi anatara manusia
dengan komputer
2. Mengerti seberapa pentingnya pengembangan perangkat lunak yang berpusat pada
pengguna
BAB II
PEMBAHASAN

A. Memahami Interaksi Manusia dan Komputer


Bagaimanapun interaksi antara manusia dengan komputer pasti akan selalu ada. Hal ini terjadi
dikarenakan komputer itu sendiri merupakan bagian dari suatu ciptaan manusia. Ilmu
merupakan hal yang perlu dimiliki oleh semua orang, baik dari anak kecil sampai orang dewasa
karena ilmu kita ibaratkan sebagai mata dalam kehidupan.
Bidang ilmu interaksi manusia dan komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
mendesain, mengevaluasi, dan mengimplementasikan sistem komputer yang interaktif
sehingga dapat digunakan oleh manusia dengan mudah. Interaksi manusia dan komputer
merupakan suatu aktivitas yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana
yang kita ketahui bahwa komputer terdiri dari tiga aspek utama, yaitu perangkat keras
(Hardware), perangkat lunak (Software), pengguna (Brainware). Dari ketiga aspek tersebut
tentunya tidak akan bisa kita pisahkan, sebab komputer tidak akan bisa di operasikan jika salah
satu diantara ketiga aspek tersebut tidak ada. Bagaikan sebuah kendaraan, jika tidak ada driver
atau sopirnya tentu kendaraan tersebut tidak akan bisa berjalan dengan sendirinya, begitu pula
dengan komputer jika tidak ada pengguna (User) maka secara teknis komputer tersebut tidak
akan bisa beroperasi dengan sendirinya.
Interaksi manusia dan komputer atau dalam bahasa Inggrisnya Human-Computer Interaction
dan biasa disingkat dengan HCI adalah ilmu yang mengkaji tentang komunikasi atau interaksi
diantara pengguna dengan sistem. Sistem yang dimaksudkan disini tidak hanya kepada sistem-
sistem yang ada di komputer saja, tetapi produk-produk apa saja yang digunakan oleh
pengguna (User) seperti kendaraan, peralatan kantor, peralatan pejabat, peralatan rumah dan
sebagainya. Peranan utama Human Computer Interaction HCI adalah untuk menghasilkan
sebuah sistem yang serba guna (usable), selamat, nyaman, berkesan dan efektif.
Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) atau Human-Computer Interaction (HCI) adalah
disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi sistem
komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi fenomena-fenomena besar yang
berhubungan dengannya. (Definisi oleh ACM SIGCHI).

B. Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Manusia Dengan Komputer


Ada berbagai faktor yang ikut mendewasakan dan mengembangkan interaksi manusia dan
komputer, khususnya kecerdasan buatan (artificial intelligence), rekayasa perangkat lunak
(software engineering) dan matematika (mathematics).
1. Faktor Rekayasa Perangkat Lunak
Rakayasa perangkat lunak dapat didefinisikan sebagai berikut :
- Instruksi-instruksi yang bila dieksekusi akan memberikan fungsi dan kerja yang
diinginkan
- Struktur data yang memungkinkan suatu program memanipulasi informasi secara
proposional
- Dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program
Faktor ini dapat menciptakan suatu program yang efektif, efisien dan user friendly
sehingga dapat dihasilkan suatu mesin yang betul-betul diinginkan oleh user.

2. Faktor Kecerdasan Buatan


Kecerdasan buatan bertujuan agar komputer dapat melakukan pekerjaan seperti dan
sebaik yang dilakukan manusia serta menggabungkan cara berpikir manusia dan mesin,
untuk mengambil keputusan, memecahkan masalah dan pembelajaran. Faktor
kecerdasan buatan mempunyai peran untuk menciptakan suatu sistem yang betul-betul
andal, canggih dan menyerupai pola berpikir manusia, misalnya Robot. Selain itu faktor
ini menyebabkan perkembangan HCI semakin sulit dibayangkan.
3. Faktor Linguistik Komputasional
Peran bahasa yang digunakan sebagai antar muka agar user lebih mudah menggunakan
sistem tersebut dan tidak terjadi kesalah pahaman di dalam menggunakannya.
Dibutuhkan suatu komposisi bahasa yang sangat baik dan dapat dengan mudah
dimengerti oleh user.
4. Faktor Psikologi
Pemahaman akan psikologi orang yang akan menggunakan software sangat dibutuhkan
mengingat setiap user memiliki sifat dan kelakuan yang berbeda. Didalam merancang
progran faktor ini harus dipikirkan terlebih dahulu, seperti siapa target pengguna
program, bagaimana suasana lingkungan, perilaku pengguna secara umum dan
sebagainya agar program yang dirancang lebih user friendly. Faktor ini juga mencakup
pengetahuan dan keahlian pengguna dalam mempersepsikan dan memecahkan masalah
(problem solving)
5. Faktor Multimedia
Konteks multimedia digunakan sebagai sarana dialog yang sangat efektif antara
manusia dan komputer untuk menghasilkan tampilan yang lebih menarik dan lebih
mudah dimengerti oleh pengguna misalnya dengan gambar, suara, teks, grafik dan
sebagainya.
6. Faktor Antropologi
Faktor ini memberikan gambaran tentang tata cara kerja kelompok yang masing-masing
anggotanya diharapkan dapat memberikan kontribusi sesuai bidang masing-masing.
Faktor antropologi dapat memberikan pandangan yang mendalam tentang tata cara
kerja dari setiap kelompok karyawan yang ada, dimana terjadi komunikasi antara
manusia dan peralatan yang mereka gunakan.
7. Faktor Ergonomik
Faktor ini berhubungan dengan aspek fisik untuk mendapatkan lingkungan kerja yang
nyaman. Letak meja, kursi, monitor, keyboard, mouse, posisi duduk, pengaturan
pencahayaan, kebersihan dan berbagai aspek lain akan sangat berpengaruh terhadap
interaksi manusia dengan komputer yang digunakan.
8. Faktor Sosiologi
Faktor ini berhubungan dengan pengaruh sistem komputer dalam struktur sosial. Pada
intinya faktor ini merupakan konteks dari suatu interaksi.
9. Teknik Penulisan
Suatu program aplikasi yang dibuat membutuhkan manual agar orang yang belum biasa
menggunakan aplikasi tersebut bisa mempelajarinya terlebih dahulu agar terjadi
interaksi yang baik.
10. Faktor Matematika
Pembuatan suatu software haruslah efisien dalam perhitungan matematika. Jika suatu
software bisa dijalankan oleh semua orang yang baru belajar maupun pakar, unsur
kemudahan dalam segi hitungan matematika akan membuat software tersebut disukai
oleh banyak orang.
11. Faktor Bisnis
Faktor ini mempengaruhi perkembangan dan semakin memudahkan terjadinya
interaksi manusia dan komputer. Persaingan bisnis yang semakin ketat menghasilkan
produk yang lebih mudah digunakan. Perusahaan hardware berusaha membuat produk
yang memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhannya, misalnya alat elektronik
seperti ponsel, PDA, dan komputer yang makin fleksibel. Hal ini juga memacu
perkembangan perangkat lunak yang lain yang juga semakin memudahkan manusia
berinteraksi dengan mesin. Prinsip ekonomi juga berlaku, semakin banyak permintaan
pasar, para penyuplai pun akan berusaha untuk memenuhinya.

C. Pengembangan Perangkat Lunak Yang Berpusat Pada Pengguna


pengembangan perangkat lunak yang berpusat pada pengguna atau singkatnya bisa disebut
UCD ( user Centered Design ). Perancangan berbasis pengguna (User Centered design = User
Centered Design = UCD) adalah istilah yang yang digunakan untuk untuk menggambarkan
filosofi perancangan. Konsep dari UCD adalah pengguna sebagai pusat dari proses
pengembangan sistem, dan tujuan/sifat-sifat, konteks dan lingkungan sistem semua didasarkan
dari pengalaman pengguna.
Prinsip–prinsip dalam merancang user interface adalah sebagai berikut :
1. User familiarity / mudah dikenali : menggunakan istilah yang lazim digunakan dan
dikenali oleh pengguna secara umum, misalnya: untuk sistem perkantoran gunakan
istilah letters, documents, folders bukan directories, file, identifiers.
2. Consistency : Konsisten dalam operasi dan istilah yang digunakan di seluruh sistem
sehingga tidak membingungkan.
3. Minimal surprise / Tidak membuat pengguna terkejut : Operasi yang terjadi dapat
diprediksi oleh pengguna sesuai dengan perintah yang ada.
4. Recoverability/ pemulihan : Recoverability ada dua macam yaitu : confirmation of
destructive action (konfirmasi terhadap aksi yang merusak) atau ketersediaan fasilitas
pembatalan (undo).
5. User guidance/ bantuan : Adanya cara penggunaan sistem sehingga pengguan lebih
mudah dalam menjalankan sistem.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bagaimanapun interaksi antara manusia dengan komputer pasti akan selalu ada.
Hal ini terjadi dikarenakan komputer itu sendiri merupakan bagian dari suatu
ciptaan manusia. Ada beberapa faktor yang mepengaruhi interaksi manusia
dengan komputer yaitu faktor rekayasa perangkat lunak, faktor kecerdasan buatan,
faktor linguistik komputasional, faktor psikologi, faktor multimedia, faktor
antropologi, faktor ergonomik, faktor sosiologi, teknik penulisan, faktor
matematika, faktor bisnis. pengembangan perangkat lunak yang berpusat pada
pengguna atau singkatnya bisa disebut UCD ( user Centered Design ). Konsep
dari UCD adalah pengguna sebagai pusat dari proses pengembangan sistem, dan
tujuan/sifat-sifat, konteks dan lingkungan sistem semua didasarkan dari
pengalaman pengguna.
DAFTAR PUSTAKA

Adi Imantoyo. 2017. “Makalah Interaksi Manusia Dan Komputer”. Purwokerto.


Hasan Asari. 2015. “Makalah Interaksi Manusia Dan Komputer”. Universitas Gunadarma.

Anda mungkin juga menyukai