PENDAHULUAN
1
1.2 Batasan Masalah
Pembatasan masalah ini dilakukan agar pokok permasalahan yang dibahas lebih
terarah. Berdasarkan latar belakang yang ada serta mengingat keterbatasan waktu,
kemampuan dan sarana pendukung serta luasnya permasalahan yang ada, maka penulis hanya
membatasi permasalahan pada Sistem yang akan dibahas yaitudifokuskan dalam proses
perancangan dan desain sistem yang akan dibuat. Meliputi desain Usecase diagram, DFD,
ERD dan Flowchart dari seluruh tahap transaksinya .
2. Sistem informasi penjualan berbasis komputer yang dapat memberikan laporan barang
,laporan konsumen, laporan pemesanan barang, laporan penjualanan barang, serta nota
penjualan dengan lebih efisien.
3. Dengan sistem informasi penjualan furniture secara terkomputerisasi juga dapat membantu
proses distribusi sehingga lebih mudah dalam meminimalkan terjadinya kesalahan-kesalahan
dalam pendistribusian pesanan barang kepada konsumen.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Diana dan Sastrawati (2011, h.4), “ Sistem informasi adalah kumpulan dari
sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
saling bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data
menjadi informasi yang berguna”.
1.Kegiatan Sistem Informasi:
a.Input,menggambarkan suatu sistem kegiatan untuk menyediakandata untuk diproses.
b.Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu
informasi yang bernilai tambah.
c.Output , suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses.
d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
3
e. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
4
BAB III
METODE PENGEMBANGAN SISTEM
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype yaitu metode
pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membangun suatu program
dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai.
Pada tahap ini, Prototype dari system di uji coba oleh pelanggan atau pengguna.
Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan-kekurangan dari kebutuhan pelangan.
5
Mengidentifikasi
kebutuhan
Mengembangkan Tidak
Prototype
Diterima
Menngadakan
sistem
Diterima
Implementasi
6
BAB IV
PEMBAHASAN
Penjualan
7
4.1.2 Pemodelan Use Case
Dengan pendekatan berorientasi objek ini maka digunakan pemodelan use case.
Tujuan pemodelan use case ini untuk mendapatkan dan menganalisis informasi
persyaratan yang cukup untuk mempersiapkan model yang mengkomunikasikan apa yang
diperlukan dari perspektif pengguna, tetapi bebas dari detail spesifik tentang bagaimana
sistem akan dibangun dan diimplementasikan. Use case diagram digunakan untuk
memodelkan fungsional sistem yang digunakan oleh pengguna sistem. Serta menggambarkan
kebutuhan system dari sudut pandang user.
adalah diagram yang digunakan untuk memodelkan sistem seoara logik. Seperti halnya bagan
alir dokumen, diagram alir data pun dapat digunakan baik pada tahap analisis maupun tahap
desain, namun kecenderungan diagram ini lebih cocok digunakan untuk tahap desain karena
dengan diagram tersebut batasan ruang lingkup sistem terlihat sangat jelas sehingga
pekerjaan pengembangan sistem yang dilakukan dapat lebih fokus.Data Flow Diagram
(DFD) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangan sebuah sistem yang
mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya.
8
Dalam pembuatan DFD terdapat level, yaitu:
Diagram konteks menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses
yang terdapat didalam suatu sistem. Diagram konteks sering dikatakan sebagai diagram
nomol 0 (nol), karena diagram ini merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD. Diagram ini
sangat sederhana untuk diciptakan karena pada diagram konteks sama sekali tidak memuat
penyimpanan. Hal itu dilakukan karena semua entitas eksternal yang ditujukan pada diagram
konteks yang berisii aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem.
supplier
Data_order Data_barang
faktur
Data_order Data_pembelian
Data_barang pembayaran
Data_transaksi Sistem
penjualan konsumen
pegawai
furniture nota
Data_barang
faktur
laporan
Data_order
pimpinan
Bag.keuangan
9
2. Diagram level-1
Setelah selesai membuat DFD level 0, maka tahap selanjutnya adalah merinci setiap proses
yang ada pada DFD level 0, sehingga setiap event yang ada dalam suatu proses dapat
digambarkan menjadi lebih detil dalam sebuah DFD lagi, yang disebut dengan DFD level 1.
DFD level 1 bertujuan untuk memberikan pandangan mengenai keseluruhan sistem dengan
lebih mendalam. Proses-proses utama yang ada akan dipecah menjadi sub-proses . Data store
yang digunakan dalam proses-proses utama juga diidentifikasi dalam DFD level 1.
10
4.1.4 Pemodelan ERD
Pengertian dari ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk menjelaskan
hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai
hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya
digunakan beberapa notasi dan simbol.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengolahan data pembelian dan penjualan barang yang masih konvensional yaitu
tanpa terkomputerisasi menimbulkan beberapa masalah, diantaranya adanya kesulitan dalam
pengontrolan barang dan melihat persedian barang maupun pembuatan laporan, seperti
laporan penjualan, pembelian dan laporan persedian barang. Sistem Informasi penjualan
furniture ini mempermudah pengolahan data dan informasi kepada pelaku usaha pejualan
untuk mengetahui data transaksi pembelian dan penjualan .
5.2 Saran
Agar sistem konvensional yang masih dipakai sampai sekarang ini diganti dengan
menggunakan sistem yang lebih terkomputerisasi dan harus ada pengembangan lebih lanjut
dan berkala dari sistem tersebut agar tidak terjadi permasalahan yang lebih besar di masa
yang akan datang. Pihak pengelola harus memaksimalkan pengawasan terhadap penginputan
data penjualan dikarenakan mudah dalam manipulasi data. Sistem yang digunakan dalam
proses penjualan funiture tersebut harus diperbaharui secara berkala agar sistem menjadi
lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan dalam penjualan meubel untuk ke depannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
A. Skripsi
Luh Dewi Hanjelina,2012. Sistem Informasi Penjualan Meubel Menggunakan Bahasa
Pemrograman Visual Foxpro 9.0 Pada Meubel Taufan Di Kota Palu,skripsi,STMIK Adhi
Guna , Palu
Vivi Irawati Rondonuwu,2014 Sistem Informasi Penjualan Bawang Goreng Khas Palu Pada
Garuda Jaya,Tugas Akhir,Interpersonal Skill, STMIK Adhi Guna, Palu
B. Dokumen
Model Aplikasi Penjualan Furniture pada Mebel Ruhuy Rahayu di Kuala Kapuas….
Uswatun H.
Sistem Informasi Penjualan Mebel Berbasis Web Pada Mebel Angkasa Pekalongan Bimo
Hapsoro Seto1 1. Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Udinus, Semarang,(
13