Anda di halaman 1dari 30

Mata Kuliah: Dosen Pembimbing:

Studi Kelayakan Bisnis Mukhlis, SE, MM.Ak

RENCANA BISNIS

Di Susun Oleh:
Kelompok 5
Aulia Septianis (11773201509)
Latifah Hanum (11770323385)
Novita Sari (11770323161)
Silvy Yenni(11770325292)

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

T.P 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita
semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana
makalah ini membahas tentang Rencana Bisnis.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi semua orang.

Pekanbaru, 29 April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................i


BAB I Pendahuluan ................................................................................................ii
A. Latar belakang ....................................................................................3
B. Rumusan masalah ....................................................................................3
C. Tujuan ....................................................................................3

BAB II Pembahasan ................................................................................................4

A. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


Dalam Penyususnan Rencana Bisnis .............................................................4
B. Elemen- Elemen Rencana Bisnis ...........................................................12

BAB III Penutup ..............................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................29

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan studi kelayakan bisnis langkah pertama yang perlu
ditentukan adalah sejauh mana aspek-aspek yang memengaruhi bisnis akan diteliti.
Kemudian masing-masing aspek tersebut perlu dianalisis sehingga bisa mempunyai
gambaran kelayakan masing-masing aspek. Untuk itulah diperlukan alat dan
kerangka analisis untuk menganalisis data-data yang diperoleh dari berbagai sumber
baik data sekunder maupun data primer dan biasanya merupakan gabungan kedua
sumber data tersebut. Dalam langkah melakukan studi kelayakan bisnis maka perlu
didesain terlebih dahulu mengenai jenis data, sumber data dan cara memperolehnya.
Desain ini dilakukan sangat tergantung pada tujuan investasi yang telah ditetapkan.
Studi kelayakan bisnis biasanya akan dimanfaatkan oleh berbagai pihak
seperti pihak manajemen perusahaan, investor/calon investor, mitra usaha,
pemerintah, perbankan/kreditor, dan masyarakat. Oleh karena itu, hendaknya hasil
studi kelayakan bisnis tersebut diadministrasikan dalam suatu bentuk pelaporan yang
relative standar, walaupun hingga saat ini belum ada standar pelaporan yang dianggap
paling benar. Kadang-kadang suatu institusi memiliki standar pelaporan hasil studi
kelayakan bisnis yang mereka kehendaki, sehingga mau tidak mau permbuatan
pelaporannya menyesuaikan dengan standar yang telah ditentukan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyususnan rencana
bisnis?
2. Apa saja elemen- elemen dalam rencana bisnis?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyususnan
rencana bisnis.
2. Untuk mengetahui elemen- elemen dalam rencana bisnis.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUSNAN


RENCANA BISNIS

Selain digunakan untuk keperluan internal perusahaan, rencana bisnis juga berguna
untuk meyakinkan para investor maupun kreditor terhadap prospek usaha yang akan
dijalankan. Sebagai sebuah dokumen yang menjadi peta panduan jalan (road map) bagi
seluruh manajemen perusahaan yang berasal dari berbagai bidang fungsional (marketing,
human resources, production, dan finance), rencana bisnis yang dibuat perusahaan harus
terhindar dari pandangan sempit masing-masing departemen perusahaan didalam melihat
arah pengusahaaan perusahaan dalam jangka panjang. Rencana bisnis yang dibuat harus
betul-betul dapat dijadikan acuan yang andal dalam melihat letak usaha yang akan dijalankan
perusahaan di tengah konstelasi persaingan usaha saat ini dan lima tahun kedepan.

Meskipun rencana bisnis merupakan sebuah peta panduan jalan, tetapi peta tersebut
dapat berubah secara drastis apabila perusahaan melakukan aktivitas usaha yang mengalami
perubahan mendasar, misalnya ditemukannya teknologi produksi yang baru atau terdapat
produk substitusi yang baru dan jauh lebih unggul dibandingkan dengan produk yang saat ini
dihasilkan perusahaan. Dengan demikian penyususnan rencana bisnis tidak terlepas dari
prinsip perencanaan kontinjensi (contingency planning), dimana perencanaan usaha yang
dibuat diawal harus mengalami perubahan apabila premis perencanaan (planning premis)
mengalami perubahan. (koontz dan weihrich, 1998).

Adapun pada saat menyajikan rencana bisnis kepada para investor maupun para
kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha yaitu :

1. Usaha agar rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya
mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari pihak investor
maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian yang lebih rinci
mengenai berbagai aspek yang dicantumkan dalam rencana bisnis dapat dibuat dalam
lampiran terpisah, sehingga rencana bisnis yang dibuat tidak terlalu tebal. Rencana
bisnis yang telalu tebal akan menyulitkan bagi para evaluator dan pengambilan
keputusan baik dari investor maupun kreditor untuk menangkap secara utuh dalam
waktu singkat apa yang diinginkan oleh perusahaan yang mengajukan pendanaan.

4
Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari
50 halaman.
2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan
memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari
penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka. Selain itu penampilan
rencana bisnis kan turut memberikan kesan mengenai bonafiditas dan profesionalisme
perusahaan. Menyajikan sebuah rencana bisnis hanya dalam bentuk kumpulan
halaman kertas yang di stapler akan menunjukan bahwa penyusunan rencana bisnis
tersebut hanyalah seorang amatir. Menyajikan rencana bisnis dengan menggunakan
spiral binding dari plastic dipadu dengan cover berwarna dan kualitas kertas yang
bagus, akan memberikan kesan bahwa perusahaan sudah professional dalam
menyajikan rencana bisnis
3. Sampul depan (front cover) rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat,
no telp perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut
untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan
perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana
bisnis yang disampaikan perusahaan.
Pada bagian dalam sampul, harus dituliskan jumlah salinan (copy) bisnis yang
diedarkan. Hal ini akan memebrikan kesan kepada calon investor maupun kreditor
bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh
rencana bisnis. Jumlah copy rencana bisnis yang terlalu banyak beredar akan
memberikan kesan bahwa usaha yang dijalankan perusahaan tidak prospektif,
sehingga perusahaan/pengusaha harus melakukan penawaran banyak pihak.
4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan aksekutif ( executive
summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan
mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan berisi produk dan jasa yang dihasilkan,
manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka
panjang (+5 tahun) jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat apa yang diterima
oleh investor.
Ringkasan eksekutif harus dicantumkan dalam sebuah rencana bisnis karena calon
investor maupun kreditor akan menghadapi ratusan proposal rencana bisnis, sehingga
mereka perlu memperoleh gambaran serta ringkasan dan cepat mengenai rencana
bisnis perusahaan. Dari rencana bisnis eksekutif yang disampaikan perusahaan kepada
mereka. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan oleh vesper (1993), calon investor

5
maupun kreditor rata-rata hanya mencurahkan waktu 10 menit untuk membaca sebuah
rencana bisnis dan bagian yang paling bayak dibaca mereka adalah rencana eksekutif.
5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasiakan dengan baik. Hal ini tercermin
dengan dicantumkannya daftar isi rencana bisnis, ringkasan eksekutif, lampiran-
lampiran, dan penggunaan bahasa yang baku dalam penulisan rencana bisnis. Semua
ditujukan agar pihak-pihak yang memperoleh penawaran rencana bisnis perusahaan
dapat mengikuti alur penyajian rencana bisnis tersebut secara urut, sehingga penyajian
rencana bisnis menjadi jelas.
6. Rencana bisnis yang baik akan mencantumkan resiko utama (critical risks) dari suatu
bisnis yang akan dijalankan. Hal ini menunjukan bahwa penyusun rencana bisnis telah
melakukan analisis terhadap bisnis akan meningkatkan kewaspadaan dari perusahaan
dan investor untuk menyiasati cara meminimalisir resiko bisnis tersebut.

Bagi setiap pebisnis sebaiknya memiliki business plan, karena pada prinsipnya ada
banyak alasan diperlukannya business plan. Ada 5 alasan mengapa harus disiapkan business
plan,yaitu :
1. Business merupakan satu blueprint, yang akan diikuti oleh dalam operasional bisnis.
Ini aka menolong anda tetap kreatif konsentrasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
2. Ini merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil dalam bisnis.
3. Ini merupakan alat komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen,
penyandang dana. Dengan adamya business plan membuat mereka mengerti tujuan
dan cara operasional bisnis.
4. Ini membuat anda sebagai manajer, karena dapat mengetahui langkah-langkah praktis
menghadapi dunia persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif.
5. Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengikuti atau
sesuai dengan rencana atau tidak.

Dengan menjawab berbagai pertanyaan penting tersebut maka di harapkan akan


tersusun business plan yang baik dan terhindar dari business plan yang kurang baik, karena
ada banyak dampak positif dan negatif dari penyusunan business plan, seperti dampak negatif
dari business plan yang kurang baik. Karena tentunya setiap pebisnis pasti akan selalu
menghindari terjadinya masalah atau kegagalan usaha dikemudian hari.
Business plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan dikemudian hari
karena beberapa faktor :

6
 Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal, pengusaha kurang
memiliki tanggung jawab.
 Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis.
 Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri.
 Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh
pengusaha tersebut.

Sebuah rencana bisnis mengandung semua yang dibutuhkan para investor dan kreditor
potensial untuk keputusan memberikan investasi atau pinjaman. Tanpa rencana bisnis, tentu
tidak akan mendapatkannya, dan karena:
1. Rencana bisnis mengandung informasi keuangan historis, sekarng maupun yang
akan datang dan para investor dan kreditor ingin melihat hal itu,
2. Rencana bisnis memberikan penjelasan mengenai bisnis dan pasarnya.
3. Rencana bisnis memuat seluruh rencana dan strategis untuk memperoleh
kesuksesan.
4. Rencana bisnis memberitahukan kepada mitra keuangan potensial tentang siapa
anda, mengapa anda melakukan hal sekarang dan apakah anda memiliki ide yang
buruk.

Dalam studi kelayakan bisnis terdapat beberapa aspek yang harus dianalisis, yaitu:

a. Aspek hukum berkaitan dengan legalisasi keberadaan bisnis yang akan dijalankan baik
dari segi perjanjian maupun dari segi badan hukumnya.
b. Aspek pasar dan pemasaran, berkaitan dengan potensi pasar produk yang akan
dipasarkan, analisis kekuatan pesaing, estimasi penjualan yang mungkin bisa diraih
(market share).
c. Aspek teknis/operasi dan teknologis, berkaitan dengan pemilihan lokasi bisnis,
pemilihan mesin dan peralatan yang sesuai dengan kapasitas produksi, penataan
layout serta pemilihan teknologi yang sesuai.
d. Aspek manajeman dan organisasi, berkaitan dengan manajemen dalam pembangunan
fisik serta manajemen dalam operasionalnya dan struktur organisasi.
e. Aspek social, ekonom,i dan budaya, mencakup pengaruh proyek terhadap kehidupan
social, budaya dan perekonomian secara makro dan lain sebagainya.

7
f. Aspek keuangan, berkaitan dengan sumber dan penggunaan dana serta proyeksi
pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dari masing-masing sumber dana yang
bersangkutan.
g. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), berkaitan dengan dampak yang
ditimbulkan oleh adanya bisnis tersebut terhadap lingkungan baik lingkungan air,
darat dan udara.

Perencanaan bisnis yang di konsep secara bertahap

Untuk membuat suatu bisnis terselesaikan secara baik dan sempurna maka sebaiknya
pekerjaan tersebut dilakukan secara bertahap. Dan setiap tahap dinilai kualitas hasil
pekerjaannya oleh mereka yang memiliki kompetensi pekerjaan dalam bidang tersebut.
Sebuah usaha pembuatan sepatu maka tentunya pengawas dan penilai hasil pekerjaan adalah
mereka yang sebelumnya telah terlihat secara intens sebagai pembuat sepatu. Ini juga terjadi
pada bisnis service atau bengkel mobil dan motor, maka tentunya pihak yang bertugas untuk
mengawasi jalannya pekerjaa yang dilakukan oleh para montir adalah yang berpengalaman
dalam bidang perbengkelan. Termasuk ini dilakukan pada bisnis lainnya.

Dalam melaksanakan pengelolaan dan keputusan keungan prinsip kehati-hatian


dianggap sebagai salah satu keputusan yang penting. Sebuah keputusan dapat dikatakan tepat
jika telah dipikirkan dengan matang, dan sebuah keputusan dapat dianggap tidak tepat jika
diputuskan dengan tidak matang. Penafsiran matang disini artinya dikaji secara mendalam
dan proses pengkajian dilakukan oleh mereka yang professional dalam bidang tersebut.

Jika menyangkut dengan masalah hutang maka sebaiknya libatkan para ahli dalam
hutang untuk mendukung proses pengambilan keputusan tersebut. Begitu juga jika
menyangkut dengan keputusan investasi, maka sebaiknya libatkan mereka-mereka yang
memiliki pengalaman tinggi dalam bidang investasi. Semua ini memiliki banyak tujuan,
namun intinya ingin agar risiko serta permasalahan kedepan dapat dihindari. Dengan kata lain
professionalisme dalam pengelolaan perusahaan telah dilakukan, yaitu menempatkan orang-
orang yang tepat sesuai dengan bidangnya atau “the right man and the right place”.

Misalnya utuk jumlah produksi seperti 3.000 unit dibutuhkan biaya Rp 200.000.000,-
dan untuk meningkatkan volume produksi 6.000 unit dibutuhkan biaya Rp 380.000.000,- dan
begitu selanjutnya. Dimana setiap penambahan tersebut baru akan dapat dilakukan jika tahap
pertama telah dapat dilalui dan begitu seterusnya. Dengan begitu perusahaan dapat memantau
produktivitas secara bertahap dan tidak bersifat sekaligus. Karena jika sekaligus
8
memungkinkan timbulnya masalah juga akan memberatkan pengontrolan terutama pada mutu
produk, sebab mutu produk juga bisa mempengaruhi kepuasan konsumen.

Disisi lain dengan pembuatan perencanaan secara bertahap maka seorang pebisnis
juga dapat melakukan pengontrolan (controllable) dari setiap biaya yang akan dikeluarkan.
Suatu biaya dikatakan dapat dikontrol (controllable) jika manajer atau karyawan memiliki
keleluasaan dalam menentukan terjadinya biaya tersebut atau dapat mempengaruhi
jumlahnya secara signifikan dalam periode waktu tertentu,biasanya pendek.

Sebagai contoh, penyedia toko biasanya tidak dapat mengendalikan beban sewa dan
asuransi fasilitas pabrik, demikian juga manajer divisi biasanya tidak mempunyai keleluasaan
dalam menentukan biaya administrasi pada tingkat perusahaan. Sebaliknya karyawan
biasanya memiliki pengendalian atas jumlah tenaga kerja dan bahan baku yang digunakan
pada areal kerjanya. Biaya-biaya seperti periklanan dan pemeliharaan biasanya berada
dibawah pengendalian manajer produksi dan divisi. Dan setiap biaya itu biasanya berada
dibawah pengendalian dari setiap devisinya. Misalnya biaya iklan berada dibawah divisi
marketing, biaya produksi berada dibawah divisi produksi, dan begitu seterusnya.

Bagi perusahaan multinasional yang terus ingin melakukan ekspansi bisnis ke


berbagai bidang, termasuk berkeinginan membuka bisnis diluar dari core business (bisnis
inti) yang dimiliki saat ini. Maka konsep bertahap (step by step) dapat dianggap sebagai
keputusan yang memiliki pengaruh safety (aman) bagi perusahaan.

Konsep bertahap juga tercermin dalam bidang transfer manjemen dan teknologi dan
seterusnya dimana semuanya itu dilakukan secara bertahap. Karena itu juga menyangkut
dengan melihat proses perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan dan mengontrolnya juga
secara intens hingga akhirnya proses pentahapan tersebut menjadi sukses.

Philip moris mengalami suatu keberhasilan dalam mentranser strategi bisnis dan
teknik pemasaran dari bisnis rokoknya ke industri bir, minuman ringan dan makanan. Melalui
tahapan ini juga mampu memberi pengaruh pada lahirnya rekomendasi seperti :

 Bahwa tahapan-tahapan tersebut nantinya akan memperlihatkan pergerakan


terbentuknya suatu pola yang bisa dijadikan dasar analisis dari keputusan yang akan
dibuat.
 Dengan memahami pola tahapan-tahapan tersebut maka memungkinkan perusahaan
mampu membuat bentuk strategi bisnis yang paling tepat untuk dibuat nantinya.

9
 Konsep pengtahapan mampu membangun strategi kehati-hatian terutama
menyangkut masalah keungan. Sehingga penguatan konsep prudential principle
(prinsip kehati-hatian) dapat terwujud.
Secara umum jenis data yang diperlukan dalam studi kelayakan bisnis adalah data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif biasanya berupa data mengenai uraian dalam bentuk
kalimat secara naratif dan sulit diukur dengan angka bahkan tidak bisa diukur. Sedangkan
data kuantitatif adalah data yang dapat diukur dengan angka atau dapat dikuantifikasikan.
Dalam studi kelayakan bisnis sumber data diperoleh baik dari sumber primer maupun
sumber sekunder. Sumber primer (langsung dari objek yang diteliti) yaitu data yang diperoleh
masih belum mengalami pengelolahan lebih lanjut atau modifikasi. Sedangkan data yang
berasal dari sumber sekunder (tidak langsung dari objek yang diteliti) adalah data yang
biasanya sudah mengalami pengelolahan lebih lanjut atau telah mengalami modifikasi.
Penggunaan kedua sumber data tersebut tergantung dari kondisi dimana data tersebut
dibutuhkan.
Terdapat beberapa cara untuk memperoleh dan menggali data, diantaranya adalah
observasi (pengamatan langsung dilapangan), tanya jawab, dan kuisioner, yang biasanya
digunakan untuk menggali sumber data primer serta dokumentasi yang biasanya digunakan
untuk menggali data sekunder. Penggalian data tersebut jelas memerlukan dana , waktu, dan
tenaga yang relative besar tergantung banyaknya variasi data yang ingin digali terlebih jika
data tersebut merupakan data primer.
Untuk melakukan analisis data umumnya memakai analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang
bersifat kualitatif. Hasil dari analisis ini adalah berupa uraian dalam bentuk naratif, selain itu
analisis kualitatif juga bisa mempertajam hasil analisis kuantitatif. Sedangkan analisis
kuantitatif lebih menekankan pada penggunaan model-model statistic seperti penggunaan
least square, analisis regresi, dan model-model perhitungan lain yang sesuai. Untuk melihat
hubungan antara aspek-aspek studi kelayakan bisnis dengan jenis data yang dibutuhkan,
sumber data, cara memperoleh data, dan kerangka atau alat analisis data dapat dilihat pada
Tabel 2. 1.

10
Tabel 2.1 Hubungan Antara Aspek-Aspek Yang Dianalisis, Jenis Data, Sumber Data,
Cara Memperoleh Data Dan Teknik Analisis Data

Aspek Yang Jenis Data Sumber Cara Teknik Analisis Data


Dianalisis Data Memperoleh
Data

Hukum Kualitatif Primer, Dokumentasi Kualitatif, Judgement,


Sekunder Observasi Pelaksanaan bisnis, Lokasi
Tanya jawab Bisnis, Waktu Pelaksanaan
Bisnis, Cara Pelaksanaan
Bisnis, Kelangkapan Peijinan

SosialEkonomi Kualitatif Primer, Dokumentasi Kualitatif Judgement Analisis


dan Budaya manfaat dan pengorbanan dan
Sekunder Observasi
Lingkungan model lain yang sesuai
Hidup Kuesioner

Tanya Jawab

Pasar dan Kualitatif Primer Dokumentasi Model statistic: Analisis trend,


Pemasaran regresi, model lain yang sesuai,
Kuantitatif Sekunder Observasi
strategi pemasaran yang
Kuesioner digunakan

Tanya jawab

Teknis dan Kualitatif Primer Dokumentasi Judgement Analisis biaya,


Teknologi layout, metode transportasi dan
Kuantitatif Sekunder Observasi
model lain yang sesuai
Kuesioner

Tanya jawab

Keuangan Kualitatif Primer Dokumentasi Judgement Analisis sumber dan


penggunaan dana, penetuan
Kuantitatif Sekunder Observasi
kebutuhan dana, penentuan, dan
Kuesioner kreteria penilaian investasi
Tanya jawab

11
B. ELEMEN- ELEMEN RENCANA BISNIS

Walaupun setiap bisnis memerlukan penyesuaian terhadap masing- masing


perencanaan bisnis, namun sebagian besar rencana bisnis akan mencantumkan beberapa
variasi berikut ini:

a. Executive Summary

Hal ini adalah bagian pertama dari rencana bisnis dan hal pertama yang akan dilihat
oleh pembaca. Bagian ini harus meringkas seluruh poin utama dokumen dalam gaya yang
ringkas dan poin per poin (idealnya satu halaman). Executive summary adalah versi paling
ringkas dari seluruh rencana bisnis anda dan ditempatkan di depan batang tubuuh dalam
dokumen. Rangkuman tersebut harus mencakup sebagian besar tapi bukan seluruhnya bagian
rencana, dengan tiap topik diciutkan dalam satu atau dua paragraf.

Executive summary berfungsi sebagai ulasan ringkas bisnis anda. Seseorang yang
membaca rangkuman seharusnya mampu menangkap ide umum bisnis apa yang sedang anda
geluti dan alasan memilih bisnis tersebut. Dan seberapa besar petumbuhan yang akan diraih
dalam perencanaa bisnis tersebut.

Walaupun executive summary seharusnya terdiri dari satu halaman, akan tetappi ia
termasuk bagian tersulit untuk ditulis. Sebagian besar pebisnis merasa lebih mudah
menuangkan informasi berkenaan dengan bisnis mereka dalam berkembar- lembar kertas,
oleh karena itu, meniutkan dalam satu halaman benar- benar merupakan kerja keras.

Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Mark Twain,” saya seharusnya menulis
surat yang lebih pendek, tapi saya tidak memilki waktu.” Kunci untuk menulis rencana bisnis
yang sukses adalah mengetahui informasi yang benar- benar penting dan mana yang tidak.

Adalah penting untuk menggunakan kalimat singkat dan jelas ketika menuliskan
executive summary. Kalimat yang panjang bukan hanya mengakibatkan kelebihan ruangan,
akan tetapi juga membuat para pembaca tidak akan mampu melahap rangkuman tersebut.

Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk mempresentasikan rencana bisnis.
Mempresentasikan gaya presentasi yang mungkin sesuai sengan gaya penulisan dan gaya
membaca investor dan kreditor potensi.

12
sa
Execitive Summary
Visi dan Misi
WidgeCo mendukung visi menjadikan semua mahasiswa Amerika memiliki
keterampilan menggunakan alat bantu pembelajaran berbasis teknologi. Misi
perusahaan adalah menjadi pemimpin pasar dalam menyuplai widget berbais
komputer ke pasar universitas dan instusi pendidikan tinggi.
Peluang
 $403 juta pasar retail widget Amerika Serikat pada 2002
 1,3 miliar pasar retail widget Amerika Serikat pada 2005
 Lebih dari 10 juta siswa pengguna widget pada 2005

Strategi Pasar
widgeCo menyediakan widget beraneka desain untuk pasar universitas dan instusi.
Target pasar utama WidgeCo adalah 19 juta mahasiswa USA, yang sebagian besar
menyertakan widget sebagai bagian dari pembelanjaan buku mereka setiap
semester. WidgeCo menyediakan widget beraneka warna untuk dijual ke jaringan
toko buku berskala nasional. Widget ini akan dipasarkandengan pendekatan
kampus yang menargetkan mahasiswa baru pada setiap awal semester.
Strategi Bisnis
Produk WidgeCo akan diproduksi di pabrik terbarunya di Ames, Iowa. Fasilitas ini
akan membuat WidgeCo mampu mengeluarkan produk beragam desain dengan
harga dibawah rata- rata. Sebagai perusahaan yang abru berdiri dalam dunia widget,
WidgeCo akan menyedot dana promosi lebih banyak, yang akan ditutupi dengan
pemproduksian yang lebih rendah dari normal dengan adanya fasilitas baru ini.
Kombinasi pemasaran agrasif dan pemproduksian efisien akan mapu WidgeCo
meraih pangsa pasar signifikan dalam waktu singkat.
2002 2003 2004 2005
Penghasilan $1,250,000 $1.600,000 $2,000,000 $2,500,000
Untung Bersih (400,000) $10,250 $250,000 $500,000
Margin Bersih -32% 6,0% 12,5% 20,0%

Contoh executive summary dalam format perpaduan naratif dan bulleted

Contoh executive summary dalam format perpaduan naratif dan bulleted

13
Apa yang disertakan dalam executive summary

Saat membuat executive summary, ada beberapa hal yang terdapat dalam halaman
executive summary, yaitu:

1. Visi
Adalah hal yang baik untuk memulai executive summary, itu berarti menyertakan
sebaris kalimat visi.
2. Misi
Berikutnya adalah pernyataan misi, dengan asumsi bahwa pernyataan misi tekah
dirancang dalam bentuk suatu kalimat.
3. Peluang
Paragraf ini akan merangkum data kunci yang akan dipresentasikan di bagian
peluang dalam rencana bisnis. Caranya dengan meyaring informasi keuangan
hingga mendapatkan esensi yang diperlukan utnuk melukiskan gambaran menarik
tentang peluang pasar. Sertaskan ukuran dan pertumbuhan pasar , angka
konsumen potensial, dan penjelasan singkat alasan pasar tersebut di ukur dan
tumbuh seperti itu.
4. Strategi pasar
Bagian ini merangkum semua yang ada pada bagian pasar dalam rencana bisnis,
dengan penekanan pada produk atau sevis yang akan ditawarkan. Bagian ini
mensyaratkan pengeditan ekstrim terhadap bagian peluang pasar dalam rencana
bisnis. Mempresentasikan informasi yang dibutuhkan untuk mendiskripsikan
bisnis atau prosuk. Dan tidak diharuskan berbicara mengenai kompetitor, iklan,
pengepakan, ditribusi, dan lain sebagainya. Fokuskan perhatian pada produk atau
sevis yang akan ditawarkan dan tinggalkan detail pemasaran dan penjualan
lainnya bagian peluang pasar
5. Strategi bisnis
Merupakan rangkuman yang mampu menampilkan informasi kunci dalam satu
atau dua paragraf, tidak lebih. Gunakan bagian ini untuk meceritakan bisnis
kepada pembaca, kunci bagian ini adalah kemampuan untuk meyakinkan
proposisi unit bisnis perusahaan. Keunikan bisnis seharusnya menjadikan investor
menanamkan modalnya pada perusahaan. Identifikasikan keunikan yang dimiliki
dalam rencana bisnis dan tarik perhatian pembaca pada arah tersebut.
6. Target keuangan

14
Kelompok yang berorientasi angka (akuntan, analisis keuangan, bankir, dan
seterusnya) berpendapat bahwa data terinsi keuangan harus disertakan di awal.
Hal ini karena kelompok ini hanya tertarik pada angka dan mungkin melewati
begitu saja bagian naratifnya untuk langsung menuju spreadsheet. Informasi
keuangan yang harus disertakan berbeda satu dengan yang lain, namun yang
paling umum adalah penerimaan dan laba tahun mendatang tidak lebih.
b. Visi dan Misi

Pernyataan visi

Penyataan visi untuk rencana bisnis harus mengekspresikan mimpi tentang pasar atau
konsumen yang menjadi target perusahaan. Setiap orang yang membaca bagian visi ini harus
segera mengetahui alasan di balik apa yang dilakukan dan memperoleh argumen logis atas
apa yang hendak di buat. Sebuah pernyataan visi yang ideal harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:

 Singkat, idealnya satu kalimat dan paling panjang tidak lebih dari satu
paragraf.
 To the point, tidak beputar- putar.
 Fokus kepada satu pemikiran atau satu topik.
 Memeliki pandangan ke depan yang cukup jauh dan konsep besar yang tidak
dapat di ukur.
 Menyajikan fokus dan arah tertentu untuk diikuti bisnis.

Beikut ini beberapa contoh visi dari pernyataan bisnis:

WidgetCo mengusung visi untuk menjadikan semua mahasiswa USA mampu


menggunakan alat bantu belajar berbais teknologi.

Working girl fashion memvisualisasikan sebuah dunia di mana model pakaian untuk
seorang wanita di tempat kerja didefinisikan dengan pakaian kasual berharga
normal.

Pernyataan misi

Bagian misi rencana bisnis langsung diletakkan setelah bagian visi, dan juga hanya
terdiri dari satu kalimat. Bagian ini memfouskan yang lebih spesifik ketimbang visi dan
benar- benar mendefinisikan tipe bisnis yang sedang digeluti. Beberapa orang telah membaca

15
pernyataan ini akan segera mengetahui apa yang telah dilakukan dan yang tidak dilakukan
oleh perusahaan. Sebuah pernyataan misi yang ideal seharusnya memiliki kriteria berikut ini:

 Ringkas, idelanya satu kalimat dan tidak lebih dari satu paragraf.
 Menyajikan arah yang jelas bagi bisnis.
 Harus menentukan parameter spesifik untuk bisnis.
 Pernyataan misi harus dapat diterima.
 Pernyataan misi harus diukur.

Berikut contoh beberapa pernyataan misi efektif sesuai dengan pernyataan visi
sebelumnya:

WidgeCo berniat untuk menjadikan penyuplai utama widget berbasis komputer ke


pasar universitas dan instusi perguruan tinggi.

Working girl fashion akan menjadi perodusen pakaian kasual untuk wanita pekerja
terbesar di Amerika Serikat.

c. Peluang

Pada bagian ini menyertakan teks substansial berbentuk naratif dan banyak angka.
Bagian peluang ini (terkadang disebut peluang pasar, dinamika pasar, atau hanya sengan kata
pasar) memiliki target yaitu mendiskripsikan peluang pasar untuk meyakinkan para investor
dan kreditor potensial bahwa peluang yang cukup signifikan untuk dikejar. Data pasar
membantu menjual bisnis kepada investor dan kreditor prospektif. Informasi daftar pendek
yang jika memang tersedia, direkomendasikan untuk disertakan dalam rencana bisnis:

 Ukuran pasar sekarang, yang lalu, dana yang akan datang.


 Pertumbuhan penerimaan industri yang lalu dan yang akan datang.
 Jumlah konsumen industri.
 Penetrasi pasar.
 Pengeluaran rata- rata yang didasarkn pada tipe konsumen.
 Harga beli rata- rata untuk tipe produk kunci.
 Pangsa pasar, penerimaan, dan laba pemain terbesar dalam industri.
 Margin laba rata- rata industri.
 Segala informasi yang mendiskripsikan industri, konsumen, bisnis kuncinya,
dan sejarah serta tren yang ada dalam insdustri tersebut.

16
Mempresentasikan data dalam format alternatif

 Tabel

Pelanggan Telepon Nirkabel USA (dalam juta)

1998 1999 2000 2001

62,9 85,7 103,7 120,2

 Diagram dan grafik

Sebagai contoh, data telepon yang dipresentasikan dalam tabel sebelum ini
akan menimbulkan kesan lebih ketika dipresentasikan dalam diagram batang berikut.

140

120

100

80

60

40

20

0
1998 1999 2000 2001

17
Data dipresentasikan dalam bentuk diagram garis

140

120

100

80

60

40

20

0
1998 1999 2000 2001

d. Strategi Pasar

Strategi pasar adalah rencana mendeskripsikan bagaimana perusahaan mengejar


peluang yang dipresentasikan dalam bagian sebelumnya. Bisanya mengejar peluang dengan
melakukan aktivitas berikut:

 Mengembangkan satu atau lebih produk atau jasa baru untuk ditawarkan ke
pasar.
 Pricing, packaging, dan positioning produk atau jasa tersebut secara unik.
 Menempatkan produk atau jasa dalam satu atau lebih jalur distribusi yang
paling baik jangkauannya kepada parap konsumen.
 Mempromosikan prosuk atau jasa kepada konsumen.
e. Strategi Bisnis

Bagian strategi bisnis mendiskripsikan bagaimana akan membangun bisnis dan


bagaimana bisnis tersebut akan menghasilkan uang. Berikut ini tiga bagian dalam outline
untuk bagian strategi bisnis:

18
 Model bisnis, bagian ini mendeskripsikan bagaimana mengumpulkan
penerimaan, margin laba seperti apa yang hendak dibuat dan pangsa pasar apa
yang hendak di rebut dan seberapa besar pertumbuhan yang ingin dicapai.
 Inisiatif strategi, dalam bagian ini mendiskusikan inisiatif utama, di luar
inisiatif operasi bisnis sehari- hari, yang sangat vital bagi kesuksesan model
bisnis. Inisiatif dapat berupa akuisisi, ekspansi fisik, pengembangan
internasional, dan yang semisal.
 Jadwal, bagian ini mempresentasikan patokan utama yang dihadapi untuk
mengimplementasikan model bisnis yang dipilih melalui naratif atau jadwal
grafis.
f. Organisasi dan Operasi

Bagian ini adalah tempat merinci bagaimana struktur bisnis dan bagaimana setiap
bagian dari bisnis bekerja. Menangani bagian ini sama dengan menangani bagian yang lain,
yaitu:

 Membangun outline, dalam organisasi dan operasi jelas terbagi dua bagian
yaitu: bagian organisasi yaitu mendeskripsikan struktur perusahaan dan bagian
operasi terbagi dalam beberapa subbagian untuk setiap departemen utama atau
unit operasi dalam bisnis.
 Mengumpulkan data.
g. Manajeman

Bagian ini memberitahukan kepada segala sesuatu yang berkenaan dengan anggota
manajemen: latar belakang, kekuatan, dan alasan mengapa semua orang ini adalah tim yang
tepat untuk memimpin perusahaan menuju kesuksesan.

h. Kompetensi Utama Dan Tantangan

Bagian ini akan memaparkan kekuatan dan kelemahan bisnis dan kemudian
menggunakan keduanya untuk menentukan keunggulan kompetitif di pasar.

i. Keuangan

Ini adalah bagian yang menyatakan angaka, minimal laporan laba rugi, dan neraca
keuangan.

19
Tabel dibawah ini merupakan versi rencana bisnis menurut Stephen Harper (1991:50-
51) yang biasa digunakan oleh Small Business Administration di Amerika Serikat.

I. Executive Summary
II. Tabel of Contents
III. Overview of the Business Concept
A. Identification of the market opportunity
B. Growth and fianancial objectives for the business
C. Discussion of legal form of organization and ownership
D. Profile of the management team and organization chart
E. Description of the market(s) to be served and location for the business
F. Basis for dinancing the business
G. Timetable for establishing the business
IV. The Marketing Part of the Business Plan
A. Description of the industry:an overview of its history, trends and influential factor
B. Analysis of immediate and potential competitors
C. Profile of the target market(s) geographic area to be served
D. Presentation of the marketing mix for creating and maintaining customers
1. Product-service strategy
2. Price strategy
3. Promotional strategy
4. Phisycal distribution and location strategy
E. Projected sales and market share
F. Identification of any proprietary position, incluiding patents, licences, copyrights, franchise
rights, exclusive agreements, etc.
V. The financial part of the business plan
A. Projected initial capital requirement
B. Projected opening day balance sheet
C. Projected first year-end income statement
D. Projected first year-end balance sheet
E. Projected cash flow for the first year
F. Projected income statements for the second through fifth years
G. Projected balance sheet for the second through fifths year
H. Key operating ratios
I. Description of the sources of debt and equity financing for start-up and growth
J. Projected return for the owners-investors
VI. Suplemental Factors
A. Identification of risks and insurance coverage
B. Identification of employee-related regulations and tax reporting requirements
C. Identification off all legal factors, including licences, taxes, zoning and building, and reporting
requirements

20
Tabel dibawah ini berasal dari versi rencana bisnis yang dikemukakan oleh Kuratko
dan Hodgetts (2004:305) yang biasa digunakan dalam kegiatan kompetisi rencana bisnis.

Section I : executive summery

Section II : Business Description

A. General description of the business


B. Industry background
C. Goals and potential of the business and milestones
D. Uniqueness of product or service

Section III : Marketing

A. Research and analysis


1. Target market (customers) identified
2. Market size and trends
3. Competition
4. Estimatied market share
B. Marketing Plan
1. Market strategy-sales and distribution
2. Picing
3. Advertising and promotions

Section IV : Operations

A. Identify locations
1. Advantages
2. Zoning
3. Taxes
B. Proximity to supplies
C. Access to transportation

Section V : Management

A. Management team-key personnel


B. Legal structure-stock agreements, employment agreements, ownership
C. Board of directors, advisors, consultans

Section VI : Financial Forecast

A. Profit and loss


B. Cash flow projection
C. Break-even analysis
D. Cost controls
E. Budgeting plans

Section VII : Critical Risks

A. Potential problems
B. Obstacles and risks
C. Alternative course of action

Section VIII : Harvest Strategy

A. Transfer of asset
B. Continuity of business strategy
C. Identify successor

Section IX : Appendlx or Bibliography

A. Timing and objectives


B. Deathlines and milestones
C. Relationship of events

21
Tabel dibawah ini berasal dari rencana business yang di kemukakan oleh oleh
Dollinger, (2003:130-131) dimana rencana bisnis tersebut selain digunakan untuk
kepentingan internal perusahaan, juga ditujukan untuk memperoleh dana dari kreditor dan
investor. Hal ini tercemin dengan adanya pencantuman struktur perjanjian (deal structure)
yang menunjukan rencana besaran modal sendiri (equity) dan utang yang diperlukan
dibandingkan dengan modal perusahaan secara keseluruhan.

22
PRELIMINARY SECTIONS

Cover page

Table of contens

Executive Summary

1. Type of business
2. Company summary
3. Management
4. Product/service and competition
5. Funds request, collecteral, use of proceeds
6. Financial history, financial projections
7. Deal structure, exit

MAJOR SECTIONS

I. Background and Purpose


A. History
B. Current Situation
C. The Resource-Based Concept
II. OBJECTIVES
A. Short term
B. Long term
III. Market analysis
A. Overall market
B. Specific market
C. Competitive factors
D. Microenvironmental influences
IV. Development and Production
A. Production Processes
B. Resource requirements
C. Quality assurance
V. Marketing
A. Overall concept and orientation
B. Marketing strategy and resources
C. Sales forecasts
VI. Financial Plans
A. Financial statements
B. Financial resources
C. Financial strategy
VII. Organization and management
A. Key personnel resources
B. Human resource management strategy
VIII. Ownership
A. Form Of Business
B. Equity positions
C. Deal structure
IX. Critical Risks and Contingencies
X. Summary and Conclusions
XI. Scheduling and Melestones

Appendixes

23
Meskipun terdapat variasi dalam penyusunan rencana bisnis, tetapi sebuah rencana
bisnis yang baik sekurang-kurangnya akan mencantumkan tujuh elemen pokok, yaitu :

1. Ringkasan eksekutif yang merangkum secara singkat seluruh isi rencana bisnis baik
menyangkut tujuan usaha, strategi usaha, tujuan penyusunan rencana bisnis, uraian
umum usaha, rencana pemasaran, rencana produksi, rencana keuangan, dan resiko-
resiko usaha dimasa depan.
2. Uraian umum usaha (General business description) yang akan dijalankan.
3. Rencana pemasaran akan menjelaskan pasar sasaran yang dipilih serta bauran
pemasan yang dibuat perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen, anggaran penjualan, dan lain sebagainya.
4. Rencana produksi (production plans) menjelaskan antara lain proses produksi,
bagaimana perusahaan menjaga kualitas produk, memperoleh pasokan bahan baku,
pertimbangan memilih lokasi pabrik, anggaran produksi, dll.
5. Rencana keuangan antara lain berisi proyeksi keuangan yang menunjukan ekspektasi
laba dari usaha yang akan dijalankan dalam beberapa tahun awal operationalnya,
proyeksi arus kas (cashflow) dll.
6. Rencana sumber daya manusia (human resources plan) antara lain berisi uraian
mengenai jumlah personel yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha, spesifikasi apa
yang dibutuhkan oleh masing-masing personel tersebut dilihat dari pengetahuan,
keahlian, dan kemampuan (knowledge, skill, and ability) yang dibutuhkan.
7. Resiko-resiko utama yang dihadapi usaha dimasa depan dan bagaimana antisipasi
yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi resiko tersebut dimasa yang akan
datang.

Menambahkan eleman lain

Outline dasar in dapat dan harus ditambahkan dengan beberapa elemen yang bersifat
opsional:

I. Judul (Objek) Studi Kelayakan Bisnis


II. Kata Pengantar
III. Daftar Isi
IV. Daftar Tabel
V. Daftar Gambar

24
VI. Daftar Lampiran
VII. Executive Summary (berisi tentang objek penelitian, waktu penelitian, anggota
tim peneliti, ringkasan hasil penelitian,dan rekomendasi hasil penelitian).
Fungsi Time Schedule Dalam Business Plan

Untuk membangun suatu business plan yang baik dan bersifat suistainable, maka
dibutuhkan pembuatan rencana yang bersifat sistematis. Dan time schedule memiliki peran
besar untuk terbentuknya pelaksanaan pekerjaan terkodinir secara terencana, time schedule
adalah jangka waktu yang dibuat untuk melaksanakan suatu rencana pekerjaan secara
sistematis dan terjadwal. Ada 3 (tiga) tujuan umum pembuatan time schedule yang dilakukan
oleh seorang manajer keuangan, yaitu :

1. Member arah pekerjaan secara lebih terfokus, dan mengedepankan penyelesaian


pekerjaan berdasarkan skala prioritas. Artinya ada pekerjaan yang harus lebih
didahulukan dibandingkan dengan yang lainnya.
2. Diharapkan setiap pekerjaan dapat terselesaikan secara terjadwal. Sehingga ini
memungkinkan terwujudkan konsep efektivitas dan efisiensi yang diharapkan. Lebih
jauh ini mampu membuat anggaran (budget) yang telah disusun tercukupi hingga
pekerjaan selesai dilaksanakan.
3. Dengan kualitas time schedule yang sempurna dan disusun dengan konsep
manajemen keungan modern serta dengan mengedepankan prudential principle
(prinsip kehati-hatian) dalam setiap pembuatan rencananya. Maka diharapkan setiap
pekerjaan dapat terselesaikan dengan standar kualitas yang dapat
dipertanggungjawabkan. Termasuk tentunya mampu member kepuasan kepada para
stakeholders yaitu salah satu para investor. Para investor selalu mengharapkan setiap
dana yang telah diinvestasikan dapat ditempatkan ditempat yang aman dan
memberikan keuntungan sesuai dengan yang direncankan.
Untuk lebih jelas dalam memahami bentuk dari time schedule dapat kita lihat pada
tabel dibawah ini.

25
Tabel 3.1

Contoh Time Schedule Pada Bisnis Toko Buku

Waktu

No. Uraian Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Merancang Business Plan untuk Toko Buku

2 Mencari sumber dana

3 Mencari dan menemukan lokasi toko yang trategis

4 Membeli dan memasang rak buku

5 Menghubungi distributor buku dan memesan buku

6 Melakukan perekrutan dan pelatihan karyawan

7 Menerima kiriman buku

Menyiapkan daftar buku dengan sistem


8 terkomputerisasi

9 Melakukan promosi di media cetak dan elektronik

10 Melakukan evaluasi penjualan

11 Melakukan evaluasi kinerja

membangun strategi hasil evaluasi dan menambah


12 jumlah diastributor

Untuk mewujudkan suatu time schedule yang baik dan terencana perlu dipahami
tentang manajemen waktu (time management). Karena dengan adanya manajemen waktu
maka diharapkan terbangunnya sistem manajemen kinerja yang terfokus. Ada beberapa poin-
poin dari manajemen waktu yang dikemukakan oleh Geoffrey G. Meredith et. Al

 Identifikasi tujuan-tujuan khusus harian


 Motivasi dari dalam
 Tetapkan batas waktu

26
 Manfaatkan telepon
 Buatlah catatan
 Janganlah melakukan segala-galanya
 Tetapkan waktu
 Ajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum memulai pekerjaan
 Berorientasilah pada tindakan
 Berlakulah reflektif
 Rencananya hari esok secara terperinci
 Bergurulah pada pengalaman Anda
 Tanyakan penggunaan waktu Anda
Dalam konteks keungan maka perkiraan atau estimasi biaya yang dikeluarkan untuk
setiap tahap tersebut harus dengan cermat diperhitungkan. Termasuk menempatkan biaya
lain-lain atau biaya tidak terduga dengan tujuan untuk menghindari kemungkinan-
kemungkinan yang tidak diinginkan. Sehingga selama proses pekerjaan pembangunan pabrik
sepatu dapat berlangsung dengan aman dan lancar.

Uraian Menyusul
aktivitas jadwal
(2) aktivitas
(4)

Anggaran
Proyek
Definisi
lingkup (6)
proyek (1)

Keperluan Perkiraan
sumber biaya
daya (3)
(5)

Gambar 3.8

Proses Penyusunan Perkiraan Biaya dan Anggaran

27
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebuah rencana bisnis mengandung semua yang dibutuhkan para investor dan kreditor
potensial untuk keputusan memberikan investasi atau pinjaman. Tanpa rencana bisnis, tentu
tidak akan mendapatkannya, dan karena:
1. Rencana bisnis mengandung informasi keuangan historis, sekarng maupun yang
akan datang dan para investor dan kreditor ingin melihat hal itu,
2. Rencana bisnis memberikan penjelasan mengenai bisnis dan pasarnya.
3. Rencana bisnis memuat seluruh rencana dan strategis untuk memperoleh
kesuksesan.
4. Rencana bisnis memberitahukan kepada mitra keuangan potensial tentang siapa
anda, mengapa anda melakukan hal sekarang dan apakah anda memiliki ide yang
buruk.

28
DAFTAR PUSTAKA
Solihin, Ismail. 2007. Memahami Bisnis Plan. Jakarta Selatan 12610: Salemba Empat.
Miller, Michael. 2008. ALPA TEACH YOUR SELF: BUSSINES PLANS DALAM 24 JAM.
Jakarta: Prenada.
Sucipto, Agus. 2011. STUDI KELAYAKAN BISNIS Analisis Integratif dan Studi Kasus.
Malang: UIN-MALIKI PRESS.
Fahmi, Irham. 2014. STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN KEPUTUSAN INVESTASI. Jakarta:
Mitra Wacana Media.

29

Anda mungkin juga menyukai