Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR AUDIT INTERNAL

Profesi audit sudah dikenal sejak dahulu kala. Berdasarka dokumen batu yang ditemukan oleh sejawaran, ditemukan fakta bahwa di sekitar tahun 3000 S.M ahli tulis bangsa Mesopotamia menggunakan system internal control yang detail sengan menggunakan tanda centang dan titik titik. Proses auditing telah berkembang pesat seiring perkembangan jaman. Dan sekarang kita mengenal dua tipe auditor bisnis/usaha yaitu eksternal dan internal. Auditor eksternal disewa oleh otoritas pemerintah untuk mengunjungi sebuah perusahaan atau badan usaha untuk mengkaji dan melaporkan hasil kajian tersebut secara independen. Di amerika serikat auditor internal dikenal sebagai certified public accountants (CPA) dimana meeka memiliki lisensi dari pemerintah dan berpedoman pada American institute of certified public accountants (AICPA), namun demikian terdapat jenis auditor internal yang lain seperti di bidang perlengkapan peralatan medis, rating pemirsa televisi, dan berbagai macam bidang pemerintah. Audit internal memiliki cakupan yang lebih menarik dan juga luas. Sebagai karyawan sebuah perusahaan seorang auditor internal secara independen mengkaji dan menilai kinera di berbagai bidang, seperti prosedur akuntansi perusahaan atau kualitas proses manufaktur. Kebanyakan auditor internal berpedoman pada standar tinggi yang ditetapkan oleh firma professional mereka yaitu institute of internal audit (IIA) akan tetapi masih banyak praktik dan pendekatan lain yang bisa digunakan dikarenakan banyaknya macam aktifitas audit saat ini. Dikarenakan banyaknya variasi dan nuansa yang ada kita akan menggambarkan dan mendiskusikan audit internal modern dengan menggunakan Common Body of Knowledge (CBOK), alat kunci, dan area pengetahuan yang setidaknya harus diketahui oleh semua auditor. Ini adalah praktik umum yang penting bagi profesi auditor internal. Sebagai langkah efektif pertama utuk memahami audit internal dan area pemahaman kuncinya mari kita mengacu pada organisasi profesionalnya yaitu IIA dan standar professional yang sudah merka terbitkan. IIA mendefinisikan praktik audit internal seperti di bawah ini. Audit internal adalah fungsi penilaian secara independen yang didirikan dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi aktifitas-aktifitasnya sebagai layanan terhadap organisasi tersebut. Istilah internal didefinisikan bahwa yang melakukan pekerjaan audit tersebut adalah orang yang bekerja dalam perusahaan itu sendiri bukan oleh aditor eksternal, atau pihak lain seperti pemerintah yang buakan bagian langsung perusahaan yang bersangkutan.

Definisi internal audit menurut IIA mencakup beberapa istilah istilah penting yang mengacu pada profesi tersebut. Istilah independen mengacu pada tidak adanya pembatasan yang secara signifikan dapat mempersempit cakupan dan efektifits seorang internal auditor dalam melakukan penilaian atau dalam pelaporan temuan dan kesimpulan. Kata penilaian menegaskan kebutuhan dari suatu penilaian sebagai acuan auditor internal saat mereka membangun kesimpulannya. Istilah didirikan menegaskan bahwa audit internal adalah fungsi definisi yang formal dalam perusahaan modern. Kata memeriksa dan mengevaluasi menggambarkan peranan aktif internal auditor, yang pertama adalah untuk menemukan fakta dan kemudian untuk menetapkan evaluasi akhir. Istilah aktivitas-aktivitasnya menegaskan luasnya cakupan yuridiksi dari audit internal yang mencakup semua aktifitas dari perusahaan modern. Kata layanan mengungkapkan bahwa hasil akhir dari semua pekerjaan proses audit internal adalah untuk membantu komite audit, manajemen, dan pihak lain perusahaan. Kata organisasi menegaskan bahwa cakupan total layanan internal audit adalah seluru perusahaan, termasuk semua personil, jajaran direksi, dan komite audit, pemegang saham, dan pemilik lainnya. Audit internal juga dikenal sebagai kontrol organisasi dalam suatu perusahaan yang berfungsi mengukur dan mengevaluasi efektifitas dari sistem kontrol yang lain. Ketika sebuah perusahaan menetapkan rencana dan mulai menerapkannya dalam system operasi, perusahaan itu harus memonitor prosesnya agar tujuan-tujuannya tercapai yang kemudian dinamakan alat kontrol. Walaupun audit internal berfungsi sebai salah satu alat control masi banyak fungsi alat control yang lain. Nah peran special internal auditor yang membantu mengukur dan mengevaluasi alat control lain tersebut. Dan tentunya selain memahami fungsinya sebagai alat kontol, internal auditor juga harus memahami sifat dan cakupan dari alat control yang lain. Dan karena inilah maka profesi auditor internal memberikan pemahaman lebih atas kondisi perusahaan dan unit unit kerjanya daripada yang lain.

Sejarah dan latar belakang audit internal

Sejarah internal audit berkembang dari waktu ke wajtuengikuti perubahan yang terjadi pada dunia usaha. Audit internal telah dimulai 3.500 tahun SM yaitu semenjak zaman peradaban Mesopotamia. Sejarah mencatat beberapa Negara pada waktu ituseperti : Mesir, Cina, Yahudi mulai menerapkan internal audit masih sangat sederhana, misal : setiap penyerahan hasil pertanian ke organisasidesa mensyaratkan adanya dokumen yang sah, sehingga mudah di periksa dan di verifikasi oleh yang berwenang. Berbeda di yunani dimana orang-orang Yunani telah mementingkan control atau transaksi-transaki keuangan, sedangkan kerajaan Romawi kuno menerapkan sistem dengan laporan, dimana verifikasimelalui pelaporan lisan atas semua laporan keuangan. Internal Audit di Abad Pertengahan Pada abad ke 13 di mulai pencatatan keuangan melalui system pembukuan berpasangan ( double entry ) yaitu setiap transaksi dicatat pada sisi debit dan kredit. Sistem ini memudahkan mengawasi arus kas masuk dan keluar sehingga seorang auditor mudah untuk memeriksa keuangan perusahaan maupun keuangan Negara. Internal Audit di Masa Revolusi Industri Dimulai ketika terjadi Revolusi Industri di Inggris, dimana perusahaan-perusahaan mulai memperkerjakan akuntansi untuk memeriksa catatan keuangannya melaui jurnal maupun laporan keuangan dan dokumen-dokumen lainnya sebagai bahan bukti. Audit Internal di Abad 19 Audit internal belum dinyatakan sebagai proses penting oleh perusahaan dan auditor eksternal mereka sampai tahun 1930-an. Pengakuan ini disebabkan karena ditetapkannya securities and exchange commission (SEC) di amerika serikat pada tahun 1934 yang mengubah tujuan dan teknik audit eksternal pada saat itu. Amerika serikat dan sebagian besar belahan dunia baru saja mengalami depresi ekonomi yang hebat.sebagai tindakan perbaikan legislative, SEC mewajibkan perusahaan yang teregistrasi harus menyediakan laporan keuangan yang disahkan oleh internal auditor. Kewajiban ini mendorong perusahaan untuk membangun departemen audit internal, yang dimana tujuan utamanya untuk membantu auditor independen mereka. Pada saat itu auditor keuangan eksternal hanya fokus untuk mengemukakan tingkat kewajaran laporan keuangan perusahaan tapi daripada mendeteksi kelemahan internal control ataupun kesalahan klerik.

Dan juga pada saat itu, auditor internal hanya dikaitkan dengan pemerikasaan catatan akuntansi dan pendeteksian kesalahan dan penyimpangan keuangan dan tidak lebih dari bayangan atau asisten untuk auditor eksternal independen mereka. Walter B. Meigs, menulis tentang status auditor internal pada tahun 1930-an, mengamati bahwa auditor internal entah itu dia seorang juru tulis yang ditugaskan untuk pencarian kesalahan pada berkas berkas akuntansi atau mereka yang bepergian dan menjadi perwakilan perusahaan yang memiliki cabang di berbagai lokasi yang tersebar secara luas. Awalnya auditor internal tidak lebih dari sekedar pembantu pencatatatan yang bertugas menyelasikan rangkaian rekonsiliasi akuntansi atau bekerja sebagai anggota bantuan pencatatan. Sisa sisa dari definisi tua tentang internal audit ini berlanjut di beberapa tempat bahkan sampai awal 1970an. Measkipun terdapat berbagai pendapat lain mengatakan sesuatu harus dilakukan untuk memperbaiki dan memanfaatkan dengan lebih baik potensi auditor internal, tetapi semuanya benarbenar dimulai setelah Victor Z. Brink menyelesaikan tesis kuliah tentang perlunya audit internal modern sebelum dia pergi untuk melayani dalam perang dunia II. Setelah perang berkahir, Brink kembali untuk mengatur dan mengepalai audit internal untuk Ford Motor, kemudian tesis kuliahnya diterbikan dan sekarang menjadi edisi cetak pertama untuk Modern Internal Audit. Pada periode waktu yang hamper bersamaan yaitu tahun 1942, IIA didirikan. Babak pertama keangotaannya dimulai di New York, dimana Chicago kemudian menyusul. IIA di bentuk oleh orang orang yang sudah diberi gelar internal auditor oleh perusahaan mereka yang dimana mereka juga ingin saling berbagi pengalaman dan mendapatkan tambahan pengetahuan di bidang yang baru ini. Dan kemudian sebuah profesi lahir yang sebelumnya mengalami banyak perubahan selama kurun waktu yang berjalan yang menghasilkan berbagai macam profesi dari internal audit modern. Perusahaan bisnis tahun 1940-an, ketika audit internal modern baru saja mulai, diperlukan keterampilan yang sangat berbeda dibandingkan dengan perlakuan bisnis sekarang ini. Sebagai contoh, selain dari beberapa perangkat elektro mekanis dan kegiatan di laboratorium penelitian, sistem komputer digital tidak ada. perusahaan tidak membutuhkan programer komputer sampai komputer mulai menjadi berguna untuk pencatatan dan perhitungan serta fungsi akuntansi lainnya. Hari ini, kita semua terhubung melalui jaringan telekomunikasi dunia dan internet. Meningkatnya kompleksitas bisnis modern dan perusahaan perusahaan lainnya menciptakan kebutuhan bagi auditor internal untuk menjadi spesialis dalam berbagai macam pengendalian usaha. Kita juga bisa lebih memahami sifaat internal audit hari ini jika kita tahu tentang perubahan kondisi dimasa lalu dan perbedaan kebutuhan yang dicptakan dari perubahan kondisi tersebut. Apa bentuk paling sederhana atau paling primitif dari audit internal dan bagaimana awalnya hingga menjadi ada ? Bagaimana audit internal menanggapi kebutuhan yang berubah - ubah ?

Pada tingkat yang paling primitif, penilaian diri atau fungsi audit internal muncul apabila salah satu orang duduk dan mensurvei sesutu yang dilakukan pihak lainnya. Pada poin tersebut, individu menanyakan dirinya atau oaring lain itu seberapa baik pencapaian tugas yang telah diberikan dan mungkin, bagaimana cara melakukannya dengan lebih baik jika hal itu harus dilakukan lagi. Jika orang kedua terlibat dalam kegiatan ini, fungsi penilaian akan diperluas untuk mencakup evaluasi partisispasi orang kedua dalam hal pemugaran. Pada bisnis skala kecil, pemilik atau manager akan melakuakan review ini untuk batas tertentu untuk semua karyawan perusahaan. Dalam semua situasi ini, penilaian atau fungsi audit internal sedang dilakukan secara langsung sebagai bagian dari peran manajemen dasar. Namun, seiring operasi perusahaan manjadi lebih produktif dan kompleks, tidak lagi memungkinkan bagi pemilik atau manajer utama untuk memiliki cukup kontak dengan semua operasi untuk mengkaji efektifitas kinerja perusahaan secara memuaskan, tanggung jawab ini harus didelegasikan. Disinilah aktifitas audit internal dibutuhkan. Sekarang ini internal audit telah mengembangkan aktifitasnya pada semua area operasional perusahaaan dan telah mengkokohkan dirinya sebagai bagian yang bernilai dan di hormati oleh manajemen usaha senior. Internal audit modern secara formal dan aktif melayani dewan dari komite audit serta kepala eksekutif audit.

SUSUNAN BUKU

Bagian Satu : Konsep Dasar Audit Internal Moderen. Mendiskusikan latar belakang internal audit, Bab 2 mendiskusikan pentingnya audit internal CBOK, kebutuhan mendesak IIA untuk membuat sesuatu seperti CBOK, dan pengalaman yang sama di profesi lainnya. Sebagai tambahan, kami menimpulkan bab demi bab elemen dari CBOK.

Anda mungkin juga menyukai