Anda di halaman 1dari 14

EXPANDED ANALYSIS - FINANCIAL RATIO USED IN ANNUAL REPORT

(Studi Kasus Analisis Laporan Keuangan - PT.Indomobil Sukses


Internasional Tbk)

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Bapak Fardiman, S.E., Ak., M.M.

Disusun Oleh:

Alfiah Indriani
1527000046

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. penyusun panjatkan, karena berkat rahmat
serta bimbingan-Nya penulis berhasil menyelesaikan makalah tentang Analisis
Laporan Keuangan. Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Analisa Laporan Keuangan. Makalah ini berisikan tentang analisis laporan
keuangan perusahaan pada tahun 2012 dan berisi tentang
informasi mengenai perusahaan publik yang terdaftar pada BEI dan Singapore
Stock Exchange(SSE) yang sekaligus merupakan perusahaan lokal yang menyandang
sebagai perusahaan multinasional, dimana yang saya pilih adalah PT. Indomobil
Sukses Internasional Tbk.

Semoga makalah Analisis Laporan Keuangan (PT. Indomobil Sukses


Internasional Tbk.) Periode tahun 2012" ini memberikan informasi yang berguna
bagi masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta, 30 April 2017


Penulis,

Alfiah Indriani

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 2
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ................................................... 2
2.2 Laporan Keuangan Perusahaan ............................................... 3
2.3 Analisis Laporan Keuangan..................................................... 7
BAB III KESIMPULAN......................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan
gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi
keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari
pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah
media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi
manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas
bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan.
Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer
dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.

Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan


menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan
keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana
mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk
pengambilan keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan
keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui
hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemenlaporan keuangan. Hasil
dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui
perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.

Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat


mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan
datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio
neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan
laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio
antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan
keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat
atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis
keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio
keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas,
rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.
Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui gambaran keadaan keuangan
perusahaan, sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap laporan keuangan dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan,terutama bagi direktur dalam
rangka menetapkan kebijakan, menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan
kebijaksanaan yang lebih tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun
berikutnya. Mengingat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan sebagai alat bantu
serta sumber informasi dalam menilai kondisi keuangan serta prestasi (keberhasilan) suatu
perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti yang telah diuraikan di atas,
maka peneliti sangat tertarik untuk mendalami dan membahas topik tentang ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN PT. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Perseroan) merupakan suatu


kelompok usaha terpadu yang memiliki beberapa anak perusahaan yang
bergerak di bidang otomotif yang terkemuka di Indonesia. Perseroan didirikan
pada tahun 1976 dengan nama PT. Indomobil Investment Corporation dan pada
tahun 1997 dilakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT. Indomulti Inti
Industri Tbk. Sejak saat itulah status Perseroan berubah menjadi perusahaan
terbuka dengan nama PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, dengan kantor
pusatnya di Wisma Indomobil I, lantai 6, Jl. MT. Haryono Kav 8, Jakarta Timur -
13330.

Bidang usaha utama Perseroan dan anak perusahaan meliputi: pemegang


lisensi merek, distributor penjualan kendaraan, layanan purna jual, jasa
pembiayaan kendaraan bermotor, distributor suku cadang dengan merek
IndoParts, perakitan kendaraan bermotor, produsen komponen otomotif serta
kelompok usaha pendukung lainnya. Semua produk dipersiapkan untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan dengan standar kualitas yang
dijamin oleh perusahaan prinsipal serta didukung oleh layanan purna jual yang
prima melalui jaringanjaringan 3S (Sales, Service, dan Spareparts) yang
tersebar di seluruh Indonesia. Perseroan mengelola merk-merk terkenal dengan
reputasi internasional yang meliputi Audi, Foton, Great Wall, Hino, Kalmar,
Liugong, Manitou, Nissan, Renault, Renault Trucks, Suzuki, Volkswagen, Volvo,
Volvo Trucks, dan Mack Trucks.

Produk-produk yang ditawarkan meliputi jenis kendaraan bermotor roda


dua, kendaraan bermotor roda empat, bus, truk, forklift, dan alat berat
lainnya. Melalui sinergi dari 4.224 karyawan tetap yang tersebar di seluruh anak
perusahaan di Indonesia telah mampu menopang Perseroan menjadi salah satu
perusahaan di bidang Otomotif yang terkemuka. Perseroan secara terus
menerus mengembangkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, dan
pemahaman nilai-nilai yang secara terus menerus dijalankan melalui program
pelatihan baik yang diselenggarakan di dalam maupun di luar Perseroan,
program konseling, coaching, seminar, dan praktek kerja lapangan (on the job
training).Pengembangan kompetensi, dan jenjang karir, telah menjadi
satuprioritas kegiatan Perseroan dan telah dikemas dalam suatu sistem yang
dievaluasi secara terus menerus. Usaha keras tersebut membuahkan hasil yang
sangat baik melalui pencapaian laba bersih Perseroan sebesar Rp. 448,67 milyar
dalam tahun buku 2010 ini.

2
2.2 Laporan Keuangan PT.Indomobil Sukses Internasional Tbk (Tahun 2012)

3
4
5
6
2.3 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Current Ratio (CR)


Current Ratio merupakan rasio likuiditas. Current Ratio yaitu kemampuan untuk
membayar hutang yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini paling sering
digunakan untuk mengukur kemampuan membayar hutang jangka pendek total, karena
mununjukkan seberapa besar tuntutan kreditur jangka pendek yang dapat dipenuhi oleh
aktiva yang diharapkan dapat menjadi kas dalam periode yang hampir sama dengan masa
jatuh tempo tuntutan tersebut (Murti, 2011).
Aktiva lancar yang dimaksud terdiri dari kas, surat berharga, piutang dagang, dan
persediaan sedangkan kewajiban lancar terdiri dari utang dagang, wesel bayar jangka
pendek ; utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, pajak
penghasilan yang terutang, dan beban-beban lain yang terutang (terutama gaji dan upah).
Semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendek (Sartono, 2001). CR merupakan
perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. CR dapat dihitung dengan
formula sebagai berikut : (Prastowo, 2011)

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah


dalam likuiditas dan sebaliknya jika perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi juga
kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur pada akhirnya dapat
mengurangi kemampuan laba perusahaan (Murti, 2011). Current ratio yang tinggi bisa
disebabkan oleh kondisi perdagangan yang kurang baik atau manajemen yang yang bobrok.
Dalam masa resesi pihak manajemen mungkin enggan mengganti barangnya. Dengan
demikian, persediaan barang dan utang dagang ditekan sampai tingkat yang paling rendah,
atau saldo piutang yang terlalu besar karena adanya kebijakan kredit dan penagihan yang
kurang efektif.
Pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut
:

Artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah aset
lancar.

Definisi Return on Assets (ROA)


Return on assets merupakan rasio profitabilitas. Return on assets juga sering disebut
sebagaiReturn on Investment (ROI). Return on Assets mengukur kemampuan perusahaan

7
dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat
kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh
dana (aktiva) yang dimilikinya dan dapat dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang
berlaku (Prastowo, 2011).
Return on Assets (ROA) atau sering disebut Return on Investment (ROI). ROI
merupakan salah satu bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional
perusahaan (Sunardi, 2010). Dengan demikian, rasio ini membandingkan keuntungan yang
diperoleh dari sebuah kegiatan operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah
investasi atau aktiva (net operating assets) yang digunakan untuk menghasilkan
keuntungan tersebut.
ROA dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono, 2001)

ROA mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah


pajak dan total asset yang digunakan untuk operasional perusahaan. Semakin tinggi rasio
ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk
menghasilkan laba bersih setelah pajak (Stella, 2009). Hal ini akan menarik investor untuk
memiliki saham perusahaan tersebut.
Pada PT. Indomobil Sukses InteRnasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai
berikut :

Artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BI
No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada dibawah 1%
maka perusahaan berada di zona tidak aman.

Definisi Debt to Equity Ratio (DER)


Debt to Equiy Ratio merupakan rasio solvabilitas atau financial leverage ratio yang
menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
panjangnya (Prastowo, 2011). Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang
dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi dan rasio
yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva.
DER merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan
total ekuitasnya. DER dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono, 2001)

8
DER yang terlalu tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan
perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat
(Stella,2009). DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan apresiasi dan
depresiasi harga saham, DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap
kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga
perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi keuntungan (Hernendiastoro, 2005).
Pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut
:

Artinya, meski DER-nya cukup besar yaitu dengan total utang jangka pendek sebesar
7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang hanya sebesar 3.905.731.976.049
sehingga utang-utang tersebut masih dalam ketegori tidak berbahaya.

Pada buku The Investing Policy (TIP), penulis mengatakan bahwa batas kewajaran
utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau DER-nya 300% dan
dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang berbahaya.

9
BAB III
KESIMPULAN

Dari hasil laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan
dari analisa yang menggunakan Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity
Ratio. PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk memiliki nilai rasio yang baik.
Dengan Current Rationya sebesar 1,23 yang artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang
segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah aset lancar. Retrun on Assets
sebesar 5% yang artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut
surat ketetapan BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai
ROA berada dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman. Dan yang
terakhir Debt to Equity Ratio sebesar 2,08 atau 208% yang artinya, meski DER-nya
cukup besar yaitu dengan total utang jangka pendek sebesar 7.963.486.975.807,
namun total utang jangka panjang hanya sebesar 3.905.731.976.049 sehingga
utang-utang tersebut masih dalam ketegori tidak berbahaya.
Pada buku The Investing Policy (TIP), mengatakan bahwa batas kewajaran
utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau DER-nya
300% dan dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang
berbahaya.
Dengan hasil analisis ini penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis laporan
keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, karena hasil dari
analisis akan dapat menghilangkan situasi ketidakpastian dalam informasi sehingga
keputusan yang diambil menjadi lebih tepat. Secara umum nilai rasio yang baik
adalah nilai rasio yang memiliki nilai yang tinggi, akan tetapi nilai yang terlalu
tinggi belum tentu mencerminkan nilai rasio yang baik, oleh karena itu pada
dasarnya tidak ada yang optimum karena kondisi setiap perusahaan yang berbeda-
beda, maka dalam melakukan analisis rasio diperlukan ketelitian sehingga tidak
salah dalam menafsirkan hasil dari analisis atau kinerja suatu perusahaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sofyan, Syafri Harahap. Teori Akuntansi. Edisi revisi 2011. Penerbit : Rajawali Pers

http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-analisis-laporan-
keuangan.html

http://digilib.uin-suka.ac.id/4479/1/BAB%20%20I,%20III,%20IV,%20DAFTAR
%20PUSTAKA.pdf

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/6/64/Logo_Indomobil.jpeg

http://www.teguhhidayat.com/2011/07/tips-menganalisis-debt-to-equity-
ratio.html\

http://indomobil.com/company.php

http://diniriana.blogspot.com/2013/06/tujuan-laporan-keuangan.html

http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22874/5/Chapter
%2520I.pdf

http://eprints.uny.ac.id/7864/2/BAB%201-08409131037.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai