Anda di halaman 1dari 12

MENELISIK ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR

KINERJA PT. AGUNG PODOMORO LAND TBK.


Muhammad Wildan Naufal*, Frida Lusiana2, Aulia Makhzun3
123
Universitas Negeri Malang
*muhammad.wildan.1904216@students.um.ac.id

ABSTRAK
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dalam periode tertentu. Rasio profitabilitas juga memberikan
gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen dalam kegiatan operasionalnya. Efektifitas
disini dapat dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
Perusahaan dapat membuat kebijakan mengenai laba dapat dilihat melalui rasio profitabilitas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja keuangan pada PT. Agung Podomoro
Land Tbk berdasarkan rasio probabilitas periode 2019 sampai dengan 2020. Penelitian ini
dilakukan dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai laporan keuangan tahun 2019
sampai dengan tahun 2020 yaitu neraca dan laporan laba rugi. Penelitian ini menggunakan
landasan teori-teori mengenai laporan keuangan berdasarkan rasio probabilitas, alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM),
Return on Asset (RoA) dan Return on Equity (RoE). Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
dengan menggunakan analisis Net Profit Margin (NPM) dapat diketahui PT. Agung Podomoro
Tbk mengalami kenaikan dari tahun 2019 ke 2020 dengan nilai tertinggi 3,4% pada tahun 2020.
Kemudian Gross Profit Margin (GPM) yang dicapai pada tahun 2019 sampai dengan tahun
2020, hasilnya yaitu mengalami penurunan dengan nilai tertinggi sebesar 51,7% pada tahun
2019. Selanjutnya dengan menggunakan Return on Asset (RoA), hasilnya menunjukan bahwa
mengalami peningkatan dengan nilai tertinggi pada tahun 2020 sebesar 0,59%. Kemudian
Return on Equity (RoE) menunjukan hasil mengalami peningkatan pada tahun 2020 dengan nilai.
1,26%. Hasil penelitian ini menunjukan kinerja perusahaan dalam mengelola keuangan yang
ditinjau dari analisis profitabilitas belum cukup stabil dan tidak efisien untuk menjalankan
operasional perusahaan sehari-hari.
Kata Kunci: Laporan Keuangan, Profitabilitas, Kinerja Keuangan

PENDAHULUAN
Kinerja perusahaan merupakan hasil keputusan seorang manajer dalam menjalankan
suatu perusahaan (Fajrin & Laily, 2016). Dalam mengukur kinerja perusahaan. dapat dilakukan
dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut (Masyitah & Harahap, 2018). Salah
satu hal yang dapat dianalisis untuk menilai kinerja suatu perusahaan adalah dengan
menganalisis kondisi keuangan suatu perusahaan (Fernos, 2017; Sodikin & Sahroni, 2016).
Kinerja keuangan dinilai dengan melihat informasi perusahaan di periode sebelumnya. Kinerja
keuangan perusahaan dapat tercermin dari perbandingan analisis rasio-rasio keuangan dan
menggunakan informasi akuntansi. (Heri & Kholis, 2016).
Analisis laporan keuangan dapat menggunakan berbagai rasio untuk mengamati indeks
yang memiliki keterkaitan dengan akuntansi di dalam laporan keuangan, dengan sasaran untuk
menilai kinerja keuangan suatu perusahaan (Vernida, 2020). Dengan melakukan analisis kinerja
keuangan, perusahaan akan dapat memperhitungkan seberapa besar kinerja perusahaan yang
dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (rasio profitabilitas)
(Sudarsono, 2017). Rasio profitabilitas merupakan satu dari beberapa rasio yang dapat digunakan
perusahaan dalam mengukur keefektivitasan kinerja keuangan perusahaan (Ali et al., 2020;
Maryanti, 2016).
Analisis rasio profitabilitas penting dilakukan oleh suatu perusahaan agar perusahaan
memiliki kondisi yang menguntungkan (Mardawiyah et al., 2021). Pengukuran profitabilitas
dapat dilihat dari total aset dan modal serta volume penjualan (Petchsakulwong & Jansakul,
2018; Runis et al., 2021). Pengukuran ini memungkinkan untuk dapat menilai tingkat pendapatan
yang berkaitan dengan jumlah aset, investasi, dan volume penjualan perusahaan (Irawati et al.,
2020; Tala & Karamoy, 2017). Hasil pengukuran dari rasio profitabilitas dapat digunakan
sebagai tolak ukur mengenai tingkat efektivitas kinerja keuangan perusahaan dengan melihat
laba bersih yang didapatkannya (Fajrin & Laily, 2016).
Dalam penelitian ini, analisis profitabilitas perusahaan dapat menggunakan beberapa
rasio keuangan. Rasio yang digunakan antara lain yaitu Return on Assets (ROA) digunakan untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atau profit (Ali et al., 2020).
Rasio selanjutnya yaitu Return on Equity (ROE) yang digunakan untuk menilai seberapa mampu
tingkat pengembalian ekuitas oleh pemilik perusahaan (Miransyah et al., 2021). Net Profit
Margin (NPM) juga digunakan dalam penelitian ini untuk menilai persentase laba bersih yang
dihasilkan oleh perusahaan terhadap penjualan bersih. kemudian terdapat rasio Gross Profit
Margin (GPM) yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menjual
produk. Semakin tinggi laba kotor perusahaan terhadap penjualan bersihnya, maka akan semakin
tinggi tingkat pengembalian yang bisa dilakukan oleh perusahaan. (Ali et al., 2020; Fajrin &
Laily, 2016).
Dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan, penganalisis dapat melihat laporan
keuangan perusahaan yang telah disajikkan pada website Bursa Efek Indonesia (BEI)
(Sudarsono, 2017). Komponen yang tersaji di dalam laporan keuangan perusahaan diantaranya
berupa laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan
catatan atas laporan keuangan (Agusta & Hati, 2018; Mardahleni, 2018). PT. Agung Podomoro
Land Tbk merupakan salah satu perusahaan yang sudah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
(BEI) (Sodikin & Sahroni, 2016). Sampai tahun 2022, PT. Agung Podomoro Land Tbk telah
mengembangkan bisnisnya dengan model pengembangan properti terintegrasi, dari pembebasan
dan pengadaan lahan, desain dan pengembangan, manajemen proyek, penjualan, penyewaaan
dan pemasaran komersial mal perbelanjaan, kantor, hotel, apartemen dan rumah tinggal.
PT. Agung Podomoro Land Tbk harus memperhatikan tingkat profitabilitas yang
dimilikinya agar memiliki tingkat keuntungan dan kinerja yang maksimal pada periode
selanjutnya. Maka dari itu, berdasarkan uraian mengenai latar belakang masalah diatas, rumusan
masalah dalam penelitian yaitu “Bagaimanakah tingkat profitabilitas dalam mengukur kinerja
perusahaan PT. Agung Podomoro Land Tbk. Analisis dilakukan berdasarkan hasil tinjauan
terhadap laporan keuangan PT. Agung Podomoro Land Tbk periode 2019-2020. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat profitabilitas PT. Agung Podomoro Land Tbk
periode 2019 – 2020 dengan menggunakan rasio ROA, ROE, NPM, dan GPM.
KAJIAN LITERATUR
Profitabilitas
Menurut Sartono (2010), profitabilitas merupakan pengukuran kemampuan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan laba yang hubungannya antara perjualan, asset
maupun modal sendiri (Fitriani, 2018). Ratio profitabilitas adalah rasio yang tujuannya untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari laba (Agustina dkk., 2018). Menurut Mamduh
(2008: 42) rasio profitabilitas merupakan perhitungan rasio dalam mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba pada tingkat penjualan, asset, modal saham tertentu
(Nawawi et al., 2018). Maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah sebuah pengukuran
rasio kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan baik dalam penjualan, asset
maupun modal. Profitabilitas dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan berbagai
komponen pada laporan keuangan terutama pada laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.
Rasio profitabilitas ini dapat diukur pada beberapa periode dengan rentang waktu tertentu agar
terlihat bagaimana perkembangan dari perusahaan. Dengan dilakukan pengukuran profitabilitas
maka akan mendapatkan hasil dimana hasil tersebut dapat dijadikan sebagai alat evaluasi kinerja
manajemen perusahaan (Agustina et al., 2018). Pengukuran profitabilitas menjadi indikator yang
penting untuk menilai dari suatu perusaahaan. Selain itu juga digunakan sebagai alat untuk
mengetahui efektifitas dari perusahaan mengenai pengelolaan sumber daya yang dimiliki
(Fitriani, 2018).
Gross Profit Margin (GPM)
Gross Profit Margin atau disingkat GPM merupakan salah satu cara untuk melakukan
pengukuran profitabilitas. GPM adalah persentase penjualan setelah perusahaan membayar
harga pokok penjualan (Rahmani, 2021). GPM memberikan informasi terkait seberapa besar laba
yang didapat oleh perusahaan selama kegiatan operasi (A. P. Dewi & Silvia, 2021). Semakin
besar GMP maka semakin baik dimana hal ini peningkatan ditunjukan berdasarkan tingkat
pengembalian keuntungan kotor yang didapatkan oleh perusahaan terhadap penjualan bersih (A.
P. Dewi & Silvia, 2021; Rahmani, 2021). Dengan nilai GPM yang tinggi menunjukan laba yang
diperoleh oleh perusahaan tinggi dan akan meningkatkan ketertarikan investor untuk berinvestasi
pada perusahaan. Menghitung GPM juga akan menilai efisiensi dari biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam meunjang kegiatan operasi sehingga pendapatan perusahaan akan meningkat.

Gross Profit Margin (GPM) = Laba Bruto x


100%
Total Penjualan
Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM) atau margin laba bersih adalah presentase keuntungan dengan
melakukan perbandingan antara laba bersih setelah bunga dan pajak dengan penjualan. Rasio ini
akan menunjukan laba bersih perusahaan atas penjualan perusahaan (Manullang, 2019;
Solehudin et al., 2020). Semakin tinggi nilai presentae NPM, akan semakin baik dan
meningkatkan kepercayaan investor kepada perusahaan karena nilai presentase menggambarkan
produktifitas perusahaan (Rahmani, 2021).
Net Profit Margin (NPM) = Laba bersih setelah pajak x 100%
Penjualan

Return On Asset (ROA)


Return On Asset (ROA) adalah salah satu rasio profitabilitas perusahaan. Menurut
Mardiyanto (2009) dalam analisis laporan keuangan, rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan karena menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba
atau keuntungan dari aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut Lukman
(2003) rasio ini juga digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh
keuntungan secara keseluruhan. Return On Asset (ROA) juga merupakan rasio laba bersih
terhadap total aktiva untuk mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak
(Apriliani & Hartini, 2017). Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka akan semakin baik
pula produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih perusahaan. Apabila produktivitas
asset perusahaan baik maka akan meningkatkan daya tarik perusahaan oleh investor. Peningkatan
daya tarik perusahaan juga akan berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di Pasar
Modal yang juga ikut meningkat (Zuliarni, 2012). Menurut (Ika Lestari & Sugiharto, 2007)
bahwa angka Return On Asset (ROA) yang baik adalah > 2%. Rumus dalam menghitung Return
On Asset (ROA) adalah sebagai berikut :

Return On Assets (ROA) = Laba Bersih x 100%


Total Aktiva

Return On Equity (ROE)


Return On Equity (ROE) adalah salah satu rasio profitabilitas yang lebih dikenal dengan
sebutan Rasio Pengambilan Ekuitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan dari
perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi pemegang saham (Kaunang, 2013). Menurut
Mardiyanto (2009) Return On Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan perusahaan menghasilkan laba bagi para pemegang saham diperusahaan tersebut.
Rasio ini adalah representasi atau cerminan dari kekayaan pemegang saham atau perusahaan
(Dewi dkk., 2016). Rasio ini juga merupakan unsur penting demi mengetahui sejauh mana suatu
bisnis perusahaan mampu mengelola permodalan dari para investornya. Apabila Return On
Equity (ROE) tinggi maka pemegang saham akan memperoleh deviden yang tinggi pula serta
akan menyebabkan kenaikan saham, begitu juga sebaliknya apabila Return On Equity (ROE)
rendah maka pemegang saham akan memperoleh deviden yang rendah serta akan menyebabkan
penurunan saham (Darnita, 2014). Menurut Ika Lestari & Sugiharto (2007) Return On Equity
(ROE) diukur dengan perbandingan antara laba bersih dengan total modal, apabila angka Return
On Equity (ROE) yang semakin tinggi maka akan memberikan indikasi bagi para pemegang
saham bahwa tingkat pengembalian investasi semakin tinggi. Angka Return On Equity (ROE)
yang dikatakan baik adalah apabila >12%. Rumus dalam menghitung Return On Equity (ROE)
adalah sebagai berikut :

Return On Equity (ROE) = Laba Setelah Pajak x 100%


Total Modal

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dibagi dalam dua tahapan yaitu pengumpulan data dan analisis data. Untuk
pengumpulan data, peneliti menggunakan Studi Keperpustakaan (Library Research) yaitu
penelitian dengan melakukan pengambilan informasi di perpustakaan melalui buku-buku ilmiah
dan teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan yang dilakukan. Tahap kedua dalam
penelitian ini yaitu analisis data. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dan
kualitatif. Analisis kuantitatif menganalisis perhitungan tingkat profitabilitas PT. Agung
Podomoro Land Tbk sedangkan analisis kualitatif menggambakan dan menjelaskan data yang
diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
Perhitungan Rasio Profitabilitas PT. Agung Podomoro Land Tbk
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan dalam analisis laporan keuangan untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba/profit. Rasio profitabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Net Profit Margin (NPM)
Net profit margin merupakan perhitungan untuk menilai persentase laba bersih yang
dihasilkan oleh perusahaan terhadap penjualan bersihnya.
Rumus net profit margin = Laba bersih setelah pajak x 100%
Penjualan

Berikut merupakan tabel perhitungan net profit margin PT. Agung Podomoro Land Tbk
pada tahun 2019-2020:

Tahun Laba Bersih Penjualan Net Profit Margin


(Rp) (Rp) (%)
2019 120.811.697 3.792.475.607 3,18
2020 180.144.688 4.956.324.696 3,63
Rata-rata Net Profit Margin 3,4
Table 1. Net Profit Margin PT. Agung Podomoro Land Tbk

Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat diamati perhitungan net profit margin PT. Agung
Podomoro Land Tbk periode 2019-2020. Net profit margin yang dihasilkan pada tahun 2020
mengalami peningkatan dari periode sebelumnya yaitu sebesar 3,63%. Dari 3,18% menjadi
3,63% mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mampu meningkatkan laba bersihnya
dengan meningkatkan penjualan di tahun berikutnya. Maka dari itu, diketahui bahwa pada
tahun 2019-2020 hasil rata-rata net profit margin yang dihasilkan PT. Agung Podomoro
Land Tbk sebesar 3,4%. Semakin tinggi nilai rasio Net Profit Margin, semakin perusahaan
memaksimalkan laba bersih dan semakin mampu perusahaan meminimalkan beban.
2. Gross Profit Margin (GPM)
Gross profit margin merupakan perhitungan laba kotor perusahaan terhadap penjualan
bersihnya.
Rumus gross profit margin = Laba Bruto x 100%
Total Penjualan
Berikut merupakan tabel perhitungan gross profit margin PT. Agung Podomoro Land Tbk
pada tahun 2019-2020:

Tahun Laba Bruto Total Penjualan Net Profit Margin


(Rp) (Rp) (%)
2019 1.961.066.903 3.792.475.607 51,7
2020 2.201.266.788 4.956.324.696 44,4
Rata-rata Net Profit Margin 48
Table 2. Gross Profit Margin PT. Agung Podomoro Land Tbk

Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat diamati perhitungan gross profit margin PT. Agung
Podomoro Land Tbk periode 2019-2020. gross profit margin yang dihasilkan pada tahun
2020 mengalami penurunan dari periode sebelumnya yaitu sebesar 44,4%. Dari 51,7%
menjadi 44,4% mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut kurang untuk dapat
mengendalikan biaya operasi selama periode selanjutnya. Maka dari itu, diketahui bahwa pada
tahun 2019-2020 hasil rata-rata gross profit margin yang dihasilkan PT. Agung Podomoro
Land Tbk sebesar 48%. Semakin tinggi nilai rasio gross profit margin, maka akan semakin
baik kinerja suatu perusahaan dalam efektifitas hasil produksi. Sebaliknya, jika gross profit
margin suatu perusahaan rendah maka akan membahayakan operasi perusahaan.

3. Return On Asset (ROA)


Return On Asset (ROA) merupakan perhitungan untuk menilai persentase laba bersih
terhadap total aktiva untuk mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak
(Apriliani & Hartini, 2017).

Return On Assets (ROA) = Laba Bersih x 100%


Total Aktiva

Berikut merupakan tabel perhitungan Return On Asset (ROA) PT. Agung Podomoro Land
Tbk pada tahun 2019-2020:

Tahun Laba Bersih Total Aktiva Return On Asset


(Rp) (Rp) (ROA)
(%)
2019 120.811.697 29.460.345.080 0,41
2020 180.144.688 30.391.359.956 0,59
Rata-rata Return On Asset (ROA) 0,5
Table 3. Return On Asset (ROA) PT. Agung Podomoro Land Tbk

Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat diamati perhitungan Return On Asset (ROA) PT. Agung
Podomoro Land Tbk periode 2019-2020. Selama tahun 2019, PT. Agung Podomoro Land
Tbk mampu memperoleh kembalian investasi sebesar 0,41% dari rata-rata total aset yang
digunakannya. Sedangkan selama tahun 2020, memperoleh kembalian investasi sebesar
0,59% dari rata-rata total aset yang digunakannya. Return On Asset (ROA) yang dihasilkan
pada tahun 2020 mengalami kenaikan dari periode sebelumnya yaitu kenaikan sebesar
0,18% diperoleh dari 0,41% menjadi 0,59%. Maka dari itu, diketahui bahwa pada tahun
2019-2020 hasil rata-rata Return On Asset (ROA) yang dihasilkan PT. Agung Podomoro
Land Tbk sebesar 0,5%. Semakin tinggi nilai rasio Return On Asset (ROA), semakin optimal
kinerja perusahaan dalam pemanfaatan aset untuk meraih keuntungan bersih perusahaan
(Utama & Muid, 2014).

4. Return On Equity (ROE)


Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
dari perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi pemegang saham (Kaunang, 2013).

Return On Equity (ROE) = Laba Setelah Pajak x 100%


Total Modal

Berikut merupakan tabel perhitungan Return On Equity (ROE) PT. Agung Podomoro Land
Tbk pada tahun 2019-2020:

Tahun Laba Setelah Pajak Total Modal Return On Equity


(Rp) (Rp) (ROE)
(%)
2019 120.811.697 12.835.945.610 0,94
2020 180.144.688 11.355.225.034 1,59
Rata-rata Return On Equity (ROE) 1,26
Table 4. Return On Equity (ROE) PT. Agung Podomoro Land Tbk

Berdasarkan tabel 4 diatas, dapat diamati perhitungan Return On Equity (ROE) PT. Agung
Podomoro Land Tbk periode 2019-2020. Return On Equity (ROE) yang dihasilkan pada
tahun 2020 mengalami peningkatan dari periode sebelumnya yaitu tahun 2019 yaitu
peningkatan sebesar 0,65% diperoleh dari 0,94% menjadi 1,59%. Selain itu, diketahui
bahwa pada tahun 2019-2020 hasil rata-rata Return On Equity (ROE) yang dihasilkan PT.
Agung Podomoro Land Tbk sebesar 1,26%. Dibandingkan dengan angka rasio Return On
Asset (ROA), angka rasio Return On Equity (ROE) lebih besar. Semakin tinggi nilai rasio
Return On Equity (ROE), maka akan semakin optimal kinerja suatu perusahaan untuk
meraih laba bersih perusahaan (Rahmadi, 2017).

PEMBAHASAN
Penilaian Kinerja Keuangan PT. Agung Podomoro Land Tbk
Berdasarkan perhitungan rasio yang telah dilakukan di atas, dapat diketahui bahwa
kondisi keuangan PT. Agung Podomoro Land Tbk yang akan dinilai melalui kinerja keuangan
perusahaan meliputi rasio profitabilitas. Perhitungan rasio keuangan yang besar mengindikasikan
bahwa keadaan keuangan perusahaan tersebut dalam kondisi baik (efisien). Sebaliknya,
perhitungan rasio keuangan yang kecil mengindikasikan bahwa keadaan keuangan perusahaan
tersebut dalam kondisi yang tidak baik (tidak efisien).
Kinerja Tahun Rata-rata Standar Keterangan
Keuangan (%) rasio
2019 2020 (%)
A. NPM 3,18 3,63 3,4 5% Tidak Efisien
B. GPM 51,7 44,4 48 75% Tidak Efisien
C. ROA 0,41 0,59 0,5 2% Tidak Efisien
D. ROE 0,94 1,26 1,26 12% Tidak Efisien
Table 3. Penilaian Kinerja Keuangan PT. Agung Podomoro Land Tbk

A. Net Profit Margin


Secara keseluruhan, hasil dari net profit margin PT. Agung Podomoro Land Tbk selama
tahun 2019-2020 menunjukkan net profit margin paling tinggi terdapat pada tahun 2020
sebesar 3,63% dan net profit margin terendah terdapat pada tahun 2019 sebesar 3,18%.
Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan sebelumnya, peningkatan net profit margin
pada tahun 2020 menunjukkan bahwa perusahaam mampu untuk meningkatkan laba melalui
penjualan yang melebihi beban pokok penjualannya. Jika dilihat berdasarkan laporan
keuangan PT. Agung Podomoro Land Tbk, pada laporan laba rugi bisa dilihat bahwa laba
bersih setelah pajak perusahaan terbilang rendah.
Laba bersih setelah pajak pada tahun sebesar Rp 120.811.697 sedangkan tahun 2020
sebesar Rp180.144.688. Rata-rata net profit margin yang dihasilkan sebesar 3,4%. Maka
dari itu, net profit margin PT. Agung Podomoro Land Tbk bisa dibilang tidak baik atau tidak
efisien. Semakin besar net profit margin yang dihasilkan perusahaan, maka perusahaan
tersebut akan dinilai efisien dalam menentukan harga pokok penjualan dan begitupun
sebaliknya.
B. Gross Profit Margin
Secara keseluruhan, hasil dari gross profit margin PT. Agung Podomoro Land Tbk
selama tahun 2019-2020 menunjukkan gross profit margin paling tinggi terdapat pada tahun
2019 sebesar 51,7% dan gross profit margin terendah terdapat pada tahun 2020 sebesar
44,4%. Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan sebelumnya, penurunan gross profit
margin pada tahun 2020 menunjukkan bahwa perusahaan membuat biaya operasi yang tidak
dapat dikendalikan. Maka dari itu perusahaan menurunkan harga lewat penjualan. Jika
dilihat berdasarkan laporan keuangan PT. Agung Podomoro Land Tbk, di laporan laba rugi
beban pokok penjualan yang dihasilkan perusahaan lebih kecil jika dibandingkan dengan
total penjualannya.
Beban pokok penjualan pada tahun 2019 sebesar Rp1.831.408.704 dan tahun 2020
sebesar Rp2.755.057.908. Tingkat penjualan pada tahun 2019 sebesar Rp3.792.475.607
sedangkan tahun 2020 sebesar Rp4.956.324.696. Rata-rata gross profit margin yang
dihasilkan sebesar 48%. Maka dari itu, gross profit margin PT. Agung Podomoro Land Tbk
bisa dibilang tidak baik atau tidak efisien. Semakin tinggi laba bruto perusahaan, maka akan
semakin baik kondisi operasi perusahaannya dan begitupun sebaliknya.
C. Return On Asset (ROA)
Berdasarkan hasil dari perhitungan rasio Return On Asset (ROA) PT. Agung Podomoro
Land Tbk selama tahun 2019-2020 menunjukkan Return On Asset (ROA) paling tinggi
terdapat pada tahun 2020 yaitu mampu memperoleh kembalian investasi sebesar 0,59% dari
rata-rata total aset yang digunakannya. Sedangkan Return On Asset (ROA) terendah terdapat
pada tahun 2019 yaitu mampu kmemperoleh kembalian investasi sebesar 0,41% dari rata-rata
total aset yang digunakannya. Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan Return On Asset (ROA) pada tahun 2020 sebesar 0,18% menunjukkan
bahwa perusahaam mampu melakukan pemanfaatan aset untuk meraih laba bersih namun
belum bisa dikatakan baik atau efisien.
Jika dilihat berdasarkan laporan keuangan PT. Agung Podomoro Land Tbk, pada laporan
laba rugi bisa dilihat bahwa laba bersih terbilang rendah. Laba bersih tahun 2019 sebesar Rp
120.811.697 sedangkan tahun 2020 sebesar Rp180.144.688. Rata-rata Return On Asset
(ROA) yang dihasilkan sebesar 1,26%. Maka dari itu Return On Asset (ROA) PT. Agung
Podomoro Land Tbk dikatakan tidak baik atau tidak efisien karena tidak memenuhi standar
angka Return On Asset (ROA) yang dikatakan baik yaitu sebesar > 2%.

D. Return On Equity (ROE)


Berdasarkan hasil dari Return On Equity (ROE) PT. Agung Podomoro Land Tbk selama
tahun 2019-2020 menunjukkan Return On Equity (ROE) paling tinggi terdapat pada tahun
2020 mampu menghasilkan laba bersih sebesar 1,59% dari total modal yang dimiliki
perusahaan, dan Return On Equity (ROE) terendah terdapat pada tahun 2019 mampu
menghasilkan laba bersih sebesar 0,94% dari total modal yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan Return On
Equity (ROE) pada tahun 2020 sebesar 0,65% menunjukkan bahwa perusahaam mampu
melakukan pemanfaatan ekuitas untuk meraih laba bersih namun belum bisa dikatakan baik
atau efisien. Rata-rata Return On Equity (ROE) yang dihasilkan sebesar 1,26%. Maka dari
itu, Return On Equity (ROE) PT. Agung Podomoro Land dikatakan tidak baik atau tidak
efisien karena tidak memenuhi standar angka Return On Equity (ROE) yang dikatakan baik
yaitu sebesar 12%. Semakin tinggi nilai rasio Return On Equity (ROE), maka semakin
optimal kinerja perusahaan dalam pemanfaatan ekuitas untuk meraih laba perusahaan begitu
juga sebaliknya.
Selain itu, dibandingkan dengan angka rasio Return On Asset (ROA), angka rasio Return
On Equity (ROE) lebih besar. Hal ini dapat terjadi karena adanya prinsip “finan-cial
laverage” atau disebut dengna “trading on the equity” yang memberikan indikasi bahwa
sampai batas-batas tertentu, perusahaan yang berutang justru akan menguntungkan pemegang
saham.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis keuangan pada PT. Agung Podomoro Land Tbk, gambaran tingkat
profitabilitas selama periode 2019 sampai dengan tahun 2020 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1). Net Profit Margin (NPM) yang dimiliki PT. Agung Podomoro Land Tbk untuk tahun
2019 sampai dengan tahun 2020 mengalami kenaikan tetapi berada pada posisi tidak
efisien karena tidak memenuhi standar minimum BI.
2). Gross Profit Margin (GPM) menunjukan hasil bahwa pada tahun 2019 sampai dengan
tahun 2020 mengalami penurunan dan perusahaan dapat dikatakan pada posisi tidak baik
atau tidak efisien karena belum mencapai standar minimum BI.
3). Return on Asset (RoA) menunjukan hasil PT. Agung Podomoro Land Tbk mengalami
kenaikan pada tahun 2020 tetapi belum mencapai standar minimum BI maka dari itu
dapat dikatakan tidak baik atau tidak efisien.
4). Return on Equity (RoA) memberikan hasil terdapat peningkatan pada tahun 2020 tetapi
dapat dikatakan tidak baik karena tidak memenuhi standar yang sudah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA
Agusta, R. F., & Hati, S. W. (2018). Calculation of Liquidity, Solvency and Profitability Ratio in
Manufacturing Company. Journal of Applied Accounting and Taxation, 3(2), 110–116.
https://doi.org/10.30871/jaat.v3i2.765
Agustina, Sulia, & Rice. (2018). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Dan
Dampaknya Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi, 22(1), 18–32.
https://doi.org/10.24912/ja.v22i1.320
Ali, M., Dianita, M., Hadian, N., Aryanti, M. L., & Wahyuningsih, N. D. (2020). Financial
performance analysis based on profitability ratio (Study at PT Astra international Tbk
period 2009-2018). International Journal of Psychosocial Rehabilitation, 24(2), 3474–
3481. https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I2/PR200667
Apriliani, F., & Hartini, E. F. (2017). Pengaruh Return On Asset dan Return On Equity Terhadap
Return Saham Emiten LQ45. Jurnal Pengembangan Wiraswasta, 18(3), 199–208.
Darnita, E. (2014). Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net
Profit Margin (NPM) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham (Studi Pada
Perusahaan Food Dan Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada
Tahun 2008-2012). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
Dewi, A. D. I. R., Artini, S., & Gede, L. (2016). Pengaruh Suku Bunga SBI, Inflasi, Dan
Fundamenal Perusahaan Terhadap Harga Saham Indeks Lq-45 Di Bei. Udayana
University.
Dewi, A. P., & Silvia, D. (2021). “Pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Return On Equity
(ROE) Terhadap Pertumbuhan Laba (studi kasus pada perusahaan sub sektor pertambangan
batubara yang terdaftar di BEI periode 2017-2019).” Journal of Accounting Taxing and
Auditing (JATA), 2(2). http://www.jurnal.umitra.ac.id/index.php/JATA/article/view/687
Fajrin, P. H., & Laily, N. (2016). Analisis Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Kinerja
Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 5(6),
01–17.
Fernos, J. (2017). ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA
(Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat). Jurnal Pundi,
1(2), 107–118. https://doi.org/10.31575/jp.v1i2.25
Fitriani, A. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Financial Leverage terhadap
Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 9(1), 50–
59. https://doi.org/10.33059/jseb.v9i1.461
Heri & Kholis, N. S. (2016). Analisis Rasio Keuangan Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan
Indonesia. E-Jurnal LP3M STIEBBANK, 7(1), 11–12.
Ika Lestari, M., & Sugiharto, T. (2007). Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Dan
Faktor-Faktor Yang Memengaruhinya.
Irawati, W., Akbar, Z., Wulandari, R., & Barli, H. (2020). Analisis Profitabilitas, Leverage,
Pertumbuhan Penjualan Dan Kepemilikan Keluarga Terhadap Penghindaran Pajak. Jurnal
Akuntansi Kajian Ilmiah Akuntansi (JAK), 7(2), 190–199.
https://doi.org/10.30656/jak.v7i2.2307
Kaunang, C. A. S. (2013). Analisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan menggunakan
rasio profitabilitas dan economic value added pada perusahaan yang tergabung dalam LQ
45. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3).
Lukman, D. (2003). Manajemen Perbankan. jakarta: Ghalia Indoesia.
Manullang, A. R. (2019). Pengaruh Return On Assets (ROA) Return On Equity (ROE), Net
Profit Margin (NPM) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham (Studi Pada
Sektor Jasa Kontruksi Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018). Science of
Management and Students Research Journal, 1(12), 429–437.
https://doi.org/10.35899/biej.v1i3.25
Mardahleni, M. (2018). Profitability Ratio Analysis in Evaluating Financial Performance of Pt.
Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Jurnal Apresiasi Ekonomi, 6(3), 269–275.
https://doi.org/10.31846/jae.v6i3.97
Mardawiyah, W., Ariani, D., Maharani, P., & Wiradjaja, N. (2021). Profitability Ratio Analysis
Before and During Covid-19: Case Study in Pt Japfa Comfeed Indonesia. South East Asia
Journal of Contemporary Business, Economics and Law, 24(4), 52Mardawiyah, W., Ariani,
D., Maharani, P., Wira.
Mardiyanto, H. (2009). Intisari Manajemen Keuangan, Jakarta: PT. Gramedia Widiyasarana
Indonesia (GRASINDO).
Maryanti, E. (2016). ANALISIS PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN,
PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR
MODAL PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014). Riset Akuntansi
Dan Keuangan Indonesia, 1(2), 143–151. https://doi.org/10.23917/reaksi.v1i2.2730
Masyitah & Harahap. (2018). Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio Likuiditas Dan
Profitabilitas. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Kontemporer, 1(1), 46.
Miransyah, G. G., Dempo, S. R. S., & Sutisna, S. (2021). Profitability Ratio Analysis at PT.
Medikaloka Hermina, TBK. Bina Bangsa International Journal of Business and
Management, 1(1), 60–67. https://doi.org/10.46306/bbijbm.v1i1.7
Nawawi, A., Nurdiansyah, D. H., & Al Qodliyah, D. S. A. (2018). Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada BPRS HIK Bekasi
Kantor Cabang Karawang. FALAH: Jurnal Ekonomi Syariah, 3(2), 96.
https://doi.org/10.22219/jes.v3i2.7679
Petchsakulwong, P., & Jansakul, N. (2018). Board of directors and profitability ratio of Thai
non-life insurers. Kasetsart Journal of Social Sciences, 39(1), 122–128.
https://doi.org/10.1016/j.kjss.2017.11.005
Rahmadi, N. (2017). Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to Deposit
Ratio (FDR) terhadap Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) Pada
Perusahaan Bank Umum Syariah di Indonesia. HUMAN FALAH: Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Islam, 1(1).
Rahmani, N. A. B. (2021). Pengaruh Roa (Return On Asset), Roe (Return On Equity), Npm (Net
Profit Margin), Gpm (Gross Profit Margin) Dan EPS (Earning Per Share) Terhadap Harga
Saham Dan Pertumbuhan Laba Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2014 -2018. HUMAN FALAH: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 7(1), 6.
Runis, A., Samsul Arifin, D., Masud, A., & Kalsum, U. (2021). The Influence of Liquidity,
Leverage, Company Size and Profitability on Financial Distress. International Journal of
Business and Social Science Research, 3, 11–17. https://doi.org/10.47742/ijbssr.v2n6p2
Sodikin, S., & Sahroni, N. (2016). ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA
PASAR SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (KASUS PADA AKUISISI PT. AGUNG
PODOMORO LAND TBK). Jurnal Ekonomi Manajemen, 2(November), 81–90.
Solehudin, A., Chaidir, & Wahyudiono. (2020). Pengaruh CR, GPM, RoA, NPM dan DER
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Pulp dan Kertas Yang Terdaftar di
BEI. Jurnal Online Mahasiswa (JOM), 1–14.
Sudarsono, H. (2017). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Syariah
di Indonesia. Economica: Jurnal Ekonomi Islam, 8(2), 175–203.
https://doi.org/10.21580/economica.2017.8.2.1702
Tala, O., & Karamoy, H. (2017). Analisis Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Manajemen
Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Accountability, 6(1), 57.
https://doi.org/10.32400/ja.16027.6.1.2017.57-64
Utama, A. C., & Muid, A. (2014). Pengaruh Current Ratio, Debt Equity Ratio, Debt Asset Ratio,
Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010–2012. Fakultas Ekonomika dan
Bisnis.
Vernida. (2020). Analisis Rasio Profitabilitas Pada Pt. Bank Perkreditan Rakyat (Bpr) Cempaka
Mitra Nagari Padang. Akademi Keuangan Dan Perbankan “Pembangunan,” 1–11.
Zuliarni, S. (2012). Pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan mining
and mining service di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Aplikasi Bisnis, 3(1), 36–48.

Anda mungkin juga menyukai