ABSTRACT
Company competition is getting tougher due to increasing economic
development, therefore companies must be able to maintain their business
environment effectively and efficiently. To maintain a business a company must
have good performance, this can be analyzed against financial reports and
management performance. One of the indicators used to measure management
performance is profitability. This study aims to understand whether Total Asset
Turnover has a significant effect on Profitability in the transportation and logistic
sector listed on the Indonesia Stock Exchange in 2019-2021. In this study, the
selection of samples was carried out by purposive sampling, namely companies that
consistently make annual reports and samples cobtained as many as 27 companies.
This study uses linear regression analysis tools with the help of SPSS. The results
of the study show that Total Asset Turnover has no effect on Profitability.
Recommendation that can be given is to expand market share and create a better
marketing strategy so that profitability increases and manages assets efficiently.
Keywords: Total Asset Turnover, Profitability.
ABSTRAK
Persaingan perusahaan semakin ketat disebabkan oleh perkembangan
perekonomian yang semakin meningkat, oleh sebab itu perusahaan harus bisa
mempertahankan lingkungan bisnisnya secara efektif dan efisien. Untuk
mempertahankan suatu bisnis perusahaan harus memiliki kinerja yang baik, hal ini
dapat dianalisis terhadap laporan keuangan serta kinerja manajemen. Salah satu
indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen tersebut adalah
profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk memahami apakah perputaran total aset
memiliki pengaruh secara signifikan atas profitabilitas pada sektor transportasi dan
logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021. Pada penelitian
ini pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu perusahaan yang
konsisten membuat laporan tahunan dan sampel diperoleh sebanyak 27 perusahaan.
Penelitian ini menggunakan tools analisis regresi linier dengan bantuan SPSS. Hasil
penelitian menunjukan bahwa perputaran total aset tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas. Saran yang dapat diberikan adalah memperluas pangsa pasar dan
membuat strategi pemasaran yang lebih baik supaya profitabilitas meningkat serta
mengelola aset secara efisien.
Permasalahan
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang, maka rumusan masalah yang
akan diteliti pada penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh antara perputaran total aset terhadap profitabilitas?
Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
dari perputaran total aset terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor transportasi
dan logistik yang terdaftar di BEI tahun 2019-2021.
TINJAUAN PUSTAKA
a. Teori Keagenan (agency theory)
Teori agensi menurut (Jensen & Meckling, 1976) adalah suatu kondisi dimana
prinsipal menyewa orang lain (agen) untuk melakukan beberapa jasa untuk
kepentingan mereka dengan mendelegasikan beberapa wewenang untuk membuat
keputusan kepada agen. Tujuan utama dari teori keagenan adalah untuk
menunjukkan bagaimana para pihak dalam kontrak dapat membuat kontrak yang
mempertimbangkan informasi asimetris dan ketidakpastian untuk mengurangi
biaya. Informasi adalah cara untuk mengurangi ketidakpastian, sehingga akuntan
memainkan peran penting dalam membagi risiko antara manajer dan pemegang
saham (Wardoyo, Rahmadani, et al., 2022). Agen memiliki tanggung jawab untuk
mencapai tujuan tersebut dan agen dapat menerima suatu balas jasa dari prinsipal.
Prinsipal merupakan para pemegang saham dan agen merupakan manajemen
puncak (dewan komisaris dan direksi). Semakin tinggi pencapaian suatu tujuan
prinsipal maka akan semakin tinggi pula balas jasa yang akan diterima oleh agen.
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa pemilik dan agen memiliki tujuan
yang berbeda yaitu pemilik bertujuan untuk mendapatkan uang sebanyak-
banyaknya sedangkan manajemen memiliki tujuan untuk mendapatkan bonus yang
besar, adanya perbedaan tujuan ini dapat menimbulkan terjadinya konflik
keagenan.
Rasio perputaran total aset merupakan rasio yang berfungsi untuk mengukur
kegiatan pengelolaan aset perusahaan dalam menghasilkan penerimaan dari
penjualan. (Sondakh, 2019). Dengan kata lain, rasio ini mampu melihat
kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan asetnya secara efisien untuk
menghasilkan pendapatan.
Perputaran total aset juga menunjukkan sebuah perusahaan yang semakin lancar
dalam memperoleh hasil penjualan dari keseluruhan aset yang dipunyai perusahaan.
Bertambah tingginya rasio ini memperlihatkan keberhasilan perusahaan
menggunakan aktivanya saat memperoleh hasil penjualan. Dari bertambah
besarnya penjualan serta pengeluaran beban yang kian mengecil sehingga
bertambah besarnya juga laba persih yang didapatkan maka ROA pun akan kian
bertambah.(Hakim sakinah, 2020)
c. Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil akhir dari serangkaian kebijakan dan keputusan
manajemen, dimana kebijakan dan keputusan ini menyangkut pada sumber dan
penggunaan dana dalam menjalankan operasional perusahaan yang terangkum
dalam laporan neraca dan unsur dalam neraca (Rekno et al., 2020). Sedangkan
menurut (Hery, 2020) dalam penelitian (Wardoyo, Bhagaskara, et al., 2022)
profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
melalui penjualan aset dan modalnya. Profitabilitas juga mempunyai arti penting
dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan untuk jangka
panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah perusahaan tersebut
mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang atau tidak. Oleh karena
itu, dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang
dimaksud adalah rasio-rasio keuangan.
METODOLOGI
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun
2019-2021. Objek penelitian ini terbagi menjadi variabel independen dan variabel
dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio perputaran total
aset. Sedangkan variabel dependennya adalah profitabilitas. Metode pemilihan
sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Purposive sampling
adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan masalah yang hendak diteliti.
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (a) Perusahaan
sektor transportasi dan logistik yang secara konsisten terdaftar di BEI selama tahun
2019-2021, dan (b) Perusahaan sektor transportasi dan logistik yang menyajikan
laporan keuangan secara konsisten selama tahun 2019-2021.
Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan Return
on Asset (ROA). Menurut Murhadi (2013, hal.64) dalam penelitian (Jufrizen &
Nasution, 2016) ROA dihitung dengan membandingkan pendapatan perusahaan
setelah bunga dan pajak atau laba bersih dengan total asset perusahaan itu sendiri.
Total Assets Turnover adalah sebuah rasio yang digunakan untuk mengukur
perputaran seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan serta untuk mengukur
peningkatan atas penjualan perusahaanya. Semakin tinggi peruputaran aktiva
mengartikan bahwa perusahaan telah mampu melakukan penjualan dengan
menggunakan keseluruhan aktivanya. Menurut Sofyan (2013, hal.309) dalam
penelitian (Jufrizen & Nasution, 2016) untuk mencari nilai Total Assets Turnover
(TATO) dihitung dengan membandingkan antara penjualan terhadap total asset.
Penelitian ini melakukan Uji regresi linear dan uji F. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS ver.22
Dari grafik histogram diketahui bahwa data terdistribusi normal karena berbentuk
menggunung
b. Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada Tabel, diketahui nilai statistik Durbin-
Watson (D-W) sebesar 1.945. Angka ini terletak di antara -2 sampai +2, berarti
dalam penelitian ini tidak ada autokorelasi.
c. Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil pengolahan tabel tersebut, terlihat bahwa dapat diketahui
nilai tolerance dari perputaran total asset 1.00 dan nilai Varians Inflation Factor
(VIF) sebesar 1.00. Berdasarkan hasil pengujian multikornealitas menunjukan
bahwa nilai VIF dari variabel bebas memiliki nilai < 10 dan nilai toleransi > 0,10.
Hal ini berarti bahwa variabel penelitian tidak menunjukan adanya gejala
multikornealitas dalam model regresi.
d. Uji Heteroskedastisitas
KETERBATASAN
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu populasi atau objek terbatas hanya
pada perusahaan sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2019-2021. Pengamatan dalam penelitian ini juga hanya terbatas
pada perusahaan sektor transportasi dan logistik yang menyajikan laporan keuangan
secara konsisten selama tahun 2019-2021.
Referensi