Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN


(Studi Pada PT. Aneka Tambang, Tbk yang terdaftar di BEI Tahun 2019-2022)

Hertina Sari Widarto1, Jihan Arlista Putri1, Lutfi Atuz Zukhro1, Muhammad
Kholid Al zani1
1
Ekonomi Syariah; IAIN Ponorogo; Jalan Puspita Jaya, Pintu, Jenangan, Ponorogo;
Telp. (0352) 481277; email: hertinawidarto@gmail.com, hanifia106@gmail.com,
luthfiatuzzukhro@gmail.com, alzaremania87@gmail.com

Abstrak: Penilaian kinerja keuangan bagi perusahaan merupakan hal yang penting
untuk dilakukan, hal ini digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi, sehingga
didapat suatu gambaran posisi keuangan secara menyeluruh. Metode yang digunakan
untuk mengukur kinerja keuangan yaitu salah satunya metode analisis laporan
keuangan. Metode analisis laporan keuangan melibatkan beberapa rasio keuangan,
yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui kinerja keuangan PT Aneka Tambang Tbk periode 2019-2022
dengan mengunakan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas. Hasil
pembahasan didapat bahwa kinerja keuangan PT Aneka Tambang Tbk setiap
tahunnya telihat dengan rasio yang berfluktiatif, ini disebabkan adanya kenaikan
maupun penurunan pada pos-pos laporan keuangan, misalkan pada penjualan,
persediaan, laba, dan lainnya.
Kata Kunci: PT. Aneka Tambang Tbk, analisis laporan keuangan, rasio Keuangan

Abstrac: Ratings for the company's financial performance is an important thing to


do, it is used to measure and evaluate, in order to get an overall picture of the
financial position. The method used to measure the financial performance that is one
method of analysis of financial statements. Financial statement analysis methods
involve some ratio, ie the ratio of liquidity, solvency, activities and profitability. The
purpose of this study to determine the financial performance of PT. Aneka Tambang
Tbk period 2019-2022 by using the ratio of liquidity, solvency, activity, profitability.
Discussion of the results obtained that the financial performance of PT. Aneka
Tambang Tbk annually seemingly with ratios berfluktiatif, this is due to an increase
or decrease in financial statement items, for example on sales, inventory, profit, and
others.
Keywords: PT. Aneka Tambang Tbk, financial ratios, financial statement analysis

1. Pendahuluan
Persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin kompetitif,
terutama dengan masuknya sistem perdagangan bebas di sebuah negara.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengizinkan adanya perdagangan
bebas.(Dewi, 2017). Persaingan yang semakin kompetitif membuat perusahaan-
perusahaan harus memaksimalkan sumber daya yang dimiliki guna mencapai
tujuan organisasi. Umumnya, tujuan perusahaan yaitu mendapatkan profit yang
maksimum. Perusahaan yang mampu menunjukkan keunggulan kompetitifnya
dan memperoleh keuntungan yang maksimum, serta mampu merebut pangsa
pasar yang tinggi akan berdampak baik terhadap perusahaan itu sendiri, terutama
dari sisi keuangan perusahaan. Keuntungan yang diperoleh akan memberikan
dampak yang positif terhadap kinerja keuangan sebuah perusahaan. Kinerja
keuangan suatu perusahaan merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan guna
mencapai tujuan bisnis pada kurun waktu tertentu.(Putra et al., 2021:48).
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data
atau aktivitas perusahaan tersebut.(Herlinda, 2019). Para memilikk modal atau
investor perlu analisis keuangan suatu perusahaan guna memprediksi
pertumbuhan serta perkembangan usaha atau bisnis dari laporan keuangan yang
telah dibuat oleh suatu perusahaan.(Suwandi et al., 2022). Dengan adanya
informasi keuangan yang disajikan secara terstruktur dan relevan makan akan
dapat dengan mudah untuk dipahami.(Darmawan, 2020). Untuk mendapatkan
informasi mengenai kinerja perusahaan dari laporan keuangan, maka perlu
dilakukan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan sangat penting
dilakukan untuk mengetahui dan menilai tingkat kesehatan perusahaan.
Kemampuan perusahaan dapat dilihat dalam membayar hutang- hutangnya, baik
hutang jangka panjang maupun jangka panjang, memanfaatkan aset yang dimiliki
secara optimal, dan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan, baik
dalam penjualan, aset, maupun modal saham.(Rahmah & Komariah, 2016:44).
Dengan melakukan analisis laporan keuangan bermaksud untuk menilai kinerja
perusahaan secara internal maupun guna membandingkan dengan perusahaan lain
yang serupa.(Thian, 2022).
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara teliti dan efektif supaya
dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan mengambil keputusan.(Purba et al.,
2023). Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan
perhitungan rasio-rasio untuk menilai laporan keuangan perusahaan di masa lalu,
saat ini dan kemungkinan di masa yang akan datang, dimana data-data yang
digunakan adalah neraca yang merupakan gambaran posisi keuangan baik itu
kekayaan, kewajiban dan modal perusahaan pada periode tertentu dan laporan
rugi laba yang merupakan gambaran atas hasil kegiatan perusahaan pada periode
tertentu.(Agustin, 2016:104). Dengan mengadakan analisis terhadap pos-pos
neraca dapat diketahui atau diperoleh gambaran tentang posisi keuangannya,
sedangkan analisis terhadap laporan rugi labanya memberikan gambaran tentang
hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.(Munawir,
2002:1).
PT. Aneka Tambang Tbk merupakan perusahaan pertambangan yang
memiliki keanekaragaman jenis produksi yang berorientasi ekspor. Melalui
wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral,
kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta
pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan
batubara. PT. Aneka Tambang Tbk terus mencatatkan kinerja yang negatif di 2
tahun terakhir karena laba perusahaan yang mengalami kenaikan dan penurunan.
Berikut laba/kerugian bersih yang diperoleh PT. Aneka Tambang Tbk yang dapat
dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Laba/Rugi PT Aneka Tambang, Tbk Tahun 2019-2022
Tahun Laba/Rugi
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2019 193.852.031
2020 1.149.353.693
2021 1.861.740
2022 3.820.964
Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Aneka Tambang
(http://www.idx.co.id)
Berdasarkan tabel diatas, tercatat tahun 2019 sampai 2022 perusahaan
pertambangan raksasa ini mengalami kenaikan dan penurunan pada laba
perusahaan meski tetap menghasilkan profit tetapi nilai profit ini tidak cukup
stabil. Ketidaksetabilan laba rugi yang dialami PT. Aneka Tambang
Tbk selama 2019 hingga 2022 disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari
pandemi Covid-19, kebijakan terkait PPKM, dan kebijakan pemulihan ekonomi
nasional pasca pandemi. Dari uraian diatas, ingin diketahui evaluasi kondisi
keuangan dan kinerja keuangan PT. Aneka Tambang Tbk, untuk menilai kinerja
manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif. Maka
tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis kinerja keuangan pada PT. Aneka Tambang Tbk yang dilihat dari
rasio keuangan (rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio
profitabilitas).
2. Metode Penelitian
Laporan keuangan adalah suatu gambaran informasi yang menggambarkan
kondisi keuangan suatu perusahaan kemudian informasi tersebut dapat menjadi
gambaran kinerja keuangan untuk suatu perusahaan. Laporan keuangan itu
dasarnya dari hasil akuntansi yang digunakan untuk alat komunikasi.(Herispon,
2018). Dalam arti lain, laporan keuangan sebagai alat yang sangat penting untuk
mendapatkan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
dicapai perusahaan, sehingga laporan keuangan tersebut diharapkan dapat
membantu para penggunanya untuk dapat mmembuat keputusan finansial.
(Hidayat, 2018).
Tujuan dari laporan keuangan yaitu untuk dapat menyediakan informasi
keuangan seperti: (Siswanto, 2021)
a. Sumber daya ekonomi dan kewajibannya,
b. Perubahan-perubahan sumber daya,
c. Data untuk membantu mengestimasi pendapatan potensial,
d. Informasi lain yang relevan atas perluasan informasi
Analisis Laporan Keuangan adalah suatu proses dari penelaah laporan
keuangan dan juga suatu proses dari mempelajari hubungan serta kecenderungan
atau trend untuk dapat menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta beserta
unsur-unsurnya. (Astuti, 2021). Analisis laporan keuangan tak dapat terpisahkan
dari peran penting untuk analisis bisnis atau usaha suatu perusahaan.(Werastuti &
Dkk, 2022).
Bentuk dari laporan keuangan ada lima jenis, antara lain:
a. Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan tentang posisi keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu.
b. Laporan laba rugi, yaitu laporan keuangan yang menggambarkan tentang
hasil usaha suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
c. Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang berisi tentang jumlah dan
jenis modal yang dimiliki pada waktu saat ini.
d. Laporan arus kas, yaitu laporan yang menunjukkan tentang semua aspek
yang berhubungan dengan kegiatan suatu perusahaan, baik yang
berpengaruh ataupun tidak langsung terhadap kas.
e. Laporan catatan atas lapora keuangan, yaitu laporan yang memberikan
informasi ketika ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan
terlebih dahulu sehingga menjadi jelas.
Adapun tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan antara lain:
a. Dapat mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode
tertentu.
b. Dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan
perusahaan.
c. Dapat menegtahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan,
d. Dapat mengetahui langkah-langkah dalam perbaikan yang perlu dilakukan
yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
e. Sebagai penilaian kinerja manajemen ke depan.
f. Sebagai suatu pembanding dengan perusahaan lain yang sejenis mengenai
hasil yang mereka capai.
Jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan antara lain:
a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan, yaitu dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.
b. Analisis trend (tendensi), yaitu analisis laporan keuangan yang biasanya
dinyatakan dalam presentase tertentu.
c. Analisis persentase per komponen, yaitu analisis yang dilakukan untuk
membandingkan antara komponen yang dalam suatu laporan keuangan.
d. Analisis sumber dan penggunaan dana, yaitu analisis untuk mengetahui
sumber-sumber dana perusahaan dana dalam satu periode.
e. Analisis sumber dan penggunaan kas, yaitu untuk mengetahui sumber-
sumber kas perusahaan serta penggunaan uang kas dalam suatu periode.
f. Analisis rasio, yaitu analisis yang digunakan untuk dapat mengetahui
hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan. Dapat juga
untuk pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.
g. Analisis kredit, yaitu digunakan untuk dapat menilai layak atau tidak layak
suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan misalnya bank.
h. Analisis laba kotor, yaitu digunakan untuk dapat mengetahui jumlah laba
kotor dari periode ke satu periode.
i. Analisis titik pulang pokok atau analisis titik impas (BEP), yaitu
digunakan untuk dapat mengetahui kondisi berapa penjualan produk dan
tidak ruginya perusahaan. (Kasmir, 2019)
Rasio keuangan adalah angka-angka yang didapat dari hasil perbandingan
dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
(Rahmah & Komariah, 2016).
Bentuk-bentuk rasio keuangan antara lain:
a. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
1. Rasio lancar (Current Ratio), digunakan untuk dapat mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang akan jatuh tempo.
Aktiva Lancar
Rasio Lancar =
Utang Lancar
2. Rasio Cepat (Quick Ratio), rasio yang menunjukkan kemampuan
suatu perusahaan dalam membayar kewajiban lancar dengan aktiva
lancar denagn tanpa memperhitungkan nilai sediaan.
Aktiva Lancar−Persediaan
Rasio Cepat =
Utang Lancar
3. Rasio Kas (Cash Ratio), mengukur seberapa besar uang yang siap
untuk membayar utang.
Kas−Bank
Rasio Kas =
Utang Lancar
4. Rasio Perputaran Kas, mengukur tingkat kecukupan modal kerja
suatu perusahaan untuk dapat membayar tagihan serta membiayai
penjualan.
Penjualan Bersih
Rasio Perputaran Kas =
Modal Kerja Bersih
5. Inventory to Networking Capital, digunakan guna mengukur atau
membandingkan jumlah persediaan dengan modal kerja suatu
perusahaan.
Persediaan
Inventory to NWC =
Aktiva Lancar−Utang Lancar
b. Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
1. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio), mengukur perbandingan antara
total utang dengan total aktiva.
Total Utang
Debt to Asset Ratio =
Total Asset
2. Debt to Equity Ratio, untuk menilai utang dan ekuitas.
Total Utang
Debt to Equity Ratio =
Ekuitas
c. Rasio Aktivitas, rasio yang mengukur efektivitas suatu perusahaan dalam
menggunakan aktivanya.
1. Perputaran Piutang / Receivable Turn Over, rasio yang mengukur
berapa lama penagihan piutang selama satu periode.
Penjualan Kredit
Receivable Turn Over =
Piutang
2. Perputaran Sediaan / Inventory Turn Over, rasio untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan berputar dalam satu
periode.
Penjualan
Perputaran Sediaan =
Sediaan
3. Perputaran Aktiva Tetap / Fixed Assets Turn Over, rasio yang
mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
berputar dalam satu periode.
Penjualan
Fixed Assets Turn Over = × 100 %
Total AktivaTetap
4. Perputaran Total Aktiva / Total Assets Turn Over, rasio yang
mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan serta
untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh tiap
rupiah aktiva.
Penjualan
Total Assets Turn Over = ×100 %
Total Aktiva
d. Rasio Profitabilitas, rasio yang digunakan untuk dapat menilai
kemampuan perusahaan mencari keuntungan.
1. Margin Laba Kotor / Gross Profit Margin, rasio yang digunakan
untuk dapat mengukur margin laba atas penjualan.
Penjualan Bersih−HPP
Gross Profit Margin =
Sales
2. Margin Laba Bersih / Net Profit Margin, rasio yang pendapatan
bersih perusahaan atas penjualan.
Earning After Interest∧Tax ( EAIT )
Net Profit Margin =
Sales
3. Return On Investment (ROI), rasio yang menunjukkan hasil atas
jumlah aktiva yang telah digunakan perusahaan.
Earning After Interest∧Tax ( EAIT )
Return On Investment (ROI) =
Total Assets
4. Return On Equity (ROE), rasio yang digunakan untuk mengukur
laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
EAIT
Return On Equity (ROE) = × 100 %
Equity
(Kasmir, 2019)
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Analisis Rasio Likuiditas
Hasil Rasio Likuiditas terhadap laporan keuangan yang dimiliki PT.
Aneka Tambang Tbk Seperti yang ada pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Rasio Likuiditas PT. Aneka Tambang Tbk
No Jenis Rasio 2019 2020 2021 2022
1 Current Ratio 1,45 1,21 1,79 1,96
2 Quick Ratio 1,1 0,87 1,31 1,48
3 Cash Ratio 69 % 53 % 78 % 75 %
4 Cash Turn Over 14 % 17 % 7% 8%
5 Inventory to Net Working Capital 76 % 164 % 60 % 51 %
Sumber: Data diolah dari laporan keuangan PT. Aneka Tambang Tbk
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa PT Aneka Tambang Tbk
sepanjang tahun 2019 sampai 2022 pada analisis Current Ratio dari hasil
perhitungan tahun 2019, Rasio Lancar (Current Ratio) sebesar 1,45 kali yang
artinya aktiva lancar sebanyak 1,45 kali utang lancar atau setiap Rp. 1,00
utang lancar dijamin oleh Rp. 2,36 aktiva lancar. Pada tahun 2020 Rasio
Lancar (Current Ratio) mengalami penurunan sebanyak 0,24 kali dari tahun
2019 sebesar 1,45 kali menjadi 1,21 kali yang artinya aktiva lancar sebesar
1,21 kali utang lancar atau setiap Rp. 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp. 1,21
aktiva lancar. Pada tahun 2021 Rasio Lancar (Current Ratio) mengalami
kenaikan sebanyak 0,58 kali dari tahun 2020 sebesar 1,21 kali menjadi 1,79
kali yang artinya aktiva lancar sebesar 1,79 kali utang lancar atau setiap Rp.
1,00 utang lancar dijamin oleh Rp. 1,79 aktiva lancar. Sedangkan, tahun 2022
Rasio Lancar (Current Ratio) mengalami kenaikan sebanyak 0,17 kali dari
tahun 2021 sebesar 1,79 kali menjadi 1,96 kali yang artinya aktiva lancar
sebesar 1,96 kali utang lancar atau setiap Rp. 1,00 utang lancar dijamin oleh
Rp. 1,69 aktiva lancar. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa total aktiva
lancar terhadap total hutang lancar dari tahun 2019 sampai dengan tahun
2022 dapat dikatakan cukup baik karena rasio hanya menunjukan penurunan
sekali pada tahun 2020 sedangkan untuk tahun setelahnya mengalami
peningkatan.

Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa Quick Ratio


mengalami penurunan dan peningkatan. Ditahun 2019 yaitu setiap Rp. 100
kewajiban dijamin dengan Rp. 1,1 aset lancar yang cepat diuangkan. Rasio
Cepat (Quick Ratio) pada tahun 2020 mengalami penurunan sebanyak 0,23
kali dari tahun 2019 sebesar 1,1 kali menjadi 0,87 yang artinya setiap Rp. 100
kewajiban dijamin dengan Rp. 0,87 aset lancar yang cepat diuangkan. Rasio
Cepat (Quick Ratio) pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebanyak 0,44 kali
menjadi 1,31 kali yang artinya setiap Rp. 100 kewajiban dijamin dengan Rp.
1,31 aset lancar yang cepat diuangkan. Sedangkan, Rasio Cepat (Quick Ratio)
pada tahun 2022 mengalami kenaikan sebanyak 0,17 kali menjadi 1,48 kali
yang artinya setiap Rp. 100 kewajiban dijamin dengan Rp. 1,48 aset lancar
yang cepat diuangkan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa total aktiva
lancar dengan mengurangi akun persediaan terhadap total hutang lancar dari
tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 dapat dikatakan cukup baik karena
rasio hanya menunjukan penurunan sekali pada tahun 2020 sedangkan untuk
tahun setelahnya mengalami peningkatan.

Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa Cash Ratio


mengalami penurunan dan peningkatan. Ditahun 2019 Rasio Kas (Cash
Ratio) sebesar 0,69 kali atau 69% yang artinya kas atau setara kas sebanyak
0,69 kali utang lancar atau setiap Rp. 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp. 0,69
kas atau setara kas. Tahun 2020 Rasio Kas (Cash Ratio) mengalami
penurunan sebesar 0,16 kali atau 16% dari tahun 2019 sebesar 0,69 kali atau
69% menjadi 0,53 kali atau 53% yang artinya kas atau setara kas sebanyak
0,53 utang lancar atau setiap Rp. 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp. 0,53 kas
atau setara kas. Tahun 2021 Rasio Kas (Cash Ratio) mengalami kenaikan
sebesar 0,25 kali atau 25% dari tahun 2020 sebesar 0,53 kali atau 53%
menjadi 0,78 kali atau 78% yang artinya kas atau setara kas sebanyak 0,78
utang lancar atau setiap Rp. 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp. 0,78 kas atau
setara kas. Tahun 2022 Rasio Kas (Cash Ratio) mengalami penurunan
sebesar 0,02 kali atau 2% dari tahun 2021 sebesar 0,78 kali atau 78% menjadi
0,75 kali atau 75% yang artinya kas atau setara kas sebanyak 0,75 utang
lancar atau setiap Rp. 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp. 0,75 kas atau setara
kas. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kas yang tersedia terhadap total
hutang dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 dapat dikatakan cukup
baik karena rasio menunjukan penurunan pada tahun 2020 dan tahun 2022
sedangkan untuk tahun 2019 dan 2021 mengalami peningkatan.

Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa Cash Turn Over


mengalami penurunan dan peningkatan. Ditahun 2019, Rasio Perputaran Kas
(Cash Turn Over) sebesar 0,14 kali atau 14% artinya tingkat ketersediaan kas
untuk membayar tagihan/utang dan biaya-biaya yang berkaitan dengan
pendapatan tahun 2019 sebanyak 0,14 kali atau 14% modal kerja. Perputaran
kas tahun 2020 mengalami kenaikan sebanyak 3% dari tahun sebelumnya
sebesar 0,14 kali atau 14% menjadi 0,17 kali atau 17% yang artinya tingkat
ketersediaan kas untuk membayar tagihan/utang dan biaya-biaya yang
berkaitan dengan jumlah pendapatan sebesar 0,17 kali atau 17% modal kerja.
Tahun 2021 perputaran kas mengalami penurunan sebanyak 10% dari tahun
2020 sebesar 17% menjadi 7% yang artinya tingkat ketersediaan kas untuk
membayar tagihan/utang dan biaya-biaya yang berkaitan dengan jumlah
pendapatan sebesar 7% modal kerja. Perputaran kas tahun 2022 mengalami
kenaikan sebanyak 1% dari tahun 2021 sebesar 7% menjadi 8% yang artinya
tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan/utang dan biaya-biaya yang
berkaitan dengan pendapatan sebanyak 8% modal kerja. Jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa kas yang tersedia terhadap total hutang dan biaya-biaya
lain terkait penjualan dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 dapat
dikatakan kurang baik karena rasio menunjukan peningkatan pada tahun 2020
sedangkan untuk tahun 2019, 2021 dan 2022 mengalami penurunan.
Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa Inventory to Net
Working Capital mengalami penurunan dan peningkatan. Ditahun 2019,
Inventory to Net Working Capital sebesar 76% yang artinya setiap modal
kerja sebesar Rp. 100 dijamin oleh sediaan sebesar Rp. 76. Tahun 2020
Inventory to Net Working Capital mengalami kenaikan menjadi 164% dari
tahun 2019 yang artinya setiap modal kerja sebesar Rp. 100 dijamin oleh
sediaan sebesar Rp. 164. Tahun 2021 Inventory to Net Working Capital
mengalami penurunan menjadi 60% dari tahun 2020 yang artinya setiap
modal kerja sebesar Rp. 100 dijamin oleh sediaan sebesar Rp. 60. Sedangkan,
Tahun 2022 Inventory to Net Working Capital mengalami penurunan menjadi
51% dari tahun 2021 yang artinya setiap modal kerja sebesar Rp. 100 dijamin
oleh sediaan sebesar Rp. 51. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa total
persediaan yang tersedia terhadap modal kerja perusahaan dari tahun 2019
sampai dengan tahun 2022 dapat dikatakan cukup baik karena rasio
menunjukan peningkatan pada tahun 2020 sedangkan untuk tahun setelahnya
mengalami penurunan.

2.5

1.96
2 1.79
1.45 1.48
1.5 1.31
1.21
1.1
Kali

1 0.87 Current Ratio


Quick Ratio
0.5

0
2019 2020 2021 2022
Tahun

Grafik 2.1 Perkembangan Current Ratio dan Quick Ratio


Tahun 2019 s.d 2022
PT. Aneka Tambang Tbk
Sumber : PT. Aneka Tambang Tbk (diolah penulis, 2023)
Grafik 2.2 Perkembangan Cash Ratio, Cash Turn Over dan Inventory to
Net Working Capital Tahun 2019 s.d 2022 PT. Aneka Tambang Tbk
Sumber : PT. Aneka Tambang Tbk (diolah penulis, 2023)

3.2 Analisis Rasio Solvabilitas


Hasil Rasio Solvabilitas terhadap laporan keuangan yang dimiliki PT.
Aneka Tambang Tbk Seperti yang ada pada tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Rasio Solvabilitas PT. Aneka Tambang Tbk
No Jenis Rasio 2019 2020 2021 2022
1 Debt to Asset 40% 40% 37% 30%
2 Debt to Equity 67% 67% 58% 42%
3 Long Term Debt to Equity 37% 27% 26% 17%
Sumber: Data diolah dari laporan keuangan PT. Aneka Tambang Tbk
Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa PT Aneka Tambang Tbk
sepanjang tahun 2019 sampai 2022 pada analisis rasio total utang terhadap
total aktiva di tahun 2019 hasil analisis debt to total asset ratio (DAR)
sebesar 40% berarti bahwa setiap rupiah aktiva digunakan untuk menjamin
hutang sebesar Rp. 40. Pada tahun 2020 debt to total asset ratio sebesar 40%
tidak mengalami peningkatan maupun penurunan dari tahun sebelumnya ini
berarti bahwa setiap rupiah aktiva digunakan untuk menjamin hutang sebesar
Rp. 40. Pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 3% dari yang semula
40% menjadi 37% ini menunjukkan bahwa setiap rupiah aktiva akan
digunakan untuk menjamin hutang sebesar Rp. 37. Pada tahun 2022 kembali
mengalami penurunan sebesar 7% dari yang semula 37% menjadi 30%, ini
menunjukkan bahwa setiap rupiah aktiva akan digunakan untuk menjamin
hutang sebesar Rp.30. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa total hutang
terhadap total aktiva dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 dapat
dikatakan baik karena rasio menunjukan penurunan dari tahun ke tahun.
Penurunan rasio ini disebabkan perusahaan mengalami penurunan total
hutang lebih kecil dibanding dengan kenaikan total aset dalam jangka waktu
tahun 2019-2022. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
bertahan dalam periode waktu yang cukup panjang sangat baik. Semakin
kecil nilai debt to total asset ratio akan menunjukkan semakin kecil pula
porsi penggunaan hutang dalam membiayai investasi aktivanya, yang berarti
resiko keuangan perusahaan menurun yang berarti perusahaan cukup mampu
dalam membayar kewajibannya. debt to total asset ratio yang minim dapat
mengurangi resiko kebangkrutan atau akuisisi perusahaan.
Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa Debt to Equity
Ratio mengalami penurunan. Ditahun 2019 nilai Debt to Equity Ratio
menunjukan nilai 67%. Artinya, bahwa 67% modal perusahaan dibiayai
dengan hutang. Ditahun 2020 nilai Debt to Equity Ratio adalah sebesar 67%,
tidak mengalami peningkatan maupun penurunan dari tahun sebelumnya, hal
ini berarti 67% modal perusahaan dibiayai dengan hutang. Pada tahun 2021
Debt to Equity Ratio 58% mengalami penurunan sebesar 9% dari tahun
sebelumnya, hal ini berarti 58% modal perusahaan dibiayai dengan hutang.
Pada tahun 2022 Debt to Equity Ratio 42% mengalami penurunan sebesar
16% dari tahun sebelumnya, hal ini berarti 42% modal perusahaan dibiayai
dengan hutang. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Aneka
Tambang Tbk yang diukur dengan Debt to Equity Ratio dapat dikatakan baik
karena Semakin rendah nilai DER menunjukkan komposisi total hutang
(jangka pendek dan jangka panjang) semakin rendah jika dibanding dengan
nilai total modal sendiri, sehingga dampak pihak luar (kreditur) terhadap
beban perusahaan semakin berkurang, maka diasumsikan perusahaan
memiliki resiko yang minim terhadap likuiditas perusahaannya.
Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa Long Term Debt to
Equity Ratio mengalami penurunan. Ditahun 2019 nilai ong Term Debt to
Equity Ratio menunjukan nilai 37% Artinya, perusahaan menjaminkan setiap
Rp. 37 modal yang dimiliki untuk melakukan pinjaman jangka panjang
perusahaan yang besaran hutangnya hanya 37% dari total modal. Ditahun
2020 nilai Long Term Debt to Equity Ratio adalah sebesar 27%, mengalami
penurunan sebesar 10% dari tahun sebelumnya, hal ini berarti perusahaan
menjaminkan setiap Rp. 27 modal yang dimiliki untuk melakukan pinjaman
jangka panjang perusahaan yang besaran hutangnya hanya 27% dari total
modal. Pada tahun 2021 Long Term Debt to Equity Ratio 26% mengalami
penurunan sebesar 1% dari tahun sebelumnya, hal ini berarti perusahaan
menjaminkan setiap Rp. 26 modal yang dimiliki untuk melakukan pinjaman
jangka panjang perusahaan yang besaran hutangnya hanya 26% dari total
modal. Pada tahun 2022 Long Term Debt to Equity Ratio 17% mengalami
penurunan sebesar 9% dari tahun sebelumnya, hal ini berarti perusahaan
menjaminkan setiap Rp. 17 modal yang dimiliki untuk melakukan pinjaman
jangka panjang perusahaan yang besaran hutangnya hanya 17% dari total
modal. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Aneka Tambang
Tbk yang diukur dengan Long Term Debt to Equity Ratio dapat dikatakan
baik karena Semakin rendah nilai LTDtER menunjukkan total hutang jangka
panjang semakin rendah jika dibanding dengan nilai total modal sendiri,
diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang minim terhadap kerugian.
80
67 67
58
60
Presentase

40 40 42
37 37
40 30
27 26
17
20

0
2019 2020 2021 2022
Tahun
Debt to asset Debt to Equity Long Term Debt to Equity

Grafik 3.1Perkembangan Rasio Solvabilitas Tahun 2019 s.d 2022


PT. Aneka Tambang Tbk
Sumber : PT. Aneka Tambang Tbk (diolah penulis, 2023)

Dari grafik diatas menunjukan rasio solvabilitas untuk PT. Aneka


Tambang Tbk sangat baik dalam memenuhi kewajibannya, dimana dari
grafik ini menunjukan bahwa Debt to asset ratio mengalami penurunan setiap
tahunnya, artinya perusahaan melakukan pendanaan dengan utang semakin
menurun, Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk bertahan
dalam periode waktu yang cukup panjang sangat baik. Sedangkan debt to
equity ratio penurunan setiap tahunnya, Hal ini dinilai baik karena semakin
kecil rasio ini menunjukan semakin kecil pula persentase hutang dalam
membiayai modal perusahaan. Sedangkan Long Term Debt to Equity Ratio
dari tahun 2019 ke tahun 2022 mengalami penurunan setiap tahunnya, Hal ini
dinilai baik karena semakin kecil rasio ini menunjukan semakin kecil pula
persentase hutang janka panjang dalam total modal perusahaan.
3.3 Analisis Rasio Aktivitas
Hasil Rasio Aktivitas terhadap laporan keuangan yang dimiliki PT.
Aneka Tambang Tbk Seperti yang ada pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Rasio Aktivitas PT. Aneka Tambang Tbk
No Jenis Rasio 2019 2020 2021 2022
1 Receivable Turn Over 22,87 15,09 19,76 19,57
2 Days Of Receivable 16 24 18 19
3 Inventory Turn Over 18,21 10,42 12,37 15,80
4 Days Of Inventory 20 35 29 23
5 Working Caital Turn Over 13,79 17,13 7,44 8,02
6 Fixed Asset Turn Over 1,73 1,50 2,27 2,78
7 Total Asset Turn Over 1,08 0,86 1,16 1,36
Sumber: Data diolah dari laporan keuangan PT. Aneka Tambang Tbk
Dari hasil perhitungan pada tabel 3 menunjukkan nilai rasio aktivitas
PT. Aneka Tambang Tbk, diantaranya rasio perputaran piutang, hari rata-rata
penagihan piutang, rasio perputaran persediaan, hari rata-rata penagihan
persediaan, rasio perputaran modal kerja, rasio perputaran aset tetap dan rasio
perputaran total aset. Berdasarkan hasil perhitungan perputaran piutang PT
Aneka Tambang Tbk untuk rasio perputaran piutang selama tahun penelitian
yaitu pada tahun 2019 sampai tahun 2022 mengalami penurunan dan kenaikan.
Pada tahun 2019 perputaran persediaaan sebesar 22,87 sedangkan Days Of
Receivable sebanyak 16 hari. Artinya perputaran persediaan untuk tahun 2019
adalah 22,87 kali dibandingkan pendapatan dalam waktu 16 hari. Pada tahun
2020 perputaran persediaan sebesar 15,09 sedangkan Days Of Receivable
sebanyak 24 hari. Artinya perputaran persediaan untuk tahun 2020 adalah
15,09 kali dibandingkan pendapatan dalam waktu 24 hari. Jika dibandingkan
dengan tahun 2019 berarti terjadi penurunan sebesar 7,78%. Pada tahun 2021
perputaran persediaan sebesar 19,76 sedangkan Days Of Receivable sebanyak
18 hari. Artinya perputaran persediaan untuk tahun 2021 adalah 19,76 kali
dibandingkan pendapatan dalam waktu 18 hari. Jika dibandingkan dengan
tahun 2020 berarti terjadi kenaikan perputaran persediaaan sebesar 4,67% dan
pada tahun 2022 perputaran persediaan sebesar 19,57 sedangkan Days Of
Receivable sebanyak 19 hari. Artinya perputaran persediaan untuk tahun 2022
adalah 19,57 kali dibandingkan pendapatan dalam waktu 19 hari. Jika
dibandingkan dengan tahun 2021 berarti terjadi kenaikan perputaran
persediaaan sebesar 0,19%.
Nilai rasio perputaran piutang PT. Aneka Tambang Tbk tahun 2019
sampai tahun 2022 mengalami peningkatan setelah sebelumnya mengalami
penurunan pada tahun 2020, hal ini menunjukkan efisiensi manajemen
perusahaan dalam menggunakan aset perusahaan untuk menghasilkan
peningkatan pendapatan masih dikatakan baik sepanjang tahun 2019 sampai
tahun 2022. Perusahaan ini dinilai sudah efektif dalam mengelola
persediaannya. Apabila perputaran persediaan ini semakin besar maka semakin
baik pula kondisi suatu perusahaan, berarti kegiatan penjualan berjalan dengan
lancar.
Untuk rasio perputaran persediaan selama tahun penelitian yaitu pada
tahun 2019 sampai tahun 2022 mengalami penurunan dan kenaikan. Pada
tahun 2019 perputaran persediaaan sebesar 18,21 sedangkan Days Of
Inventory sebanyak 20 hari. Artinya perputaran persediaan untuk tahun 2019
adalah 18,21 kali dibandingkan pendapatan dalam waktu 20 hari. Pada tahun
2020 perputaran persediaan sebesar 10,42 sedangkan Days Of Inventory
sebanyak 35 hari. Artinya perputaran persediaan untuk tahun 2020 adalah
10,42 kali dibandingkan pendapatan dalam waktu 35 hari. Jika dibandingkan
dengan tahun 2019 berarti terjadi penurunan sebesar 7,79%. Pada tahun 2021
perputaran persediaan sebesar 12,37 sedangkan Days Of Inventory sebanyak
29 hari. Artinya perputaran persediaan untuk tahun 2021 adalah 12,37 kali
dibandingkan pendapatan dalam waktu 29 hari. Jika dibandingkan dengan
tahun 2020 berarti terjadi kenaikan perputaran persediaaan sebesar 1,95% dan
pada tahun 2022 perputaran persediaan sebesar 15,80 sedangkan Days Of
Inventory sebanyak 23 hari. Artinya perputaran persediaan untuk tahun 2022
adalah 15,80 kali dibandingkan pendapatan dalam waktu 23 hari. Jika
dibandingkan dengan tahun 2021 berarti terjadi kenaikan perputaran
persediaaan sebesar 3,43%.
Nilai rasio perputaran persediaan PT. Aneka Tambang Tbk tahun
2019 sampai tahun 2022 mengalami peningkatan setelah sebelumnya
mengalami penurunan pada tahun 2020, hal ini menunjukkan efisiensi
manajemen perusahaan dalam menggunakan aset perusahaan untuk
menghasilkan peningkatan pendapatan masih dikatakan baik sepanjang tahun
2019 sampai tahun 2022. Perusahaan ini dinilai sudah efektif dalam mengelola
persediaannya. Apabila perputaran persediaan ini semakin besar maka semakin
baik pula kondisi suatu perusahaan, berarti kegiatan penjualan berjalan dengan
lancar.
Pada perhitungan perputaran modal kerja dari tahun 2019 hingga
tahun 2022 mengalami penurunan dan kenaikan. Pada tahun 2019 perputaran
modal kerja adalah sebesar 13,79 kali dan pada tahun 2020 perputaran modal
kerja sebesar 17,13 kali berarti terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya
sebesar 3,34%. Sedangkan pada tahun 2021 perputaran modal kerja mengalami
penurunan sebesar 9,69% menjadi 7,44. Pada tahun 2022 perputaran modal
kerja mengalami kenaikan sebesar 0,58% menjadi 8,02. Berdasarkan hasil
analisis, setelah dua tahun awal penelitian mengalami peningkatan tapatnya
tahun 2019 dan tahun 2020 namun ditahun ke tiga tapatnya tahun 2021 sampai
tahun 2022 rasio perputaran total aset mengalami penurunan. Apabila rasio
perputaran modal kerja ini semakin rendah maka perusahaan sedang
mengalami kelebihan modal kerja yang disebabkan karena rendahnya
perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas perusahaan yang terlalu
besar. Ini artinya kinerja modal kerja PT Aneka Tambang Tbk dapat dikatakan
cukup baik, hal ini disebabkan karena modal yang tdimiliki perusahaan dapat
berputar secara efektif pada tahun 2019 sampai tahun 2022.
Pada perhitungan perputaran aktiva tetap dari tahun 2019 hingga
tahun 2022 mengalami penurunan dan kenaikan. Pada tahun 2019 perputaran
aktiva tetap adalah sebesar 1,73 kali dan pada tahun 2020 perputaran aktiva
tetap sebesar 1,50 kali berarti terjadi penurunan sebesar 0,23%. Sedangkan
pada tahun 2021 perputaran aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar
0,77% menjadi 2,27. Pada tahun 2022 perputaran aktiva tetap mengalami
kenaikan sebesar 0,51% menjadi 2,78. Berdasarkan hasil analisis, setelah dua
tahun awal penelitian mengalami penurunan tapatnya tahun 2019 dan tahun
2020 namun ditahun ketiga tapatnya tahun 2021 sampai tahun 2022 rasio
perputaran aktiva tetap mengalami peningkatan. Apabila rasio perputaran
aktiva tetap ini semakin rendah maka artinya perusahaan belum mampu
memaksimalkan kapasitas aktiva tetap yang dimiliki jika dibanding dengan
perusahaan lain yang sejenis. Ini artinya kinerja keuangan PT Aneka Tambang
Tbk dapat dikatakan cukup baik, hal ini disebabkan karena dana yang tertanam
pada aktiva tetap perputarannya masih dapat mengalami kenaikan setelah
terjadi penurunan sehingga perusahaan sudah mampu menggunakan kapasitas
aktiva tetap dengan sepenuhnya.
Pada perhitungan perputaran total aset dari tahun 2019 hingga tahun
2022 mengalami penurunan dan kenaikan. Pada tahun 2019 perputaran total
aset adalah sebesar 1,08 kali dan pada tahun 2020 perputaran total aset sebesar
0,86 kali berarti terjadi penurunan sebesar 0,22%. Sedangkan pada tahun 2021
perputaran total aset mengalami kenaikan sebesar 0,3% menjadi 1,16. Pada
tahun 2022 perputaran total aset mengalami kenaikan sebesar 0,2% menjadi
1,36. Berdasarkan hasil analisis, setelah dua tahun awal penelitian mengalami
penurunan tapatnya tahun 2019 dan tahun 2020 namun ditahun ke tiga
tapatnya tahun 2021 sampai tahun 2022 rasio perputaran total aset mengalami
peningkatan. Apabila rasio perputaran total aset ini semakin rendah maka
semakin buruk pula kemampuan semua aktiva menciptakan penjualannya. Ini
artinya kinerja keuangan PT Aneka Tambang Tbk dapat dikatakan cukup baik,
hal ini disebabkan karena dana yang tertanam pada keseluruhan aktiva
perputarannya masih dapat mengalami kenaikan setelah terjadi penurunan
yang cukup pesat.

Grafik 4.1Perkembangan Rasio Aktivitas Tahun 2019 s.d 2022


PT. Aneka Tambang Tbk
Sumber : PT. Aneka Tambang Tbk (diolah penulis, 2023)

3.4 Analisis Rasio Profitabilitas


Hasil Rasio Profitabilitas terhadap laporan keuangan yang dimiliki
PT. Aneka Tambang Tbk Seperti yang ada pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Rasio Profitabilitas PT. Aneka Tambang Tbk
No Jenis Rasio 2019 2020 2021 2022
1 Margin Of Sales (Laba Kotor) 14% 17% 17% 18%
2 Margin Of Sales (Laba Bersih) 29,2% 07,2% 07,2% 08,8%
3 ROA 3,17% 06,4% 08,3% 11,8%
4 ROE 53% 10.6% 13,1% 16,6%
Sumber: Data diolah dari laporan keuangan PT. Aneka Tambang Tbk
Nilai rasio profitabilitas PT. Aneka Tambang Tbk yang diwakili oleh
Profit Margin on Sales laba kotor dan laba bersih, Return on Equity, Return
on Asset yang ditunjukkan oleh tabel diatas. Berdasarkan hasil perhitungan
diatas dapat diketahui bahwa profit margin laba kotor pada tahun 2019
sebesar 14% pada tahun 2020 terjadi peningkatan 3% menjadi 17%, pada
tahun 2021 tidak terjadi peningkatan maupun penurunan yakni sebesar 17%,
dan pada tahun 2022 terjadi peningkatan sebesar 1% menjadi 18%,
sepanjang tahun-tahun penelitian Profit Margin on Sales laba kotor PT.
Aneka Tambang Tbk mengalami peningkatan. Selanjutnya berdasarkan hasil
perhitungan diatas dapat diketahui bahwa profit margin laba bersih pada
tahun 2019 sebesar 29,2% pada tahun 2020 terjadi penurunan 22% menjadi
07,2%, pada tahun 2021 tidak terjadi peningkatan maupun penurunan yakni
sebesar 07,2%, dan pada tahun 2022 terjadi peningkatan sebesar 1,6%
menjadi 08,8% sepanjang tahun penelitian Profit Margin on Sales laba bersih
PT. Aneka Tambang Tbk mengalami penurunan dan peningkatan.
Meningkatnya nilai rasio Profit Margin on Sales dari menunjukkan kinerja
perusahaan yang baik karena dari keseluruhan laba perusahaan (laba kotor
dan laba bersih) dari setiap penjualan yang diperoleh perusahaan dari tahun
ketahun semakin meningkat.
Return On Equity (ROE) PT. Aneka Tambang Tbk berdasarkan hasil
perhitungan diatas dapat diketahui bahwa Return On Equity (ROE) pada
tahun 2019 sebesar 53% Pada tahun 2020 terjadi penurunan 42,4% menjadi
10,6%, pada tahun 2021 terjadi peningkatan sebesarse 2,5% menjadi 13,1%,
dan pada tahun 2022 terjadi peningkatan sebesar 3,5% menjadi 16,6%.
Sepanjang tahun-tahun penelitian Return On Equity (ROE) PT. Aneka
Tambang Tbk mengalami penurunan sekali pada tahun 2020 sehingga
perusahaan memperoleh laba minimum. Selanjutnya pada tahun 2021 dan
2022 nilai rasio mengalami peningkatan sehingga perusahaan memperoleh
sedikit tambahan laba dari tahun sebelumnya. Nilai ROE mengalami
peningkatan disebabkan adanya efisiensi kinerja dari PT. Aneka Tambang
Tbk dalam mengoptimalkan modal sendiri untuk menghasilkan laba bersih.

Return on Asset (ROA) pada PT. Aneka Tambang Tbk berdasarkan


hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa Return On Asset (ROA) pada
tahun 2019 sebesar 3,17%. Pada tahun 2020 terjadi peningkatan sebesar
3,23% menjadi 06,4%, pada tahun 2021 terjadi peningkatan sebesarse 1,9%
menjadi 08,3%, dan pada tahun 2022 terjadi peningkatan sebesar 3,5%
menjadi 11,8%. sepanjang tahun penelitian Return On Asset (ROA) PT.
Aneka Tambang Tbk mengalami peningkatan menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih yang maksimal
dengan menggunakan aktivanya secara produktif semakin meningkat dengan
demikian keuntungan yang diperoleh perusahaan berdasarkan investasi yang
ditanamkan pada perusahaaan tersebut dalam kondisi rentabilitas ekonomis
yang baik.

Grafik 5.4 Perkembangan Rasio Profitabilitas Tahun 2019 s.d 2022


PT. Aneka Tambang Tbk
Sumber : PT. Aneka Tambang Tbk (diolah penulis, 2023)

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari analisis data PT. Aneka
Tambang Tbk, maka kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Kinerja Keuangan PT. Aneka Tambang Tbk berdasarkan rasio likuiditas
ditinjau dari Current Ratio dan Quick Ratio tahun 2019 sampai dengan tahun
2022 dapat dikatakan cukup baik karena rasio hanya menunjukan penurunan
sekali pada tahun 2020 sedangkan untuk tahun setelahnya mengalami
peningkatan. Untuk Cash Ratio tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 dapat
dikatakan cukup baik karena rasio menunjukan penurunan pada tahun 2020
dan tahun 2022 sedangkan untuk tahun 2019 dan 2021 mengalami
peningkatan. Ccash Turn Over tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 dapat
dikatakan kurang baik karena rasio menunjukan peningkatan pada tahun 2020
sedangkan untuk tahun 2019, 2021 dan 2022 mengalami penurunan. Dan
Inventory to Net Working Capital dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022
dapat dikatakan cukup baik karena rasio menunjukan peningkatan pada tahun
2020 sedangkan untuk tahun setelahnya mengalami penurunan.
2. Kinerja Keuangan PT. Aneka Tambang Tbk berdasarkan rasio solvabilitas
ditinjau dari Debt to asset ratio mengalami penurunan setiap tahunnya, artinya
perusahaan melakukan pendanaan dengan utang semakin menurun, Hal ini
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam periode waktu
yang cukup panjang sangat baik. Sedangkan debt to equity ratio penurunan
setiap tahunnya, Hal ini dinilai baik karena semakin kecil rasio ini
menunjukan semakin kecil pula persentase hutang dalam membiayai modal
perusahaan. Sedangkan Long Term Debt to Equity Ratio dari tahun 2019 ke
tahun 2022 mengalami penurunan setiap tahunnya.
3. Kinerja Keuangan PT. Aneka Tambang Tbk berdasarkan rasio aktivitas
ditinjau dari Receivable Turn Over dan Inventory Turn Over tahun 2019
sampai tahun 2022 mengalami peningkatan setelah sebelumnya mengalami
penurunan pada tahun 2020. Working Caital Turn Over dan rasio perputaran
total aset setelah dua tahun awal penelitian mengalami peningkatan tapatnya
tahun 2019 dan tahun 2020 namun ditahun ke tiga tapatnya tahun 2021
sampai tahun 2022 mengalami penurunan. Sedangkan rasio perputaran aktiva
tetap setelah dua tahun awal penelitian mengalami penurunan tapatnya tahun
2019 dan tahun 2020 namun ditahun ketiga tapatnya tahun 2021 sampai tahun
2022 rasio perputaran aktiva tetap mengalami peningkatan.
4. Kinerja Keuangan PT. Aneka Tambang Tbk berdasarkan rasio profitabilitas
ditinjau dari Profit Margin on Sales keseluruhan (laba kotor dan laba bersih),
ROA dan ROE PT. Aneka Tambang Tbk mengalami peningkatan pada tahun
2019 hingga tahun 2022.
Referensi
Agustin, E. (2016). Analisis Rasio Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan
Pada PT Indofarma (Persero) Tbk (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN
Nomor :KEP- 100/MBU/2002). Journal Ilmu Administrasi Bisnis, 4(1), 103–
115.
Astuti, D. (2021). Analisis Laporan Keuangan.
Darmawan. (2020). Dasar-Dasar Memahami Rasio dan Laporan Keuangan. UNY
Press.
Dewi, M. (2017). Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT
Smartfren Telecom, Tbk. Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI), 1(1),
1–14.
Herispon. (2018). (Financial Statement Analysis) Akademi Keuangan & Perbankan
Riau. In Analisis Laporan Keuangan (Issue July).
Herlinda, N. (2019). Perhitungan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Dan
Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan Pada Koperasi Karyawan Sabilal
Tugas Akhir Pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
Perpustakaan.Akuntansipoliban.Ac.Id, 93.
Hidayat, W. W. (2018). Analisa Laporan Keuangan (Emapt). Penerbit Liberty.
Kasmir. (2019). Analisis Laporan Keuangan.
Purba, R., Nugroho, L., Santoso, A., Hasibuan, R., Munir, A., Nurcahayati, Suyati,
S., Parju, Azmi, Z., Setyobudi, & Supriadi, Y. (2023). Analisis Laporan
Keuangan. PT Global Eksekutif Teknologi.
Putra, M. W., Darwis, D., & Priandika, A. T. (2021). Pengukuran Kinerja Keuangan
Menggunakan Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Penilaian Kinerja
Keuangan ( Studi Kasus : CV Sumber Makmur Abadi Lampung Tengah ).
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Akuntansi (JIMASIA) Vol, 1(1), 48–59.
Rahmah, M., & Komariah, E. (2016). Analisis Laporan Keuangan dalam Menilai
Kinerja Keuangan Industri Semen yang Terdaftar di BEI (Studi Kasus PT
Indocement Tunggal Prakarsa TBK). Jurnal Online Insan Akuntan, 1(1),
234490.
Siswanto, E. (2021). Manajemen Keuangan Dasar.
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203
Suwandi, Ardianingsih, A., & Dkk. (2022). Mengukur Kinerja Perusahaan Melalui
Analisis Laporan Keuangan. In Suparyanto dan Rosad (2015 (Vol. 5, Issue 3).
Penerbit CV. Eureka Media Aksara.
Thian, A. (2022). Analisis Laporan Keuangan. Penertit ANDI.
Werastuti, D. N. S., & Dkk. (2022). Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Media
Sains Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai