Hertina Sari Widarto1, Jihan Arlista Putri1, Lutfi Atuz Zukhro1, Muhammad
Kholid Al zani1
1
Ekonomi Syariah; IAIN Ponorogo; Jalan Puspita Jaya, Pintu, Jenangan, Ponorogo;
Telp. (0352) 481277; email: hertinawidarto@gmail.com, hanifia106@gmail.com,
luthfiatuzzukhro@gmail.com, alzaremania87@gmail.com
Abstrak: Penilaian kinerja keuangan bagi perusahaan merupakan hal yang penting
untuk dilakukan, hal ini digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi, sehingga
didapat suatu gambaran posisi keuangan secara menyeluruh. Metode yang digunakan
untuk mengukur kinerja keuangan yaitu salah satunya metode analisis laporan
keuangan. Metode analisis laporan keuangan melibatkan beberapa rasio keuangan,
yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui kinerja keuangan PT Aneka Tambang Tbk periode 2019-2022
dengan mengunakan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas. Hasil
pembahasan didapat bahwa kinerja keuangan PT Aneka Tambang Tbk setiap
tahunnya telihat dengan rasio yang berfluktiatif, ini disebabkan adanya kenaikan
maupun penurunan pada pos-pos laporan keuangan, misalkan pada penjualan,
persediaan, laba, dan lainnya.
Kata Kunci: PT. Aneka Tambang Tbk, analisis laporan keuangan, rasio Keuangan
1. Pendahuluan
Persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin kompetitif,
terutama dengan masuknya sistem perdagangan bebas di sebuah negara.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengizinkan adanya perdagangan
bebas.(Dewi, 2017). Persaingan yang semakin kompetitif membuat perusahaan-
perusahaan harus memaksimalkan sumber daya yang dimiliki guna mencapai
tujuan organisasi. Umumnya, tujuan perusahaan yaitu mendapatkan profit yang
maksimum. Perusahaan yang mampu menunjukkan keunggulan kompetitifnya
dan memperoleh keuntungan yang maksimum, serta mampu merebut pangsa
pasar yang tinggi akan berdampak baik terhadap perusahaan itu sendiri, terutama
dari sisi keuangan perusahaan. Keuntungan yang diperoleh akan memberikan
dampak yang positif terhadap kinerja keuangan sebuah perusahaan. Kinerja
keuangan suatu perusahaan merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan guna
mencapai tujuan bisnis pada kurun waktu tertentu.(Putra et al., 2021:48).
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data
atau aktivitas perusahaan tersebut.(Herlinda, 2019). Para memilikk modal atau
investor perlu analisis keuangan suatu perusahaan guna memprediksi
pertumbuhan serta perkembangan usaha atau bisnis dari laporan keuangan yang
telah dibuat oleh suatu perusahaan.(Suwandi et al., 2022). Dengan adanya
informasi keuangan yang disajikan secara terstruktur dan relevan makan akan
dapat dengan mudah untuk dipahami.(Darmawan, 2020). Untuk mendapatkan
informasi mengenai kinerja perusahaan dari laporan keuangan, maka perlu
dilakukan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan sangat penting
dilakukan untuk mengetahui dan menilai tingkat kesehatan perusahaan.
Kemampuan perusahaan dapat dilihat dalam membayar hutang- hutangnya, baik
hutang jangka panjang maupun jangka panjang, memanfaatkan aset yang dimiliki
secara optimal, dan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan, baik
dalam penjualan, aset, maupun modal saham.(Rahmah & Komariah, 2016:44).
Dengan melakukan analisis laporan keuangan bermaksud untuk menilai kinerja
perusahaan secara internal maupun guna membandingkan dengan perusahaan lain
yang serupa.(Thian, 2022).
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara teliti dan efektif supaya
dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan mengambil keputusan.(Purba et al.,
2023). Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan
perhitungan rasio-rasio untuk menilai laporan keuangan perusahaan di masa lalu,
saat ini dan kemungkinan di masa yang akan datang, dimana data-data yang
digunakan adalah neraca yang merupakan gambaran posisi keuangan baik itu
kekayaan, kewajiban dan modal perusahaan pada periode tertentu dan laporan
rugi laba yang merupakan gambaran atas hasil kegiatan perusahaan pada periode
tertentu.(Agustin, 2016:104). Dengan mengadakan analisis terhadap pos-pos
neraca dapat diketahui atau diperoleh gambaran tentang posisi keuangannya,
sedangkan analisis terhadap laporan rugi labanya memberikan gambaran tentang
hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.(Munawir,
2002:1).
PT. Aneka Tambang Tbk merupakan perusahaan pertambangan yang
memiliki keanekaragaman jenis produksi yang berorientasi ekspor. Melalui
wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral,
kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta
pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan
batubara. PT. Aneka Tambang Tbk terus mencatatkan kinerja yang negatif di 2
tahun terakhir karena laba perusahaan yang mengalami kenaikan dan penurunan.
Berikut laba/kerugian bersih yang diperoleh PT. Aneka Tambang Tbk yang dapat
dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Laba/Rugi PT Aneka Tambang, Tbk Tahun 2019-2022
Tahun Laba/Rugi
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2019 193.852.031
2020 1.149.353.693
2021 1.861.740
2022 3.820.964
Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Aneka Tambang
(http://www.idx.co.id)
Berdasarkan tabel diatas, tercatat tahun 2019 sampai 2022 perusahaan
pertambangan raksasa ini mengalami kenaikan dan penurunan pada laba
perusahaan meski tetap menghasilkan profit tetapi nilai profit ini tidak cukup
stabil. Ketidaksetabilan laba rugi yang dialami PT. Aneka Tambang
Tbk selama 2019 hingga 2022 disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari
pandemi Covid-19, kebijakan terkait PPKM, dan kebijakan pemulihan ekonomi
nasional pasca pandemi. Dari uraian diatas, ingin diketahui evaluasi kondisi
keuangan dan kinerja keuangan PT. Aneka Tambang Tbk, untuk menilai kinerja
manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif. Maka
tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis kinerja keuangan pada PT. Aneka Tambang Tbk yang dilihat dari
rasio keuangan (rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio
profitabilitas).
2. Metode Penelitian
Laporan keuangan adalah suatu gambaran informasi yang menggambarkan
kondisi keuangan suatu perusahaan kemudian informasi tersebut dapat menjadi
gambaran kinerja keuangan untuk suatu perusahaan. Laporan keuangan itu
dasarnya dari hasil akuntansi yang digunakan untuk alat komunikasi.(Herispon,
2018). Dalam arti lain, laporan keuangan sebagai alat yang sangat penting untuk
mendapatkan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
dicapai perusahaan, sehingga laporan keuangan tersebut diharapkan dapat
membantu para penggunanya untuk dapat mmembuat keputusan finansial.
(Hidayat, 2018).
Tujuan dari laporan keuangan yaitu untuk dapat menyediakan informasi
keuangan seperti: (Siswanto, 2021)
a. Sumber daya ekonomi dan kewajibannya,
b. Perubahan-perubahan sumber daya,
c. Data untuk membantu mengestimasi pendapatan potensial,
d. Informasi lain yang relevan atas perluasan informasi
Analisis Laporan Keuangan adalah suatu proses dari penelaah laporan
keuangan dan juga suatu proses dari mempelajari hubungan serta kecenderungan
atau trend untuk dapat menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta beserta
unsur-unsurnya. (Astuti, 2021). Analisis laporan keuangan tak dapat terpisahkan
dari peran penting untuk analisis bisnis atau usaha suatu perusahaan.(Werastuti &
Dkk, 2022).
Bentuk dari laporan keuangan ada lima jenis, antara lain:
a. Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan tentang posisi keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu.
b. Laporan laba rugi, yaitu laporan keuangan yang menggambarkan tentang
hasil usaha suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
c. Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang berisi tentang jumlah dan
jenis modal yang dimiliki pada waktu saat ini.
d. Laporan arus kas, yaitu laporan yang menunjukkan tentang semua aspek
yang berhubungan dengan kegiatan suatu perusahaan, baik yang
berpengaruh ataupun tidak langsung terhadap kas.
e. Laporan catatan atas lapora keuangan, yaitu laporan yang memberikan
informasi ketika ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan
terlebih dahulu sehingga menjadi jelas.
Adapun tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan antara lain:
a. Dapat mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode
tertentu.
b. Dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan
perusahaan.
c. Dapat menegtahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan,
d. Dapat mengetahui langkah-langkah dalam perbaikan yang perlu dilakukan
yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
e. Sebagai penilaian kinerja manajemen ke depan.
f. Sebagai suatu pembanding dengan perusahaan lain yang sejenis mengenai
hasil yang mereka capai.
Jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan antara lain:
a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan, yaitu dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.
b. Analisis trend (tendensi), yaitu analisis laporan keuangan yang biasanya
dinyatakan dalam presentase tertentu.
c. Analisis persentase per komponen, yaitu analisis yang dilakukan untuk
membandingkan antara komponen yang dalam suatu laporan keuangan.
d. Analisis sumber dan penggunaan dana, yaitu analisis untuk mengetahui
sumber-sumber dana perusahaan dana dalam satu periode.
e. Analisis sumber dan penggunaan kas, yaitu untuk mengetahui sumber-
sumber kas perusahaan serta penggunaan uang kas dalam suatu periode.
f. Analisis rasio, yaitu analisis yang digunakan untuk dapat mengetahui
hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan. Dapat juga
untuk pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.
g. Analisis kredit, yaitu digunakan untuk dapat menilai layak atau tidak layak
suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan misalnya bank.
h. Analisis laba kotor, yaitu digunakan untuk dapat mengetahui jumlah laba
kotor dari periode ke satu periode.
i. Analisis titik pulang pokok atau analisis titik impas (BEP), yaitu
digunakan untuk dapat mengetahui kondisi berapa penjualan produk dan
tidak ruginya perusahaan. (Kasmir, 2019)
Rasio keuangan adalah angka-angka yang didapat dari hasil perbandingan
dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
(Rahmah & Komariah, 2016).
Bentuk-bentuk rasio keuangan antara lain:
a. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
1. Rasio lancar (Current Ratio), digunakan untuk dapat mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang akan jatuh tempo.
Aktiva Lancar
Rasio Lancar =
Utang Lancar
2. Rasio Cepat (Quick Ratio), rasio yang menunjukkan kemampuan
suatu perusahaan dalam membayar kewajiban lancar dengan aktiva
lancar denagn tanpa memperhitungkan nilai sediaan.
Aktiva Lancar−Persediaan
Rasio Cepat =
Utang Lancar
3. Rasio Kas (Cash Ratio), mengukur seberapa besar uang yang siap
untuk membayar utang.
Kas−Bank
Rasio Kas =
Utang Lancar
4. Rasio Perputaran Kas, mengukur tingkat kecukupan modal kerja
suatu perusahaan untuk dapat membayar tagihan serta membiayai
penjualan.
Penjualan Bersih
Rasio Perputaran Kas =
Modal Kerja Bersih
5. Inventory to Networking Capital, digunakan guna mengukur atau
membandingkan jumlah persediaan dengan modal kerja suatu
perusahaan.
Persediaan
Inventory to NWC =
Aktiva Lancar−Utang Lancar
b. Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
1. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio), mengukur perbandingan antara
total utang dengan total aktiva.
Total Utang
Debt to Asset Ratio =
Total Asset
2. Debt to Equity Ratio, untuk menilai utang dan ekuitas.
Total Utang
Debt to Equity Ratio =
Ekuitas
c. Rasio Aktivitas, rasio yang mengukur efektivitas suatu perusahaan dalam
menggunakan aktivanya.
1. Perputaran Piutang / Receivable Turn Over, rasio yang mengukur
berapa lama penagihan piutang selama satu periode.
Penjualan Kredit
Receivable Turn Over =
Piutang
2. Perputaran Sediaan / Inventory Turn Over, rasio untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan berputar dalam satu
periode.
Penjualan
Perputaran Sediaan =
Sediaan
3. Perputaran Aktiva Tetap / Fixed Assets Turn Over, rasio yang
mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
berputar dalam satu periode.
Penjualan
Fixed Assets Turn Over = × 100 %
Total AktivaTetap
4. Perputaran Total Aktiva / Total Assets Turn Over, rasio yang
mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan serta
untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh tiap
rupiah aktiva.
Penjualan
Total Assets Turn Over = ×100 %
Total Aktiva
d. Rasio Profitabilitas, rasio yang digunakan untuk dapat menilai
kemampuan perusahaan mencari keuntungan.
1. Margin Laba Kotor / Gross Profit Margin, rasio yang digunakan
untuk dapat mengukur margin laba atas penjualan.
Penjualan Bersih−HPP
Gross Profit Margin =
Sales
2. Margin Laba Bersih / Net Profit Margin, rasio yang pendapatan
bersih perusahaan atas penjualan.
Earning After Interest∧Tax ( EAIT )
Net Profit Margin =
Sales
3. Return On Investment (ROI), rasio yang menunjukkan hasil atas
jumlah aktiva yang telah digunakan perusahaan.
Earning After Interest∧Tax ( EAIT )
Return On Investment (ROI) =
Total Assets
4. Return On Equity (ROE), rasio yang digunakan untuk mengukur
laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
EAIT
Return On Equity (ROE) = × 100 %
Equity
(Kasmir, 2019)
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Analisis Rasio Likuiditas
Hasil Rasio Likuiditas terhadap laporan keuangan yang dimiliki PT.
Aneka Tambang Tbk Seperti yang ada pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Rasio Likuiditas PT. Aneka Tambang Tbk
No Jenis Rasio 2019 2020 2021 2022
1 Current Ratio 1,45 1,21 1,79 1,96
2 Quick Ratio 1,1 0,87 1,31 1,48
3 Cash Ratio 69 % 53 % 78 % 75 %
4 Cash Turn Over 14 % 17 % 7% 8%
5 Inventory to Net Working Capital 76 % 164 % 60 % 51 %
Sumber: Data diolah dari laporan keuangan PT. Aneka Tambang Tbk
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa PT Aneka Tambang Tbk
sepanjang tahun 2019 sampai 2022 pada analisis Current Ratio dari hasil
perhitungan tahun 2019, Rasio Lancar (Current Ratio) sebesar 1,45 kali yang
artinya aktiva lancar sebanyak 1,45 kali utang lancar atau setiap Rp. 1,00
utang lancar dijamin oleh Rp. 2,36 aktiva lancar. Pada tahun 2020 Rasio
Lancar (Current Ratio) mengalami penurunan sebanyak 0,24 kali dari tahun
2019 sebesar 1,45 kali menjadi 1,21 kali yang artinya aktiva lancar sebesar
1,21 kali utang lancar atau setiap Rp. 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp. 1,21
aktiva lancar. Pada tahun 2021 Rasio Lancar (Current Ratio) mengalami
kenaikan sebanyak 0,58 kali dari tahun 2020 sebesar 1,21 kali menjadi 1,79
kali yang artinya aktiva lancar sebesar 1,79 kali utang lancar atau setiap Rp.
1,00 utang lancar dijamin oleh Rp. 1,79 aktiva lancar. Sedangkan, tahun 2022
Rasio Lancar (Current Ratio) mengalami kenaikan sebanyak 0,17 kali dari
tahun 2021 sebesar 1,79 kali menjadi 1,96 kali yang artinya aktiva lancar
sebesar 1,96 kali utang lancar atau setiap Rp. 1,00 utang lancar dijamin oleh
Rp. 1,69 aktiva lancar. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa total aktiva
lancar terhadap total hutang lancar dari tahun 2019 sampai dengan tahun
2022 dapat dikatakan cukup baik karena rasio hanya menunjukan penurunan
sekali pada tahun 2020 sedangkan untuk tahun setelahnya mengalami
peningkatan.
2.5
1.96
2 1.79
1.45 1.48
1.5 1.31
1.21
1.1
Kali
0
2019 2020 2021 2022
Tahun
40 40 42
37 37
40 30
27 26
17
20
0
2019 2020 2021 2022
Tahun
Debt to asset Debt to Equity Long Term Debt to Equity
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari analisis data PT. Aneka
Tambang Tbk, maka kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Kinerja Keuangan PT. Aneka Tambang Tbk berdasarkan rasio likuiditas
ditinjau dari Current Ratio dan Quick Ratio tahun 2019 sampai dengan tahun
2022 dapat dikatakan cukup baik karena rasio hanya menunjukan penurunan
sekali pada tahun 2020 sedangkan untuk tahun setelahnya mengalami
peningkatan. Untuk Cash Ratio tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 dapat
dikatakan cukup baik karena rasio menunjukan penurunan pada tahun 2020
dan tahun 2022 sedangkan untuk tahun 2019 dan 2021 mengalami
peningkatan. Ccash Turn Over tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 dapat
dikatakan kurang baik karena rasio menunjukan peningkatan pada tahun 2020
sedangkan untuk tahun 2019, 2021 dan 2022 mengalami penurunan. Dan
Inventory to Net Working Capital dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022
dapat dikatakan cukup baik karena rasio menunjukan peningkatan pada tahun
2020 sedangkan untuk tahun setelahnya mengalami penurunan.
2. Kinerja Keuangan PT. Aneka Tambang Tbk berdasarkan rasio solvabilitas
ditinjau dari Debt to asset ratio mengalami penurunan setiap tahunnya, artinya
perusahaan melakukan pendanaan dengan utang semakin menurun, Hal ini
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam periode waktu
yang cukup panjang sangat baik. Sedangkan debt to equity ratio penurunan
setiap tahunnya, Hal ini dinilai baik karena semakin kecil rasio ini
menunjukan semakin kecil pula persentase hutang dalam membiayai modal
perusahaan. Sedangkan Long Term Debt to Equity Ratio dari tahun 2019 ke
tahun 2022 mengalami penurunan setiap tahunnya.
3. Kinerja Keuangan PT. Aneka Tambang Tbk berdasarkan rasio aktivitas
ditinjau dari Receivable Turn Over dan Inventory Turn Over tahun 2019
sampai tahun 2022 mengalami peningkatan setelah sebelumnya mengalami
penurunan pada tahun 2020. Working Caital Turn Over dan rasio perputaran
total aset setelah dua tahun awal penelitian mengalami peningkatan tapatnya
tahun 2019 dan tahun 2020 namun ditahun ke tiga tapatnya tahun 2021
sampai tahun 2022 mengalami penurunan. Sedangkan rasio perputaran aktiva
tetap setelah dua tahun awal penelitian mengalami penurunan tapatnya tahun
2019 dan tahun 2020 namun ditahun ketiga tapatnya tahun 2021 sampai tahun
2022 rasio perputaran aktiva tetap mengalami peningkatan.
4. Kinerja Keuangan PT. Aneka Tambang Tbk berdasarkan rasio profitabilitas
ditinjau dari Profit Margin on Sales keseluruhan (laba kotor dan laba bersih),
ROA dan ROE PT. Aneka Tambang Tbk mengalami peningkatan pada tahun
2019 hingga tahun 2022.
Referensi
Agustin, E. (2016). Analisis Rasio Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan
Pada PT Indofarma (Persero) Tbk (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN
Nomor :KEP- 100/MBU/2002). Journal Ilmu Administrasi Bisnis, 4(1), 103–
115.
Astuti, D. (2021). Analisis Laporan Keuangan.
Darmawan. (2020). Dasar-Dasar Memahami Rasio dan Laporan Keuangan. UNY
Press.
Dewi, M. (2017). Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT
Smartfren Telecom, Tbk. Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI), 1(1),
1–14.
Herispon. (2018). (Financial Statement Analysis) Akademi Keuangan & Perbankan
Riau. In Analisis Laporan Keuangan (Issue July).
Herlinda, N. (2019). Perhitungan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Dan
Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan Pada Koperasi Karyawan Sabilal
Tugas Akhir Pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
Perpustakaan.Akuntansipoliban.Ac.Id, 93.
Hidayat, W. W. (2018). Analisa Laporan Keuangan (Emapt). Penerbit Liberty.
Kasmir. (2019). Analisis Laporan Keuangan.
Purba, R., Nugroho, L., Santoso, A., Hasibuan, R., Munir, A., Nurcahayati, Suyati,
S., Parju, Azmi, Z., Setyobudi, & Supriadi, Y. (2023). Analisis Laporan
Keuangan. PT Global Eksekutif Teknologi.
Putra, M. W., Darwis, D., & Priandika, A. T. (2021). Pengukuran Kinerja Keuangan
Menggunakan Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Penilaian Kinerja
Keuangan ( Studi Kasus : CV Sumber Makmur Abadi Lampung Tengah ).
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Akuntansi (JIMASIA) Vol, 1(1), 48–59.
Rahmah, M., & Komariah, E. (2016). Analisis Laporan Keuangan dalam Menilai
Kinerja Keuangan Industri Semen yang Terdaftar di BEI (Studi Kasus PT
Indocement Tunggal Prakarsa TBK). Jurnal Online Insan Akuntan, 1(1),
234490.
Siswanto, E. (2021). Manajemen Keuangan Dasar.
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203
Suwandi, Ardianingsih, A., & Dkk. (2022). Mengukur Kinerja Perusahaan Melalui
Analisis Laporan Keuangan. In Suparyanto dan Rosad (2015 (Vol. 5, Issue 3).
Penerbit CV. Eureka Media Aksara.
Thian, A. (2022). Analisis Laporan Keuangan. Penertit ANDI.
Werastuti, D. N. S., & Dkk. (2022). Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Media
Sains Indonesia.