Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK

MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA


PERUSAHAAN PT SEMEN BATU RAJA

Disusun oleh:

Ni Made Santi Artika Sari

NIM. 1815644195

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI MANAJERIAL


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perekonomian Indonesia sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
perusahaan yang ada di Indonesia. Namun, perekonomian Indonesia sempat
mengalami masa-masa sulit akibat krisis yang terjadi pertengahan tahun 1997 dan
sampai sekarang belum mengalami pemulihan secara total. Banyak perusahaan gulung
tikar karena menderita kerugian dan tidak bisa mempertahankan perusahaan mereka.
Berdasarkan kejadian ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja
perusahaan, baik yang menyangkut perencanaan atau pengendalian perusahaan.
Terlebih lagi, sekarang ini sedang diterapkan sistem perdagangan bebas yang mana
perusahaan luar negeri dapat mejalankan usahanya di Indonesia, dan sebaliknya
perusahaan dalam negeri dapat menjalankan usaha ke luar negeri, sehingga perusahaan
dalam negeri harus siap bersaing dengan perusahaan-perusahaan luar negeri.

Perusahaan di Indonesia, baik perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun


perusahaan manufaktur memiliki sistem dalam menjalankan aktivitas perusahaan
secara beragam. Setiap perusahaan akan berbeda cara perhitungan, terutama
perusahaan manfaktur yang memproduksi dari barang mentah hingga menjadi barang
jadi. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan perusahaan manufaktur adalah
kesesuaian dan kecocokan antara sistem dan aktivitas perusahaan. Salah satu aktivitas
yang sering dilakukan adalah aktivitas yang berhubungan dengan laporan keuangan
perusahaan manufaktur.

Menurut Martono (2007) laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan


keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu. Umumnya laporan keuangan merupakan
sebuah media informasi yang mencatat dan merangkum segala aktivitas perusahaan,
serta digunakan untuk melaporkan keadaan dan posisi perusahaan kepada pihak yang
berkepentingan, terutama pada pihak kreditur, investor, dan manajemen perusahaan itu
sendiri.

Baik buruknya kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari analisis
yang dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut sebab output terpenting
dalam penerapan sistem akuntansi ialah pelaporan kondisi keuangan yang terdiri dari
Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Ekuitas atau
Modal Pemilik. Dari hasil analisis tersebut perusahaan dapat mengambii keputusan dan
kebijakan-kebijakan strategis sesuai tujuan dan rencana yang telah ditetapkan

Untuk menggali lebih banyak lagi informasi yang terkandung dalam suatu laporan
keuangan, maka diperlukan suatu analisis laporan keuangan. Apabila suatu informasi
disajikan dengan benar, maka informasi itu sangat berguna bagi perusahaan dalam
pengambilan keputusan dan untuk mengetahui kinerja perusahaan.

Rasio keuangan memberikan indeks yang berhubungan dua angka akuntansi dan
diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan dipakai
untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Hasil rasio ini
digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dalam suatu periode apakah mencapai
target yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan perusahaan
dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif.

Berdasarkan kinerja yang dihasilkan juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hai-hal
yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja perusahaan dapat ditingkatkan atau
dipertahankan sesuai dengan target perusahaan. Atau kebijakan yang harus diambil
oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap orang-orang yang
duduk dalam manajemen ke depan.

Rasio keuangan menurut Sirajuddin (2014, 105-120) meliputi rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio aktifitas dan rasio profitabilitas. Rasio likuiditas merupakan rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan 3 dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek. Rasio leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan
dibiayai oleh kewajiban atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang
digambarkan oleh ekuitas. Rasio aktivitas menggambarkan aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian,
persediaan dan kegiatan lainnya. Rasio profitabilitas menggambarkan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuannya, dan sumber yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, dan ekuitas. karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Akibat
transaksi yang semakin kompleks diperlukan informasi terkait keadaan keuangan
perusahaan. Selain itu, kecenderungan para pemilik (owner) dan stake holder
mengambii kebijakan atas dasar data keuangan yang tersedia menyebabkan data
akuntansi memegang peranan yang sangat penting atas perkembangan dan
pengembangan perusahaan ke depannya.

Penelitian ini penulis hanya menitikberatkan bahasan pada laporan keuangan yaitu
Neraca Perusahaan dan Laba-Rugi dalam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2017, 2018
dan 2019. Dengan mengkonsentrasikan pembahasan hanya terhadap laporan Neraca
tersebut diharapkan dapat memberikan suatu gambaran perusahaan yang relevan dan
bermanfaat bagi pihak manajemen dalam menilai kondisi keuangan perusahaan dan
hasil operasional usaha yang telah dilakukan selama tiga periode tersebut

Pihak manajemen PT Semen Batu Raja diharapkan bisa jeli dan mampu melakukan
pencatatan, evaluasi dan pelaporan seluruh akfitas perusahaan disamping terus
berupaya mengimplementasikan sistem akuntansi yang baik dan benar sehingga hasil
laporan keuangan dapat akurat, terpercaya dan layak dijadikan dasar segala
pertimbangan dalam pengambilan keputusan penting bagi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai