Ahmad Rudini
ah.rudini@gmail.com
STIE SAMPIT
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan dengan analisis rasio pada
perusahaan rokok bonafit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Gudang Garam
Tbk, PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk, dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk. Penelitian ini
merupakan penelitin deskriptif yang menggunakan data sekunder yaitu data keuangan yang
diambil dari Bursa Efek Indonesia. Alat analisis yang digunakan yaitu berupa analisis rasio.
Rasio yang digunakan ada empat rasio yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
solvabilitas,dan rasio profitabilitas. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa PT Gudang Garam
Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk sedang dalam kondisi yang buruk jika dinilai dari rasio
likuiditas yaitu rasio cepat (quick ratio). Hal ini disebabkan karena kedua perusahaan nilai
aktiva lancarnya sangat tinggi pada pos persediaan atau dengan kata lain kurang
memaksimalkan nilai pos persediaan menjadi aktiva lancar yang sangat likuid (yang mudah
dicairkan atau diuangkan) sehingga menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam
persediaan. Tetapi apabila dilihat dari rasio aktivitasnya yaitu rasio perputaran piutang ketiga
perusahan dapat dikatakan sudah cukup baik atau berhasil dalam menagihkan piutangnya
dalam satu periode walaupun masih berfluktuasi setiap tahunnya. Namun jika ditinjau dari
rasio perputaran persediaan ketiga perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi yang sedang
buruk hal ini disebabkan karena perusahaan menahan persediaan dalam jumlah yang
berlebihan sehingga pos persediaan dinilai kurang produktif dan jika ditinjau dari rasio
perputaran total aktiva PT Gudang Garam Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk dinilai
dalam keadaan kurang baik karena kedua perusahaan kurang memaksimalkan aktivanya
khususnya pos persediaan untuk meningkatkan penjualan. Jika ditinjau dari rasio solvabilitas
yaitu rasio hutang pada aktiva ketiga perusahaan dalam kondisi yang cukup aman karena
aktiva dari ketiga perusahaan masih dapat menjamin hutang dari perusahaan baik hutang
jangka pendek maupun jangka panjang atau dengan kata lain sebagian besar aktivanya masih
dibiayai oleh modal sendiri dan jika ditinjau dari rasio hutang pada ekuitas ketiga perusahaan
dalam kondisi yang cukup aman karena hanya sebagian kecil dari modalnya yang didanai oleh
kreditur. Jika ditinjau dari rasio profitabilitasnya ketiga perusahaan dari tahun 2014-2016
menunjukkan tingkat rasio yang cenderung berfluktuasi. Namun apabila dibandingkan dari
ketiga perusahaan PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk dapat dikatakan perusahaan yang
terbaik dalam hal menghasilkan laba hal ini dapat dilihat dari nilai rasio profitabilitas yang
lebih tinggi apabila dibandingkan dengan PT Gudang Garam Tbk dan PT Wismilak Inti
Makmur Tbk. Dengan melihat dari semua rasio tersebut dapat disimpulkan PT Handjaya
Mandala Sampoerna Tbk mempunyai kinerja keuangan yang lebih baik dari PT Gudang
Garam Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk.
Kata kunci: Kinerja Keuangan, Analisis Rasio Keuangan, Rasio likuiditas, Rasio Aktivitas,
Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas.
94
PENDAHULUAN
ekonomi, para pelaku bisnis dan pemerintah membutuhkan informasi tentang kondisi dan
kinerja keuangan perusahaan rokok. Informasi ini mempunyai peran yang sangat besar dalam
keputusan investasi. Informasi yang ada pada laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh
banyak pihak, diantaranya pemegang saham, investor dan analisis sekuritas, manajer, pemberi
pinjaman dan pemasok, karyawan dan pemerintah. Ada dua alasan mengapa pihak-pihak ini
membutuhkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan, yaitu pertama informasi
yang terdapat dalam laporan keuangan memiliki potensi untuk mengurangi ketidakpastian,
ketidakpastian disini adalah resiko tidak sistematis yaitu resiko yang terikat pada perubahan
kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas, dan alasan yang kedua adalah informasi laporan
keuangan perusahaan merupakan sumber informasi yang berkompetisi dengan informasi
lainnya (IAI, 2005).
Dengan melihat tujuan utama dari perusahaan rokok Indonesia saat ini yaitu
mengoptimalisasi kinerja dengan cara memperoleh keuntungan sebanyak-banyak. Sehingga
peneliti tertarik untuk meneliti perusahaan rokok bonafit yang go public sebagai objek
penelitiannya sehingga dapat diketahui perusahaan rokok manakah yang memiliki kinerja
keuangan yang terbaik dengan menggunakan analisis rasio keuangan sehingga dapat berguna
bagi calon investor yang ingin melakukan investasi khususnya pada perusahaan rokok yang
go public. Rasio-rasio keuangan yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
solvabilitas, dan rasio profitabilitas.
METODE PENELITIAN
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek. Adapun analisis likuiditas yang digunakan adalah:
Aktiva lancar
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 = 𝑥 100%
Utang lancar
Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas adalah rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam
memanfaatkan semua sumberdaya yang ada padanya. Adapun analisis yang digunakan
adalah:
Penjualan
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =
Piutang
Penjualan
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =
Persediaan
Penjualan
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 =
Total aktiva
Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk membandingkan total aktiva dan total hutang
jangka panjang maupun jangka pendek. Adapun analisis solvabilitas yang digunakan adalah:
Total Hutang
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Total Hutang
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100%
Total Modal
Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Adapun analisis rasio
yang digunakan adalah:
HASIL PENELITIAN
Tabel 1
Rasio Likuiditas
Tabel 2
Rasio Aktivitas
Tabel 3
Rasio Solvabilitas
Tabel 4
Rasio Profitabilitas
PEMBAHASAN
Jika dilihat dari rasio likuiditasnya PT Gudang Garam Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur
Tbk sedang dalam kondisi yang buruk jika dinilai dari rasio likuiditas yaitu rasio cepat (quick
ratio). Hal ini disebabkan karena kedua perusahaan nilai aktiva lancarnya sangat tinggi pada
pos persediaan atau dengan kata lain kurang memaksimalkan nilai pos persediaan menjadi
aktiva lancar yang sangat likuid (yang mudah dicairkan atau diuangkan) sehingga
menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan.
Jika dilihat dari rasio aktivitasnya yaitu rasio perputaran piutang ketiga perusahan dapat
dikatakan sudah cukup baik atau berhasil dalam menagihkan piutangnya dalam satu periode
walaupun masih berfluktuasi setiap tahunnya. Namun jika ditinjau dari rasio perputaran
persediaan ketiga perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi yang sedang buruk hal ini
disebabkan karena perusahaan menahan persediaan dalam jumlah yang berlebihan sehingga
pos persediaan dinilai kurang produktif dan jika ditinjau dari rasio perputaran total aktiva PT
Gudang Garam Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk dinilai dalam keadaan kurang baik
karena kedua perusahaan kurang memaksimalkan aktivanya khususnya pos persediaan untuk
meningkatkan penjualan.
Jika dilihat dari rasio solvabilitasnya yaitu rasio hutang pada aktiva ketiga perusahaan
dalam kondisi yang cukup aman karena aktiva dari ketiga perusahaan masih dapat menjamin
hutang dari perusahaan baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang atau dengan kata
lain sebagian besar aktivanya masih dibiayai oleh modal sendiri dan jika ditinjau dari rasio
hutang pada ekuitas ketiga perusahaan dalam kondisi yang cukup aman karena hanya
sebagian kecil dari modalnya yang didanai oleh kreditur.
Jika dilihat dari rasio profitabilitasnya ketiga perusahaan dari tahun 2014-2016
menunjukkan tingkat rasio yang cenderung berfluktuasi. Namun apabila dibandingkan dari
ketiga perusahaan PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk dapat dikatakan perusahaan yang
terbaik dalam hal menghasilkan laba hal ini dapat dilihat dari nilai rasio profitabilitas yang
lebih tinggi apabila dibandingkan dengan PT Gudang Garam Tbk dan PT Wismilak Inti
Makmur Tbk. Dengan melihat dari semua rasio tersebut dapat disimpulkan PT Handjaya
Mandala Sampoerna Tbk mempunyai kinerja keuangan yang lebih baik dari PT Gudang
Garam Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk.
99
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa PT Gudang Garam Tbk dan PT Wismilak Inti
Makmur Tbk sedang dalam kondisi yang buruk jika dinilai dari rasio likuiditas yaitu rasio
cepat (quick ratio). Hal ini disebabkan karena kedua perusahaan nilai aktiva lancarnya sangat
tinggi pada pos persediaan atau dengan kata lain kurang memaksimalkan nilai pos persediaan
menjadi aktiva lancar yang sangat likuid (yang mudah dicairkan atau diuangkan) sehingga
menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan. Tetapi apabila dilihat dari
rasio aktivitasnya yaitu rasio perputaran piutang ketiga perusahan dapat dikatakan sudah
cukup baik atau berhasil dalam menagihkan piutangnya dalam satu periode walaupun masih
berfluktuasi setiap tahunnya. Namun jika ditinjau dari rasio perputaran persediaan ketiga
perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi yang sedang buruk hal ini disebabkan karena
perusahaan menahan persediaan dalam jumlah yang berlebihan sehingga pos persediaan
dinilai kurang produktif dan jika ditinjau dari rasio perputaran total aktiva PT Gudang Garam
Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk dinilai dalam keadaan kurang baik karena kedua
perusahaan kurang memaksimalkan aktivanya khususnya pos persediaan untuk
meningkatkan penjualan. Jika ditinjau dari rasio solvabilitas yaitu rasio hutang pada aktiva
ketiga perusahaan dalam kondisi yang cukup aman karena aktiva dari ketiga perusahaan
masih dapat menjamin hutang dari perusahaan baik hutang jangka pendek maupun jangka
panjang atau dengan kata lain sebagian besar aktivanya masih dibiayai oleh modal sendiri dan
jika ditinjau dari rasio hutang pada ekuitas ketiga perusahaan dalam kondisi yang cukup aman
karena hanya sebagian kecil dari modalnya yang didanai oleh kreditur. Jika ditinjau dari rasio
profitabilitasnya ketiga perusahaan dari tahun 2014-2016 menunjukkan tingkat rasio yang
cenderung berfluktuasi. Namun apabila dibandingkan dari ketiga perusahaan PT Handjaya
Mandala Sampoerna Tbk dapat dikatakan perusahaan yang terbaik dalam hal menghasilkan
laba hal ini dapat dilihat dari nilai rasio profitabilitas yang lebih tinggi apabila dibandingkan
dengan PT Gudang Garam Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk. Dengan melihat dari
semua rasio tersebut dapat disimpulkan PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk mempunyai
kinerja keuangan yang lebih baik dari PT Gudang Garam Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur
Tbk.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Harjito, Argus dan Martono. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta: ekonisia.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi 2007. Jakarta:
Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 1 Laporan
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Irawati, S. 2005. Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka.
Janaloka, Yehezkiel Tesar. 2016. Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan
Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Malang: Universitas Brawijaya Malang Jawa timur.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Maya, Malinda dan Martanela. 2011. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Andi Yogyakarta.
Munawir. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Revisi. Yogyakarta: BPFE.
Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Cetakan 6. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rahardjo, Budi. 2007. Keuangan dan Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sadeli, H dan Lili M. 2002. Dasar-Dasar Akuntansi. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. Medan: Jurnal Akuntansi Universitas Sumatra Utara.
Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlian. 2001. Manajemen Keuangan Satu. Edisi Keempat. Jakarta:
Prenhallindo.
https://finance.yahoo.com
www.idx.co.id