Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN PENYUSUNAN SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP)

BERDASARKAN PP NOMOR 46 TAHUN 2011 DAN PP NOMOR 30 TAHUN 2019

PENYUSUNAN SKP (PP NOMOR 46 TAHUN 2011)


Penilaian prestasi kerja PNS dalam PP 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
PNS merupakan suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai
terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja PNS. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan.

Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil (PNS) adalah aturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian Pasal 12 dan Pasal 20. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap
PNS pada satuan organisasi sesuai dengan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja.

Penyusunan SKP sesuai Praturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil ditetapkan Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
pada tanggal 30 November 2011 di Jakarta. PP 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja PNS (Pegawai Negeri Sipil) diundangkan Menkumham Amir Syamsudin pada tanggal
1 Desember 2011 di Jakarta.

Agar setiap orang mengetahuinya Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil ditempatkan pada Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 121. Penjelasan Atas PP 46 tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja PNS ditempatkan pada Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5258.1

Penilaian SKP sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (1) meliputi aspek:
 kuantitas;
 kualitas;
 waktu; dan
1
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN
2011
 biaya.

Setiap PNS wajib menyusun SKP yang memuat kegiatan tugas jabatan dan target
yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur.
Contoh : Kegiatan tugas jabatan adalah kegiatan yang wajib dilakukan dalam rangka
pelaksanaan fungsi jabatan, dan target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari
setiap pelaksanaan tugas jabatan.

PENYUSUNAN SKP (PP NOMOR 30 TAHUN 2019)


Sedangkan, dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang
Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)Perencanaan Kinerja terdiri atas penyusunan
dan penetapan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) dengan memperhatikan Perilaku Kerja.

Proses penyusunan SKP yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30
Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), dilakukan dengan
memperhatikan perencanaan strategis Instansi Pemerintah, perjanjian kinerja, organisasi dan
tata kerja, uraian jabatan, dan/atau SKP atasan langsung.

SKP sebagaimana dimaksud memuat kinerja utama yang harus dicapai seorang PNS
setiap tahun. Selain kinerja utama sebagaimana dimaksud, SKP dapat memuat kinerja
tambahan. Hal ini merupakan bunyi Pasal 9 ayat (1 dan 2). Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS). SKP bagi pejabat
pimpinan tinggi, menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang
Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini, disusun berdasarkan perjanjian kinerja
Unit Kerja yang dipimpinnya dengan memperhatikan rencana strategis, dan rencana kerja
tahunan.

Penyusunan SKP bagi pejabat pimpinan tinggi utama, menurut Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), disetujui
oleh menteri yang mengoordinasikan. SKP bagi pejabat pimpinan tinggi madya disetujui oleh
pimpinan Instansi Pemerintah. Sedangkan SKP bagi pejabat pimpinan tinggi pratama
disetujui oleh pejabat pimpinan tinggi madya.
Disebutkan juga dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang
penyusunan Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), penyusunan SKP bagi pejabat
pimpinan tinggi yang memimpin unit kerja paling sedikit mencantumkan indikator kinerja
yang terkait dengan tugas dan fungsi serta kinerja penggunaan anggaran. 2“SKP bagi pejabat
pimpinan Unit Kerja mandiri sebagaimana dimaksud disetujui oleh menteri atau pejabat
pimpinan tinggi yang mengoordinasikannya,” bunyi Pasal 16 ayat (1) Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Penyusunan penilaian kinerja PNS sebagaimana dimaksud dapat dilakukan dengan


memberikan bobot masing-masing unsur penilaian : 70% (tujuh puluh persen) untuk
penilaian SKP, dan 30% (tiga puluh persen) untuk penilaian Perilaku Kerja, 60% (enam
puluh persen) untuk penilaian SKP, dan 40% (empat puluh persen) untuk penilaian Perilaku
Kerja.

2
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN
2019
DAFTAR PUSTAKA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2019
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011
PP 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS. (2020, November 25). Diakses pada
15 Januari 2022, dari https://www.jogloabang.com/ekbis/pp-46-2011-penilaian-
prestasi-kerja-pns?amp
PP 30 tahun 2019 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. (2020, November
25). Diakses pada 15 Januari 2022, dari https://www.jogloabang.com/pustaka/pp-30-
2019-penilaian-kinerja-pegawai-negeri-sipil?amp

Anda mungkin juga menyukai