Anda di halaman 1dari 9

MID TEST KELAS 49-2

MATAKULIAH ANALISIS INFORMASI KEUANGAN

OLEH
TAMARA PUTRI UTAMI SITOMPUL 207007125
ELISABAHATI LAIA 207007084

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
ANALISIS RASIO AKTIVITAS DAN RASIO SOLVABILITAS PADA PT. HM SAMPOERNA, TBK

TAMARA PUTRI UTAMI SITOMPUL


NIM. 207007125

ELISABAHATI LAIA
NIM. 207007084

DR. NISRUL IRAWATI, MBA


NIP. 19621204 198903 2 003

Abstrack
In analyzing the financial statements of a company, certain measures are needed to find out how the company's
financial performance is. Ratio analysis can describe how the condition of the company's financial performance and
the results that have been achieved. The good and bad financial performance of the company can be seen from the
financial statements it reports. The company's financial statements are very useful for investors, shareholders, and
management in making decisions and developing the company. Therefore, it is necessary to compare financial
performance from year to year where in this discussion the analysis will focus on two ratios, namely the activity ratio
and the solvability ratio in 2020 and 2021 at the company PT. HM Sampoerna, Tbk.
Keywords: financial statement, solvability ratio, activity ratio

I. Introduction
Industri rokok merupakan salah satu jenis usaha yang mengalami kemajuan pesat dan merupakan penyumbang
pendapatan negara yang cukup besar di Indonesia. Dalam beberapa tahun belakangan ini, mengalami kondisi yang
cukup dilematis, khususnya di Indonesia. Pemerintah memperketat peraturan tentang rokok, seperti pembatasan
dalam beriklan, adanya pembatasan merokok ditempat - tempat umum, peringatan kesehatan pada setiap
kemasannnya, percantuman kadar nikotin dan tar, kebijakan harga jual eceran dan tarif yang meningkat setiap
tahunnya membuat industri rokok di Indonesia semakin tertekan. PT. H.M. Sampoerna, Tbk industri rokok ini
mempunyai prospek yang sangat cerah dan saat ini mengalami perkembangan dilihat dari semakin banyaknya
perusahaan rokok baru, PT. H.M. Sampoerna, Tbk merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
Persaingan yang ketat membuat setiap perusahaan harus meningkatkan kinerjanya demi menjaga kelangsungan
hidup perusahaan. Peningkatan dan evaluasi keuangan perusahaan merupakan hal yang penting bagi setiap
perusahaan. Hal ini dapat dilihat melalui laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Laporan keuangan
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menilai bagaimana kinerja perusahaan dengan menggunakan
analisis rasio keuangan. Laporan keuangan dianalisis untuk mengetahui arti dari angka-angka yang tercantum dalam
laporan keuangan tersebut sehingga bermanfaat bagi pemakainya.
Selain itu dengan menganalisis laporan keuangan dapat diketahui prestasi keuangan perusahaan dari tahun ke
tahun dan hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan
merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penyedia
dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas.
Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan dasar yaitu dari neraca, perhitungan rugi laba, dan
laporan arus kas. Teknik analisa laporan keuangan yang disajikan adalah analisa rasio keuangan. Menurut Hery (2015:
133), untuk melihat kinerja keuangan perusahaan dapat dianalisis melalui perhitungan rasio-rasio keuangan. Rasio-
rasio ini terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabiltas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas. Namun pada pembahasan
ini akan dibahas mengenai dua jenis rasio perusahaan saja yaitu, rasio aktivitas dan rasio solvabilitas.
Dalam analisis laporan keuangan suatu perusahaan, diperlukan ukuran tertentu untuk mengetahui bagaimana
kinerja keuangan perusahaan. Analisis rasio dapat menggambarkan bagaimana kondisi kinerja keuangan perusahaan
maupun hasil yang telah dicapai. Baik buruknya kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan
yang dilaporkannya. Lpaoran keuangan perusahaan sangat bermanfaat bagi investor, pemegang saham, dan
manajemen dalam suatu pengambilan keputusan dan pengembangan perusahaan. Maka dari itu, perlu dilakukan
perbandingan kinerja keuangan dari perusahaan dari tahun ke tahun dimana pada pembahsan ini akan menganalisis
berfokus pada dua rasio yaitu rasio aktivitas dan rasio solvabilitas pada tahun 2020 dan 2021 pada perusahaan PT.
HM Sampoerna, Tbk.

II. LITERATURE REVIEW


A. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan terdiri dari dua bagian kata, yaitu ”analisis” dan ”laporan keuangan”. Analisis adalah
penguraian suatu persoalan atau permasalahan serta menjelaskan mengenai hubungan antara bagian-bagian yang
ada di dalamnya untuk selanjutnya diperoleh suatu pengertian secara keseluruhan. Sedangan laporan keuangan
adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entias. Analisis laporan keuangan
dilakukan dengan menganalisa masing-masimg pos yang terdapat di dalam laporan keuangan dalam bentuk rasio
posisi keuangan dengan tujuan agar dapat memaksimalkan kinerja perusahaan untuk masa yang akan datang.
Menurut Munawir (2010:35), analisa laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang terdiri dari
penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan
posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

B. Manfaat Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan dilakukan untuk menambah informasi yang ada dalam laporan keuangan. Manfaat analisis
laporan keuangan menurut Harahap (2013: 195-197):
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak nampak secara kasat mata dari suatu laporan keuangan atau yang berada
di balik laporan keuangan.
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan
baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh
dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang
terdapat dilapangan.
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.
7. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan.
10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan dimasa yang akan datang

C. Analisis Rasio Keuangan


Analisis Rasio Keuangan merupakan perhitungan yang dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan
keuangan. Teknik dengan menggunakan rasio ini merupakan cara yang saat ini masih paling efektif dalam mengukur
tingkat kinerja serta prestasi keuangan perusahaan. Menurut Kasmir (2012:104) rasio adalah sebagai berikut:
”analisis rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan
dengan membagi satu angka dengan angka lainnya”. Sedangkan menurut Munawir (2010:37) menyatakan bahwa :
”analisis rasio keuangan adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam
neraca atau lapora laba rugi secara individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut”.

D. Manfaat Analisis Rasio Keuangan


Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan menurut Fahmi (2014: 53) meliputi:
1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja keuangan dan prestasi perusahaan
2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan.
3. Analisi rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari pespektif keuangan.
4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko
yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.
5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagi penilaian bagi pihak stakeholder organisasi

E. Jenis-Jenis Rasio Keuangan


Jenis-jenis rasio keuangan yang akan dianalisis pada pembahasan ini untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu:
1. Rasio Solvabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memnuhi kewajiban jangka panjangnya.
Rasio solvabilitas ini menunjukkan perbandingan antara dana yang disediakan oleh pemilik perusahaan
dengan dana yang dipinjam kepada kreditor.
a) Debt to Asset ratio (Rasio Hutang atas aktiva)
Rasio ini digunakan untuk membandingkan antara total hutang dengan total aktiva.
Rumus:

b) Debt to Equity ratio (Rasio Hutang atas Modal)


Rasio ini menunjukkan bagaimana modal pribadi pemilik perusahaan dapat menutupi hutang dari pihak
luar. Semakin kecil rasio ini maka semakin baik.
Rumus:

2. Rasio Activity
Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan melunasi kewajiban lancarnya dengan menggunakan asset
perusahaan. Rasio aktivitas ini berorientasi kepada operasi rutin perusahaan yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan yang unsur utamanya adalah kekayaan perusahaan itu sendiri.

a) Total Assets Turnover (Perputaran Aktiva)


Total assets turnover (TATO) mengukur perputaran dari semua aset yang dimiliki perusahaan. Rasio ini
dapat menggambarkan seberapa baik dukungan seluruh asset untuk memperoleh penjualan.
Rumus:

b) Inventory Turnover
Inventory Turnover merupakan indikasi perusahaan untuk menyediakan persediaan dalam mendukung
tercapainya penjualan.
Rumus:
III. DISCUSSION
Berdasarkan rumus – rumus rasio yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka diperlukan data
laporan keuangan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Data Lpaoran Keuangan PT HM Sampoerna, Tbk pada periode 2019 – 2020
Keterangan 2019 2020 2021
Total Liabilitas 15.223.076 19.432.604 23.899.022
Total Asset 50.902.806 49.674.030 53.090.428
Total Equity 35.679.730 30.241.426 29.191.406
Sales 106.055.176 92.425.210 98.874.784
Inventory 16.376.231 18.093.707 17.781.747
Account Receivable 3.786.241 4.101.514 2.897.599
Cash 18.820.695 15.804.309 17.843.656
Sumber: www.idx.co.id

Berdasarkan data laporan keuangan yang telah diolah pada tabel 3.1 dengan rumus solvabilitas dan rasio
aktivitas maka diperleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Rasio Solvabilitas dan Rasio Aktivitas PT HM Sampoerna, Tbk
Keterangan 2019 2020 2021
Rasio Solvabilitas
Debt to Asset ratio 29,90% 39,12% 45,01%
Debt to Equity ratio 42,66% 64,25% 81,87%
Rasio Aktivitas
Total Assets Turnover 208,34% 186,06% 186,23%
Inventory Turnover 647,61% 510,81% 556,04%

Average Collection Period 73,4hari 94,7 hari 59,2 hari


Account Receivable Turnover Ratio 28 kali 22,5 kali 34 kali
Sumber: www.idx.co.id (Data diolah 2022)

A. Rasio Solvabilitas
1. Debt to Asset Ratio
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa Debt to Asset Ratio pada PT. HM Sampoerna Tbk mengalami kenaikan
dari tahun 2019 – 2021. Pada tahun 2019 PT. HM Sampoerna Tbk memiliki nilai Debt to Asset Ratio
sebesar 29,90% yang kemudian meningkat menjadi 39,12% pada tahun 2020 dan maningkat lagi
menjadi 45,01% pada tahun 2021. Hal ini dikarenakan dengan adanya kenaikan total hutang disetiap
tahunnya. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi risiko yang dihadapi perusahaan dan pihak
kreditur akan meminta tingkat keuntungan yang tinggi dari dana yang dipinjamkan kepada perusahaan
dan sebaliknya semakin rendah rasio ini maka semakin rendah risiko yang dihadapi oleh perusahaan.
2. Debt to Equity Ratio
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio pada PT. HM Sampoerna Tbk mengalami kenaikan
dari tahun 2019 – 2021. Pada tahun 2019 PT. HM Sampoerna Tbk memiliki nilai Debt to Equity Ratio
sebesar 42,66% yang kemudian meningkat menjadi 64,25% pada tahun 2020 dan maningkat lagi
menjadi 81,87% pada tahun 2021. Hal ini dikarenakan dengan adanya kenaikan total hutang disetiap
tahunnya, meskipun terjadi penurunan total ekuitas disetiap tahunnya. PT. HM Sampoerna Tbk lebih
mengutamakan dana yang bersal dari modal sendri yang dimilki daripada dari kreditur perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini menunjukkan prporsi modal sendiri untuk membiayai hutang.

B. Rasio Aktivitas
1. Total Asset Turnover
Tabel 3.2 menunjukkan Total Asset Turnover PT. HM Sampoerna Tbk mengalami penurunan dan kenaikan
dari tahun 2019 -2021. Pada tahun 2019 PT. HM Sampoerna Tbk memiliki nilai rasio sebesar 2,1 turun
menjadi 1,8 kali pada tahun 2020. Hal ini dikarenakan dengan adanya penurunan nilai sales dan total asset
pada tahun 2019 – 2020. Jika dilihat dari Total Asset Turnover PT. HM Sampoerna Tbk setiap tahunnya
yaitu pada 2019 sebesar 2,1 kali artinya setiap perusahaan telah mampu menghasilkan penjualan dari
total aktiva yang dimiliki sebesar 2,1 kali. Begitu pula dengan tahun 2020 dan 2021 yang menunjukkan
masing-masing dengan angka tersebut mampu menghasilkan penjualan dari total aktivanya masing-
masing pada tahun tersebut. Ini menunjukkan bahwa perusahaan cukup efektif dalam usahanya mampu
menghasilkan laba yang baik dari keseluruhan mengelola aktiva yang dimiliki secara maksimal guna
menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi. Karena semakin tinggi rasio total asset turnover berarti
semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan penjualan.

2. Inventory Trunover
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa Inventory Trunover PT. HM Sampoerna Tbk terjadi fluktuasi dari tahun
2019-2021, dimana pada tahun 2019-2020 terjadi penurunan yaitu sebesar 6,5 kali menjadi 5,1 kali.
Hal ini dikarenakan adanya penurunan sales dan adanya kenaikan inventory. Namun pada tahun 2020-
2021 terjadi kenaikan yaitu sebesar 5,1 kali menjadi 5,6 kali. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan sales
dan adanya penurunan pada inventory PT. HM Sampoerna Tbk. Inventory Trunover. Rasio inventory
turnover yang lebih tinggi adalah rasio yang cenderung lebih baik. Namun ini tidak selalu benar. Jika
rasio turnover perusahaan terlalu tinggi, itu mungkin berarti perusahaan tidak memiliki cukup
persediaan untuk unit tersebut. Masalah ini dapat diperburuk dengan penundaan pengiriman. Jika
dilihat dari PT. HM Sampoerna Tbk tahun 2019-2021 terjadi penurunan yang berarti inventory
turnover pada tahun 2019 itu lebih baik jika dibandingkan dengan inventory turnover perusahaan pada
tahun 2020 dan 2021.
C. Average Collection Period
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diketahui bahwa average collection period dari PT. HM Sampoerna
Tbk adalah dari tahun 2019 -2021 terjadi kenaikan dan penurunan, dimana pada 2019 sebesar 73,4 hari.
Nilai ini menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh PT. HM Sampoerna Tbk untuk mencairkan
piutangnya adalah satu bulan lebih 2 bulan lebih 13,4 hari. Namun periode ini meningkat ke tahun
selanjutnya yaitu 2020 sebsar 94, 7 yang berarti terjadi perlambatan dalam Average Collection Period
perusahaan. Tapi hal ini kemudian membaik di tahun selanjutnya yaitu pada tahun 2021 terjadi penurunan
sebasar 59,2 hari, dimana tahun ini merupakan tahun tercepat dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya.
Yang berarti perusahaan mampu dalam melakukan Average Collection Period nya untuk mencairkan
piutangnya selama 1 bulan 29,2 hari.

D. Account Receivable Turnover Ratio


Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diketahui bahwa Account Receivable Turnover Ratio dari PT. HM
Sampoerna Tbk adalah dari tahun 2019 -2021 terjadi kenaikan dan penurunan, dimana pada 2019 sebesar
28 kali yang berarti perusahaan dapat mengubah piutang menjadi kas sebanyak 28 kali dalam tahun
tersebut. Jika dibandingkan dengan tahun selanjutnya di tahun 2020 yaitu 22,5 kali hal ini menandakan
adanya penurunan dalam Account Receivable Turnover Ratio dari PT. HM Sampoerna Tbk. Namun pada
tahun 2021 Account Receivable Turnover Ratio dari PT. HM Sampoerna Tbk meningkat menjadi 34 kali yang
berarti adanya peningkatan perusahaan dalam mengubah piutangnya menjadi kas.

IV. CONCLUSION
Dari hasil perhitungan dan analisis di atas dengan menggunakan analisis rasio keuangan solvabilitas dan
aktivitas, maka dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk sebagaia berikut:
1. Debt to Total Assets Ratio secara keseluruhan rata-rata debt to total asset PT. H.M Sampoerna Tbk dari
tahun 2019-2021 menunjukkan bahwa keadaaan dimana adanya kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang yang diberikan kreditur.
2. Debt to Total Equity Ratio secara keseluruhan rata-rata debt to total equity PT. H.M Sampoerna Tbk
dari tahun 2019-2021 menunjukkan bahwa keadaan modal perusahaan mencukupi untuk menjamin
hutang yang diberikan oleh kreditur.
3. Total Assets Turn Over secara keseluruhan rata-rata total assets turn over PT. H.M Sampoerna Tbk dari
tahun 2019-2021 menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan mampu menghasilkan laba yang
baik dari keseluruhan mengelola aktiva yang dimiliki.
4. Inventory Turnover secara keseluruhan rata-rata inventory turnover PT. HM Sampoerna Tbk dari tahun
2019-2021 menunjukkan terjadinya fluktuasi disetiap tahunnya yaitu adanya kenaikan dan penurunan
dari inventory turnover perusahaan namun perusahaan sudah efektif dalam melakukan perputaran
persediaannya jika dilihat dari nilai rasio inventory turnover pada setiap tahunnya.

Setelah memberikan beberapa kesimpulan sebagai hasil akhir pembahasan ini, diberikan pula saran-saran
sebagai berikut:
1. PT. H.M Sampoerna Tbk hendaknya dapat meningkatkan lagi kemampuan perusahaan dalam
kewajiban membayar hutang jangka pendeknya dengan segala aktiva lancar yang dimilikinya dengan
cara mengurangi hutang lancar setiap tahunnya sehingga tidak terjadi fluktuasi dan dapat optimal
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
2. PT. H.M Sampoerna Tbk hendaknya dapat mempertahankan dan meningkatkan lagi kemampuannya
perusahaan dalam menghasilkan laba agar semakin baik dalam mengelola perusahaan.
3. PT. H.M Sampoerna Tbk keadaan ini harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kesulitan
dalam melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
4. PT. H.M Sampoerna Tbk hendaknya dapat meningkatkan dan mempertahankan dalam mengelola
inventory sehingga perputaran persediaan dapat lebih cepat berputar guna efisiensi penggunaan
keseluruhan persediaan dalam menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi.

REFERENCE
Fahmi, I. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Edisi Kesatu. Alfabeta. Bandung
Harahap, S. S. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Center of Academic Publishing Service. Yogyakarta.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Laporan Keuangan HMSP Periode 2019-2021. http://idx.co.id.[diakses pada Oktober 2022].
Munawir. S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Empat. Liberty. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai