Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN TREND

DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR

(Studi pada perusahaan manufaktur sektor automotif )

Disusun Oleh :

Rizki Kurniawati

1662201045

Jurusan Akuntansi

Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat

Dalam Mengerjakan Tugas Ujian Semester

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan hidayah-nya, laporan analisis rasio keuangan dan trend dalam

meningkatkan kinerja keuangan terhadap perusahaan manufaktur dapat

diselesaikan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Rasio menggambarkan suatu hubungan pertimbangan antara suatu jumlah tertentu

dan jumlah yang lain. Hasil analisis laporan keuangan yang menunjukkan kinerja

perusahaan tersebut dipakai sebagai dasar penentu kebijakan bagi pemilik,

manajer dan investor. Sehingga perlu dilakukan analisis lebih lanjut penyebab dan

upaya kebijakan yang seharusnya dilakukan. Laporan hasil analisis ini membahas

mengenai permasalahan yang dihadapi sebuah peusahaan dalam menstabilkan

laporan keuangan agar tercipta hasil yang maksimal dalam meningkatkan kinerja

keuangan.

Di sadari bahwa hasil analisis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu diharapkan sumbangan pemikiran dari para pembaca sebagai bahan

penyempurnaan lebih lanjut. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak, yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu penyelesaian laporan ini. Semoga laporan ini bisa bermanfaat.

Samarinda, 20 Januari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................... 2

1.3 Peumusan Masalah ...................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

1.6 Sistematika Penulisan .................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Rasio Keuangan

2.2 Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan

2.3 Tujuan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan

2.4 Macam-Macam Rasio Keuangan

2.5 Penggunaan Analisis Trend

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.2 Definisi Operasional Variable

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.4 Metode Analisis Data


3.5 Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Posisi dan kinerja keuangan perusahaan sangat penting artinya bagi

perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang perlu

diketahui kiranya dapat dipertahankan dan bahkan bisa ditingkatkan. Sedangkan

kelemahan-kelemahan yang perlu diketahui harus segera diperbaiki. Kinerja

perusahaan merupakan suatu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai

kemampuan dan prestasi perusahaan. Pihak-pihak eksternal dan juga internal

perusahaan dapat memperoleh informasi mengenai posisi keuangan perusahaan

dari laporan keuangan perusahaan. Namun laporan keuangan ini hanya

menampilkan angka-angka secara individual. Oleh karena itu analisis terhadap

laporan keuangan perlu dilakukan agar dapat digunakan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan.

Tujuan dari proposal ini adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan

secara keseluruhan yang dapat diketahui dari hasil analisa terhadap laporan

keuangan. Alat analisa laporan keuangan yang sering digunakan adalah, analisis

trend, common size rasio keuangan dan juga nonfinancial analysis. Dari hasil

penurunan dan juga peningkatan persentase, serta informasi yang diperoleh dari

catatan atas laporan keuangan, dapat diketahui dengan jelas kinerja keuangan dan

juga non keuangan perusahaan tersebut sehat atau tidak, masih bisa eksis dan

ekspansi atau malah harus tutup.


Menurut Kasmir (2008) rasio keuangan merupakan kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara

membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara

satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar

komponen yang ada di antara laporan keuangan. Dengan analisis rasio keuangan,

dapat diperoleh informasi dan memberikan penilaian terhadap kondisi keuangan

suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Rasio keuangan sebagai instrumen

analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator

keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan

atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola

perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang

melekat pada perusahaan yang bersangkutan.

Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor

untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan

prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian

informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk

menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain

dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan juga menggunakan data

laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun

didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan

untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan

hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam

rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan


tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan

satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis

persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam

industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis

dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.

Analisis trend digunakan untuk mengadakan perbandingan rasio dari waktu

kewaktu yang akan memberikan informasi rasio tertentu dari waktu kewaktu

untuk mengetahui perkembangannya

Berdasarkan latar belakang di atas , penulis tertarik melakukan penelitian

serta membahas masalah tersebut dengan mengambil judul “ ANALISIS RASIO

KEUANGAN DAN TREND DALAM MENINGKATKAN KINERJA

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR “

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Untuk menyelesaikan masalah, yang akan di bahas perlu adanya

pengidentifikasian masalah agar hasil analisis selanjutnya dapat terarah juga

sesuai dengan tujuan penelitian tersebut. Dapat dilihat dari uraian latar belakang

penelitian , identifikasi masalah terdapat pada rasio keuangan dan trend apakah

dapat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja keuangan pad perusahaan

manufaktur ( sektor industry).

1.3 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah

yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah rasio keuangan pada perusahaan manufaktur (sektor

automotif)dapat meningkatkan kinerja keuangan ?

2. Apakah rasio keuangan secara simultan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja keuangan

3. Apakah trend memiliki pengaruh yang besar pada masing-masing tiap

perusahaan manufakrur (sektor automotif) ?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini, permasalahan dalam

manajemen, operasional maupun keuangan.

 Untuk mengetahui alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua

departemen perusahaan terutama pada perusahaan manufaktur (sektor

industry)

 Untuk mengetahui rasio keuangan dan trend dalam pengaruhnya

terhadap kinerja keuangan

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:
1. Bagi Emiten, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka

pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja keuangan

perusahaan.

2. Bagi Investor, dapat digunakan sebagai bahan pengambil keputusan dalam

menginvestasikan dananya pada sekuritas yang menghasilkan return

saham yang optimal. Dengan menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi return saham diharapkan investor mampu memprediksi

return saham, dan menilai kinerja saham suatu perusahaan.

3. Bagi Penulis, dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam

melakukan penganalisaan tentang rasio keuangan dan trend dalam

meningkatkan kinerja keuangan suatu perusahaan.

4. Bagi Pembaca dan peneliti lain, dapat digunakan sebagai referensi

khususnya yang tertarik meneliti mengenai rasio keuangan dan trend pada

perusahaan manufaktur(sektor industry)

1.6 SISTEMATIKA PENELITIAN

Untuk melihat singkat gambaran dari proposal ini penulis menyusun

sistematika penulisan sebagai berikut.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 RASIO KEUANGAN

Menurut Prastowo dan Juliaty (2005) rasio merupakan alat analisis yang

dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan simptom (gejala-gejala yang

tampak) suatu keadaan. Rasio juga dapat menunjukkan area-area yang

memerlukan penelitian dan penanganan yang lebih mendalam, dengan bertujuan

untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil oleh perusahaan dalam

rangka menjalankan aktivitas usahanya.

Sedangkan Menurut Kasmir (2008) rasio keuangan itu sendiri merupakan

kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan

cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan

antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau

antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan.

Menurut J. Fred Weston dalam Kasmir (2008) kelemahan rasio keuangan

adalah sebagai berikut:

1. Data keuangan disusun dari data akuntansi.

2. Prosedur pelaporan yang berbeda, mengakibatkan laba yang dilaporkan

berbeda pula, (dapat naik atau turun), tergantung prosedur pelaporan

keuangan tersebut.
3. Adanya manipulasi data, artinya dalam menyusun data, pihak penyusun

tidak jujur dalam memasukkan angka-angka ke laporan keuangan yang

mereka buat. Akibatnya hasil perhitungan rasio keuangan tidak

menunjukkan hasil yang sesungguhnya.

4. Perlakuan pengeluaran untuk biaya-biaya antara satu perusahaan dengan

perusahaan lainnya berbeda.

5. Penggunaan tahun fiscal yang berbeda, juga dapat menghasilkan

perbedaan.

6. Pengaruh musiman mengakibatkan rasio komperatif akan ikut

terpengaruh.

7. Kesamaan rasio keuangan yang telah dibuat dengan standar industry

belum menjamin perusahaan berjalan normal dan telah dikelola dengan

baik.

2.2 ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Analisis Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat

analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan

berdasarkan data perbandingan masing-masing pos yang terdapat di laporan

keuangan seperti Laporan Neraca, Rugi / Laba, dan Arus Kas dalam periode

tertentu.

Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan gambaran informasi

mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan pedoman

dalam mengambil keputusan bisnis. Analisis Data Laporan Keuangan dilakukan


dengan menganalisa masing – masing pos yang terdapat di dalam laporan

keuangan dalam bentuk rasio posisi keuangan dengan tujuan agar dapat

memaksimalkan kinerja perusahaan untuk masa yang akan datang.

Setiap tutup periode akhir bulan biasanya accounting menyiapakan dan menyusun

Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Neraca, Rugi Laba, Arus Kas,

Perubahan Modal, dan Laporan tersebut diserahkan ke pimpinan perusahaan. Hal

umum yang biasa terjadi adalah mereka hanya fokus terhadap Laporan Laba Rugi,

namun ada hal yang lebih penting yang perlu disajikan dalam penyampaian

laporan ini yaitu mengenai Analisis Laporan Keuangan.

2.3 TUJUAN ALALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alat barometer untuk melakukan forecasting atau

memproyeksikan posisi keuangan dimasa yang akan datang.

2. Mereview kondisi perusahaan saat ini, permasalahan dalam

manajemen, operasional maupun, keuangan.

3. Alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan.

2.4 MACAM-MACAM RASIO KEUANGAN

2.4.1 Rasio Likuiditas

Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kemampuan finansialnya dalam jangka pendek.

Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :


 Current Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva

lancar.

Rumus menghitung Current Ratio:

Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%

 Cash Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan kas

yang tersedia dan berikut surat berharga atau efek jangka pendek.

Rumus menghitung Cash Ratio

Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%

 Quick Ratio atau Acid Test Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan

mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).

Rumus menghitung Quick Ratio:

Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%

Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini ini adalah

minimum sebesar 150%, semakin besar adalah semakin baik dan

perusahaan dalam kondisi sehat.

2.4.2 Rasio Profitabilitas atau Rentabilita

Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan

modal sendiri.
Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain :

 Gross Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan.

Rumus menghitung Gross Profit Margin:

Gross Profit Margin = Penjualan Netto – HPP / Penjualan Netto X

100%

 Operating Income Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak

dari penjualan.

Rumus menghitung Operating Income Ratio:

Operating Income Ratio = Penjualan Netto – HPP – Biaya

Administrasi & Umum (EBIT) / Penjualan Netto X 100%

 Net Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam mendapatkan laba bersih dari penjualan.

Rumus menghitung Net Profit Margin:

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan

Netto X 100%

 Earning Power of Total Investment, rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan

keuntungan bagi investor dan pemegang saham.

Rumus menghitung Earning Power of Total Investment:

Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X 100%


 Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio, rasio

untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Rate of Return Investment (ROI):

Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X 100%

 Return on Equity (ROE), rasio untuk mengukur kemampuan equity

untuk menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Return on Equity (ROE):

Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%

 Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners,

rasio untuk mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam

menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.

Rumus menghitung Rate of Return on Net Worth:

Rate of Return on Net Worth = EAT / Jumlah Modal Sendiri X 100%

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini

adalah adalah semakin baik, sebaiknya Anda bisa membandingkannya

dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar.

2.4.3 Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio

Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan

memenuhi semua kewajiban finansial jangka panjang.


Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :

 Total Debt to Assets Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah

aktiva yang dimilikinya.

Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio:

Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%

 Total Debt to Equity Ratio, rasio untuk mengukur seberapa besar

perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity.

Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio:

Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100%

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini adalah

semakin buruk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban

jangka panjangnya, maksimal nilainya adalah 200%.

2.4.4 Rasio Aktifitas atau Activity Ratio

Rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam

memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.

Ada beberapa jenis rasio Aktifitas antara lain :

 Total Assets Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran total

aktiva terhadap penjualan.


Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio:

Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Total Aktiva X 100%

 Working Capital Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat

perputaran modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar)

terhadap penjualan selama suatu periode siklus kas dari

perusahaan.

Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio:

Working Capital Turn Over Ratio = Penjualan / Modal Kerja

Bersih X 100%

 Fixed Assets Turn Over, rasio untuk mengukur perbandingan

antara aktiva tetap yang dimiliki terhadap penjualan.

Rasio ini berguna untuk mengevaluasi seberapa besar tingkat

kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivatetap yang

dimiliki secara efisien dalam rangka meningkatkan pendapatan.

Rumus menghitung Fixed Assets Turn Over Ratio:

Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Aktiva Tetap X 100%

 Inventory Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat efisiensi

pengelolaan perputaran persediaan yang dimiliki terhadap

penjualan.

Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukkan

pengelolaan persediaan yang efisien.

Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio:

Inventory Turn Over Ratio = Penjualan / Persediaan X 100%


 Average Collection Period Ratio, rasio untuk mengukur berapa

lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menerima

seluruh tagihan dari konsumen.

Rumus menghitung Average Collection Period Ratio:

Average Collection Period Ratio = Piutang X 365 / Penjualan X

100%

 Receivable Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran

piutang dengan membagi nilai penjualan kredit terhadap piutang

rata-rata.

Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukan modal

kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah.

Rumus menghitung Receivable Turn Over Ratio:

Receivable Turn Over Ratio = Penjualan / Piutang Rata-Rata X

100%

2.5 PENGGUNAAN ANALISIS TREND

Analisis trend digunakan untuk mengadakan perbandingan rasio dari

waktu kewaktu yang akan memberikan informasi rasio tertentu dari waktu

kewaktu untuk mengetahui perkembangannya. Adapun jenis trend yang akan

digunakan :

 Trend lincar dengan kuadrat terkecil

Kriteria-kriteria yang dapat digunakan dalam memakai trend lincar adalah:


 Jika penggambaran data asli dalam kertas berskala hitung cendrung

mempunyai pola linear.

 Jika selisih nilai Y’ cendrung konstan.

Bentuk persamaan : Y’ = a+bx

 Trend parabolik

Kriteria yang dapat dipakai dalam trend parabolic apabila gambaran data

asli kertas bersekala hitung berbentuk parabola atau garis lengkung.

Bentuk persamaan : Y’=a+bx+cx

 Trend eksponensial

Kriteria yang dapat dipakai untuk menggunakan trend ekponensial:

Apabila penggambaran data asli pada kertas yang berskala hitung tidak

punya pola yang sama.

 Jika selisih pertama dari nilai data-data logaritma cendrung

konstan.

 Jika penggambaran data sli pada kertas bersklala cendrung berpola

linear.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa

dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

1. Metode Analisa Pertumbuhan

Tehnik analisa yang disusun dengan membandingkan kenaikan atau

penurunan posisi laporan keuangan pada suatu periode tertentu dengan

periode lainnya dari masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan

keuangan tersebut dengan menggunakan nilai persentase.

2. Metode Trend dan Indeks

Teknik analisa hampir sama dengan Metode Analisa Pertumbuhan namun

angka pembanding adalah laporan keuangan periode tertentu yang

dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun dasar. Teknik tren ini sangat

berguna untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa yang akan

datang dengan menggunakan data historis.

3. Metode Analisis Rasio

Teknik analisis dengan membandingkan masing-masing pos laporan

keuangan yang relevan atau data yang signifikan. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data dokumenter, sehingga data yang

diperlukan untuk mendukung penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti.

3.2 DEVINISI OPERASIONAL VARIABEL

Definisi Operasional Variabel adalah definisi dari variabel‐variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, dan menunjukkan cara pengukuran dari masing‐

masing variabel tersebut, pada setiap indikator dihasilkan dari data sekunder dan

dari suatu perhitungan terhadap formulasi yang mendasarkan pada konsep teori.

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data yang disajikan bisa dengan membandingkan kenaikan atau

penurunan masing-masing pos laporan keuangan bulan lalu dengan bulan

sekarang, atau periode Year to Date periode yang sama tahun lalu dengan

sekarang.

3.4 METODE ANALISIS DATA

Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif , metode ini

bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, factual, actual

mengenai fakta-fakta ,sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki, yang

pada akhirnya metode ini digunakan untuk mencari pemecahan atas masalah yang

diselidiki.
Maka dari itu, dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat

memberikan gambaran mengenai ada tidaknya pengaruh antara rasio keuangan

dan trend dalam meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur (

sektor industry) .

3.5 JADWAL PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada beberapa perusahaan manufaktur yang berada di daerah

Samarinda.
DAFTAR PUSAKA

Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Raksa

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara

Agus Wibowo & Sri Wartini. 2012. Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas Dan

Leverage Terhadap Profitabilitas Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 3 No. 1, 2012

Hafiya Nurzalfa, Aufa. 2016. Analisis Pengelolaan Modal Kerja Terhadap

Rentabilitas Pada PT. Pupuk Kujang. Purwakarta : STIE WIKARA

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta. Bandung.

Hanafi, Mamduh M dan Halim, Abdul. 2009. Analisis Laporan Keuangan. UPP

STIM YKPN. Yogyakarta

http://blog.stie-mce.ac.id/tita/2013/01/17/analisis-rasio-keuangan/comment-page-

1/

https://id.wikipedia.org/wiki/Rasio_finansial

file:///C:/Users/Windows%207/Downloads/Documents/Rintan-Febrianti-

Valensia-090462201293.pdf

file:///C:/Users/Windows%207/Downloads/Documents/1884-3779-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai