Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERILAKU ORGANISASI
“MEMAHAMI ORANG DI TEMPAT KERJA : PERBEDAAN DAN
PERSEPSI INDIVIDU”

DOSEN PENGAMPU
Dr. Okparizan, S.Sos, M.SI.,M.H.I

DISUSUN OLEH
Lili Pranola 190563201033
Umi Raudah 190563201032
Delia Alfrianty 190563201034
Qori Hidayasa 190563201035

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa berkat rahmat,
hidayah dan karunia-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah dengan judul memahami orang di tempat kerja : perbedaan dan persepsi
individu ini kami buat dalam bentuk makalah. Makalah ini dibuat agar pembaca dapat
mengetahui mengenai bagaimana memahami orang di tempat kerja : perbedaan dan
persepsi individu.
Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun akan selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Atas
perhatian dan kesempatan yang telah diberikan, kami ucapkan terima kasih.

Tanjungpinang, 2 Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Perspektif Interaksionis : Peran Kesesuaian...................................................3
2.2 Perbedaan Individu : Nilai dan Kepribadian...................................................4
2.3 Persepsi...........................................................................................................5
2.4 Peran Etika dan Budaya Nasional...................................................................6
2.5 Review : Kelebihan dan Kekurangan.............................................................8
BAB 3 PENUTUP........................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan adalah seluruh individu mulai
dari bawahan sampai dengan atasan yang bekerja dan menjadi anggota dalam
perusahaan1. Dalam merekrut pegawai, perusahaan akan mencari orang-orang
yang memiliki perilaku dan karakter yang baik, berintegritas, serta sesuai dengan
lingkungan dan kriteria perusahaan. Perilaku dan karakter seseorang sangat
berpengaruh terhadap kinerjanya dalam perusahaan tempat ia bekerja.
Di dalam sebuah perusahaan, setiap individu memiliki karakteristik dan
persepsi yang berbeda-beda. Karakteristik dan persepsi setiap pegawai dalam
perusahaan tidak bisa disamakan. Oleh karena itu, perlu adanya kondisi dimana
setiap pegawai yang bekerja dalam satu perusahaan untuk bisa menghormati dan
memahami setiap perbedaan dan persepsi yang ada.
Pada dasarnya, lingkungan kerja yang kondusif, rekan kerja yang baik sangat
menentukan kenyamanan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dapat
menentukan seberapa lama seseorang bisa bertahan untuk terus bekerja. Setiap
orang memiliki perbedaan sifat dan sikap serta persepsi atau cara memandang
sesuatu dengan berbeda-beda. Paham akan perbedaan dan persepsi dangat
penting pada lingkungan perusahaan. Oleh sebab itu dalam makalah ini akan
dibahas lebih mendalam terkait memahami orang ditempat kerja berkaitan
dengan perbedaan dan persepsi individu.

1
Agustya Hariski dan Bambang Swasto, Pengaruh Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 61 No. 3 Tahun. 2018, Hal. 3

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka didapatkan
rumusan masalah “Bagaimana Cara Memahami Orang Di Tempat Kerja :
Perbedaan dan Persepsi Individu?”

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk mengetahui bagaimana cara memahami orang di tempat kerja, berkaitan
dengan perbedaan dan persepsi individu

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Perspektif Interaksionis : Peran Kesesuaian
Setiap manusia memiliki pembawaan kepribadian, fisik, dan mental untuk
dijadikan modal utama dalam melakukan pekerjaan. Menurut perspektif
interaksionis, perilaku adalah fungsi dan situasi individu yang saling berinteraksi
antara satu sama lain. Perilaku seseorang yang bersikap proaktif, kreatif, dan
bersedia mengambil resiko akan bergantung kepada situasi yang di hadapi.
Ketika mempekerjakan karyawan, perusahaan tertarik untuk menilai,
setidaknya terdapat dua jenis kecocokan yaitu Person Organization fit dan
Person Job Fit. Person Organization Fit mengacu pada tingkat nilai,
kepribadian, tujuan, dan karakter seseorang yang selaras dengan nilai-nilai
organisasi. Sedangkan Person Job Fit megacu pada sejauh mana keterampilan,
pengetahuan, kemampuan, dan karakteristik lainnya serta sesuai dengan tuntutan
pekerjaan.
Suatu perusahaan sering tertarik untuk merekrut seorang kandidat yang sesuai
dengan budaya perusahaannya. Ketika seorang kandidat masuk kedalam sebuah
organisasi yaitu perusahaan, maka perusahaan cenderung akan lebih puas
terhadap pekerjaannya. Jika seorang kandidat memiliki komitmen terhadap suatu
perusahaan maka kinerjanya akan sangat baik.
Menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan merupakan hal yang sangat
penting. Kecocokan pribadi seseorang pada perusahaan akan berdampak pada
kinerja pekerjaannya. Misalnya, seseorang yang pernah bekerja di beberapa
perusahaan cenderung lebih memahami dampak dari budaya perusahaan. Oleh
sebab itu, mereka akan lebih memperhatikan kecocokan pribadinya saat
membuat keputusan. Hal lainnya tampak pada usaha mereka ketika membangun
hubungan yang baik dengan atasan dan rekan-rekan kerjanya yang
mengakibatkan kepuasaan dalam pekerjaan akan meningkat.

3
2.2 Perbedaan Individu: Nilai dan Kepribadian
a. Nilai
Nilai-nilai merujuk pada adanya tujuan hidup stabil yang dimiliki oleh
seseorang serta menggambarkan sesuatu yang paling penting bagi seseorang.
Nilai-nilai telah ditetapkan sepanjang hidup seseorang sebagai hasil dari adanya
akumulasi pengalaman hidup dan cenderung relatif stabil.
Didalam sebuah perusahaan, nilai-nilai cenderung mempengaruhi jenis
keputusan yang akan dibuat, bagaimana memahami lingkungan perusahaan, dan
perilaku seorang individu yang sebenarnya dalam sebuah perusahaan. Seorang
individu cenderung menerima tawaran pekerjaan ketika perusahaan memiliki
nilai-nilai yang sesuai dengan pribadi mereka. Pencapaian nilai adalah salah satu
alasan mengapa seseorang tetap bekerja di sebuah perusahaan. Ketika sebuah
perusahaan tidak memiliki andil dalam membantu seseorang untuk mencapai
nilai-nilai mereka, maka mereka akan cenderung memutuskan untuk pergi jika
mereka merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka.
Salah satu survei paling mapan untuk menilai nilai-nilai individu adalah
survei nilai Rokeach. Survei ini mencantumkan 18 nilai terminal dan 18 nilai
instrumental dalam urutan abjad. Nilai terminal mengacu pada keadaan akhir
yang diinginkan orang dalam menjalani hidup, seperti menjalani kehidupan yang
sejahtera dan dunia yang damai. Nilai-nilai instrumental berhubungan dengan
pandangan tentang mode perilaku yang dapat diterima, seperti bersikap jujur,
beretika serta menjadi ambisius.
Menurut Rokeach, nilai-nilai disusun dengan cara hirarki. Dengan kata lain,
cara yang akurat dalam memberikan penilaian kepada seseorang adalah dengan
meminta mereka untuk mengurutkan 36 nilai berdasarkan urutan kepentingan.
Dengan membandingkan nilai-nilai ini setiap orang dapat mengembangkan nilai
mana yang dapat dikorbankan untuk mencapai hal yang lain serta munculnya
prioritas individu dari setiap nilai.

4
b. Kepribadian
Kepribadian meliputi perasaan, pikiran, dan pola perilaku relatif stabil yang
dilakukan seseorang. Kepribadian dapat membedakan individu antara satu sama
lain. Memahami kepribadian seseorang dapat memberi kita sebuah petunjuk
tentang bagaimana setiap individu bertindak dan merasa dalam berbagai situasi.
Untuk mengelola perilaku organisasi efektif, pemahaman tentang kepribadian
karyawan sangat membantu. Pengetahuan ini juga berguna untuk menempatkan
individu dalam pekerjaan dan organisasi.
Terdapat lima ciri utama dalam kepribadian diantaranya yaitu, keterbukaan,
kesadaran, ekstraversi, keramahan, dan neuroticisme. Keterbukaan adalah
sejauh mana seseorang memiliki rasa ingin tahu, orisinal, intelektual, kreatif,
dan terbuka terhadap ide-ide baru. Kesadaran mengacu pada sejauh mana
seseorang terorganisasi, sistematis, tepat waktu, berorientasi pada prestasi dan
dapat diandalkan. Ekstraversi adalah sejauh mana seseorang bersikap ramah,
banyak bicara, mudah bergaul, serta menikmati ketika berada dalam situasi
sosial. Keramahan adalah sejauh mana seseorang bersikap baik, toleran,
sesnsitif, percaya diri, dan hangat. Kepribadian terakhir yaitu neuroticisme
mengacu pada tingkat kecemasan seseorang, mudah tersinggung, agresif,
temperamental dan murung.

2.3 Persepsi
Persepsi dapat didefinisikan sebagai proses dimana individu dapat mendeteksi
dan menafsirkan rangsangan lingkungan. Terdapat tiga jenis persepsi yaitu,
persepsi visual, persepsi diri, dan persepsi sosial. Masing-masing persepsi
memiliki ciri khas tersendiri.
Persepsi visual didefinisikan sebagai persepsi yang didasarkan pada panca
indera. Persepsi diri dapat diartikan bahwasanya setiap individu rentan terhadap
kesalahan dan kabur saat melihat dirinya sendiri, jenis bias yang dimiliki oleh
seseorang bergantung pada kepribadian masing-masing. Persepsi sosial adalah

5
cara kita memandang orang lain didalam lingkungan dibentuk oleh nilai, emosi,
perasaan dan kepribadian.

2.4 Peran Etika dan Budaya Nasional


a. Perbedaan Individu dan Etika
Nilai-nilai dan kepribadian memengaruhi cara kita berperilaku. Faktor
situasional, penghargaan, dan hukuman yang mengikuti pilihan tidak etis serta
budaya perusahaan merupakan faktor yang penting, namun peran kepribadian serta
nilai-nilai tidak boleh diabaikan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang
memiliki orientasi kepada nilai ekonomi yaitu mereka yang lebih menghargai
perolehan uang dan kekayaan cenderung membuat pilihan yang tidak etis.
Proses persepsi sangat jelas memberikan pengaruh kepada perilaku kita sendiri,
apakah kita dapat berperilaku secara etis ataupun tidak, serta bagaimana kita dapat
memberikan tanggapan terhadap perilaku tidak etis yang dilakukan oleh individu
lain. Penilaian diri kita terhadap etika cenderung lebih tinggi daripada penilaian
orang lain.
Keyakinan ini dapat menciptakan masalah yang cukup mencolok. Jika kita
sebagai individu berpikiran bahwasanya diri kita lebih etis jika dibandingkan
dengan individu yang lain, hal ini akan menyebabkan kurangnya motivasi dalam
diri untuk terus meningkatkan kualitas sebagai individu itu sendiri. Oleh karena itu,
sangat penting untuk selalu mengkoreksi diri kita sendiri secara pribadi mengenai
bagaimana orang lain memandang tindakan kita agar pemahaman mengenai etika
dapat di implementasikan dengan baik oleh diri kita sendiri.
b. Perbedaan Individu di Seluruh Dunia
Nilai yang dipedulikan oleh setiap orang selalu memiliki perbedaan di seluruh
dunia. Nilai-nilai budaya suatu Negara dapat membedakan satu bangsa dengan
bangsa yang lainnya. Dengan kata lain, terdapat perbedaan sistematis di dalam
kepribadian setiap individu dan nilai-nilai profesi di seluruh dunia. Perbedaan ini

6
menjelaskan perilaku, sikap, preferensi, dan pengalihan praktik manajemen ke
budaya lain.
Jika kita mengacu pada nilai suatu Negara, hal ini tidak berarti bahwa setiap
individu di Negara tertentu memiliki nilai yang sama. Setiap individu selalu
memiliki perbedaan, baik itu di dalam maupun di seluruh dunia. Seorang peneliti
dari Belanda, Geert Hofstede melakukan studi penting yang mencakup lebih dari
enam puluh Negara dan menemukan perbedaan.
Terdapat empat indikator yang digunakan di dalam penelitian tersebut yaitu
sejauh mana mereka mengutamakan individu atau kelompok (individualisme),
apakah masyarakat menganut kesetaraan atau hirarki di antara orang-orang (jarak
kekuasaan), sejauh mana masyarakat merasa takut akan perubahan (pengindaran
ketidakpastian), serta sejauh mana budaya tersebut menekankan pada perolehan
kekayaan dan kekuasaan (maskulinitas).
Pengetahuan mengenai nilai-nilai apa saja yang di pegang dalam masyarakat
akan memberikan informasi mengenai jenis tempat kerja apa yang akan memuaskan
dan memotivasi karyawan. Para peneliti menemukan bahwa ciri-ciri kepribadian
yang diidentifikasi dalam budaya barat dapat diterjemahkan dengan baik ke budaya
lain.
Pada waktu yang bersamaan, terdapat variasi antar budaya dalam ciri-ciri
kepribadian yang dominan. Di beberapa Negara, extravert tampaknya menjadi
mayoritas, dan di beberapa Negara memiliki sifat dominan yaitu stabilitas emosi
yang rendah. Misalnya, orang-orang dari Eropa dan Amerika Serikat dicirikan pada
tingkat ekstraversi yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang dari Asia
dan Afrika.

7
2.5 Review : Kelebihan dan Kekurangan
Profil Jurnal :

Nama Penulis Talya Bauer dan Berrin Erdogan

Judul Jurnal Organizational Behavior

Penerbit Flat World Knowledge, Inc

Tempat Terbit United States of America

Jumlah Halaman yang Direview 23 Halaman

Jurnal berjudul “Organizational Behavior” memiliki lima belas bagian secara


keseluruhan. Penulis berkesempatan untuk mereview bagian ketiga yang berjudul
“Understanding People at Work : Individual Differences and Perception”. Jika
diartikan kedalam bahasa Indonesia judul bagian ketujuh memiliki arti ‘Memahami
Orang di Tempat Kerja : Perbedaan Individu dan Persepsi’.
Kelebihan dari jurnal ini adalah dapat menggambarkan dan menjelaskan
bagaimana memahami perbedaan dan persepsi individu di lingkungan perusahaan.
Selain itu juga pembahasan dibuat dengan menarik, hal ini dapat dilihat dari
permainan warna yang ramai sehingga dapat membuat pembaca tertarik untuk
membaca.
Kelemahan dari jurnal ini adalah bahasa yang digunakan cenderung berbelit-belit
sehingga sulit untuk dimengerti dalam satu kali membaca. Pembaca harus membaca
secara berulang-ulang agar dapat mengerti inti dari pembahasan itu sendiri.

8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh pembahasan diatas adalah
bahwasanya nilai dan kepribadian kita dapat menjelaskan preferensi dan situasi yang
membuat seorang individu merasa nyaman. Kepribadian dapat memengaruhi
perilaku, namun konteks dimana perilaku terjadi tidak boleh diabaikan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Bauer, Talya & Berrin Erdogan. Organizational Behavior. Flat World Knowledge,
Inc.
Hariski, Agustya Nisakurohma & Bambang Swasto Sunuharyo. (2018). Pengaruh
Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
Jurnal Administrasi Bisnis, 61, 3.
Lusk, E. J., & Oliver, B. L. (1974). American manager’s personal value system-
revisited. New York: Free Press.
Zhao, H. & Seibert, S.E. (2006). The Big Five Personality Dimension
Entrepreneurial Status: A Meta-Analytic Review. Journal Of Applied
Psychology, 91, 259–271.
Hofstede, G. (2001). Culture’s Consequences: Comparing values, behaviors,
institutions and organizations across nations. Thousand Oaks, CA:Sage

Anda mungkin juga menyukai