Laporan dibuat guna memenuhi syarat tugas mata kuliah Etika Bisnis serta nilai
guna yang dapat dipelajari dari materi yang dibahas
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Puji syukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika Bisnis”, makalah ini
saya buat untuk memenuhi tugas matakuliah Kewirausahaan.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya tepat pada
waktunya. Ucapan terimakasih ini kami berikan kepada :
Akhir kata saya ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
saya selaku penyusun maupun para pembaca sekalian.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB 3 PENUTUPAN..................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan adanya para pebisnis baru di era ini, maka suatu hal penting
bagi para pebisnis untuk mengetahui tentang Etika Bisnis. Tidak hanya
mengetahui dan memahami tapi juga diperlukan adanya suatu Penerapan
pada bisnisnya. Dengan begitu, para pebisnis tidak hanya berpacu pada profit
oriented tapi juga memeperhatikan Etika dalam berbisnis, sehingga bisnis
yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
1
Amitas Etzioni menghasilkan karya; The Moral dimension: Toward a
New Economics(1988). Berbagai buku etika bisnis dan dimensi moral dalam
ilmu ekonomi semakin banyak bermunculnan.
Contoh kecil kesadaran itu terlihat pada sikap para pakar ekonomi
kapitalis Barat yang telah merasakan implikasi keburukan strategi spekulasi
yang amat riskan mengusulkan untuk membuat kebijakan dalam memerangi
spekulasi.
5. Apa saja hal-hal yang harus diketahui dalam menciptakan etika bisnis ?
1.3 TUJUAN
2
2. Dapat mengetahui bagaimana etika bisnis yang baik agar mampu
menghadapi pesaing dan permintaan konsumen;
3. Dapat memberikan informasi bagi penulis sendiri dan pembaca atas hasil
penulisan ini.
1.4 MANFAAT
3
BAB II
PEMBAHASAN
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan
merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan
hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu
yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk
4
melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur,
transparan dan sikap yang profesional.
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan
masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan
kata lain, etika bisnis yang pertama bertujuan untuk mengimbau para
pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena
lingkup bisnis yang pertama ini lebih sering ditujunjukkan kepada para
manajer dan pelaku bisnis dan lebih sering berbicara mengenai bagaimana
perilaku bisnis yang baik dan etis itu.
Ketiga lingkup dan sasaran etika bisnis ini berkaitan erat satu dengan
yang lainnya dan bersama – sama menentukan baik tidaknya, etis tidaknya
praktek bisnis tersebut.
5
2.3 INDIKATOR ETIKA BISNIS
Kehidupan bisnis modern menurut banyak pengamat cenderung
mementingkan keberhasilan material. Menempatkan material pada urutan
prioritas utama, dapat mendorong para pelaku bisnis dan masyarakat umum
melirik dan menggunakan paradigma dangkal tentang makna dunia bisnis itu
sendiri. Sesungguhnya dunia binis tidak sesadis yang dibayangkan orang dan
material bukanlah harga mati yang harus diupayakan dengan cara apa yang
dan bagaimanapun. Dengan paradigma sempit dapat berkonotasi bahwa bisnis
hanya dipandang sebagai sarana meraih pendapatan dan keuntungan uang
semata, dengan mengabaikan kepentingan lainnya. Organisasi bisnis dan
perusahaan dipandang hanya sekedar mesin dan sarana untuk memaksimalkan
keuntungannya dan dengan demikian bisnis semata-mata berperan sebagai
jalan untuk menumpuk kekayaan dan bisnis telah menjadi jati diri lebih dari
mesin pengganda modal atau kapitalis.
Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang baru, bahkan
secara moral keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Alasannya
adalah sebagai berikut:
6
manajer, pimpinan unit kerja dan kelembagaan perusahaan. Semua anggota
organisasi/perusahaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi harus
menjabarkan dan melaksanakan etika bisnis secara konsekuen dan penuh
tanggung jawab. Dalam pandangan sempit perusahaan dianggap sudah
dianggap melaksanakan etika bisnis bilamana perusahaan yang bersangkutan
telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Dari berbagai pandangan etika
bisnis, beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan bahwa
seseorang atau perusahaan telah mengimplementasikan etika bisnis antara lain
adalah:
5. Indikator Etika Bisnis berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik
secara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya
dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada
disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
7
2.4 PRINSIP ETIKA BISNIS
Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus
menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati
secara umum dalam lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa
prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.
8
Selain itu juga ada beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh
Adiwarman Karim, Presiden Direktur Karim Business Consulting, seharusnya
jangan dilanggar, yaitu :
9
2.5 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MENCIPTAKAAN ETIKA BISNIS
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit
(sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa
diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak
yang terkait.
d. Memelihara Kesepakatan
10
2.6 PENERAPAN ETIKA BISNIS
Utilitarianisme adalah suatu teori dari segi etika normatif yang
menyatakan bahwa suatu tindakan yang patut adalah yang memaksimalkan
penggunaan (utility), biasanya didefinisikan sebagai memaksimalkan
kebahagiaan dan mengurangi penderitaan. "Utilitarianisme" berasal dari kata
Latin utilis, yang berarti berguna, bermanfaat, berfaedah, atau
menguntungkan. Istilah ini juga sering disebut sebagai teori kebahagiaan
terbesar (the greatest happiness theory). Utilitarianisme sebagai teori
sistematis pertama kali dipaparkan oleh Jeremy Bentham dan muridnya, John
Stuart Mill. Utilitarianisme merupakan suatu paham etis yang berpendapat
bahwa yang baik adalah yang berguna, berfaedah, dan menguntungkan.
Sebaliknya, yang jahat atau buruk adalah yang tak bermanfaat, tak berfaedah,
dan merugikan. Karena itu, baik buruknya perilaku dan perbuatan ditetapkan
dari segi berguna, berfaedah, dan menguntungkan atau tidak. Dari prinsip ini,
tersusunlah teori tujuan perbuatan.
11
sering kita jumpai pada umunya diwujudkan dalam bentuk buku saku “code of
conducts” atau kode etik dimasing-masing perusahaan. Hal ini barulah
merupakan tahap awal dari praktek etika bisnis yakni mengkodifikasi-kan
nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis bersama-sama corporate-
culture atau budaya perusahaan, kedalam suatu bentuk pernyataan tertulis dari
perusahaan untuk dilakukan dan tidak dilakukan oleh manajemen dan
karyawan dalam melakukan kegiatan bisnis.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan
merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan
hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan “grey-area”
yang tidak diatur oleh ketentuan hukum. Menurut Von der Embse dan R.A.
Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988) yang
berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on Soft Criteria, membedakan
antara ethics, morality dan law sebagai berikut :
• Law refers to formal codes that permit or forbid certain behaviors and
may or may not enforce ethics or morality.
12
1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensi
nya. Oleh karena itu dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti
cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada
masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya
serendah-rendahnya.
Mengapa etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat ini?
Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya
saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-
creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya
dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur
yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika
perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
13
dilaksanakan dengan baik dan tentunya karena lemahnya kepemimpinan para
pengelolanya. Dari pengalaman berbagai kegagalan tersebut, kita harus makin
waspada dan tidak terpana oleh cahaya dan kilatan suatu perusahaan hanya
semata-mata dari penampilan saja, karena berkilat belum tentu emas.
14
3. Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus
menerus.
• An action is morally wrong for a person if that person uses others, merely
as means for advancing his own interests.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai,
norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan
yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.
Dan pada intinya etika bisnis adalah suatu hal yang penting dan harus
dapat diterapkan didalam menjalankan suatu usaha/bisnis untuk mengetahui
baik dan buruk keputusan yang diambil dan selalu mempertimbangkan apa
yang akan siterapkan dengan tidak memetingkan profit oriented tetapi juga
kebermanfaatan bersama.
3.2 SARAN
16
sesungguhnya untuk menunjang nilai lebih dari keilmuan yang diperoleh dan
dapat mengamalkan secara langsung keilmuan yang dimiliki.
17
Daftar Pustaka
Dimas. (2015, Oktober 9). Pengertian Etika Bisnis dan Penerapannya dalam
Perusahaan. Diambil dari Dimasaja:
https://dimasaja68.wordpress.com/2015/10/09/pengertian-etika-bisnis-dan-
penerapannya-dalam-perusahaan/
Pradadista, F. (2012, Oktober 09). Pengertian Etika Etika Bisnis dan Penerapan
Etika dalam Kehidupan Sehari-hari. Diambil dari Fajripradadista:
http://fajripradadista.wordpress.com/2012/10/09/pengertian-etika-etika-
bisnis-dan-penerapan-etika-dalam-kehidupan-sehari-hari/
Rahmah, L. Z. (2013, Oktober 2). Etika dalam Bisnis. Diambil dari Lailasoftskill:
http://lailasoftskill.blogspot.co.id/2013/10/2-etika-dalam-bisnis.html
Salim, M. (2013, Mei). Etika Bisnis dalam Ekonomi Islam. Diambil dari Serba
Makalah: http://serbamakalah.blogspot.co.id/2013/05/etika-bisnis-dalam-
ekonomi-islam_2527.html
18