Anda di halaman 1dari 7

NORMA DAN ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN

1.      NORMA
1.      Pengertian Norma
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada awalnya, aturan
ini dibentuk secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu disusun atau
dibentuk secara sadar. Norma dalam masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan petunjuk
standar perilaku yang pantas atau wajar.
Pengertian norma menurut John J. Macionis (1997) adalah segala aturan dan harapan
masyarakat yang memandu segala perilaku angota masyarakat. 
2.      Fungsi Norma
Norma memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan di masyarakat. Fungsi-fungsi norma
tersebut adalah seagai berikut:
a.       Mengatur tingkah laku masyarakat sesuai nilai yang berlaku 
b.      .Membantu untuk mencapai tujuan bersama masyarakat
c.       .Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam lingkungan masyarakat 
d.      .Sebagai dasar memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar aturan-aturan
yang terdapat dalam norma. 
3.      Ciri-ciri Norma
Norma memiliki beberapa ciri-ciri yang terdapat dalam masyarakat. Ciri-ciri norma
sosial adalah sebagai berikut:
a.       Pada umumnya tidak tertulis
b.      Merupakan hasil dari kesepakatan
c.       Masyarakat merupakan pendukung yang menaatinya
d.      Melanggar norma sosial mendapatkan sanksi atau hukuman 
e.       Menyesuaikan dengan prubahan sosial sehingga dapat dikatakan bahwa norma
sosial dapat mengalami perubahan 
f.       Dibuat secara sadar
Sebelum membahas apa yang dimaksud dari norma umum dalam berbisnis, ada
baiknya kita membahas apa yang disebut norma. norma adalah sesuatu hal yang memberi
pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus
menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita. intinya
norma adalah suatu pemikiran atau paham yang menentukan suatu tindakan baik atau buruk
di mata orang lain dan pantas atau tidaknya suatu perbuatan dilakukan.
Macam-macam dari norma terbagi menjadi 2 yaitu: norma umum dan norma khusus.
norma umum kemudian dibagi kembali menjadi 3 subpokok yaitu: norma sopan santun,
norma hukum dan norma moral. berikut ini adalah penjelasan dari norma-norma tersebut:
Norma Khusus, adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan yang
khusus, sebagai contohnya adalah  aturan dalam olah raga. peraturan yang harus ditaati oleh
pemain yang terlibat dalam satu kegiatan olahraga adalah contoh dalam menerapkan perilaku
atau tindakan dari satu kegiatan atau situasi yang khusus.
Norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh
dikatakan lebih bersifat universal atau dipahami atau dijadikan landasan menentukan
perbuatan yang baik atau buruk oleh banyak orang di dunia. norma umum ini terbagi menjadi
3 yaitu:
1.      Norma Sopan santun atau Norma Etiket, yaitu adalah norma yang mengatur pola
perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari. Etika tidak sama dengan Etiket.
Etiket hanya menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata
krama.
2.      Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh
masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma hukum ini mencerminkan  harapan,
keinginan dan keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut tentang bagaimana hidup
bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik
3.     Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai
manusia. Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya
tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.
Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma umum lainnya, yaitu:
1.      Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang dianggap
mempunyai konsekuensi yang serius bagi  kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan
manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok
2.      Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan penguasa tertentu.
Norma moral dan juga norma hukum merupakan ekspresi, cermin dan harapan
masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Berbeda dengan norma
hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau diubah oleh
pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak tertulis dalam hati setiap anggota
masyarakat, yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam dirinya sendiri
3.      Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu, yang oleh beberapa
filsuf moral disebut sebagai perasaan moral (moral sense).
Norma umum dalam kaitannya hubungan dengan berbisnis adalah suatu pedoman bagi
para pelaku bisnis untuk melakukan bisnis sesuai dengan prinsip yang dipegang oleh
lingkungan di mana bisnis itu dilakukan. mengeksploitasi kekayaan alam secara berlebihan
dan mencemari lingkungan adalah salah satu kegiatan yang sangat melanggar norma umum
secara universal. setiap manusia memiliki hak yang sama untuk menikmati kekayaan alam,
namun tak juga hak tersebut dapat ‘dirampas’ oleh segelintir orang yang mempunyai
kepentingan bisnis, dan memperkaya hak nya.
Di dalam praktik bisnis dikenal istilah tanggung jawab sosial, di mana perusahaan yang
sudah menghabiskan begitu banyak sumber daya diharuskan memberikan kontribusi dalam
pengembangan taraf hidup masyarakat sekitarnya, tempat di mana suatu unit bisnis
menghabiskan sumber daya.
Unit bisnis besar yang memiliki banyak cabang di berbagai negara diharuskan memiliki
kepekaan dan kepatuhan terhadap budaya masyarakat setempat dan hukum yang berlaku.
suatu unit bisnis tidak bisa mengabaikan hukum yang sudah ditetapkan dalam satu negara,
ketika suatu perusahaan menjalankan bisnisnya. suatu perusahaan juga diwajibkan
memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam satu negara karena bagaimanapun norma
moral yang berlaku adalah ‘menghormati sang tuan rumah’ agar bisnis dapat berjalan lancar
dan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.

2.      ETIKA BISNIS


1.      Pengertian Etika
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis
dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta
pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-
kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-
hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Menurut Velasques (2002), etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai
moral yangbenar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
2.      Indikator Etika Bisnis
Kehidupan bisnis modern menurut banyak pengamat cenderung mementingkan
keberhasilan material. Menempatkan material pada urutan prioritas utama, dapat
mendorong para pelaku bisnis dan masyarakat umum melirik dan menggunakan
paradigma dangkal tentang makna dunia bisnis itu sendiri. Sesungguhnya dunia binis
tidak sesadis yang dibayangkan orang dan material bukanlah harga mati yang harus
diupayakan dengan cara apa yang dan bagaimanapun. Dengan paradigma sempit dapat
berkonotasi bahwa bisnis hanya dipandang sebagai sarana meraih pendapatan dan
keuntungan uang semata, dengan mengabaikan kepentingan lainnya. Organisasi bisnis
dan perusahaan dipandang hanya sekedar mesin dan sarana untuk memaksimalkan
keuntungannya dan dengan demikian bisnis semata-mata berperan sebagai jalan untuk
menumpuk kekayaan dan bisnis telah menjadi jati diri lebih dari mesin pengganda modal
atau kapitalis.
Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang baru, bahkan secara moral
keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Alasannya adalah sebagai berikut:
a. Secara moral keuntungan memungkinkan organisasi/perusahaan untuk bertahan
dalam kegiatan bisnisnya.
b. Tanpa memperoleh keuntungan tidak ada pemilik modal yang bersedia menanamkan
modalnya, dan karena itu berarti tidak akan terjadi aktivitas yang produktif dalam
memacu pertumbuhan ekonomi.
c. Keuntungan tidak hanya memungkinkan perusahaan bertahan melainkan dapat
menghidupi karyawannya ke arah tingkat hidup yang lebih baik. Keuntungan dapat
dipergunakan sebagai pengembangan perusahaan sehingga hal ini akan membuka
lapangan kerja baru.
d. Implementasi etika dalam penyelenggaraan bisnis mengikat setiap personal menurut
bidang tugas yang diembannya. Dengak kata lain mengikat manajer, pimpinan unit
kerja dan kelembagaan perusahaan. Semua anggota organisasi/perusahaan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi harus menjabarkan dan melaksanakan etika bisnis
secara konsekuen dan penuh tanggung jawab. Dalam pandangan sempit perusahaan
dianggap sudah dianggap melaksanakan etika bisnis bilamana perusahaan yang
bersangkutan telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Dari berbagai pandangan
etika bisnis, beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan bahwa
seseorang atau perusahaan telah mengimplementasikan etika bisnis antara lain adalah:
e. Indikator Etika Bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis telah
melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien
tanpa merugikan masyarakat lain.
f. Indikator Etika Bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan indikator
ini seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing
pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya.
g. Indikator Etika Bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hukum seseorang atau
suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis apabila seseorang pelaku
bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya.
h. Indikator Etika Bisnis berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap beretika
bilamana dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai-nilai ajaran
agama yang dianutnya.
a. Indikator Etika Bisnis berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik secara
Prinsip Otonomi adalah prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas
memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya
dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus
diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada
kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
b. Prinsip Kejujuran adalah prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat
perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja
dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis
melakukan penipuan.
c. Prinsip Tidak Berniat Jahat merupakan prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip
kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat
perusahaan itu.
d. Prinsip Keadilan adalah perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang
terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai
kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
e. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri merupakan prinsip yang mengarahkan agar kita
memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak akan
memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan.
i. individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan
mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu
perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
j. Indikator Etika Bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila masing-
masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.

3.      Prinsip-Prinsip Etika Bisnis


Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang
mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja
atau operasi perusahaan.

Dalam Menerapkan Etika Bisnis


Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan/organisasi adalah dengan cara
menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan Good Corporate Governance
(GCG) merupakan pedoman bagi Komisaris dan Direksi dalam membuat keputusan dan
menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial
perseroan terhadap pihak yang berkepentingan (stakeholder) secara konsisten.
Maksud dan tujuan penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan adalah sebagai
berikut:
1.     Memaksimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan,
akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar Perusahaan memiliki
daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.
2.      Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, serta
memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian.
3.     Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan
tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan
terhadap stakeholder maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan.
4.      Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional.
5.      Meningkatkan nilai investasi dan kekayaan Perusahaan.
Sumber:
1.   https://lachataa.wordpress.com/2012/10/24/tugas-pengertian-etika-bisnis/
http://cettaamelia.blogspot.co.id/2013/11/tugas-softskill-etika-bisnis.html
http://aloupe.blogspot.co.id/2013/01/etika-bisnis-pemasaran-produk.html
2.  https://wahyuherdani.wordpress.com/2015/10/02/norma-dan-etika-dalam-pemasaran/
3.  https://spidolbekas.wordpress.com/2012/11/10/norma-umum-dalam-berbisnis/
4.  http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-norma-para-ahli-menurut-definisi.html
5.  http://superazlansyah.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-etika-bisnis.html?
m=1https://id.m.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis

Anda mungkin juga menyukai