Kelas : D
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2018/2019
A Quick Response Operation Strategy – The Essence Of Operating
Strategy
I. Ringkasan Kasus
Seperti yang kita lihat dalam studi kasus Grup Ritel Aztec di bab terakhir, Quick
Response (QR) sebagai strategi operasi dirancang untuk mengatasi dampak
musiman dalam operasi. Praktik tradisional adalah untuk memproduksi sebanyak
mungkin persediaan barang jadi sebelum musim dimulai, kemudian memberikan
setengah atau dua pertiga dari jumlah perkiraan yang kemungkinan akan dijual di
musim sebelum awal musim (titik A pada Gambar. 5.4). Neraca pesanan
kemudian dikirimkan pada waktu yang telah disepakati sebelumnya selama
musim (misalnya, titik B), atau jika menjual di atas perkiraan awal, pemesanan
akan ditempatkan (titik C).
III. Pembahasan
1. Dalam matriks komposisi strategi operasi, beberapa blok bangunan
generik dijelaskan. Berikan contoh praktis untuk masing-masing bahan
menggunakan: (a) rantai restoran, dan (b) sebuah department store.
(a) Rantai restoran:
Core competencies, capabilities and processes: Lebih banyak
pilihan makanan, rasa yang relatif lebih enak, tempat makan
yang nyaman.
Teknologi: Sistem proses transaksi, contohnya: proses
inventory, penjualan, sistem accounting.
Sumber daya: sumber daya manusia / pegawai, bahan baku,
peralatan memasak, perabotan restoran,dll.
Key Activities: aktivitas produksi (makanan dan minuman),
aktivitas service (pelayanan konsumen), dan aktivitas promosi.
(b) Department store:
Core competencies, capabilities and processes: Lebih leluasa,
terdapat diskon, hadiah, kartu anggota, entertainment, kualitas
lebih baik, lokasi tersebar dimana-mana.
Teknologi:
Sistem proses transaksi, contohnya: proses inventory,
penjualan, sistem accounting.
Sistem kontrol, contohnya: proses pengiriman item.
Sistem kolaborasi perusahaan, contohnya: sistem e-mail,
chat, video conference.
Sumber daya: sumber daya manusia, pemasok.
Key Activities: mengadakan fashion week.
2. Seberapa penting data dan informasi untuk peran strategi operasi?
Kebutuhan data dan informasi apa yang secara strategis penting untuk
rantai restoran atau department store?
Data dan informasi dalam suatu organisasi memegang peranan
penting dalam fungsionalitas bisnis yang digunakan oleh semua unit
dalam organisasi. Data dan informasi dapat mendukung operasi bisnis,
mendukung pengambilan keputusan manajerial, dan mendukung
keunggulan strategis.
Data dan informasi yang dibutuhkan oleh restauran atau
departemen store, terkait rincian persediaan (baik bahan baku, barang
dalam proses dan barang jadi serta penyediaan jasa) berada di semua
titik suplai (melayani pelanggan, pengecer, pabrikan,perakitan,
dll)pengembangan produk/jasa baru, promosi dan inisiatif pemasaran
yang lain, perkembangan baru dalam proses operasional, strategi
penetapan harga, pembiayaan, program logistik, dll.
3. Bagaimana data dan kebutuhan informasi ini dapat terpenuhi? Sistem
informasi dan teknologi informasi apa yang cocok untuk tujuan ini?
Building Blocks yang penting untuk Grup Ritel Aztec yang saat ini
telah memanfaatkan strategi Quick Response untuk mengatasi dampak
musiman dalam operasi dengan memproduksi sebanyak mungkin
persediaan barang jadi sebelum musim dimulai adalah:
a) Sales captured at item level: melalui segmentasi tingkat individu
dan menangkap aktivitas pada tingkat item individual, seperti
dalam terminologi QR dengan mendaftarkan preferensi Stock
Keeping Unit.
b) Point of Sale (PoS) data sharing with customers and suppliers: hal
ini digunakan untuk memastikan apa pun yang diperkenalkan ke
dalam operasi pengecer atau produsen melalui entri PoS (Point of
Sales) karena penting untuk persediaan yang fleksibel dan
responsif.
c) Store or consumption ready deliveries: melalui ini waktu dapat
dikurangi dalam siklus pengiriman dengan menempatkan barang-
barang langsung di rak dan tetap disesuaikan dengan permintaan
dan persediaan stok.
d) Fast re-estimation and reorder systems: ini juga penting dalam
estimasi permintaan dan estimasi ulang dalam QR khususnya pada
barang dan jasa yang fashionable untuk menyesuaikan preferensi
permintaan.
e) Pre-season delivery: yang menggambarkan banyak perusahaan
terutama pada bidang fashion sudah mulai melakukan pengiriman
barang pada masa pra-musim yang setidaknya cukup untuk display
dan penyimpanan dengan kapasitas barang yang minim diikuti
dengan kecepatan, fleksibel, dan responsif selama pra-musim
maupun pada musim ketika preferensi permintaan telah diketahui.