Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS STRATEGI RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) SAYUR-

SAYURAN DI CV TIRTA FERTINDO PRATAMA (CRISPY FARM)


SEMARANG

PROPOSAL SEMINAR

Oleh :

KHAIRUL ASHARI NASUTION

PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS


DEPARTEMEN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Seminar : ANALISIS STRATEGI RANTAI PASOK


SAYUR-SAYURAN DI CV TIRTA
FERTINDO PRATAMA (CRSIPY FARM)
SEMARANG

Nama Mahasiswa : KHAIRUL ASHARI NASUTION

Nomor Induk Mahasiswa : 23020317120024

Program Studi : S1 AGRIBISNIS

Tanggal Seminar :

Tanggal Pengesahan :

Disetujui oleh :

Panitia Seminar Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Siswanto Imam Santoso, M.P. Ir. Kustopo Budiraharjo, M.P.
NIP. 19551107 198303 1 001 NIP. 19651121 199203 1 001
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai strategi


rantai pasok CV. Tirta Fertindo Pratama, menganalisis strategi rantai pasok yang
meliputi proses pengadaan bahan baku atau bahan mentah dan bahan pendamping
dari supplier, proses manufaktur dalam perusahaan dan proses pendisribusian
produk jadi dari produsen hingga ke konsumen dan menganalisis tingkat efisiensi
pemasaran. Lokasi penelitian dilakukan secara purposive di CV. Tirta Fertindo
Pratama, Semarang. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi
kasus merupakan suatu penelitian atau penyelidikan yang mencakup semua
informasi yang relevan terhadap seorang atau beberapa orang. Responden yang
digunakan dalam penelitian ini adalah manajer, 5 karyawan, 5 orang pedagang
perantara serta 5 orang konsumen dengan cara snowball sampling. Metode
analisis data yang digunakan adalah Matriks IFE (Internal Factor Evaluation),
Matriks EFE (External Factor Evaluation), Matriks IE (Internal-External),
Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planing Matrix), Matriks SWOT, marjin
pemasaran dan efisiensi saluran distribusi pemasaran. Data yang dikumpulkan
berupa data primer dan sekunder. Data primer berupa hasil wawancara dengan
menggunakan kuesioner, sementara data sekunder berupa data dari Badan Pusat
Statistik, jurnal, buku dan literatur lain yang terkait.

Kata Kunci : IFE, QSPM, rantai pasok.

JUDUL : ANALISIS STRATEGI RANTAI PASOK A SAYUR-SAYURAN


DI CV TIRTA FERTINDO PRATAMA (CRISPY FARM)
SEMARANG

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara agraris, dimana sektor agribinis mempunyai

kontribusi penting untuk menjadi tumpuan dalam meningkatkan perekonomian

suatu negara. Hal tersebut terbukti pada saat terjadinya krisis ekonomi di

Indonesia pada tahun 1997 sampai dengan tahun 1998, sektor agribisnis tidak

banyak mengalami guncangan bahkan menjadi sumber pendapatan bagi negara.

Oleh karena itu, pembangunan dalam sektor agribisnis perlu terus dikembangkan

dan ditingkatkan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada

agar menjadi pertanian yang maju serta memiliki daya saing untuk meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani. Indonesia merupakan negara berkembang

yang mana jumlah penduduk nya semakin bertambah, sehingga hal ini mendorong

terjadinya peningkatakn kebutuhan akan bahan pangan yang semakin banyak

termasuk konsumsi sayur-sayuran. Peningkatan jumlah komsumsi sayuran

membuka peluang bagi petani dan pemasar sayur sayuran di pasar domestik

maupun non domestik.

Sayuran merupakan bahan pangan yang penting bagi kesehatan dan

metabolisme tubuh karena banyak mengandung nutrisi yang lengkap dan

seimbang seperti protein, lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral,

fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam, bahkan telah diklaim mengandung

zat antioksidan, antibakteri, antijamur, maupun zat anti racun. Sayur merupakan

salah satu bahan pangan yang mudah rusak, sehingga dalam waktu yang singkat

sayur-sayuran bisa menjadi busuk dan tidak layak untuk di konsumsi oleh

manusia, hal ini tentunya membutuhkan penanganan yang baik agar dapat

memperpanjang daya simpan dan tetap bisa dikonsumsi dalam waktu yang cukup

lama.

Berbagai jenis perusahaan sayur-sayuran di Indonesia berlomba-lomba

serta membuat strategi agar kualitas sayur-sayuran tetap dalam kondisi yang baik.

Perusahaan yang bersaing dalam sektor agribisnis mereka tidak hanya dituntut

dalam pengkualitasan bahan pangan tetapi harus didukung juga dengan adanya

strategi yang baik, agar produk yang hendak dijual tetap bisa diterima oleh

kalangan masyarakat. Salah satu startegi yang dapat dilakukan adalah dengan cara

menerapkan manajemen kinerja rantai pasok (supply chain management) dengan


baik oleh perusahaan, agar perusahaan dapat mengetahui dan memantau kinerja

serta dapat menciptakan strategi rantai pasok yang baik dari proses hulu hingga

proses hilir perusahaan. Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)

merupakan suatu cara yang memberikan dukungan sistem informasi kepada

manajemen dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus

mengelola jaringan diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan

jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan (Anwar, 2011). Perusahaan yang bergerak

dibidang sayur-sayuran salah satunya adalah CV. Tirta Fertindo Pratama yang

memiliki berbagai macam jenis sayuran dan telah dipasarkan ke berbagai pasar.

CV. Tirta Fertindo Pratama tentunya melakukan pengelolaan rantai pasok

sayuran yang bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan

mempunyai keunggulan yang kompetitif dalam usaha ini. Dalam mengetahui dan

meningkatkan keunggulan kompetitif tersebut perlu adanya rantai pasok yang

baik agar berjalan dan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Oleh

sebab itu, penelitian terkait dengan rantai pasok perlu dilakukan untuk melihat

rantai pasok yang terjadi di perusahaan dan lingkungan terkait, dan melihat

bagaimana strategi manajemen rantai pasok dan kinerja rantai pasok perusahaan

sayuran CV. Tirta Fertindo Pratama.

TUJUAN

Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah yang ada, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis strategi rantai pasok CV. Tirta Fertindo Pratama yang

meliputi proses pengadaan bahan baku atau bahan mentah dan bahan
pendamping dari supplier, proses manufaktur dalam perusahaan dan

proses pendisribusian produk jadi dari produsen hingga ke konsumen.

2. Menganalisis tingkat efisiensi pemasaran CV. Tirta Fertindo Pratama.

MANFAAT

Manfaat penelitian ini adalah untuk memperoleh tambahan informasi

dan ilmu pengetahuan terhadap strategi rantai pasok CV. Tirta Fertindo Pratama

dan diharapkan bisa menjadi referensi dan sumber informasi untuk penelitian

selanjutnya.

HIPOTESIS

1. Diduga strategi rantai pasok di CV. Tirta Fertindo Pratama sudah baik

2. Diduga pemasaran di CV. Tirta Fertindo Pratama sudah efisien

TINJAUAN PUSTAKA

Sayuran

Sayur merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang

banyak mengandung banyak vitamin dan mineral yang tentunya baik untuk

kesehatan masyarakat. Sayur dapat dimakan dan dijadikan sebagai makanan

adalah daun, batang, buah serta umbi, sehingga dapat dikatakan bahwa semua

bagian tumbuhan dapat dijadikan sayur (Normansyah et al., 2014). Tanaman

sayur-sayuran pada umumnya dibagi menjadi 3 jenis yang mana dibagi menurut

bagian tanaman yang dipanen, yaitu sayuran daun yang dipanen hanya pada
bagian daunnya, seperti bayam, kangkung, selada, dan sawi, kedua sayuran biji

dan polong, yang dipanen bagian polong dan bijinya seperti kapri, kacang hijau,

kedelai, dan petai, dan yang ketiga sayuran umbi dan buah yang dipanen bagian

umbi dan buahnya misalnya kentang, ubi jalar, lobak, dan cabai (Khalik et al.,

2013)

Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management)

Manajemen rantai pasok atau yang disebut sebagai Supply Chain

Management merupakan suatu pendekatan ataupun aplikasi terpadu yang sifatnya

memberikan informasi kepada manajemen perusahaan dalam hal pengadaan

barang maupun jasa dan sekaligus mengelola hubungan dengan mitra untuk

menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa (Kemal Abdul et al., 2017)Manajemen

Rantai Pasok (Supply Chain Management) mengintegrasikan mulai dari

pengiriman dan prosesnya, pengadaan bahan mentah, penyebaran informasi,

perencanaan kolaboratif, pengukuran kinerja, dan pengembangan produk baru

(Anwar, 2011)

Supply Chain Management merupakan pendekatan yang menggambarkan

suatu koordinasi dari aliran barang, aliran infromasi dan aliran keuangan antara

perusahaan yang berpastisipasi. Aliran barang merupakan aliran yang mengalir

dari hulu sampai ke hilir atau dari produsen hingga ke konsumen, aliran uang

yang mengalir dari hulu ke hilir atau sebaliknya dan aliran informasi yang terjadi

dari hulu ke hilir atau sebaliknya (Natelda Rosaldiah et al., 2014)Sebuah rantai

pasok merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan
sebuah organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi

dalam menyampaikan kepada konsumen (Destyana Ellingga et al., 2011)

Rantai Pasok (Supply Chain)

Rantai pasok adalah suatu konsep yang didalamnya terdapat pengaturan

yang berkaitan dengan aliran barang, aliran informasi dan aliran keuangan yang

melibatkan beberapa pihak yang dimulai dari hulu hingga ke hilir yang terdiri dari

supplier, pabrik maupun jasa logistik lainnya (Emhar et al., 2014) Rantai pasok

dibagi menjadi tiga bagian, yaitu rantai pasok hulu, rantai pasok internal dan

rantai pasok hilir (Emhar et al., 2014)

Rantai pasok (supply chain ) dilakukan oleh suatu perusahaan dengan

melibatkan semua interaksi antara pemasok, produsen, disrtributor, dan pelanggan

atau konsumen (Wuwung, 2013) Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai

pasok adalah untuk memaksimalkan proses pendistribusian secara keseluruhan,

rantai pasok yang baik akan memberikan kepuasan yang dihasilkan oleh rantai

pasok tersebut (Sinaga, 2011)

Distribusi

Distribusi adalah proses penyampaian produk dari produsen hingga sampai

kepada konsumen dalam kondisi yang baik dan tepat waktu sehingga layak untuk

dikonsumsi (Rachman & Yuningsih, 2011). Bentuk-bentuk saluran distribusi pada

umumnya terdiri dari saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak

langsung. Distribusi langsung merupakan penyampaian barang atau jasa secara


langsung dari produsen hingga ke konsumen tanpa melalui perantara, sedangkan

distribusi tidak langsung adalah saluran penyampaian barang atau jasa dengan

adanya perantara untuk menyampaikan barang dari produsen hingga ke tanggan

konsumen. Distribusi yang tidak lancar antara produsen dengan konsumen akan

mendorong konsumen pindah ke produk lain, karena konsumen merasa kecewa

akan pelayanan dari produsen baik itu dari segi rasa maupun harga. Oleh karena

itu perusahaan harus memperhatikan dalam penentuan saluran distribusi secara

seksama, agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (Salindeho, 2014)


METODE PENELITIAN

Kerangka Penelitian

Penerapan Manajemen Rantai


CV. Tirta Fertindo Pratama
Pasok
(Supply Chain Management)

Kondisi, Permasalahan dan


Potensi Pengembangan Rantai
Pasok Sayuran

Analisis
Rantai
Pasok

Analisis
Lingkunga

Hulu Internal Hilir

Analisis
SWOT

Matriks
QSPM

Kesimpula
n
Ilustrasi 1. Kerangka Penelitian

CV. Tirta Fertindo Pratama merupakan salah satu perusahaan di Semarang

yang bergerak dibidang pertanian khusunya sayuran organik dan sistem pertanian

hidroponik. CV. Trita Fertindo Pratama tentunya memiliki aliran manajemen

rantai pasok demi kelancaran dalam proses distribusi produk dari produsen sampa

ke konsumen. Dalam rantai pasok perusahaan tentunya terdapat potensi, masalah

dan juga bagaimana pengembangan atau strategi dari rantai pasok tersebut.

Permasalahan yang ada dalam perusahaan tersebut kemudian dilakukan

analisis lingkungan perusahaan dengan melihat faktor internal yang meliputi

kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, dan melihat bagaimana faktor eksternal

perusahan yang meliputi peluang dan ancaman. Faktor-faktor tersebut kemudian

di analisis dengan menggunakan analisis SWOT dan kemudian menganalisis lagi

dengan menggunakan metode analisis QSPM atau yang disebut sebagai

Quantitative Strategic Planing Matrix.

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2020 di CV. Tirta Fertindo

yang terletak di Jalan Alfita Raya, Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa

Tengah.

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

studi kasus. Studi kasus merupakan suatu penelitian yang mencakup semua

informasi yang relevan terhadap seseorang atau sebuah organisasi (Kartini, 2000)

Studi kasus umumnya bagian dari metode kualitatif yang mendalami suatu kasus

secara mendalam dengan melibatkan pengumpulan beraneka ragam sumber

informasi yang ada. Tujuan penelitian studi kasus ini adalah untuk mengetahui,

mendalami dan mengatasi masalah yang pernah terjadi di masa lampau atau di

masa yang sekarang ini (Semiawan, 2010)

Metode Penentuan Responden

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer, 5

karyawan, 5 orang pedagang perantara serta 5 orang konsumen yang dipilih

dengan cara snowball sampling. Snowball sampling merupakan teknik

pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya berjumlah sedikit dan

kemudian lama-lama menjadi besar (Tulong et al., 2016)

Metode Pengumpulan Data

Data yang diambil pada penelitian ini berupa data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari responden secara langsung melalui proses

wawancara yang dibantu dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data

sekunder diperoleh dari recording perusahaan dan instansi terkait. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. wawancara

merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan


kepada beberapa responden terkait dengan penelitian (Sumarauw et al., 2014).

Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

mendapatkan informasi dari berbagai jenis responden mengenai pribadinya atau

hal-hal lain (Martadisastra, 2017)

Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan metode

kualitatif yang didukung oleh metode kuantitatif seperti analisis IFE (Internal

Factor Evaluation), EFE (External Factor Evaluation), matriks IE (Internal-

Eksternal), matriks SWOT, analisis QSPM (Quantitative Strategic Planing

Matrix), analisi marjin dan efisiensi pemasaran. Metode kualitatif bertujuan untuk

menggambarkan sifat suatu keadaan atau gejala-gejala yang sedang terjadi pada

saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan apabila kesimpulan-kesimpulan

yang dipakai dapat dibuktikan dengan angka.

Analisis Matriks IFE dan EFE

Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) merupakan analisis data yang

bertujuan untuk mengetahui informasi dari dalam perusahaan yang meliputi

informasi terkait keuangan, manajemen, budaya dan sumberdaya organisasi.

Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari dalam

perusahaan itu sendiri.


Tabel 1. Model Matriks IFE
Faktor Strategi Internal Rating Bobot Rating X Bobot
A. Kekuatan (Strenghts)
1.
2.
B. Kelemahan (Weakness)
1.
2.
TOTAL
Sumber : (Syahputra et al., 2018)

Analisis dari faktor internal, diperkuat dengan analisis faktor eksternal

atau yang disebut sebagai matriks EFE. Matriks EFE (External Factor

Evaluation) merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui lingkungan

eksternal perusahaan yang meliputi aspek ekonomi, sosial, politik, budaya,

pemerintah, hukum, teknologi dan pesaing. Faktor eksternal digunakan untuk

mengidentifikasi peluang dan ancaman bagi perusahaan serta melihat kemampuan

dari rantai pasok dalam menghadapi perubahan lingkungan yang terjadi

(Syahputra et al., 2018)

Tabel 2. Model Matriks EFE


Faktor Strategi Eksternal Rating Bobot Rating X Bobot
A. Peluang (Opportunities)
1.
2.
B. Ancaman (Threats)
1.
2.
TOTAL
Sumber : (Syahputra et al., 2018)

Analisis Matriks IE (Internal-Eksternal)

Analisis matriks IE (Internal-Eksternal) merupakan gabungan dari dari

matriks IFE dan matriks EFE yang mana matriks ini menghasilkan sembilan
macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai bobot dari matriks IFE dan

matriks EFE. Analisis IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total rata-rata

IFE yang diberi bobot kuat, rataan dan lemah, dan total rata-rata EFE yang diberi

tinggi, menengah, dan rendah (Syahputra et al., 2018)

Total Nilai IFE di beri Bobot

Kuat Rataan Lemah


3,0 - 4,0 2,0 - 2,99 1,0 - 1,99
Total Nilai EFE 4,0
di beri 0,3 0,2 0,1
Tinggi
3,0 - 4,0 Bobot I II III
3,0
Menengah
2,0 - 2,99 IV V VI
2,0
Rendah
1,0 - 1,99 VII VIII IX
1,0

Ilustrasi 1. Model Matriks IE

Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan identifikasi faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi dari perusahaan. Analisis ini digunakan untuk mengevaluasi

faktor-faktor yang menjadi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang

(opportunities) dan ancaman (threats). Penerapan matriks SWOT dibagi menjadi

empat kuadran menurut Santosa (2018) yaitu kuadran pertama adalah S-O,

kuadran kedua W-O, kuadran ketiga S-T dan kuadran keempat W-T.
Tabel 3. Model Matriks SWOT

Internal Kekuatan (Strenghts) Kelemahan (Weakness)


1. 1.
Eksternal 2. 2.
Peluang (Opportunities)
1. Strategi S - O Strategi W-O
2.
Ancaman (Treaths)
1. Strategi S-T Strategi W-T
2.

Analisis Quantitative Strategic Planing Matrix (QSPM)

Quantitative Strategic Planing Matrix (QSPM) merupakan alat analisis

yang digunakan dalam mengevaluasi pilihan strategi alternatif berdasarkan key

success berupa faktor internal dan eksternal yang telah ditentukan sebelumnya

(Syahputra et al., 2018) Strategi yang memiliki bobot atau total nilai yang paling

besar pada matriks QSPM maka itulah strategi yang paling baik (Prastiti, 2012)

Tabel 4. Model Matriks QSPM

Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3


AS TAS AS TAS AS TAS
Internal/Eksterna
l
1.
2.
3.
4.
5.
Total
Prioritas Strategi

Analisis Saluran Distribusi


Analisis saluran distribusi digunakan berdasarkan alur produk dari

produsen sampai ke konsumen.

Marjin pemasaran dihitung dengan menggunakan rumus :

MP = Pr – Pf

Keteragan :

MP = Marjin Pemasaran

Pr = Harga di tingkat pengecer

Pf = Harga di tingkat produsen

(Rohmah et al., 2018)

Efisiensi dalam rantai distribusi yang dihitung dengan menggunakan rumus :

Pr
EP= x 100 %
Pf

Keterangan :

EP = Efesien dalam rantai distribusi (%)

Pf = Harga ke konsumen (Rp)

Pr = Harga produsen (Rp)

(Kemal Abdul et al., 2017)

Menurut (Soekartawi, 2002) kriteria untuk mengetahui efisiensi pemasaran

adalah:

1. Jika hasil efisiensi atau Ep > 0 - 50% dapat diartikan bahwa rantai

distribusi sudah efisien.

2. Jika hasil efisiensi atau Ep < 50 % dapat diartikan bahwa rantai distribusi

belum efisien.
Batasan Istilah dan Pengukuran Variabel

1. Sayur merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang

banyak mengandung banyak vitamin dan mineral yang tentunya baik

untuk kesehatan masyarakat.

2. Rantai pasok adalah suatu konsep yang didalamnya terdapat pengaturan

yang berkaitan dengan aliran barang, aliran informasi dan aliran keuangan

yang melibatkan beberapa pihak yang dimulai dari hulu hingga ke hilir

yang terdiri dari supplier, pabrik maupun jasa logistik lainnya

3. Manajemen rantai pasok merupakan suatu pendekatan ataupun aplikasi

terpadu yang sifatnya memberikan informasi kepada manajemen maupun

perusahaan dalam hal pengadaan barang maupun jasa dan sekaligus

mengelola hubungan dengan mitra untuk menjaga tingkat kesediaan

produk dan jasa.

4. Matriks IFE merupakan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui

informasi dari dalam perusahaan yang meliputi informasi terkait

keuangan, manajemen, budaya dan sumberdaya organisasi.

5. Matriks EFE merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui

lingkunga eksternal perusahaan yang meliputi aspek ekonomi, social,

politik, budaya, pemerintah, huku, teknologi dan pesaing

6. Analisis matriks IE (Internal-Eksternal) merupakan gabungan dari dari

matriks IFE dan matriks EFE yang mana matriks ini menghasilkan

sembilan macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai bobot dari

matriks IFE dan matriks EFE.


7. Quantitative Strategic Planing Matrix (QSPM) merupakan alat analisis

yang digunakan mengevaluasi pilihan strategi alternative berdasarkan key

success faktor internal dan eksternal yang telah ditentukan sebelumnya

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.


Destyana Ellingga, P., Nuhfil, H., Moch Muslich, M., Grace, T., & Li Hsien
Hank, C. (2011). Hubungan Supply Chain Dan Daya Saing Koperasi Dalam
Rantai Pasok Susu Di Jawa Timur, Indonesia. Agrise, XI(1), 1–7.
Emhar, A., Murti, J., Aji, M., & Agustina, T. (2014). Sosial Ekonomi Pertanian
Analisis Rantai Pasokan ( Supply Chain ) Daging Sapi Di Kabupaten Jember
Supply Chain Analysis of Beef in Jember Regency. 1, 53–61.
Kartini, K. (2000). Kamus Psikologi. Bandung : Pionir Jaya.
Kemal Abdul, A., S, M., & Kustopoo, B. (2017). Analisis strategi rantai pasok
agribisnis susu pasteurisasi CV. Cita Nasional Kabupaten Semarang.
Khalik, R. ., Safrida., & Human, H. (2013). Optimasi Pola Tanam Usahatani
Sayuran Selada Dan Sawi Di Daerah Produksi Padi (Studi Kasus di Desa
Lam Seunong, Kecamatan Kota Baro, Kabupaten Aceh Besar). 14(1), 19–27.
https://doi.org/10.24815/agrisep.v14i1.904
Martadisastra, D. S. (2017). Kinerja Pemasok Dalam Rantai Pasokan Makanan
Kemasan : Suatu Kajian Kasus Di Indonesia. Manajemen Bisnis Kompetensi,
12(01).
Natelda Rosaldiah, T., Masyhuri, Dwodjono Hadi, D., & Slamet, H. (2014).
Manajemen Rantai Pasok dan Kinerja Agroindustri Pangan Lokal Sagu di
Propinsi Maluku: Suatu Pendekatan Model Persamaan Struktural. 34(2),
184–193. https://doi.org/10.22146/agritech.9509
Normansyah, D., Rochaeni, S., & Humaerah, A. D. (2014). Analisis Pendapatan
Usahatani Sayuran Di Kelompok Tani Jaya, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan
Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Agribusiness Journal, 8(1), 29–44.
https://doi.org/10.15408/aj.v8i1.5127
Prastiti, R. A. (2012). Strategi Pengembangan Agribisnis Sapi Potong di
Kabupaten Blora.Skripsi
Rachman, G. G., & Yuningsih, K. (2011). Pengaruh Biaya Distribusi Dan Saluran
Distribusi Terhadap Volume Penjualan (Studi Pada Sari Intan Manunggal
Knitting Bandung). Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis, 10(September 2010),
151–175.
Rohmah, N., Santoso, S. I., & Setiadi, A. (2018). Analisis Rantai Pasok Bunga
Krisan pada Kelompok Tani Gemah Ripah di Dusun Clapar Desa Duren
Kecamatan Bandungan Semarang. Universitad Diponegoro.
Salindeho, H. A. (2014). Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Pada Pt
Fastrata Buana , Tbk Oleh : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
( Stiesia ) Surabaya.
Semiawan, R. C. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Grasindo.
Sinaga, B. B. (2011). Analisis Sistem Rantai Pasok Pt. Semen Gresik (Persero)
Tbk. Jurnal Optimasi Sistem Industri, 10(1), 105.
https://doi.org/10.25077/josi.v10.n1.p105-112.2011
Soekartawi. (2002). Prinsip-prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil
Pertanian: Teori dan Aplikasinya. Jakarta : Rajawali Press.
Sumarauw, J., Tumade, P., & Manambing, M. (2014). Analisis Perencanaan
Supply Chain Management (Scm) Pada Pt. Sinar Galesong Pratama. Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(2), 1570–1578.
Syahputra, I., Susanti, E., & Hakim, L. (2018). ( Supply Chain Strategy Vanname
Shrimp Study Cases in PT . Aryazzka Indoputra Kabupaten Aceh Besar )
Program Studi Agribisnis , Fakultas Pertanian , Universitas Syiah Kuala.
3(4), 342–354.
Tulong, S. R., Tumbel, A. L., & Palandeng, I. D. (2016). Identifikasi Saluran
Distribusi dalam Rantai Pasokan Kentang Di Kecamatan Modoinding (Studi
di Desa Linelean). Jurnal EMBA, 4(1), 1562–1569. https://doi.org/ISSN
2303-1174
Wuwung, S. C. (2013). Manajemen Rantai Pasokan Produk Cengkeh Pada Desa
Wawona Minahasa Selatan. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 1(3), 230–238.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner

A. Kuesioner Perusahaan

1. Keadaan Umum

Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Pemilik Perusahaan :
No. Ijin Usaha :
Waktu Pendirian :
Lokasi Perusahaan :
Bentuk Perusahaan :
Sumber Modal :

2. Proses Produksi

Jenis sayur yang di produksi :


Harga beli bibit :
Jumlah tenaga kerja :

3. Pemasaran

Strategi Pemasaran :
Penentuan Harga :
Lokasi Pemasaran :
Risiko Pemasaran :
Biaya Pemasaran :
Wilayah Pemasaran :

4. Promosi

Jenis promosi yang dilakukan :


Strategi promosi :
Biaya promosi :
Kelebihan dan Kekurangan :

B. Kusioner Pedagang Besar

Alasan memilih produk ini :


Berapa jumlah produk yang dijual :
Berapa harga produk yang dijual dari agen :
Berapa keuntungan yang didapakan :

C. Pengecer

Alasan memilih produk ini :


Berapa jumlah produk yang dijual :
Berapa harga produk yang dijual dari agen :
Berapa keuntungan yang didapakan :

D. Konsumen
Alasan memilih produk ini :
Bagaimana rasa produk apa sesuai dengan harganya :
Berapa harga produk yang dibeli :

E. Kuesioner Faktor Internal

No Kekuatan 1 2 3 4
1 Lokasi yang dekat dengan pasar

2 Komitmen dan kepercayaan antar pelaku rantai


pasokan yang tinggi

3 Hubungan bisnis yang berjalan baik

4 Lahan untuk produksi

F. Kuesioner Faktor Eksternal

No Kekuatan 1 2 3 4

1 Kebijakan program pemerintah yang


mendukung usaha

2 Harga yang tidak stabil

3 Persaingan

4 Perubahan cuaca

Anda mungkin juga menyukai