Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

RISET PEMASARAN

ANALISIS SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN PADA MODEL


PROMOSI PRODUK SARDEN ABC DAN SARDEN MAYA
DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Disusun oleh:
Kelompok IC

Khairul Ashari Nasution 23020317120024


Putri Nur Syarifah 23020317130065
Randa Manurung 23020317130066
Dewi Rahmawati Ningrum S. 23020317140039
Almira Nurrin Maghfira 23020317140045

PROGRAM STUDI S-1 AGRIBISNIS


DEPARTEMEN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peran

strategis dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian suatu bangsa.

Subsektor pertanian diantaranya terdiri dari tanaman pangan, hortikultura,

perikanan, peternakan dan perkebunan. Indonesia yang berbentuk negara

kepulauan berpotensi besar bergerak di bidang kemaritiman, dengan upaya

pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah secara maksimal seperti

melakukan tindakan pasca panen berupa penanganan dan pengolahan produk

pangan hingga pengemasan dan pemasaran ke konsumen diharapkan dapat

menjadi tonggak emas penggerak perekonomian bangsa.

Ikan sarden adalah salah satu produk perikanan yang banyak manfaat.

Produk ini banyak dimanfaatkan sebagai produk ikan olahan dalam bentuk

kemasan. Pengolahan hasil pertanian itu sendiri bertujuan untuk memberikan nilai

tambah pada suatu produk pertanaian. Salah satu perusahaan pengolahan hasil

pertanian yang bergerak dibidang pengolahan ikan adalah ABC dan Maya Muncar

yang berupa produk olahan ikan sarden, makarel, tuna dan lainnya. Bauran

pemasaran adalah komponen utama dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yaitu

product, price, place dan promotion Produk pertanian yang telah dihasilkan

selanjutnya diolah dan dikemas lalu dipasarkan. Promosi dalam pemasaran


berperan penting dalam mengenalkan produk untuk menarik dan meyakinkan

konsumen untuk membeli sebuah produk.

Kecamatan Tembalang merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang

yang penduduknya heterogen dan cukup padat. Agar penjualan suatu produk

meningkat, maka diperlukan adanya upaya dan media promosi yang tepat dan

sesuai untuk menarik minat konsumen. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk

menganalisis perbandingan preferensi konsumen terhadap promosi produk Sarden

ABC dan Sarden Maya di Kecamatan Tembalang Kota Semarang

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah promosi produk Sarden Maya dan Sarden ABC

mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk Sarden Maya dan

Sarden ABC?

2. Apakah lay out mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk

Sarden Maya dan Sarden ABC?

3. Apakah tampilan kemasan mempengaruhi sikap konsumen terhadap

produk Sarden Maya dan Sarden ABC?

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktikum Riset Pemasaran yang dilaksanakan adalah

mengetahui faktor promosi yang mempengaruhi konsumen dalam membeli

produk Sarden ABC dan Sarden Maya, engetahui faktor layout yang

mempengaruhi konsumen dalam membeli produk Sarden ABC dan Sarden Maya
dan mengetahui faktor kemasan yang mempengaruhi konsumen dalam membeli

produk Sarden ABC dan Sarden Maya.

Manfaat dilaksanakannya praktikum Riset Pemasaran adalah bagi

pengusaha, dapat menjadi bahan referensi maupun bahan pertimbangan dalam

menentukan strategi pemasaran, bagi pembaca dapat menjadi bahan referensi dan

pedoman dalam menerapkan suatu metode promosi, dan bagi peneliti, dapat

menambah wawasan dan pengetahuan yang terkait dengan judul praktikum

melalui pengalaman di lapangan.

1.4. Hipotesis

a. Ho : βik = 0, yang artinya model promosi berpengaruh pada sikap dan

persepsi konsumen produk sarden ABC dan sarden

b. Ha : βik ≠ 0, yang artinya model promosi tidak berpengaruh pada sikap

dan persepsi konsumen produk sarden ABC dan sarden


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Riset Pemasaran

Riset pemasaran adalah aktifitas, rangkaian institusi dan proses untuk

meneliti, menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan dan menukarkan

penawaran yang memiliki nilai untuk konsumen, klien, rekanan, dan masyarakat

dalam lingkup besar. Riset pemasaran dapat juga diartikan sebagai kegiatan

penelitian di bidang penawaran yang dlakukan secara sistematis dalam

pelaksanaan (Sofjan, 2011). Tujuan riset pemasaran antara lain adalah untuk

mendapat informasi yang akurat, bebas dari pengaruh keinginan pribadi,

identifikasi masalah manajemen dan merumuskkannya ke dalam bentuk riset

pemasaran. Proses pemasaran sangat erat kaitannya dengan bauran pemasaran

atau yang dikenal sebagai marketing mix yang didalamnya akan menentukan

tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditujukan untuk mendapatkan

respon yang diinginkan dari pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat

variabel diantaranya adalah product, price, place and promotion (Selang, 2013)

2.2. Produk Olahan Ikan

Ikan sarden merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dimanfaat atau

diolah oleh masyarakat sebagai bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan asupan

nutrisi dan gizi pada manusia karena memiliki nilai nutrisi yang baik (Karnan,

dkk. 2013). Ikan sarden memiliki nilai nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh,
nutrisi yang terdapat dalam ikan sarden adalah asam lemak omega-3, vitamin

B12, vitamin D, protein, dan lemak (Hafiluddin, dkk. 2012).

2.3. Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program

pemasaran. Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang

merupakan aktivitas dari pemasaran yang bertujuan untuk menyebarluaskan

informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan/atau meningatkan pasar sasaran

atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Selang, 2013). Beberapa

bentuk promosi yang sering dijumpai adalah iklan, personal selling, mass selling ,

promosi penjualan, public relation, dan direct marketing. Cara promosi yang

dapat dilakukan pada proses pemasaran antara lain dengan melakukan promosi

mounth by mounth, mengikuti even-even tertentu, mengadakan diskon khusus

pada saat tertentu, memberi member card pada pelanggan (Ulus, 2013).

2.4 Iklan Televisi (TV)

Iklan Televisi atau yang sering disebut dengan iklan TV merupakan suatu

teknik promosi suatu produk menggunakan vidio dengan visiulisasi yang

menjelaskan suatu kelebihan dan kegunaan dari produk yang berkaitan kepada

masyarakat luas (Karimah dan Wibowo, 2012). Dalam pembuatan suatu iklan TV

sangat dibutuhkan suatu strategi sehingga mampu memberi kesan pada konsumen,

strategi yang digunakan diantaranya : strategi menetapkan audien saran,


menetapkan sasaran dan anggaran iklan, mencari keungulan produk yang

dipasarkan, merancang ide penjualan utama sebagai tema kampanye, merancang

daya tarik pesan iklan, merancang logo dan simbol, merancang naskah dan

storyboard, dan memproduksi iklan TV ( Suyanto, 2009)

2.5 Media

Media tidak hanya sekedar suatu wadah yang memberikan informasi atau

kejadian yang terjadi di suatu tempat ke seluruh bagian wilayah tanpa mengenal

batas ruang, waktu, dan budaya. Media di era sekarang banyak dimanfaatkan

sebagai wadah untuk mempromosikan suatu produk kepada seluruh masyarakat

(Umami, 2015). Suatu produk yang dipromosikan atau diperkenalkan ke dunia

pasar menggunakan media yang terdiri dari media cetak, media elektronik, dan

media luar ruang (Natalya dan Mulyana, 2014)

2.6. Sikap Konsumen

Sikap konsumen merupakan proses yang dibutuhkan konsumen dalam

mencari, memilih dan menggunakan barang atau jasa yang erat kaitannya dengan

keputusan pembelian akan barang dan jasa tersebut (Gilarso, 2007). Produsen

sebagai penghasil produk harus mempelajari dan memahami perilaku konsumen

guna memenuhi kebutuhan konsumen yang berbeda-beda, sehingga produsen

dapat memasarkan produk secara tepat dengan cara yang tepat sesuai keinginan

konsumen (Baedowi, 2012).


Faktor yang mempengaruhi sikap konsumen ada dua yaitu faktor sosial

yang terdiri dari budaya, kelas sosial, kelompok sosial, referensi dan kedua faktor

psikologis yang terdiri dari persepsi, motivasi, kepercayaan dan sikap konsumen

(Umar, 2005). Perilaku konsumen dalam menentukan pembelian memiliki sifat

transitivitas, yaitu konsumen perlu memiliki konsistensi dalam memilih produk

yang akan dibeli (Utami, 2011).

2.7. Persepsi Konsumen

Persepsi merupakan pola pikir konsumen memberi makna pada rangkaian

rangsangan atau disebut proses kognisi. Proses pembentukan perspesi terdiri dari

stimuli berupa penglihatan, suara, bau, rasa dan tekstur lalu indera penerimaan

menciptakan perhatian dan interpretasi dengan respons tanggapan hingga

menghasilkan persepsi. Iklan yang dilihat konsumen memberikan interpretasi

pada sebuah produk. Persepsi berperan pemting pada pasca konsumsi produk

yaitu ketika konsumen mengevaluasi atas keputusan pembeliannya. (Taroreh et

al., 2015). Persepsi konsumen dapat diindikasi dan diukur terhadap citra merek,

kualitas produk, dan harga. Metode statistik deskriptif dapat digunakan untuk

memperoleh gambaran obyektif mengenai produk penelitian serta untuk

mengetahui seberapa banyak responden yang memiliki pemikiran serupa ( Ko et

al., 2016). Fakta dalam pemasaran persepsi lebih penting dari realitas, karena

persepsi yang mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Konsumen dapat

memiliki persepsi berbeda tentang obyek yang sama karena tiga proses
pemahaman, yaitu atensi selektif, distorsi selektif dan retensi selektif (Kotler dan

Keller, 2009).
BAB III

MATERI DAN METODE

Praktikum Riset Pemasaran dilaksanakan pada tanggal 12‒16 Mei 2019, di

samping Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.

3.1. Materi

Materi yang digunakan pada praktikum Riset Pemasaran adalah 75

responden yang berasal dari mahasiswa Universitas Diponegoro yang berbeda-

beda fakultas, kuesioner yang telah dibuat oleh praktikan dan produk yang terdiri

dari sarden merk ABC dan sarden merk Maya.

3.2. Metode

Metode dalam penelitian ini meliputi metode pengumpulan data,

penentuan sampel, penentuan lokasi, variabel penelitian, skala pengukuran dan

metode analisis.

3.2.1. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer. Data primer

bersumber dari masing-masing responden konsumen produk ikan sardens di

Tembalang. Data primer diolah menjadi data sekunder dengan SPSS. Metode

pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan membuat

kuesioner dengan model sikap fishbein dan skala likert berupa google forms yang
kemudian disebar luaskan melalui media sosial. Pengumpulan data penelitian

dilakukan pada bulan Mei 2019. .

3.2.2. Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas


Diponegoro, Semarang. Penentuan sampel ini menggunakan teknik acak
sederhana dari 93 respons yang masuk kemudian dihitung dengan rumus Slovin
tingkat kesalahan 5% yang menghasilkan 75 responden.
N
n= ......................................................(Perdana dan Reventiary, 2016)
1+(N×e2 )
93
n=
1+(93×0,052 )
n = 75 responden

Keterangan :
N : populasi
n : jumlah minimal sampel
e : tingkat kesalahan

3.2.3. Penentuan Lokasi

Penentuan ini dilaksanakan di wilayah Kampus Universitas Diponegoro,

Semarang yaitu Kecamatan Tembalang dengan menggunakan metode purposive

(sengaja). Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah dengan pertimbangan

responden utama (mahasiswa) mayoritas berada di Kecamatan Tembalang dan

masyarakat Tembalang yang bersifat heterogen.


3.2.4. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas variabel

independen dan variabel dependen. Variabel independennya adalah model

promosi dan variabel dependennya adalah sikap dan persepsi konsumen.

3.2.5. Skala Pengukuran

Skala yang digunakan dalam praktikum Riset Pemasaran ini adalah skala

likert dengan menggunakan skor 1 sampai 5. Katergori penilaian skala likert yang

digunakan pada pertanyaan belief dan evaluation yaitu sebagai berikut:

1 = sangat tidak setuju, sangat tidak penting


2 = tidak setuju, tidak penting
3 = netral
4 = setuju, penting
5 = sangat setuju, sangat penting

3.2.6. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah uji kelayakan konsumen, uji

normalitas, dan analisis fishbein.

3.2.6.1.Uji Kelayakan Instrumen

Uji kelayakan instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan

uji reliabilitas.
3.2.6.1.1. Uji Validitas

Uji valididtas dilakukan untuk menguji apakah suatu data dapat

dipercaya kebenarannya sesuai dengan kenyataan.Valid menunjukkan derajat

ketepatan antara data yang benar-benar terjadi pada objek dengan data yang

dikumpulkan oleh peneliti. Butir pernyataan valid jika nilai r hitung > r tabel atau

nilai p < 0,05.

3.2.6.1.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang

dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh

responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain,

reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Banyak rumus yang dapat

digunakan untuk mengukur reliabilitas diantaranya adalah rumus Spearman

Brown:

2.𝑟𝑏
r11= 1+ r
.............................................................................................................. (1)
b

Keterangan :

r11 = adalah nilai reliabilitas


rb = adalah nilai koefisien korelasi
Nilai koefisien reliabilitas atau Alpha (Cronbach) yang baik adalah diatas 0,7
(cukup baik), di atas 0,8 (baik).
3.2.6.1.2. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data

berdistribusi normal atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai

signifikansinya ≥ 0,05 dan tidak dikatakan berdistribusi normal apabila nilai

signifikansinya < 0,05.

3.2.6.1.3. Analisis Fishben

Model Sikap Fishbein pada prinsipnya adalah menghitung Ao (Attitude

toward the object), yaitu sikap konsumen terhadap objek yang dikenali lewat

atribut-atribut yang melekat pada obyek tersebut. Langkah analisis yang dilakukan

adalah menentukan salient belief, membuat pertanyaan untuk mengukur belief

dengan skala 1-5, membuat pertanyaan untuk mengukur evaluation dengan skala

1-5, mengukur sikap terhadap produk dengan rumus :

Ao = Σ(bi xei)……………………………………………………………….……......(2)

Keterangan:
Ao = sikap terhadap produk susu

Bi = keyakinan konsumen terhadap atribut I dari produk susu, sebelum ia

membeli atau menggunakannya

Ei = evaluasi konsumen terhadap atribut I dari produk susu secara umum

tanpa dikaitkan dengan merk tertentu

tanda Σ = penjumlahan dari sejumlah atribut I yang dalam hal ini ada 4 atribut
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Kecamatan Tembalang

Tembalang adalah sebuah kecamatan di Kota Semarang, Jawa Tengah

yang menjadi salah satu daerah pendidikan karena di kecamatan tersebut berdiri 2

universitas yaitu Universitas Diponegoro dan Universitas Pandanaran, Politeknik

Negeri Semarang dan Politeknik Kesehatan Semarang. Kecamatan Tembalang

terdiri dari 12 Kelurahan.

Secara geografis Kecamatan Tembalang terletak pada posisi 110016’20” –

110030’29”BT dan 6055’34” – 7007’04”LS.Luas dari Kecamatan Tembalang

adalah sekitar 4.420,04 ha. Kecamatan Tembalang terletak di bagian selatan Kota

Semarang, berjarak sekitar 15 km dari pusat Kota Semarang.

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dilakukan untuk mengetahui keragaman dari

responden berdasarkan beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi jenis

kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan per bulan. Beberapa karakteristik

responden yang disajikan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas terhadap

konsumen di Kecamatan Tembalang.

Sarden kaleng yang diperjualbelikan adalah salah satu produk lumrah yang

dapat ditemukan di supermarket maupun toko kelontong. Pembagian karakteristik

responden dideskripsikan secara lengkap pada uraian sub bab berikut ini.
4.2.1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada

tabel berikut ini:

Tabel 1. Presentase Responden berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki-laki 20 26,67%
Perempuan 55 73,33%
Total 75 100%
Sumber: Data Primer Praktikum Riset Pemasaran

Tabel 1. menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki adalah 20 orang

dengan presentase 26,67% sedangkan bahwa jumlah responden perempuan adalah

55 orang dengan presentase 73,33% dengan total responden sebanyak 75

responden Sebagian besar responden yang ada adalah responden berjenis kelamin

perempuan yaitu sebesar 73,33%. Hal tersebut dikarenakan perempuan lebih

menyukai ikan dibandingkan laki-laki.

4.2.2. Karakteristik Responden berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat ditunjukkan pada tabel


berikut ini:
Tabel 2. Presentase Responden berdasarkan Umur
Umur Jumlah Presentase
18‒20 66 88%
21‒23 9 13%
Total 75 100%
Sumber: Data Primer Praktikum Riset Pemasaran

Tabel 2. menunjukkan bahwa jumlah responden berumur 18‒20 adalah 66

orang dengan presentase 88% sedangkan bahwa jumlah responden berumur 21‒23
adalah 6 orang dengan presentase 13% dengan total responden sebanyak 75

responden. Responden yang didapatkan semua umurnya berkisar antara 18‒23

karena penyebarannya kuisioner hanya berada pada lingkungan civitas Universitas

Diponegoro.

4.2.3. Karakteristik Responden berdasarkan Fakultas

Karakteristik responden berdasarkan fakultas dapat ditunjukkan pada tabel


berikut ini:
Tabel 3. Presentase Responden berdasarkan Fakultas
Fakultas Jumlah Presentase
Ekonomi dan Bisnis 2 2,67%
Hukum 1 1,33%
Ilmu Budaya 5 6,67%
Ilmu Sosial dan Ilmu 4 5,33%
Politik
Kedokteran 6 8,00%
Kesehatan Masyarakat 1 1,33%
Peternakan dan 56 74,67%
Pertanian
Psikologi 1 1,33%
Sains dan Matematika 2 2,67%
Teknik 5 6,67%
Total 75 100%
Sumber: Data Primer Praktikum Riset Pemasaran

Tabel 3. menunjukkan bahwa jumlah responden yang berasal dari Fakultas

Ekonomi dan Bisnis adalah 2 orang dengan presentase 2,67%, responden yang

berasal dari Fakultas Hukum adalah 1 orang dengan presentase 1,33%, responden

yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya adalah 5 orang dengan presentase 6,67%,

responden yang berasal dari Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial adalah 4 orang

dengan presentase 5,33%, responden yang berasal dari Fakultas Kedokteran

adalah 6 orang dengan presentase 8,00%, responden yang berasal dari Fakultas
Kesehatan Masyarakat adalah 1 orang dengan presentase 1,33%, responden yang

berasal dari Fakultas Peternakan dan Pertanian adalah 56 orang dengan presentase

74,67%, responden yang berasal dari Fakultas Psikologi adalah 1 orang dengan

presentase 1,33%, responden yang berasal dari Fakultas Sains dan Matematika

adalah 2 orang dengan presentase 2,67%, responden yang berasal dari Fakultas

Teknik adalah 5 orang dengan presentase 6,67% dengan total responden sebanyak

75 responden. Responden yang didapatkan mayoritas berasal dari Fakultas

Peternakan dan Pertanian karena distribusi kuisioner yang telah dibuat tidak dapat

disebar secara merata ke setiap fakultas yang terdapat di Universitas Diponegoro.

4.2.4. Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

Karakteristik responden berdasarkan jumlah anggota keluarga dapat


ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4. Presentase Responden berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah Anggota
Jumlah Presentase
Keluarga
3 9 12,00%
4 28 37,33%
5 22 29,33%
>5 15 20,33%
Total 75 100%
Sumber : Data Primer Praktikum Riset Pemasaran

Tabel 4. menunjukkan bahwa responden dengan jumlah anggota keluarga

3 ada 9 orang dengan presentase 12,00%, responden dengan jumlah anggota

keluarga 4 ada 28 orang dengan presentase 37,33%, responden dengan jumlah

anggota keluarga 5 ada 22 orang dengan presentase 29,33%, responden dengan

jumlah anggota keluarga lebih dari 5 ada 15 orang dengan presentase 20,33% dan

total responden sebanyak 75 responden.


4.2.5. Karakteristik Responden berdasarkan Rata-rata Uang Saku per
Bulan

Karakteristik responden berdasarkan rata-rata uang saku per bulan dapat


ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Presentase Responden berdasarkan Rata-rata Uang Saku per Bulan
Rata-rata Uang Saku per
Jumlah Presentase
Bulan
< Rp500.000 12 12,00%
Rp500.000 – Rp1.000.000 31 37,33%
Rp1.000.000 – Rp2.000.000 26 29,33%
> Rp2.000.000 5 20,33%
Total 75 100%
Sumber: Data Primer Praktikum Riset Pemasaran

Tabel 5. menunjukkan bahwa responden dengan jumlah anggota keluarga

3 ada 9 orang dengan presentase 12,00%, responden dengan jumlah anggota

keluarga 4 ada 28 orang dengan presentase 37,33%, responden dengan jumlah

anggota keluarga 5 ada 22 orang dengan presentase 29,33%, responden dengan

jumlah anggota keluarga lebih dari 5 ada 15 orang dengan presentase 20,33% dan

total responden sebanyak 75 responden.


4.3. Uji Crosstab dan Chi Square Analysis

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diperoleh hasil

analisis dari Uji crosstab antara usia dengan frekuensi pembelian Gulai Kambing

dalam waktu satu bulan seperti pada Tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 6. Crosstab Tests antara Uang Saku dan Sikap Konsumen terhadap Iklan
yang menarik Sarden ABC
Iklan Menarik
Uang Saku Sangat
Tidak Sangat Total
(Rp) Tidak Netral Setuju
Setuju Setuju
Setuju
<500.000 0 0 3 8 1 12
500.001-1.000.000 0 2 11 13 6 36
1.000.001-2.000.000 1 0 7 13 5 26
>2.000.000 0 0 2 3 0 5
Total 1 2 23 37 12 75
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran

Tabel 7. Crosstab Tests antara Uang Saku dan Sikap Konsumen terhadap Iklan
yang menarik Sarden Maya
Iklan Menarik
Uang Saku Sangat
Tidak Sangat Total
(Rp) Tidak Netral Setuju
Setuju Setuju
Setuju
<500.000 1 3 5 2 1 12
500.001-1.000.000 1 7 17 5 2 32
1.000.001-2.000.000 3 1 16 5 1 28
>2.000.000 0 1 3 1 0 5
Total 5 12 41 13 4 75
Sumber: Data SekunderPraktikum Riset Pemasaran

Tabel 8. Chi-Square Test antara Uang Saku dan Sikap Konsumen terhadap Iklan
yang menarik Sarden ABC
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
a
Pearson Chi-Square 8.004 12 .785
Likelihood Ratio 9.781 12 .635
Linear-by-Linear Association .047 1 .828
N of Valid Casesb 75
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.
Berdasarkan Tabel 8. diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-sided) antara

uang saku dengan sikap konsuen terhadap iklan yang menarik sarden ABC adalah

0,785, nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka tidak ada hubungan antara uang

saku dengan sikap konsumen terhadap iklan yang menarik Sarden ABC. Uang

saku seseorang tidak memiliki pengaruh terhadap sikap konsumen terhadap iklan

yang menarik Sarden ABC.

Tabel 9. Chi-Square Test antara Uang Saku dan Sikap Konsumen terhadap Iklan
yang menarik Sarden Maya
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
a
Pearson Chi-Square 7.054 12 .854
Likelihood Ratio 8.537 12 .742
Linear-by-Linear Association .042 1 .838
N of Valid Casesb 75
Sumber : Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.

Berdasarkan Tabel 9. diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-sided) antara

uang saku dengan sikap konsuen terhadap iklan yang menarik sarden Maya adalah

0,854, nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka tidak ada hubungan antara uang

saku dengan sikap konsumen terhadap iklan yang menarik Sarden Maya. Uang

saku seseorang tidak memiliki pengaruh terhadap sikap konsumen terhadap iklan

yang menarik Sarden Maya.

4.4.1. Uji Validitas

Uji Validitas adalah suatu uji yang digunakan untuk mengukur valid atau

tidaknya suatu instrumen pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian. Hal

ini sesuai dengan pendapat Nazenin dan Palupiningdyah (2014) yang menyatakan

bahwa fungsi dari uji validitas adalah mengukur valid atau tidaknya suatu

instrumen pengukuran. Berdasarkan pada uji validitas yang telah dilakukan


dengan n = 75, dengan nilai r tabel df= n-2 dengan probabilitas 0,05 sebesar

0,1914, dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel iklan, kemasan, peletakan di

toko dinyatakan valid karena r hitung > r tabel. Hal ini sesuai dengan pendapat

Rahadi (2019) yang menyatakan bahwa data dinyatakan valid bila r hitung setiap

variabel lebih besar dari r tabel.

Tabel 10. Hasil Uji Validitas Iklan Sarden ABC


Cronbach's Alpha if Item Deleted
Iklan menarik 0.551
Iklan relevan 0.563
Iklan Frekuensi 0.614
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.

Berdasarkan Tabel 10 diketahui nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted

iklan menarik adalah 0,551 > 0,1914 (batas minimal validitas), iklan relevan

adalah 0,563 > 0,1914 (batas minimal validitas), dan frekuensi iklan adalah 0,614

> 0,1914 (batas minimal validitas), sehingga data iklan Sarden ABC secara

keseluruhan tergolong valid.

Tabel 11. Hasil Uji Validitas Kemasan Sarden ABC


Cronbach's Alpha if Item Deleted
Kemasan menarik 0.598
Kemasan kuat 0.598
Kemasan mudah dibuka 0.625
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.

Berdasarkan Tabel 11 diketahui nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted

kemasan menarik adalah 0,598 > 0,1914 (batas minimal validitas), kemasan kuat

adalah 0,598 > 0,1914 (batas minimal validitas), dan kemasan mudah dibuka

adalah 0,625 > 0,1914 (batas minimal validitas), sehingga data kemasan Sarden

ABC secara keseluruhan tergolong valid.


Tabel 12. Uji Validitas Penempatan di Toko Sarden ABC
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Produk mudah ditemukan di toko 0.600
Peletakan produk strategis 0.556
Terdapat diskon pada pembelian 0.658
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.

Berdasarkan Tabel 12 diketahui nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted

produk mudah ditemukan di toko adalah 0,600 > 0,1914 (batas minimal validitas),

peletakan produk srtategis adalah 0,556 > 0,1914 (batas minimal validitas), dan

terdapat diskon pembelian adalah 0,658 > 0,1914 (batas minimal validitas),

sehingga data penempatan produk Sarden ABCdi toko keseluruhan tergolong

valid.

Tabel 13. Hasil Uji Validitas Iklan Sarden Maya


Cronbach's Alpha if Item Deleted
Iklan menarik 0.841
Iklan relevan 0.844
Iklan Frekuensi 0.863
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.

Berdasarkan Tabel 13 diketahui nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted

iklan menarik adalah 0,841 > 0,1914 (batas minimal validitas), iklan relevan

adalah 0,844 > 0,1914 (batas minimal validitas), dan frekuensi iklan adalah 0,863

> 0,1914 (batas minimal validitas), sehingga data iklan Sarden Maya secara

keseluruhan tergolong valid.


Tabel 14. Hasil Uji Validitas Kemasan Sarden Maya
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Kemasan menarik 0.850
Kemasan kuat 0.875
Kemasan mudah dibuka 0.874
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.

Berdasarkan Tabel 14 diketahui nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted

kemasan menarik adalah 0,850 > 0,1914 (batas minimal validitas), kemasan kuat

adalah 0,875 > 0,1914 (batas minimal validitas), dan kemasan mudah dibuka

adalah 0,874 > 0,1914 (batas minimal validitas), sehingga data kemasan Sarden

Maya secara keseluruhan tergolong valid.

Tabel 15. Uji Validitas Penempatan di Toko Sarden Maya


Cronbach's Alpha if Item Deleted
Produk mudah ditemukan di toko 0.850
Peletakan produk strategis 0.854
Terdapat diskon pada pembelian 0.856
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.

Berdasarkan Tabel 15 diketahui nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted

produk mudah ditemukan di toko adalah 0,850 > 0,1914 (batas minimal validitas),

peletakan produk strategis adalah 0,854 > 0,1914 (batas minimal validitas), dan

terdapat diskon pembelian adalah 0,856 > 0,1914 (batas minimal validitas),

sehingga data penempatan produk Sarden Maya di toko secara keseluruhan

tergolong valid.

4.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh

mana suatau instrumen atau alat dapat digunakan secara berulang-ulang. Hal ini
sesuai dengan pendapat Khumaedi (2012) yang menyatakan bahwa uji reliabilitas

berguna untuk menunjukkan instrumen yang digunakan dapat dipercaya dan

apabila digunakan secara berulang-ulang tetap memiliki hasil yang sama dan

konsisten. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach

Alpha. Hal ini sesuai dengan pendapat Kasenda (2013) yang menyatakan bahwa

uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha yang dapat

menunjukan reliabel atau tidaknya instrumen dari suatu produk, dimana suatu

instrument dikatakan reliabel apabila memiliki nila r alpha > 0,6.

Tabel 16. Hasil Uji Reliabilitas Iklan Sarden ABC


Cronbach's Alpha
0,632
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019

Berdasarkan Tabel diketahui nilai Cronbach’s Alpha rasa adalah 0,632 >

0,60 (batas minimal reliabilitas), sehingga dapat disimpulkan reliabilitas data

harga keseluruhan adalah reliabel.

Tabel 17. Hasil Uji Reliabilitas Kemasan Sarden ABC


Cronbach's Alpha
0,344
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019

Berdasarkan Tabel diketahui diketahui nilai Cronbach’s Alpha harga

produk adalah 0,344 < 0,60 (batas minimal reliabilitas), sehingga dapat

disimpulkan reliabilitas data produk keseluruhan adalah tidak reliabel.

Tabel 18. Hasil Uji Reliabilitas Penempatan Produk di Toko Sarden ABC
Cronbach's Alpha
0,435
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019
Berdasarkan Tabel diketahui diketahui nilai Cronbach’s Alpha tekstur

adalah 0,435 < 0,60 (batas minimal reliabilitas), sehingga dapat disimpulkan

reliabilitas data tempat keseluruhan adalah tidak reliabel.

Tabel 19. Hasil Uji Reliabilitas Iklan Sarden Maya


Cronbach's Alpha
0,810
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019

Berdasarkan Tabel diketahui nilai Cronbach’s Alpha rasa adalah 0,810 >

0,60 (batas minimal reliabilitas), sehingga dapat disimpulkan reliabilitas data

harga keseluruhan adalah reliable.

Tabel 20. Hasil Uji Reliabilitas Kemasan Sarden Maya


Cronbach's Alpha
0,578
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019

Berdasarkan Tabel diketahui diketahui nilai Cronbach’s Alpha harga

produk adalah 0,578 < 0,60 (batas minimal reliabilitas), sehingga dapat

disimpulkan reliabilitas data produk keseluruhan adalah tidak reliabel.

Tabel 21. Hasil Uji Reliabilitas Penempatan Produk di Toko Sarden Maya
Cronbach's Alpha
0,777
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019

Berdasarkan Tabel diketahui diketahui nilai Cronbach’s Alpha tekstur

adalah 0,77 > 0,60 (batas minimal reliabilitas), sehingga dapat disimpulkan

reliabilitas data tempat keseluruhan adalah reliabel.

4.5. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui normal

atau tidaknya sampel yang digunakan. apakah sampel yang diambil telah
memenuhi kriteria sebaran atau sudah berdistribusi normal atau tidak. Hal ini

sesuai dengan pendapat Mardiyati (2012) yang menyatakan bahwa uji normalitas

merupakan uji yang bertujuan untuk melihat apakah sampel yang diambil telah

memenuhi kriteria sebaran atau sudah berdistribusi normal atau tidak.

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan terhadap Sarden ABC dan Sarden Maya

secara berturut-turut diperoleh hasil 2.079 untuk variable iklan 2.465 untuk

variable kemasan dan 2.168 untuk variable peletakan, sedangkan untuk sarden

maya diperoleh hasil 2.872 untuk variable iklan, 2.896 untuk variable kemasan

dan 2.618 untuk variable peletakan. Hasil sebaran data dari seluruh variable

tersebut adalah normal. Hal ini diperkuat dengan pendapat Sari (2012) yang

menyatakan bahwa uji normalitas uji Kolmogorov-Smirnov dikatakan normal

apabila memiliki nilai diatas 0,05.

Tabel 22. Hasil Uji Normalitas Sarden ABC


Iklan Kemasan Peletakan
N 75 75 75
Normal Mean 2.61 3.49 2.93
Parameters
Std. Deviation .868 .645 .875
Most Extreme Absolute .240 .285 .250
Differences Positive .240 .285 .230
Negative -.192 -.277 -.250
Kolmogorov- Z 2.079 2.465 2.168
Smirnov
Asymp. Sig. .000 .000 .000
(2-tailed)
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.
Tabel 23. Hasil Uji Normalitas Sarden Maya
Iklan Kemasan Peletakan
N 75 75 75
Normal Mean 3,27 3.77 3.56
Parameters
Std. Deviation .684 .628 .598
Most Extreme Absolute .332 .334 .302
Differences Positive .332 .266 .292
Negative -.255 -.334 -.302
Kolmogorov- Z 2.872 2.896 2.618
Smirnov
Asymp. Sig. .000 .000 .000
(2-tailed)
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.

4.6. Sikap Konsumen

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan dapat diketahui indeks

sikap konsumen terhadap produk Sarden ABC dan Sarden Maya pada Tabel 24

dan 25:

Tabel 24. Indeks Sikap Konsumen Terhadap Produk Sarden ABC


Nilai Belief Nilai Evaluasi nilai sikap total
No. Atribut
(bi) (ei) (bi x ei)
1 Iklan 3,298 3,880 12,796
2 Kemasan 3,764 3,893 14,653
3 Peletakkan di Toko 3,538 3,853 13,632
Jumlah 10,600 11,626 41,081
Rata-rata 3,533 3,875 13,694
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.

Tabel 25. Indeks Sikap Konsumen Terhadap Produk Sarden Maya


Nilai Belief Nilai Evaluasi nilai sikap total
No. Atribut
(bi) (ei) (bi x ei)
1 Iklan 2,658 3,733 9,922
2 Kemasan 3,467 3,733 12,942
3 Peletakkan di Toko 2,929 3,667 10,741
Jumlah 9,052 11,133 33,605
Rata-rata 3,018 3,711 11,202
Sumber: Data SekunderPraktikum Riset Pemasaran, 2019.
Berdasar praktikum yang telah dilakukan nilai sikap komsumen terhadap

produk Sarden ABC sebesar 41,081 dengan rata-rata 13,694 dan nilai sikap

konsumen terhadap produk sarden Maya sebesar 33,605 dengan rata-rata 11,202.

Konsumen lebih loyal terhadap produk Sarden ABC dibandingkan Sarden Maya.

Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor psikologis. Hal ini sesuai

dengan pendapat Sumarwan (2011) yang menyatakan bahwa pengambilan

keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor psikologis konsumen seperti

persepsi, kepribadian, motivasi, proses komunikasi, dan lingkungan. Produk yang

lebih bermanfaat dibanding produk-produk pesaingnya dinilai lebih superior

dandipilih untuk dibeli. Hal ini sesuai dengan pendapat Tjahjaningsih dan Yuliani

(2009) yang menyatakan bahwa manfaat produk yang lebih baik akan lebih dipilih

konsumen dari pada produk pesaingnya.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil yaitu uang

saku tidak mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan yang menarik pada

Sarden ABC dan Sarden Maya. Hasil uji validitas terhadap iklan, kemasan dan

penempatan produk di toko terhadap produk sarden ABC dan sarden Maya

menunjukkan data valid. Hasil uji reliabilitas adalah seluruh variabel bersifat

reliabel pada produk sarden ABC dan sarden Maya. Sebaran data yang dilakukan

termasuk normal baik pada produk sarden ABC dan sarden Maya. Sikap

konsumen yang ditunjukkan pada kedua produk menunjukkan konsumen lebih

loyal terhadap produk sarden ABC dibandingkan sarden Maya ditinjau dari nilai

sikap total sarden ABC sebesar 41,081 dengan rata-rata 13,694 dan nilai sikap

sarden Maya 33,605 dengan rata-rata 11,202.

5.2. Saran

Saran yang dianjurkan adalah dalam penyebaran kuesioner harus lebih

merata dan lebih teliti dalam mentabulasi dan mengolah data agar mendapat data

yang lebih akurat.


DAFTAR PUSTAKA

Baedowi, M. M. 2012. Analisis pengaruh kualitas produk, kesesuaian harga dan


intensitas promosi terhadap keputusan pembelian konsumen. Fakultas
Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. (Skripsi)

Gilarso, T. 2007. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Penerbit Kasinius, Yogyakarta

Hafiluddin, M. Zainuri dan S. R. Wahyudi,. 2012. Analisis kandungan gizi dan


logam berat ikan di sekitar perairan Socah. Jurnal Kelautan. 2 (5): 132-
141
Karnan, K., M. S. Baskoro, B. H. Iskandar, E. Lubis dan M. Mustaruddin. 2013.
Potensi dan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan unggulan di perairan
Selat Alas Nusa Tenggara Barat. Buletin PSP. 4 (20): 391-401
Kasenda, R. 2013. Kompensasi dan motivasi pengaruhnya terhadap kinerja
karyawan pada PT. Bangun wenang beverages company Manado. J.
Ekonomi Manajemen dan Bisnis Akuntansi. 1 (3): 853-859.

Khumaedi, M. Realibilitas instrumen penelitian pendidikan. J. Pendidikan Teknik


Mesin. 12 (1): 25-30.

Ko, K., V. Ko dan S. Wijaya. 2016. Analisa persepsi konsumen terhadap citra
merek, kualitas produk dan harga di warung bebek kebbut Surabaya. J.
Hospitality dan Manajemen Jasa. 4 (2): 16-25.

Kotler, P. dan L. K. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga,


Jakarta.

Mardiyati, U. 2012. Pengaruh kebijakan dividen, kebijakan hutang dan


profitabilitas terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar dibursa
efek Indonesia. J. Riset Manajemen Sains Indonesia. 3 (1): 1-17
Natalia, P dan M. Mulyana. 2014. Pengaruh periklanan dan promosi penjualan
terhadap keputusan pembelian. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan. 2
(2): 119-128
Nazenin, S. and P. Palupiningdyah. 2014. Peran Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja
Untuk Mengurangi Turnover Intention. J. Dinamika Manajemen, 5
(2):220-227

Rahadi, D. W., 2019. Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja sistem informasi


akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. (Disertasi)
Sari, R. A. 2012. Pengaruh karakteristik perusahan terhadap coporate social
responsibility disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
bursa efek Indonesia. J. Nominal. 1 (1): 124-140
Selang, C. A. D. 2013. Bauran pemasaran pengaruhnya terhadap loyalitas
konsumen pada fresh mart Bahu mall Manado. J. Ekonomi Manajemen
Bisnis dan Akuntansi, 1 (13): 71-80.
Suyanto, M. 2009. Strategi Perencanaan Televisi Perusahaan Top Dunia. Penerbit
CV Andi Offset, Yogyakarta
Taroreh, O., R. J. Jorie dan R. Wenas. 2015. Pengaruh persepsi konsumen dan
kepercayaan terhadap penggunaan jasa asuransi pada asuransi jasindo
Manado. J. EMBA. 3 (3): 312-321

Ulus, A. A. 2013. Bauran pemasaran pengaruhnya terhadap keputusan pembelian


mobil Daihatsu pada PT. Astra Internasional Manado. J. Ekonomi
Manajemen Bisnis dan Akuntansi, 1 (4): 1134-1144
Umami, Z. 2015. Strategi sosial pada media sosial untuk promosi pariwisata
Daerah Istemawa Yogyakarta. Jurnal Interaksi. 4 (2): 195-201

Umar, H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Penerbit PT Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta.

Utami, D. P. 2011. Analisis pilihan konsumen dalam mengkonsumsi beras


organik di Kabupaten Sragen. J. Ilmu – ilmu Pertanian. 7 (1): 41-58.
Wibowo, S. F. dan M. P. Karimah. 2012. Pengaruh iklan televisi dan harga
terhadap keputusan pembelian Sabun Lux. Jurnal Riset Manajemen dan
Sains Indonesia. 3 (1): 1-15

Anda mungkin juga menyukai