RISET PEMASARAN
Disusun oleh:
Kelompok IC
PENDAHULUAN
Ikan sarden adalah salah satu produk perikanan yang banyak manfaat.
Produk ini banyak dimanfaatkan sebagai produk ikan olahan dalam bentuk
kemasan. Pengolahan hasil pertanian itu sendiri bertujuan untuk memberikan nilai
tambah pada suatu produk pertanaian. Salah satu perusahaan pengolahan hasil
pertanian yang bergerak dibidang pengolahan ikan adalah ABC dan Maya Muncar
yang berupa produk olahan ikan sarden, makarel, tuna dan lainnya. Bauran
pemasaran adalah komponen utama dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yaitu
product, price, place dan promotion Produk pertanian yang telah dihasilkan
yang penduduknya heterogen dan cukup padat. Agar penjualan suatu produk
meningkat, maka diperlukan adanya upaya dan media promosi yang tepat dan
sesuai untuk menarik minat konsumen. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk
Sarden ABC?
produk Sarden ABC dan Sarden Maya, engetahui faktor layout yang
mempengaruhi konsumen dalam membeli produk Sarden ABC dan Sarden Maya
dan mengetahui faktor kemasan yang mempengaruhi konsumen dalam membeli
menentukan strategi pemasaran, bagi pembaca dapat menjadi bahan referensi dan
pedoman dalam menerapkan suatu metode promosi, dan bagi peneliti, dapat
1.4. Hipotesis
TINJAUAN PUSTAKA
penawaran yang memiliki nilai untuk konsumen, klien, rekanan, dan masyarakat
dalam lingkup besar. Riset pemasaran dapat juga diartikan sebagai kegiatan
pelaksanaan (Sofjan, 2011). Tujuan riset pemasaran antara lain adalah untuk
atau yang dikenal sebagai marketing mix yang didalamnya akan menentukan
respon yang diinginkan dari pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat
variabel diantaranya adalah product, price, place and promotion (Selang, 2013)
Ikan sarden merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dimanfaat atau
diolah oleh masyarakat sebagai bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan asupan
nutrisi dan gizi pada manusia karena memiliki nilai nutrisi yang baik (Karnan,
dkk. 2013). Ikan sarden memiliki nilai nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh,
nutrisi yang terdapat dalam ikan sarden adalah asam lemak omega-3, vitamin
2.3. Promosi
atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
bentuk promosi yang sering dijumpai adalah iklan, personal selling, mass selling ,
promosi penjualan, public relation, dan direct marketing. Cara promosi yang
dapat dilakukan pada proses pemasaran antara lain dengan melakukan promosi
pada saat tertentu, memberi member card pada pelanggan (Ulus, 2013).
Iklan Televisi atau yang sering disebut dengan iklan TV merupakan suatu
menjelaskan suatu kelebihan dan kegunaan dari produk yang berkaitan kepada
masyarakat luas (Karimah dan Wibowo, 2012). Dalam pembuatan suatu iklan TV
sangat dibutuhkan suatu strategi sehingga mampu memberi kesan pada konsumen,
daya tarik pesan iklan, merancang logo dan simbol, merancang naskah dan
2.5 Media
Media tidak hanya sekedar suatu wadah yang memberikan informasi atau
kejadian yang terjadi di suatu tempat ke seluruh bagian wilayah tanpa mengenal
batas ruang, waktu, dan budaya. Media di era sekarang banyak dimanfaatkan
pasar menggunakan media yang terdiri dari media cetak, media elektronik, dan
mencari, memilih dan menggunakan barang atau jasa yang erat kaitannya dengan
keputusan pembelian akan barang dan jasa tersebut (Gilarso, 2007). Produsen
dapat memasarkan produk secara tepat dengan cara yang tepat sesuai keinginan
yang terdiri dari budaya, kelas sosial, kelompok sosial, referensi dan kedua faktor
psikologis yang terdiri dari persepsi, motivasi, kepercayaan dan sikap konsumen
rangsangan atau disebut proses kognisi. Proses pembentukan perspesi terdiri dari
stimuli berupa penglihatan, suara, bau, rasa dan tekstur lalu indera penerimaan
pada sebuah produk. Persepsi berperan pemting pada pasca konsumsi produk
al., 2015). Persepsi konsumen dapat diindikasi dan diukur terhadap citra merek,
kualitas produk, dan harga. Metode statistik deskriptif dapat digunakan untuk
al., 2016). Fakta dalam pemasaran persepsi lebih penting dari realitas, karena
memiliki persepsi berbeda tentang obyek yang sama karena tiga proses
pemahaman, yaitu atensi selektif, distorsi selektif dan retensi selektif (Kotler dan
Keller, 2009).
BAB III
3.1. Materi
beda fakultas, kuesioner yang telah dibuat oleh praktikan dan produk yang terdiri
3.2. Metode
metode analisis.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer. Data primer
Tembalang. Data primer diolah menjadi data sekunder dengan SPSS. Metode
pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan membuat
kuesioner dengan model sikap fishbein dan skala likert berupa google forms yang
kemudian disebar luaskan melalui media sosial. Pengumpulan data penelitian
Keterangan :
N : populasi
n : jumlah minimal sampel
e : tingkat kesalahan
Skala yang digunakan dalam praktikum Riset Pemasaran ini adalah skala
likert dengan menggunakan skor 1 sampai 5. Katergori penilaian skala likert yang
Metode analisis data yang digunakan adalah uji kelayakan konsumen, uji
uji reliabilitas.
3.2.6.1.1. Uji Validitas
ketepatan antara data yang benar-benar terjadi pada objek dengan data yang
dikumpulkan oleh peneliti. Butir pernyataan valid jika nilai r hitung > r tabel atau
dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh
responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain,
Brown:
2.𝑟𝑏
r11= 1+ r
.............................................................................................................. (1)
b
Keterangan :
berdistribusi normal atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai
toward the object), yaitu sikap konsumen terhadap objek yang dikenali lewat
atribut-atribut yang melekat pada obyek tersebut. Langkah analisis yang dilakukan
dengan skala 1-5, membuat pertanyaan untuk mengukur evaluation dengan skala
Ao = Σ(bi xei)……………………………………………………………….……......(2)
Keterangan:
Ao = sikap terhadap produk susu
tanda Σ = penjumlahan dari sejumlah atribut I yang dalam hal ini ada 4 atribut
BAB IV
yang menjadi salah satu daerah pendidikan karena di kecamatan tersebut berdiri 2
adalah sekitar 4.420,04 ha. Kecamatan Tembalang terletak di bagian selatan Kota
responden yang disajikan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas terhadap
Sarden kaleng yang diperjualbelikan adalah salah satu produk lumrah yang
responden dideskripsikan secara lengkap pada uraian sub bab berikut ini.
4.2.1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
responden Sebagian besar responden yang ada adalah responden berjenis kelamin
orang dengan presentase 88% sedangkan bahwa jumlah responden berumur 21‒23
adalah 6 orang dengan presentase 13% dengan total responden sebanyak 75
Diponegoro.
Ekonomi dan Bisnis adalah 2 orang dengan presentase 2,67%, responden yang
berasal dari Fakultas Hukum adalah 1 orang dengan presentase 1,33%, responden
yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya adalah 5 orang dengan presentase 6,67%,
responden yang berasal dari Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial adalah 4 orang
adalah 6 orang dengan presentase 8,00%, responden yang berasal dari Fakultas
Kesehatan Masyarakat adalah 1 orang dengan presentase 1,33%, responden yang
berasal dari Fakultas Peternakan dan Pertanian adalah 56 orang dengan presentase
74,67%, responden yang berasal dari Fakultas Psikologi adalah 1 orang dengan
presentase 1,33%, responden yang berasal dari Fakultas Sains dan Matematika
adalah 2 orang dengan presentase 2,67%, responden yang berasal dari Fakultas
Teknik adalah 5 orang dengan presentase 6,67% dengan total responden sebanyak
Peternakan dan Pertanian karena distribusi kuisioner yang telah dibuat tidak dapat
jumlah anggota keluarga lebih dari 5 ada 15 orang dengan presentase 20,33% dan
jumlah anggota keluarga lebih dari 5 ada 15 orang dengan presentase 20,33% dan
analisis dari Uji crosstab antara usia dengan frekuensi pembelian Gulai Kambing
Tabel 6. Crosstab Tests antara Uang Saku dan Sikap Konsumen terhadap Iklan
yang menarik Sarden ABC
Iklan Menarik
Uang Saku Sangat
Tidak Sangat Total
(Rp) Tidak Netral Setuju
Setuju Setuju
Setuju
<500.000 0 0 3 8 1 12
500.001-1.000.000 0 2 11 13 6 36
1.000.001-2.000.000 1 0 7 13 5 26
>2.000.000 0 0 2 3 0 5
Total 1 2 23 37 12 75
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran
Tabel 7. Crosstab Tests antara Uang Saku dan Sikap Konsumen terhadap Iklan
yang menarik Sarden Maya
Iklan Menarik
Uang Saku Sangat
Tidak Sangat Total
(Rp) Tidak Netral Setuju
Setuju Setuju
Setuju
<500.000 1 3 5 2 1 12
500.001-1.000.000 1 7 17 5 2 32
1.000.001-2.000.000 3 1 16 5 1 28
>2.000.000 0 1 3 1 0 5
Total 5 12 41 13 4 75
Sumber: Data SekunderPraktikum Riset Pemasaran
Tabel 8. Chi-Square Test antara Uang Saku dan Sikap Konsumen terhadap Iklan
yang menarik Sarden ABC
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
a
Pearson Chi-Square 8.004 12 .785
Likelihood Ratio 9.781 12 .635
Linear-by-Linear Association .047 1 .828
N of Valid Casesb 75
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.
Berdasarkan Tabel 8. diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-sided) antara
uang saku dengan sikap konsuen terhadap iklan yang menarik sarden ABC adalah
0,785, nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka tidak ada hubungan antara uang
saku dengan sikap konsumen terhadap iklan yang menarik Sarden ABC. Uang
saku seseorang tidak memiliki pengaruh terhadap sikap konsumen terhadap iklan
Tabel 9. Chi-Square Test antara Uang Saku dan Sikap Konsumen terhadap Iklan
yang menarik Sarden Maya
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
a
Pearson Chi-Square 7.054 12 .854
Likelihood Ratio 8.537 12 .742
Linear-by-Linear Association .042 1 .838
N of Valid Casesb 75
Sumber : Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019.
uang saku dengan sikap konsuen terhadap iklan yang menarik sarden Maya adalah
0,854, nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka tidak ada hubungan antara uang
saku dengan sikap konsumen terhadap iklan yang menarik Sarden Maya. Uang
saku seseorang tidak memiliki pengaruh terhadap sikap konsumen terhadap iklan
Uji Validitas adalah suatu uji yang digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu instrumen pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian. Hal
ini sesuai dengan pendapat Nazenin dan Palupiningdyah (2014) yang menyatakan
bahwa fungsi dari uji validitas adalah mengukur valid atau tidaknya suatu
toko dinyatakan valid karena r hitung > r tabel. Hal ini sesuai dengan pendapat
Rahadi (2019) yang menyatakan bahwa data dinyatakan valid bila r hitung setiap
iklan menarik adalah 0,551 > 0,1914 (batas minimal validitas), iklan relevan
adalah 0,563 > 0,1914 (batas minimal validitas), dan frekuensi iklan adalah 0,614
> 0,1914 (batas minimal validitas), sehingga data iklan Sarden ABC secara
kemasan menarik adalah 0,598 > 0,1914 (batas minimal validitas), kemasan kuat
adalah 0,598 > 0,1914 (batas minimal validitas), dan kemasan mudah dibuka
adalah 0,625 > 0,1914 (batas minimal validitas), sehingga data kemasan Sarden
produk mudah ditemukan di toko adalah 0,600 > 0,1914 (batas minimal validitas),
peletakan produk srtategis adalah 0,556 > 0,1914 (batas minimal validitas), dan
terdapat diskon pembelian adalah 0,658 > 0,1914 (batas minimal validitas),
valid.
iklan menarik adalah 0,841 > 0,1914 (batas minimal validitas), iklan relevan
adalah 0,844 > 0,1914 (batas minimal validitas), dan frekuensi iklan adalah 0,863
> 0,1914 (batas minimal validitas), sehingga data iklan Sarden Maya secara
kemasan menarik adalah 0,850 > 0,1914 (batas minimal validitas), kemasan kuat
adalah 0,875 > 0,1914 (batas minimal validitas), dan kemasan mudah dibuka
adalah 0,874 > 0,1914 (batas minimal validitas), sehingga data kemasan Sarden
produk mudah ditemukan di toko adalah 0,850 > 0,1914 (batas minimal validitas),
peletakan produk strategis adalah 0,854 > 0,1914 (batas minimal validitas), dan
terdapat diskon pembelian adalah 0,856 > 0,1914 (batas minimal validitas),
tergolong valid.
mana suatau instrumen atau alat dapat digunakan secara berulang-ulang. Hal ini
sesuai dengan pendapat Khumaedi (2012) yang menyatakan bahwa uji reliabilitas
apabila digunakan secara berulang-ulang tetap memiliki hasil yang sama dan
Alpha. Hal ini sesuai dengan pendapat Kasenda (2013) yang menyatakan bahwa
uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha yang dapat
menunjukan reliabel atau tidaknya instrumen dari suatu produk, dimana suatu
Berdasarkan Tabel diketahui nilai Cronbach’s Alpha rasa adalah 0,632 >
produk adalah 0,344 < 0,60 (batas minimal reliabilitas), sehingga dapat
Tabel 18. Hasil Uji Reliabilitas Penempatan Produk di Toko Sarden ABC
Cronbach's Alpha
0,435
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019
Berdasarkan Tabel diketahui diketahui nilai Cronbach’s Alpha tekstur
adalah 0,435 < 0,60 (batas minimal reliabilitas), sehingga dapat disimpulkan
Berdasarkan Tabel diketahui nilai Cronbach’s Alpha rasa adalah 0,810 >
produk adalah 0,578 < 0,60 (batas minimal reliabilitas), sehingga dapat
Tabel 21. Hasil Uji Reliabilitas Penempatan Produk di Toko Sarden Maya
Cronbach's Alpha
0,777
Sumber: Data Sekunder Praktikum Riset Pemasaran, 2019
adalah 0,77 > 0,60 (batas minimal reliabilitas), sehingga dapat disimpulkan
atau tidaknya sampel yang digunakan. apakah sampel yang diambil telah
memenuhi kriteria sebaran atau sudah berdistribusi normal atau tidak. Hal ini
sesuai dengan pendapat Mardiyati (2012) yang menyatakan bahwa uji normalitas
merupakan uji yang bertujuan untuk melihat apakah sampel yang diambil telah
secara berturut-turut diperoleh hasil 2.079 untuk variable iklan 2.465 untuk
variable kemasan dan 2.168 untuk variable peletakan, sedangkan untuk sarden
maya diperoleh hasil 2.872 untuk variable iklan, 2.896 untuk variable kemasan
dan 2.618 untuk variable peletakan. Hasil sebaran data dari seluruh variable
tersebut adalah normal. Hal ini diperkuat dengan pendapat Sari (2012) yang
sikap konsumen terhadap produk Sarden ABC dan Sarden Maya pada Tabel 24
dan 25:
produk Sarden ABC sebesar 41,081 dengan rata-rata 13,694 dan nilai sikap
konsumen terhadap produk sarden Maya sebesar 33,605 dengan rata-rata 11,202.
Konsumen lebih loyal terhadap produk Sarden ABC dibandingkan Sarden Maya.
Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor psikologis. Hal ini sesuai
dandipilih untuk dibeli. Hal ini sesuai dengan pendapat Tjahjaningsih dan Yuliani
(2009) yang menyatakan bahwa manfaat produk yang lebih baik akan lebih dipilih
5.1. Simpulan
saku tidak mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan yang menarik pada
Sarden ABC dan Sarden Maya. Hasil uji validitas terhadap iklan, kemasan dan
penempatan produk di toko terhadap produk sarden ABC dan sarden Maya
menunjukkan data valid. Hasil uji reliabilitas adalah seluruh variabel bersifat
reliabel pada produk sarden ABC dan sarden Maya. Sebaran data yang dilakukan
termasuk normal baik pada produk sarden ABC dan sarden Maya. Sikap
loyal terhadap produk sarden ABC dibandingkan sarden Maya ditinjau dari nilai
sikap total sarden ABC sebesar 41,081 dengan rata-rata 13,694 dan nilai sikap
5.2. Saran
merata dan lebih teliti dalam mentabulasi dan mengolah data agar mendapat data
Ko, K., V. Ko dan S. Wijaya. 2016. Analisa persepsi konsumen terhadap citra
merek, kualitas produk dan harga di warung bebek kebbut Surabaya. J.
Hospitality dan Manajemen Jasa. 4 (2): 16-25.