Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan adalah sebuah proses untuk menciptakan sesuatu yang

baru atau lain alias berbeda dengan yang telah ada, dengan menggunakan suatu

modal baik waktu, tenaga ataupun uang beserta resiko yang mungkin akan terjadi

dengan tujuan untuk mencapai kepuasan, keuntungan serta kebebasan pribadi.

Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang

menjamin bahwa usahanya benar-benar eksis. Dalam menjaga keberlangsungan

usahanya, pelaku usaha biasanya menggunakan strategi agar produknya dapat

diterima dikalangan masyarakat. Salah satu strategi yang digunakan oleh pelaku

usaha biasanya menyangkut penetrasi pasar, ekpansi pasar, diversifikasi produk

dan jasa, integrasi regional, atau ekpansi usaha. Hal ini mengharuskan pelaku

usasha memahami bagaimana kondisi pasar dan rencana pemasaran suatu produk.

Program pemasaran mengharuskan perusahaan untuk memahami

kebutuhan konsumen dan menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk

memuaskan kebutuhan konsumen yang tercangkup dalam pemasaran yang

terintegrasi. Pemasaran yang terintegrasi akan selalu berkembang dalam

pengimplementasiannya pada perusahaan, terutama pemasaran di Indonesia.

Pemasaran di dunia bisnis khususnya di Indonesia akan terus berkembang

mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi pada kebutuhan konsumen sebagai

akibat dari perkembangan jaman dan perubahan pola pikir konsumen.

1
2

Pengambilan keputusan pembelian konsumen tidak hanya berakhir dengan

terjadinya transaksi pembelian saja, akan tetapi diikuti pula oleh perilaku

pembelian (terutama dalam pengambilan keputusan yang luas), (Fandy Tjiptono,

1997:20). Proses pengambilan keputusan konsumen yang luas ini merupakan

pengambilan keputusan yang paling lengkap, bermula dari pengenalan masalah

konsumen dalam mencari informasi tentang produk dau merek tertentu dan

mengevaluasi seberapa baik masing-masing allternatif tersebut dapat memecahkan

masalah. Evaluasi produk atau merek akan mengarahkan kepada keputusan

pembelian, yang selanjutnya konsumen akan mengevaluasi hasil dari keputusan

pembeliannya. Perilaku konsumen merupakan suatu proses dan pembelian

merupakan suatu tahapan. Ada banyak pengaruh yang mendasari adanya

keputusan pembelian dari faktor internal hingga pengruh sosial. Dengan

memahami perilaku konsumen, perusahaan memperoleh hanya informasi

dalam menentukan strategi pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari

unsur-unsur pemasaran, yang dikenal dengan marketing mix, yaitu : price,

product, quality dan place, yang berkembang dan berjalan dengan gerak

perusahaan dan perubahan-perubahan lingkungan pemasarannya, serta diikuti

oleh perilaku konsumen yang melakukan kegiatan jual-beli. Strategi pemasaran

menyangkut dua kegiatan pokok, yaitu pemilihan pasar-pasar yang dijadikan

sasaran dari pemasaran dan merumuskan serta menyusun kombinasi yang tepat

dari faktor produk, harga, distribui dan promosi, agar konsumen dapat memenuhi

dan memuaskan kebutuhan dirinya.


3

Setiap konsumen memiliki perilaku yang berbeda dalam memenuhi

kebutuhannya, oleh karena itu seorang marketer harus mengerti bagaimana

perilaku konsumen mereka agar dapat menentukan cara yang paling tepat untuk

menjual dan mengembangkan produk yang akan memuaskan konsumen dan

sekaligus memperoleh laba. Tetapi memahami perilaku konsumen bukanlah hal

yang mudah, banyak faktor-faktor dan pengaruh (influence) yang dapat

mempengaruhi perubahan perilaku konsumen. Salah satunya adalah minat beli

atau yang disebut dengan Purchase Intention. Menurut Schiffman dan Kanuk

dalam Uliana (2012), motivasi adalah sebagai kekuatan dorongan dari dalam

diri individu yang memaksa konsumen untuk melakukan tindakan. Jika

seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap objek tertentu, maka

konsumen akan terdorong untuk berperilaku menguasai dan memiliki produk

tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka konsumen akan mencoba

untuk menghindari objek yang bersangkutan.

Perusahaan perlu menyadari bahwa mereka bergerak dalam

persaingan yang berubah-ubah dengan sangat cepat, kemajuan teknologi,

peraturan hukum dan kebijakan perdagangan serta perubahan kesetiaan

pelanggan. Kondisi ini mengharuskan perusahaan untuk terus menerus melakukan

inovasi produk yang berorientasi pada kualitas produk untuk konsumen sekaligus

membantu mencapai tujuan organisasi.

Sebuah inovasi dapat didefinisikan dengan bermacam cara. Definisi

yang paling lazim diterima adalah bahwa inovasi merupakan sebuah ide atau

produk apapun yang dirasakan oleh calon adopter sebagai sesuatu yang baru. Ini
4

adalah definisi yang subjektif disebabkan karena diambil dari struktur pikiran

individu tertentu. Inovasi juga dapat didefinisikan secara objektif berdasarkan

kriteria di luar adopter. Menurut definisi ini, inovasi adalah sebuah ide, perilaku,

atau barang yang secara kualitatif berbeda dengan bentuk yang sudah ada.

Langkah-langkah inovasi terangkum dalam usaha penciptaan,

pengembangan dan implementasi dari produk, proses dan layanan baru dengan

tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan keunggulan kompetitif

(Nemati et. Al, 2010). Masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah

satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen

khususnya team pengembangan produk, karena sasaran konsumen yang dituju

tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang

mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Anggipora (2002,

dalam Pradana, 2010).

Berdasarkan teori-teori terdahulu yang telah ada dan penelitian-

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, banyak segala jenis badan usaha

yang menganggap pentingnya untuk melakukan inovasi pada kualitas dan

desain produk dalam rangka menciptakan minat beli konsumen, baik pada

badan usaha yang besar maupun UMKM. Salah satunya adalah All Craftsupply

Kota Jambi yang merupakan sebuah UMKM yang bergerak sebegai pendukung di

bidang busana.

Industri busana merupakan salah satu industri yang mengalami

perkembangan cukup signifikan pada masa ini. Hal ini terlihat dari semakin

banyaknya usaha-usaha yang bergerak dibidang busana, baik yang berskala besar
5

maupun rumahan serta semakin beragamnya model busana yang ada terutama

pada busana wanita. Kata busana sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang

artinya "perhiasan", namun dalam bahasa Indonesia terjadi pergeseran arti

"busana" mejadi padanan kata pakaian. Meskipun demikian, pengertian busana

dan pakaian ada bedanya, karena busana mempunyai konotasi "pakaian yang

indah atau bagus". Kesimpulannya, busana berarti "pakaian yang enak dipandang

mata, serasi, selaras dan harmonis dengan pemakaian dan kesempatan

pemakaian". Ini sesuai dengan arti semula dari kata benda busana yaitu

"perhiasan", sebagai sesuatu yang memiliki makna indah, bagus atau bernilai seni.

Dalam pakaian terdapat unsur estetika yang meliputi garis, arah, bentuk,

ukuran, tekstur, nilai gelap terang, dan warna. Perwujudan dari unsur desain ini

dapat berupa penambahan detail pada busana dengan tujuan menambah daya tarik

dan nilai jual pada busana tersebut. Banyak produk-produk dipasaran yang dapat

digunkan sebagai penambah detail pada busana yang salah satunya banyak

digunakan adalah detail 3D pada pakaian. Detail 3D biasanya berasal dari kain,

plastik, tembaga, dan lain-lain yang dibentuk menyerupai bunga, hewan, atau

bentuk abstrak lainnya.

Salah satu usaha yang menjadi penyedia produk 3D di Indonesia adalah

UMKM ALL Craftsupply yang berada di Kota Jambi. UMKM ALL Craftsupply

didirikan pada tahun 2015 dan pemasarannya lebih fokus secara daring agar dapat

mencakup pasar lebih luas. Untuk dapat bersaing dan tetap diminati oleh

konsumen, ALL Craftsupply selalu berusaha menjaga mutu dari produk yang

dihasilkannya dengan selalu menggunakan bahan-bahan yang berkualitas. Selain


6

itu ALL Craftsupply juga selalu melakukan inovasi dari produk-produk yang

dihasilkan dengan selalu menciptakan desain-desain baru hampir setiap

minggunya. Hal ini dilakukan agar konsumen tidak merasa bosan terhadap produk

yang sama dan konsumen memiliki pilihan yang lebih variatif saat berbelanja.

Tabel 1.1 Data Jumlah Konsumen ALL Craftsuplly tahun 2017


Bulan Jumlah Konsumen
Juli 125
Agustus 180
September 210
Oktober 260
November 330
Desember 400
Sumber : perusahaan ALL Craftsupply tahun 2017

Made Caesar Surya Dwi Putra dan Ni Wayan Ekawati (2017) dalam

penelitiannya yang berjudul Pengaruh Inovasi Produk, Harga, Citra Merek dan

Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Sepeda Motor Vespa

menemukan bahwa variable inovasi produk, harga, citra merek, dan kualitas

pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan atau

dengan kata lain inovasi produk, harga, citra merek, dan kualitas pelayanan dapat

meningkatkan loyalitas pelanggan sepeda motor Vespa di kota Denpasar.

Atia Rizky Setiana Putri dan Abdullah S.Pd, M.M (2015) dalam

penelitiannya yang berjudul Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Pada Konsumen Astra Motor Jakarta)

menemukan hasil bahwa Perilaku konsumen memberikan pengaruh terhadap

keputusan pembelian yakni sebesar 40.1% sedangkan terdapat faktor lain di luar
7

variabel yang diteliti penulis yang mempengaruhi keputusan pembelian sebesar

59.9%

Dany Prastyo dan Saino (2015) dalam penelitiannya yang berjudul

Pengaruh Inovasi dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Yoga Tablet Lenovo

di Surabaya, menemukan hasil adanya pengaruh secara simultan dan parsial antara

inovasi produk dan kualitas produk terhadap minat beli yoga tablet di took

smartphone Plaza Marina Surabaya dan inovasi produk merupakan variabel yang

paling dominan mempengaruhi minat beli.

Bayu Hendrawan dan Sri Setyo (2014) dalam penelitiannya yang berjudul

Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Minat Beli Mie Sedap Cup menemukan

bahwa variabel inovasi produk memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli

ketika variabel harga tidak mempengaruhi minat beli konsumen.

Jennifer Adji dan Prof. Dr. Drs. Hatane Semuel M.S (2014) dalam

penelitiannya yang berjudul Pengaruh Satisfication dan Trust Terhadap Minat

Beli Konsumen (Purchase Intention) di Starbucks The Square Surabaya,

menemukan bahwa variabel kepuasan dan kepercayaan memiliki efek yang

signifikan terhadap minat beli di Starbucks The Square Surabaya.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Made Caesar Surya Dwi Putra dan Ni Wayan Ekawati (2017) yang meneliti

Pengaruh Inovasi Produk, Harga, Citra Merek dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Loyalitas Pelanggan Sepeda Motor Vespa. Penelitian ini berbeda dengan

penelitian Made Caesar Surya Dwi Putra dan Ni Wayan Ekawati (2017) yaitu

pertama pada variabel yang digunakan, peneliti mengurangi variabel harga dan
8

citra merk serta mengganti variabel inovasi produk dan kualitas pelayanan

menjadi variabel kualitas produk dan variabel desain produk. Kedua peneliti

menggunakan unit analisis yang lebih kecil yaitu UMKM ALL Craftsupply di

Kota Jambi. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN

DESAIN PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA UMKM

ALL CRAFTSUPPLY JAMBI”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka

dirumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan, yaitu:

1. Apakah kualitas produk dan desain produk berpengaruh secara simultan

terhadap minat beli konsumen pada UMKM ALL Craftsupply Jambi?

2. Apakah kualitas produk berpengaruh secara parsial terhadap minat beli

konsumen pada UMKM ALL Craftsupply Jambi?

3. Apakah desain produk berpengaruh secara parsial terhadap minat beli

konsumen pada UMKM ALL Craftsupply Jambi?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk:


9

1. Mengetahui dan menganalisis secara empiris pengaruh kualitas produk dan

desain produk secara simultan terhadap minat beli konsumen pada UMKM

ALL Craftsupply Jambi.

2. Mengetahui dan menganalisis secara empiris pengaruh kualitas produk

terhadap minat beli konsumen pada UMKM ALL Craftsupply Jambi.

3. Mengetahui dan menganalisis secara empiris pengaruh desain produk

terhadap minat beli konsumen pada UMKM ALL Craftsupply Jambi.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi UMKM ALL Craftsupply Jambi

Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan atau bahan masukan dalam

meningkatkan penjualan pada UMKM ALL Craftsupply Jambi .

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat sebagai pelatihan intelektual, mengembangkan

wawasan berpikir yang dilandasi konsep ilmiah khususnya ilmu manajemen

pemasaran.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat memberikan wacana alternatif bagi praktisi mengenai

pengaruh kualitas dan desain produk terhadap keputusan pembelian

konsumen. Bagi pengembangan teori dan pengetahuan di bidang manajemen,

dapat dijadikan gambaran mengenai pengaruh kualitas dan desain produk


10

terhadap minat beli konsumen dan juga sebagai bahan referensi bagi pihak-

pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan

ini.

Anda mungkin juga menyukai