PENDAHULUAN
bergelut dalam bidang barang maupun jasa dimana setiap perusahaan selalu
pasar yang ada. Hal tersebut dapat membuat persaingan manjadi semakin ketat
tersebut akan memperoleh keuntungan yang besar dan pertumbuhan kearah yang
tertentu, maka semakin banyak pula pertimbangan yang harus dipilih oleh para
Tentunya konsumen tersebut akan memilih produk barang atau jasa yang sesuai
dituntut untuk lebih inovatif dalam menghasilkan produk barang maupun jasa,
sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para calon konsumen
mereka guna menarik perhatian konsumen dan menghadapi persaingan dari para
pesaing.
organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif
Pemasaran yang baik itu bukan kebetulan, melainkan hasil dari eksekusi dan
penting untuk mengetahui apa kelebihan, kekurangan, ancaman dari pesaing dan
trend atau mode yang sedang dianut pada saat tertentu. Dengan demikian
perusahaan dapat membuat strategi yang lebih efektif dan efisien dalam
Menurut Kotler dan Keller (2009) dalam (Liliani & Wiliana, 2018) ,
kinerja masa lalu dan merencanakan kegiatan masa depan. Para promotor
membutuhkan informasi yang tepat dan akurat, serta dapat dilakukan terhadap
perkembangan suatu negara, yang secara langsung maupun tidak langsung, akan
produk barang maupun jasa juga akan ikut meningkat. Jumlah penduduk yang
besar tersebut dapat menjadi pasar yang sangat potensial bagi perusahaan-
dan memahami perilaku konsumen mereka. Antara konsumen yang satu dengan
konsumen yang lain tidak seluruhnya memiliki perilaku yang sama oleh karena itu
pada konsumen yang tepat dengan cara yang tepat Kotler dan Keller (2009) dalam
(GS, 2022).
Menurut (Septiana, 2021), setiap masyarakat selalu mengembangkan
sistem ini sangat kompleks dan barang-barang ekonomis yang tersedia beraneka
dalam sistem ini, karena perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan
2021). Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh bebebrapa faktor, baik itu faktor
eksternal maupun faktor internal sehingga pada akhirnya perilaku konsumen akan
atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan Kotler dan Keler (2009)
teman-teman, dan preferensi atas nama merek dalam negeri serta garansi Kotler
(2005) dalam (Zainuddin et al., 2019). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
dalam (Susanti & Gunawan, n.d.) produk, harga dan promosi dapat
untuk membeli (Deni Tri Suhesti, Nisha Firda Amalia, 2021). Oleh sebab itu
untuk dapat mendapat perhatian konsumen maka pihak pemasar harus dapat
produk adalah jantung dari program pemasaran dari suatu organisasi dan biasanya
sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi,
harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah
manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa. Harga
berperan sebagai salah penentu dalam pilihan pembeli, karena konsumen akan
memutuskan apakah harga suatu produk sudah tepat atau belum. Keputusan
penetapan harga juga harus berorientasi pada pembeli. Ketika konsumen membeli
suatu produk, mereka menukar suatu nilai (harga) untuk mendapatkan suatu nilai
tidak akan membeli produk itu kembali. Jika konsumen menganggap harga berada
di bawah nilai produk atau sesuai dengan manfaat, maka konsumen tersebut
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah promosi. Promosi adalah
lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku (Napik et al., 2018).
Salah satu tujuan dari kegiatan promosi adalah agar informasi mengenai suatu
produk dapat diterima oleh para konsumen dan juga dapat untuk meyakinkan para
maka dengan adanya kegiatan promosi tersebut konsumen dapat dengan mudah
mendapat informasi mengenai produk yang dibutuhkan dan bagi produsen sendiri
produknya juga akan mudah dikenali oleh para konsumen. Semakin sering suatu
dalam pilihan dan mungkin juga merupakan niat untuk membeli merek yang
meliputi keputusan mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan
membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara membayarnya. Setiap individu
untuk rokok. Rokok memiliki prioritas kedua setelah beras. Pengeluaran untuk
rokok itu mengalahkan konsumsi yang lebih penting. Konsumsi untuk rokok itu
Indoesia semakin tak terkendali. Di 2021, satu dari tiga orang Indonesia merokok,
lagi, di 2021, remaja umur 15-19 tahun yang mengkonsumsi rokok mencapai
18,8%. "Jika dibiarkan terus menerus bisa mencapai 25%. Demikian disampaikan
dalam seminar soal rokok di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (18/3/2011). (Ade Irawan
– detikFinance)
sedemikian rupa sehingga menjadi produk olahan yang diminati oleh konsumen.
Bagi sebagian penduduk rokok adalah kebutuhan pokok. Mereka lebih baik tidak
makan dalam sehari daripada tidak merokok. Bahkan ada opini pada masyarakat
terutama perokok, bila tidak merokok maka mulut terasa asam. Selain itu juga,
rokok merupakan sahabat setia bagi peminum kopi karena lazimnya bila
seseorang merokok maka dia akan mengkonsumsi dan meminum kopi. Rokok
dibagi menjadi tiga jenis yaitu: rokok kretek, rokok filter dan rokok mild. Rokok
Kretek adalah rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan
cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok
Filter (RF) adalah rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus. Rokok
Putih adalah rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi
saus untuk mendapatkan efek yang beredar rasa dan aroma tertentu. Jenis rokok
Dalam tujuh tahun terakhir ini, pasar rokok jenis SKM mild mengalami
perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Untuk saat ini ada lebih dari 15
jenis rokok SKM mild yang beredar, seperti A-mild (PT. Hanjaya Mandala
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk), Surya Signature (PT. Gudang Garam Tbk),
G-Lite (PT. Gudang Garam Tbk), Classmild (PT. Nojorono Tobacco Indonesia),
Djarum Super Mezzo (PT. Djarum), Bentoel Mild (PT. Bentoel Internasional
Investama Indonesia Tbk), PROmild (PT. Gudang Garam Tbk), L.A. Lights (PT.
Tabel 1.1
Pangsa Pasar Rokok Mild di Indonesia Tahun 2021-2022
Tingkat
No Merek Tahun 2021 (%) Tahun 2022 (%) Pertumbuhan
(%)
1 Class Mild 30.5 25.8 -4.7
2 La Light 24.2 17 -7.2
3 A Mild 14.9 14.4 9.2
4 Pro Mild 2.1 1.6 -0.5
5 Star Mild 0.8 1 0.2
6 Lain-lain 37.2 40.2 3
Total 100 100 0
Sumber: Indonesia Consumer Profile MARS Indonesia 2022
bisnis cukup berat dan tidak mudah untuk mempertahankan marketshare yang
telah dimiliki. Apalagi kendalanya tidak hanya persaingan tersebut, tetapi juga
produk A Mild mengalami penurunan - 0,5 % tahun 2021-2022. Dari fakta diatas
menunjukkan bahwa persaingan dalam bisnis cukup berat dan tidak mudah untuk
hasil riset MARS. Survey dilakukan ke 100 perokok aktif rokok mild di daerah
Tabel 1.2
Data Pembelian Rokok Mild
Tabel 1.2 menunjukkan beberapa jenis rokok mild yang dikonsumsi oleh
perokok di daerah kampus STIE YASMI. Dari data diatas dapat dilihat bahwa
jenis rokok mild yang paling banyak dikonsumsi adalah Esse, A Mild dan Pro
Mild. Dari ketiganya yang paling banyak dikonsumsi adalah A Mild. Rokok Mild
YASMI”
diteliti.
sebagai berikut:
sejenis.
3. Kualitas produk A Mild masih kalah dengan rokok Mild yang lain.
data untuk diolah menjadi informasi yang diperlukan dalam penelitian skripsi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh hasil analisis
mengenai:
Mild.
maupun parsial.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi banyak pihak
industri kreatif di bidang rokok yang telah ditunjukan oleh teori dan
konsep sebelumnya.
1. Bagi Peneliti
a. Peneliti mendapatkan pengalaman langsung yaitu di bidang
2. Bagi Perusahaan