Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

PENGARUH KUALITAS PRODUK TAHU TEMPE ENGGAL JAYA TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG KONSUMEN DI KABUPATEN ENDE

OLEH :

1. AGUSTINA HELNI HARYATI ( 2020410213 )


2. SELA ABDURAHMAN ( 202041215 )
3. MARIA ANGELINA PEA ( 2020410217 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS FLORES
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan ekonomi di Negara-negara semakin meningkat dengan pesat hal
ini di tandai dengan banyaknya perusahaan selaku produsen yang menghasilkan barang dan
jasa atau produk-produk yang sejenis dengan berbagai macam kelebihan dari produk yang
dihasilkan oleh produsen. Dalam hal ini tentu konsumen yang paling di untungkan karena
konsumen, diberi kesempatan lebih luas untuk memilih produk sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya. Namun pada dasarnya, konsumen akan membeli suatu produk yang dapat
memuaskan keinginan tidak hanya dalam bentuk fisik tetapi juga manfaat dari produk
tersebut.
Keterpurukan ekonomi yang dialami semua kalangan mempengaruhi perilaku belanja
masyarakat sebagai konsumen. Dimana sekarang konsumen membeli produk dalam jumlah
yang sesuai dengan kebutuhannya. Konsumen membeli produk dengan dua alasan
yaitu,produk tersebut dibeli untuk di konsumsi sendiri atau membeli produk tersebut yang
kemudian di olah menjadi suatu produk baru untuk sebuah peluang bisnis yang dapat
menghasilkan laba atau keuntungan.
Agar laba yang diinginkan dapat di peroleh dengan maksimal, maka faktor yang sangat
penting untuk sebuah perusahaan adalah menciptakan dan juga mempertahankan pelanggan.
Menurut Philip Kotler (1997:6) kepuasan memiliki makna sebagai berikut: “kepuasan adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan kesannya terhadap
kinerja atau hasil suatu produk dan harapannya”.
Berkaitan dengan semakin ketatnya persaingan bisnis khususnya perusahaan tahu
tempe di Kabupaten Ende, maka untuk memenangkan persaingan sekaligus agar bertahan,
perusahaan tahu tempe Enggal Jaya melakukan berbagai strategi dalam menjalankan
bisnisnya. Selain harga yang mejadi pertimbangan lainnya yang tak kalah penting yaitu
kualitas dari pada tahu tempe Enggal Jaya tersebut. Produk-produk yang ditawarkan
perusahaan harus berorientasi pada kebutuhan pelanggan agar tercipta kepuasan pelanggan
dan perusahaan yang telah memiliki pelanggan berusaha agar pelanggan yang diciptakannya
dapat dipertahankan karena loyalitas pelanggan sangat penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan menurut Kotler, (1994).
Menurut Schnaars ( dalam Tjiptono, 1997:27),pada dasarnya tujuan dari sebuah bisnis
adalah menciptakan para pelanggan yang puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat
memberikan manfaat, diantaranya hubungan antar perusahaan dengan pelanggan menjadi
harmonis, memberikan dasar yang baik pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. Dan
terciptanya loyalitas pelanggan dan memberikan rekomendasi yang baik dari mulut ke mulut
(mounth of mounth).
Konsumen yang puas di harapkan akan menjadi konsumen yang loyal. Kepuasan
konsumen berkontribusi pada sejumlah aspek krusial seperti terciptanya loyalitas konsumen.
Konsumen yang puas adalah konsumen yang bersedia untuk datang kembali melakukan
pembelian /penggunaan dan menjadi referensi bagi konsumen potensial lainnya melalui
komenikasi mulut ke mulut yang positif.
Dalam penelitiannya Cronin dan Taylor (1992) menyatakan bahwa kepuasan
konsumen berpengaruh signifikan terhadap keinginan membeli dan kualitas layanan
mempunyai pengaruh yang kecil terhadap pembeliaan kembali dibandingkan dengan
kepuasan konsumen. Penelitiaan ini memberikan penjelasan bahwa kepuasan konsumen
berpengaruh kepada loyalitas konsumen yang didefenisikan sebagai keinginan untuk
melakukan pembelian kembali.
Kualitas produk dapat di tingkatkan melalui penambahan fitur-fitur produk yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan,begitu juga pada harga. Berkaitan dengan loyalitas
pelanggan, kepuasan pelanggan terjadi setelah mengkonsumsi uatu jasa yang dibelinya.
Pelanggan akan mengevaluasi pengalaman penggunaan suatu jasa untuk memutuskan
apakah mereka akan menggunakan kembali jasa tersebut. Sangat penting bagi
perusahaan untuk berfokus pada kepuasan pelanggan karena pelanggan kebih mudah
mengubah pikirannya apabila mendapatkan yang lebih baik. Pelanggan yang tidak puas
akan selalu mengganti produk mereka dengan produk pesaing. Artinya jika kepuasan
pelanggan meningkat maka pelanggan akan loyal terhadap jasa atau produk yang telah
digunakan tersebut.
Menurut Kotler (1997:52) kepuasan pembeli merupakan funsi dari pandangan
terhadap kinerja produk dan harapan pembeli. Menurut Kotler (1997:16) menyatakan
bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu,kinerja dan pelegkap
yang inofatif yang terbaik, manajer di dalam organisasi berorientasi pada produk yang
unggul dan terus menyempurnakan.
Hal ini membuat peneliti ingin menganalisa tingkat kesetiaan pelanggan tahu tempe
ini berdasarkan tingkat kepuasan mereka. Berdasarkan uraian diatas, penulis
berkeinginan untuk melakuakn penelitian yang berjudul: “ Pengaruh Kualitas Produk
Tahu Tempe Enggal Jaya Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Konsumen di
Kabupaten Ende”.

B. Perumusan Masalah
Beradasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diambil perumusan masalah
sebagai berikut:
 Apakah kualitas produk Tahu Tempe Enggal Jaya berpengaruh terhadap
keputusan pembelian ulang konsumen di Kabupaten Ende?

C. Tujuan Penelitian
Peneliti melakukan penelitihan ini bertujuan untuk mengetahuhi apakah kualitas
produk tahu tempe enggal jaya berpengaru terhadap keputusan pembelihan ulang
konsumen di Kabupaten Ende
D. Manfaat

Hasil penelitian di harapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi penulis
Penelitian ini memberikan manfaat berupa informasi mengenai ilmu-ilmu dan
pengetahuan yang didapat langsung dari pihak perusahaan yang berdasarkan sumber
data yang diperoleh.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi untuk mempertahankan pelanggan terhadap
minat keputusan pembelian ulang produk tahu tempe Enggal Jaya.
3. Bagi akademis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan sumber referensi bacaan
untuk meningkatkan pengetahuan terhadap kajian ilmu –ilmu manajemen ( manajemen
pemasaran ). Dimana teori yang diterapkan yaitu teori 4 P yaitu : Product,
Price,Place,dan Promotion dan teori perilaku konsumen
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI
1. Teori bauran produk
bauran produk adalah kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan
penjual tertentu kepada pembeli. Bauran produk mencakup berbagai aspek yaitu
memiliki lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi tertentu.
Seringkali kita mendengar dan membaca tentang konsep bauran pemasaran
(marketing mix) adalah sebagai sebuah konsep yang terus berkembang, demikian juga
dalam hal implementasinya. Dalam konteks manajemen ritel modern, dikenal juga
konsep tentang bauran eceran (retailing mix). Konsep dari bauran eceran ini
sebenarnya merupakan jantung atau penggerak dari semua aspek operasional dari
manajemen ritel. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian bauran eceran
(retailing mix) menurut para ahli: Menurut Dunne, Lusch dan Griffith dalam Bob
Foster (2008:51) mengatakan bahwa definisi dari bauran eceran (retailing mix)
adalah: “kombinasi dari merchandise, harga, periklanan dan promosi, pelayanan
konsumen dan
2. TEORI MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, penerapan, dan
pengendalian program – program yang dilaksanakan untuk menciptakan , membangun
dan mempertahankan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pembeli sasaran
dalam rangka tujuan proses itu melibtkan lebih dari sekedar mendapat cukup
pelanggan bagi output perusahaan saat ini. Lebih dari sekedar merancang strategi
untuk menarik konsumen baru dan menciptakan transaksi dengan , perusahaan
sekarang ini berfokus pada mempertahankan pelanggan saat ini dan membangun
hubungan jangka panjang melalui penawaran nilai dan kepuasan yang unggul bagi
pelanggan .perusahaan saat ini – besar atau kecil, pencari laba atau nirlaba , domestic
atau global benar –beanr fokus pada konsumennya dan berkomitmen pada
pemasaran.pemasaran berupaya menarik konsumen dengan menjanjikan nilai yang
unggul dan tetap mempertahankan konsumen lama dengan memberikan kepuasan .
agar, sukses perusahaan harus benar- benar berfokus pada pasar. Pemasaran adalah
proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka ingin dan butuhkan melalui penciptaan dan pertukaran barang dan nilai
dengan pihak lain (kloter dan Armstrong,2004).
Philip Kotler (2007) menyatakan, pemasaran adalah fungsi bisnis yang
mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi sekarang dan
mengukur seberapa besar pasar yang akan dilayani , menetukan pasar sasaran mana
yang paling baik dilayani organisasi , dan menetukan berbagai produk , jasa dan
program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Dengan demikian pemasaran
berperan sebagai penghubung. Dengan demikian,pemasaran berperan berperan
sebagai penghubung antara kebutuhan masyarakat dengan pola jawaban ekonomi
yang diperlukan . pentingnya pemahaman tentang konsumen dapat ditemukan pada
defenisi pemasaran (marketing), yaitu kegiatan manusia yang ditujukan utntuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Dari defenisi diatas
muncul dua kegiatan pemasaran utama. Pertama, pemasar berusaha untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran mereka. Kedua, pemasaran
meliputi studi tentang pertukaran dimana terdapat dua pihak yang mentransfer
sumber daya antara keduanya. Bagi para pemasar untuk menciptakan pertukaran yang
berhasil , mereka harus memahami faktor –faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.

3. TEORI 4 P DALAM PEMASARAN


 TEORI PRODUCT (PRODUK)
Produk adalah jantung dari bauran pemasaran. Semua aktivitas
pemasaran dimulai dengan produk. Bauran produk adalah seluruh rangkaian
produk yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggannya.
Keputusan mengenai bauran produk akan bergantung pada banyak faktor seperti
:
 Rancangan
 Fitur
 Nama merk
 Variasi produk
 Kualitas
 Jasa
 Pengemasan, pengembalian, dll.

 TEORI PRICE (HARGA)


Harga adalah nilai moneter yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
memperoleh atau memiliki produk suatu perusahaan. Ini adalh komponen hasil
pendapatan yang penting bagi perusahaan. Keputusan bauran harga perlu
mempertimbangkan variable pemasaran di bawah ini:
 Metode penetapan harga ; kebijakan; strategi
 Benefit
 Diskon,rabat
 Periode pembayaran
 Kebijakan kredit
Strategi penetapan bisnis anda harus selaras dengan tujuan.keselurahan
organisasi anda agar dapat berbaur dengan lancar. Harga atau price merupakan
nilai moneter yang harus dibayar oleh pelanggan agar bisa memiliki produk
yang diinginkan dari suatu perusahaan. Komponen inilah yang sangat penting
agar perusahaan bisa meraih keuntungan.Karena harga seperti pedang bermata
dua, jadi perusahaan harus menentukan harga dengan sangat hati-hati. Jika
produk diberikan harga tinggi maka orang-orang akan melihat bahwa produk
yang dihasilkan berkualitas, namun sayangnya produk hanya ditempatkan di
spot-spot yang terbatas. Maka dari itulah perusahaan harus mengetahui
bagaimana menetapkan harga yang sesuai agar membuat strategi pemasaran 4p
efektif.Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan keputusan
bauran harga, antara lain:
 Metode penetapan harga, kebijakan, strategi.

 Benefit.
 Diskon, rabat.
 Periode pembayaran.
 Kebijakan kredit.

 PROMOTION (PROMOSI)
Salah satu teknik dari strategi pemasaran 4P melayani dengan dua
tujuan. Pertama, memberitahukan kepada calon pelanggan mengenai produk
yang perusahaan Anda jual, dan yang kedua mengajak calon pelanggan untuk
membeli produk tersebut. Cara ini terbilang sangat efektif untuk
mempromosikan suatu produk, meskipun harus menciptakan keadaan yang
kondusif.

Ada enam elemen utama dari promosi, antara lain:

 Periklanan.
 Penjualan pribadi.
 Hubungan Masyarakat
 Pemasaran langsung.
 Publisitas -media sosial, cetak, dan lain sebagainya.
 Promosi penjualan.

 PLACE (TEMPAT)\ DISTRIBUSI


Tempat atau distribusi fisik memang memiliki kaitan yang erat dengan
pengalihan kepemilikan produk dari produsen ke pelanggan. Margin
keuntungan suatu perusahaan tentu bergantung dari seberapa cepat Anda bisa
menyerahkan barang.
Loyalitas brand akan semakin tinggi jika penyerahan barang juga
semakin cepat. Maka dari itulah faktor tempat sangatlah penting dalam strategi
pemasaran 4p ini untuk memastikan daya saing produk di pasar.
Dan di bawah ini merupakan elemen-elemen dari place (tempat) atau
distribusi yang perlu diketahui:

 Saluran distribusi.
 Keputusan pergudangan.
 Penanganan produk.
 Logistik.
 Kontrol inventaris.
 Proses pemesanan.
 Cakupan.
 Pentingnya Strategi Pemasaran 4P

Dasar-dasar dari pemasaran bauran dilandaskan pada strategi pemasaran 4P


yang akan meningkatkan kesuksesan produk perusahaan Anda dengan
memberikan berbagai manfaat, antara lain seperti:

1) Menciptakan sinergi.

Strategi pemasaran 4P (Produk, Harga, Promosi, dan Tempat) jika


dikombinasikan dengan baik maka bisa menciptakan sebuah koordinasi yang
memberikan promosi tepat untuk produk dari perusahaan Anda.

2) Loyalitas dan nilai merek.

Yang kedua adalah pendekatan yang berfokus pada kebutuhan pelanggan


dan kepuasan pelanggan juga. Produk yang diciptakan harus dipastikan
menghasilkan loyalitas dan brand awareness yang baik di mata konsumen atau
pelanggan agar strategi pemasaran 4p Anda bekerja.

3) Berfungsi untuk bisa mendekatkan pelanggan.

Fitur seperti produk, harga, dan tempat berusaha untuk bisa


memperhitungkan harapan dari pelanggan. Aspek promosi bisa memberikan
pelanggan apa yang ditawarkan oleh perusahaan Anda sehingga dengan demikian
posisi produk juga akan lebih baik. Secara perlahan, hubungan antara konsumen
dan bisnis Anda dapat terjalin dengan baik

4) Memungkinkan integrasi yang tepat.

Selanjutnya adalah memungkinkan integrasi yang tepat. Perencanaan dari


strategi pemasaran 4P pasti sangat membutuhkan pemikiran yang kritis dan
persepsi. Jika keduanya digabungkan dengan benar, maka produk dari perusahaan
Anda akan tersimpan di dalam benak pelanggan Anda

5) Panduan dalam mengambil keputusan yang tepat.

Keputusan yang tepat bisa Anda dapatkan dengan ketergantungan dan sifat
yang menyeluruh dari adanya salah satu elemen di atas.

6) Volume penjualan lebih tinggi.

Dan yang terakhir, hasil dari semua upaya tersebut yaitu adanya kepuasan
pelanggan yang lebih tinggi, penjualan produk akan lebih meningkat, pangsa
pasar juga akan tinggi.
4. TEORI PERILAKU KONSUMEN

Teori perilaku konsumen adalah studi yang mempelajari bagaimana konsumen


mencari, memilih, membeli, menggunakan, dan mengevaluasi suatu barang atau jasa
dalam memenuhi kebutuhannya. Dikutip dari buku Ekonomi Manajerial: Teori dan
Pendekatan (2021) karya Lora Ekana Nainggolan dkk, teori perilaku konsumen
berusaha menjelaskan sikap konsumen saat membelanjakan pendapatannya untuk
memperoleh alat pemuas kebutuhan. Selain menjabarkan sikap konsumen, teori ini
juga dipakai untuk mendapat kurva permintaan dalam perspektif ekonomi. Baca juga:
Disonansi Kognitif dalam Perilaku Konsumen Teori ini membantu perusahaan
memprediksi kapan konsumen akan melakukan pembelian. Sehingga perusahaan bisa
mengidentifikasi langkah-langkah apa saja yang dibutuhkan untuk memengaruhi
pikiran dan sikap konsumen.

 ada empat faktor yang memengaruhi teori perilaku konsumen, yakni ;

 Faktor budaya Adalah faktor yang menentukan perilaku konsumtif konsumen


terkait kebutuhan atau keinginannya atas produk dan layanan.
 Faktor sub-budaya Faktor yang memengaruhi perilaku konsumen ini datang dari
kebudayaan, seperti agama, suku bangsa, kewarganegaraan, serta wilayah
geografis.
 Kelas sosial Adalah faktor penentu perilaku konsumtif yang berkaitan dengan
nilai, norma, dan strata sosial seseorang sebagai anggota kelompok masyarakat.

ADA 2 JENIS PERILAKU KONSUMEN

1. Perilaku konsumen rasional

Menurut KBBI, rasional berarti menurut pikiran dan pertimbangan yang logis.
Dalam melakukan konsumsi, konsumen dapat melakukannya secara rasional.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan tersebut dapat dikatakan rasional apabila:

 Produk yang dikonsumsi dapat memberikan rasa puas dan memiliki nilai
guna yang optimal.
 Produk tersebut betul-betul dibutuhkan konsumen, bukan keinginan
semata.
 Konsumen mempertimbangkan kualitas produk yang terjamin.
 Konsumen mempertimbangkan kemampuan ekonominya sebelum
melakukan transaksi.

2. Perilaku konsumen irasional


Kamu tentu tahu bahwa irasional adalah lawan kata dari rasional. Menurut
KBBI, irasional berarti tidak berdasarkan akal (penalaran) yang sehat. Ternyata,
dalam melakukan kegiatan konsumsi, konsumen juga dapat bertindak irasional.
Sebuah kegiatan konsumsi dapat dikatakan irasional apabila:

 Konsumen membeli produk karena tertarik pada promosi dan iklan, bukan
berdasarkan kebutuhan.
 Konsumen hanya mau menggunakan merek terkenal.
 Konsumen membeli produk demi gengsi semata.

Prinsip dalam Analisis Perilaku Konsumen

Pada saat melakukan analisis terhadap perilaku konsumen, terdapat sejumlah


prinsip dasar yang harus kamu pikirkan, di antaranya:

1. Pendapatan yang terbatas

Hal ini adalah masalah ekonomi bagi konsumen. Untuk menyiasatinya, ia


harus berpikir bijak sebelum melakukan kegiatan konsumsi agar tercipta
keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Jika konsumen butuh
meningkatkan konsumsi suatu produk, ia tentu perlu mengurangi konsumsi produk
lainnya.

2. Kemampuan konsumen dalam membedakan biaya dan manfaat

Biaya dan manfaat adalah hal penting yang selalu diperhatikan konsumen
sebelum membeli suatu produk. Jika ada dua macam produk dengan harga sama,
konsumen akan memilih produk dengan manfaat yang lebih besar. Begitupun jika
ada dua macam produk dengan manfaat sama, konsumen akan memilih produk
dengan harga yang lebih rendah.

3. Adanya hukum berkurangnya tambahan kepuasan

Terdapat sebuah hukum ekonomi yang memaparkan bahwa semakin


banyaknya jumlah produk yang dikonsumsi seseorang, maka semakin kecil
kepuasan atau manfaat yang dapat dihasilkan. Jika ada tambahan biaya, konsumen
cenderung akan beralih ke produk lain.

Contoh perilaku konsumen

1. Mengenali masalah

Sebelumnya, mari kenalan dengan Ari yang sedang galau karena bingung
memikirkan transportasi untuk pergi ke kantor. Ari menimbang untuk membeli
kendaraan pribadi karena kantornya sulit dijangkau transportasi umum.

Pada tahapan ini, Ari sebagai konsumen berhadapan dengan suatu masalah,
yaitu kesulitan untuk pergi ke kantor karena nggak ada transportasi yang memadai.
2. Mencari informasi

Setelah yakin untuk membeli kendaraan pribadi, Ari kemudian mencari


informasi seputar kendaraan yang cocok, mulai dari mobil hingga sepeda motor. Di
tahap ini, Ari mulai mencari informasi seputar produk yang bisa menyelesaikan
masalahnya,

3. Evaluasi

Setelah membandingkan informasi yang didapatnya, Ari memutuskan untuk


membeli sebuah sepeda motor matic karena sesuai dengan bujet yang ia miliki dan
efisien untuk berkendara ke kantor.

Tahapan ini disebut evaluasi karena konsumen membandingkan informasi


yang sudah didapat agar bisa mengambil keputusan terbaik.

4. Mengambil keputusan

Ari pun kemudian pergi ke dealer motor untuk melihat-lihat tipe yang ada.
Dari situ, ia memutuskan untuk membeli sebuah motor matic 109.5 cc karena
sesuai dengan kebutuhannya.

Pada poin ini, Ari masuk ke tahap pengambilan keputusan karena ia sebagai
konsumen sudah bisa mengambil keputusan barang yang dibeli.

5. Setelah pembelian

Setelah menggunakan motor barunya, Ari merasa bahwa kini mobilitasnya


lebih cepat dan efisien. Inilah tahap terakhir dalam perilaku konsumen, yaitu tahap
setelah pembelian. Pada tahapan ini, konsumen memberikan respons terhadap
barang yang sudah dibeli, apakah sesuai ekspektasi yang diharapkan atau justru
tidak.

Kesimpulan

Dari sini, bisa disimpulkan bahwa ternyata Teori Perilaku Konsumen


membahas tentang tahapan yang dilalui oleh konsumen sebelum memutuskan
untuk membeli suatu produk. Perilaku ini dipengaruhi beberapa faktor, seperti
psikologis, sosial, dan pribadi.

5. KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG

Keputusan pembelian ulang (repurchase) mempunyai defenisi menurut Peter


dan Olson (2002), yaitu kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali
atau beberapa kali. Dari defenisi tersebut dapat dikatakan bahwa adanya niat
dari pelanggan untuk kembali membeli produk atau jasa yang sama.
Keputusan pembelian ulang (kotler, 2012:202), pengalaman konsumen dalam
mempelajari, melakukan pemilihan dan siap untuk melakukan pembelian ulang dalam
menggunakan produk. Adapun pendapat Suharso (2010 : 83), mengemukakan
keputusan pembeliamn situasi dimana konsumen telah menentukan pilihan ,
melakukan pembelian produk serta mengkonsumsimnya. Suharno (2010 : 96)
mengemukakan keputusan konsumen dimana mereka telah menentukan choice produk
, melakukan pembelian produk serta mengkonsumsi produk tersebut.Dapat
disimpulkan bahwa keputusan pembelian ulang yaitu tingkah laku konsumen dalam
choicedan memutuskan to buying atau tidak terhadap suatu produk dan siap
melakukan pembelian ulang dalam menggunakan produk. Berikut tahap –tahap
pengaambilan keputusan konsumen dalam buying (Kotler dan Keller , 2016 : 195),
antara lain : problem Recognition,sSearch,Alternative,Evaluation,Choice,and Out
Comes.

6. KUALITAS PRODUK

Karakter dari suatu produk atau jasa bergantung dari kemampuan dalam
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan (Kotler, 2009 : 143) produk yang dinilai
sesuai dengan stabdar ukur yang telah ditetapkan (Handoko, 2002 : 23), kemampuan
suatu perusahaan untuk memberikan karakteristik suatu produk maka konsumen dapat
mengenali produk (Sciifman dan Kanuk , 2007). Strategi mengalahkan pesaing
dengan menunjukkan dari berbagai fungsi meliputi endurance,comrade,and excat
dalam penggunaan (Kotler dan Amstrong,2008).

Kualiatas produk yaitu gabungan dari seluruh cirri –ciri produk meliputi
marketing,planning, production, and keeping untuk memenuhi harapan – harapan
konsumen . adapun tiga hal yang mendasar mempengaruhi suatu produk yaitu price,
supply, and quality. Adapun dimensi kualitas produk yang lain menurut (Pride and
Ferrel, 2010: 317) , sebagai berikut :

a) Level of quality , jumlah kualitas yang dimiliki oleh suatu produk dengan
membandingkan anatara produk satu dengan yang lain .
b) Costintencyof quality, mengaku pada sejauh mana suatu produk memiliki
kualitas pada level yang sama dalamwaktu lama. Konsisten berarti memberikan
kualitas yang mereka harapkan setiap mereka membeli suatu produk.

B. HIPOTESIS
Hipotesis penelitian ini sebagai berikut :
 Ada pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen yang langsung
membeli/memperoleh produk tahu tempe di perusahaan.
 Ada pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen yang membeli di
pasar Mbongawani, Potulando, dan Wolowona.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu
Lokasi : 1. Perusahaan tahu tempe Enggal Jaya
2. Pasar Mbongawani, Potulando, dan Wolowona
3. Penjual Gorengan

Waktu : Tanggal 21 November – 26 November 2022

1. Populasi dan Sampel


(Sugiyono, 2007) mengemukakan bahwa populasi adalah seluruh data yang
menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna aplikasi marketplace Shopee. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling.
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling
karena peneliti tidak mengetahui jumlah populasi generasi millenial secara pasti.
Penelitian menggunakan non-probability sampling dengan metode pengambilan
sampel yang dilakukan adalah random sampling.Menurut (Sugiyono, 2010) non-
probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan setiap
elemen (anggota) dalam suatu populasi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
anggota sampel. Teknik sampel Simple Random Sampling kemudian digunakan, di
mana anggota populasi diambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi (Sugiyono, 2010). Sampel merupakan sebagian atau perwakilan dari
populasi dan memiliki karaktertistik sama dengan populasi tersebut (Hadi, 2009).
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktertistik populasi (Sugiyono, 2019).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Indonesia yang
pernah berbelanja menggunakan aplikasi Shopee tanpa batasan umur. Sampel
minimum menurut (Hair et al, 2012) yang harus dipenuhi adalah sebanyak sepuluh
kali dari jumlah variabel. Dikarenakan jumlah populasi yang sangat banyak, peneliti
mengambil contoh beberapa sampel yang ditentukan dalam batas waktu tertentu dan
didapatkan jumlah sebanyak 50 respon untuk menjadi sampel dalam penelitian ini.

2. METODE PENGUMPULAN DATA


Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan dengan membagi
kuesioner kepada responden serta melakukan observasi langsung ke lapangan.
3. INSTRUMEN PENELITIAN
Pertanyaan-pernyataan dalam alat penelitian ini berbentuk pertanyaan
tertutup. Responden hanya perlu memilih jawaban dari sangat setuju hingga sangat
tidak setuju berdasarkan persepsi responden. Empat alternatif, berisi pilihan jawaban
dalam pendekatan skala tingkat (likert) mengenai derajat persetujuan responden
terhadap pernyataan-pernyataan yang disajikan, dengan keterangan sebagai berikut:
 Sangat Setuju (SS), 4 poin untuk skornya
 Setuju (S), 3 poin untuk skornya
 Tidak Setuju (TS), 2 poin untuk skornya
 Sangat Tidak Setuju (STS), 1 poin untuk skornya

KUESIONER
PENGARUH KUALITAS PRODUK TAHU TEMPE ENGGAL JAYA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN ULANG KONSUMEN DI KABUPATEN ENDE

A. Identitas Responder
Berikantanda (√)padajawabananda
1. Nama :
2. Jeniskelamin : a. Pria b. Wanita
3. Alamat :
4. Profesi :

B. Daftarpernyataan

Berikantanda (√) padakolomjawaban yang telahdisediakan

SS = SANGAT SETUJU N = NETRAL

S = SETUJU TS= TIDAK SETUJU

STS= SANGAT TIDAK SETUJU

SS S N TS STS
Pernyataan
5 4 3 2 1
X
X1
kualitasproduktahutempesesuaidengankinerjakariawan
kinerjakaryawanmendukungprosesproduksitahutempeEnggal Jaya
yang bermutudanberkualitas
kariawan yang
kreatiftentusetiapproduksiakanmenghasilkanproduk yang
samakualitas
X2
Tahu Tempe Enggal Jaya tidakmudahlembekdanrusak
Tahu Tempe Enggal Jaya bisabertahanlebihdari 2 hari
Tahu Tempe Enggal Jaya ketahananprodukberubah-ubah

X3
selalumembelitahutempediEnggal Jaya
rasa tahutempeEnggal Jaya lebihenak
TahutempeEnggal Jaya sangatbermanfaatuntuksaya
X4
PelayanankaryawantahutempeEnggal Jaya sangatbaik
Pelayananpenjualtangankeduadipasar yang
menjualproduktahutempeEnggal Jaya jugaramahdanbaik
Pelayanannyajugauletsehinggatahutempe yang
dikemasiturapidantidakrusak
Y
Y1
SayamemutuskanpembelihanproduktahutempeEnggal Jaya
karenapilihanproduknyabagusdanberkualitas
SayamemutuskanmembeliproduktahutempeEnggal Jaya
karenabanyakpilihandanjenistahutempe yang dijual
SayamemutuskanmembelitahutempeEnggal Jaya
karenatidakmengecewakan
Y2
Sayamembelitahutempedioto yang menjualtahutempeEnggal Jaya
Sayamembeliproduktahutempedipenjualdipasarpasaryangadadikabupate
nende
TahutempeEnggal Jaya selaludiantarketempatpemesanan

Y3
Sayamembelitahutempedipagiharikarenabanyakoto yang menjualtahutmpeEnggal
Jaya
Sayamembelitahutempepadapagiharilangsungdiperusahaanuntukdiolahmenjadiusah
a (PenjualGorengan)
Sayabisamembelitahutempekapansajakarenadipasarbanyakpenjualnya
Y4
SayamembeliproduktahutempeEnggal Jaya karenasesuaidengankebutuhan
SayamembeliproduktahutempeEnggal Jaya dalamjumlah yang
banyakuntukdiolahmenjadiprodukusaha (penjualgorengan)
Juamlahproduk yang dibelidiperusahaandandipasarpenjualtangankeduaituberbeda
Y5
SayamemutuskanmembeliproduktahutempeEnggal Jaya karenametodepembayaran
yang mudah
SayamemutuskanpembelianproduktahutempeEnggal Jaya karenametodepembayaran
yang tidakrumit
Metodepembayaran yang
mudahdimengertimendorongsayauntukmembeliproduktahutempeEnggaljaya

Anda mungkin juga menyukai