Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS DAYA SAING WISATA UNTUK MEMBANGUN PEREKONOMIAN

DAERAH DI KABUPATEN SUMBA TENGAH

PROPOSAL

OLEH

FIRMUS RADA DOSA

2019430973

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS FLORES

ENDE

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
KaruniaNya, sehingga dapat menyelesaikan Proposal ini dengan baik. Proposal ini ANALISIS
DAYA SAING WISATA UNTUK MEMBANGUN PEREKONOMIAN DAERAH DI
KABUPATEN SUMBA TENGAH

Proposal ini ditulis sebagai syarat untuk mendapatkan nilai dari mata kuliah Seminar
Perencanaan Pembangunan di program studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Flores.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
dalam penulisan Proposal ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Proposal ini masih ada
kelemahan ataupun kekurangan untuk itu penulis berharap masukan yangh membangun. Penulis
berhararap Proposal ini bermanfaat bagi pembaca.

Ende, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

1.2.RUMUSAN MASALAH

1.3.TUJUAN PENELITIAN

1.4.MANFAAT PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.LANDASAN TEORI

2.1.1 DAYA SAING

2.1.2 PENGERTIAN ANALISIS

2.2.REVIEW PENELITIAN TERDAHULU

2.3.KERANGKA BERPIKIR

BAB III METODIOLOGI PENELITIAN

3.1. METODIOLOGI PENELITIAN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang pada awal proses
pembangunannya lebih mengarah pada strategi pembangunan ekonomi tidak seimbang.
Pemilihan strategi tersebut bisa dilihat dari kebijakan-kebijakan dalam proses pembangunan
seperti pembangunan yang mendorong sector industri pariwisata sebagai pemimpin sector
yang lain (leading sector). sehingga bisa mendorong pertumbuhan di sector-sektor lain,selain
itu dalam konteks spasial (ruang),dengan terbatasnya sumber daya pembangunan maka
kebijakan pembangunan yang di ambil adalah menentukan daerah –daerah tertentu sebagai
pusat pertumbuhan . kebijakan yang sesuai untuk menangani permasalahan yang ada di suatu
daerah untuk mencapai pembanguan daerah yang ideal adalah dengan menerapkan otonomi
daerah. Industry periwisata merupakan salah satu industry yang mempunyai potensi besar
dalam menyumbang besaran Gross Domostic Product suatu Negara,sehingga hal ini
menyebabkan daerah berlomba-lomba memperkenalkan potensi periwisata yang dimilikinya
sehingga dapat menarik kunjungan wisata.
pariwisata di Indonesia dalam beberapa tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan
menurut laporant The Travel & Tourism . Report yang dirilis WEF (World Economic
Forum ) pada tahun 2019 pariwisata menepati urutan ke-40 dari 140 negara indeks daya
saing pariwisata Indonesia berada di peringkat ke empat. Sebagai penghasil devisa terbesar di
bawah minyak, gas bimi ,batu bara,minyak kelapa sawit,dan karet olahan dengan nilai devisa
sebesar 15 Milyar USD (Kementrian pariwisata 2019).perkembangan sector pariwisata
tersebut tidak hanya berdampak pada peningkatan penerimaan pendapatan daerah namun
juga telah mampu memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan pekerjaan
baru di kabupaten sumba tengah dalam mengatasi penganguran di daerah.pariwisata dapat di
gambarkan sebagai produk bersaing bila daerah tujuan wisata menarik ,kompetatif dari segi
kualitas di bandingkan dengan produk dan jasa dari darah tujuan wisata lain. Daya saing
sector wisata adalah kapasitas usaha pariwisata untuk menarik pengujung asing maupun
domestic yang berkunjuk pada suatu tujuan wisata tertentu kususnya tempat wisata yang ada
di kabupaten sumba tengah, pulau sumba khususnya sumba tengah menyimpan banyak
keindahan alam dan budaya serta antraksi yang bisa di kembangkan menjadi daya tarik bagi
wisatawan.potensi wisata itu tidak kalah menarik jika di bandingkan dengan daerah-daerah
lain di NTT oleh karna itu perlu langkah –langkah strategis dan taktis dalam mendukung
perkembangan pariwisata di sumba tengah agar semakin terkenal dan banyak di mintati,
sehingga dapat memperbaiki perekonomian daerah,pengembangan pariwisata sumba tengah
tidak terlepas dari dukungan semua pihak pemerintah,swasta,dan masyarakat harus bersama-
sama mendukung upaya pembangunan upaya di sumba tengah pemerintah pusat dibawah
pemerintah presiden Joko widodo telah menetapkan sektor pariwisata sebagai sektor ungulan
bersama dengan sektor pertanian dan perikanan,pariwisata merupakan salah satu sektor
ekonomi terbesar dan tercepat pertumbuhannya.oleh karna itu pariwisata menjadi primadona
dalam program pembangunan nasional,karena pariwisata yang berhasil mengerakkan roda
perekonomian ,mendatangkan devisa,menciptakan lapangan pekerjaan ,serta
mengembangkan usaha masyarakat.sektor pariwisata telah melalui studi dan kajian yang
dalam sebelum menetapkan sebagai salah satu sektor ungulan di bandingkan dengan sektor
menyumbang devisa yang lain seperti pertambangan.indonesia mencangkan pertumbuhan
kontribusi terhadap PDB menjadi 15 % di tahun 2019 dari 9% di tahun 2014 suatu target
yang fantastis itu berarti dalam 5 tahun target kedatangan wisatawan mancanegara harus
meningkat dari 9 juta orang menjadi 20 juta orang. Tugas semua kementrian terkait dan
pemerintah daerah dalam mendukung pencanagan tersebut dan dapat terlelisasi.kondisi
pariwisata di sumba tengah dibandingkan dengan kabupaten sumba timur ,sumba barat,dan
sumba barat daya sumba tengah jauh tertinggal dari berbagai macam aspek .hal ini dibutikan
dengan data yang ditampilkan atau di miliki oleh asisten Deputi pengembangan destinasi
regional III kementrian pariwisata.dari data yang ada jumblah kunjungan wisatawan ke
sumba tengah yang di miliki oleh kementrian pariwisata adalah 0 (nol) .hal ini tidak selaras
dengan kondisi yang ada dimana didapati ada kunjungan wisatawan ke sumba tengah.
Begitu juga dengan kesiapan regulasi yang mendukung pengembagangan
pariwisata.diketahui sumba tengah belum memiliki Peraturan Daerah Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata (RIPPDA) padahal perda tersebut sangat penting dalam
mendukung pengembangan sektor pariwisata di sumba tengah perda tersebut juga adalah
syarat dari kementrian pariwisata untuk memberikan dukungan angaran baik membangun
fisik maupun pengangaran lainnya .selain itu destinasi pariwisata juga belum terdata dengan
baik sehingga belum mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.air bersih yang menjadi
syarat mutlak dalam pengembangan destinasi pariwisata belum ada sehingga menyulitkan
wisatawan untuk merencanakan kunjungan ke sumba tengah,hal ini juga berpengaruh pada
investor yang ingin berinvestasi di sumba tengah akses menuju destinasi pariwisata adalah
syarat utama suatu destinasi wisata ramaei di kunjungi oleh wisatawan, dari kondisi yang ada
akses menuju destinasi wisata sumba tengah belum memadai sehingga destinasi yang ada
kurang di minati.peningkatan daya saing wisata yang di tandai dengan meningkatnya arus
wisatawan yang berkunjung di sumba tengah diharapkan mampu mengerakan
perekononomian masyarakat, meningkatkann pendapat asli daerah dan meningkatkan
investasi serta membuka kesempatan kerja bagi masyarakat
Walaupun kabupaten-kabupaten di kepulauan sumba memiliki ketimpangan yang rendah
namun berdasarkan uji tipologi klasen,kabupaten-kabupaten di kepulauan sumba tergolong
dalam daerah yang relatif tertinggal.kabupaten-kabupaten di kepulauan sumba memang
termasuk dalam ketimpangan yang rendah dan itu merupakan poin bagus namun juga melihat
bagimana untuk tidak melihat ketimpangan yang rendah mengalami penurunan tidak
bertahan di posisi yang sama,oleh karna itu harus ada peningkatann di berbagai sektor agar
mampu menurunkan tingkat ketimpangan,langkah yang harus dilakukan adalah dengan
menentukan sektor ungulan termasuk pengembangan pariwisata sehingga sektor tersebut bisa
berpotensi untuk di ekspor ke luar wilayah untuk menentukan sektor unggulan dalam
penelitian ini mengunakan alat analisis LQ dan SS
Untuk merealisasi diperlukan dukungan sumber daya pendanaan dan implementasi
desentralisasi potensi pendapatan disuatu daerah dapat dikeahui salah satunya dengan
mengunakan data PDRB (Produk domestic regional bruto) PDRB adalah jumlah nilai tambah
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh
nilai barang dan jasa, akir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah.berapa
kegunaan serta analisis yang dapat diperoleh dari data PDRB dapat digunakan untuk dapat
mengetahui potensi ekonomi suatu daerah dalam mengelolah sumber daya alam dan sumber
daya manusia.secara struktur ekonomi PDRB dapat digunakan sebagai dasar analisis untuk
mengetahui sektor-sektor ekonomi yang dominan disuatu daerah,penyajian PDRB ada dua
yaitu : atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan PDRB atas dasar harga berlaku
yaitu PDRB yang diuntungkan dengan mengunakan harga pada setiap tahunnya.PDRB atas
dasar harga konstan yaitu : PDRB yang dihitung mengunakan harga di tahun tertentusebagai
tahun dasar.metode yang dapat digunakan untuk mencari sektor ungulan dengan
mengunakan data PDRB adalah metode tipologi klassen, LQ, MRP,DAN SHIFT SHARE,
dimana data PDRB yang digunakan dalam bentuk laju pertumbuhan dan kontribusi dari tiap
sektor
Data PDRB Kabupaten Sumba Tengah Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Dari Tahun 2010-
2021 Menurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah)

Jenis (seri 2010)harga konstan 2010(juta rupiah)


pengel
uaran
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 20 2021
20
Pengel 4010 4285 4469 4738 5054 5325 5506 5739 5974 6324 6490
uaran 66,63 02,92 28,06 48,20 38,49 24,1 90,04 55,88 09,80 80,50 38,68
konsu
msi
rumah
tangga
Pengel 1379 1394 1691 1993 2451 2560 2583 2752 3000 3148 3137
uaran 4,68 9,35 7,14 8,43 5,96 3,42 6,36 1,74 8,73 9,89 9,62
konsu
msi
LNPR
T
Pengel 2583 3052 3201 3408 3945 4093 4100 4333 4520 4435 3870
uaran 11,58 52,41 22,31 75,78 96,95 98,08 78,91 61,27 38,83 61,44 07,65
konsu
msi
pemeri
ntah
Pembe 1026 1233 1362 1597 2080 2451 2901 3511 3754 3466 3354
ntukan 48,55 94,47 93,85 57,09 17,16 14,61 23,92 11,94 63,80 01,66 74,98
modal
tetap
bruto
Peruba 1927 3817 7443 1774 1952 1816 8576, 9292, 1181 1322 1473
han 9,08 8,72 4,43 0,34 2,94 7,39 72 99 5,44 8,23 4,40
invetor
i
Net 5294 1045 - - 2051 2329 9287 9214 1018 - -
ekspor 6,63 41,35 4518 4455 42,44 07,99 5,28 3,96 28,09 7172 6503
t 77,68 11,78 06,81 75,07
barang
dan
jasa
PDRB 3476 4927 5428 5666 7666 8448 7294 8067 8541 7501 7672
06,76 09,41 18,12 48,06 51,76 45,60 58,45 35,84 17,74 54,91 60,27
[Seri
2010]h
arga
konsta
n 2010

1.2.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dengan latar belakang dapat dilihat bahwa kabupaten sumba tengah
memiliki potensi pariwisata yang besar untuk dikembangkan, namun potensi yang dimiliki
masih kurang dimanfaatkan untuk mrningkatkan perekonomian daerah kabupaten sumba
tengah dilihat dari data yang ditampilkan atau di miliki oleh asisten Deputi pengembangan
destinasi regional III kementrian pariwisata.dari data yang ada jumblah kunjungan wisatawan
ke sumba tengah yang di miliki oleh kementrian pariwisata adalah 0 (nol) .hal ini tidak
selaras dengan kondisi yang ada dimana didapati ada kunjungan wisatawan ke sumba tengah
salah satu indikator yang di gunakan untuk meningkatkan daya saing wisata untuk
meningkatkan perekonomian daerah sumba tengah degan cara melihat tingkat daya saing
pariwisata yang ada kelebihan dan kekurangan daerah tersebut dalam mengembangkan daya
saing pariwisata sebagai salah satu sumber PAD yang pontesial.
Bedasarkan dari permasalahan diatas dapat dirumuskanpertanyaan sebagai berikut:
1.Bagimana cara mengukur daya saing pariwisata untuk meningkatkan perekonomian di
kabupaten sumba tengah
2.bagimana menganalisis faktor-faktor yang dapat meningkatkan daya saing wisata di
Kabupaten Sumba Tengah
1.3.TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukan diatas maka penelitian ini bertujuan :
1.untuk menganalisis daya saing pariwisata untuk membangun perekonomian
Daerah Di Kabupaten Sumba Tengah.

1.4.MANFAAT PENELITIAN

1.untuk menganalisis ukuran daya saing wisata guna membangun perekonomian


Daerah Di Kabupaten Sumba Tengah

2.untuk menganalisis fakto-faktor yang dapat meningkatkan daya saing untuk


membangun perekonomian daerah di kabupaten sumba tengah.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1.LANDASAN TEORI

2.1.1 Daya Saing

Menurut para ahli bahasa,kata pariwisata berasal dari sansakerta yang terdiri atas dua
suku kata,pari dan wisatawan.pari berarti seluruh,semua dan penuh. Burkrat dan mendlik
menyatakan bahwa “tourism,past,present,and future”,artinya perpindahan orang untuk
sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan diluar tempat dimana merka
biasanya hidup dan bekerja,dan kegiatan-kegiatan merka selama tinggal ditempat tukuan itu
(soekadijo,1997:3).daya saing pariwisata didalamnya termasuk industri pariwisata merupakan
pendorong pembangunan ekonomi bagi suatu negara atau daerah.destinasi pariwisata telah
dikembangkan dalam level domestik maupun internasional competitiviness monitor merupakan
suatu metode yang dapat digunakan untuk melihat daya saing industri pariwisata.analisis
competitivenesmonitor diperkenalkan pertama kali oleh world travel and tourism council
(WTTC) pada tahun 2001 sebagai alat ukur daya saing pariwisata

Menurut porter (1995) dapat didefinisikan sebagai kemampuan usaha suatu perusahan
dalam industri untuk mengadapi berbagai lingkungan yang dihadapi .daya saing di tentukan oleh
keungulan bersaing suatu perusahaan dan sangat bergantungn pada tingkat sumber daya relatif
yang dimilikinya atau bisankita sebut keungulan kompetitif. Selanjutnya, porter menjelaskan
pentingnya daya saing karena tiga ha berikut: (1) mendorong produktivitas dan meningkatkan
kemampuan mandiri (2) dapat meningkatkan kapasitas ekonomi, baik dalam konteks regional
ekonomi maupun kuantitas pelaku ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat, (3)
kepercayaan bahwa mekanisme pasar lebih menciptakan efesiensi.

2.1.2 Pengertian Analisis

Pengertian analisis perlu dipahami karena digunakan dalam berbagai bidang


ilmu. Mulai dari matematika, ekonomi, bisnis, manajemen, sosial, dan bidang ilmu
lainnya menggunakan istilah ini dengan makna yang sesuai konteksnya.

Istilah analisis biasanya digunakan saat akan melakukan penyelidikan ataupun


menelaah suatu karangan, penelitian, penjelasan, ataupun suatu peristiwa yang terjadi.
Analisis adalah usaha yang dilakukan dengan metode tertentu untuk mengamati sesuatu
secara detail. 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian analisis adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
Analisis sangat dibutuhkan untuk menganalisa dan mengamati sesuatu yang tentunya
bertujuan untuk mendapatkan hasil akhir dari pengamatan yang sudah dilakukan.

Pengertian analisis bisa kamu kenali dari asal mula istilah ini muncul. Kata
analisis diadaptasi dari bahasa Inggris “analysis” yang secara etimologis berasal dari
bahasa Yunani kuno yang dibaca Analusis. Kata Analusis terdiri dari dua suku kata,
yaitu “ana” yang artinya kembali, dan “luein” yang artinya melepas atau mengurai. Bila
digabungkan maka kata tersebut memiliki arti menguraikan kembali.

Jika menilik dari kata Analisis ini, pengertian analisis adalah melepas atau
mengurai sesuatu yang dilakukan dengan metode tertentu. Menurut asal katanya tersebut,
pengertian analisis adalah proses memecah topik atau substansi yang kompleks menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Menurut KBBI, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,


perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-akibat,
duduk perkaranya, dan sebagainya).

Secara umum, pengertian analisis adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian
kegiatan seperti; mengurai, membedakan, dan memilah sesuatu untuk dikelompokkan
kembali menurut kriteria tertentu dan kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan
maknanya.

Untuk mengenali pengertian analisis secara lebih mendalam, kamu juga perlu
mengetahui pendapat para ahli tentang hal ini. Berikut pengertian analisis menurut para
ahli:

1. Komarudin. Menurut Komarudin, analisis adalah aktivitas berfikir untuk


menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen-komponen kecil sehingga dapat
mengenal tanda-tanda komponen, hubungan masing-masing komponen, dan fungsi setiap
komponen dalam satu keseluruhan yang terpadu.
2. Wiradi. Menurut Wiradi, analisis adalah aktivitas yang memuat kegiatan memilah,
mengurai, membedakan sesuatu yang kemudian digolongkan dan dikelompokkan
menurut kriteria tertentu lalu dicari makna dan kaitannya masing-masing.

3. Dwi Prastowo Darminto. Pengertian analisis menurut Dwi Prastowo Darminto,


analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian
itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan.

4. Robert J. Schreiter. Pengertian analisis menurut Robert J. Schreiter adalah


“membaca” teks yang melokalisasikan berbagai tanda dan menempatkan tanda-tanda
tersebut dalam interaksi yang dinamis, dan pesan-pesan yang disampaikan.

5. Husein Umar. Menurut Husein Umar, pengertian analisis adalah suatu proses kerja
dari rangkaian tahapan pekerjaan sebelum riset, didokumentasikan dengan tahapan
pembuatan laporan.

2.2.REVIEW PENELITIAN TERDAHULU

Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini berupa kuantitatif data sekunder yaitu
data yang bukan di usahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti,misalnya diambil dari badan
statistik,dokumen-dokumen perusahaan atau organisasi keluarga besar sumba tengah,pendapat
parah ahli dan publikasi lainnya.informasi lain dari penelitian ini bersumber dari studi
kepustakaan berapa jurnal ilmiah dan buku-buku teks. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data skunder yang di peroleh dari bentuk yang sudah jadi,data yang diperoleh adalah data
tahunan dalam masing-masing variabel.dalam teori daya saing,dikenal teori keungulan
komparatif dan keungulan komparatif yang digunakan sebagai pengukur tingkat daya saing.teori
keungulan komperatif yang di kemukakan oleh (David Ricardo) mengacu pada keungulan yang
dimiliki setiap daerah atau negara,keungulan komperatif yang merupakan suatu keungulan yang
diciptakan terlebih dahulu untuk memilikinya dengan kata lain keungulan komperatif adalah
suatu keungulan yang dapat dikembangkan.
Menurut Poter (1995) hal yang paling penting dalam pengukuran daya saing adalah
produktifitas suatu industri baik dalam memproduksi barang atau jasa.menurutnya dengan
produktivitas dapat meningkatkan pendapatan perkapita diusul dengan pertumbuhan ekonomi
suatu negara.

Afriyani dalam penelitiannya menemukan bahawa berdasarkan hasil pengelolahan data


mengunakan alat analisis,faktor-faktor yang diangap memiliki pengaruh besar terhadap daya
saing pariwisata kabupaten sumba tengah adalah jumbal wisatawan.

Yulianti (2009) dalam penelitiannya yang menganalisis faktor-faktor penentu daya saing
dan preferensi wisatawan berwisata ke kabupaten sumba tengah dengan mengunakan pendekatan
porter’s diamond dan metode probit menyebutkan bahwa ptensi dan kondisi faktor-faktor yang
mempengaruhi daya saing wisatawan kabupaten sumba tengah menarik dan beragam namun
tidak diiringi jumlah kunjungan wisatawan yang terus meningkat. Hal ini dikerenakan fasilitas
kepariwisatawan masih kurang mendukung baik dari segi kualitas maupun kuantitas,selain itu
juga angaran yang di alokasikan pemerintah untuk pengembangan kepariwisataan maupun
kuantitas kabupaten sumba tengah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi wisatawan dalam berwisata ke kabupaten


sumba tengah menurut peneliti ini adalah variabel pendidikan,intesitas biaya,dan
kenyamanan.semua variabel signifikan pada taraf nyata 10% hal ini memperlihatkan semakin
besar nilai variabel tersebut maka semakin besar juga peluang wisatawan yang preferensi wisata
nya ke kabupaten sumba tengah.

2.3.KERANGKA BERPIKIR

Berbagai organisasi internasional antara lain Pbb,Bank Dunia,Dan World Tourism


organization (WTO) telah mengakui bahawa pariwisata merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi.hal ini
terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai di rasakan pula di negara berkembang termasuk
indonesia pun menikmati dampak dari peningkatan pariwisata dunia terutama pada priode 1990-
1996.salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian daerah yaitu dengan mengoptimalkan
potensi dalam industri pariwisata. Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapat yang
penting bagi suatu negara atau lebih kususnya lagi pemerintahan daerah kabupaten sumba tengah
keberhasilan pengembangan industri pariwisata berarti akan meningkatkan daya saing wisata
daerah destinasi.dimana daya saing industri pariwisata mempunyai komponen utama dengan
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya,seperti perkembangan jumlah kunjungan
wisatawan ke objek wisata baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,sarana
dan prasarana ditawarkan perkembangan pendapatan parkapita masyarakat.kabupaten sumba
tengah sangat kaya akan potensi alam yang beraneka ragam,wisatanya pun menyuguhkan berapa
jenis objek wisata antara lain wisata untuk menikmati perjalanan,wisata untuk reakriasi
(pantai,dan air terjun) dan wisata untuk kebudayaan (relighi) wisata kebudayaan ini memiliki
keindahan produk berupa kresi budaya (culture),serta peningalan sejarah (heritage)

Potensi objek wisata kabupaten sumba tengah masi dapat dikembangkan perkembangan
objek wisata itu juga didukung oleh sarana dan prasarana dan infrastruktur yang ada.oleh karna
itu kabijakan yang di berikan oleh pemerintahan pusat kepada pemerintah daerah (otonomi
daerah),untuk mengelolah potensi yang dimiliki dapat berkembang secara optimal.

Analisis perkembangan daya saing pariwisata penting untuk dilakukan.hasil analisi dapat
menunjukan perkembangan potensi pariwisata yang juga dapat memperlihatkan sejauh mana
pemerintah maupun swasta memaksimalkan potensi yang ada selain itu untuk menentukan daya
saing industri pariwisata mengunakan analisis competiveness monitor dan mempunyai indikator
dalam Trasnawati (2007) analisis competitivenes monitor ini dilakukan untuk mengukur daya
saing industri pariwisata di kabupaten sumba tengah antara lain:

1.Human Tourism Indicator (HTI)

Indikator ini menunjukan pencapean perkembangan ekonomi daerah akibat kedatangan


turis pada daerah destinasi.

2.Infrastrucure Devolopment Indicator (IDI)

Indikator ini menunjukan perkembangan jalan raya perbaikan fasilitas sanitasi dan
peningkatan akses penduduk terhadap air bersih.

3.Environtment Indicator (EI)


Indikator ini menunjukan kualitas lingkungan dan kesadaran penduduk dalam
memelihara lingkungannya

4.Human Resources Indicator (HRI)

Indikator ini menunjukan kualitas sumber daya manusia daerah destinasi tersebut dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada turis yang berkunjung ke daerah tersebut.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1.METODIOLOGI PENELITIAN

Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini berupa kuantitatif data sekunder yaitu
data yang bukan di usahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti,misalnya diambil dari badan
statistik,dokumen-dokumen perusahaan atau organisasi keluarga besar sumba tengah,pendapat
parah ahli dan publikasi lainnya.informasi lain dari penelitian ini bersumber dari studi
kepustakaan berapa jurnal ilmiah dan buku-buku teks. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data skunder yang di peroleh dari bentuk yang sudah jadi,data yang diperoleh adalah data
tahunan dalam masing-masing variabel.dalam teori daya saing,dikenal teori keungulan
komparatif dan keungulan komparatif yang digunakan sebagai pengukur tingkat daya saing.teori
keungulan komperatif yang di kemukakan oleh (David Ricardo) mengacu pada keungulan yang
dimiliki setiap daerah atau negara,keungulan komperatif yang merupakan suatu keungulan yang
diciptakan terlebih dahulu untuk memilikinya dengan kata lain keungulan komperatif adalah
suatu keungulan yang dapat dikembangkan.

Menurut Poter (1995) hal yang paling penting dalam pengukuran daya saing adalah
produktifitas suatu industri baik dalam memproduksi barang atau jasa.menurutnya dengan
produktivitas dapat meningkatkan pendapatan perkapita diusul dengan pertumbuhan ekonomi
suatu negara.

Afriyani dalam penelitiannya menemukan bahawa berdasarkan hasil pengelolahan data


mengunakan alat analisis,faktor-faktor yang diangap memiliki pengaruh besar terhadap daya
saing pariwisata kabupaten sumba tengah adalah jumbala wisatawan.

3.2.METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan-


bahan yang relavan ,akurat dan realistis.metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kepustakan yaitu merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan cara membaca literature
yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.dalam studi kepustakaan ini data yang
di peroleh dari badan pusat statistik, dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten sumba tengah
dan instansi-instansi terkait,buku-buku dan jurnal-jurnal ekonomi pariwisata.

Anda mungkin juga menyukai