Anda di halaman 1dari 9

PUBLIKAUMA: Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 (1) (2020): 63-70

DOI: 10.31289/publika.v8i1.3361

Jurnal Ilmu Administrasi Publik

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma

Model Pentahelix Dalam Mengembangkan Potensi Wisata


di Kota Pekanbaru

Resa Vio Vani1), Sania Octa Priscilia2), Adianto3)


1)Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau,
Indonesia
2)Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau,
Indonesia
3)Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau,
Indonesia,

Abstrak
Tuntutan perkembangan zaman baik di era disrupsi maupun revolusi industry 4.0 memaksa setiap elemen pada
suatu negara untuk ikut andil dalam melakukan pengembangan dan pembaharuan. Stakeholder dituntut untuk
bekerjasama dalam merealisasikan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah demi tercapainya visi misi negara
khususnya kota Pekanbaru yang saat ini memiliki visi Smart City Madani. Pekanbaru merupakan kota yang
memiliki peningkatan presentase investor yang cukup signifikan, terbukti dengan munculnya pusat perbelanjaan
dan objek rekreasi yang besar dan menciptakan sumber lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Hal ini
menjadi krusial ketika pengelolaan wilayah Kota Pekanbaru terkoordinir dengan baik oleh pemerintah dengan
dukungan pihak swasta dan masyarakat. Maka dari itu untuk menjamin hal tersebut penulis melakukan penelitian
yang bertujuan untuk menganalisis proses pengembangan potensi pariwisata di Kota Pekanbaru menggunakan
model pentahelix, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil Penelitian ini membuktikan bahwa
potensi wisata di Kota Pekanbaru dapat berkembang dengan pesat apabila seluruh stakeholder berkolaborasi
dengan baik dilihat dari korelasi antar unsur model pentahelix.

Kata Kunci: Pentahelix, Pengembangan, Potensi Wisata

Abstract
The demands of the times both in the era of disruption or the industrial revolution 4.0 pushed every element of the
country to take part in developing and renewing. Stakeholders are required to focus on policies made by the
government to achieve the vision and mission of the state of Pekanbaru which currently has the vision of the Smart
City Madani. Pekanbaru is a city that has an increased percentage, significant investors, as evidenced by shopping
centers and large tourist attractions and create a source of employment for the surrounding community. This is
crucial to the compilation of the management of the Pekanbaru City area which is well coordinated by the
government with the support of the private sector and the community. Therefore to ensure that the authors conducted
research aimed at analyzing the development of potential in the city of Pekanbaru using the pentahelix model, using
qualitative research methods. The results of this study prove that the tourism potential in Pekanbaru City can develop
successfully as expected by stakeholders who collaborate well. Judging from the considerations between the non-
pentahelix models.

Keywords: Pentahelix, Development, Tourism Potential

How to Cite: Vani, V.R, Priscilia, O.S, & Adianto. (2020). Model Pentahelix dalam Mengembangkan Potensi
Wisata di Kota Pekanbaru. PUBLIKAUMA: Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, Vol 8 (1): 63-70
*Corresponding ISSN 2549-9165 (Print)
E-mail: resavani31@gmail.com ISSN 2580-2011 (Online)

63
Resa Vio Vani, Sania Octa Priscilia & Adianto, Model Pentahelix dalam Mengembangkan Potensi Wisata

PENDAHULUAN Indonesia terdiri atas gugusan pulau-


Sustainable development goals menjadi pula sehingga semakin menambah peluang
acuan utama bagi negara-negara dunia pada untuk menciptakan berbagai ciri khas berbeda
tahun 2030 mewujudkan SDG’s dengan model di setiap daerah dalam mengembangkan
mutakhir atau yang bisa disebut model nested. sektor pariwisatanya, begitu juga dengan
Model ini melihat hubungan ekonomi, sosial, daerah Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Sesuai
dan lingkungan secara komprehensif, yakni dengan kebijakan Peraturan Daerah nomor 13
ekonomi merupakan bagian dari sosial dan tahun 2000 tentang Promosi Pariwisata
sosial merupakan bagian dari lingkungan yang Daerah Kota Pekanbaru bahwa pengembangan
saling berkesinambungan (Prihati, 2017). pariwisata adalah kepentingan yang
Maka dari itu model nested pada SDGs diserahkan Pemerintah Provinsi Riau kepada
menjelaskan bahwa tidak ada tujuan yang Pemerintah Kota Pekanbaru untuk melakukan
terpisah antar ketiga aspek tersebut. Hal ini promosi pariwisatanya (Gde, 2009).
membuktikan bahwa lingkungan termasuk Di dalam Undang-Undang No 33 tahun
satu dari enam elemen esensial SDGs yakni 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Planet (planet), People (Manusia), Dignity Pusat dan Daerah pasal 1 angka 18 dikatakan
(Marwah), Prosperity (Kesejahteraan), Justice bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD),
(Keadilan), dan Partnership (Kemitraan) yang merupakan pendapatan yang diperoleh daerah
mempengaruhi aktivitas masyarakat salah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah
satunya pada potensi pariwisata. sesuai dengan peraturan perundang-
Adanya sektor pembangunan yang undangan. Dalam pandangan ekonomi sektor
mendapat perhatian pemerintah untuk terus ini memiliki jaringan ke depan (forward
dikembangkan sampai saat ini, salah satunya linkage) yang luas apabila dikembangkan,
pariwisata berkelanjutan yang dinilai cukup karena akan dapat menumbuhkan industri
berpotensi meningkatkan perekonomian pariwisata serta dampaknya
masyarakat. Potensi ini didasarkan atas bagi pembangunan ekonomi masyarakat yang
kekhasan social budaya masyarakat, kondisi melibatkan cukup banyak tenaga kerja dan
geografis dan keindahan alam yang potensial berorientasi global.
dalam pengembangan sektor wisata
(Ismayanti, 2011).
Tabel 1. Target Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Riau Tahun 2019
Urusan/Bidang Urusan Target Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Program
Pemerintahan Daerah dan Program (Renstra Perangkat
(outcomes) / Kegiatan (output)
Program / Kegiatan Daerah ) Tahun 2019
Program Pengembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan
6.070.297.320
Pemasaran Pariwisata Mancanegara.
Analisa Pasar Untuk Promosi dan Jumlah potensi pasar pariwisata
430.000.000
Pemasaran Pariwisata yang dianalisis
Pembuatan Video Profil Tersedianya Video Profil/Film
Pariwisata Daerah Dokumenter tentang pariwisata -
Provinsi Riau
Pelaksanaan Koordinasi
Pembangunan Kemitraan - -
Pariwisata
Pembinaan Duta Wisata - -
Sumber: Rencana Kerja SKPD Tahun 2019

Berdasarkan Rencana kerja SKPD tahun pembangunan kemitraan pariwisata dan


2019 pada Bab 2 yakni evaluasi pelaksanaan pembinaan duta wisata masih belum
Renja SKPD tahun 2017 membuktikan bahwa terealisasikan. Maka dari itu penelitian ini
pada bagian pembuatan video profil merujuk pada realisasi kolaborasi antar
pariwisata daerah, pelaksanaan koordinasi
64
PUBLIKAUMA: Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 (1) (2020): 63-70

seluruh stakeholder di bidang pariwisata potensi pengembangan objek wisata dengan


khususnya Kota Pekanbaru. aksen budaya melayu tidak dimiliki oleh
Pada saat ini wisata berbasis kearifan daerah lain. Dibawah ini tabel jumlah
lokal adalah prioritas utama dalam promosi wisatawan mancanegara yang masuk ke Kota
yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah Pekanbaru.
wisatawan datang ke Kota Pekanbaru dan

Tabel 2. Perbandingan Jumlah Wisatawan Mancanegara di Kota Pekanbaru


No Tahun Jumlah total Selisih (+/-) Persentase
-0,64 %
1 2011 25.227 -(162) (2011-2012)

+3,53 %
2 2012 25.065 +(884)
(2012-2013)
- 0,74 %
3 2013 25.949 -(192) (2013-2014)

-0,44 %
4 2014 25.757 -(32) (2014-2015)
5 2015 25.725 -(821) -3,19 %
6 2016 24.904 (2015-2016)
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru, 2019
Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan
Tabel 2. Merupakan perbandingan bahwa pentingnya dorongan sistem
kalkulasi Wisatawan Mancanegara yang kepariwisataan melalui optimasi peran
mengunjungi Kota Pekanbaru pada tahun business (Bisnis), government (Pemerintah),
2011-2012 mengalami penurunan sejumlah community (Komunitas), academic
162 jiwa dan mengalami peningkatan, yaitu (Akademisi), and media (Publikasi) atau di
tahun 2012 – 2013 sejumlah 884 jiwa singkat BGCAM agar terintegrasi dengan baik
kemudian pada tahun 2013-2014 mengalami dan menciptakan kualitas aktivitas, fasilitas,
penurunan sejumlah 192 jiwa selanjutnya pelayanan, serta pengalaman dan nilai manfaat
pada tahun 2014-2015 mengalami penurunan kepariwisataan agar memberikan keuntungan
32 jiwa kemudian pada tahun 2015-2016 dan manfaat pada masyarakat dan lingkungan.
kembali mengalami penurunan sejumlah 821 Dari penyataan diatas, kolaborasi sangat
jiwa. Analisis peneliti sejauh ini selisih dibutuhkan dalam rangka perlibatan secara
perbandingan antara penurunan dengan bersama-sama dalam mengembangkan obyek
peningkatan yaitu 4 berbanding 1, dari pariwisata semaksimal mungkin dari
pengamatan yang dilakukan peneliti, adanya kolaborasi antar elemen yang terkait langsung
penurunan jumlah wisatawan disebabkan oleh dengan industri pariwasata karena setiap
kurangnya informasi wisata terbaru dan elemen memiliki kompetensi khas sehingga
promosi yang kurang dari sisi Pemerintah hal tersebut sangat dibutuhkan dalam
Kota Pekanbaru serta tempat wisata alam yang pengembangan pariwisata yang lebih baik.
kurang memadai memaksa membangun
tempat wisata baru menarik yang layak
METODE PENELITIAN
dikembangkan.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif.
Salah satu solusi yang hadir sebagai
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
strategi yang dicanangkan oleh pemerintah
sifatnya deskriptif dengan menggunakan
Kota Pekanbaru dalam pengembangan obejk
analisis. Mengedepankan proses dan
wisata adalah melalui kolaborasi Model
perspektif subjek. Landasan teori
Pentahelix. Konsep kolaborasi yang pertama
dimanfaatkan sebagai panduan agar fokus
kali diperkenalkan oleh menteri pariwisata
penelitian selaras dengan fakta yang ada di
pada saat itu, Arief Yahya yang terdapat dalam
lapangan (Cresswell, 2016). Disamping itu juga
Peraturan Menteri Pariwisata Republik
65
Resa Vio Vani, Sania Octa Priscilia & Adianto, Model Pentahelix dalam Mengembangkan Potensi Wisata

penelitian kualitatif dimaksudkan untuk untuk mencapai tujuan. Menurut (Rampersad,


mencatat seluruh fenomena yang dilihat dan Quester, & Troshani, dalam Halibas, Sibyan,
didengar serta dibaca melalui wawancara atau dan Maat, 2017) peran kolaborasi pentahelix
bukan, catatan lapangan, foto, video tape, memiliki tujuan inovasi dan berkontribusi
dokumen pribadi atau memo, dokumen resmi terhadap kemajuan sosial ekonomi daerah.
atau bukan, dan lainlain, dan peneliti harus Selanjutnya (Aribowo, 2019)
membandingkan, mengkombinasikan, mengatajan bahwa dalam menciptakan
mengabstraksikan, dan menarik kesimpulan orkestrasi dan memastikan kualitas aktivitas,
(Bungin, 2008). Selanjutnya dapat dilakukan fasilitas, pelayanan, menciptakan pengalaman
analisa data melalui pengorganisasian data, serta nilai manfaat kepariwisataan demi
dengan cara memilahnya menjadi satuan yang memberikan keuntungan dan manfaat pada
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari masyarakat dan lingkungan sekitar, maka
dan menemukan pola, menemukan apa yang diperlukan pendorong sistem kepariwisataan
penting dan apa yang dipelajari dan melalui optimasi peran business (bisnis),
memutuskan apa yang dapat dijadikan temuan government (pemerintah), community
dan kesimpulan. (komunitas), academic (akademisi), and media
(publikasi media) atau BGCAM.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dinas Pariwisata Provinsi Riau Gambar 1. Model Pentahelix
berusaha melakukan kegiatan penggalian dan
pengembangan wisat dengan tujuan
peningkatan jumlah tempat wisata yang ada
dan terhadap jumlah peminat wisatawan baik
lokal maupun mancanegara. Potensi wisata
daerah yang ada banyak tersedia di setiap
Kabupaten/Kota. Hanya saja pengelolaan dan
pengembangannya kurang maksimal dari unit
kerja terkait.
Selain menonjol dalam bidang
hospitality, Pekanbaru akan mengembangkan
obyek wisata sejarah dan budaya contohnya
seperti Pekanbaru Heritage Walk, wisatawan
dapat mendatangi dan berkeliling ke tempat-
tempat bersejarah yang ada di Pekanbaru.
Seperti Rumah Singgah Sultan yang berada di Sumber : Olahan Peneliti
pinggir Sungai Siak.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Pengembangan Potensi Wisata
Pekanbaru akan fokus pada proses
Pembangunan daerah merupakan proses
pengoptimalan dan pengembangan 3 objek
untuk mengelola potensi dan sumber daya
wisata unggulan di Kota Pekanbaru pada
dengan memnebntuk pola kemitraan antara
tahun 2019. Tiga destinasi wisata tersebut
pemerintah daerah dan sector swasta oleh
yakni : wisata Danau Bandar Khayangan yang
pemerintah daerah dan masyarakat untuk
berada di Kecamatan Rumbai Pesisir, Wisata
menciptakan lapangan kerja baru dan
Dakwah Okura yang juga berada di Kecamatan
merangsang pertumbuhan ekonomi dalam
Rumbai Pesisir, serta Wisata Heritage Sungai
wilayah tersebut (Yunas, 2019). Secara
Siak yang berada di kawasan Kampung Bandar
kongkrit tujuan pembangunan Kota Pekanbaru
Kecamatan Senapelan. Dengan menggunakan
bertujuan melanjutkan pembangunan yang
strategi kolaborasi Model Pentahelix.
telah dijalankan untuk mengatasi,
Model Pentahelix
memecahkan masalah strategis daerah yang
Menurut (Soemaryani, 2016) Model
belum mencapai hasil maksimal (Yunas, 2019).
pentahelix merupakan referensi dalam
Selain itu, pendekatan pembangunan
pengembangan sinergitas antara instansi
yang selama ini digunakan haruslah diubah.
66
PUBLIKAUMA: Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 (1) (2020): 63-70

Pendekatan pembangunan berbasis masalah, tersendiri dalam proses kebijakan publik


dan menganggap kemiskinan, pengangguran, untuk memberikan ruang bagi pemerintah dan
infrastruktur rusak, kenakalan remaja, masyarakat dalam memahami masalah sosial
minimnya lahan, pupuk mahal sebagai sekaligus untuk memecahkan permasalahan
masalah, hanya akan menghasilkan sebuah sosial tersebut. Komunitas (Community)
program kerja yang berbasis kebutuhan merupakan aktor lainnya yang berperan dalam
(Rahayu, 2016). Fokus utama adalah untuk implementasi adalah kelompok atau
mengidentifikasi dan mencari akar komunitas.
masalahnya, kemudian mencari solusi Dalam implementasinya banyak
terbaiknya, dan pada akhirnya ketika masalah dilakukan oleh birokrasi,maka banyak
satu selesai, akan ada upaya untuk mencari kelompok-kelompok yang ada di masyarakat
permasalahan yang lain. Sehingga tidak akan untuk mempengaruhi berbagai peraturan
pernah mengetahui potensi besar yang bisa implementasi seperti pedoman atau regulasi.
dikembangkan dari desa tersebut (Solikatun, adanya implementasi program tertentu
Supono, & Yulia Masruroh, 2014 dalam Yunas, menciptakan peluang tindakan kelompok-
2019). kelompok dimaksudkan agar mereka
Identifikasi Aktor Yang Terlibat memperoleh keuntungan. Sedangkan
Kota Pekanbaru berupaya untuk akademisi (Research Organization),
melakukan sinkronisasi kerjasama merupakan Lembaga lain yang sering terlibat
pengembangan kepariwisataan dengan dalam implementasi kebijakan.
berbagai pihak termasuk komunitas pelaku Banyak program-program yang
pariwisata di kota Pekanbaru sehingga peran dirancang untuk melaksanakan kebijakan-
masyarakat dalam mengembangkan kebijakan politik yang berlabel pro
kepariwisataan yang semakin tumbuh dan pembangunan masyarakat. Bisnis
terarah berdasarkan dengan kebijakan (entrepreneur) seharusnya dimanfaatkan
pemerintah. Yang dimaksud Pentahelix untuk mengembangkan bisnis dalam mencapai
menurut Arif Yahya adalah kolaborasi 5 (Lima tujuan bisnis seperti: profit, people, planet,
Unsur) unsur subjek atau stakeholder sustainability dan tumbuh berkembag dari
pariwisata, yaitu: Academician (Akademisi), skala mikro, kecil, menengah, hingga besar.
Business (Bisnis), Community (Komunitas), Seharusnya sudah saatnya entrepreneur
Government (Pemerintah) dan Media (Publikasi memanfaatkan konsep yang dihasilkan oleh
Media). Biasa disingkat ABCGM. para akademisi melalui seminar dan diskusi.
Pengembangan pariwisata di Kota Peran Aktor Yang Terlibat
Pekanbaru dari hasil penelitian telah Berdasarkan hasil penelitian, dapat
menerapkan Model Pentahelix, yaitu diketahui bahwa aktor yang terlibat dalam
melibatkan elemen- elemen: Akademisi, Bisnis, pengembangan pariwisata kota pekanbaru
Pemerintah (Goverment), Komunitas terdiri dari 5 (lima) yaitu: Pertama adalah
(Community) dan Media Massa. Adapun pemerintah (Government) meliputi:
narasumber atau informan yang diwawancarai Disbudpar Kota Pekanbaru (Dinas
dalam penelitian ini sebanyak 5 orang Budaya dan Pariwisat). Kedua adalah
merupakan perwakilan dari model Pentahelix akademisi yang tergabung pada LPPM
yang terdiri atas pebisnis, pemerintah, Universitas Riau. Ketiga business adalah,
komunitas, akademisi dan media. meliputi BrosisPku. Keempat komunitas
Pemerintah (Government) pada terdiri Genpi Pekanbaru. Kelima adalah media
umumnya merupakan birokrasi dipandang karena Peran media massa sangat penting
sebagai agen administrasi yang paling dalam membangkitkan perhatian,
bertanggungjawab dalam implementasi memprovokasi aksi, melemahkan
kebijakan baik di Negara maju maupun Negara penentangan, menunjukkan kekuatan
berkembang (NSB). Media Massa (Media), komitmen dan dukungan yakni TVRI Riau.
merupakan penghubung penting antara
negara dan masyarakat , perpaduan
reporter pasif dan analis aktif memiliki tempat

67
PUBLIKAUMA: Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 (1) (2020): 63-70

Tabel 3. Aktor Yang Terlibat Berdasarkan 5 Klasifikasi Dalam Model Pentahelix


No. Nama Instansi Profesi Kegiatan Realisasi
Publikasi informasi kepariwisataan
1 TVRI Wartawan melalui media televise Kota
Pekanbaru
Promosi destinasi dan event wisata Sesuai peran dan aktif
Kota Pekanbaru mengadakan kegiatan
Genpi Pekanbaru
yang berhubungan
(Komunitas Komunitas
2 dengan pariwisat baik
Generasi Pesona Pecinta Wisata
scara langsung
Indonesia)
maupun melalui sosial
media.
Promosi destinasi dan event Sesuai Peran dan
wisata Kota Semarang di pada situs diharapkan mampu
3 Brosis PKU Enterpreneur web dan bersifat mengembangkan
independen destinasi wisata Kota
Peknbaru.
LPPM UNRI Akademisi Lembaga research Sudah banyak riset
yang erkaitan dengan
4 pariwisata/pngelolaan
potensi wisata dan
riset sejenis lainnya.
Dinas Budaya Intansi Urusan Bidang Kebudayaan Sesuai Tupoksi
dan Pariwisata Pemerintah ,Kesenian,Pembinaan Industri
Kota Pekanbaru Pariwisata, Pemasaran (Promosi)
Kota Pekanbaru

Sumber : Olahan Peneliti, 2019

Berdasarkan hasil penelitian dari tabel kelangsungan industri, serta penentu daya
3 pada bagian pembahasan menjelaskan saing industri pariwisata. Dan yang paling
bahwa sektor wisata ketika dikelola dengan utama (urgent) adalah perlunya kolaborasi
baik, dapat meningkatkan perekonomian pemerintah daerah dengan masyarakat sekitar
nasional, yakni dengan berkunjungnya turis ke dalam memberantas pemungutan liar atau
Indonesia melalui penggunaan jasa preman-preman yang dapat meresahkan dan
transportasi, akomodasi, pembayaran tiket, membuat wisatawan merasa tidak nyaman.
oleh - oleh, memakai fasilitas restoran, hotel Pengembangan pariwisata di Kota
dan lain-lain. Dan dengan adanya kebijakan Pekanbaru seharusnya tidak hanya dikelola
pengembangan SDM kepariwisataan oleh pemerintah provinsi Riau dan Kota
diarahkan oleh akademisi ketika melakukan Pekanbaru saja, namun juga dibutuhkan peran
penelitian yang bertujuan untuk pihak swasta dan pihak lain yag mendukung
mengembangkan dan meningkatkan kualitas melalui ide-ide dan inovasi kreatif yang
dan profesionalisme sumber daya manusia bersinergi dan meliputi seluruh stakeholder di
berbasis kompetensi. industri pariwisata, dan hal ini dapat
Akademisi dapat berperan meningkatkan kemajuan pada pariwisata Kota
memberikan pandangan dan analisis Pekanbaru.
berdasarkan objektifitas data di lapangan Sektor pariwisata yang dikelola dengan
mengenai tingkat perkembangan dan juga benar dapat membuka peluang bisnis bagi
formula yang tepat guna memajukan warga sekitar maupun investor asing yang
kepariwisataan melalui berbagai penelitian, ingin menanamkan modal dalam
analisis, serta pengembangan SDM. Adanya pengembangan kepariwisataan di Kota
sumber daya manusia di industri pariwisata Pekanbaru, selain itu industri pariwisata juga
berperan selaku motor penggerak dapat berpengaruh terhadap sub sektor
67
PUBLIKAUMA: Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 (1) (2020): 63-70

industri lain seperti bisnis valuta asing, kemajuan prestasinya sesuai standar yang
akomodasi, restoran, transportasi, dan lain- telah ditetapkan.
lain. Terkait dengan kolaborasi model Pada proses pengawasan yang dilakukan
pentahelix, disinilah peran pelaku bisnis yang seharusnya lebih meningkatkan konsistensi
paling utama yaitu perlunya kolaborasi dan pembuatan jadwal berkala sebagai bentuk
pemerintah Kota Pekanbaru dalam pengawasan dan pengendaliannya karena
memaksimalkan upaya agar wisatawan yang selalu cenderung pada pengawasan
dating merasa nyaman. kepentingan-kepentingan tertentu seperti
Peran pemerintah dalam adanya event-event wisata khusus yang
mengembangkan potensi pariwisata di sifatnya hanya sementara.
diharapkan mampu memberikan kemudahan- Fungsi penggerakan yang dilakukan
kemudahan dalam pengembangan pariwisata Disbudpar Kota Pekanbaru tidak hanya
di Indonesia melalui kebijakan yang dapat membentuk kegiatan koordinasi dibidang
dilaksanakan serta mampu mendukung semua pemantauan potensi objek wisata, sarana dan
stakeholder di sektor pariwisata. Dalam prasarana yang tersedia saja melainkan juga
mengelola dan mengembangkan potensi dominan fokus dalam melakukan
pariwisata, diperlukan suatu kordinasi dan pemberdayaan SDM yang ada di Desa/daerah
kolaborasi antara pihak pemerintah, pihak berpotensi di Pekanbaru dengan memberikan
bisnis/privat, komunitas, akademisi, serta berbagai pembinaan dan pelatihan, mendatang
media dalam mengembangkan potensi wisata, tenaga ahli untuk memberikan pengetahuan
dimana kerjasama tersebut disebut dengan khusus pada masyarakat. Pemerintah Kota
kolaborasi Pentahelix. Pekanbaru melalui Disbudpar harus lebih
Penelitian ini memiliki keterbatasan kreatif dalam mendapatkan dukungan, harus
antara lain keterbatasan jumlah variasi lebih mampu membuat mereka tertarik dan
informan, dimana perwakilan dari model harus lebih meningkatkan kerjasama dengan
Pentahelix hanya diwakili satu orang ke 5 stakeholder berdasarkan model
informan. Diharapkan pada penelitian pentahelix demi terwujudnya Pekanbaru
mendatang, untuk penelitian kualitatif Smart City Madani.
diperlukan lebih banyak lagi narasumber,
serta untuk penelitian kuantitatif juga dapat DAFTAR PUSTAKA
digunakan dalam rangka meneliti model Aribowo, H., Wirapraja, A., & Putra, Y. D. (2019).
pentahelix dalam pengembangan pariwisata di Implementasi Kolaborasi Model Pentahelix
Pariwisata Di Jawa Timur Serta
Indonesia melalui responden yang bersifat
Meningkatkan Perekonomian Domestik.
massal. Jurnal Mebis, 31–38.
Creswell, J. W. (2016). Research Design Pendekatan
SIMPULAN Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Kota Pekanbaru seharusnya melakukan Bungin, Burhan. (2008). Metodologi Penelitian
perencanaan yang optimal dalam mengelola Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
dan mengembangkan objek wisata dengan Gde, P., & Diarta, k. s. (2009). Pengantar Ilmu
membuat suatu program yang bekerlanjutan, Pariwisata. Yogya: Andi Publishing.
membuat target jangka pendek, menengah dan Halibas, et.al. Maata,(2017). The Pentahelix Model
of Innovation In Oman : An Hei Perspective.
jangka panjang sebagai pedoman atau tolak
Interdisciplinary Journal of Information,
ukur target yang akan dicapai. Dalam proses Knowledge, and Management. Volume 12.
pengorganisasian Disbudpar Kota Pekanbaru Informing Science Institute
perlu membuat standar operasional prosedur Ismayanti. (2011). Pengantar Pariwisata. Jakarta:
(SOP) dalam kegiatan pengembangan objek Grasindo
wisata hingga ke desa – desa yang berpotensi Prihati. (2017). Implementasi Kebijakan Promosi
dan fokus melaksanakan Tupoksi sesuai Pariwisata Kota Pekanbaru Dalam
bidang pengembangan pariwisata yang Pengembangan Potensi Wisata Di Provinsi
dilakukan dengan tujuan dapat dinilai Riau, Research Report Disertasi, Universitas
Pasundan 1–24.

69
Resa Vio Vani, Sania Octa Priscilia & Adianto, Model Pentahelix dalam Mengembangkan Potensi Wisata

Rahayu, S., Dewi, U., & Fitriana, kurnia nur. (2016).


Pengembangan Community Based Tourism
Sebagai Strategi Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Di Kabupaten Kulon Progo,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Penelitian Humaniora, 21(1), 1–13.
Rencana Strategis (Renstra) 2014-2019.
http://pariwisata.riau.go.id
Rencana Kerja Perangkat Daerah Riau Tahun 2019
Soemaryani Imas. (2016). Pentahelix Model To
Increase Tourist Visit To Bandung And Its
Surrounding Areas Through Huan Resource
Development. Journal Academy of Strategic
Management .Volume 15, Special Issues 3,
Peraturan Daerah nomor 13 tahun 2000 tentang
Promosi Pariwisata Daerah Kota Pekanbaru
Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pusat dan
Daerah pasal 1 angka 18 dikatakan
Pendapatan Asli Daerah
Yunas, S.N. (2019). Implementasi Konsep Penta
Helix dalam Pengembangan Potensi Desa
melalui Model Lumbung Ekonomi Desa di
Provinsi Jawa Timur. Matra Pembaruan,
3(1), 37–46.
https://doi.org/10.21787/mp.3.1.2019.37-
46

70

Anda mungkin juga menyukai