PENDAHULUAN
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2014
Jumlah Wisatawan Menginap 4.014.352 4.134.783 4.258.826 4.386.591 4.518.189 4.018.781 4.134.783 4.258.826 4.386.591 4.518.189
Rata-rata lama tinggal wisatawan 2,00 2,01 2,06 2,11 2,16 2,12 2,01 2,06 2,11 2,16
2
Jumlah usaha pariwisata jasa 105 113 121 129 137 105 113 121 129 137
akomodasi penunjang MICE
Prosentase Temuan Pengelolaan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Anggaran BPK/ Inspektorat yang
4
ditindaklajuti
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Prosentase Tertib Administrasi Barang
/Aset Daerah
RENJA2015 Page19
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan dan Hambatan
Kebudayaan
Permasalahan terdapat pada perhitungan Bangunan Cagar Budaya
yang dilestarikan dihitung berdasarkan akumulasi jumlah
bangunan yang diusulkan dan ditetapkan dalam bentuk Peraturan
Walikota sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB).
Analisis penyebab ketidaktercapaian target kinerja yang telah
ditetapkan diantaranya adalah bahwa bangunan yang akan
diusulkan perlindungan dalam bentuk Peraturan Walikota hampir
50% milik swasta dan perorangan, dimana tidak semua masyarakat
pemilik yang bersedia bangunan miliknya dijadikan BCB. Sehingga
perlu upaya-upaya intesifikasi sosialisasi dan pendekatan kepada
para pemilik bangunan tersebut.
Hambatan lainnya bahwa keberadaan bangunan yang telah
teridentifikasi sebagai Bangunan Cagar Budaya saat ini banyak yang
telah berubah secara fisik, sehingga tidak lagi memenuhi kriteria
sebagai BCB atau bahkan bangunan tersebut sudah hilang
dibongkar (rata dengan tanah), sehingga perlu dilaksanakan
pendataan ulang sebelum diusulkan dan ditetapkan menjadi
Bangunan Cagar Budaya yang terlindungi secara hukum dalam
Peraturan Walikota.
Berdasarkan kondisi sebagaimana tersebut di atas, kami c.q. Tim
Pertimbangan Cagar Budaya baru dapat mengusulkan sebanyak 171
BCB untuk ditetapkan dalam Perwal sebagai BCB Golongan B pada
akhir Tahun Anggaran 2014.
Pariwisata
Belum terintegrasi secara optimal komponen penunjang
infrastruktur pariwisata dalam hal keamanan, ketertiban,
Isu-isu Strategis
Isu-isu strategis yang perlu mendapatkan perhatian dalam
pelaksanaan urusan pemerintahan Bidang Kebudayaan dan
Pariwisata di Kota Bandung, yaitu :
1. Peningkatan pelayanan investasi serta pembinaan pengelolaan
sektor kepariwisataan.
2. Peningkatan penataan infrastruktur penunjang pariwisata
sebagai bagian dari penguatan Sapta Pesona, mengingat begitu
besarnya minat wisatawan yang masuk ke Kota Bandung.
3. Penguatan pemasaran wisata secara integral melalui koordinasi
dengan Kabupaten/Kota yang berada disekitar Kota Bandung
Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Pemberian dukungan,
Meningkatnya upaya pelestarian Kota Anugrah Budaya (1 Anugrah Budaya (1
penghargaan dan kerjasama dan aktualisasi adat budaya daerah Bandung kali) dan pemilihan
748,024,238.00 APBD
kali) dan pemilihan
822,826,661.80
di bidang budaya mojang jajaka 1 kali mojang jajaka 1 kali
Meningkatnya jumlah
Program pengembangan
usaha pariwisata Non 2,306,879,760.00 2,537,567,736.00
Kemitraan
Hiburan
Pengembangan dan 1 paket data hasil 1 paket data hasil
Tersedianya hasil kajian mengenai Kota kajian Uspar kajian Uspar
penguatan litbang, data usaha pariwisata Bandung
439,525,480.00 APBD 483,478,028.00
kebudayaan dan pariwisata
1 kali anugerah 1 kali anugerah
Pesona Pariwisata Pesona Pariwisata
Pelaksanaan koordinasi dan 1 paket data dan 1 paket data
Meningkatnya kemitraan dengan Kota
pembangunan kemitraan accupancy hotel 682,763,880.00 APBD accupancy hotel 751,040,268.00
para pelaku pariwisata Bandung
pariwisata
Peran serta maksimal dari seluruh potensi stake holder Kebudayaan dan
Pariwisata dalam rangka penyusunan rencana ini mutlak diperlukan, sehingga
peran dan tanggung jawab pelaku pembangunan dapat terakomodasi.
Harapannya rencana kerja ini dapat mendorong peningkatan pelayanan
publik yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.