Anda di halaman 1dari 7

KEPEMIMPINAN DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN

oleh: Erni Yusnita, S.Sos

A. PENDAHULUAN
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi perilaku orang banyak, dimana
perilaku bukan hanya yang terlihat, tetapi pikiran, keyakinan dan sikap mental juga
merupakan faktor yang dominan. Seorang pemimpin haruslah dapat dipercaya serta
harus mampu. mengkomunikasikan visinya, artinya ia harus mampu
mentransformasi visi tersebut kepada bawahannya. Seorang pemimpin harus
mampu melaksanakan fungsifungsinya yang berkaitan dengan tugastugas seorang
pemimpin, meliputi : pengambilan keputusan, menetapkan sasaran, menyusun
kebijakan, menempatkan karyawan, dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan, baik
secara vertikal maupun secara horizontal, termasuklah kemampuan mengawasi
pekerjaan bawahan.
Kepemimpinan diperlukan dalam sebuah kelompok yang mempunyai tujuan
yang sama, untuk mempengaruhi aktivitas kelompok tersebut dalam mencapai
tujuan bersama yang ingin dicapai kelompok tersebut. Dalam mencapai tujuan
organisasi, diperlukan hubungan yang saling mempengaruhi antara pemimpin
dengan bawahan yang keduanya menginginkan perubahan nyata sebagai
perwujudan upaya untuk mencapai tujuan yang sama.
Gaya kepemimpinan merupakan kunci dalam manajemen yang memainkan
peran penting dan strategis dalam kelangsungan hidup suatu usaha. Kurang adanya
peranan pimpinan dalam mengarahkan karyawan sehingga hasil kerja pegawai
terkesan kurang baik dan tidak terstruktur, demikan pula dalam memberikan
pelatihan terhadap beberapa pekerjaan yang butuh ketelitian juga masih kurang
mendapat perhatian dari pimpinan yang berkewajiban penuh melatih pegawainya,
selain itu pula pemimpin sebaiknya mendukung pekerjaan pegawai sehingga
pegawai merasa bersemangat dalam melaksanakan pekerjaan tersebut,
menciptakan komunikasi yang harmonis serta memberikan pembinaan pegawai,
sehingga tidak akan menyebabkan tingkat kinerja pegawai rendah.
Pendelegasian wewenang dan tugas juga belum optimal sehingga pegawai
merasa tidak dipercaya mampu melaksanakan tugas dan wewenang tersebut.
Demikian halnya dengan kurangnya motivasi pegawai seperti tidak disiplin masuk
kerja, malas- malasan dalam bekerja akan menyebabkan kinerja pegawai rendah.
Hal ini disebabkan oleh faktor ekstern dan intern , faktor ekstern meliputi
lingkungan kerja yang kurang menyenangkan bagi pegawai, dan perlu adanya
supervisi yang baik. Kompensasi yang kurang memadai sehingga mengurangi
motivasi kerja pegawai untuk mengahasilkan kinerja yang baik. Pemberian reward
atau penghargaan yang hampir tidak pernah ada sering membuat pegawai tidak
puas dengan hasil kerja. Sedangkan jika dilihat dari faktor intern yakni belum ada
kematangan dari pribadi pegawai itu sendiri dan harus perlu adanya pelatihan untuk
lebih meningkatkan kualitas kinerja pegawai, tingkat pendidikan sudah sesuai
stantard pendidikan tetapi ada beberapa yang masih menempati posisi yang tidak
linear dengan bidang ilmu dalam 5 struktur kepegawaian. Kebutuhan pegawai yang
sering tidak terpenuhi membuat keinginan dan harapan pribadi untuk lebih
berkreasi dalam mengembangkan kompetensi belum tercapai dan menimbulkan
kebosanan dan ketidak puasan menerima hasil kerja bagi pegawai itu sendiri.

B. ANALISIS MASALAH
Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin
mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengendalikan bawahannya dengan
cara-cara tertentu, sehingga bawahannya dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya
secara efektif dan efisien (Djoko Purwanto, 2010). Oleh karena itu, peran
pengarahan yang dilakukan oleh pemimpin suatu organisasi menjadi sangatlah
dominan dan penting bagi kemajuan organisasi tersebut. Tanpa arahan yang jelas
dan baik, kinerja karyawan akan buruk, tugas-tugas pekerjaan yang dibebankan
tidak dapat diselesaikan tepat waktu, Selain itu, disiplin kerja juga merupakan salah
satu faktor yang mendorong dalam meningkatkan kinerja pegawai. Dimana pegawai
yang memiliki sikap disiplin akan mampu dalam menyelesaikan tugas-tugas
pekerjaannya dengan tepat waktu.
Kinerja pegawai akan dapat terwujud bila pegawai mempunyai komitmen
dengan organisasinya dan di tunjang dengan disiplin kerja yang tinggi. Disiplin tidak
hanya terwujud dari ketaatan saja namun juga pada tanggung jawab karyawan
dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh organisasi. Hal ini diharapakan
efektivitas karyawan meningkat dan mampu bersikap disiplin.
C. PERAN KEPEMIMPINAN
Menurut Kartono (2010:189) bahwa pemimpin atau leadership adalah proses
mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang terorganisir dalam usaha-usaha
menentukan tujuan dan mencapainya. Pemimpin merupakan segmen (bagian)
penting dari organisasi perusahaan dan industri dalam mana organisasi tersebut
tersusun atas dasar pembagian fungsifungsi yang berbeda, yang harus dilaksanakan.
Jadi ada perbedaan peranan atau tugas bagi setiap individu dalam organisasi yang
menentukan adanya pemimpin.
Dengan adanya bermacam-macam peranan dan tugas tersebut, terjadilah
regulasi/pengaturan dan koordinasi yang dilakukan oleh pemimpin. Perubahan yang
kian cepat dan persaingan bisnis yang kian ketat menuntut berbagai organisasi
untuk bergerak gesit, strategis, dan berfokus penuh pada bisnis masing-masing.
Hampir semua aspek kerja dipengaruhi oleh, dan tergantung kepada pemimpin.
Artinya, pemimpin sangat menentukan keberhasilan sebuah organisasi untuk
memenangkan persaingan secara berkelanjutan (sustainable competitive
advantage). Menurut Kartono (2009:34) bahwa pemimpin mempunyai sifat,
kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian sendiri yang unik khas sehingga
tingkah laku.
Pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa
pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk
melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran tertentu.
Kemampuan mengkonsepsikan sekaligus menjabarkan tujuan-tujuan umum yang
jelas, bersikap adil dan tidak berat sebelah, sanggup membawa kelompok kepada
tujuan yang pasti dan menguntungkan, membawa pengikutnya kepada
kesejahteraan, dan lain-lain. Dia juga mampu membangkitkan kekuatan rasional dan
kekuatan emosional pada anak buahnya, yang bisa menggugah kekuatan raksasa
untuk membangun atau untuk menghancurkan.
Seorang pemimpin berperan besar dalam menentukan setiap kebijakan sebuah
organisasi. Tujuan organisasi bisa tercapai ketika seorang pemimpin mampu
menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Oleh karena itu, setiap organisasi
atau kelompok membutuhkan seorang pemimpin yang mengerti tentang fungsi
kepemimpinan.
Fungsi kepemimpinan merupakan usaha untuk mengarahkan anggota kelompok
agar memiliki semangat yang tinggi dan bekerja sebaik mungkin. Selain itu, fungsi
kepemimpinan juga berkaitan dalam mengatur hubungan antara individu atau
kelompok dalam organisasi. Hal ini perlu dilakukan guna mewujudkan organisasi
yang bergerak ke arah pencapaian tepat sasaran.
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar
mau melaksanakan suatu pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya. Sehingga,
kepemimpinan bisa dikatakan sebagai sebuah kemampuan memerintah serta

memengaruhi orang lain agar tujuan yang telah ditetapkan bisa tercapai.
Dalam upaya mewujudkan tujuan organisasi, maka dibutuhkan seorang
pemimpin yang mampu menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan baik. Tak
hanya sebagai penentu kebijakan, namun pemimpin juga dituntut untuk selalu
memperhatikan kinerja individu dalam sebuah organisasi. Adapun fungsi
kepemimpinan yang paling umum di antaranya sebagai berikut:
1. Fungsi Instruktif
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan semua aspek di
dalam ruang lingkup sebuah organisasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
fungsi instruktif seperti cara mengerjakan perintah, melaksanakan dan melaporkan
hasil, dan tempat mengerjakan perintah. Sehingga, setiap keputusan dapat
diwujudkan secara efektif.
2. Fungsi Konsultatif
Pemimpin bisa menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah.
Bentuk komunikasi ini dibutuhkan saat pemimpin dalam usaha menetapkan
kebijakan atau keputusan memerlukan bahan pertimbangan dari kelompok yang
dipimpinnya. Dengan begitu, seorang pemimpin dapat mengambil keputusan secara
efektif dan maksimal.
3. Fungsi Partisipasi
Fungsi kepemimpinan berikutnya melibatkan anggota untuk terut serta dalam
setiap pengambilan kebijakan. Hal tersebut perlu dilakukan seorang pemimpin agar
orang yang dipimpinnya memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam
melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu, fungsi partisipasi harus
dijalankan supaya anggota dapat secara aktif mengikuti setiap proses yang sedang
dijalankan organisasi.

4. Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin harus memberikan kepercayaan
kepada orang yang dipimpinnya, seperti pelimpahan wewenang dan turut andil
dalam penentuan keputusan. Hal ini perlu dilakukan karena tujuan organisasi tidak
dapat dicapai secara maksimal jika seorang pemimpin bekerja sendiri. Oleh karena
itu, kerja sama antara pemimpin dan anggota sangat diperlukan dalam sebuah
organisasi.
5. Fungsi Pengendalian
Salah satu fungsi kepemimpinan ialah mampu mengatur aktivitas dari para
anggota secara terarah. Pemimpin harus mampu memberi arahan, bimbingan, serta
contoh yang baik terhadap anggota. Dalam mewujudkan fungsi pengendalian ini,
seorang pemimpin perlu mengadakan kegiatan bimbingan, koordinasi, dan
pengawasan.

D. KESIMPULAN
Kesimpulan mengenai kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah
bahwa peran seorang pemimpin sangat penting dalam membentuk budaya kerja,
memotivasi tim, dan mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang efektif dapat
menciptakan lingkungan kerja yang produktif, kolaboratif, dan inovatif. Beberapa
poin penting yang dapat diambil sebagai kesimpulan adalah:
1. Pentingnya Komunikasi:
Kepemimpinan yang baik melibatkan komunikasi yang jelas dan terbuka antara
pemimpin dan anggota tim. Komunikasi yang baik membantu dalam
mengartikulasikan tujuan, harapan, dan peran dengan jelas, mengurangi
kebingungan, dan membina hubungan kerja yang kuat.
2. Inspirasi dan Motivasi:
Seorang pemimpin harus mampu menginspirasi tim dengan visi yang menarik
dan memberikan motivasi untuk mencapai tujuan bersama. Kemampuan untuk
mengenali dan memenuhi kebutuhan individu dalam tim dapat meningkatkan
semangat dan kinerja keseluruhan.

3. Pengembangan Tim:
Kepemimpinan yang efektif melibatkan pengembangan keterampilan dan
potensi anggota tim. Mendorong pertumbuhan profesional tidak hanya bermanfaat
bagi individu, tetapi juga meningkatkan kualitas dan fleksibilitas tim.
4. Pengelolaan Konflik:
Kemampuan dalam mengatasi konflik dengan bijaksana adalah aspek kunci dari
kepemimpinan. Pemimpin yang mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang
adil dan konstruktif dapat menjaga keharmonisan dan produktivitas tim.
5. Kepercayaan dan Keadilan:
Pemimpin harus membangun kepercayaan melalui konsistensi, transparansi,
dan tindakan adil. Ketidakadilan dapat merusak motivasi, sementara keadilan akan
membantu membangun ikatan kuat di antara anggota tim.
6. Pengambilan Keputusan yang Bijaksana:
Kemampuan dalam mengambil keputusan yang baik dan efisien sangat penting.
Pemimpin harus mempertimbangkan informasi yang ada, mendengarkan masukan
dari tim, dan merenungkan konsekuensi yang mungkin timbul.
7. Penekanan pada Kolaborasi:
Pemimpin yang mendorong kolaborasi dan kerja tim dapat meningkatkan
kreativitas dan produktivitas. Dengan menghargai kontribusi individu, pemimpin
dapat menciptakan lingkungan yang mendukung ide-ide baru dan solusi inovatif.
8. Kesinambungan dan Pertumbuhan:
Kepemimpinan yang berkelanjutan melibatkan refleksi, pembelajaran, dan
penyesuaian. Pemimpin yang terus berkembang akan lebih mampu mengatasi
tantangan yang muncul dalam lingkungan kerja yang terus berubah.
Keseluruhan, kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah tentang
membimbing, memotivasi, dan mempengaruhi tim untuk mencapai tujuan bersama
dengan cara yang efektif, adil, dan inspiratif. Pemimpin yang baik mampu
menciptakan lingkungan kerja yang mendukung perkembangan individu dan
kesuksesan organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho Hendro (22 November 2021), Peran Pemimpin Dalam Pelaksanaan Pekerjaan-
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/14426/Peran-Pemimpin-dalam-
Pelaksanaan-Pekerjaan.html

Kosali, Ahmad Yani (Januari 2016), FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM PENEMPATAN


KERJA KARYAWAN PADA PT. HUMAN TECH INDONESIA, Jurnal Bisnis Darmajaya
Vol. 02 No. 01- https://media.neliti.com/media/publications/75499-ID-fungsi-
kepemimpinan-dalam-penempatan-ker.pdf

Agustin, Diana (2021), Analisis gaya Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja


Aparatur di Kantor Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah-
https://repositori.uma.ac.id/jspui/bitstream/123456789/16076/1/Diana
%20Gustin%20-%20Fulltext.pdf

Siregar, Agel (2019), Peran Kepemimpinan dalam Peningkatan Kinerja Pegawai Kantor
Camat Sidikalang Kabupaten
Dairi-https://repositori.uma.ac.id/jspui/bitstream/123456789/13605/1/17180110
0%20-%20Agel%20Siregar%20-%20Fulltext.pdf

Tim Merdeka.com (2021), Mengenai Fungsi Kepemimpinan Beserta Tujuannya yang


Perlu Diketahui- https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-fungsi-
kepemimpinan-beserta-tujuannya-yang-perlu-diketahui-kln.html

Anda mungkin juga menyukai