Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

MYOB

Oleh

Komang Ira Meindrawati

1533121243

D6/Akuntansi

UNIVERSITAS WARMADEWA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

2017
Keterkaitan Gaya Kepemimpinan (Akunbilitas) Terhadap Motivasi

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, gaya kepemimpinan merupakan salah satu
faktor yang penting. Kepemimpinan yang bisa menumbuhkan motivasi kerja karyawan
adalah kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri para karyawan dalam
menjalankan tugasnya masing-masing. Selain kepemimpinan, motivasi juga dapat
memberikan sumbangan yang signifikan dalam peningkatan kualitas pelayanan. Seperti teori
Maslow tentang motivasi seperti kerucut, semakin kebutuhannya terpenuhi maka akan
semakin besar kinerja pegawai dalam melakukan tugas dan kewajibannya di perusahaan.
Kurang adanya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi yang harmonis serta
memberikan pembinaan karyawan, akan menyebabkan tingkat kinerja karyawan rendah.
Demikian halnya dengan kurangnya motivasi kepada karyawan seperti tidak disiplin masuk
kerja, malas-malasan dalam bekerja akan menyebabkan kinerja karyawan rendah.

Sumber daya manusia menduduki peran yang cukup penting di dalam suatu
perusahaan. Dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik dari pemimpin dan motivasi kerja
yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan pada masing-masing
perusahaab. Dengan adanya kinerja yang baik dari karyawan, maka akan terjadi peningkatan
pelayanan pada masing-masing perusahaan, sehingga akan meningkatkan kwalitas
perusahaan. Hal ini menjadi tugas masing-masing untuk lebih memperhatikan faktor-faktor
kepemimpinan, motivasi kerja yang baik, sehingga membuat para karyawan memiliki
semangat kerja yang tinggi serta ulet dalam bekerja, sehingga akan memberikan kontribusi
yang positif terhadap perusahaan. Dengan adanya kontribusi yang positif tersebut diharapkan
dapat tercapainya maksud dan tujuan dari masing-masing perusahaan tersebut.

Seperti halnya di kantor Notaris/PPAT I Nyoman Tribayu,SH.,M.Kn tempat saya


bekerja. Beliau memotivasi karyawan-karyawannya dengan memberikan kenaikan gaji bagi
karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi dalam bekerja sehingga kita sebagai karyawan
termotivasi untuk memberikan hasil yang terbaik dalam bekerja agar bisa mendapatkan
kenaikan gaji tersebut.

Gambaran diatas akan memberikan kita penjelasan berupa:

1.Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan Menurut Tampubolon (2007) gaya kepemimpinan adalah
perilaku dan strategi, sebagai kombinasi dari keterampilan, sifat, sikap, yang sering
diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya.
Sedangkan menurut Thoha (2006:49) gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku
yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
perilaku orang lain seperti yang ia lihat.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
adalah pola perilaku konsisten yang diterapkan pemimpin dengan melalui orang lain,
yaitu pola perilaku yang diperlihatkan pimpinan pada saat mempengaruhi orang lain,
seperti dipersepsikan orang lain. Gaya bukanlah soal bagaimana pendapat pemimpin
tentang perilaku mereka sendiri dalam memimpin, tetapi bagaimana persepsi orang
lain, terutama bawahannya, tentang perilaku pemimpinnya.

2. Motivasi

Motivasi merupakan hal yang sangat penting dan harus dimulai oleh setiap orang
dalam rangka meningkatkan produktivitas kerjanya. Motivasi berasal dari bahasa latin
Movere, yang berarti bergerak (to move). Pada hakekatnya perilaku manusia dimotivasi
oleh keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang merupakan tujuan dari kegiatan. Arti dari
motivasi adalah sebagai kebutuhan, keinginan, dorongan, gerak hati diri seseorang.

Menurut Hasibuan (2000:142) dalam Wahyuddin dan Djumino. A (2008), Motivasi


adalah pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya
untuk mencapai kepuasan. Menurut Radig (1998), dalam Brahmasari (2008)
mengemukakan bahwa pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi,
penting dilakukan untuk meningkatkan, gairah kerja karyawan sehingga dapat
mencapai hasil yang dikehendaki. Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil optimal
mempunyai bentuk linier dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik,
maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai
dengan standar kinerja yang ditetapkan. Gairah kerja merupakan salah satu bentuk
motivasi dapat dilihat antara lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggungjawab
terhadap waktu kerja yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah semangat


atau dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu
tujuan yang dapat berpengaruh positif dalam mencapai kinerja.
Adapun empat dasar kepemimpinan yang efektif yaitu:

1. Penentuan Tujuan
Seorang pemimpin harus memastikan dari awal bahwa semua anggota
teamnya memahami maksud dan tujuan organisasi. Apa visi dan misi organisasi harus
sudah terinternalisasi di diri masing-masing anggota. Inilah salah satu alasan kenapa
banyak di dinding-dinding kantor perusahaan kita jumpai figura bertuliskan Visi,
Misi, dan Kebijakan Mutu perusahaan tersebut. Karena top management
menginginkan semua yang terlibat di organisasinya tahu arah dan tujuan
organisasinya. Team tidak akan kehilangan arah dalam memacu roda organisasi
dengan adanya fase penentuan tujuan ini di awal. Inilah fase mendasar dalam
organisasi, dan pemimpin efektif terbiasa melaksanakannya.
2. Komunikasi
Semua kebijakan, keputusan, informasi atau berita apapun yang dibuat oleh
top management terkait kebaikan perusahaan harus dikomunikasikan dengan baik
kepada semua anggota team. Banyak media yang bisa digunakan untuk
menyampaikannya. Pemimpin biasa dalam mengomunikasikan sesuatu kepada
teamnya tentu sudah terbiasa menggunakan media email, notes, memo dinas, chat-
group, atau internal communication tools lainnya. Dan bagi pemimpin efektif, media-
media itu saja tidak cukup. Ada banyak alasan dari pemimpin efektif, kenapa media
itu saja tidak cukup. Salah satunya adalah, tidak semua karyawan dalam teamnya mau
membaca. Membaca pun, belum tentu semua mendapat pemahaman yang sama.
Karena itu pemimpin efektif akan membuat cara komunikasi yang lebih intim. Man-
to-man communication. Dia akan temui langsung teamnya, dan memastikan setiap
anggota teamnya memahami apa yang dikomunikasikannya tersebut.
3. Kepercayaan
Komunikasi yang efektif didasari dengan adanya saling percaya antara pihak-
pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut; dalam hal ini antara leader dengan
bawahannya. Penentuan arah tujuan organisasi sudah dibuat, kemudian
dikomunikasikan dan komunikasinya dibangun di atas kepercayaan. Bagaimana
mungkin bawahan bisa menerima dan mengikuti instruksi atasan bila bawahannya
tidak percaya kepada leadernya. Prinsip ini sangat dipahami oleh pemimpin efektif
4. Akuntabilitas (Pertanggung Jawaban)
Dasar keempat adalah pertanggungjawaban atau akuntabilitas. Banyak
pemimpin yang akhirnya gagal menjalankan beberapa proyek karena melalaikan dasar
ini. Hal ini tidak dimaksudkan untuk mencari siapa yang bersalah atas kegagalan
organisasi, tapi ditujukan untuk menuntut pertanggungjawaban dari semua orang yang
terlibat dalam organisasi tersebut. Prinsip ini memunculkan kaidah check-list;
monitoring. Semua karyawan atau bawahan merasa diawasi sehingga setiap saat
mereka terpacu untuk memberikan yang terbaik. Kalaupun suatu saat mereka bisa
saja merasa tidak diawasi, kinerjanya tetap bisa mengutamakan yang terbaik karena
mereka juga akan mempertanggungjawabkan pekerjaannya tersebut kepada atasannya
di akhir pekerjaan / proyek.
Salah satu keberhasilan sebuah perusahaan itu ditentukan oleh keberadaan
karyawan dan pemimpin yang berdedikasi tinggi untuk kemajuan dan prestasi
perusahaan. Seorang pemimpin harus mempunyai jiwa kepemimpinan dapat
mempengaruhi kinerja para pegawai agar mau bekerja sama yang didasarkan pada
kemampuan pegawai untuk membimbing agar bisa mencapai tujuan-tujuan yang telah
diharapkan bagi seluruh anggota yang ada didalam perusahaan. Peranan seorang
pemimpin penting untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan dengan
peningkatan kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai