Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PENGARUH “LEADERSHIP STYLES” TERHADAP

LOYALITAS KARYAWAN PADA SALAH SATU


PERUSAHAAN DI BALI YANG BERGERAK DI SEKTOR
PARIWISATA
Tugas Mata Kuliah Kerekayasaan Psikologi

DISUSUN OLEH:

Putu Ayu Ratih Kumala Dewi


2002531038
A

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
Analisis pengaruh “leadership styles” terhadap loyalitas karyawan pada salah satu
perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata

Menjadi seorang pemimpin tentunya memiliki tantangan tersendiri dalam


mencapai tujuan ditentukannya seorang pemimpin. Secara umum, sosok seorang
pemimpin diharapkan dapat menaungi semua orang dalam tim dan mampu untuk
menggerakkan dan mengarahkan bawahannya hingga mampu untuk mencetuskan
gagasan dan ide-ide yang kreatif guna mengembangkan perusahaan.

Seorang pemimpin penting untuk memiliki soft skill untuk menjadikan perusahaan
menjadi lebih produktif lagi kedepannya. Seorang pemimpin harus memiliki soft skill
untuk mendukung mereka saat memimpin tim. Beberapa soft skill yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin antaralain yang pertama yaitu kemampuan dalam berkomunikasi.
kemampuan dalam berkomunikasi dibutuhkan oleh seorang pemimpin mengingat
seorang pemimpin akan berbicara dengan banyak orang. Kemampuan ini tidak melulu
tentang bicara, tetapi juga tentang seberapa cepat seseorang dalam memahami suatu
informasi. Kedua, decision making skill (kemampuan mengambil keputusan) ini
dibutuhkan oleh seorang pemimpin agar dapat mengambil keputusan yang berkaitan
dengan anggota tim dan pekerjaan.

Selain kemampuan dalam berkomunikasi dan mengambil keputusan, seorang


pemimpin juga harus memiliki kemampuan manajemen dan problem solving. Pemimpin
yang baik harus memiliki kemampuan dalam me-manage anggota timnya. Perbedaan
karakter pada setiap orang di dalam tim membuat seorang pemimpin harus memiliki
kemampuan manajemen anggota. Selain itu, pemimpin juga harus dapat
mendistribusikan pekerjaan secara adil dan sesuai dengan kemampuannya anggota tim.
Selanjutnya, yaitu problem solving skill. Ketika suatu masalah muncul dalam tim, seorang
pemimpin merupakan pihak yang paling bertanggungjawab pada situasi tersebut.
Penyelesaian masalah dapat tercapai apabila seseorang dapat menyelesaikan nya dengan
baik. Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa problem solving skill merupakan salah
satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Terry dalam (Riyadi, 2011:41) menyatakan bahwa “Leadership is the relationship


in which one person, or the leader, influences others to work together willingly on related
tasks to attain that which the leader desires”. Kepemimpinan merupakan proses
membantu dan menodorong orang lain untuk lebih antusias dalam bekerja demi
mencapai tujuan bersama.

Banyaknya variasi orang yang mencoba untuk mendefinisikan kepemimpinan


membuat definisi dari konsep kepemimpinan juga semakin variatif. Secara luas, konsep
kepemimpinan meliputi proses memengaruhi dalam mencapai tujuan bersama dan
memberikan motivasi kepada perilaku bawahan. (Handoko,2003) menjelaskan bahwa
Leadership/kepemimpinan merupakan suatu kemampuan atau skill yang ada dalam diri
suatu individu yang berfungsi untuk memengaruhi orang untuk bekerja guna mencapai
sasaran dan visi bersama.

Menjadi pemimpin yang baik merupakan suatu kemampuan dimana seseorang


dapat menyelaraskan etos kerjanya dengan orang-orang yang dipimpin. Dikutip dari CNBC
Make it, pemimpin yang paling efektif adalah pemimpin yang bisa merefleksikan serta
mengaplikasikan prinsip-prinsip yang bisa membuat kinerja tim menjadi lebih baik.
Menurut Ohio State Studies, leader yang efektif itu dapat dinilai melalui dua dimensi
yaitu: initiation structure dan consideration. Asumsi tentang dimensionality dari konsep
leadership ini membuat konseptualisasi leadership menjadi sempit.

Secara keseluruhan, menjadi seorang pemimpin yang efektif memberikan banyak


manfaat baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan. Beberapa manfaat yang dimaksud
antara lain seperti dapat meningkatkan produktifitas karyawan di tempat kerja, dan juga
dapat memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan. Selain 2 hal tersebut, terdapat
juga beberapa keuntungan lain seperti membangun kepercayaan, membuat karyawan
menjadi lebih termotivasi, meningkatkan komunikasi antar karyawan, hingga dapat
mengembangkan lingkungan kerja yang positif. Dalam proses menjadi seorang pemimpin
yang efektif, terdapat beberapa hal dilakukan oleh seorang pemimpin, diantaranya yaitu
mengatur strategi, memotivasi, harus mempunyai misi dan juga membangun sebuah
budaya hingga akhirnya dapat mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri.

Peran dari seorang pemimpin dalam memengaruhi bawahan/anggota nya sangat


penting terutama dalam hal memajukan perusahaan. Seorang pemimpin biasanya
menerapkan gaya kepemimpinan tertentu untuk mempersuasi kinerja dari bawahannya.
Gaya kepemimpinan atau leadership style merupakan perilaku atau tindakan dari seorang
pemimpin yang digunakan untuk memengaruhi orang lain. Robert House menyatakan
bahwa terdapat empat macam klasifikasi kepemimpinan Path Goal, yakni gaya
kepemimpinan direktif, gaya kepemimpinan suportif, gaya kepemimpinan partisipatif, dan
gaya kepemimpinan berorientasi pada tugas. Pemimpin dapat menggunakan berbagai
gaya kepemimpinan untuk mempengaruhi dan memotivasi bawahan mereka untuk
meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja.

Seorang psikolog Amerika terkenal dan profesor Harvard, Daniel Goleman


mengungkapkan 6 jenis gaya kepemimpinan (the six leadership styles) yang terdiri dari :

a. Gaya kepemimpinan koersif (Coercive leaders)


Gaya kepemimpinan ini meminta kepatuhan segera dari anggota atau
bawahan tanpa meminta pendapat dan tanpa ada yang boleh mempertanyakan.

b. Gaya kepemimpinan otoritatif (Authoritative leaders)


Pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini merupakan seorang pemimpin
yang visioner, memiliki tujuan jangka panjang yang jelas. Berwibawa memobilisasi
individu menuju sebuah visi.

c. Gaya kepemimpinan afiliasi (Afiliative leaders)


Gaya kepemimpinan ini tepat digunakan jika ingin menciptakan ikatan
emosional dan harmoni di dalam sebuah tim/perusahaan.

d. Gaya kepemimpinan demokratis (Democratic leaders)


Pada gaya kepemimpinan ini membangun konsensus melalui partisipasi.
Para anggota/bawahan memiliki hak untuk memberikan pendapatnya dalam
sebuah keputusan.

e. Pacesetting leadership
Mengharapkan keunggulan dan pengarahan diri sendiri. Pemimpin dengan
gaya kepemimpinan ini memiliki standar yang tinggi dan selalu terobsesi untuk
melakukan suatu hal lebih baik dan lebih cepat lagi.

f. coaching leadership
merupakan gaya kepemimpinan dengan pemimpin berperilaku seperti
menjadi seorang coach atau pelatih. Pemimpin dengan gaya ini cenderung
mendorong tanggung jawab dan merangsang kreativitas dari karyawan nya
melalui dukungan dan tantangan yag diberikan.

Nawawi (2006) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan (leadership style)


merupakan cara atau perilaku yang dipilih untu kemudian dipergunakan oleh seorang
pemimpin untuk memengaruhi perasaan, pikiran, perilaku dan sikap dari para
anggota/bawahan. Dalam hubungan pimpinan dengan bawahannya, kesesuaian antara
kepemimpinan yang dibawa oleh pemimpin dengan apa yang menjadi harapan
karyawannya tentu akan menimbulkan dampak positif pada diri para bawahan yaitu
karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja. Kenyataanya, setiap karyawan tidak hanya
dikuasai oleh motif-motif ekonomi saja. Disamping upah dan gaji yang besar juga terdapat
faktor lain yaitu, timbulnya sebuah loyalitas pada diri karyawan.

Selain Daniel Goleman, James MacGregor Burns juga menciptakan sebuah istilah
tentang gaya kepemimpinan, yaitu gaya kepemimpinan transformasional. Gaya
kepemimpinan transformasional berkaitan dengan kepuasan dalam bekerja. Robbins
(2006) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan transformsional merupakan pendekatan
yang digunakan oleh seorang pemimpin yang mendorong karyawannya untuk melampaui
kepentingan pribadi dan memiliki dampak yang mendalam dan luar biasa pada orang-
orang. Sementara itu, gaya kepemimpinan transformasional menurut Gibson et.al (1996)
merupakan kemampuan pemimpin untuk menginspirasi dan memotivasi bawahannya
untuk mencapai hasil yang lebih baik dari yang direncanakan.

Gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang pemimpin merupakan salah satu
hal terpenting yang berperan dalam menciptakan loyalitas karyawan. Keberhasilan
pemimpin dalam menjaga kenyamanan karyawan nya di lingkungan kerja akan
memunculkan loyalitas dari karyawan. Kenyamanan tersebut merupakan hasil dari
pedoman yang dikeluarkan dan diterapkan pada unit kerja yang dipimpinnya. Siagian
(2005) menyatakan bahwa loyalitas adalah suatu kecenderungan karyawan untuk tidak
pindah ke perusahaan lain. Loyalitas mempengaruhi kenyamanan karyawan ketika
bekerja pada suatu perusahaan dan merupakan hal yang terpenting bagi seluruh
karyawan perusahaan atau instansi. Khususnya dalam industri perhotelan, loyalitas
karyawan terhadap perusahaan sangat diperlukan karena sangat sulit untuk
mengembangkan hotel tanpa loyalitas karyawan yang tinggi.

Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan dibuktikan oleh salah


satu penelitian yang dilakukan di perusahaan daerah Bali yang bergerak di sektor
pariwisata. Penelitian tersebut dilakukan oleh Sieny Carolina Wellyanto dan Grace
Angelica Halim. Penelitian tersebut dilakukan dengan metode kuantitatif dan metode
deskriptif yang memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap loyalitas di Hotel X Bali. Responden pada penelitian ini merupakan semua
karyawan divisi front office dan recreation division yang masa kerjanya ≥ 6 bulan di Hotel
X Bali. Hasil dari penelitian tersebut, menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan di Hotel X Bali (Wellyanto
& Halim, 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Amri, H. (2016). Kepemimpinan Yang Efektif. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 3(1), 77–82.
Badu, S. Q., & Djafri, N. (2013). Kepemimpinan & Perilaku Organisasi.
Fauzia, M. (2019, Februari 4). Simak, Ini 7 Cara Jadi Pemimpin yang Efektif. Retrieved From
https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/04/155230026/simak-ini-7-cara-jadi-pemimpin-
yang-efektif?page=all.

Hanafi (Universitas Syah Kuala), A. S., Almy (Management and Science University), C., &
Siregar (Politeknik APP), M. T. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Manajemen Industri Dan Logistik, 2(1), 47.
https://doi.org/10.30988/jmil.v2i1.71\
Job Street. Kepemimpinan Transformasional: Definisi, Kualitas, dan Dampaknya Terhadap
HR. Retrieved From https://www.jobstreet.co.id/id/cms/employer/kepemimpinan-
transformasional-definisi-kualitas-dan-dampaknya-terhadap-hr/?utm_campaign=id-h-
ao[h]_jsid_google_all_sem_dsa_hirerpage_ao&utm_content=&utm_term=&utm_sourc
e=google&utm_medium=cpc&pem=google&gclid=CjwKCAjw7cGUBhA9EiwArBAvojuj-
HjAauPZjBfWdtgnD2xU_4FEccx-uEtYxk_5Gi2j9j9sz2QooxoCUVkQAvD_BwE
Khairizah, A., Noor, I., & Suprapto, A. (2016). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan di Perpustakaan Universitas Brawijaya
Malang). Jurnal Administrasi Publik (JAP), 3(7), 1268–1272.
Purwanggono, C. J. (2020). BUKU AJAR KEPEMIMPINAN Disusun oleh : 115.
Sintani, L., Fachrurazi, Mulyadi, Nurcholifah, I., Fauziah, Hartono, S., & Jusman, I. A. (2022).
Dasar Kepemimpinan. February, 127.
Susanto, A. (2021, maret 15). 6 Prinsip Utama dari Leadership-Coaching Style. Retrieved
From https://employers.glints.id/resources/6-prinsip-utama-dari-leadership-coaching-
style/#:~:text=Leadership%2Dcoaching%20adalah%20gaya
%20kepemimpinan,mengembangkan%20hubungan%20kemitraan%20dan
%20kolaborasi
Tonda. (2017, November 11). Enam Gaya Kepemimpinan yang Efektif. Retrieved From
http://selfmotivator.web.id/2017/enam-gaya-kepemimpinan-yang-
efektif.html#:~:text=Gaya%20Pacesetting%20(Pacesetting%20Leaders)
%20adalah,orang%20melakukan%20hal%20yang%20sama
Wellyanto, S. C., & Halim, G. A. (2017). Analisa Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Loyalitas Karyawan Hotel X Bali Sieny. Jurnal Hospitality Dan Manajemen Jasa, 2(1),
328–341.

Anda mungkin juga menyukai