Anda di halaman 1dari 11

Kepemimpinan dan Motivasi Dalam Berwirausaha

Disusun oleh :

Rifky Azzumar Azra

2034021068

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kepemimpinan dan Motivasi Dalam
Berwirausaha" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah
kewirausahaan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang motivasi dalam
berwirausaha bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan unsur penting di dalam sebuah perusahaan atau organisasi


lain, sebab tanpa adanya kepemimpinan dari seorang pemimpin maka suatu perusahaan tersebut
akan mengalami kemunduran. Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda
dalam memimpin atau sering disebut dengan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang
dijalankan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain sesuai dengan
keinginannya itu dipengaruhi oleh sifat pemimpin itu sendiri. Pemimpin dengan gaya
kepemimpinan yang baik akan menciptakan motivasi yang tinggi di dalam diri setiap bawahan,
sehingga dengan motivasi tersebut akan timbul semangat kerja yang dapat meningkatkan kinerja
bawahan itu. Kekuatan dan keunggulan gaya kepemimpinan itu pada akhirnya merupakan
perangsang psikososial yang bisa memunculkan reaksi-reaksi bawahan secara kolektif.

Dunia kewirausahaan dapat diumpamakan seperti mengendarai suatu kendaraan yang


pada awalnya belum terbiasa di dalam suatu lingkungan dan ketika mencoba tiba-tiba tampak
lebih berbahaya daripada yang kita perkirakan pada awalnya. Kebiasaan kita adalah untuk
menarik diri kepada kenyamanan di dalam kepompong, sesuatu yang kita percayai lebih aman, di
mana kita dapat bersantai sejenak tanpa perlu berkonsentrasi, dan mendapatkan sesuatu tanpa
terlalu memikirkan bagaimana kita melakukannya. Kebiasaan semacam ini harus digantikan
dengan memahami prinsip-prinsip yang akan memastikan bahwa kita dapat mencapai tujuan kita
dan berlatih dengan disiplin sampai kita bisa melakukannya.
1.2. Rumusan Masalah
1) Apa definisi dari kepemimpinan?
2) Apa saja pendekatan – pendekatan dalam kepemimpinan ?
3) Apa pengertian motivasi?
4) Mengapa perlu adanya motivasi ?
5) Bagaimana cara membangun motivasi ?
6) Bagaimana cara kita memanfaatkan pengembangan teknologi dalam berwirausaha ?

1.3. Tujuan Masalah


1) Mengetahui definisi dari kepemimpinan.
2) Mengetahui macam macam pendekatan dalam kepemimpinan.
3) Mengetahui pengertian dari motivasi.
4) Mengetahui seberapa perlu adanya motivasi.
5) Mengetahui cara membangun motivasi.
6) Mengetahui manfaat teknologi dalam berwirausaha.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu

tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara

tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang

berhasil, baik yang memimpin beberapa atau beratus-ratus karyawan. Seorang pemimpin yang

efektif akan selalu mencari cara yang lebih baik. Seorang bisa dikatakan pemimpin yang berhasil

jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan

keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.

2.2 Pendekatan – Pendekatan Kepemimpinan

a) Pendekatan Sifat (Trait) Kepemimpinan

Pendekatan perilaku kepemimpinan menganggap bahwa pemimpin yang baik adalah


dilahirkan dan bukannya diciptakan. Pemimpin yang berhasil cenderung memiliki karakteristik-
karakteristik sebagai berikut :

1) Kecerdasan, termasuk kemampuan menilai verbal


2) Prestasi dimasa lalu dalam bidang Pendidikan dan olahraga
3) Kematangan dan stabilitas emosional
4) Ketergantungan, ketekunan, dan dorongan untuk mencapai prestasi yang
berkesimbungan
5) Keterampilan untuk berpartisipasi secara sosial dan beradaptasi dengan berbagai
kelompok
6) Keinginan untuk menggapai status dan posisi sosial ekonomi
b) Pendekatan Situasi (Situasional) Kepemimpinan

Penekanan kepemimpinan telah bergeser dari pendekatan sifat (trait) ke pendekatan


situasi. Pendekatan situasi kepemimpinan yang lebih modern didasarkan pada asumsi bahwa
semua contoh kepemimpinan yang berhasil agak berbeda dan membutuhkan kombinasi yang
unik dari pemimpin, pengikut, dan situasi kepemimpinan. Interaksi ini umumnya diungkapkan
dalam rumusan SL = f (L, F, S). Dimana SL adalah kepemimpinan yang berhasil, f adalah fungsi
dari, dan L, F, dan S adalah pemimpin, pengikut dan situasi. Terjemahan dari rumusan ini adalah
bahwa kepemimpinan yang berhasil adalah fungsi dari pemimpin, pengikut dan situasi. Dengan
kata lain, pemimpin, pengikut, dan situasi harus sesuai satu dengan lainnya jika usaha
kepemimpinan diharapkan untuk berhasil.

Wirausahawan yang menunjukkan perilaku kepemimpinan lebih demokratis dinamakan


kepemimpinan yang dipusatkan pada bawahan, sementara wirausahawan yang menunjukkan
perilaku kepemimpinan lebih otokratis dinamakan kepemimpinan yang dipusatkan pada atasan.

2.3 Pengertian Motivasi

   Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau bahasa
Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang
mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan
dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang
mempengaruhi motif disebut motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan
memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang
dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu,
baikyang positif maupun yang negatif.

            Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga
bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau
mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai peranan starategis dalam
aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-
prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam
aktivitas sehari-hari.

2.4 Penting nya Motivasi

Motivasi mempunyai peranan strategis dalam kegiatan berwirausaha. Tidak ada


seorangpun yang melakukan wirausaha tanpa adanya motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak
ada kegiatan berwirausaha. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsipprinsip motivasi
dalam berwirausaha tidak hanya diketahui tetapi juga harus diterapkan dalam dunia usaha.
Disadari bahwa tingkat kepuasan individu manusia berbedabeda, begitu pula dengan tingkat
kebutuhan manusia juga berlainan. Hal itu perlu dipahami oleh seorang wirausaha di dalam
memotivasi pekerjanya. Disamping itu pula, seorang wirausaha perlu mengenali kekuatan motif
diri sendiri sehingga dapat menjaga keseimbangan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Motivasi bertujuan untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan
kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan
tertentu.

Motivasi berfungsi untuk mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa
motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar, berwirausaha, berorganisasi dan kegiatan
yang lain. Motivasi juga sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian
tujuan yang diinginkan dan juga sebagai penggerak yakni motivasi sebagai mesin bagi mobil.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan (Hamalik).
2.5 Cara Membangun Motivasi

Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks dan pencapaian. Tujuan-
tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu
dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena adanya motivasi intrinsik atau ekstrinsik.
Motivasi intrinsik yaitu keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata
demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut. Bagi seorang wirausaha faktor
internal merupakan pengenal motivasi diri pribadi, bagaimana individu tersebut mempunyai
dorongan untuk usaha lalu motif apa yang dominan dalam memilih untuk menjadi wirausaha.

Motivasi ekstrinsik yaitu keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh
imbalan-imbalan eksternal seperti gaji, kondisi kerja, penghargaan, jenjang karir, tanggung
jawab. Seorang pekerja termotivasi bekerja lebih baik tergantung dari faktor yang dikendalikan
oleh seorang pemimpin perusahaan atau seorang wirausaha dan interaksi positif antar dua faktor
tersebut yang pada umumnya menghasilkan tingkat motivasi yang tinggi. Motivasi eksternal
tidak mengabaikan motivasi internal, tetapi justru mengembangkannya.

Motivasi eksternal menjelaskan kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi
faktor-faktor internal yang dikendalikan oleh manajer atau seorang wirausaha berupa imbalan
yang telah dijelaskan di atas.

2.6 Pengembangan Teknologi Dalam Wirausaha

1. Memperluas Jangkauan Pemasaran

Manfaat teknologi yang paling besar adalah mampu memperluas jangkauan pemasaran.
Perlu diketahui, sebelum internet berkembang pesat seperti sekarang proses pemasaran masih
dilakukan secara konvensional, mulai dari menggunakan iklan billboard, brosur, pamflet, radio,
atau televisi bagi pebisnis yang punya modal besar.

Ketika teknologi internet sudah booming, otomatis hampir tidak ada lagi sekat geografis. Baik
pebisnis kecil skala UMKM maupun pebisnis kelas kakap semuanya bisa memanfaatkan jalur
digital sebagai platform pemasaran global.
2. Menghemat Waktu dan Biaya

Sebagai pebisnis, tentunya Anda harus bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Maka
dari itu, tidak heran jika ada pebisnis yang mengaku bekerja 100 jam dalam seminggu atau
bahkan tidur lebih malam dari orang lain guna mengejar kesuksesan.

Menariknya, teknologi mampu menghemat waktu dan biaya, karena jika dulu segalanya
harus dilakukan secara tatap muka, sekarang sudah bisa dilakukan secara online dari manapun
Anda berada.

3. Produktivitas Meningkat

teknologi juga bisa membantu meningkatkan produktivitas secara signifikan. Dengan


bantuan teknologi, bisnis skala kecil seperti UMKM bahkan bisa mengimbangi bisnis besar
berkat adanya otomasi produksi serta software yang bisa memudahkan proses administrasi.

Hal ini tentu sangat membantu para pengusaha pemula, karena biasanya mereka masih
memiliki sedikit sumber daya manusia.

4. Mengoptimalkan Pelayanan

Meski tidak bisa sepenuhnya menggantikan tenaga manusia, teknologi bisa membantu
pebisnis dalam meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan. Salah satunya, Anda bisa
memanfaatkan teknologi chatbot sebagai alternatif untuk menjawab pertanyaan dari calon
pelanggan.

Selain itu, perkembangan teknologi juga mampu menyediakan fitur real time tracking
dari setiap produk yang dikirimkan, sehingga memudahkan dalam proses pemantauan.

5. Lebih Mudah Mengelola Karyawan

Tidak bisa dipungkiri, komunikasi adalah aspek vital untuk menjaga kelangsungan bisnis.
Mulai dari karyawan, manajer, hingga pimpinan dituntut harus bisa menjaga jalur komunikasi
yang jelas agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Kehadiran teknologi otomatis mampu
meminimalisir hal ini, karena saat ini sudah ada banyak opsi untuk berkomunikasi. Contohnya
seperti WhatsApp, Email, atau Trello sebagai software kolaborasi.

BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil, baik yang memimpin
beberapa atau beratus-ratus karyawan. Seorang pemimpin yang efektif akan selalu mencari cara
yang lebih baik. Pendekatan perilaku kepemimpinan menganggap bahwa pemimpin yang baik
adalah dilahirkan dan bukannya diciptakan. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti
“dorongan” atau rangsangan atau “daya penggerak” yang ada dalam diri seseorang. Motivasi
juga dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat
persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari
dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi
ekstrinsik). Motivasi mempunyai peranan strategis dalam kegiatan berwirausaha.

Tidak ada seorangpun yang melakukan wirausaha tanpa adanya motivasi. Motivasi
berfungsi untuk mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan
timbul perbuatan seperti belajar, berwirausaha, berorganisasi dan kegiatan yang lain. Tujuan-
tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu
dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena adanya motivasi intrinsik atau ekstrinsik.
DAFTAR PUSTAKA

https://qwords.com/blog/manfaat-teknologi/
http://hamdanial.blogspot.com/2012/11/makalah-teori-motivasi.html

Anda mungkin juga menyukai