FILSAFAT ILMU
SEJARAH FILSAFAT
ZAMAN YUNANI KUNO (600 SM-200 SM) DAN
PERTENGAHAN (200 SM-1500 M)
“Diajukan sebagai salah satu syarat pemenuhan tugas mata kuliah Filsafat Ilmu yang diberikan
oleh Dr. Ihsana Sabriani Borualogo, M.Si., Psikolog”
Disusun Oleh :
Astri Firdasannah (20050119011)
Wulan Sufiani Fauziah (20050119014)
DAFTAR ISI
[Date] 2
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
SEJARAH FILSAFAT
ZAMAN YUNANI KUNO (600 SM-200 SM) DAN
PERTENGAHAN (200 SM-1500 M)
[Date] 3
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
Sebagai contoh, berikut ini diajukan bagan mengenai sejarah filsafat sejak
abad Yunani Kuno sampai dengan kontemporer dengan menyebut nama tokoh dan
aliran, ikhtisar pemikirannya, atau mahzabnya.
1 3 5 7 9 11 13a
2 4 6 8 10 12
13b
Keterangan:
1. Herakleitos 8. Kant
2. Parmenides 9. Feuerbach
3. Socrates 10. Hegel
4. Plato 11. Marx
5. Aristoteles 12. Comte
6. Descrates 13a. Fenomenologi
7. John Locke 13b. Eksistensialisme
[Date] 4
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
[Date] 5
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
Asia Selatan sampai Asia Timur, lebih hidup dalam budaya lisan. Dengan demikian,
dapat dipahami jika perkembangannya relatif lambat.
Sampai saat ini, kita belum dapat mengetahui kapan sebenarnya filsafat mulai
muncul. Namun para pemikir Kreasionisme percaya, ketika manusia pertama,
Nabi Adam dan Siti Hawa, turun di bumi pada 60.000 tahun yang lalu abad 600
SM, Tuhan YME membekali mereka “senjata” berupa akal (termasuk qolbu), untuk
menjalani hukuman harus keluar dari surga turun ke bumi dengan tugas memelihara
kehidupan dunia. Alat yang dibekalkan kepada Nabi Adam dan Siti Hawa adalah
akal. Dengan akalnya, manusia berpikir dan menempuh kehidupannya; menjalanan
amanat Tuhan, memelihara kehidupan di muka bumi. Dengan demikian
Kreasionisme, yakni mereka yang percaya pada wacana agama. Oleh karena itu,
bersamaaan dengan adanya manusia, pemikiran filsafat pun ada. Artinya, kegiatan
berpikir merupakan ciri manusia sejak 600 abad SM, bukan 6 abad SM.
Sebelum filsafat lahir, orang-orang pandai disebut kaum sofis. Tetapi
kegiatan mereka lebih banyak disekitar retorika yang lebih banyak digunkaan
dalam kegiatan pengadilan. Ada kesombongan diantara mereka yang dinyatakan
dalam bentuk pembelaan, bahwa yang penting bukan masalah kebenarn, melainkan
bagaimana mengalahkan musuhnya. Oleh karena itu, mereka disindir sebagai kaum
sophistry. Melalui kerendahan hati ocrates kemudian mengganti istilah sofi menjadi
filosofi. Slah satu cara berpikir yang ditampilkan pada masa pra filsafat ini adalah
melalui mitologi.
Kelompok pemikir lain di luar Kreasinisme adalah kelompok ilmuwan yang
disebut Evolusionis. Mereka mempercayai teori Evolusi dari Charles Darwin.
Teori ini menyatakan bahwa pada kira-kira tahun 60.000 SM, terbentuk makhluk
hidup yang disebut manusia sebagai hasil evolusi yang panjang. Manusia
merupakan wujud makhluk yang paling sempurna. Namun, jika kompleksitas yang
ada padanya bertambah akan menimbulkan “kehancuran”. Landasan filsafati
makhluk hidup itu, antara lain didapat dari Aristoteles; bahwa terdapat tiga lapisan
kehidupan sejalan dengan jenis makhluk yang berkembang, yaitu:
a) Lapisan kehidupan vegetatif, yaitu lapisan yang mendasarkan kehidupannya
pada motabolisme, seperti pada tumbuhan-tumbuhan
[Date] 6
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
Pada kira-kira tahun 600 SM, ditemukan daerah-daerah sumber filsafat yang
hingga saat ini telah diketahui manusia. Itulah sebabnya masa-masa tersebut dikenal
sebagai masa awal ditemukan filsafat. Sementara pikiran-pikiran sebelumnya
sering disebut sebagai masa prafilsafat atau pranalar, dan secara lebih khusus
disebut pra-Socrates. Prakiraan pra ahli mengenai hal tersebut, bahwa pada tahun
600 SM itu telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan pemikiran dan
budaya manusia. Perubahan tersebut lebih diyakini menyangkut adanya penulisan,
budaya tulis-menulis dengan berbagai bentuk dan jenisnya. Setelah tahun 600-an
SM, mulai muncul tradisi penullisan buah pikiran tertentu. Tradisi tersebut,
menurut sebagian kalangan, harus ditempatkan diantara dua tanda kutip, karena
baru berupa tanda-tanda saja.
[Date] 7
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
Berbeda dengan pemikiran adab XX, pada waktu itu terdapat pemikiran
umum, bahwa manusia mempunyai akal untuk dapat memecahkan masalah-
masalahnya, tetapi terbatas pada masalah tertentu. Pada abad XXI sekarang ini,
terdapat kecenderunagn pemikiran transpersonal sesuai dengan pikiran Maslow-
yang landasan-landasannya diletakan oleh Jung-dan kesadaran akan keterbatasan
manusia dalam berilmu. Selanjutnya, secara lebih jelas dimulai melirik pada
kesadaran spiritual; pada peranan agama, kerohanian, atau spirit dalam pengertian
lebih luas sebagai sumber kekuatan yang selama ini tersisihkan oleh ilmu-ilmu yang
sekular.
[Date] 8
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
[Date] 9
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
Parmenides pada masa Filsafat Yunani Kuno mengemukakan apa yang kita
sebut sebagai “metafisika” yaitu bagian dari filsafat yang mempersoalkan “ada”
(being), kemudian berkembang menjadi “yang ada, sejauh ada” (being as being,
being as such). Parmenides juga berpendapat, “yang ada, ada, dan tidak ada, tidak
ada”. Artinya, pluralitas itu tidak ada.
[Date] 10
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
jenis metode pendidikan dimana pada metode tersebut, seorang pendidik tidak
menguliahi siswanya dengan sejumlah informasi, tetapi bertanya secara tajam dan
kritis sampai siswa tersebut menemukan jawaban dan pengetahuan yang
dibutuhkannya. Jasa terbesar Socrates adalah mepertahankan tradisi Filsafat
Yunani yang pada saat itu sedang digoyah kaum Sofis.
Plato (427 SM-347 SM), merupakan salah seorang murid Socrates yang
terkenal. Plato lahir dari kalangan bangsawan Athena. Ajaran-ajarannya dituang
dalam bentuk dialog, sampai saat ini sudah ditemukan 24 dialog karya Plato. Pada
tahun 387 SM, Plato mendirikan sekolah filsafat yang disebut Akademia. Plato
menentang realisme, karena menurutnya apa yang dinyatakan benar menurut
realisme yaitu kebenaran yang dapat diindera,sebenarnya adalah bayangan. Plato
kemudian membagi realitas menjadi dalam dua dunia. Pertama, dunia gagasan yang
hanya terbuka bagi rasio, tidak dapat berubah dan telah sempurna. Kedua, dunia
jasmani yang hanya terbuka bagi indra kita yang senantiasa berubahm secara tidak
sempurna hanya mengutip dunia gagasan, seperti gambar di papan tulis yang
sewaktu-waktu dapat dihapus.
Aristoteles (384 SM-322 SM) merupakan murid Plato yang terkenal, dari
Yunani Utara, lulusan Akademia Plato. Gagasannya banyak dinilai sebagai ilmu
pengetahuan. Sebagian orang menjadikan Aristoteles sebagai Bapak Filsafat Ilmuu.
Aristoteles pernah menjadi guru Alexander Agung selama dua tahun, sebelum
[Date] 11
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
Aleander diangkat sebagai raja. Ia mendirikan sekolah yang disebut Lykeion atau
dalam bahas Latin disebut Lyceum. Aristoteles memperlihatkan diri sebagai murid
Plato yang baik dengan memahami secara mendalam ajaran dan pribadi gurunya.
Aristoteles meskipun sangat menghormati Plato tetapi ia memiliki pendirian yang
berbeda. Plato menyukai matematika, sedangkan Aristoteles berminat pada ilmu
alam.
Menurut Aristoteles, ada sesuatu yang konkret benda ini atau benda itu,
bukan benda umumnya atau ciri benda. Jadi, yang ada adalah yang konkret, bukan
sekedar gagasan atau idea. Menurutnya dunia idea terdapat pada materi itu sendiri
dan bermanfaat untuk menjamin adanya pengetahuan alam. Pendapatnya yang
paling penting adalah “teori bentuk-materi”. Dalam teori ini dinyatakan, bahwa
setiap benda jasmani terdiri dari bentuk dan materi. Aristoteles befikir jauh
mengenai bentuk dan materi dengan menyatakan bahwa bentuk dan materi
bukanlah yang terlihat oleh mata, melainkan bentuk dan materi sebagai metafisis.
Materi adalah prinsip yang tidak ditentukan yang sama sekali terbuka. Materi
adalah kemungkinan untuk menerima bentuk sehingga disebut materi pertama (hyle
prote). Disebut pertama karena ditentukan. Bentuk (morphe) adalah prinsip yang
menentukan, karena materi pertama, suatu benda merupakan benda konkret,
misalnya pohon ini. Karena bentuknya, suatu benda konkret mempunyai kodrat
tertentu, termasuk jenis tertentu sehigga dapat dikenali oleh rasio. Ilmu
pengetahuan bagi Aristoteles dimungkinkan atas dasar bentuk yang terdapat dalam
setiap benda konkret, pandangan ini dikenal sebagai nama “hilemorfisme”.
[Date] 12
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
[Date] 13
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
atau “Yang Satu” (to Hen). Artinya, semua berasal dan kembali pada “Yang Satu”
itu sehingga menimbulkan gerakan pemikiran dari atas ke bawah dan dari bawah
ke atas.
a. Gerakan dari atas ke bawah, “Yang Satu” merupakan puncak hierarki semua
mahluk. Suatu taraf berasal dari taraf lain yang lebih tinggi melalui jalan
emanasi (Ing, emanation) yang perlu dan merupakan keharusan. Taraf lebih
tinggi tidak bebas dalam mengeluarkan taraf berikutnya, tetapi tidak
berubah, sedangkan kesempurnaannya tidak berkurang. Prosesnya dari
“Yang Satu” dikeluarkan akal budi (nus) sesuai dengan gagasan utama
filsafat Plato. Plotinos mengartikannya sebagai intelek yang memikirkan
dirinya sendiri. Dalam akal budi terdapat dualitas, ialah pemikiran (yang
memikirkan) dan yang dipikirkan. Akal budi melahirkan Jiwa Dunia
(psykhe) dan dari Jiwa Dunia dikeluarkan materi (hyle) yang bersama
dengan psykhe merupakan jagat raya. Sebagai taraf terendah, materi
merupakan yang paling tidak sempurna dan sumber dari kejahatan.
b. Gerakan dari bawah ke atas, setiap taraf dalam hierarki bertujuan kembali
pada taraf yang lebih tinggi dan akhirnya menuju Allah. Karena hanya
manusia yang memiliki tiga taraf itu maka manusialah yang bisa kembali
pada Allah. Proses kembalinya manusia dilakukan melalui tiga langkah,
yaitu penyucian, saat melepaskan diri dari materi dengan cara bertapa;
penyatuan diri dengan Tuhan yang mengatasi pengetahuan; dan ekstasi
(ecstasy).
Neoplatonisme merupakan aliran filsafat yang dianggap sebagai filsafat
abru dalam filsafat Yunani Kuno, menjadi aliran intelektual yang dominan yang
tampak bersaing dengan dunia Kristen (teologi Kristiani). Filsuf yang sukses
mengajarkan neoplatonisme di Athena adalah Proklos (410-485). Pada tahun 529
M, Kaisar Justianus dari Byzantium menutup seluruh sekolah filsafat Kafir di
Athena yang dianggap sebagai akhir masa filsafat Yunani Kuno. Kafir yang
dimaksud adalah, aliran-aliran filsafat yang dilandasi oleh pikiran-pikiran manusia
dan bukan bersumber dari gereja.
[Date] 14
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
Pada zaman ini kebesaran kerajaan Romawi runtuh, begitu pula dengan
peradaban yang didasakan oleh logika ditutup oleh gereja dan digantikan dengan
logika keagamaan. Agama Kristen menjadi problema kefilsafatan karena
mengajarkan bahwa wahyu Tuhanlah yang merupakan kebenaran yang sejati. Hal
ini berbeda dengan pandangan Yunani Kuno yang mengatakan bahwa kebenaran
dapat dicapai oleh kemampuan akal. Mereka belum mengenal adanya wahyu. Pada
zaman itu akademia Plato di Athena ditutup meskipun ajaran-ajaran Aristoteles
tetap dapat dikenal. Para filosof nyaris begitu saja menyatakan bahwa Agama
Kristen adalah benar.
Mengenai sikap terhadap pemikiran Yunani ada dua: Golongan yang menolak
sama sekali pemikiran Yunani, karena pemikiran Yunani merupakan pemikiran
orang kafir, karena tidak mengakui wahyu. Menerima filsafat Yunani yang
mengatakan bahwa karena manusia itu ciptaan Tuhan, kebijaksanaan manusia
berarti pula kebijaksanaan yang datangnya dari Tuhan. Mungkin akal tidak dapat
mencapai kebenaran yang sejati maka akal dapat dibantu oleh wahyu.
[Date] 15
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
Untuk lebih jelasnya, zaman ini sering dianggap sebagai zaman dimana
filsafat begitu erat, bahkan berada d bawah naungan agama. Zaman ini, dibagi ke
dalam empat periode, yaitu Zaman Patristik, Zaman Awal Skolastik, Zaman
Keemasan Skolastik dan Masa Akhir Abad Pertengahan
[Date] 16
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
Beberapa nama perlu ditampilkan dalam uraia ini, yaitu Yustinus Martyr,
Clemens (150-215 M), dan Origenes (185-254). Martyr adalah pemikir yang sejak
semula telah mempelajari berbagai sistem filsafat, dan ketika masuk agama kristen,
ia masih menyebut dirinya filosof. Ia menulis dua buku tentang pembelaan hak
agama Kristen. Clemens dan Origenes berasal dari Alexandria, kota pusat
intelektual pada akhir Zaman Kuno; merancang suatu teologi yang tersusun secara
ilmiah berdasrkan filsafat Yunani, khususnya Platonisme dan Stoisisme.
Sekitar abad ke-8, oang arab (islam) merebut Siria, Mesir, Afrika Utara, dan
bagian selatan Spanyol. Alexandria jatuh dan sekolah-sekolahnya ditutup. Melalui
filosof Kristen, orang Arab berkenalan dengan filsafat Yunani, anatra lain
menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, di kemudian hari
Baghdad dan Cordova pun menjadi pusat filsafat.
Pada abad ke-4, azaman keemasan patristik latin terjadi. Nama besar dari
jajaran bapak Gereja Barat adalah Agustinus (354-430). Yang dinilai menjadi
[Date] 17
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
pemikir terbesar untuk seluruh Zaman Patristik. Adapun kekuatan dan kelemahan
pemikiran Agustinus terletak pada pemikirannya sebagai integrasi dari teologi
Kriste dan pemikiran filsafatinya. Tulisannya merupakan penghayatan rohani
pribadinya. Ia sendiri tidak sepaham dengan pendapat yang mengatakan bahwa
filsafat itu otonom, lepas dai iman kristiani. Menurutnya, filsafat hanya dapat
dipahami sebagai “filsafat kritsiani” atau “kebijaksanaan kristiani”. Dalam filsafat,
ia tergolong dalam pengikut neoplatonisme, bahkan platonisme juga. Pemikiran
lain yang memepengaruhinya adalah stoisisme.
1. Iluminasi atau penerangan. Rasio insani hanya dapat abadi jika mendapat
penerangan dari rasio ilahi. Allah adalah guru yang tinggal dalam batin kita
dan menerangi roh manusia.
2. Dunia jasmani yang terus-menerus berkembang, tetapi bergantung kepada
Allah menciptakan mareri yang tidak mempunyai bentuk tertentu, tetapi
mengandung benih (rasional seminales) berupa pirnsip bagi perkembangan
jasmani. Prinsip perkembangannya berbeda dengan evolusi Darwin karena
tidak mengandung mutasi jenis. Mennurutnya, di dalam benih segala hal telah
ada, seperti sesudah telor akan lahir ayam. Suatu maslaah tidak akan mencapai
jalan buntu apabila berdasrkan Allah.
3. Manusia jiwanya terkurung tubuh. Menurut Agustinus-sebagaimna
dipengarhi platnisme, tetapi tidak mengakui dualisme ekstrim Plato-tubuh
bukan sumber kejahatan; sumber kejahatan adlah dosa dari kehndak bebas.
[Date] 18
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
Pertama, ahli pikir Boethius (480-524 M), dalam usianya yang ke-44 tahun,
ia dikenai hukuman mati dengan tuduhan berkomplot. Ia dianggap sebagai filosof
akhir romawi dan filosof pertama Skolastik. Jasanya adalah menerjemahkan logika
Aristoteles ke dalam bahasa latin dan menulis beberapa traktat logika Aristoteles.
Boethius adalah guru logika Abad Pertengahan dan mengarang beberapa
traktat teologi yang dipelajari sepanjang Abad Pertengahan.
Kedua, Kaisar Karel Agung yang memerintah pada awal abad ke-9 dan
berhasil mencapai stabilitas politik yang besar. Hal ini menyebabkan
perkembangan pemikiran kultural berjalan pesat. Lembaga pendidikan yang
digabungkan dengan biara, pendidikan yang ditanggung keuskupan, dan
pendidikan yang dibangun raja atau kerabat kerajaan. Meskipun demikian, seluruh
pemikiran abad pertengahan berada dalam naungan teologi. Seperti dikatakan
Thomas Aquinas pada abad ke-13, ilmu pengetahuan adalah pembantu teologi.
Pemikirannya merupakan keberlanjutan dari pemikiran Augustinus.
Ketiga, terdapat beberapa nama penting lain, seperti Johannes Scotus
Eriugena, Anselmus, dan Abelardus.
Eriugena (810-877) bekerja di sekolah lingkungan istana Karel Agung. Ia
berasa dalam menerjemahkan karya Pseudo-Dionysios ke dalam bahasa Latin
sehingga menjadi referensi bagi dunia peikiran abad-abad selanjutnya. Berdasarkan
filsafat Neoplatonisme, ia membangun sintesis teologis. Akan tetapi, karena agak
sulit dicerna, pemikirannya tidak dilanjutkan orang.
Anselmus (1033-1109) memimpin biara di Normandi, Perancis dan Uskup
Aging di Centerbury, Inggris. Ia meluruskan perkataan Augustinus dengan
mengatakan, “Saya percaya supaya saya mengerti” (credo ut intelligam). Ia terkenal
terutama karena argumentasinya, bahwa Allah itu benar-benar ada. Ada tiga
langkah pembukina filsafatinya. Pertama, Allah itu mahabesar sehingga tidak
terpikirkan sesuatu yang lebih besar (id quo nihil mallus cogitari potest). Kedua,
hal yang terbesar tentulah berada dalam kenyataan, karena apa yang ada dalam
pikiran tidak meungkin lebih besar. Ketiga, Allah tidak hanya berada dalam
pemikiran, tetapi juga ada dalam kenyataan. Jadi, Allah sungguh-sungguh ada.
Abelardus (1079-1142) berjasa dalam bidang logika dan etika. Ia telah
memberikan sumbangan terhadap penyelesaian masalah yang ramai dibicarakan
[Date] 19
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
[Date] 20
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
[Date] 21
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
Namun, pada jalan lam atidak ditemukan pemikir-peikir besar sehingga lebih
penting untuk membicarakan jalna baru.
[Date] 22
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
mengenal Allah. Pengenalan hanya dapat terjadi memalui iman atau kepercayaan.
Kekuasaan Allah adalah absolut. Susunan moral yang dibuat oleh manusia tidak
bersifat absolut dan sangat bergantung pada kehendak Allah.
[Date] 23
Sejarah Filsafat (Zaman Yunani Kuno dan Pertengahan)
DAFTAR PUSTAKA
[Date] 24