Anda di halaman 1dari 18

ATURAN PROMOSI DAN MUTASI GURU

DALAM ORAGNISASI PENDIDIKAN

Makalah
Disusun guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Fatah Syukur, NC, M.Ag

Disusun Oleh :
Ahmad Watsiq (MP-16070)

PROGRAM PASCA SARJANA


SEKOLAH TINGGI AGAMA NEGERI ISLAM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada dasarnya setiap lembaga pendidikan memiliki satu tujuan.
Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut lembaga pendidikan memerlukan
sumber daya manusia yang selalu berperan aktif dan domonan dalam setia
kegiatan organisasi pendidikan. Rujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran
aktif dari Guru meskipun alat –alat yang dimiliki lembaga pendidikan
memenuhi belajar mengajar. Tetapi lembaga pendidikan sangat dipengaruhi
oleh kualiatas dan perilaku sumber daya manusia yang ada didalamnya.
Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting bagi
oragnisasi pendidikan, artinya pentingnya sumber daya manusia terletak pada
kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan secara positif terhadap
sasaran-sasaran pelaksanaan pekerjaan serta kesempatan yang diperoleh
untuk mencapai kepuasan dari hasil pekerjaaannya, sehingga dapat
memberikan kontribusi dan prestasi kerja yang optimal untuk mencapai
tujuan lembaga pendidikan.
Oleh karena itu, kesempatan menduduki jabatan merupakan
persoalan tersendiri yang dihadapi oleh seorang pegawai. Sebagian pegawai
mendapatkan kesempatan yang baik dalam mendapatkan jabatan, namun
sebagian pegawai lainnya kurang mendapatkan kesempatan. Pegawai negeri
dalam menduduki jabatan tergantung dari kepangkatan dan juga masalah
prestasi kerja mereka. Namun sesungguhnya selain itu posisi jabatan juga
memberikan peluang kepada pegawai negeri untuk lebih mengenal pejabat.
Pejabat dalam pegawai negeri memegang kendali keputusan, oleh karenanya
apabila pegawai negeri dekat dengan pejabat, maka mereka akan
berkesempatan untuk menduduki jabatan dan bahkan memperoleh apa yang
diinginkannya.
Sebagaimana fenomena yang terjadi pada instans-instansi
pemerintahan khususnya pada Dunia Pendidikan yakni terkadang
pelakasanaan promosi tidak berdasarkan prinsip profesionalisme dan syarat
obyektif yang ditetapkan, terkadang jabatan yang diberikan tidak sesuai
dengan keahlian dan latar belakang pendidikannya. Sehingga tidak sesuai
juga dengan prinsip “The Right Man On The Right Place”. Artinya “
Menempatkan Orang Yang Benar Didalam Tempatnya Yang Benar”
Dari latar belakang yang diuraikan diatas, penulis akan membahas
tentang mengenai sumber daya manusia khususnya dalam Aturan Promosi
dan Mutasi Guru dalam Organisasi Pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat di uraikan dalam
makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Promosi dan Mutasi Guru dalam pendidikan ?
2. Bagaimana aturan promosi dan mutasi Guru dalam pendidikan ?

C. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami pengertian Promosi dan Mutasi Guru dalam
Organisasi Pendidikan.
2. Mengetahui Prosedur dan aturan promosi dan Mutasi Guru dalam
organisasi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Promosi dan Mutasi


Kesempatan untuk maju di dalam suatu organisasi dinamakan
dengan promosi (penaikan jabatan). Suatu promosi berarti pula pemindahan
dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang mempunyai status dan tanggung
jawab yang lebih tinggi. Hal ini berarti bahwa kompensasi (penerimaan
upah/gaji dan sebagainya) pada umumnya lebih tinggi bila dibanding dengan
pada jabatan lama. Suatu promosi jabatan pada umumnya didambakan oleh
setiap anggota organisasi. Oleh karena itu suatu program promosi perlu
diadakan, yang mengandung hal - hal berikut :
1. Ke arah mana suatu jabatan akan maju ?
2. Sampai dimanakah jenjang akhir suatu jabatan yang dapat dicapai ?
3. Kriteria apa dan/atau persyaratan yang bagaimana diperlukan untuk
promosi jabatan tersebut ? dan sebagainya !
Untuk itu semua perlulah kiranya diketahui lebih jauh tentang jalur
promosi, dasar - dasar untuk promosi, kecakapan kerja dan senioritas dan
sebagainya, yang relevan dengan maksud dan tujuan promosi jabatan.
Perpindahan seseorang pada jabatan baru dapat juga terjadi apabila organisasi
yang bersangkutan mengalami ekspansi ataupun karena adanya lowongan
yang harus segera diisi. Perwujudan dan prinsip orang yang tepat pada
jabatan yang tepat, baik dengan jalan pemindahan ataupun dengan jalan lain,
bukan saja akan membawa hasil yang baik bagi organisasi, tetapi juga kepada
petugas yang bersangkutan. Disinilah pentingnya suatu promosi untuk
meningkatkan motivasi seseorang petugas dalam suatu organisasi. Namun
pemberian promosi harus bertitik tolak untuk kepentingan organisasi dan
bukan untuk kepentingan pribadi seseorang petugas. Untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian promosi jabatan, berikut
dikemukakan beberapa definisi promosi jabatan menurut beberapa ahli lain :1

1 Ridwan Iskandar Sudayat. 2009. “Promosi jabatan” Hal.1-2


Menurut Manullang (2001:153) bahwa promosi berarti kenaikan
jabatan, yakni menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari
kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya dalam struktur organisasi sesuatu
badan usaha.2 
Flippo yang dikutif oleh H. Malayu S.P Hasibuan (2000 ; 108 )
menyatakan bahwa : “ promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke
jabatan yang lain yang mempunyai status yang lebih tinggi. Biasanya
perpindahan kejabatan yang lebih tinggi ini disertai dengan peningkatan gaji
atau cepat lainnya, walaupun tidak selalu demikian.”
Sedangkan Andrew F. Sikula yang dikutif oleh Malayu S.P
Hasibuan ( 2004 ; 100 ) sebagai berikut : “ secara teknis promosi adalah suatu
perpindahan didalam organisasi dan posisi lainnya yang melibatkan baik
peningkatan upah maupun status.
Berdasarkan kepada definisi di atas maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa promosi mempunyai arti yang penting bagi oragnisasi
pendidikan, sebab dengan promosi berarti kestabilan Organisasi dan moral
pegawai akan lebih terjamin. Promosi akan selalu diikuti oleh tugas, tanggung
jawab, dan wewenang yang lebih tinggi daripada jabatan yang diduduki
sebelumnya. Seseorang dipromosikan karena dianggap mempunyai prestasi
rata - rata lebih tinggi dari pegawai yang lain meskipun mungkin oleh
pimpinan dinilai prestasi yang ada belum memuaskan.3
Kegiatan memindahkan tenaga kerja dari suatu tempat kerja ke
tempat kerja lain disebut mutasi. Akan tetapi, mutasi sebenarnya tidak
selamanya sama dengan pemindahan. Mutasi meliputi kegiatan memindahkan
tenaga kerja, pengoperan tanggung jawab, pemindahan status
ketenagakerjaan, dan sejenisnya. Adapun pemindahan hanya terbatas pada
mengalihkan tenaga kerja dari suatu tempat ke tempat lain. Jadi, mutasi lebih
luas ruang lingkupnya ketimbang pemindahan. Salah satu perwujudan

2 Noor Aini Pratitha dkk. 2013. “Pengaruh Penerapan Promosi Dan Demosi Terhadap
Prestasi Kerja Karyawan Pada Master Kredit Cabang Medan” Hal. 03
3 Sudayat, Opcit, Hal.02
kegiatan mutasi adalah pemindahan tenaga kerja dari satu tempat kerja ke
tempat kerja lain.
Kata mutasi atau pemindahan oleh sebagian masyarakat sudah
dikenal, baik dalam lingkungan maupun di luar lingkungan perusahaan
(pemerintahan). Mutasi adalah kegiatan memindahkan tenaga kerja dari satu
tempat tenaga kerja ke tempat kerja lain. Akan tetapi mutasi tidak selamanya
sama dengan pemindahan. Mutasi meliputi kegiatan memindahkan tenaga
kerja, pengoperan tanggung jawab, pemindahan status ketenagakerjaan, dan
sejenisnya. Adapun pemindahan hanya terbatas pada mengalihkan tenaga
kerja dari satu tempat ke tempat lain4.
Menurut para ahli mengemukakan tentang Mutasi antara lain : H.
Malayu S.P. Hasibuan (2008 : 102) menyatakan bahwa mutasi adalah suatu
perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara
horizontal maupun vertikal di dalam satu organisai. Pada dasarnya mutasi
termasuk dalam fungsi pengembangan karyawan, karena tujuannya untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam perusahaan (pemerintahan
) tersebut.
Selanjutnya menurut Sastrohadiwiryo (2002:247) mutasi adalah
kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan
fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi
tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh
kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang
semaksimal mungkin kepada perusahaan5.
Sedangkan Nasution (1994:111), mutasi adalah kegiatan
memindahkan pegawai dari unit/ bagian yang kelebihan tenaga ke unit/
bagian yang kekurangan tenaga atau yang memerlukan6.

4 Ra Siagian. 2011 “Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada
Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan” Hal. 5-6
5 Ibid, Hal: 6
6 Budi Santoso, dkk. 2012. “Rotasi, Mutasi Dan Promosi Karyawan Di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Klaten Program Pasca Sarjana Magister Manajemen, Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Daya Saing” Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 13, No.
1, Juni 2012. Hal :28
Berdasarkan uraian tersebut, mutasi dapat didefinisikan sebagai
berikut. Mutasi adalah,kegiatan ketenagakerjaan yang berhubugan dengan
proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan
tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang
bersangkutan memperoleh kepuasan kerja. Pada Hakekatnya mutasi adalah
bentuk perhatian pimpinan terhadap bawahan. Disamping perhatian internal,
upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat adalah bagian terpenting
dalam seluruh pergerakan yang terjadi dalam lingkup kerja pemerintahan

B. Syarat-syarat Promosi dan Mutasi


Adapun syarat-syarat promosi jabatan menurut Nitisemito (1996:
82) adalah: 7
1. Pengalaman, dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan
kemampuan yang lebih tinggi, ide yang lebih banyak dan sebagainya.
2. Tingkat pendidikan, bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi dapat
diharapkan pemikiran yang lebih baik.
3. Loyalitas, dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan tanggung jawab
yang lebih besar.
4. Kejujuran, masalah kejujuran merupakan syarat yang penting, misalnya
kasir pada umumnya syarat kejujuran merupakan syarat umum yang harus
diperhatikan.
5. Tanggung jawab, kadang-kadang suatu perusahaan diperlukan suatu
tanggung jawab yang cukup besar, sehingga masalah tanggung jawab
merupakan syarat utama untuk promosi.
6. Kepandaian bergaul, untuk promosi jabatan tertentu mungkin diperlukan
kepandaian bergaul, sehingga persyaratan kemampuan  bergaul dengan
orang lain perlu dibutuhkan untuk promosi jabatan tersebut.
7. Prestasi kerja, pada umumnya setiap perusahaan selalu mencantumkan
syarat-syarat untuk prestasi kerjanya dan ini dapat dilihat dari catatan-
catatan prestasi yang telah dikerjakan.

7 Phicumbrits. 2009. “Mutasi Promosi Dan Demosi” Hal: 67


8. Inisiatif dan kreatif, syarat tingkat inisiatif dan kreatif merupakan syarat
yang harus diperhatikan. Hal ini disebabkan karena untuk jabatan tersebut
sangat diperlukan inisiatif dan kreatif, meskipun demikian tidak setiap
perusahaan menentukan hal itu sebagai syaratnya.
Melalui penetapan syarat-syarat secara tegas dan jelas, maka hal ini
dapat dipakai sebagai pedoman setiap karyawan tanpa menimbulkan
keraguan dan penafsiran yang berbeda juga akan menimbulkan moral yang
lebih tinggi bagi para karyawan. Sebab bagi mereka yang mempunyai
kemampuan dan berambisi untuk dipromosikan harus berusaha untuk
berprestasi lebih baik, sesuai dengan penetapan syarat-syarat yang tegas dan
jelas, maka dapat mencegah dan meminimalkan kemungkinan timbulnya pilih
kasih didalam melaksanakan promosi.
Sedangkan persyaratan promosi untuk setiap perusahan tidak sama,
terganting keputusan masing-masing perusahaan. Syarat-syarat promosi pada
umumnya adalah :8
1. Kejujuran
Jujur terutama pada dirinya sendiri, bawahannya, perjanjian-perjanjuan
dalam menjalankan atau mengelola jabatan harus sesuai kata dengan
perbuatannya.
2. Disiplin
Disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta peraturan-peraturan yang
berlaku.
3. Prestasi Kerja
Mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan kualitas maupun
kuantitas dan bekerja secara efektif dan efesien.
4. Kerjasama
Bekerjasama secara harmonis sesama pegawai baik secara horisontal
maupun vertikal dalam mencapai sasaran
5. Kecakapan

8 Fatah Syukur, Manajemen Sumber daya Manusia Pendidikan, Pustaka Rizki Putra,
Semaranhg, 2015. Hal :143-144
Cakap, kreatif, dan inofatif dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam
jabatan yang baik.
6. Loyalitas
Loyal dalam membela perusahaan dari tindakan yang merugikan
perusahaan.
7. Kepemimpinan
Mampu membina dan motivasi bawahannya untuk bekerja sama dan
bekerja secara efektif dalam mencapai tujuan.
8. Komunikasi
Berkomunikasi secara efektif dan mampu menerima atau mempersepsi
informasi dari atasan maupun dari bawahan dengan baik, sehingga tidak
terjadi miskomunikasi
9. Pendidikan
Telah memiliki ijazah dari pendidikan formal sesuai dengan spsifikasi
jabatannya.
C. Jenis-jenis Promosi dan Mutasi
Ada beberapa jenis promosi antara lain :
1. Promosi Sementara
Seseorang dinaikkan jabatannya untuk sementara karena adanya jabatan
yang lowong yang harus segera diisi.
2. Promosi Tetap
Seseorag dipromosikan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi
karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan.
3. Promosi Kecil
Menaikkan jabatan seseorang dari jabatan yang tidak sulit dipindahkan
kejabatan yang sulit yang meminta keterampilan tertentu, tetapi tidak
disertai dengan peningkatan wewenang, tanggung jawab, maupun gaji
4. Promosi Kering
Seseorang dinaikkan jabatannya ke jabatan yang lebih tinggi disertai
dengan peningkatan pangkat, wewenang, dan tanggung jawab tetapi tidak
disertai dengan kenaikan gaji atau upah
Untuk melaksanakan promosi dengan baik, terlebih dahulu
organisasi atau perusahaan harus menetapkan syarat-syarat promosi. Syarat-
syarat promosi itu harus dapat dipakai sebagai dasar untuk menetapkan siapa
yang berhak memenuhi persyaratan untuk dapat dipromosikan. Syarat-syarat
untuk promosi suatu jabatan dengan jabatan lainnya adalah tidak sama, hal ini
disebabkan karena masing-masing pekerjaan menuntut kemampuan yang
berbeda untuk dapat menduduki jabatan tersebut karena kegiatan
perusahaannya berbeda. Disamping itu besar kecilnya perusahaan juga
menentukan syarat yang diperlukan karena kompleksitas yang dihadapinya
berbeda.
Sedangkan mutasi menurut Paul Pigors dan Charles Mayers
(Nasution, 2000 : 155) mutasi dibagi dalam beberapa jenis yaitu production
transfer, replacement transfer, versatility transfer, shift transfer, dan remedial
transfer.9
1. Production transfer adalah mengalih tugaskan karyawan dari satu bagian
ke bagian lain secara horizontal, karena pada bagian lain kekurangan
tenaga kerja padahal produksi akan ditingkatkan.
2. Replacement transfer adalah mengalih tugaskan karyawan yang sudah
lama dinasnya ke jabatan kain secara horizontal untuk menggentikan
karyawan yang masa dinasnya sedikit atau diberhentikan. Replacement
transfer terjadi kerena aktivitas perusahaan diperkecil.
3. Versality transfer adalah mengalih tugaskan karyawn ke jabatan/pekejaan
lainnya secara horizontal agar karyawn yang bersangkutan dapat
melakukan pekerjaan atau ahli dalam berbagai lapangan pekerjaan.
4. Shift transfer adalah mengalih tugaskan karyawan yang sifatnya
horizontal dari satu regu ke regu lain sedangkan pekerjaannya tetap sama
5. Remedial transfer adalah mengalih tugaskan seorang karyawan ke
jabatan lain, baik pekerjaannya sama atau tidak atas permintaankaryawan
bersngkutan karena tidak dapat bekerja sama dengan rekan-rekannya.

9 Ra. Sigian, Opcit. Hal: 11 - 1 2


D. Manfaat serta Tujuan Promosi dan Mutasi
Manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan promosi jabatan
dijelaskan oleh Alex. S. Nitisemito dalam bukunya “manajemen personalia”
(2003,83) yaitu :
1. Moral dari pegawai yang cenderung lebih dapat ditingkatkan
2. Pengetahuan tentang lingkungan kerja yang lebih baik dari pegawai
3. Loyalitas yang dapt diharapkan lebih baik dari pegawai yang
dipromosikan
4. Kebenaran akan data-data dan identittas yang dapat lebih dipercaya
manfaat lain dari kegiatan promosi jabatan yang dilaksanakan oleh
perusahaan adalah:10
1. Menimbulkan pengalaman dan pengetahuan baru bagi karyawan, dan itu
merupakan pendorong bagi karyawan lain untuk mendapatkan promosi
2. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai dalam
perusahaan karena mengakibatkan lowongan berartai
3. Dapat menimbulkan kepuasan pribadi dan kebanggan. Disamping itu ada
harapan perbaikan dalam penghasilan
Menurut Manullang (2001:109), perusahaan perlu melakukan
promosi untuk mempertinggi semangat kerja karyawan, kemudian dapat
menjamin stabilitas kekaryawanan. Beberapa tujuan promosi yang
diungkapkan Hasibuan (2007:113) adalah sebagai berikut :11
1. Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin
besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi.
2. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yang
semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar.
3. Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah kerja, berdisiplin
tinggi, dan memperbesar produktivitas kerjanya.

10 Rianto Ritonga. “Mutasi Dan Promosi Jabatan Sebagai Bagian Dari Upaya
Pengembangan Karier Pegawai” http://www.stiks-tarakanita.ac.id/files/Jurnal Vol. 1 No. 2/179.
Murasi Promosi Jabatan (Riri).pdf, Hal : 19
11 Noor Aini Pratitha dkk. 2013. “Pengaruh Penerapan Promosi Dan Demosi Terhadap
Prestasi Kerja Karyawan Pada Master Kredit Cabang Medan” Hal : 03
4. Untuk menjamin stabilitas kekaryawanan dengan direalisasinya promosi
kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian
yang jujur.
5. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai dalam
perusahaan karena timbulnya lowongan berantai.
6. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan
kreativitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal
perusahaan.
7. Untukmenambah/memperluas pengetauan serta pengalaman kerja para
karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya.
8. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti.
9. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat,
kesenangan, dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat
sehingga produktifitas meningkat.
10. Untuk mempermudah penarikan pelamar sebab dengan adanya
kesempatan promosi merupakan daya pendorong serta perangsang bagi
pelamar- pelamar untuk memasukkan lamarannya.
11. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara
menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaannya.
Pelaksanaan mutasi pegawai mempunyai banyak manfaat dan
tujuan yang sangat berpengaruh kepada kemampuan dan kemauan kerja
pegawai yang mengakibatkan suatu keuntungan bagi perusahaan itu sendiri.
Mutasi pegawai ini merupakan salah satu metode dalam program
pengembangan manajemen yang berfungsi untuk meningkatkan efektivitas
manajer secara keseluruhan dalam pekerjaan dan jabatannya dengan
memperluas pengalaman.12
Menurut Simamora (2000:66) manfaat pelaksanaan mutasi adalah:
1. Memenuhi kebutuhan tenaga kerja di bagian atau unit yang kekurangan
tenaga kerja tanpa merekrut dari luar.
2. Memenuhi keinginan pegawai sesuai dengan pekerjaan.

12 Siagian, Ricca Adelina, Op.Cit. Hal : 7-8


3. Memberikan jaminan bagi pegawai bahwa dia tidak akan diberhentikan.
4. Tidak terjadi kejenuhan.
5. Motivasi dan kepuasan kerja yang lebih tinggi, berkat tantangan dan situasi
baru yang dihadapi.
Di masyarakat sering dipahami bahwa mutasi merupakan suatu
bentuk hukuman dalam bidang kepegawaian.Anggapan demikian terutama
datang dari pegawai yang merasa kurang mampu, kurangcakap atau kurang
berhasil dalam menjalankan tugas serta pegawai yang merasa melakukan
kesalahan. Anggapan demikian tentu saja tidak selalu benar. Terlepas dari
sebab-sebab yang sesungguhnya ada, diadakannya mutasi bukanlah suatu
hukuman jabatan. Mutasi adalah suatu hal yang wajar dalam setiap organisasi
atau instansi, baik pemerintah maupun swasta.
Sedangkan tujuan pelaksanaan mutasi menurut H. Malayu S.P
Hasibuan (2008 : 102) antara lain, adalah:13
1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
2. Untuk menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi
pekerjaan atau jabatan.
3. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan pegawai.
4. Untuk menghilangkan rasa bosan/ jemu terhadap pekerjaannya.
5. Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya
meningkatkan karier yang lebih tinggi.
6. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik pegawai.
7. Untuk mengatasi perselisihan antara sesama pegawai.
8. Untuk mengusahakan pelaksanaan prinsip orang tepat pada tempat yang
tepat.

Tujuan mutasi yang terkandung dalam Peraturan Pemerintah


Nomor 43 Tahun 1999, tentang Pokok-Pokok Kepegawaian adalah sebagai
berikut: 14

13 Siagian, Ricca Adelina, Opcit, Hal: 8


14 Ridwan Iskandar Sudayat. 2009. “Promosi jabatan” Hal: 2
1. Peningkatan produktivitas kerja.
2. Pendayagunaan pegawai.
3. Pengembangan karier.
4. Penambahan tenaga-tenaga ahli pada unit-unit yang membutuhkan.
5. Pengisian jabatan-jabatan lowongan yang belum terisi.
6. Sebagai hukuman.

E. Dasar-dasar Promosi dan Mutasi


Menurut Hasibuan (2002: 109) mengatakan bahwa pedoman yang
digunakan sebagai dasar untuk mempromosikan karyawan adalah sebagai
berikut: 15
1. Pengalaman (senioritas)
Pengalaman merupakan pertimbangan promosi berdasarkan pada lamanya
pengalaman kerja karyawan. Orang yang terlama bekerja dalam
perusahaan mendapat prioritas pertama dalam tindakan promosi.
2. Kecakapan (ability)
Kecakapan merupakan pertimbangan promosi berdasarkan penilaian
kecakapan. Kecakapan adalah total dari semua keahlian yang diperlukan
untuk mencapai hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.
3. Kombinasi pengalaman dan kecakapan
Kombinasi pengalaman dan kecakapan merupakan pertimbangan promosi
berdasarkan pada lamanya bekerja dan kecakapan. Pertimbangan promosi
adalah berdasarkan lamanya dinas, ijazah pendidikan formal yang dimiliki
dan hasil ujian kenaikan golongan.
Menurut Moekijat (1991: 190) Promosi merupakan insentif
terbesar dari insentif pegawai. Promosi berarti perbaikan kedudukan dan atau
pembayaran tambahan. Promosi biasanya didasarkan atas:
1. Kemampuan (sering tidaknya dinilai secara layak).
2. Senioritas (biasanya dihitung masa kerja dalam organisasi/lembaga).
3. Ujian (lebih banyak menguji pengetahuan daripada kemampuan).

15 W Ningsih. 2010. “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja”Hal : 10


4. Wawancara perseorangan (menguji kepribadian dan sifat).
5. Rasa senang dan tidak senang perseorangan (dapat berarti penurunan
prestasi kerja dan pengurangan efisiensi).
Menurut Hasibuan (2000 : 101) mengandung 3 (tiga)
dasar/landasan pelaksanaan mutasi karyawan, yaitu:16
1. Merit system adalah mutasi karyawan didasarkan atas landasan yang
bersifat ilmiah, obyektif dan hasil prestasi kerja. Merit system atau carrier
system ini merupakan dasar mutasi yang baik, karena:
a. Output dan produktivitas kerja meningkat;
b. semangat kerja meningkat;
c. Jumlah kesalahan yang diperbuat menurun;
d. Absensi dan disiplin karyawan semakin baik; dan
e. Jumlah kecelakaan akan menurun.
2. Seniority system adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja,
usia dan pengalaman kerja dari karyawan yang bersangkutan. Sistem
mutasi ini tidak obyektif, karena kecakapan orang yang dimutasikan
berdasarkan senioritas belum tentu mampu memangku jabatan baru.
3. Spoil system adalah mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan.
Sistem mutasi seperti ini kurang baik karena didasarkan atas pertimbangan
suka atau tidak suka (like or dislike).

F. Efek samping dalam pelaksanaan Promosi dan Mutasi


Dalam pelaksanaan promosi terkadang terdapat beberapa efek
samping yang akan berpengaruh buruk, baik kepada pegawai maupun bagi
instansi. Alex S. Nitisemito (1996:88) mengemukakan beberapa efek samping
yang mungkin timbul dalam promosi, antara lain sebagai berikut:
1. Kesalahan dalam promosi
Meskipun kita sudah mengusahakan ketentuan yang tegas dan jelas
tentang syarat-syarat promosi dan berusaha melaksanakan dengan sebaik-

16 Dinnul Alfian Akbar , 2010. Materi Mutasi dan Promosi  Manajemen Sumberdaya


Manusia (http://www.mdp.ac.id/) diakses 10 Oktober 2017, Hal : 25
baiknya. Kekeliruan bisa saja terjadi. Faktor-faktor subjektif dalam
penilaian siapa yang perlu dipromosikan sering terjadi, apalagi calon-calon
yang akan dipromosikan tersebut pandai mendekati atasannya. Disini
pertimbangan bakat dan kemampuan dapat terkalahkan
2. Rasa iri hati
Meskipun perusahaan telah melaksanakan promosi dengan objektif,
kemungkinan hal ini tetap dirasakan oleh karyawan lain yang belum
mendapatkan kesempatan sebagai tindakan yang tidak atau kurang
objektif. Hal ini sudah tentu akan dapat menimbulkan rasa iri dengan
segala akibatnya.
3. Pelaksanaan promosi yang dipaksakan
Mungkin karyawan yang dipilih untuk dipromosikan merupakan yang
paling tepat, meskipun demikian mungkin karyawan tersebut belum dapat
memenuhi syarat-syarat minimal untuk promosi. Hal ini dapat
menyebabkan tugas-tugas dan pekerjaan yang dibebankan kurang berhasil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mutasi pada dasarnya bermakna promosi. Promosi merupakan
bentuk apresiasi dari organisasi kepada pegawai yang memiliki kinerja dan
perilaku yang baik yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan karir atau
jabatan ke posisi yang lebih tinggi dari sebelumnya. Dengan demikian
pegawai yang mendapat promosi akan memperoleh tugas, wewenang dan
tanggung jawab serta biasanya diiringin dengan penghasilan/ kesejahteraan
yang lebih besar. Pola mutasi seringkali menimbulkan kecemasan di kalangan
pegawai jika alasan kepindahannya tidak dijelaskan secara jelas dan terbukan.
Pada umumnya promosi selalu diikuti, oleh tugas tanggung jawab
dan wewenang yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya, dan
pada umumnya promosi juga diikuti oleh peningkatan income serta fasiltas-
fasilitas lain.

B. Saran
Dalam pelaksanaa Mutasi/perpindahan Jabatan harus mengikuti
alur prosedur yang telah ditetapkan dan  ketika akan melakukan demosi harus
dilatar belakangin sebuah alasan yang pasti, karena kalau tidak akan
menimbulkan sebuah polemik. Sedangkan dalam mempromosi jabatan harus
memperhatikan syarat-syarat tertentu antara lain pengalaman, tingkat
pendidikan, loyalitas, kejujuran dan sebagainya.
C. Penutup
Demikian Pembahasan singkat tentang promosi dan mutasi yang
kami buat yang sederhana, kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Dan semoga bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Fatah Syukur, Manajemen Sumber daya Manusia Pendidikan, Pustaka


Rizki Putra, Semaranhg, 2015.
Budi Santoso, dkk. 2012. “Rotasi, Mutasi Dan Promosi Karyawan Di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Daya Saing” Jurnal
Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 13, No. 1, Juni 2012.
Dinnul Alfian Akbar , 2010. Materi Mutasi dan Promosi  Manajemen
Sumberdaya Manusia (http://www.mdp.ac.id/) diakses 10 Oktober 2017, Hal : 25
Noor Aini Pratitha dkk. 2013. “Pengaruh Penerapan Promosi Dan
Demosi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Master Kredit Cabang Medan”
Phicumbrits. 2009. “Mutasi Promosi Dan Demosi” diakses dari
http://phicumbritz.blogspot.com/2009/05/mutasi-promosi-dan-demosi-
dalam.html. Pada tanggal 15 Oktober, Pukul 21.00 Wib.
Ra Siagian. 2011 “Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai
Negeri Sipil Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Dan Sosial Daerah
Kabupaten Tapanuli Selatan”
Rianto Ritonga. “Mutasi Dan Promosi Jabatan Sebagai Bagian Dari
Upaya Pengembangan Karier Pegawai” http://www.stiks-
tarakanita.ac.id/files/Jurnal Vol. 1 No. 2/179. Murasi Promosi Jabatan (Riri).pdf,
Ridwan Iskandar Sudayat. 2009. “Promosi jabatan”
W Ningsih. 2010. “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi
Kerja”

Anda mungkin juga menyukai