Anda di halaman 1dari 27

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Nama               : Chintana Romelia Charlendita


NIM                : 185030907111005
Mata Kuliah    : Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Kelas               : A
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN
1. Pengertian Sistem
Sistem menurut para ahli diartikan sebagai berikut :
1. LUDWIG VON BARTALANFY, Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam
suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
2. ANATOL RAPOROT, Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama
lain.
Jadi, dari beberapa definisi sistem di atas, maka dapat disimpulkan, sistem adalah sekumpulan
unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama
untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai contoh, dalam sistem komputer terdapat software (perangkat
lunak), hardware (perangkat keras), dan brainware (sumber daya manusia).
 
1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM), dalam bahasa inggris : management information system (MIS)
adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,
dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis
seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen,  istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model
manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan
untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi.
Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen
informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia,
misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
 
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang
dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan
manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian) dalam organisasi.
 
1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Ada beberapa pengertian tentang Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK) diantaranya,
yaitu :
1. SIMDIK atau yang disebut SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN adalah suatu
sistem data sekolah berbasis ITC dimana segala data base sekolah bisa tersimpan dengan aman serta
dapat terkoneksi melalui suatu server.
2. SIMDIK adalah sebuah sistem informasi untuk kebutuhan manajemen lembaga pendidikan dalam
hal ini adalah sekolah. Sekolah yang dapat di cover dengan SIMDIK ini adalah sekolah TK, SD, SMP,
SMA dan sederajat.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan
aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali
data dalam rangka mendukung kembali proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Data-
data tersebut adalah data empiris atau data/fakta sebenarnya yang benar-benar ada dan dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
SIMDIK dikembangkan secara terpadu dimulai dari proses operasional pendaftaran siswa baru,
proses akademik, pengelolaan keuangan, sampai operasional siswa menjadi alumni.
SIMDIK merupakan proses operasional sekolah. SIMDIK juga dirancang sesuai dengan standar
JARDIKNAS. Segala kebutuhan pelaporan dari sekolah ke Dinas Pendidikan Daerah maupun untuk
kebutuhan Depdiknas dapat dilakukan dengan mudah. Dengan adanya SIMDIK manajemen
pendidikan menjadi lebih mudah dan terkontrol.
 
1. Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
Ruang Lingkup SIMDIK Back-office :
1. Koneksi dan setting, Identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum, koneksi database, dan
format tanggal.
2. Pengelolaan Kesiswaan, Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus kedisiplinan,
data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai pengelolaan data alumni.
3. Pengelolaan Akademik, Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data nilai KBK,
data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan
mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
4. Pengelolaan Guru dan Karyawan, Manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga, riwayat
pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).
5. Pengelolaan Keuangan, Manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS (Bantuan
Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya praktikum, biaya ekstra,
dll.
6. Pengelolaan Perpustakaan, Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status keanggotaan dan
peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri dari : statistik
peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.
7. Pelaporan, Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa, kasus, dan
bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang
pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke DEPDIKNAS (data
sekolah, siswa dan guru)
8. Bank Soal, Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal,pencarian dan pencetakan
 
1. Tujuan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
Tujuan dari dibangunnya informasi berupa aplikasi Sistem Informasi Pendidikan adalah:
 
1. Membantu seluruh bagian yang berperan di dunia pendidikan dengan memberikan
informasi yang menyeluruh tentang pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga
sekolah menengah umum atau yang setara dengannya.
2. Memberikan sarana agar seluruh bagian yang berperan dalam dunia pendidikan yang ada di
propinsi / kota kabupaten agar dapat berperan aktif dalam usaha memajukan usaha pendidikan.
3. Pertanggungjawaban publik yaitu dengan memberikan informasi secara trasparan tentang kebijakan
dan pemakaian sumber daya yang dialokasikan untuk dunia pendidikan.
4. Meningkatkan pengetahuan guru dan murid tentang dunia informatika serta manfaat yang dapat
diambil melalui beberapa pelatihan.
5. Memberikan akses informasi yang mudah dan lengkap bagi pendidik dan siswa mengenai ilmu
pengetahuan dan informasi pendidikan lainnya.
 
1. Nilai Lebih Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
2. a)      Keunggulan dari sistem ini adalah :
Sesuai standar JARDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional), sehingga pembuatan laporan dari
masing-masing sekolah maupun dari Dinas Pendidikan dapat dengan mudah dan cepat di
sampaikan tanpa harus membuat laporan ulang dan tanpa harus mencetak laporan, hal ini karena
format laporan dan jaringan sudah disesuaikan dan menggunakan konsep singkronisasi online.
Kemudahan dan kecepatan proses pengolahan, penyimpanan, pencarian, pelaporan data dan
informasi yang dibutuhkan.
Dikembangkan secara integrated untuk kebutuhan administrasi akademik sekolah.Sistem dapat
disesuaikan dengan kebutuhan lembaga/institusi pendidikan terkait.
1. b)      Keuntungan SIMDIK yang diperoleh sekolah, yaitu :
2. Dapat memantau perkembangan pendidikan siswa secara akurat
3. Dapat meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan kepada masyarakat secara akurat.
4. Dapat menyimpan database sekolah mulai dari data siswa,guru serta karyawan yang terdiri dari data
akademik, sistem kurikulum,  administrasi, aset sekolah dll
5. Memudahkan pekerjaan sekolah tersebut dalam segala aspek mulai dari BK, TU dan lain -lain
6. Dapat mengangkat BRAND IMAGE sekolah tersebut secara tidak dengan memiliki fasilitas
manajemen modern.
7. c)      Keuntungan SIMDIK yang diperoleh orang tua dan siswa, yaitu :
8. Siswa dapat berkreasi membuat blog/email dll
9. Siswa dapat memantau ilmu dari luar sekolah
10. Siswa dapat berkorespondensi dengan sesama pelajar diseluruh dunia
11. Siswa dapat mencari info beasiswa dari dalam/luar negeri
12. Orang tua dapat mengecek absensi/daftar nilai melalui fasilitas SMS
Gateway Go To School tanpa perlu repot datang kesekolah
13. Dapat memantau perkembangan siswa/siswinya.
14. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah bagaimana
para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat dengan mudah mencari informasi sebagai
bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Misalnya, beraoa jumlah sumber
daya manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan
kurikulum, perkembangan lembaga pendidikan lokal, regional, nasional, bahkan internasional untuk
dapat memperbaiki kinerja dunia pendidikan masa lalu, masa kini, maupun masa yang akan datang.
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus secepatnya berbenah diri dalam
meningkatkan sistem informasi guna menunjang daya saing sumber daya manusia yang dihasilkan
oleh lembaga pendidikan tersebut. Sistem informasi yang akan diciptakan harus seimbang antara
infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya manusianya sehingga tidak
terjadi ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem informasi tidak dapat terwujud secara signifikan
dalam menunjang kuantitas maupun kualitas pendidikan secara mendasar. Di samping itu,sistem
informasi semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan
kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan menciptakan aliansi
atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.
Perencanaan pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan kegiatan manajerial yang
pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan. Semua kegiatan tersebut
membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu sistem
informasi manajemen yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur.
Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan
serta hasil-hasil yang dicapai.
Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai bagian organisasi sehingga bagian-bagian
itu tidak terisolasi satu dengan yang lain, melainkan tetap merupakan suatu kesatuan dalam
organisasi. Karena fungsinya yang penting ini ada ahli yang mengibaratkan informasi itu sebagai
darah organisasi, bila darah itu tidak ada atau tidak berjalan maka matilah organisasi itu.
Dikatakannya informasi sebagai agen untuk menopang kehidupan organisasi.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PENDIDIKAN
HOME > EKONOMI UMA > SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Posted on February 15, 2016 by admin

1 Comment

Perkembangan Teknologi kehidupan dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah
dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan
berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti E-Commerce, E-Government, E-Education,
E-Library, E-Journal, E-Medicine, E-Laboratory, E-Biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang
berbasis elektronika.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan menjadi faktor penting untuk meningkatkan
pelayanan sekaligus penghematan bagi Pendidikan dan kini telah menjadi salah satu
standar mutu sebuah Pendidikan. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan
sistem informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah
ini. Banyak lembaga Pendidikan dan Pendidikan telah mendapat manfaat dari peralatan
canggih ini.

Dengan kemajuan perkembangan Pendidikan di Indonesia, baik dari aspek administratif


atau teknologi, maka proses pelayanan Pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara
efektif dan efisien. Untuk mengembangkan mutu Pendidikan dibutuhkan beberapa
fasilitas pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi
teknologi informasi dalam bidang sistem informasi manajemen Pendidikan.

1. Pengertian SIM Pendidikan

Sebelum kita membahas pengertian tentang System Informasi Manajemen Pendidikan,


maka terlebih dahulu saya akan membahas pengertian informasi, system, system
informasi dan system informasi manajemen pada tulisan ini.

Menurut saya bahwa informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa
sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data.

System adalah sebuah kesatuan dari bagian atau komponen yang saling berhubungan
dalam prosedur kerja tertentu untuk mencapai tujuan dalam mengelola masukan untuk
menghasilkan keluaran.

Subsistem merupakan bagian dari sebuah system informasi yang bersifat pada tataran
fungsional yang disesuaikan dengan memenuhi kebutuhan pemakai atas informasi
mengenai area fungsional, mendapatkan publikasi yang luas dibeberapa area dan sedikit
berkurang di area lain.

Sedangkan system informasi menurut saya merupakan system pengolahan data menjadi
informasi yang digunakan dalam rangka bertujuan untuk membantu memberikan solusi
dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

System Informasi Manajemen merupakan sebuah system yang terintegrasi antara


manusia dengan mesin yang mampu memberikan informasi sedemikian rupa untuk
menunjang jalannya operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan di dalam
sebuah organisasi

Jadi, Manajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk
kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen
pada suatu organisasi pendidikan. Maksud dilaksanakannya MSIP adalah sebagai
pendukung kegiatan fungsi manajemen ; planning, organizing, staffing, directing,
evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran
dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.

Memperhatikan hal diatas maka saya dapat mengambil kesimpulan bahwa Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan (informasi berbasis Web) merupakan sarana untuk
memperkenalkan kepada siswa/mahasiswa, dosen dan karyawan teknologi berbasis web,
menggunakan serta mendapatkan layanan berbasis web. Dengan penggunaan sistem
informasi manajemen pendidikan berbasis web diharapkan dapat menunjang pelaksanaan
dan keberhasilan studi mahasiswa, serta pengembangan diri guru/dosen maupun
karyawan.

B.     Membangun Sistem Informasi Pendidikan.


Pada dasarnya suatu sistem informasi dibangun dengan beberapa tahap pengembangan
serta melibatkan sumber daya dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda, baik sisi
manajemen, teknologi informasi, keuangan, dan lain sebagainya. Salah satu hasil produk
pembangunan sistem informasi adalah suatu perangkat lunak yang terpadu, ditambah
dengan tata aturan yang di terapkan untuk mengelola sistem sehingga tujuan dari suatu
sistem dapat tercapai. Pembangunan suatu sistem informasi baik dalam skala besar
maupun kecil, tetap membutuhkan langkah-langkah tersusun dan terkoordinasi karena
pembangunan sistem informasi merupakan suatu proyek pengembangan memiliki tujuan
sehingga sistem informasi dapat berjalan dengan baik.

Sistem informasi memiliki 5 komponen utama pembentuk yaitu :

1. Komponen Perangkat Keras (Hardware)

2. Komponen Perangkat Lunak (Software)

3. Komponen Sumber Daya Manusia (Brainware)

4. Komponen Jaringan komputer (Netware)

5. Komponen Sumber Daya Data (Dataware)

Ide membangun sistem informasi pada dasarnya merupakan ide ringan akan tetapi
dengan keterlibatan beberapa unsur yang mendukung atas pembangunan tersebut, ide
tersebut akan berkembang menjadi kompleks ataupun sangat kompleks.
Bagaimana kita mengembangkan suatu ide sistem informasi menjadi suatu karya ?
jawabannya adalah, ide tersebut perlu di kembangkan dengan dukungan perangkat
pengembangan sistem informasi, serta perlu mengembangkan ide tersebut dalam tahap-
tahap pembangunan sistem informasi.

Seperti yang kita ketahui ide membangun sistem informasi sekolah sangat erat dengan
konsep dasar dari sistem pendidikan. Di Indonesia, sistem pendidikan menurut Undang-
undang nomor 20 tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan jenjang pendidikan yang di dapat terdiri atas 3 (tiga) klasifikasi yaitu
Pendidikan Dasar, Menengah Dan Pendidikan Tinggi. Jenjang pendidikan dasar yang kita
ketahui terdiri atas pendidikan sekolah dasar/madsarah Ibtidaiyah dan sekolah tingkat
pertama/Madrasah tsanawiyah. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah
umum dan pendidikan menengah kejuruan, sedang bentuk dari Pendidikan menengah
dapat berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang
sederajat. Adapun Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan
doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

1. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.

Aplikasi Sistem Informasi Pendidikan atau ASIP adalah sebuah program aplikasi
komputer yang dirancang secara khusus untuk dunia pendidikan di Indonesia, dan
selayaknya dapat diakses secara langsung oleh semua pihak yang terlibat dalam dunia
pendidikan itu sendiri. Yaitu :

a)      Lembaga Sekolah (Murid, Guru, Penyelenggaran Administrasi sekolah).

b)      Orang Tua / Wali Murid.

c)      Pemerintah (Departemen Pendidikan Nasional).

d)     Pihak-Pihak lain (Instansi pemerintah mapun swasta, LSM atau pihak manapun yang
memerlukan informasi data pendidikan)

Konsep dasar dari perancangan sistem dan pembangunan aplikasi dilakukan menurut
standarisasi pedoman penyelenggaran pendidikan yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional (Dep. DIKNAS)  dan juga berdasarkan hasil survey pada beberapa
lembaga pendidikan (Sekolah & Kelompok Sekolah) baik Negeri maupun Swasta.

Perangkat lunak aplikasi SIM yang tersedia dikelompokkan ke dalam 4 kategori yaitu
Sistem Manajemen Akademik, Sistem Manajemen Pengetahuan, Sistem Manajemen
Sumber Daya, Sistem Manajemen Hubungan Komunitas yang keseluruhannya terdiri dari
8 modul (subsistem). Selain itu, saat ini sedang dikembangkan Sistem Informasi Eksekutif
(SIE) yang berfungsi untuk mengumpulkan data dari modul-modul untuk keperluan
pengambilan keputusan pada tingkat yang lebih tinggi. SIE ini diharapkan sudah dapat
digunakan pada awal tahun 2008.[1]

a.      Sistem Manajemen Akademik


Sistem ini bertujuan untuk menggantikan sistem lama yang telah berjalan
menggunakan scanable form. Proses akademik berlangsung mulai dari penerimaan
siswa/mahasiswa baru hingga kelulusan mahasiswa.

Sistem Registrasi Ujian Masuk Online, digunakan untuk mengelola pendaftaran ujian
masuk secara online. Sistem ini memiliki fitur berikut: registrasi online, generator ujian
mandiri online, cash management system (CMS), verifikasi online, cetak formulir
pendaftaran, monitoring dan statistik, dan administrasi sistem.

Sistem Registrasi/Herregistrasi, digunakan untuk mengelola kegiatan registrasi calon


siswa/mahasiswa dan registrasi ulang siswa/mahasiswa lama, dengan fitur seperti
berikut: pengelolaan data siswa/mahasiwa/calon siswa/mahasiswa, administrasi
pembayaran dan keuangan, generator nomor induk mahasiswa, konfigurasi pembiayaan,
laporan-laporan, dan administrasi sistem.

Sistem Informasi Akademik digunakan untuk mengelola administrasi dan data akademik


pada unit fakultas/program studi meliputi data kurikulum, matakuliah, rencana dan hasil
studi, transkrip, penjadwalan, prasyarat, dan sebagainya, dengan fitur seperti berikut:

1. back office, menangani pengelolaan data kurikulum, pengelolaan data kelas, pengelolaan data
matakuliah/mata pelajaran, pengelolaan kesetaraan, pengelolaan jadwal, pengelolaan data
rencana studi (KRS), pengelolaan data hasil studi (KHS), pengelolaan data transkrip,
pengelolaan bimbingan akademik, konfigurasi jenis nilai, konfigurasi syarat predikat kelulusan,
laporan dan statistik, serta administrasi sistem.
2. Modul front office, menangani KRS Online, KHS dan Transkrip, Info Akademik Online,
mengelola bimbingan akademik (dosen), pengelolaan nilai (dosen), messaging, dan forum
diskusi. Modul ini diakses oleh mahasiswa dan dosen melalui Portal Akademik.

b.      Sistem Manajemen Pengetahuan


Sistem ini terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang berfungsi untuk mengelola aset
pengetahuan (jurnal, buku, perpustakaan, hasil penelitian) secara elektronik, terdiri atas:
Sistem Informasi Perpustakaan digunakan untuk mengelola seluruh kegiatan
administrasi dan manajemen perpustakaan, dengan fitur seperti berikut: OPAC (Online
Public Access Catalogue), pengelolaan data anggota, pengelolaan data dasar koleksi,
pengolahan koleksi perpustakaan, sirkulasi, pencetakan bukti transaksi,
rekapitulasi, barcode support, smartcard support, dan administrasi sistem.

Sistem Informasi Penelitian digunakan untuk mengelola hasil-hasil penelitian berupa


jurnal dan tulisan atau karya ilmiah pada suatu unit penelitian, dengan fitur seperti
berikut: pengelolaan jurnal penelitian, pengelolaan kerjasama penelitian, pengelolaan
seminar, pelatihan, atau lokakarya penelitian, pengelolaan profil peneliti, statistik dan
laporan, dan administrasi sistem.

E-Learning digunakan untuk penyelenggara perkuliahan, penugasan, sharing online,


dengan fitur sebagai berikut: informasi materi kuliah, pengumuman, kuliah online, diskusi
online, agenda kelas, agenda pribadi, file sharing, penugasan, pencarian referensi,
dokumen secara task repository, document repository, pengelolaan data pengguna,
pengelolaan data materi kuliah, dan administrasi sistem.

Digital Library digunakan untuk mengelola aset perpustakaan dalam format digital. Fitur
yang disediakan meliputi: pengelolaan data, aset dan bahan perpustakaan digital,
registrasi anggota, pengelolaan data anggota, pencarian referensi, dan administrasi
sistem.

c.       Sistem Manajemen Sumber Daya


Sistem ini terdiri dari beberapa modul aplikasi yang berfungsi untuk mengelola aset
sumber daya  yang terdiri atas:

Sistem Informasi Kepegawaian digunakan untuk menyimpan dan mengelola berbagai


data kepegawaian guna mendukung pembuatan berbagai laporan serta pengembalian
kepustakaan di bidang kepegawaian. Fitur-fitur yang disediakan adalah:

1. Pengelolaan data induk pegawai, yang terdiri dari data diri (meliputi beberapa jenis pegawai),
riwayat keluarga, riwayat pendididikan, status pendidikan sekarang, riwayat
kepangkatan/golongan, riwayat jabatan, pengalaman organisasi, dan riwayat penelitian/karya
ilmiah/seminar.
2. Pengelolaan data mutasi meliputi: mutasi (orangtua, suami/istri, anak, jabatan struktural,
jabatan fungsional, masa kerja, daftar penilaian, hukuman, tugas belajar, penetapan angka
kredit, penghargaan, pangkat, diklat); kenaikan gaji berkala, proses pindah instansi/tempat
kerja, mutasi dan lain-lain.
3. Laporan kepegawaian, termasuk data DUK (keseluruhan, instansi tertentu, per golongan, per
jenis kelamin, per pendidikan, per jenis pegawai, yang melewati batas waktu kenaikan
pengkat, yang memasuki masa pensiun); data perbandingan DUK; dan statistik rekapitulasi
data pegawai (unit kerja, golongan & ruang)
Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansi, digunakan untuk mengelola pengeluaran dan
penerimaan keuangan guna mempermudah pelaporan dan pemantauan keuangan,
dengan fitur sebagai berikut: pengelolaan penerimaan dan pengeluaran, pengelolaan
anggaran dan monitoring penggunaan, laporan keuangan (realisasi anggaran dan realisasi
penerimaan dan pengeluaran), posting transaksi (jurnal penerimaan, jurnal pengeluaran,
dan jurnal umum), laporan akuntansi (laporan buku besar dan laporan neraca), dan
administrasi sistem.

Sistem Informasi Manajemen Aset, digunakan untuk mengelola aset non SDM dan
keuangan yang dimiliki oleh sekolah/universitas, dengan fitur-fitur sebagai berikut:
pengelolaan data inventarisasi (bangunan, ruang, properti ruang, dan usulan
penghapusan), pengelolaan data pengadaan (non tanah, bangunan, bangunan listrik dan
air), pengelolaan data bangunan (denah, konstruksi, dan ruang), informasi data
(inventasisasi, pengadaan, bangunan), rekap data (inventarisasi, pengadaan, bangunan),
laporan (inventarisasi, pengadaan, bangunan), dan administrasi sistem.

d.      Sistem Manajemen Hubungan Komunitas


Sistem ini terdiri dari: portal Web, sistem informasi alumni, dan sistem rekrutmen
kerja online.

Portal merupakan media berbasis Web dinamis yang memuat profil sebagai gerbang
informasi utama dengan fitur sebagai berikut: profil, informasi program akademik,
fasilitas, kemahasiswaan, kalender akademik, pencarian dokumen, berita, kolom,
pengumuman, agenda, forum diskusi, gateway ke berbagai sistem informasi, dan
adminisrasi sistem.

Sistem Informasi Alumni merupakan sistem informasi berbasis web yang berfungsi


sebagai media informasi dan komunikasi seluruh alumni  dengan almamater dengan fitur
sebagai berikut:

1. Modul back office: pengelolaan data alumni, pengelolaan forum, administrasi sistem,


2. Modul front office: registrasi anggota, info alumni, galeri foto, cerita alumni, pesan, forum
diskusi.

Sistem Informasi Rekrutmen Kerja Online merupakan sistem informasi berbasis web


yang berfungsi untuk menghubungkan para alumni dengan perusahaan/instansi penyedia
lowongan kerja dalam proses rekrutmen kerja dengan fitur sebagai berikut:

1. Modul back office: pengelolaan anggota, pengelolaan lowongan kerja, dan administrasi sistem.


2. Modul front office: bagi pencari kerja: registrasi anggota, pencarian lowongan kerja,
pengelolaan resume; bagi perusahaan mitra: registrasi anggota, pengelolaan lowongan kerja,
pengelolaan resume pencari kerja.
SMS Universitas merupakan layanan informasi akademik berbasis teknologi SMS dengan
fitur sebagai berikut: pengumuman ujian masuk, informasi registrasi, informasi nilai ujian,
informasi jadwal kuliah, informasi jadwal ujian, dan informasi KHS.

e.    Sistem Informasi Eksekutif


Sistem Informasi Eksekutif (SIE) adalah sistem berbasis web untuk melakukan integrasi
data dengan sistem-sistem aplikasi yang ada di lingkungan dengan tujuan menyajikan
laporan-laporan untuk menunjang eksekutif dalam mengambil keputusan. Dengan
kemampuan integrasi data yang ada pada SIE maka proses penyediaan laporan-laporan
untuk kebutuhan eksekutif bisa dilakukan dengan cepat dan akurat.

1. D.    Subsistem SIM Pendidikan.

System Informasi Manajemen (SIM Sekolah/Pendidikan) ini menjadi 8 sub-sistem yaitu :

1. Sistem Informasi Profil (Portal Sekolah) : yang nantinya akan berisi Profil Sekolah, Visi, Misi,
Fasilitas, program-program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda, informasi kesiswaan, forum,
galeri foto, dan buku tamu.
2. Sistem Informasi Personalia : yang berisi Data Guru dan Staf untuk mengelola informasi
penting tentang tenaga pengajar maupun staf yang terdaftar di sekolah, seperti biodata,
pangkat, jabatan, alamat, status bekerja, jam kerja, riwayat pendidikan, riwayat karir, riwayat
pelatihan, tingkat kehadiran, info gaji dan lain-lain
3. Sistem Informasi Sarana dan Prasarana : berisi mengenai Manajemen Aset sekolah mulai dari
penomoran aset, lokasi aset, penggunaan aset dan jumlah aset
4. Sistem Informasi Keuangan : akan berisi data pembayaran biaya pendidikan siswa, seperti
SPP, uang pembangunan, dan biaya-biaya lain. Data pembayaran tersebut akan ditampilkan
dalam format laporan yang akan memudahkan pihak sekolah dalam melakukan pemeriksaan
dan evaluasi, seperti :

1. Laporan siswa yang belum melakukan pembayaran


2. Laporan siswa yang sudah melakukan pembayaran
3. Laporan-laporan yang berkenaan dengan honor guru/karyawan
5. Sistem Informasi Siswa : akan berisi data Penerimaan Siswa Baru, Biodata siswa, Pengelolaan
Kenaikan Kelas Siswa (manual maupun otomatis), Pengelolaan Kelulusan/Alumni, Pencetakan
Kartu Siswa, dan Pengelolaan Kedisiplinan Siswa
6. Sistem Informasi Akademik : berisi Pengelolaan Kurikulum, Penjadwalan Satuan Pengajaran,
Pengelolaan Nilai Akademik Siswa dan Laporan Hasil Studi Siswa, dan Presensi Siswa dalam
kegiatan PBM
7. Sistem Informasi Perpustakaan : berisi Pengelolaan buku, Pengelolaan anggota, Transaksi
peminjaman dan pengembalian buku, dan Manajemen Arsip Digital
8. Sistem E-Learning : berisi Proses pendidikan menggunakan sistem online maupun intranet
bagi siswa dan guru berupa modul sekolah, tanya-jawab, kuis online, maupun tugas-tugas.
Konsep Dasar, Pengertian, Ruang Lingkup Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan
February 6th, 2020

Nama : Puteri Amalia Ramadhina

NIM : 185030901111005

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

A. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Mengingat lembaga pendidikan di Indonesia merupakan organisasi yang memiliki orientasi ganda
(multiple     oriented), yaitu organisasi yang berorientasi sosial dan orientasi bisnis. Orientasi sosial
pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa, sedangkan orientasi bisnis pendidikan,
dalam mempertahankan eksistensi maupun operasionalnya harus memiliki dana yang cukup
memadai. Maka, lembaga pendidikan tersebut akan menghasilkan lulusan (outcomes) yang
berkualitas. Banyak bermunculan lembaga-lembaga pendidikan yang berani menetapkan biaya
pendidikan cukup tinggi karena sarana dan prasarana belajar yang disediakan jauh lebih baik dan
menjanjikan kepada para siswa maupun mahasiswa untuk melakukan magang di perusahaan-
perusahaan yang sudah terkenal. Dengan demikian, ada kemungkinan mereka yang berprestasi akan
langsung direkrut oleh perusahaan tersebut. Oleh karena itu, masyarakat lebih banyak memilih
lembaga pendidikan yang marketable maupun sellable walaupun harus mengeluarkan biaya sangat
mahal. Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah
bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat dengan mudah mencari informasi
sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Misalnya, berapa jumlah
sumber daya manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan
kurikulum, perkembangan lembaga pendidikan lokal, regional, nasional, bahkan internasional untuk
dapat memperbaiki kinerja dunia pendidikan masa lalu, masa kini, maupun masa yang akan datang.
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus secepatnya berbenah dalam
meningkatkan sistem informasi guna menunjang daya saing sumber daya manusia yang dihasilkan
oleh lembaga pendidikan tersebut. Sistem informasi yang akan diciptakan harus seimbang antara
infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya manusianya, sehingga tidak
terjadi ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem informasi tidak dapat terwujud secara signifikan
dalam menunjang kuantitas maupun kualitas pendidikan secara mendasar.

Sistem informasi semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan
kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan menciptakan aliansi atau
kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.

B. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN


1. Pengertian Sistem Menurut Para Ahli

a. Ludqig (1991)

Sistem seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam satu lingkungan
tertentu.

b. Rapoport (1997)

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

c. L. Ackof (1997)

Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
mempengaruh

d. Gordon B. Davis (1995)

Sistem merupakan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai beberapa
tujuan.

e. Raymond Mcleod (2001)

Sistem, yaitu sekelompok elemen yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Jenis sistem secara
umum terdiri dari sistem terbuka dan system tertutup (Open-Loop and Closed-Loop System). Sistem
terbuka adalah sistem yang tidak memiliki sasaran, pengendalian mekanis, dan umpan balik.
Sedangkan sistem yang tertutup, yaitu sebuah sistem yang memiliki sasaran, pengendalian mekanis,
dan umpan balik.
f. William A. Shorde (1995)

Dalam bukunya “Organization and Management” menyebutkan ada sekitar enam ciri sebuah sistem,
yaitu perilaku berdasarkan tujuan tertentu, keseluruhan, keterbukaan, terjadi transformasi, terjadi
korelasi, memiliki mekanisme kontrol artinya terdapat kekuatan yang mempersatukan dan
mempertahankan sistem yang bersangkutan.

g. Budi Sutedjo (2002)

Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu
kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan

2. Pengertian Informasi Menurut Para Ahli

a. Gordon B. Davis (2002:168)

Informasi yaitu data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima
dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat
mendatang.

b. Budi Sutedjo (2002: 168)

Informasi merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut
menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan
dalam pemahaman fakta-fakta yang ada. Informasi, yaitu sebuah pernyataan yang menjelaskan suatu
peristiwa (suatu objek atau konsep) sehingga manusia dapat membedakan sesuatu dengan yang
lainnya.

c. Samuel Elio (1992)

Informasi merupakan kumpulan data yang telah diolah, baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan
memiliki arti lebih luas.

3. Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

a. George R. Terry (1997)

Secara umum dikatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya.
b. Stoner AF (1998)

Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan


antar anggota organisasi dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

c. Raymond Mcleod, Jr (2001)

Pada dasarnya dalam proses penggunaan sistem informasi, seorang manajer sebelumnya harus
memahami posisi dari hierarki/tingkatan manajemen di mana dia berada, bahwa tingkatan manajerial
terdiri dari strategic planning level (Top Management), Management control level (Middle
Management), dan operattional control level (Lower Management). Posisi tersebut sangat
berpengaruh terhadap sumber dan bentuk informasi yang diburuhkan oleh seorang manajer
(pimpinan) sebagai bahan proses pengambilan keputusan.

Sumber informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajer atau pimpinan lembaga pendidikan yang
menduduki posisi paling atas cenderung lebih banyak dari luar organisasi/lembaga pendidikan
tersebut. Semakin rendah tingkat manajerial seseorang maka lebih banyak dibutuhkan sumber
informasi dari internal organisasi atau lembaga pendidikan yang bersangkutan. Dengan demikian,
pimpinan lembaga pendidikan yang menduduki posisi top manajemen semakin banyak untuk mencari
sumber informasi dari eksternal organisasi. Hal ini diperlukan untuk pengembangan organisasi,
komparasi dengan lembaga pendidikan yang ada, mencari strategi baru untuk inovasi demi
peningkatan kapabilitas
organisasi. Dengan demikian, lembaga pendidikan yang dipimpinnya memiliki daya saing yang tinggi
untuk mempertahankan eksistensi di masa mendatang.
Adapun bentuk informasi yang dibutuhkan oleh seorang pimpinan lembaga pendidikan yang
menduduki posisi paling atas (manajemen tingkat atas) cenderung bentuk informasi yang diterima
lebih singkat karena kemampuan pimpinan pada posisi top manajemen diharapkan memiliki
kemampuan tinggi dalam menterjemahkan bentuk informasi yang berasal dari eksternal maupun
internal lembaga pendidikan tersebut. Misalnya bentuk penyampaian informasi antar pimpinan cukup
membuatkan disposisi. Semakin rendah posisi manajerial seseorang, bentuk informasi terus lebih
terperinci karena kemampuan menerjemahkan informasi manajemen tingkat menengah maupun
tingkat bawah lebih ke arah operasional lembaia pendidikan tersebut sehingga bentuk informasi harus
lebih jelas dan detail misalnya instruksi atau pemberitahuan kepada para karyawan.

4. Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli

a. Driyarkara (1980)
Pendidikan itu adalah memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf mendidik.

b. Good, Carter v (1959)

Pendidikan adalah (I) proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku lainnya
dalarn masyarakat tempat mereka hidup (2) proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan
pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol(khususnya yang datang dari sekolah) sehingga
mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal.
Pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan atas individu untuk menghasilkan pembahan-perubahan yang
sifatnya permanen dalam tingkah laku, pikiran dan sikapnya.

c. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989)

Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses, perbuatan dan cara
mendidik).

d. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat (1)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa, dan Negara

e. Crow and crow (1960)

Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk persiapan hidup yang akan datang tetapi
juga untuk kehidupan sekarang yang dialami individu dalam perkembangannya menuju ke tingkat
kedewasaannya. Berdasarkan pengertian tersebut maka pendidikan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Pendidikan mengandung tujuan, yaitu kemampuan untuk berkembang sehingga bermanfaat untuk
kepentingan hidup.

 Dalam mencapai tujuan tersebut, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi
(materi), strategi, dan teknik penilaian yang sesuai.

 Kegiatan pendidikan dilakukan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (formal dan
non formal).

f. Sihombing (2002: 10)


Pendidikan mengandung pokok-pokok penting sebagai berikut:

 Pendidikan adalah proses pembelajaran.

 Pendidikan adalah proses sosial.

 Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia.

 Pendidikan berusaha mengubah atau mengembangkan kemampuan, sikap, dan perilaku positif.

 Pendidikan merupakan perbuatan atau kegiatan sadar.

 Pendidikan memiliki dampak pada lingkungan.

 Pendidikan berkaitan dengan cara mendidik.

 Pendidikan tidak berfokus pada pendidikan formal.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang memiliki kegiatan
cukup kompleks, meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain. Jika menginginkan
pendidikan terlaksana secara teratur, berbagai elemen (komponen) yang terlibat dalam kegiatan
pendidikan perlu dikenali terlebih dahulu. Untuk itu diperlukan pengkajian usaha pendidikan sebagai
suatu sistem yang dapat dilihat secara mikro dan makro. Secara mikro pendidikan dapat dilihat dari
hubungan elemen peserta didik, pendidik, dan interaksi keduanya dalam usaha pendidikan. Adapun
secara makro menjangkau eremen-elemen yang lebih luas.
Berdasarkan tinjauan mikro peserta didik dan pendidik merupakan elemen sentral. Pendidikan untuk
kepentingan peserta didik mempunyai tujuan dan untuk mencapai tujuan ini ada berbagai sumber dan
kendala. Dengan memperhatikan berbagai sumber dan kendala, ditetapkan bahan pengajaran dan
diusahakan berlangsungnya proses untuk mencapai tujuan.

5. Pengertian Sistem Informasi Pendidikan

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan
aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data
dalam rangka mendukung kembali proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Data-data
tersebut adalah data empiris atau data/fakta sebenarnya yang benar-benar ada dan dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.

C. Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

1. Koneksi dan setting, berupa identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum, koneksi
database, dan format tanggal.
2. Pengelolaan Kesiswaan, berupa pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus
kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai
pengelolaan data alumni.

3. Pengelolaan Akademik, berupa laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data nilai
KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran,
pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.

4. Pengelolaan Guru dan Karyawan, berupa manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga,
riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).

5. Pengelolaan Keuangan, berupa manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS
(Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya praktikum,
biaya ekstra, dll.

6. Pengelolaan Perpustakaan, berupa pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status
keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri
dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap
pengembalian.

7. Pelaporan, berupa pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa, kasus, dan
bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang
pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke DEPDIKNAS (data
sekolah, siswa dan guru)

8. Bank Soal, berupa pengolahan data bank soal, penyimpanan soal,pencarian dan pencetakan

 Sumber :

1. https://lukmancoroners.blogspot.com/2010/04/tes.html

2. https://sim-septialutfi-11140264-eisarmilaa.blogspot.com/2015/10/sistem-informasi-manajemen-
pendidikan.html

3. https://sim-septialutfi-11140264-eisarmilaa.blogspot.com/2015/10/sistem-informasi-manajemen-
pendidikan.html

Posted in Uncategorized | 1 Comment »


MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sistem informasi manajemen atau SIM adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian


internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis.

Dewasa ini banyak kita jumpai penerapan sistem informasi dalam kehidupan sehari-hari.
Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang
dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya.

Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi sangatlah mendukung untuk meningkatkan kualitas
kegiatan belajar mengajar. Semua elemen, baik pendidik maupun siswa dituntut untuk dapat
menggunakan teknologi yang mendukung kegiatan sekolah.

Implementasi sistem informasi manajemen pendidikan adalah sebagai pendukung kegiatan


fungsi manajemen seperti planning, organizing, actuating, controlling dalam rangka menunjang
tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan dalam rangka
untuk menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi
pendidikan.

Mencermati berbagai fenomena dari perkembangan sisteminformasi manajemen pendidikan dan


pemanfaatannya di dalam dunia pendidikan saat ini maka bagaimana seharusnya pihak-pihak terkait
mengantisipasi perkembangan sistem informasi manajemen pendidikan serta pemanfaatannya tanpa
kehilangan kontroldan landasan organisasi pendidikan yang antara lain menyangkut efektivitas dan
efisiensinya.

B.     Topik Bahasan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dipaparkan pada makalah ini :

1)      Apa hakikat dari Sistem Informasi Manajemen Sekolah ?

2)      Apa saja tujuan dari diterapkannya SIM di Sekolah ?

3)      Apa kendala dari penerapan SIM di sekolah ?

4)      Bagaimana syarat dan ruang lingkup perencanaan SIM di lembaga pendidikan ?

5)      Bagaimana hasil implementasi sistem informasi manajemen sekolah?

C.    Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dipaparkan pada makalah ini

(1)    memaparkan hakikat dari Sistem Informasi Manajemen Sekolah,

(2)    memaparkan tujuan dari penerapan SIM di Sekolah,

(3)    menjelaskan kendala dari penerapan SIM di sekolah,

(4)    menjelaskan syarat dan ruang lingkup perencanaan SIM di lembaga pendidikan

(5)    memaparkan hasil implementasi sistem informasi manajemen sekolah.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Sistem Informasi Manajemen Sekolah

Sistem informasi manajemen (SIM), dalam bahasa Inggris: management information system (MIS)


adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan
untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara
akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi
yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia,
misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

Mengingat lembaga pendidikan di Indonesia merupakan organisasi yang memiliki orientasi ganda
(multiple oriented), yaitu organisasi yang berorientasi sosial dan orientasi bisnis. orientasi sosial
pendidikan bertujuan meningkatkan kecerdasan bangsa sedangkan orientasi bisnis pendidikan dalam
mempertahankan eksistensi maupun operasionalnya harus memiliki dana yang cukup memadai, Dengan
demikian lembaga pendidikan tersebut akan menghasilkan lulusan (outcomes) yang berkualitas.
Gambaran sistem informasi sekolah yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah bagaimana para
pengambil keputusan dapat dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan
keputusanbidangpendidikan.

B.     Hakikat Sistem Informasi Manajemen Sekolah

Kegiatan dalam lingkungan sekolah terutama dalam kegiatan belajar mengajar, sistem informasi
manajemen semakin berkembang tentu saja dengan dukungan teknologi yang semakin maju pula.
Sekolah yang belum menerapkan SIM bisa dikatakan sekolah yang belum update dan masih ketinggalan
jaman, karena sekarang semua kegiatan sekolah lebih menguntungkan bila menggunakan SIM. Sebagai
contoh pada sistem penerimaan siswa baru, SIM dibutuhkan untuk memudahkan calon siswa untuk
mendaftar ke sekolah tersebut, misalkan lewat sistem online. Pihak sekolah dengan mudah menyimpan
data calon siswa untuk diolah lebih lanjut dalam database.

Bila tidak menerapkan SIM, ada kemungkinan repot dalam mengurus data calon siswanya.

Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen di dunia pendidikan (sekolah) pada hakikatnya
adalah menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang melakukan kerjasama, proses sistemik dan
sistematik serta sumber-sumber yang didayagunakan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa manajemen
pendidikan adalah suatu cabang ilmu manajemen pendidikan yang mempelajari penataan sumber daya
manusia, kurikulum, fasilitas sumber belajar, dana serta upaya mencapai tujuan lembaga secara
dinamis.
C.    Tujuan dari Penerapan SIM di Sekolah

Ada beberapa tujuan dibentuknya suatu sistem informasi manajemen sekolah, antara lain :

 Bagi pihak sekolah


-          Mempermudah proses pengelolaan data akademik dan non akademik.

-          Menyediakan suatu laporan perkembangan siswa dalam proses pengajaran.

-          Menyediakan suatu laporan perkembangan pengajar dalam kegiatan pembelajaran.

-          Menjadi panduan untuk membuat peraturan sekolah.

-          Berperan sebagai sarana komunikasi antara masyarakat dan orang tua siswa tanpa batasan waktu dan
tempat.

-          Menjadi media promosi yang memperkenalkan sekolah.

-          Sebagai sarana perluasan informasi / pengetahuan.

 Bagi pihak orang tua siswa


-          Mempermudah orang tua dalam memonitor perkembangan anak (siswa) di sekolah.

 Bagi siswa
-          Menyediakan suatu media bagi siswa untuk memantau perkembangan baik dari sisi akademik maupun
non akademik.

-          Membantu siswa dalam memperoleh informasi mengenai mata pelajaran yang disajikan di sekolah dan
meningkatkan prestasi siswa melalui database bahan pelajaran dan soal latihan.

-          Membantu siswa dalam persiapan sebelummemasuki jenjang pendidikan selanjutnya, merencanakan


karir, dan mengembangkan kemampuan sosial atas dasar informasi dan  pengetahuan akan dirinya
sendiri, sekolah, linkungan kerja, dan masyarakat.

D.    Kendala dari Penerapan SIM di Sekolah

Penerapan sistem informasi manajemen di sekolah juga masih memiliki beberapa


kendala, seperti sistemnya.  Analisa kelemahan sistem dapat dilakukan dengan
meninjau permasalahan yang mengganggu sistem yang sudah digunakan / ada
sebelumnya. Masalah-masalah pada sistem dapat diidentifikasi dengan melihat kinerja
(performance), jawaban sistem (response time), informasi yang di tampilkan.

E.     Syarat dan Ruang Lingkup Perencanaan SIM di Lembaga Pendidikan

      Ada beberapa faktor yang dapat menjadi syarat kesuksesan sistem informasi manajemen suatu
sekolah, antara lain :

1.      Ketersediaan / availability

Informasi yang dipersiapkan untuk membuat sistem informasi harus tersedia bagi pihak-pihak dalam
sekolah. Hal ini merupakan suatu hal mendasar dalam merancang suatu sistem informasi.

2.      Mudah untuk dipahami / comprehensibility

Informasi yang tersedia di dalam sistem harus dimengerti oleh pihak pembuat keputusan sistem.
Informasi yang termasuk di dalamnya adalah informasi mengenai jadwal rutin tugas-tugas dari sistem
informasi dan keputusan yang tepat.

3.      Kesesuaian / relevant

Informasi yang ada di sistem harus berupa informasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan suatu
organisasi. Informasi ini bisa berkaitan dengan permasalahan yang sedang dihadapi, misi, ataupun
tujuan dari organisasi yang berkaitan.

4.      Kelengkapan / completeness

Informasi yang lengkap tidak berarti banyaknya informasi yang ada di dalam suatu sistem. Kelengkapan
berarti informasi yang diperlukan cukup untuk memenuhi standar yang berlaku dalam organisasi yang
menggunakan sistem informasi yang bersangkutan. Hal ini berperan penting dalam menghasilkan suatu
sistem informasi yang fungsional bagi penggunanya.
5.      Ketepatan waktu / timing

Penyediaan informasi yang tepat merupakan hal yang penting untuk merancang suatu sistem informasi.
Informasi harus memenuhi syarat-syarat sebelumnya sebelum dapat dianalisis untuk membuat sistem
akhir.

6.      Terorganisir / coordinated

Sistem informasi yang dibuat harus terstruktur sehingga membuat sistem bekerja dengan baik. Letak
sistem informasi manajemen dilakukan secara terpusat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa
informasi dapat digunakan oleh bagian-bagian sistem yang sesuai.

7.      Meningkatkan produktivitas

Sistem informasi manajemen harus mampu meningkatkan produktivitas organisasi yang bersangkutan.
Misalnya, sistem informasi manajemen sekolah menyediakan suatu layanan untuk
membuat record mengenai data siswa sekolah tersebut. Hal ini akan mempermudah pihak administrasi
dalam mengelola data dan juga mengurangi tingkat kesalahan pemrosesan data.

                  Sedangkan ruang lingkup standar sistem informasi manajemen sekolah meliputi :

1.      Sistem Informasi Profil Sekolah

Merupakan sistem utama dari sekolah. Konten yang ada di dalamnya berupa data sekolah yang
terhubung dengan standar kode pengenal sistem informasi manajemen sekolah dari jaringan pendidikan
nasional. Standar kode digunakan sebagai alat bagi dinas pendidikan daerah untuk memperoleh
informasi mengenai suatu sekolah. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dinas pendidikan dalam
membuat suatu keputusan menyangkut pengembangan setiap sekolah.

2.      Sistem Informasi Manajemen dan Administrasi Personalia (SISILIA)

Sub-sistem informasi manajemen sekolah ini berkaitan dengan tenaga pengajar sekolah. Isinya antara
lain pengelolaan penerimaan pegawai honorer, data mengenai jumlah tenaga pengajar sementara dan
tetap, tunjangan, profil tenaga pengajar, dan evaluasi kemampuan tenaga pengajar.

3.      Sistem Informasi Manajemen Kesiswaan Sekolah Terpadu


Sub-sistem yang berkaitan dengan pengelolaan informasi mengenai siswa sekolah. Manajemen /
pengelolaan informasi dilakukan dengan menggunakan nomor induk siswa nasional / NISN.

4.      Sistem Informasi Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah

Sub-sistem yang mempermudah pengelolaan inventarisasi sarana dan prasarana sekolah, persediaan,
dan laporan mengenai pengelolaan peralatan dan perlengkapan sekolah. Fungsi lainnya adalah
perencanaan biaya mengenai penyediaan dan perawatan seluruh inventaris sekolah. Hal ini akan
mendukung pihak manajemen sekolah dalam menganalisa kebutuhan operasional sekolah selama satu
periode pengajaran.

5.      Sistem Informasi Manajemen Kegiatan Akademik

Merupakan sub-sistem dasar manajemen pendidikan di sekolah. Terdiri dari 4 sudut pandang dengan
struktur sebagai berikut :

                     Sudut pandang dewan kurikulum

                     Sudut pandang tenaga pengajar

                     Sudut pandang pihak pengusaha / eksekutif

                     Sudut pandang siswa

6.      Sistem Informasi Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Sekolah

Sub-sistem yang berkaitan dengan manajemen keuangan sekolah. Kontennya meliputi perencanaan
anggaran pendapatan dan pembiayaan sekolah (RAPBS), laporan mengenai transaksi pendapatan dan
pengeluaran sekolah, dan sistem akutansi yang terstruktur.

7.      Situs Layanan Informasi Sekolah dan Masyarakat

Merupakan media untuk menghubungkan berbagai pihak baik pihak dalam sekolah maupun luar
sekolah. Hal ini bertujuan untuk menyediakan suatu layanan informasi mengenai sekolah / publikasi,
menjelaskan berbagai hubungan dengan pihak sponsor sekolah, dan menyediakan wadah dagi berbagai
pihak untuk membagikan ide dan gagasan yang berkaitan dengan sekolah.
F.     Hasil Implementasi Sistem Informasi Manajemen Sekolah

  Hasil implementasi SIM di sekolah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi menjadi
salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi dalam aktivitas operasional lembaga pendidikan, bahkan
untuk menjadi pilihan masyarakat saat ini, lembaga pendidikan harus memiliki seperangkat teknologi
informasi yang memadai.

Pemanfaatan sistem informasi manajemen sekolah sudah sangat diperlukan dalam


pengelolaan, baik dalam hal pengelolaan administrasi akademik, akademik kepegawaian, administrasi
pelaporan dan masih banyak lagi bidang-bidang lain yang membutuhkan layanan Sistem Informasi
Manajemen di Lembaga Pendidikan.

BAB III

PENUTUPAN

a.      Simpulan

Berdasarkan paparan di atas, dirumuskan simpulan makalah ini

1)      Gambaran sistem informasi sekolah yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah bagaimana para
pengambil keputusan dapat dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan
keputusan bidang pendidikan.

2)      Hakikat Sistem Informasi Manajemen Sekolah, menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang melakukan
kerjasama, proses sistemik dan sistematik serta sumber-sumber yang didayagunakan. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu cabang ilmu manajemen pendidikan yang
mempelajari penataan sumber daya manusia, kurikulum, fasilitas sumber belajar, dana serta upaya
mencapai tujuan lembaga secara dinamis.

3)      Tujuan dari SIM di Sekolah berdampak pada pihak sekolah, orang tua siswa dan para calon siswa /
siswanya sendiri.

4)      Kendala dari penerapan sistem informasi manajemen di sekolah ada pada sistemnya.
5)      Syarat perencaan SIM di Sekolah ada beberapa faktor seperti ketersediaan, mudah di pahami,
kesesuaian, kelengkapan, ketepatan waktu, terorganisir serta meningkatkan produktivitas. Sedangkan
ruang lingkup perencanaan sistem informasi manajemen antara lain Sistem Informasi Profil Sekolah,
SISILA, SIM Kesiswaan Sekolah Terpadu, SIM Sarana dan Prasarana Sekolah, SIM Kegiatan Akademik,
Sistem Informasi Akademik dan Pengelolaan Keuangan Sekolah, Situs Layanan Informasi Sekolah dan
Masyarakat.

b.      Saran

Saran yang dapat diberikan beradasarkan simpulan di atas, yaitu

1)      Pemeliharaan sistem dengan melakukan maintenanceperangkat lunak dan keras secara teratur, supaya
sistemnya tidak menjadi kendala.

2)      Manajemen database sistem yang berkaitan dapat ditingkatkan dengan menerapkan konsep


pengembangan sistem database yang terkait dengan lembaga sekolah. Hal ini bisa berupa penambahan
fitur backupdata untuk mencegah ancaman terhadap data di masa depan.

3)      Alangkah baiknya bila sekolah-sekolah sudah menerapkan sistem informasi manajemen karena selain
dinilai up-to-date juga menunjang kinerja perusahaan.
1. Azhar, Kasim. 1995. Teori pembuatan keputusan. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
2. Best, J. Roger. 2000. Market-Based Management, Strategis For Growing Customer Value and Profitability. Second Edition.
New York: prentice Hall Inc.
3. Daihani Umar, Dadan. 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
4. Davis, M. Mark & Heineke Janette. 2003. Managing Services, Using Technology to Create Value. New York : McGraw-Hill.
5. Fajar, A. Malik. 2004, Renungan Hardiknas 2004, Kompas, Mei Halm. 4-5

Anda mungkin juga menyukai