1 Comment
Perkembangan Teknologi kehidupan dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah
dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan
berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti E-Commerce, E-Government, E-Education,
E-Library, E-Journal, E-Medicine, E-Laboratory, E-Biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang
berbasis elektronika.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan menjadi faktor penting untuk meningkatkan
pelayanan sekaligus penghematan bagi Pendidikan dan kini telah menjadi salah satu
standar mutu sebuah Pendidikan. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan
sistem informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah
ini. Banyak lembaga Pendidikan dan Pendidikan telah mendapat manfaat dari peralatan
canggih ini.
Menurut saya bahwa informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa
sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data.
System adalah sebuah kesatuan dari bagian atau komponen yang saling berhubungan
dalam prosedur kerja tertentu untuk mencapai tujuan dalam mengelola masukan untuk
menghasilkan keluaran.
Subsistem merupakan bagian dari sebuah system informasi yang bersifat pada tataran
fungsional yang disesuaikan dengan memenuhi kebutuhan pemakai atas informasi
mengenai area fungsional, mendapatkan publikasi yang luas dibeberapa area dan sedikit
berkurang di area lain.
Sedangkan system informasi menurut saya merupakan system pengolahan data menjadi
informasi yang digunakan dalam rangka bertujuan untuk membantu memberikan solusi
dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Jadi, Manajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk
kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen
pada suatu organisasi pendidikan. Maksud dilaksanakannya MSIP adalah sebagai
pendukung kegiatan fungsi manajemen ; planning, organizing, staffing, directing,
evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran
dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Memperhatikan hal diatas maka saya dapat mengambil kesimpulan bahwa Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan (informasi berbasis Web) merupakan sarana untuk
memperkenalkan kepada siswa/mahasiswa, dosen dan karyawan teknologi berbasis web,
menggunakan serta mendapatkan layanan berbasis web. Dengan penggunaan sistem
informasi manajemen pendidikan berbasis web diharapkan dapat menunjang pelaksanaan
dan keberhasilan studi mahasiswa, serta pengembangan diri guru/dosen maupun
karyawan.
Ide membangun sistem informasi pada dasarnya merupakan ide ringan akan tetapi
dengan keterlibatan beberapa unsur yang mendukung atas pembangunan tersebut, ide
tersebut akan berkembang menjadi kompleks ataupun sangat kompleks.
Bagaimana kita mengembangkan suatu ide sistem informasi menjadi suatu karya ?
jawabannya adalah, ide tersebut perlu di kembangkan dengan dukungan perangkat
pengembangan sistem informasi, serta perlu mengembangkan ide tersebut dalam tahap-
tahap pembangunan sistem informasi.
Seperti yang kita ketahui ide membangun sistem informasi sekolah sangat erat dengan
konsep dasar dari sistem pendidikan. Di Indonesia, sistem pendidikan menurut Undang-
undang nomor 20 tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan jenjang pendidikan yang di dapat terdiri atas 3 (tiga) klasifikasi yaitu
Pendidikan Dasar, Menengah Dan Pendidikan Tinggi. Jenjang pendidikan dasar yang kita
ketahui terdiri atas pendidikan sekolah dasar/madsarah Ibtidaiyah dan sekolah tingkat
pertama/Madrasah tsanawiyah. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah
umum dan pendidikan menengah kejuruan, sedang bentuk dari Pendidikan menengah
dapat berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang
sederajat. Adapun Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan
doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Aplikasi Sistem Informasi Pendidikan atau ASIP adalah sebuah program aplikasi
komputer yang dirancang secara khusus untuk dunia pendidikan di Indonesia, dan
selayaknya dapat diakses secara langsung oleh semua pihak yang terlibat dalam dunia
pendidikan itu sendiri. Yaitu :
d) Pihak-Pihak lain (Instansi pemerintah mapun swasta, LSM atau pihak manapun yang
memerlukan informasi data pendidikan)
Konsep dasar dari perancangan sistem dan pembangunan aplikasi dilakukan menurut
standarisasi pedoman penyelenggaran pendidikan yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional (Dep. DIKNAS) dan juga berdasarkan hasil survey pada beberapa
lembaga pendidikan (Sekolah & Kelompok Sekolah) baik Negeri maupun Swasta.
Perangkat lunak aplikasi SIM yang tersedia dikelompokkan ke dalam 4 kategori yaitu
Sistem Manajemen Akademik, Sistem Manajemen Pengetahuan, Sistem Manajemen
Sumber Daya, Sistem Manajemen Hubungan Komunitas yang keseluruhannya terdiri dari
8 modul (subsistem). Selain itu, saat ini sedang dikembangkan Sistem Informasi Eksekutif
(SIE) yang berfungsi untuk mengumpulkan data dari modul-modul untuk keperluan
pengambilan keputusan pada tingkat yang lebih tinggi. SIE ini diharapkan sudah dapat
digunakan pada awal tahun 2008.[1]
Sistem Registrasi Ujian Masuk Online, digunakan untuk mengelola pendaftaran ujian
masuk secara online. Sistem ini memiliki fitur berikut: registrasi online, generator ujian
mandiri online, cash management system (CMS), verifikasi online, cetak formulir
pendaftaran, monitoring dan statistik, dan administrasi sistem.
1. back office, menangani pengelolaan data kurikulum, pengelolaan data kelas, pengelolaan data
matakuliah/mata pelajaran, pengelolaan kesetaraan, pengelolaan jadwal, pengelolaan data
rencana studi (KRS), pengelolaan data hasil studi (KHS), pengelolaan data transkrip,
pengelolaan bimbingan akademik, konfigurasi jenis nilai, konfigurasi syarat predikat kelulusan,
laporan dan statistik, serta administrasi sistem.
2. Modul front office, menangani KRS Online, KHS dan Transkrip, Info Akademik Online,
mengelola bimbingan akademik (dosen), pengelolaan nilai (dosen), messaging, dan forum
diskusi. Modul ini diakses oleh mahasiswa dan dosen melalui Portal Akademik.
Digital Library digunakan untuk mengelola aset perpustakaan dalam format digital. Fitur
yang disediakan meliputi: pengelolaan data, aset dan bahan perpustakaan digital,
registrasi anggota, pengelolaan data anggota, pencarian referensi, dan administrasi
sistem.
1. Pengelolaan data induk pegawai, yang terdiri dari data diri (meliputi beberapa jenis pegawai),
riwayat keluarga, riwayat pendididikan, status pendidikan sekarang, riwayat
kepangkatan/golongan, riwayat jabatan, pengalaman organisasi, dan riwayat penelitian/karya
ilmiah/seminar.
2. Pengelolaan data mutasi meliputi: mutasi (orangtua, suami/istri, anak, jabatan struktural,
jabatan fungsional, masa kerja, daftar penilaian, hukuman, tugas belajar, penetapan angka
kredit, penghargaan, pangkat, diklat); kenaikan gaji berkala, proses pindah instansi/tempat
kerja, mutasi dan lain-lain.
3. Laporan kepegawaian, termasuk data DUK (keseluruhan, instansi tertentu, per golongan, per
jenis kelamin, per pendidikan, per jenis pegawai, yang melewati batas waktu kenaikan
pengkat, yang memasuki masa pensiun); data perbandingan DUK; dan statistik rekapitulasi
data pegawai (unit kerja, golongan & ruang)
Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansi, digunakan untuk mengelola pengeluaran dan
penerimaan keuangan guna mempermudah pelaporan dan pemantauan keuangan,
dengan fitur sebagai berikut: pengelolaan penerimaan dan pengeluaran, pengelolaan
anggaran dan monitoring penggunaan, laporan keuangan (realisasi anggaran dan realisasi
penerimaan dan pengeluaran), posting transaksi (jurnal penerimaan, jurnal pengeluaran,
dan jurnal umum), laporan akuntansi (laporan buku besar dan laporan neraca), dan
administrasi sistem.
Sistem Informasi Manajemen Aset, digunakan untuk mengelola aset non SDM dan
keuangan yang dimiliki oleh sekolah/universitas, dengan fitur-fitur sebagai berikut:
pengelolaan data inventarisasi (bangunan, ruang, properti ruang, dan usulan
penghapusan), pengelolaan data pengadaan (non tanah, bangunan, bangunan listrik dan
air), pengelolaan data bangunan (denah, konstruksi, dan ruang), informasi data
(inventasisasi, pengadaan, bangunan), rekap data (inventarisasi, pengadaan, bangunan),
laporan (inventarisasi, pengadaan, bangunan), dan administrasi sistem.
Portal merupakan media berbasis Web dinamis yang memuat profil sebagai gerbang
informasi utama dengan fitur sebagai berikut: profil, informasi program akademik,
fasilitas, kemahasiswaan, kalender akademik, pencarian dokumen, berita, kolom,
pengumuman, agenda, forum diskusi, gateway ke berbagai sistem informasi, dan
adminisrasi sistem.
1. Sistem Informasi Profil (Portal Sekolah) : yang nantinya akan berisi Profil Sekolah, Visi, Misi,
Fasilitas, program-program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda, informasi kesiswaan, forum,
galeri foto, dan buku tamu.
2. Sistem Informasi Personalia : yang berisi Data Guru dan Staf untuk mengelola informasi
penting tentang tenaga pengajar maupun staf yang terdaftar di sekolah, seperti biodata,
pangkat, jabatan, alamat, status bekerja, jam kerja, riwayat pendidikan, riwayat karir, riwayat
pelatihan, tingkat kehadiran, info gaji dan lain-lain
3. Sistem Informasi Sarana dan Prasarana : berisi mengenai Manajemen Aset sekolah mulai dari
penomoran aset, lokasi aset, penggunaan aset dan jumlah aset
4. Sistem Informasi Keuangan : akan berisi data pembayaran biaya pendidikan siswa, seperti
SPP, uang pembangunan, dan biaya-biaya lain. Data pembayaran tersebut akan ditampilkan
dalam format laporan yang akan memudahkan pihak sekolah dalam melakukan pemeriksaan
dan evaluasi, seperti :
NIM : 185030901111005
Mengingat lembaga pendidikan di Indonesia merupakan organisasi yang memiliki orientasi ganda
(multiple oriented), yaitu organisasi yang berorientasi sosial dan orientasi bisnis. Orientasi sosial
pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa, sedangkan orientasi bisnis pendidikan,
dalam mempertahankan eksistensi maupun operasionalnya harus memiliki dana yang cukup
memadai. Maka, lembaga pendidikan tersebut akan menghasilkan lulusan (outcomes) yang
berkualitas. Banyak bermunculan lembaga-lembaga pendidikan yang berani menetapkan biaya
pendidikan cukup tinggi karena sarana dan prasarana belajar yang disediakan jauh lebih baik dan
menjanjikan kepada para siswa maupun mahasiswa untuk melakukan magang di perusahaan-
perusahaan yang sudah terkenal. Dengan demikian, ada kemungkinan mereka yang berprestasi akan
langsung direkrut oleh perusahaan tersebut. Oleh karena itu, masyarakat lebih banyak memilih
lembaga pendidikan yang marketable maupun sellable walaupun harus mengeluarkan biaya sangat
mahal. Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah
bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat dengan mudah mencari informasi
sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Misalnya, berapa jumlah
sumber daya manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan
kurikulum, perkembangan lembaga pendidikan lokal, regional, nasional, bahkan internasional untuk
dapat memperbaiki kinerja dunia pendidikan masa lalu, masa kini, maupun masa yang akan datang.
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus secepatnya berbenah dalam
meningkatkan sistem informasi guna menunjang daya saing sumber daya manusia yang dihasilkan
oleh lembaga pendidikan tersebut. Sistem informasi yang akan diciptakan harus seimbang antara
infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya manusianya, sehingga tidak
terjadi ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem informasi tidak dapat terwujud secara signifikan
dalam menunjang kuantitas maupun kualitas pendidikan secara mendasar.
Sistem informasi semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan
kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan menciptakan aliansi atau
kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.
a. Ludqig (1991)
Sistem seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam satu lingkungan
tertentu.
b. Rapoport (1997)
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
c. L. Ackof (1997)
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
mempengaruh
Sistem merupakan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai beberapa
tujuan.
Sistem, yaitu sekelompok elemen yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Jenis sistem secara
umum terdiri dari sistem terbuka dan system tertutup (Open-Loop and Closed-Loop System). Sistem
terbuka adalah sistem yang tidak memiliki sasaran, pengendalian mekanis, dan umpan balik.
Sedangkan sistem yang tertutup, yaitu sebuah sistem yang memiliki sasaran, pengendalian mekanis,
dan umpan balik.
f. William A. Shorde (1995)
Dalam bukunya “Organization and Management” menyebutkan ada sekitar enam ciri sebuah sistem,
yaitu perilaku berdasarkan tujuan tertentu, keseluruhan, keterbukaan, terjadi transformasi, terjadi
korelasi, memiliki mekanisme kontrol artinya terdapat kekuatan yang mempersatukan dan
mempertahankan sistem yang bersangkutan.
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu
kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan
Informasi yaitu data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima
dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat
mendatang.
Informasi merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut
menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan
dalam pemahaman fakta-fakta yang ada. Informasi, yaitu sebuah pernyataan yang menjelaskan suatu
peristiwa (suatu objek atau konsep) sehingga manusia dapat membedakan sesuatu dengan yang
lainnya.
Informasi merupakan kumpulan data yang telah diolah, baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan
memiliki arti lebih luas.
Secara umum dikatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya.
b. Stoner AF (1998)
Pada dasarnya dalam proses penggunaan sistem informasi, seorang manajer sebelumnya harus
memahami posisi dari hierarki/tingkatan manajemen di mana dia berada, bahwa tingkatan manajerial
terdiri dari strategic planning level (Top Management), Management control level (Middle
Management), dan operattional control level (Lower Management). Posisi tersebut sangat
berpengaruh terhadap sumber dan bentuk informasi yang diburuhkan oleh seorang manajer
(pimpinan) sebagai bahan proses pengambilan keputusan.
Sumber informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajer atau pimpinan lembaga pendidikan yang
menduduki posisi paling atas cenderung lebih banyak dari luar organisasi/lembaga pendidikan
tersebut. Semakin rendah tingkat manajerial seseorang maka lebih banyak dibutuhkan sumber
informasi dari internal organisasi atau lembaga pendidikan yang bersangkutan. Dengan demikian,
pimpinan lembaga pendidikan yang menduduki posisi top manajemen semakin banyak untuk mencari
sumber informasi dari eksternal organisasi. Hal ini diperlukan untuk pengembangan organisasi,
komparasi dengan lembaga pendidikan yang ada, mencari strategi baru untuk inovasi demi
peningkatan kapabilitas
organisasi. Dengan demikian, lembaga pendidikan yang dipimpinnya memiliki daya saing yang tinggi
untuk mempertahankan eksistensi di masa mendatang.
Adapun bentuk informasi yang dibutuhkan oleh seorang pimpinan lembaga pendidikan yang
menduduki posisi paling atas (manajemen tingkat atas) cenderung bentuk informasi yang diterima
lebih singkat karena kemampuan pimpinan pada posisi top manajemen diharapkan memiliki
kemampuan tinggi dalam menterjemahkan bentuk informasi yang berasal dari eksternal maupun
internal lembaga pendidikan tersebut. Misalnya bentuk penyampaian informasi antar pimpinan cukup
membuatkan disposisi. Semakin rendah posisi manajerial seseorang, bentuk informasi terus lebih
terperinci karena kemampuan menerjemahkan informasi manajemen tingkat menengah maupun
tingkat bawah lebih ke arah operasional lembaia pendidikan tersebut sehingga bentuk informasi harus
lebih jelas dan detail misalnya instruksi atau pemberitahuan kepada para karyawan.
a. Driyarkara (1980)
Pendidikan itu adalah memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf mendidik.
Pendidikan adalah (I) proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku lainnya
dalarn masyarakat tempat mereka hidup (2) proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan
pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol(khususnya yang datang dari sekolah) sehingga
mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal.
Pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan atas individu untuk menghasilkan pembahan-perubahan yang
sifatnya permanen dalam tingkah laku, pikiran dan sikapnya.
Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses, perbuatan dan cara
mendidik).
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa, dan Negara
Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk persiapan hidup yang akan datang tetapi
juga untuk kehidupan sekarang yang dialami individu dalam perkembangannya menuju ke tingkat
kedewasaannya. Berdasarkan pengertian tersebut maka pendidikan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Pendidikan mengandung tujuan, yaitu kemampuan untuk berkembang sehingga bermanfaat untuk
kepentingan hidup.
Dalam mencapai tujuan tersebut, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi
(materi), strategi, dan teknik penilaian yang sesuai.
Kegiatan pendidikan dilakukan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (formal dan
non formal).
Pendidikan berusaha mengubah atau mengembangkan kemampuan, sikap, dan perilaku positif.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang memiliki kegiatan
cukup kompleks, meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain. Jika menginginkan
pendidikan terlaksana secara teratur, berbagai elemen (komponen) yang terlibat dalam kegiatan
pendidikan perlu dikenali terlebih dahulu. Untuk itu diperlukan pengkajian usaha pendidikan sebagai
suatu sistem yang dapat dilihat secara mikro dan makro. Secara mikro pendidikan dapat dilihat dari
hubungan elemen peserta didik, pendidik, dan interaksi keduanya dalam usaha pendidikan. Adapun
secara makro menjangkau eremen-elemen yang lebih luas.
Berdasarkan tinjauan mikro peserta didik dan pendidik merupakan elemen sentral. Pendidikan untuk
kepentingan peserta didik mempunyai tujuan dan untuk mencapai tujuan ini ada berbagai sumber dan
kendala. Dengan memperhatikan berbagai sumber dan kendala, ditetapkan bahan pengajaran dan
diusahakan berlangsungnya proses untuk mencapai tujuan.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan
aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data
dalam rangka mendukung kembali proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Data-data
tersebut adalah data empiris atau data/fakta sebenarnya yang benar-benar ada dan dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
1. Koneksi dan setting, berupa identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum, koneksi
database, dan format tanggal.
2. Pengelolaan Kesiswaan, berupa pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus
kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai
pengelolaan data alumni.
3. Pengelolaan Akademik, berupa laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data nilai
KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran,
pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
4. Pengelolaan Guru dan Karyawan, berupa manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga,
riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).
5. Pengelolaan Keuangan, berupa manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS
(Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya praktikum,
biaya ekstra, dll.
6. Pengelolaan Perpustakaan, berupa pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status
keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri
dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap
pengembalian.
7. Pelaporan, berupa pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa, kasus, dan
bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang
pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke DEPDIKNAS (data
sekolah, siswa dan guru)
8. Bank Soal, berupa pengolahan data bank soal, penyimpanan soal,pencarian dan pencetakan
Sumber :
1. https://lukmancoroners.blogspot.com/2010/04/tes.html
2. https://sim-septialutfi-11140264-eisarmilaa.blogspot.com/2015/10/sistem-informasi-manajemen-
pendidikan.html
3. https://sim-septialutfi-11140264-eisarmilaa.blogspot.com/2015/10/sistem-informasi-manajemen-
pendidikan.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak kita jumpai penerapan sistem informasi dalam kehidupan sehari-hari.
Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang
dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya.
Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi sangatlah mendukung untuk meningkatkan kualitas
kegiatan belajar mengajar. Semua elemen, baik pendidik maupun siswa dituntut untuk dapat
menggunakan teknologi yang mendukung kegiatan sekolah.
B. Topik Bahasan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dipaparkan pada makalah ini :
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dipaparkan pada makalah ini
BAB II
PEMBAHASAN
Mengingat lembaga pendidikan di Indonesia merupakan organisasi yang memiliki orientasi ganda
(multiple oriented), yaitu organisasi yang berorientasi sosial dan orientasi bisnis. orientasi sosial
pendidikan bertujuan meningkatkan kecerdasan bangsa sedangkan orientasi bisnis pendidikan dalam
mempertahankan eksistensi maupun operasionalnya harus memiliki dana yang cukup memadai, Dengan
demikian lembaga pendidikan tersebut akan menghasilkan lulusan (outcomes) yang berkualitas.
Gambaran sistem informasi sekolah yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah bagaimana para
pengambil keputusan dapat dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan
keputusanbidangpendidikan.
Kegiatan dalam lingkungan sekolah terutama dalam kegiatan belajar mengajar, sistem informasi
manajemen semakin berkembang tentu saja dengan dukungan teknologi yang semakin maju pula.
Sekolah yang belum menerapkan SIM bisa dikatakan sekolah yang belum update dan masih ketinggalan
jaman, karena sekarang semua kegiatan sekolah lebih menguntungkan bila menggunakan SIM. Sebagai
contoh pada sistem penerimaan siswa baru, SIM dibutuhkan untuk memudahkan calon siswa untuk
mendaftar ke sekolah tersebut, misalkan lewat sistem online. Pihak sekolah dengan mudah menyimpan
data calon siswa untuk diolah lebih lanjut dalam database.
Bila tidak menerapkan SIM, ada kemungkinan repot dalam mengurus data calon siswanya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen di dunia pendidikan (sekolah) pada hakikatnya
adalah menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang melakukan kerjasama, proses sistemik dan
sistematik serta sumber-sumber yang didayagunakan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa manajemen
pendidikan adalah suatu cabang ilmu manajemen pendidikan yang mempelajari penataan sumber daya
manusia, kurikulum, fasilitas sumber belajar, dana serta upaya mencapai tujuan lembaga secara
dinamis.
C. Tujuan dari Penerapan SIM di Sekolah
Ada beberapa tujuan dibentuknya suatu sistem informasi manajemen sekolah, antara lain :
- Berperan sebagai sarana komunikasi antara masyarakat dan orang tua siswa tanpa batasan waktu dan
tempat.
Bagi siswa
- Menyediakan suatu media bagi siswa untuk memantau perkembangan baik dari sisi akademik maupun
non akademik.
- Membantu siswa dalam memperoleh informasi mengenai mata pelajaran yang disajikan di sekolah dan
meningkatkan prestasi siswa melalui database bahan pelajaran dan soal latihan.
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi syarat kesuksesan sistem informasi manajemen suatu
sekolah, antara lain :
1. Ketersediaan / availability
Informasi yang dipersiapkan untuk membuat sistem informasi harus tersedia bagi pihak-pihak dalam
sekolah. Hal ini merupakan suatu hal mendasar dalam merancang suatu sistem informasi.
Informasi yang tersedia di dalam sistem harus dimengerti oleh pihak pembuat keputusan sistem.
Informasi yang termasuk di dalamnya adalah informasi mengenai jadwal rutin tugas-tugas dari sistem
informasi dan keputusan yang tepat.
3. Kesesuaian / relevant
Informasi yang ada di sistem harus berupa informasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan suatu
organisasi. Informasi ini bisa berkaitan dengan permasalahan yang sedang dihadapi, misi, ataupun
tujuan dari organisasi yang berkaitan.
4. Kelengkapan / completeness
Informasi yang lengkap tidak berarti banyaknya informasi yang ada di dalam suatu sistem. Kelengkapan
berarti informasi yang diperlukan cukup untuk memenuhi standar yang berlaku dalam organisasi yang
menggunakan sistem informasi yang bersangkutan. Hal ini berperan penting dalam menghasilkan suatu
sistem informasi yang fungsional bagi penggunanya.
5. Ketepatan waktu / timing
Penyediaan informasi yang tepat merupakan hal yang penting untuk merancang suatu sistem informasi.
Informasi harus memenuhi syarat-syarat sebelumnya sebelum dapat dianalisis untuk membuat sistem
akhir.
6. Terorganisir / coordinated
Sistem informasi yang dibuat harus terstruktur sehingga membuat sistem bekerja dengan baik. Letak
sistem informasi manajemen dilakukan secara terpusat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa
informasi dapat digunakan oleh bagian-bagian sistem yang sesuai.
7. Meningkatkan produktivitas
Sistem informasi manajemen harus mampu meningkatkan produktivitas organisasi yang bersangkutan.
Misalnya, sistem informasi manajemen sekolah menyediakan suatu layanan untuk
membuat record mengenai data siswa sekolah tersebut. Hal ini akan mempermudah pihak administrasi
dalam mengelola data dan juga mengurangi tingkat kesalahan pemrosesan data.
Merupakan sistem utama dari sekolah. Konten yang ada di dalamnya berupa data sekolah yang
terhubung dengan standar kode pengenal sistem informasi manajemen sekolah dari jaringan pendidikan
nasional. Standar kode digunakan sebagai alat bagi dinas pendidikan daerah untuk memperoleh
informasi mengenai suatu sekolah. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dinas pendidikan dalam
membuat suatu keputusan menyangkut pengembangan setiap sekolah.
Sub-sistem informasi manajemen sekolah ini berkaitan dengan tenaga pengajar sekolah. Isinya antara
lain pengelolaan penerimaan pegawai honorer, data mengenai jumlah tenaga pengajar sementara dan
tetap, tunjangan, profil tenaga pengajar, dan evaluasi kemampuan tenaga pengajar.
Sub-sistem yang mempermudah pengelolaan inventarisasi sarana dan prasarana sekolah, persediaan,
dan laporan mengenai pengelolaan peralatan dan perlengkapan sekolah. Fungsi lainnya adalah
perencanaan biaya mengenai penyediaan dan perawatan seluruh inventaris sekolah. Hal ini akan
mendukung pihak manajemen sekolah dalam menganalisa kebutuhan operasional sekolah selama satu
periode pengajaran.
Merupakan sub-sistem dasar manajemen pendidikan di sekolah. Terdiri dari 4 sudut pandang dengan
struktur sebagai berikut :
Sub-sistem yang berkaitan dengan manajemen keuangan sekolah. Kontennya meliputi perencanaan
anggaran pendapatan dan pembiayaan sekolah (RAPBS), laporan mengenai transaksi pendapatan dan
pengeluaran sekolah, dan sistem akutansi yang terstruktur.
Merupakan media untuk menghubungkan berbagai pihak baik pihak dalam sekolah maupun luar
sekolah. Hal ini bertujuan untuk menyediakan suatu layanan informasi mengenai sekolah / publikasi,
menjelaskan berbagai hubungan dengan pihak sponsor sekolah, dan menyediakan wadah dagi berbagai
pihak untuk membagikan ide dan gagasan yang berkaitan dengan sekolah.
F. Hasil Implementasi Sistem Informasi Manajemen Sekolah
Hasil implementasi SIM di sekolah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi menjadi
salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi dalam aktivitas operasional lembaga pendidikan, bahkan
untuk menjadi pilihan masyarakat saat ini, lembaga pendidikan harus memiliki seperangkat teknologi
informasi yang memadai.
BAB III
PENUTUPAN
a. Simpulan
1) Gambaran sistem informasi sekolah yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah bagaimana para
pengambil keputusan dapat dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan
keputusan bidang pendidikan.
2) Hakikat Sistem Informasi Manajemen Sekolah, menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang melakukan
kerjasama, proses sistemik dan sistematik serta sumber-sumber yang didayagunakan. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu cabang ilmu manajemen pendidikan yang
mempelajari penataan sumber daya manusia, kurikulum, fasilitas sumber belajar, dana serta upaya
mencapai tujuan lembaga secara dinamis.
3) Tujuan dari SIM di Sekolah berdampak pada pihak sekolah, orang tua siswa dan para calon siswa /
siswanya sendiri.
4) Kendala dari penerapan sistem informasi manajemen di sekolah ada pada sistemnya.
5) Syarat perencaan SIM di Sekolah ada beberapa faktor seperti ketersediaan, mudah di pahami,
kesesuaian, kelengkapan, ketepatan waktu, terorganisir serta meningkatkan produktivitas. Sedangkan
ruang lingkup perencanaan sistem informasi manajemen antara lain Sistem Informasi Profil Sekolah,
SISILA, SIM Kesiswaan Sekolah Terpadu, SIM Sarana dan Prasarana Sekolah, SIM Kegiatan Akademik,
Sistem Informasi Akademik dan Pengelolaan Keuangan Sekolah, Situs Layanan Informasi Sekolah dan
Masyarakat.
b. Saran
1) Pemeliharaan sistem dengan melakukan maintenanceperangkat lunak dan keras secara teratur, supaya
sistemnya tidak menjadi kendala.
3) Alangkah baiknya bila sekolah-sekolah sudah menerapkan sistem informasi manajemen karena selain
dinilai up-to-date juga menunjang kinerja perusahaan.
1. Azhar, Kasim. 1995. Teori pembuatan keputusan. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
2. Best, J. Roger. 2000. Market-Based Management, Strategis For Growing Customer Value and Profitability. Second Edition.
New York: prentice Hall Inc.
3. Daihani Umar, Dadan. 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
4. Davis, M. Mark & Heineke Janette. 2003. Managing Services, Using Technology to Create Value. New York : McGraw-Hill.
5. Fajar, A. Malik. 2004, Renungan Hardiknas 2004, Kompas, Mei Halm. 4-5