SKRIPSI
Oleh :
Yunita
NIM. 666111063
Yunita
NIM. 6661110637
Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan
kesanggupannya
(QS. Al Baqarah: 286)
ini
Desa Sawarna memiliki daya tarik yang khas berupa keunikan fisik lingkungan
alam pedesaan, kekayaan alam pesona wisata maupun kehidupan sosial
masyarakatnya yang dikemas secara alami dan menarik sehingga daya tarik
perdesaan dapat menggerakkan kunjungan wisatawan. Dalam mengembangkan
pariwisata di Desa Sawarna terdapat masalah yang menghambat pelaksanaan
pengembangan wisata diantaranya adalah belum optimalnya dalam pengadaan
sarana dan prasarana di lokasi obyek wisata, kurangnya koordinasi antara
Pengelola Desa Sawarna dengan Pemerintah Daerah, belum optimalnya
pemberdayaan bagi pengelola pariwisata berbasis masyarakat, kurangnya
kesempatan bagi masyarakat lokal Desa Sawarna untuk memasarkan hasil
kerajinan dan kulinernya di lokasi obyek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis strategi yang tepat dalam pengembangan Pariwisata di Desa
Sawarna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori yang didasarkan pada
analisis SWOT yang dikemukakan oleh Hunger dan Wheleen dalam penentuan
alternatif strategi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang tepat untuk
diterapkan dalam pengembangan Pariwisata Desa Sawarna adalah Strategi
menggali potensi wisata alam dan buatan Desa Sawarna untuk meningkatkan daya
tarik wisata, Strategi menyusun pemodelan kawasan desa Sawarna yang didasari
pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan/ramah lingkungan, strategi
meningkatkan kapasitas dan peran masyarakat dalam membangun pariwisata di
Desa Sawarna, dan strategi penguatan kesadaran masyarakat lokal dalam
pengembangan pariwisata di Desa Sawarna.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat
dan hidayah-Nya yang selalu diberikan kepada kita semua, termasuk pada nikmat
Iman, Islam dan sehat walafiat. Atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya pula, maka
Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berjudul
Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Penyusunan skripsi ini tidak
akan selesai dengan baik, tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
selalu membimbing serta mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka
pada kesempatan yang luar biasa ini, peneliti ingin menyampaikan ungkapan
terima kasih yang tak terhingga kepada beberapa pihak, sebagai berikut:
1. Prof. Dr. Ir. Soleh Hidayat, M.Sc sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng
Tirayasa.
2. Dr. Agus Sjafari, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
4. Mia Dwiana, S.Sos., M.Si sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan
i
5. Gandung Ismanto, S.Sos, MM sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa
7. Ipah Ema Jumiati, S.IP, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu
membantu peneliti sejak awal hingga penelitian yang peneliti susun ini
11. Hasuri, M.Si sebagai penguji I siding skripsi penelitian yang telah
peneliti,
12. Semua Dosen dan Staf Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali
ii
13. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dukungan secara moril dan materil
serta doa yang tidak pernah henti untuk kesuksesan anak-anaknya di masa
depan. Mohon maaf apabila selama ini belum bisa memberikan yang
14. Kakakku (Kurnia Sepyanti) dan Adikku (Anita Fridayanti) yang selalu
15. Sahabat seperjuangan Diana Pusvita dan Lilla Mujiani yang selalu setia
2011 Firstyana, Nita, Desy Hartining, Seli, Dhani, Roy, Dedi, Gema, Ari,
Risda, dan lainnya yang tidak sempat disebutkan satu persatu. Terimakasih
17. Inge, Mia, Sughron Jazila, dan Nindi yang sudah membantu untuk
18. Keluarga BEM FISIP UNTIRTA 2014 yang sudah memberikan warna dan
19. Keluarga HIMANE 2012 dan HIMANE 2013 yang sudah memeberikan
Tirtayasa.
20. Reifky Syahmi Kusuma, Genta Noer Kahar, dan Alfin Nugroho sebagai
sahabat setia yang selalu ada dan membantu selama ini meskipun berbeda
iii
21. Keluarga Bams Kost Renita, Siska, Anggi, Kekey, Lape, dan Lia yang selalu
setia menemani selama di Serang dan memberi dukungan serta doa untuk
penyelesaian skripsi.
22. Serta tidak lupa peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada seluru
skripsi ini serta pihak-pihak lainnya yang juga terlibat dalam penyusunan
skripsi ini.
skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan maka, kritik dan saran yang
Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti
Yunita
NIM. 6661110637
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB I PENDAHULUAN
v
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI
DASAR PENELITIAN
Masyarakat ......................................................................... 51
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
4.1.1 Keadaan Wilayah Desa Sawarna Kec. Bayah Kab. Lebak ............. 78
Pariwisata ....................................................................................... 89
vii
4.3 Pembahasan ............................................................................................. 96
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
4.1 Data Penduduk Desa Sawarna Kec. Bayah Kab. Lebak ......................... 80
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN IV Membercheck
xi
BAB I
PENDAHULUAN
kebudayaan dan pariwisata yang pada masa lalu berperan sebagai pelaksana
intervensi dari semua pihak secara bersama, namun pada pelaksanannya selama
ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan pada
sumber penting dalam pembangunan juga sudah mulai luntur. Untuk itu
penanggulangan kemiskinan.
Indonesia memiliki kekayaan budaya dan alam yang indah. Indonesia juga
berekreasi atau untuk mempelajari tempat yang indah dan penuh budaya.
baik dalam negeri maupun luar negeri untuk datang dan berwisata. Kontribusi
1
2
Tabel 1.1
masyarakat.
Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
direncanakan dengan baik dan terarah akan mempunyai peranan yang besar dalam
otonomi daerah, memungkinkan setiap daerah untuk memilih sektor yang menjadi
Utara, dan Kota Serang; (2) Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP) B terdiri
5
dari Kota Cilegon, Pantai barat, dan Ujung Kulon; (3) Wilayah Pengembangan
program PNPM Mandiri Pariwisata yang memberikan stimulun untuk desa yang
langsung masyarakat sekitar melalui desa wisata, oleh sebab itu dinamakanlah
Desa Wisata untuk desa-desa yang memiliki potensi wisata. Sejak tahun 2009,
Pemerintah Provinsi Banten telah mendapat alokasi dana untuk kegiatan PNPM
Mandiri Bidang Pariwisata, sampai dengan tahun anggaran 2014 jumlah desa
yang telah mendapat alokasi anggaran dari PNPM Mandiri Bidang Pariwisata
adalah sebanyak 21 desa. Desa Wisata yang ada di Provinsi Banten dari tahun
2009 sampai dengan 2013 berbeda mendapat jumlah anggaran dana bantuannya,
ada yang sudah mendapat tiga kali, dua kali, dan satu kali sesuai dengan potensi
wisata. Desa wisata tersebut memiliki potensi daerah wisata yang berbeda-beda
ada yang termasuk desa wisata berkarakteristik alam, sejarah, ataupun budaya.
Seperti pada pesebaran desa wisata yanga ada di Provinsi Banten dapat dilihat dari
tabel berikut :
6
Tabel 1.2
Kec.
Padarincang
Kec.
Keramatwatu
Kec. Bandung
Kabupaten Kec. Jiput
Pandeglang
Kec. Labuan
Kec.
Panimbang
Kec. Kadu Hejo
Kec. Cipeucang
Kec.
Mandalawangi
Kec. Pulo Sari
(Sumber : Database Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Banten 2013)
dan indah. Potensi wisata di Provinsi Banten yang menarik minat wisatawan
diantaranya adalah pada wisata bahari (Pantai Anyer, Tanjung Lesung, Pantai
Carita, Pulau Umang, Pantai Sawarna, Pulau Peucang, Pulau Burung), ekowisata
(Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung dan Pulau Krakatau), dan wisata religi
Selain itu, Provinsi Banten juga memiliki tempat wisata sejarah yang sangat
Terbaik dari 10 besar Desa Wisata yang ada di Indonesia, Desa Sawarna
mendapat peringkat ke-7 terbaik se-Nasional. Desa wisata yang masuk dalam 10
besar adalah dari Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Provinsi
Banten, Desa Gampong Punge Balang Kecamatan Jaya Baru Cut Kota Banda
Jawa Timur, Desa Kalibiru Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo DIY, Desa
tersebut. Pada tahun 27 September bertepatan dengan hari Pariwisata Dunia maka
8
dinyatakan Desa Wisata Terbaik diraih oleh 1) Desa Dieng Kulon Banjarnegara,
Jawa Tengah yang pada tahun 2012 meraih penghargaan harapan desa wisata. 2)
Desa Panglipurna Kabupaten Bangli, Bali. Dan pada posisi 3) Desa Gubug
sesuai dengan potensi yang ada di daerahnya yang dapat dikembangkan dan
Tabel 1.3
Potensi Ekonomi
No Desa 1 2 3
1 Bayah Barat Perdagangan Jasa Perikanan Laut
2 Damarsari Perkebunan Pariwisata Perikanan Laut
3 Sawarna Pariwisata Perikanan Laut Industri Kerajinan
4 Cidikit Pertanian Industri Gula Aren Peternakan
5 Bayah Timur Pertanian Perdagangan Pertambangan
6 Cimancak Pertanian Pengolahan Biji Perdagangan
Emas
7 Sukawan Pertanian Pertambangan Perdagangan
8 Pasirgombong Pertanian Pertambangan Penggalian Ziolit
Emas
9 Cisuren Pertanian Pengolahan Biji Peternakan
Emas
10 Pamubulan Pertanian Galian Batu Kapur Perkebunan Karet
11 Sawarna timur Pertanian Industri Sale Pisang Industri Mabel
(Sumber: Kecamatan Bayah Dalam Angka tahun 2014 BPS Provinsi Banten)
desa lainnya yang menjadi potensi ekonomi utama di daerahnya. Hal tersebut
9
Tabel 1.4
2014)
besar sebagai salah satu Desa Wisata yang terpilih menjadi Desa Wisata terbaik di
tahun 2014, hal tersebut menjadi alasan peneliti untuk meneliti pengembangan
Desa Wisata Sawarna dengan menganalisis strategi Dinas Pemuda Olahraga dan
salah satu desa wisata terbaik se-Nasional yang mendapat peringkat ke-7 terbaik
10
desa wisata sebagai daya tarik wisata dengan masyarakat sebagai subjek yang
sebagai salah satu sumber pendapatan telah dimulai sejak awal pembangunan
jangka panjang tahap kesatu, tetapi baru dikembangkan pada awal tahun 1990-an.
Tabel 1.5
Daya Tarik Sawarna Lebak
No Daya Tarik Alam Obyek Wisata Keterangan
1 Daya Tarik Utama a. Surfing
b. Pantai Sawarna
c. Pulau Tanjung
layar
d. Pantai Pasir
Putih Ciantir
e. Gua Lalay
2 Daya Tarik a. Gua Pangir
Pendukung b. Pemancingan
c. Pantai Muara
Sawarna
d. Pantai Lagon
Pari
e. Karang taraje
f. Karang Bokor
(Sumber : Profil Desa Wisata tahun 2014)
Lebak yang memiliki panorama alam yang masih asli, sehingga dapat
memanjakan mata dan memuaskan hati bagi para wisatawan yang datang. Obyek
wisata pantai yang ada di Desa Sawarna yaitu Pantai Ciantir Sawarna dan Pantai
Pulo Manuk, di sisi timur juga terdapat Pantai Legon Pari. Pantai yang ada di
Desa Sawarna secara karakteristik sama dengan pantai lainnya, namun yang
membedakan pantai yang ada di Desa Sawarna adalah memiliki pantai yang
11
panjang dengan pasir putih yang landai, karang-karang yang indah dan gelombang
ombak yang cukup tinggi. Di pantai ini pun terdapat sebuah karang kembar yang
menjulang berbentuk kerucut karena ratusan tahun lalu yaitu tanjung layar yang
merupakan ciri khas dari wisata Desa Sawarna. Area wisata pantai ini masih
terbilang sangat minim dalam fasilitas yang diantaranya, hanya ada satu pos yang
berjaga di pantai, dan belum ada tempat penyewaan seperti alat untuk wisata
airnya, meskipun ada itu hanya satu tempat yang menyewakan alat tersebut,
kemudian akses jalan yang menuju wisata pantai ini masih terbilang cukup jauh
dan jalan yang masih rusak, untuk melalui pantai ini harus melewati sebuah
Desa Sawarna juga memiliki keindahan alam yang tidak kalah indahnya
dari pantai. Di Desa Sawarna terdapat beberapa goa yang terkenal diantaranya
adalah Goa Lalay dan Goa Kalelawar yang dihuni oleh ratusan bahkan ribuan
kalelawar, dan didalam goa pun dapat disaksikan berbagai kehidupan satwa dan
jernihnya air yang mengalir menyusuri goa. Selanjutnya yaitu terdapat juga Goa
Langir, yang menurut cerita goa ini adalah menjadi salah satu tempat
peristirahatan Jepang, dan ada juga Goa Lawuk yaitu goa yang memiliki berbagai
macam stalaktit dan stalagmit yang beraneka ragam bentuk, serta ada juga Goa
Harta Karun, menurut cerita Goa ini tempat penyimpanan harta yang dimiliki oleh
tentara Jepang.
ada di Desa Sawarna yaitu Pencak Silat, Seni Tari, dan sejumlah budaya yang ada
di Banten seperti halnya kesenian Dongdang juga terdapat di desa ini. Desa
12
Sawarna juga memiliki Kerajinan Tangan yang dikukir dengan kayu mahoni,
sudah dikenal dan banyak menerima pesanan dari berbagai wisatawan lokal dan
menjadi daya tarik lain para wisatawan yang berkunjung ke desa ini karena
Situs sejarah yang dimiliki oleh Desa Sawarna adalah Tapak Sikabayan
dan makam orang Belanda yang bernama Jhon Louis Van Goh. Ia adalah orang
Hindia Belanda pada tahun 1907. Tapak Sikabayan adalah sebuah karang yang
mirip dengan kaki manusia berusia besar. Karang ini menarik karena cerita rakyat
yang mengiringnya. Dalam cerita, Si Kabayan adalah salah satu tokoh yang
tersebut. Desa Sawarna juga memiliki wisata religius salah satunya yaitu Makam
rumah tangga pengolahan gula merah yang terdapat dari kelapa sawit yang
dicampur dengan buah cokelat. Kemudian minuman dari buah mahoni dan juga
terdapat Sale Pisang yang dikelola secara tradisi tanpa bahan pengawet yang bisa
bertahan lama.
inilah yang menjadikan Desa Sawarna sebagai salah satu Desa Wisata di Lebak.
membutuhkan strategi yang tepat. Strategi merupakan penentuan cara yang harus
dilakukan agar memungkinkan memperoleh hasil yang optimal, efektif, dan dalam
jangka waktu yang relatif singkat serta tepat menuju tujuan yang telah ditetapkan.
kondisi masyarakat sekitar objek wisata sendiri yang masih minus dari segi
ekonominya dan perlu ditingkatkan kesejahteraan hidupnya. Hal ini terjadi karena
belum mampu mengelola wisata alam secara mandiri dan professional, sehingga
Desa di Kabupaten Lebak menjadi salah satu desa yang dikembangkan menjadi
Desa Wisata oleh Kementrian Pariwisata. Seperti yang terlihat pada tabel dibawah
ini:
14
Tabel 1.6
Penetapan Kawasan Strategis di Kabupaten Lebak
Kawasan Fungsi
No. Kriteria Kawasan Arah Penanganan
Strategis Pengembangan
Berpotensi
sebagai kawasan
ekonomi untuk
persaingan tingkat
kabupaten
Perdagangan Meningkatkan
Kawasan Kawasan yang
dan jasa skala aksesibikitas dan
1. Bayah dan didorong
kabupaten sarana penunjang
Sekitarnya perkembangannya
Pariwisata perekonomian,
wisata dan kegiatan
tambang
Mengembangkan
potensi wisata yang
ada di desa
Menjaga
kelestarian sosial
Kawasan Kawasan yang dan budaya
Sosial Budaya
2. Masyarakat dikendalikan masyarakat adat
Pariwisata
Adat Baduy perkembangannya baduy
Pengembangan
pariwisata lokal
Menjaga
kelestarian sosial
Kawasan
Kawasan yang dan budaya
Kaolotan Sosial Budaya
3. dikendalikan masyarakat adat
Banten Pariwsata
perkembangannya baduy
Kidul
Pengembangan
pariwisata lokal
(Sumber : RTRW Kab. Lebak 2013-2033)
lokasi obyek wisata. Desa Sawarna hanya memiliki satu pos penjaga pantai yang
berada di Pantai Ciantir atau Pasir Putih, pos penjaga pantai tersebut hanya dijaga
oleh penjaga pantai pada saat musim liburan saja. Di sekitar lokasi obyek wisata
15
juga tidak terdapat toilet umum, yang ada hanya toilet yang disewakan oleh
pemilik warung disekitar pantai dan juga kurangnya tempat pembuangan sampah.
Tabel 1.7
Sarana Dan Parasarana di Lokasi Wisata Desa Sawarna
SARANA DAN PRASARANA DI LOKASI WISATA DESA SAWARNA
1 Penginapan/homestay Ada 59 Penginapan (Homestay)
2 Warung Makan 20 Warung Makan
3 Kamar Mandi dan WC 20 MCK (tidak umum)
4 Air Bersih Tersedia
5 Listrik Tersedia
6 Tempat Sampah Minim
7 Toko Cinderamata Belum Tersedia
8 Jaringan Telepon Tersedia (telkomsel, Indosat, dan
Xl Indo)
9 Bank dan Money Changer Tidak ada
10 Kantor Pos Tidak Ada
11 Panggung Hiburan Belum Ada
12 Fasilitas Pendukung yang Sarana alat Surfing
Lain
13 Pos Penjaga Pantai 1 di Pantai Ciantir
Pemerintah Daerah dalam pertemuan baik secara formal maupun informal dalam
efektif. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Suhanda S.IP sebagai Kepala Desa
Agustus 2015). Pengembangan Desa Sawarna lebih banyak dibantu dari APBD
Provinsi. Desa Sawarna merupakan icon pariwisata di Provinsi Banten saat ini
karena potensi wisatanya yang besar, tetapi kurang respon dari Pemerintah Daerah
pariwisata langsung di daerahnya adalah hanya satu kali dalam setahun. Seperti
yang di sampaikan oleh bapak Zaenal Mustofa S.Pd yaitu sebagai Ketua Lembaga
untuk memasarkan hasil kerajinan dan kulinernya di lokasi obyek wisata. Salah
peluang obyek wisata yang ada disekitarnya. Seperti observasi yang ditemukan
oleh peneliti bahwa tidak ada hasil karya masyarakat lokal Desa Sawarna yang di
pasarkan di lokasi utama obyek wisata Desa Sawarna, yang hanya ada penjual
pakaian yang bertuliskan Sawarna yang berasal dari luar Desa Sawarna bahkan
tidak berdomisili di Provinsi Banten dan bukan hasil karya masyarakat lokal Desa
17
Sawarna. Desa Sawarna memiliki daya ketrampilan masyarakat yang tinggi, tetapi
obyek wisata.
Pemerintah Daerah.
masyarakat.
Kabupaten Lebak.
Sawarna.
Untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
yang bersangkutan dalam penelitian ini, baik manfaat secara praktis maupun
secara teoritis.
Beberapa manfaat secara praktis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
Sawarna.
19
Desa Sawarna yang memilikiki obyek wisata yang berlimpah untuk dijadikan
Pariwisata Pedesaan.
dipahami maka penelitian ini disusun berdasarkan ketentuan yang biasa digunakan
sesuai petunjuk penulisian penelitian dari perguruan tinggi tempat penulis belajar,
BAB I Pendahuluan
yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara deduktif, dari lingkup yang paling
umum hingga menukik ke arah yang paling spesifik dan relevan dengan judul.
Materi dari uraian ini dapat bersumber pada hasil penelitian dari yang sudah ada
uraian pada latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dapat diajukan
masalah yang paling penting yang berkaitan dengan fokus penelitian. Pembatasan
ketentuan yang biasa digunakan sesuai petunjuk dari perguruan tinggi dimana
21
penulis belajar.
pembaca dapat dilengkapi dengan sebuah bagan yang menunjukkan alur pikiran
masalah atau kajian yang diteliti. Biasanya untuk memperjelas maksud peneliti,
dan dokumentasi
penelitian ini lebih menekankan pada aspek realibilitas yang berkenaan dengan
secara jelas, struktur organisasi dari populasi atau sampel (dalam penelitian ini
menggunakan istilah informan) yang telah ditentukan serta hal lain yang
Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan
Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan
4.4 Pembahasan
penelitian.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
juga mudah dipahami. Kesimpulan juga harus sejalan dengan permasalahan serta
5.2 Saran
Pada bab ini peneliti akan menggunakan beberapa teori yang mendukung
masalah dalam penelitian ini, dimana berfungsi untuk menjelaskan dan menjadi
di Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak, yang akan dikaji dengan
Salah satu alasan utamanya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu
Dengan kata lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi satuan
yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah
24
25
tinggi.
rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan (Pearce and
Robbins, 2011:5). Selanjutnya pendapat yang tidak jauh berbeda dari Hunger dan
Thomas L. Wheelen, 2003 : 4). Ditambah lagi pendapat dari Hadari Nawawi
1. Kejelasan strategi
6. Penjajaran/pengarahan organisasi
organisasi dapat melakukan perubahan tepat waktu. Agar organisasi dapat terus
jangka panjang.
1. Pengamatan lingkungan
2. Perumusan strategi
3. Implementasi strategi
dan kapabilitasnya.
sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.
menerapkan, dan menilai strategis. Mengidentifiksi visi, misi, tujuan, dan strategi
yang dimiliki suatu organisasi saat ini merupakan titik mula yang logis untuk
manajemen strategis sebab situasi dan kondisi perusahaan saat ini mungkin
menghalangi strategi tertentu dan bahkan mendikte langkah aksi khusus (David,
R. Fred. 2010:21). Menurut Fred R. David Proses manajemen strategis terdiri dari
1. Perumusan strategi
Lingkungan)
2. Penerapan Strategi
29
b. Pembuatan kebijakan
c. Memotivasi karyawan
f. Pemasaran
g. Penyiapan anggaran
3. Pengevaluasian Strategis
a. Pengkajian Ulang
b. Pengevaluasian
c. Pengendalian Strategis
Gambar 2.1
Model Manajemen Komprehensif
Menjalankan
Audit Ekternal
organisasi-organisasi yang lebih besar dan mapan. Formalitas disini merujuk pada
Bisnis yang lebih kecil cenderung lebih tidak formal. Organisasi organisasi
yang bersaing dalam lingkungan yang kompleks dan senantiasa berubah dengan
cepat, seperti organisasi yang bergerak pada bidang teknologi, cenderung lebih
divisi, produk, pasar, dan teknologi juga cenderung lebih formal dalam
biaya, cakupan, akurasi, dan keberhasilan rencana di semua jenis dan ukuran
organisasi.
Istilah strategi berasal dari bahasa yunani strategia (stratos : militer, dan
ag : pemimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral,
dimana jendral tersebut dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar
dijalankan untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu pula bahwa strategi adalah
suatu cara atau langkah-langkah yang harus ditempuh oleh organisasi dalam
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan
suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebuut dapat dicapai. Sedangkan
31
secara khusus strategi merupakan tidakan yang bersifat senantiasa meningkat dan
terus-menerus.
strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut
tujuan dan sasaran organisasi. Strategi merupakan cara yang sifatnya mendasar
dan fundamental yang akan dipergunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan
untuk mencapai suatu tujuan. Namun untuk mencapai suatu tujuan tersebut,
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja
dalam jumlah yang besar. Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan
tahapan untuk mencapai tujuan yang dimulai dari cara pelaksanaan dan langkah
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi dalam segala hal
digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan tidak akan mudah
dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala tindakan untuk pembuatan
32
tujuan tidak terlepas dari strategi. Agar semua perencanaan dari suatu kegiatan
tercapai dengan baik, tentunya harus sesuai dengan strategi yangtelah tersusun
dengan baik. Oleh karena itu, perlu ditetapkan kriteria strategi dalam mencapai
dilakukan berdasarkan :
b. Penyempurnaan (refinement)
c. Evaluasi
sesuai untuk dapat digunakan sebagai upaya dalam mencapai tujuan yang
ditentukan.
33
Perumusan strategi antara lain dapat didasarkan atas hasil analisis SWOT
tertungkap.
(ekstern dan intern) serta disebut sebagai profil keuntungan strategis (kekuatan
dan tantangan).
lalu lintas orang-orang dari luar ke suatu Negara atau daerah dan segala sesuatu
serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan
pariwisata merupakan kegiatan wisata yang didukung dengan segala fasilitas dan
atau wisatawan, warga setempat dan pemerintah. Namun dari beberapa definisi
secara maksimal baik oleh pemerintah, pihak swasta, masyarakat, dan wisatawan.
Dari definisi yang sudah dijabarkan diatas tentunya tersirat manfaat dari
yaitu :
a. Transportasi;
pariwisata akan memiliki manfaat yang akan dirasakan oleh berbagai pihak baik
pihak swasta, pemerintah, dan masyarakat. Selain itu manfaat pariwisata yang
tujuan dalam kaitannya dengan jangka panjang, program tindak lanjut serta
perkembangan ekonomi dan suatu tempat wisata yang masuk dalam pendapatan
wisata. Pada waktu yang sama, ada nilai-nilai yang membawa serta dalam
yang ada.
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah
oleh seseorang atau kelompok orang, atau bisa juga merujuk kepada fungsi-fungsi
prinsip-prinsip berikut :
budaya lokal.
lingkungan lokal.
pendapatan masayarakat.
c. Penyusunan kebijakan
daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Berdasarkan
pada definisi tersebut maka dapat dijadikan sebagai rujukan dalam penyusunan
dilakukan ataupun berdasarkan pada budaya dan tradisi yang ada di desa tersebut
mengenal dan menghayati kekhasan desa dengan segala daya tariknya dan
pariwisata dengan tujuan kepada obyek dan daya tarik berupa kehidupan desa
khususnya.
Kehidupan desa sebagai tujuan wisata adalah desa sebagai obyek sekaligus
juga sebagai subyek dari kepariwisataan. Sebagai suatu obyek maksudnya adalah
sebagai subyek adalah bahwa desa dengan segala aktivitas sosial budayanya
yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut akan dinikmati oleh masyarakatnya secara
pariwisata perdesaan.
subyek itu sendiri. Hal ini popular dengan model community based tourism.
41
mengacu fasilitas yang disediakan pada kegiatan yang dilakukan atau pada budaya
Bila dilihat dari fasilitas yang disediakan, desa wisata bisa dilihat
sebagai suatu pemukiman dengan fasilitas lingkungan yang sesuai dengan
: (a) tuntutan wisatawan untuk menikmati, mengenal dan
menghayati/mempelajari kekhasan desa dengan segala daya tariknya, (b)
tuntutan kegiatan hidup kemasyarakatan (kegiatan hunian, interaksi
sosial, kegaiatan adat setempat dan sebagainya), sehingga dapat terwujud
suatu lingkungan yang harmonis yaitu rekreatif dan terpadu dengan
lingkungannya.
Dilihat dari perspektif lingkungan masyarakat, pariwisata pedesaan
merupakan bentuk pariwisata dengan obyek dan daya tarik berupa
kehidupan desa yang memiliki ciri-ciri khusus dalam masyarakatnya,
panorama alamnya, dan budayanya sehingga mempunyai peluang untuk
dijadikan komoditi bagi wisatawan. Kehidupan desa sebagai tujuan
wisata adalah sebagai obyek sekaligus sebagai subyek. Sebagai suatu
obyek maksudnya adalah bahwa kehidupan pedesaan merupakan tujuan
bagi kegiatan wisata, sedangkan sebagai subyek adalah bahwa kehidupan
pedesaan merupakan penyelenggara sendiri dari berbagai aktifitas
kepariwisataan, dan apa yang dihasilkan oleh kegiatan terebut akan
dinikmati oleh masyarakatnya secara langsung.
karakteristik pariwisata dengan obyek daya tarik berupa kehidupan desa yang
wisatawan.
masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Suatu desa
wisata memiliki daya tarik yang khas (dapat berupa keunikan fisik lingkungan
alami dan menarik sehingga daya tarik perdesaan dapat menggerakkan kunjungan
(1) Akomodasi : sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan atau
partisipasi aktif seperti kursus tari, bahasa, membatik dan lain sebagainya
khas suatu daerah merupakan elemen yang dapat menjamin keunggulan bersaing
suatu proyek pariwisata pedesaan. Dalam hal ini pembinaan yang berkelanjutan
masyarakat dalam memberdayakan potensi sosial budaya yang ada akan lebih
bertujuan untuk :
43
wisata.
penduduk pribumi.
memiliki
tradisional yang lekat pada suatu desa atau sifat atraksi yang dekat
dari masyarakat, (b) memiliki muatan lokal, (c) memiliki komitmen bersama
masyarakat, (f) adanya pendampingan dan pembinaan, (g) adanya motivasi, (h)
adanya kemitraan, (i) adanya forum komunikasi, dan (j) adanya studi orientasi.
Suatu desa yang tata cara dan adat istiadatnya masih mendominasi pola
apa yang sudah ada di desa tersebut, tetapi lebih kepada upaya merubah
dinikmati wisatawan.
46
masyarakat desa dalam setiap aspek wisata yang ada di desa tersebut.
akan menimbulkan dampak yang besar tidak hanya pada lingkungan alam
tetapi juga pada kehidupan sosial budaya masyarakat yang pada akhirnya
pengembangan desa wisata dan usulan penetapan forum komunikasi desa wisata
lembaga desa wisata, perguruan tinggi, dan dunia usaha/swasta. Instansi terkait
pembinaan secara berskala setiap bulan sekali dan memfasilitasi pertemuan bagi
dalam rangka koordinasi bersama dan ajang berbagi pengalaman dari masing-
khususnya generasi muda dalam kegiatan yang ebrsifat teknis, seperti menjadi
instruktur atau pemandu kegiatan outbound perlu mendapat perhatian yang serius.
dalam rangka penguatan modal usaha mereka guna mendukung kegiatan investasi
produk wisata baru sangat diengaruhi oleh aspek kelembagaan, obyek dan daya
tarik wisata, serta sarana dan prasarana wisata. Hal ini disebabkan ketiga aspek
Tujuan
1. Mengenali jenis wisata yang sesuai dan melengkapi gaya hidup yang
Sasaran
potensi yang ada, menentukan pola penataan lanskap kawasan tapak, serta
yang berguna bagi kelengkapan atraksi wisata yang dapat dinikmati oleh
sebagai berikut :
dan jasa untuk mencakupi kebutuhan dasar. Lebih dari itu adalah sebuah upaya
tidak bergantung dan dapat lepas dari belenggu struktural yang membuat hidup
pariwisata dapat digambarkan dalam dua macam struktur, yaitu: (1) rangkaian
Murphy dalam Suryo Sakti Hadwijoyo (2012:83), produk pariwisata secara lokal
bagi penduduk lokal yang seringkali sangat sadar terhadap dampak turisme.
lokal, sebagai bagian dari produk turisme, selain itu, dari pihak industri juga harus
lokal-lah yang harus menanggung dampak kumulatif dari perembangan wisata dan
mereka butuh untuk memiliki input yang lebih besar, sebagaimana masyarakat
dan Jamal (1994) mengkritik model Murphy, menurut Getz dan Jamal (1994),
2012:87).
lebih jauh
Based Tourism dapat berhasil dengan baik, terdapat elemen-elemen yang harus
diperhatikan, yaitu:
2) Organisasi-organisasi masyarakat
3) Manajemen
4) Pembelajaran (Learning)
pada obyek dan daya tarik berupa kehidupan desa yang memiliki cirri-ciri khusus
sebagai tujuan desa wisata adalah desa sebagai obyek sekaligus subyek dari
kepariwisataan.
organisasi. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif
diturunkan dari kesesuaian yang baik antara sumber daya internal organisasi
asumsi sederhana ini memiliki implikasi yang bagus dan mendalam bagi desain
dari strategi yang berhasil (Pearce and Robinson, 2011:200). Dari bahasan analisis
organisasi dari hasil analisis internal akan menjadi masukan dalam menyusun
analisis SWOT.
oleh suatu organisasi yang meliputi ketrampilan, produk , atau sebagainya dalam
yang akan dilakukan. Dalam penyusunan strategi, organisasi tidak selalu harus
mengejar semua peluang yang ada, tetapi perusahaan dapat membangun suatu
TOWS Matriks (TOWS hanya kebalikan atau kata lain dalam ungkapan SWOT)
dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan dari organisasi, sehingga hasil
yang diperoleh dapat digambarkan melalui empat set alternatif strategi (Wheelen
tidak ada satu pun paduan yang paling benar (David .R. Fred, 2010:327)
55
dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai tren dan kejadian
eksternal. Secara umum, organisasi akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT
untuk mencapai situasi dimana mereka dapat melaksanakan Strategi SO. Jika
organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka organisasi akan berusaha
untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan
berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara
Tabel 2.1
Matriks TOWS
peluang
kelemahan
yang dapat dilakukan organisasi. Tetapi, organisasi harus berani memilih beberapa
strategi yang kritikal dan memberikan dampak terbesar bagi kemajuan organisasi.
berupa skripsi maupun tesis, yang terkait dengan tema yang diambil dalam
dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian pertama yaitu diambil dari skripsi
Kabupaten Gunungkidul yang dilakukan oleh Ian Puji Priyono pada Tahun 2014,
dan peran dari tiap-tiap aktor yang terlibat sehingga membuat Desa Bejiharjo
dapat berkembang seperti sekarang ini, dan menyajikan dalam bentuk tulisan yang
kegiatan wisata yang masih berpusat di Goa Pindul. Untuk mengatasi hal tersebut
wisata pada Desa Bejiharjo. Salah satunya yaitu dengan merevitaslisasi daya tarik
lainnya sebagai alternatif jika wisatawan bosan dengan atraksi yang ditawarkan
oleh Goa Pindul. Terutama daya tarik budaya yang merupakan jalan hidup
dengan obyek pengembangan desa wisata. Dengan melihat obyek yang sama
maka dapat menjadi kajian bagi peneliti untuk mengetahui bagaimana cara
pengembangan desa wisata yang baik. Perbedaan penelitian ini yaitu lokus dan
fokus. Pada fokusnya peneliti lebih melihat pengembangan desa wisata berbasis
bukan hanya mempromosikan obyek wisata yang ada di wilayahnya saja. Pada
lokusnya peneliti mangambil di Desa Banten, Kota Serang yang menjadi salah
Desa Wisata Pancoh Sebagai Desa Ekowisata Di Kabupaten Sleman oleh Dea
Wisata Pancoh dan (2) strategi pengembangan Desa Wisata Pancoh sebagai desa
kualitataif. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dievaluasi IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Factor
Analysis Summary).
Hasil dari penelitian ini adalah : (1) Desa Wisata Pancoh memeiliki
karena memiliki kondisi alam khas lereng Gunung Merapi, yang harus dijaga dan
dilestarikan. Selain potensi alam, Desa WIsata Pancoh juga memiliki potensi
budaya dan sejarah yang dapat dikembangkan sebagai obyek wisata. (2) Faktor-
mengembangkan Desa Wisata Pancoh. (3) Evaluasi melalui IFAS dan EFAS
berkembang.
Lontar Indah di Kabupaten Serang yang dilakukan oleh Mita Fitriani pada tahun
Indah di Kabupaten Serang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dan studi dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan teknik analisa interaktif
Kabupaten Serang Cukup baik tetapi masih belum maksimal. Pelaksanaan strategi
yang belum maksimal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
eksternal maupun faktor internal. Faktor eksternal antara lain adalah disebabkan
dengan penelitia ini masih pasif, belum dilakukan dengan cara menjalin kerjasama
dengan pihak lain, dimana pihak lain dimaksud tersebut tidak berbentuk badan
obyek wisata. keempat hubungan kerja Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan
masih belum terjalin dengan baik karena tidak diadakannya pertemuan baik yang
pariwisata di Desa Sawarna. Latar belakang dari penelitian ini yaitu besarnya
pada masyarakat yang tinggal disekitar obyek wisata. Masyarakat banyak yang
62
tidak merasakan manfaat dari obyek wisata yang ada diwilayahnya oleh sebab itu
usaha yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor internal akan menentukan
berfikir penulis dalam penelitian ini dapat dilihat gambar dibawah ini :
63
Gambar 2.2
Input :
1. Belum optimalnya dalam pengadaan sarana dan prasarana di
lokasi obyek wisata.
2. Kurangnya koordinasi antara Pengelola Desa Sawarna dengan
Pemerintah Daerah.
3. Belum optimalnya pemberdayaan bagi pengelola pariwisata
berbasis masyarakat.
4. Kurangnya kesempatan bagi masyarakat lokal Desa Sawarna
untuk memasarkan hasil kerajinan dan kulinernya di lokasi
obyek wisata.
Proses :
Analisis SWOT
Feedback :
1) Strengths
Memberi lapangan pekerjaan
2) Weaknesses
pada masyarakat lokal dan dapat
3) Opportunities
meningkatkan kesejahteraan
4) Threats
masyarakat melalui
(Wheleen dan Hunger, 2003 : 195)
pengembangan pariwisata
perdesaan
Output :
Diperoleh Gambaran
Umum dan pilihan strategi
yang tepat dalam
pengembangan Pariwisata
di Desa Sawarna
64
yang peneliti lakukan terhadap objek penelitian. Maka peneliti berasumsi bahwa
belum efektif dan belum memiliki pemilihan strategi yang tepat dalam mencapai
Sawarna.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
satu dengan yang lain mengenai fenomena alam semesta. Metode penelitian adalah
kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna mengukur dan melakukan analisis
penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif
kualitatif yaitu penelitian tentang data yang ditentukan dan dinyatakan dalam
bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat
diteliti berkedudukan sama dengan peneliti. Orang yang diteliti dipandang sebagai
65
66
pendekatan dalam penelitian ini, karena teknik ini untuk memahami realitas
wawancara bersifat sangat utama dalam pengumpulan data. Dari observasi dan
Desa Sawarna karena Desa Sawarna merupakan Desa Wisata yang mendapat
peringkat terbaik ke-7 se-Nasional dan Sawarna sudah menjadi pariwisata berskala
Nasional..
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
67
berikut.
Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya
dan masih bersifat mentah karena belum diolah. Data ini diperoleh melalui:
1. Observasi
berperan serta dan cara yang tidak berperan serta. Observasi berperan
2. Wawancara
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dan bertatap muka antara
1. Studi Kepustakaan
dengan penelitian yang dijalankan dan teknik ini berdasarkan text books
2. Dokumentasi
dokumentasi adalah setiap bahan tertulis atau film dari record yang
70
2012:82).
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data yang diambil secara langsung dari informan
merupakan data yang diambil secara tidak langsung dari informan yaitu melalui
Dalam penelitian kualitatif ini, yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri (human instrument) karena peneliti adalah manusia dan
hanya manusia yang dapat berhubungan dengan responden atau objek lainnya,
teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal
sangat penting dalam penentuan sukses atau tidaknya suatu penelitian dengan
Dalam penelitian ini data yang diteliti adalah data lisan dan tulisan, oleh
sebab itu untuk mendapatkan data dibutuhkan alat bantu berupa daftar pertanyaan
adalah data yang diperoleh terdiri dari kutipan langsung dari orang-orang tentang
proses penelitian. Selain wawancara mendalam, sumber data dalam penelitian ini
juga di dapat dari hasil observasi, dimana sumber data dari hasil wawancara dan
observasi merupakan sumber data primer. Selain itu, sumber data yang lainnya
juga didapat dari hasil dokumentasi dan studi literatur/pustaka sebagai sumber data
snowball. Peneliti pada mulanya menelusuri informan dari berbagai status yang
yang memiliki kaya informasi dipilih dan sub-subunit dipilih untuk mengkasi
kajian yang lebih dalam. Penentuan informan ini dengan memilih narasumber yang
terjun langsung dalam Pengelolaan Desa Wisata dan diberi kode dalam tabel
berikut :
Tabel 3.1
Informan Penelitian
No Kategori Informan Kode Informan
Informan (I)
1 Pengelola a. Kepala Desa Sawarna
Desa Wisata b. Sekretaris Desa Sawarna
Sawarna c. Ketua POKDARWIS Desa
Sawarna
a. Ketua Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) Desa Sawarna
2 Instansi a. Kepala Bidang Pariwisata Dinas
Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Kabupaten Lebak
b. Seksi Promosi dan Pengembangan
Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga
dan Pariwisata Kabupaten Lebak
c. Seksi Usaha dan Jasa Pariwisata
Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kabupaten Lebak
d. Kepala Bidang Destinasi
Pariwisata Dinas Provinsi
Pariwisata dan Kebudayaan Banten
3 Masyarakat a. Masyarakat Lokal
b. Wisatawan
(Sumber: Peneliti, 2015)
73
Analisis data kualitatif menurut Bodgan dan Biklen adalah upaya yang
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa
menyimpulkan data. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model
analisis interaktif dari Miles & Huberman, seperti pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.1
Pengumpulan
Data
Reduksi Data
Penyajian Data
Penarikan
Kesimpulan
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
laporan yang lengkap dan terinci. Data dan laporan lapangan kemudian di
untuk dipilih yang terpenting kemudian dicari tema atau polanya (melalui
tahapan ini setelah data dipilah kemudian disederhanakan, data yang tidak
3. Penyajian Data
dan tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
1. Triangulasi
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh dari beberapa sumber
dari satu informan yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda.
2. Member Check
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
Tabel 3.2
Jadwal Penelitian
No Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
2014 2015
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
1 Pengumuman
Judul
2 Observasi Awal
3 Penyusunan
Proposal
4 Bimbingan dan
Perbaikan Proposal
5 Seminar Proposal
6 Perbaikan proposal
7 Proses Pencarian
Data di Lapangan
8 Pengolahan Data di
Lapangan
9 Penyusunan
Laporan Penelitian
dan Bimbingan
10 Sidang Skripsi
(Sumber, Peneliti 2015)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
yang meliputi lokasi penelitian yang diteliti dan memberikan gambaran umum
Lebak
Luas wilayah Desa Sawarna adalah 1.700 ha yang terdiri dari 10 (sepuluh)
Permukaan Laut (Mdpl) dan mempunyai curah hujan rata-rata 1200 MM / tahun.
Desa Sawarna terdiri dari dataran rendah seluas 800 Ha dan perbukitan /
pegunungan seluas 700 Ha. Desa Sawarna dapat ditempuh melalui jalan darat dari
Ibukota Banten yaitu Serang sekitar 6 jam. Batas wilayah Desa Sawarna adalah
sebagai berikut :
terdiri dari penduduk laki-laki : 2.210 dan penduduk perempuan sebanyak 2.121
jiwa, jumlah kepala keluarga (KK) 1.207 KK dan kepadatan penduduk 10 orang
78
79
sebagai berikut :
a. Pemukiman : 102 Ha
b. Sawah : 234 Ha
f. Kehutanan : 300 Ha
g. Kuburan : 5 Ha
i. Perikanan : 4 Ha
j. Lain-lain : 179 Ha
Menjadikan Desa Sawarna sebagai Desa Wisata yang mandiri, maju serta
setempat.
Wisata yang lebih maju, terarah serta tidak merubah tatanan budaya
lembaga-lembaga masyarakat
Desa Sawarna
Sawarna
Desa Sawarna memiliki Jumlah Penduduk : 4028 Jiwa yang terdiri dari
Penduduk Laki-laki : 2043 dan Penduduk Perempuan :1985 Jiwa, dengan Jumlah
Tabel 4.1
Data Penduduk Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak
Tabel 4.2
Dari data diatas dapat dilihat masih banyak masyarakat yang belum
adalah yang tamat SLTP. Hal tersebut menjelaskan perlu adanya pemberdayaan
memilihi untuk bekerja dari pada melanjutkan pendidikan karena tidak ada biaya,
dan untuk masyarakat yang tidak mempunyai usaha sendiri dan ketrampilan
Tabel 4.3
Desa Sawarna masih terapat lahan pertanian yang luas maka domisili penduduk Desa
Sawarna bermata pencharian Petani dan Buruh Tani. Potensi pariwisata kini sudah
berkembang dan masuk ke Desa Sawarna oleh sebab itu menjadi sebuah peluang untuk
Lebak, Banten. Desa Sawarna mulai menjadi bahan pembicaraan pada tahun
2000an ketika mulai ramai diekspos melalui media eletronik. Desa Sawarna juga
memiliki keistimewaan yang lain, yaitu memiliki banyak tempat wisata dengan
jarak yang berdekatan sehingga dalam satu kali jalan akan dapat menikmati obyek
wisata yang lain sekaligus. Desa Sawarna terletak di wilayah Kecamatan Bayah
Kabupaten Lebak dan merupakan Desa disekitar Hutan dan Desa Pesisir Pantai
83
yang merupakan Desa Wisata Binaan dengan memiliki beberapa Potensi Sumber
Daya Alam yang sangat potensial. Jenis wisata yang dapat dinikmati wisatawan di
Desa Sawarna dalah wisata alam dan juga kerajinan karena memang alam
disekitar lokasi ini masih jarang tersentuh gangguan manusia sehingga masih
sangat indah dan menarik untuk dilihat. Daya tarik wisata di Desa Sawarna antara
a. Pantai Ciantir
b. Goa Lalay
c. Goa Sikadir
d. Goa Camaul
f. Seribu Candi
1. Seni Budaya
a. Dongdang
b. Pencak silat
c. Upacara Adat
2. Seni Kerajinan
3. Seni Kerajinan
Pantai Ciantir atau Pantai Pasir Putih adalah sebuah pantai yang terdapat
di Desa Sawarna yang menjadi daya tarik Desa Sawarna, Pantai Ciantir adalah
yang khas pantai selatan yaitu berombak besar dan kuat, menjadikannya sebagai
Pantai Ciantir atau Pantai Pasir Putih atau biasa dikenal dengan wisatawan
Pantai Sawarna ini memiliki panjang sekitar 65 KM, dengan air laut yang jernih,
85
pasir yang putih, berbukit hijau, dihiasi karang, dan tidak terlalu ramai
pengunjung adalah pantai yang paling indah di Banten. Desa Sawarna yang
berjarak sekitar 150KM dan menghabiskan waktu sekitar 4 jam dari Kota
dan sekitarnya.
umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi dari Jakarta, maka rute yang akan
ditempuh yaitu:
Sawarna
Bayah, Sawarna
yang melewati Pandeglang Gunung Kencana, dari Jakarta menuju Desa Sawarna
sekitar 7-8 jam menuju Desa Sawarna dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Perjalanan menuju Desa Sawarna cukup lama jika ditempuh melalui kendaraan
bermotor dari Kota Serang dapat menghabiskan waktu sekitar 5 jam dikarenakan
sehingga berdebu dan hancur. Jika ingin menggunakan kendaraan umum dapat
menaiki bus jurusan Pelabuhan Ratu dari terminal bus setempat, kemudian dari
86
Pelabuhan Ratu dapat melanjutkan kea rah Sawarna dengan menggunakan elef.
Kendaraan umum menuju Desa Sawarna hanya sampai jam 5 sore saja.
tetangga sebagai desa yang paling dekat dengan Desa Sawarna. Perkembangan
warga.
Tabel 4.4
Potensi Desa Wisata Sawarna
INFORMASI UMUM DESKRIPSI
Nama Desa/Kelurahan/Kampung Sawarna
Kecamatan/Distrik Bayah
Kabupaten/Kota Lebak
Provinsi Banten
Kategori Desa Desa Wisata
Desa di sekitar Daya Tarik Wisata /
Berbasis Industri Kreatif
Desa Pendukung Usaha Pariwisata /
Kemitraan dengan Usaha Pariwisata
A. DAYA TARIK ALAM
Daya Tarik Utama Obyek Wisata Pantai Tanjung Layar
dan Pasir Putih
Daya Tarik Pendukung Obyek Wisata Goa Lalay dan Pantai
Legon Pari
B. DAYA TARIK BUDAYA
Daya Tarik Utama Kesenian Upacara Adat dan Kesenian
Dondang
Daya Tarik Pendukung Upacara Ruat Laut
C. DAYA TARIK BUATAN
Daya Tarik Utama Seni Kerajinan Cinderamata
Daya Tarik Pendukung Makanan Khas Sawarna
D. AKSESIBILITAS
Cara pencapaian menuju Dengan Kendaraan Umum (mobil PS)
desa/kelurahan/kampung dari dan Ojek
kota/pusat pelayanan terdekat
Kualitas jalan menuju Jalan beraspal
desa/kelurahan/kampung
Kualitas jalan di dalam Layak untuk dilewati
desa/kelurahan/kampung
Ketersediaan model transportasi Tersedia Ojek Wisata untuk menuju
kawasan wisata
Waktu tempuh 7-8 Jam dari Jakarta
Ketersediaan rambu-rambu/ petunjuk Tersedia
arah
Ketersediaan BPW (Biro Perjalanan Belum Tersedia
Wisata) yang telah menjual paket
88
wisata ke desa/kelurahan/kampung
tersebut
E. SARANA DAN PRASARANA
Penginapan/homestay Ada 59 Penginapan (Homestay)
Warung Makan 20 Warung Makan
Kamar Mandi dan WC 20 MCK
Air Bersih Tersedia
Listrik Tersedia
Tempat Parkir Belum Tersedia dengan Rapi
Tempat Sampah Minim
Toko Cinderamata Belum Tesedia
Jaringan Telepon Tersedia (telkomsel, Indosat, dan
XlIndo)
Bank dan Money Changer Tidak Ada
Kantor Pos Tidak Ada
Panggung Hiburan Belum Ada
Fasilitas Pendukung yang Lain Sarana Alat Surfing
F. ASPEK PASAR
Besarnya jumlah wisatawan yang 20.000/Tahun
berkunjung: Lokal/Nusantara dan
Mancanegara
G. INVESTASI
Investasi/partisipasi masyarakat yang Swadaya masyarakat untuk perbaikan
telah ada jalan wisata
Para pihak yang berperan dalam Pemerintah Desa
investasi
Para pihak yang berkaitan dengan PAD Kepada Pemerintah Kabupaten
struktur bagi hasil dalam pengelolaan Lebak
H. KELEMBAGAAN DAN SDM
BIDANG PARIWISATA
Pengelolaan Desa Wisata Pemerintah Desa Sawarna
Ketersediaan Struktur Lembaga TPK Pariwisata
Pengelola
Ketersediaan Pemandu Wisata Tersedia (guide Sawarna) terbatas
Pelibatan Masyarakat Sekitar Tersedia
PERMASALAHAN
Permasalahan mendasar yang perlu Penataan lingkungan sekitar objek
diperhatikan dan perlu segera wisata perlu ditingkatkan agar
ditangani menambah daya tarik keasrian sebuah
89
Pariwisata
masyarakat Indonesia.
90
Provinsi, Kabupaten/Kota.
kearifan lokal.
masyarakat;
didapatkan dari hasil penelitian. Data ini didapat dari hasil penelitian dengan
mencakup hubungan yang konsisten yang terdiri dari faktor-faktor strategis yaitu
kekuatan dan kelemahan internalnya dalam Matriks SWOT (dikenal juga dengan
meminimalkan kelemahan.
Jenis dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif, maka data yang diperoleh bersifat deskriptif berbentuk kata
dan kalimat dari hasil wawancara, hasil observasi lapangan serta data atau hasil
penelitian. Sumber data dari informan dicatat dengan menggunakan alat tulis dan
direkam melalui handphone yang peneliti gunakan dalam penelitian. Sumber data
Mandiri Pariwisata sebagai bantuan Desa Wisata Sawarna yang merupakan data
mentah yang harus diolah dan dianalisis kembali untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan. Selain itu bentuk data lainnya berupa foto-foto lapangan dimana foto-
wisata.
observasi, dan dokumentasi dilakukan reduksi data untuk mendapatkan tema dan
Instansi yang terdiri dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak dan Pemerintah
adalah penyajian data, dimaksudkan agar lebih mempermudah bagi peneliti untuk
dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data
menurut kelompoknya dan disusun sesusai dengan kategori yang sejenis untuk
Selanjutnya dengan triangulasi yaitu proses check dan recheck antara sumber data
dengan sumber data lainnya. Setelah semua proses analisis data telah dilakukan
94
penelitian ini.
wisata sawarna. Pelaksana langsung desa wisata yang dijadikan informan dalam
penelitian ini adalah Kepala Desa Sawarna, Sekertaris Desa Wisata Sawarna
(Fasilitator Desa Sawarna), Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Sawarna, dan
terkait dalam penelitian ini sebagai informan adalah Kepala Bidang Destinasi
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak Bidang Pariwisata yaitu terdiri dari
Kepala Seksi Jasa dan Usaha Pariwisata. Masyarakat lokal yang menjadi informan
yang tinggal di sekitar obyek wisata, serta wisatawan yang berkunjung ke Desa
95
Sawarna. Adapun informan-informan pada penelitian ini dapat dilihat pada tebel
berikut ini.
Tabel 4.5
Informan Penelitian
Kode
Jenis
No Informan Status Informan (SI) Usia Informan
Kelamin
(I)
1 Suhanda, S.IP Kepala Desa Sawarna Laki-laki 45
2 Lili Suheli Sekretaris Desa Sawarna Laki-laki 40
3 Ndan Nuradi Ketua Kelompok Sadar Laki-laki 40
Wisata (POKDARWIS)
Desa Sawarna
4 Zaenal Mustofa, Ketua Lembaga Laki-laki 38
S.Pd Pemberdayaan Masyarakat
(LPM) Desa Sawarna
5 Drs. Oman Kepala Bidang Pariwisata Laki-laki 48
Nurohman, Disporapar Kab. Lebak
M.Si
6 Sri Wahyuni Kepala Seksi Promosi Perempuan 52
Pariwisata Disporapar
Kab.Lebak
7 Muslimah Kepala Seksi Usaha dan Jasa Perempuan 54
Disporapar Kab. Lebak
8 A. Sapta Kepala Bidang Laki-laki 56
Gumelar, S.Sos, Pengembangan Destinasi
MM Pariwisata Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Banten
9 Danu Miharja Pembuat Kuliner Khas Desa Laki-laki 63
Sawarna yaitu Pisang Sale
10 H. Abad. S Pengrajin Ukiran Kayu Laki-laki 54
4.3 Pembahasan
Pembahasan dan analisa dalam penelitian ini merupakan data dan fakta
yang peneliti dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan dengan teori yang
peneliti gunkaan yaitu analisis SWOT. Dimana dalam analisis SWOT dapat
proyek, atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi yaitu hal-hal positif yang menjadi kekuatan
dalam mencapai tujuan. Strengths bersifat internal bukan hal-hal yang datang dari
dalam organisasi ialah untuk melihat keunggulan dari suatu organisasi agar dapat
organisasi tersebut.
perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2008 mencapai angka sebesar Rp.
Sektor Pertanian. Kontribusi retribusi dari sektor objek wisata pada tahun 2008
hanya memberikan kontribusi sebesar Rp. 50.000.000.- , dan pada tahun 2013
sebesar Rp 160.000.000,- antara lain dari Pantai Karang Taraje, pemandian Tirta
97
Buana Lebak, Gor Ona, Pantai Bagedur, Pantai Binuangeun, Pantai Cibobos dan
upaya meningkatkan sekaligus menciptakan rasa aman bagi para wisatawan baik
Desa Sawarna memiliki potensi alam yang sangat indah yaitu dapat dilihat
dari wisata alamnya yang berupa pantai, goa, perbukitan, dan persawahan.
Suasana nyaman dan nmasih nuansa pedesaan membuat daya tarik tersendiri
untuk wisatawan kota yang berkunjung untuk menikmati suasana yang berbeda
Potensi alam yang indah di Desa Sawarna menjadi daya tarik utama
sekitar yang berpenghasilan di bidang jasa atau usaha di sekitar lokasi wisata di
Desa Sawarna.
Tabel 4.6
3. Pembangunan WC, Ruang mandi dan Pagar ODTW Air Panas Cipanas
5. Diklat Resque Beach yang diikuti oleh ODTW Sawarna dan Bagedur.
berikut :
lokal dan tidak merusaknya. Seperti yang disampaikan oleh sebagai berikut :
memiliki suasana yang asri dan nyaman sehingga menjadi kekuatan desa untuk
pariwisata haruslah didasarkan pada kearifan lokal dan special local sense yang
Salah satu karakteristik pariwisata ialah memiliki sikap masyarakat yang ramah
karena masyarakat lokal yang menerima dan melayani wisatawan yang datang
Salah satu implementasi konsep desa wisata di Desa Sawarna ini adalah dengan
adanya homestay yang berasal dari rumah warga, wisatawan dapat menginap di
rumah warga yang disewakan sehingga dapat tinggal bersama warga desa dan
101
bisa menerima kehadiran wisatawan dengan baik dan ramah karena dengan
perekonomian mereka.
dengan membangun usaha dan jasa disekitar lokasi obyek wisata untuk
masyarakat lokal maka desa wisata akan berjalan sesuai dengan kearifan lokal dan
budaya tanpa harus merubah struktur desa atau daya tarik utama desa. Tingkat
parstisipasi yang tinggi dari masyarakat lokal Desa Sawarna menjadi sebuah
peluang yang besar dalam pengembangan Desa Wisata, seperti yang disampaikan
Partisipasi masyarakat Desa Sawarna yang tinggi menjadikan peluang yang besar
pariwisata yang terkait langsung dengan jasa pelayanan. Masyarakat Desa Wisata
Tabel 4.7
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
(RPJM-Des) DESA SAWARNA KECAMATAN BAYAH
TAHUN 2013 - 2016
Bidang / Jenis
Biaya dan sumber biaya
Kegiatan Sasaran/ Waktu
No Mamfaat pelaksanaan
Sarana dan
Kp. Jml (Rp) sumber
Prasarana
1 3 6 13 14 15 16
1 Pengerasan Sangko Masy Petani 2013 20.000.000 APBD dan
Jl.Lingkungan Cisujen Swadaya
2 Rehab Jembatan Cikaung- APBD dan
Masy Desa 2013 50.000.000
Semi Permanen Cibeas Swadaya
3 Pembangunan Mata air Masy Petani 2013 250.000.000 PNPM
sarana air bersih ciwedus
4 Pemansangan Leles Masy Desa 2014 265.000.000 PNPM
Bronjong
5 Pemasangan Cikaung Masy Desa 2014 350.000.000 APBD dan
Bronjong Swadaya
6 Rabat beton Jl. Tari Kolot Masy 2013 10.000.000 APBD san
Lingkungan Lingkungan APBDES
7 Rabat beton Cihaseum Masy 2013 10.000.000 APBD dan
Jl.Lingkungan Lingkungan Swadaya
8 Irigasi Cipanas Masy petani 2014 87.000.000 APBD dan
Swadaya
9 Irigasi Cibarengkok Masy Petani 2014 189.000.000 PNPM
10 Rehab Jembatan Leles Masy Desa 2013 30.000.000 APBD dan
Gantung Swadya
11 Rehab Jembatan Cikaung Masy Desa 2013 120.000.000 APBD dan
Gantung Swadaya
12 Paving Blok Cikaung Masy Desa 2013 450.000.000 APBD dan
Jln.Wisata Swadaya
13 Telford Jl. Poros Tari Kolot Masy Desa 2013 20.000.000 APBD dan
Dusun Swadaya
14 Telford Jl. Poros Cihaseum Masy Petani 2013 10.000.000 APBD
Dusun
104
Pengelola Desa Sawarna yaitu Kepala Desa dan aparaturnya dengan dibantu oleh
pariwisata di Desa Sawarna. Hal terebut menjadi kekuatan bagi Desa Sawarna
membangun Desa Sawarna baik dalam bidang Sarana dan Prasarana, Pendidikan,
tubuh organisasi. Kelemahan Desa Sawarna dilihat dari kekurangan yang ada
pengembangan pariwisata.
Dinas pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak yang tertuang dalam
optimal yang dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak
dalam pengadaan sarana dan parasarana di obyek tujuan daerah wisata. Seperti
umum gratis untuk pengunjung, lahan parkir yang kurang, tidak adanya Musolah,
dan tempat sampah yang minim disekitar lokasi wisata. Selanjutnya pendapat
parasarana untuk daerah obyek wisata ataupun desa wisata dikarenakan anggaran
dana yang terbatas. Pengembangan pariwisata di suatu desa pada hakekatnya tidak
merubah apa yang sudah ada di desa tersebut, tetapi lebih kepada upaya merubah
apa yang ada di desa dan kemudian mengemasnya sedemikian rupa sehingga
menarik untuk dijadikan atraksi wisata. Pembangunan fisik yang dilakukan dalam
MCK, penyediaan sarana dan prasarana air bersih dan senitasi lebih ditujukan
untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang ada sehingga desa tersebut dapat
wisata yang ada di suatu daerah. Promosi yang dilakukan oleh Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak menjadi program prioritas yang saat
dengan cara mengikuti pameran di tingkat Provinsi atau Nasional, Pemilihan Seja
kurang. Tidak adanya promosi pada media elteronik seperti via website resmi
108
yang dikelola Pemerintah Daerah dan juga pengelola Desa Sawarna menjadi
promosi tidak berjalan dengan baik. Seperti yang disampaikan oleh yang
Seperti yang disampaikan oleh sebagai Kepala Desa Sawarna adalah sebagai
berikut :
pengelola Desa Wisata Sawarna belum optimal. Hal ini yang menjadi kelemahan
bagi pelaksanakan pengembangan pariwisata. Pada level birokrasi yang selama ini
hubungan antara masyarakat, lembaga desa wisata, perguruan tinggi, dan dunia
dapat memberikan manfaat dalam rangka koordinasi bersama dan ajang berbagi
sebagai pengelola wisata baik yang berasal dari masyarakat lokal atau aparatur
110
daerah. Salah satu mengembangkan pariwisata yang ada di daerah ialah dengan
pelatihan bagi pegawainya ataupun pengelola wisata dengan baik. Seperti yang
pembinaan dan pelatihan yang didapatkan pengelola Wisata Sawarna dari Dinas
lebih banyak didapatkan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Banten.
dan Pariwisata belum optimal dalam pemberian pembinaan dan pelatihan bagi
pengelola pariwisata yang ada di obyek wisata ataupun pengelola wisata Sawarna
dan juga belum optimal dalam pemberian pelatihan ketrampilan bagi masyarakat
lokal yang berada di sekitar obyek wisata. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
setempat yang dapat dikembangkan dan dapat dijadikan buah tangan untuk
wisatawan yang berkunjung, tetapi sayangnya di Desa Sawarna ini belum ada
tempat untuk masayarakat lokal memasarkan hasil karya kerajinan dan kuliner asli
sangat berharap untuk adanya tempat penjualan hasil karya masyarakat Desa
Untuk saat ini kita memang belum ada tempat untuk berjualan
kerajinan dan kuliner Khas Sawarna kaya ukiran kayu, gitar,
113
pisang sale, dan lainnya. Tapi kalo ade ke pantai juga udah bisa
beli oleh-oleh ada yang jual pakaian yang tulisan Sawarna disana.
Bener sih emang harus ada kaya oleh-oleh yang berasal dari
warga sini juga biar bisa nambah penghasilan mereka, soalnya
kalo yang jual pakaian di pantai itu bukan produksi dari kita tapi
dari Bandung.(Wawancara, di Kantor Desa Sawarna, tanggal 20
Agustus pukul 12.35)
Berdasarkan hasil wawancara bahwa untuk saat ini belum ada fasilitas
penunjang hasil karya masyarakat asli Desa Sawarna dalam memasarkan hasil
karya mereka, yang saat ini dapat dilihat di lokasi obyek wisata adalah berasal
Rencana kita akan buka galeri di depan sini, karena ini kan
didepan jalan ya semoga saja ramai pembeli. Sebetulnya saya juga
sangat sayangin engga ada tempat buat orang kita memasarkan
hasil karya tangan sendiri, padahalkan punya nilai jual sendiri
pastinya di mata wisatawan.Disini itu ada tempat pembuatan gitar
yang udah terkenal kemana-mana, tapi sayangnya emang disini itu
SDM nya belum pada siap untuk ngembangin usahanya di bidang
pariwisata, jadi butuh kerja sama dan pembangunan ketrampilan
masyarakat sini agar sadar wisata. (wawancara di Rumah Ketua
LPM Desa Sawarna Kp. Cibeas RT01/RW01, tanggal 20 Agustus
2015 pukul 13.40)
pemasaran produk asli masyarakat Desa Sawarna, dengan begitu diharapkan dapat
4.3.3 Opportunities
datang. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi itu sendiri.
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, adalah SKPD yang baru dibentuk
mewujudkan daya saing investasi berbasis sumber daya menuju keunggulan yang
masyarakat.
Potensi obyek wisata di Kabupaten Lebak terdiri dari obyek wisata bahari,
obyek wisata budaya, obyek wisata air panas, obyek wisata air terjun, obyek
wisata sejarah, obyek wisata minat khusus, dan obyek wisata buatan, selain itu
juga ada potensi Obyek Wisata Batu Nasional. Potensi obyek wisata Kabupaten
e. Cihara Panggarangan
f. Cimandiri Panggarangan
c. Sukadaya Cikulur
i. Cibangkit Sobang
j. Cikeris Cipanas
sebuah peluang yang besar untuk Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dalam
besar bagi masyarakat lokal yang ada di sekitar obyek wisata untuk merasakan
potensi alamnya yang baik. Keunggulan dari Sawarna adalah memiliki wisata
bahari yang sangat eksotis yang tidak kalah indah dengan Bali, wisata bahari
Sawarna terdiri dari keindahan pantai pasir putih yang masih asri dan memberikan
118
suasana yang sangat tenang dan nyaman karena tidak teralalu banyak wisatawan
yang berkunjung kesini, selanjutnya keindahan wisata baharinya dapat dilihat dari
karang-karang besar yang ada di pinggir pantai yang terbentuk sangat indah dan
disambut dengan ombak besar, serta ombak besar yang ada di Sawarna juga biasa
(surfing).
Desa Sawarna disebut sebagai Desa Wisata dikarenakan Desa Sawarna menjadi
salah satu penerima bantuan PNPM Mandiri Pariwisata pada tahun 2014 dari
terbaik ke-7 se-Nasional, Desa Sawarna mampu bersaing dengan desa wisata
lainnya di Indonesia yang lebih dulu maju dan berkembang. Hal tersebut menjadi
peluang yang sangat besar bagi pengembangan Desa Wisata Sawarna. Seperti
yang disampaikan oleh sebagai Kepala Desa Sawarna dan juga Pengelola
Desa Wisata terbaik se-Nasional dengan peringkat ke-7 karena laporan pengelola
desa yang apa adanya sesuai dengan kondisi desa yang ada. Desa Sawarna
Sawarna untuk menggali pariwisata yang ada disana. Seperti yang disampaikan
Sawarna saat ini sangat baik dan menghasilkan kemajuan. Kemajuan Desa Wisata
Sawarna ini sangat memberikan dampak positif bagi Kabupaten Lebak yaitu
retribusi parkir di lokasi obyek wisata. Seperti yang disampaikan oleh , yang
yang datang ke obyek wisata di Desa Sawarna setiap bulannya itu untuk
peningkatan PAD Kabupaten lebak. Seperti yang tertera pada Perdfa No 8 taun
kesenian, kerajinan, dan kuliner. Desa Sawarna juga mengembangkan budaya dan
kesenian yang ada untuk menarik minat wisatawan agar Sawarna mampu
sebagai berikut :
adalah usaha kegiatan pariwisata masyarakat lokal meningkat seperti warung nasi
yang ada di sekitar obyek wisata meningkat pendapatannya, homestay jadi penuh
wisata yaitu masyarakat lokal sebagai subyek bagi wisata dengan memberikan
untuk masyarakat jadi masyarakat miskin yang ada disini yang tidak memiliki
usaha di bidang pariwisata juga merasakan manfaatnya lewat dana retribusi wisata
yang nantinya di kelola oleh desa untuk diberikan kepada masyarakat Desa
Sawarna, serta manfaat selanjutnya ialah memberikan motivasi yang tinggi bagi
4.3.4 Threats
Threats Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
lingkungan sekitar.
kegiatan tidak berjalan dengan efektif. Program kegiatan yang tidak berkelanjutan
sekarang ini agar terus maju dan tidak mengandalkan pemerintah daerah. Seperti
pengembangan Desa Sawarna saat ini adalah daya dukung program pemerintah
yang tidak berkelanjutan. Hal tersebut membuat pengelola Desa Sawarna bersikap
yaitu masyarakat Desa Sawarna, Kepala Desa Sawarna, dan Pemerintah Daerah.
manfaatnya karena mereka yang belum memiliki kemampuan dan kesiapan dalam
Sawarna masih ada yang belum siap dalam pembangunan pariwisata, karena
perekonomiannya.
dampak negatif yaitu dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung baik dari
Dampak negatif buat warga sini si itu budaya dari luar yang bisa
mempengaruhi orang sini, apalagi buat para remaja-remaja kita.
Engga sedikit wisatawan yang dateng kesini membawa perilaku
buruk kaya minum-miuman, terus yang bule juga ada yang
memakai bikini. Mungkin kalau di Bali atau di tempat wisata
lainnya tidak ada yang melarang, tapi kalau disinikan warga kita
tidak banyak yang terbiasa berkelakuan gitu jadi ya buat perhatian
banget dan aneh, jadi kalo bisa saya harapkan wisatawan yang
datang apat menghormati budaya kami disini dan jangan
membawa dampak negatif, makanya kita kan adain satuan
keamatan dan ketertiban di setiap titik lokasi wisata.
(Wawancara, di Kantor Desa Sawarna, tanggal 20 Agustus pukul
12.35)
dampak negatif tersebut pengelola desa membuat pos ketertiban dan keamanan di
setiap lokasi obyek wisata, dengan adanya pos ketertiban dan keamanan juga
sulit karena kontruksi jalan yang hancur dan sedang dalam perbaikan, serta
angkutan umum yang jarang hingga lokasi obyek wisata yang ada di Desa Wisata.
angkutan umum menuju Desa Sawarna perlu di optimalkan lagi dan dibutuhkan
keamanan di sekitar jalanan menuju Desa Sawarna karena kondisi desa yang
relatif sepi. Desa Sawarna bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk terus
melakukan perbaikan jalan menuju Desa Sawarna dan menuju lokasi obyek wisata
Desa Sawarna, masyarakat juga dilibatkan untuk ikut kerja sama membangun
pengembangan wisata di Sawarna seperti jalan menuju Desa Sawarna yang rusak
wisatawan dalam perjalanan menuju Desa Sawarna. Jalan menuju Sawarna kini
semakin berubah, semakin banyak pihak swasta yang memanfaatkan lahan dan
Sawarna. Meskipun kini Sawarna masih mampu bertahan dengan menahan pihak
swasta untuk ikut terlibat dalam pembangunan pariwisata di Desa Sawarna. Tetapi
akses jalan menuju Desa Sawarna kini sudah tercemari oleh polusi pabrik dari
Sawarna.
128
Strengths (Kekuatan)
Desa Sawarna memiliki potensi alam yang sangat indah yaitu dapat dilihat
dari wisata alamnya yang berupa pantai, goa, perbukitan, dan persawahan.
Potensi alam yang indah menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan
perkotaan.
Desa Sawarna memiliki suasana yang asri dan nyaman sehingga menjadi
wilayahnya.
pariwisata dengan baik dan leluasa tanpa adanya campur tangan pihak
Weaknesses (Kelemahan)
lahan parkir yang kurang, tidak adanya Musolah, dan tempat sampah yang
Tidak adanya promosi pada media elteronik seperti via website resmi yang
usaha/swasta
karyanya
hasil karya Desa Sawarna yang berupa kerajinan dan kuliner membuat
Opprtunities (peluang)
adalah memiliki wisata bahari yang sangat eksotis yang tidak kalah indah
dengan Bali.
bukan hanya ada Pantai anyer saja tetapi juga ada Pantai di Desa Sawarna
yang memiliki ombak besar dan masih asri. Sawarna terkenal dengan dua
di Banten.
Threats (Ancaman)
sekarang ini agar terus maju dan tidak mengandalkan pemerintah daerah.
pembangunan pariwisata
Sawarna.
desa membuat pos ketertiban dan keamanan di setiap lokasi obyek wisata,
133
Akses angkutan umum menuju Desa Sawarna perlu di optimalkan lagi dan
kondisi desa yang relatif sepi. Desa Sawarna bekerja sama dengan
Sawarna dan menuju lokasi obyek wisata Desa Sawarna, masyarakat juga
dilibatkan untuk ikut kerja sama membangun akses jalan menuju lokasi
obyek wisata.
134
Tabel 4.8
Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
NO. FAKTOR INTERNAL
STRENGTHS WEAKNESSES
S1 Potensi Alam yang Indah W1 Kurangnya fasilitas sarana dan
prasarana wisata Sawarna
S2 Lingkungan yang asri dan W2 Sistem promosi yang masih
nyaman kurang
S3 Sikap masyarakat disekitar W3 Kurangnya koordinasi dengan
lokasi wisata yang ramah Pemerintah Daerah
S4 Partisipasi masyarakat yang W4 Belum optimalnya
tinggi pemberdayaan bagi masyarakat
S5 Mampu memanajemen W5 Kurangnya kesempatan bagi
pengembangan wisata masyarakat lokal dalam
Sawarna dengan baik memasarkan hasil karyanya
NO. FAKTOR EKSTERNAL
OPPORTUNITIES THREATS
O1 Tempat Pariwisata berskala T1 Daya dukung program
Nasional pengembangan tidak
berkelanjutan
O2 Icon Pariwisata Provinsi T2 Ketidaksiapan sebagian
Banten masayarakat Desa Sawarna
terhadap pembangunan
pariwisata
O3 Desa Sawarna menjadi desa T3 Budaya asing mempengaruhi
wisata terbaik peringkat ke-7 budaya masyarakat lokal
se-Nasional
O4 Meningkatkan PAD T4 Pembangunan Pabrik-pabrik di
Kabupaten Lebak sekitar Desa Sawarna
O5 Meningkatkan kesejahteraan T5 Aksesibilitas Desa Sawarna
Masyarakat lokal yang belum optimal
135
Tabel 4.9
Matriks SWOT
Gambar 4.1
Analisis SWOT
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman
membangun potensi wisata alam dan buatan dengan cara penataan obyek
Sawarna.
produk olahan masyarakat lokal agar tidak kalah bersaing dengan pesaing
dari luar.
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
tujuannya. Berdasarkan hasil analisa dan perumusan strategi yang telah dilakukan,
a. Strategi menggali potensi wisata alam dan buatan Desa Sawarna untuk
wisata, dukungan masyarakat berupa kerja sama dan gotong royong dalam
141
142
masyarakat lokal.
5.2 Saran
memberikan saran dari hasil penelitiannya agar dapat membantu dalam melaksanakan
dilakukan secara rutin, sehingga pantai akan terlihat lebih bersih, asri, dan
nyaman.
144
Desa Sawarna berupa toilet umum, lahan parkir, tempat peribadatan, dan
baik.
lokal dengan cara mengadakan pelatihan ketrampilan usaha dan jasa serta
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Bumi Aksara
: Jakarta
xii
Robbins, S. P. & Coulter, M. 2009. Manajemen Eight Edition. Jakarta: PT.
Indeks
Dokumen :
Desa Sawarna. 2014. Proposal Bantuan Desa Wisata Sawarna Tahun 2014.
Kabupaten Lebak
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata. 2014. Rencana Strategi Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak tahun 2014-2018. Kabupaten
Lebak
xiii
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten. 2013. Database Kebudayaan
dan Pariwisata. Serang
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten. 2014. Profil Desa Wisata.
Banten
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten. 2013. Rencana Strategi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten Tahun 2014-2018. Banten
Sumber Lain :
Darmawan, D. R. 2015. Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Desa
Wisata Berbasis Ekowisata Sidoakur di Kabupaten Sleman. Yogyakarta:
Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY
xiv
Rorah, D. N. P. 2012. Pengelolaan Berbasis Masyarakat (Community Based
Tourism) di Desa Wisata Kebonagung. Yogyakarta : Jurusan Ilmu
administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY
xv
PEDOMAN WAWANCARA
Bagaimana potensi , ,
alam dan buatan yang , ,
dimiliki Desa Wisata , ,
Sawarna? ,
b. Sejauhmana tingkat , ,
partisipasi/dukungan , ,
masyarakat? ,
, ,
Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai sayarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka disusun
Informan :
Lebak
3. Kepala Seksi Usaha dan Jasa Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan
4. Seksi Sarana dan Bimbingan Masyarakat Wisata Dinas Pemuda Olahraga dan
Pedoman Wawancara
1. Strengths
Sawarna?
2. Weaknesses
Sawarna?
pengelola pariwisata?
Wisata Sawarna?
d. Kendala apa yang dimiliki Dinas dalam mempromosikan pariwisata
Sawarna?
3. Opportunities
4. Threats
Sawarna?
Sawarna?
d. Bagaimana dengan daya dukung masyarakat yang kurang?
Sawarna?
ancaman?
PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN SKRIPSI
Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai sayarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka disusun
Informan :
Pedoman Wawancara
1. Strengths
Wisata Sawarna?
b. Program apa saja yang didapatkan dari Disporapar Kab. Lebak dalam
Sawarna?
2. Weaknesses
Kab. Lebak?
Sawarna?
3. Opportunities
Sawarna?
pariwisata?
4. Threats
Wisata Sawarna?
Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai sayarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka disusun
Informan :
b. Wisatawan
Pedoman Wawancara
1. Strengths
b. Sarana dan Prasarana apa saja yang sudah ada di Desa Sawarna sebagai
pendukung pariwisata?
2. Weaknesses
a. Apakah pernah mendapatkan pembinaan atau pelatihan dari Disporapar
kab. Lebak?
b. Fasilitas pariwisata apa yang tidak ada atau kondisi tidak baik di Desa
Wisata Sawarna?
Sawarna?
3. Opportunities
Sawarna?
wisatawan?
4. Threats
pengembangannya?
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
(RPJM-Des) DESA SAWARNA KECAMATAN BAYAH
TAHUN 2013 - 2016
Desa : Sawarna
Kecamatan : Bayah
Kabupaten : Lebak
Sasaran/ Waktu
N Bidang / Jenis Kegiatan Lokasi Sifat volume Biaya dan sumber biaya ket
mamfaat pelaksanaan
o
Bidang Jenis Kp. RT RW B R L Jml (Rp) sumber
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Sarana dan Prasarana
Pengerasan Jl.Lingkungan Sangko Cisujen 03 2 x 2000 m Masy Petani 2013 20.000.000 APBD dan Swadaya
Rehab Jembatan Semi
Cikaung-Cibeas 04 v 1.5x40 m Masy Desa 2013 50.000.000 APBD dan Swadaya
Permanen
Pembangunan sarana air bersih Mata air ciwedus 02 v 300 m Masy Petani 2013 250.000.000 PNPM
Pemansangan Bronjong Leles 05 v 100 m Masy Desa 2014 265.000.000 PNPM
Pemasangan Bronjong Cikaung 04 v 150 m Masy Desa 2014 350.000.000 APBD dan Swadaya
Rabat beton Jl. Lingkungan Tari Kolot 02 v 2 x 1000 m Masy Lingkungan 2013 10.000.000 APBD san APBDES
Rabat beton Jl.Lingkungan Cihaseum 03 v 2 x 1000 m Masy Lingkungan 2013 10.000.000 APBD dan Swadaya
Irigasi Cipanas 10 v 800 m Masy petani 2014 87.000.000 APBD dan Swadaya
Irigasi Cibarengkok 08 v 3000 m Masy Petani 2014 189.000.000 PNPM
Rehab Jembatan Gantung Leles 05 v 60 m Masy Desa 2013 30.000.000 APBD dan Swadya
Rehab Jembatan Gantung Cikaung 04 v 60 m Masy Desa 2013 120.000.000 APBD dan Swadaya
Paving Blok Jln.Wisata Cikaung 04 v 2 x 3000 m Masy Desa 2013 450.000.000 APBD dan Swadaya
Telford Jl. Poros Dusun Tari Kolot 02 v 2 x 3000 m Masy Desa 2013 20.000.000 APBD dan Swadaya
Telford Jl. Poros Dusun Cihaseum 03 v 2 x 1000 m Masy Petani 2013 10.000.000 APBD
Telford Jl. Ke Legon Pari Leles 05 v 2 x 2000 m Masy Petani 2013 25.000.000 APBD dan Swadaya
Rehab Gorong-gorong Cibarengkok 08 v 6 unit Masy.Lingkungan 2013 12.500.000 APBD dan APBDES
Telford Jl. Lingkungan Kp.Baru 06 v 2 x 500 m Masy.Lindkungan 2014 10.000.000 APBD dan Swadaya
Rabat Beton Jl. Lingkungan Cibeas-cisujen 01 v 2. x 1500 m Masy.Lingkungan 2014 35.000.000 APBD dan Swadaya
Sangko-
Telford Jl. Lingkungan 08 v 2 x 2500 m May.Petani 2014 25.000.000 APBD dan Swadaya
cibarengkok
Pembangunan sekretariat Pewlayanan
Menyebar v 10 Unit 2013-2016 60.000.000 APBDEs dan Swadaya
RT/RW Masyarakat
Penataan Objek Wisata Goa Wisatawan dan
Cihaeum 03 v 1000 m 2014 75.000.000 APBD dan Swadaya
Langir Masy Desa
Penataan Objek Wisata Goa Petani dan
Cipanas 10 v 2013 25.000.000 APBD dan Swadaya
Lalay Wisatawan
Penataan Objek Wisata Ziarah Cihaseum 03 v 200x150m Masy.Desa 2015 36.000.000 APBD
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Penataan Wisata Ciantir-Tj. Masy. Desa dan
Cikaung 04 v 2000m 2013 95.000.000 APBD
Layar Wisatawan
Pembangunan jembatan Masy. Desa dan
Pantai Ciantir 02 04 2.5x 60 m 2013 960.000.000 APBD I
Permanen Wisatawan
Gempol dan
Penataan Lapangan Olah Raga 01 01 v 75x120m Masy Desa 2013 30.000.000 APBD dan swadaya
Cibeas
Pembangunan Gedung serba
Gempol 01 06 v 15x20m Msy. Desa 2015 97.000.000 APBD dan APBDES
guna
2 KESEHATAN
Pembangunan MCk Cikaung 01 04 v 3 Unit Masy.Lingkungan 2014 30.000.000 APBD dan Swadaya
Pembangunan MCK Cihaseum 01 03 v 3 Unit Masy.Lingkungan 2013 30.000.000 PNPM
Penbangunan MCK Cihaseum 02 03 v 3 Unit Masy.Lingkungan 2013 30.000.000 PNPM
Pembangunan MCK Mulyasari 03 03 v 3 Unit Masy.LIngkungan 2013 30.000.000 PNPM
Pembangunan MCK Sangko 04 02 v 3 Unit Masy.Lingkungan 2013 30.000.000 PNPM
Pembanguan MCK Cicayur 03 02 v 3 Unit Masy.Lingkungan 2013 30.000.000 ABPD dan APBDES
Pembangunan MCK Cisujen 03 01 v 1 unit Masy.Lingkungan 2013 10.000.000 APBD
Pembangunan MCK Cisujen 04 01 v 2 unit Masy.Lingkungan 2013 25.000.000 APBD dan Swadaya
Pembangunan MCK Kp.Baru 03 06 v 2 unit Masy.Petani 2013 25.000.000 APBD dan Swadaa
Pem.Pembuangan ampah Cihaseum 01 03 v 1 unit Kesehatan.Ling 2014 5.000.000 APBD dan Swadaya
Pembangunan Pem. Sampah Cihaseum 02 03 v 1 unit Kesehatan.Ling 2013 5.000.000 ASPBD dan APBDES
Pem.Pembuangan sampah tarikolot 01 02 v 1 unit Kes.Lingkungan 2014 5.000.000 APBD dansaawadaya
Pem.Pembuangan sampah Cibeas 01 01 v 1 unit Kes.Lingkungan 2014 5.000.000 APBD
Pelyanan
Pembangunan Pos Yandu Menyebar 10 RW v 10 unit Kesehatan 2016 100.000.000 APBD dan Swadaya
Masyarakat
Pembenahan Sanitasi/saluran Kesehatan
Meyebar 10 RW v 1000m 2015 120.000.000 APBD
air Lingkunagan
3 PENDIDIKAN
Pembangunan PAUD Kp.Baru 03 06 v 3 unit Peningkatan SDM 2015 146.000.000 PNPM
Peningkatan
Pembangunan PAUD Gempol I 01 6 v 3 unit 2013 146.000.000 PNPM
ADM
Peningkatan Budi
Pembangunan MDA Kp.Baru 03 06 v 3 unit 2015 165.000.000 PNPM
Pekrti/Akhlak
Pembangunan SMA Kp. Mulyasari 03 03 v 6 unit Peningkatan SDM 2014 450.000.000 APBD
Pembangunan PAUD Tarikolot 01 02 v 3 unit Peningkatan SDM 2015 175.000.000 PNPM
EKONOMI
4
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pembangunan pasar Desa Gempol 02 08 V 15 unit Mempermudah 2015 195.000.000 APBD dan swadaya
consume dan
produsen
Pembangunan kios Wisata Ciantir 01 04 v 20 unit Peningkatan 2015 267.000.000 APBD dan Swadaya
ekonomi masy
Bantuan Modal usaha Menyebar 10 RW V 10 kelompok Meningkatkan 2015 150.000.000 APBD
Pengrajin mebeler kwuwalitas dan
produksi
Pelatihan Ukiran Cendra mata Karang Tauna v 12 orang Peningkatan 2015 85.000.000 APBD
Desa Keahlian
Bantuan Peralatan Pemantau Epektipitas 2014 60.000.000 APBD
Pantai / GUIDE Ciantir 01 04 v 10 orang penanggulanagn/
penyelamatan
Simpan Pinjam Perempuan Menyebar 10 RW
v 10 Kelompok UKM 2013 100.000.000 PNPM
(SPP)
6 KEAGAMAAN APBD I
Pembangunan Ponpes cikaung 01 04 v 15x16m Pendidikan 2015 125.000.000 APBD dan swadaya
Salafi Aklakul Karimah
Pembangunan Majes talim Cisujen 03 01 v 1 unit Pengajian ibu-ibu 2015 20.000.000 APBD dan APBDES
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Bantuan peralatan Peningkatan
Meyebar 10 RW v 200 unit 2015 10.000.000 APBD dan APBDES
sholat/sajadah ibadah
Kegiatan
Rehab Majelis talim Leles 01 05 v 12x10m 2012 15.000.000 Swadaya
Keagamaan
Pembangunan Majelis Cihaseum 03 03 v 10x12m Kegiatan 2015 26.000.000 Swadaya dan APBDES
talim Keagamaan
Pembangunan Gedung Gempol II 03 09 v 4 unit Pengembangan 2015 125.000.000 APBD
Tsanawiyah keagamaan
7 PERTANIAN
Modal Usaha Tani Desa Sawarna V 2 Kelompok Peningkatan
kesejahteaan 20013-2014 100.000.000 APBN
petani
Pembangunan jalan Usaha leles 01 05 V 7 KM Kelancaran 2013 250.000.000 APBN & Swadaya
Tani Transportasi
Pertanian
Pembangunan Bendungan Ciwedus V 1 Unit Peningkatan 2014 200.000.000 APBD Prov & Swadaya
irigasi Pertanian Produksi
pertanian
Peremajaan pohon Kelapa DEsa Sawarna V 50 Ha Pemanpaatan 2013 30.000.000 APBD Kab & Swadaya
Lahan Kosong
Bantyuan Hand Traktor Desa Sawarna V 2 Unit Kelancaran 2013 30.000.000 APBD Prov.
Pengolahan lahan
Pertanian
Pembangunan bendungan Cibeas-cihaseum 01 01- V I unit Peningkatan 2014 70.000.000 APBD Kab & Swadaya
irigasi 03 Produksi
Perluasan lahan Pesawahan Blok. Cibarengkok 01- 05 V 2 Ha Peningkatan 2015 20.000.000 APBD & Swadaya
02 kesejahteraan
petani
Semenisasi/ rehab jalan Gempol II 09 V 400 M Kelancaran 2013 10.000.000 APBD &APB-Des &
Lingkungan transportasi Swadaya
SUHANDA, S.IP.
I. REKAPITULASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) BERDASARKAN RKP-DESA
TAHUN 2015
DESA : SAWANA
KECAMATAN : BAYAH
KABUPATEN : LEBAK
PROVINSI : BANTEN
II APBD Kabupaten :
Pemeliharaan Berkala
Sebagai akses jalan Penyempurnaan jalan
1 Pemeliharaan berkalajalan dan Peningkatan Ds. Sawarna V 2015 1.500.000.000 APBD Kab. Timlak
umum umum
Sawarna - Ciawi Jalan kabupaten
Jalur Akses Menuju
Pembangunan Jembatan Ciroyom Wilayah RW. Masy.Desa dan Mempermudah tempat
2 Lokasi Wisata dan V 2015 1.150.000.000 APBD Kab Timlak
Permanen 02 Wisatawan kegiatan
Perkampungan
Menyempurnakan Menstabilkan jaringan
3 Pemeliharaan rutin jaringan irigasi Penguatan sarana Ciburial Ds. Sawarna V 2015 9.000.000 APBD Kab. Timlak
saluran air irigasi
Cibarengkok Ds. Menyempurnakan Menstabilkan jaringan Pebruari
4 Pemeliharaan Jaringan Irigasi Penguatan sarana V 40.000.000 APBD Kab. Kel. P3A
Sawarna saluran air irigasi 2015
LebakJati Ds. Menyempurnakan Menstabilkan jaringan Pebruari
5 Pemeliharaan Jaringan Irigasi Penguatan sarana V 40.000.000 APBD Kab. Kel. P3A
Sawarna saluran air irigasi 2015
Cihaseum Ds. Menyempurnakan Menstabilkan jaringan Pebruari
6 Pemeliharaan Jaringan Irigasi Penguatan sarana V 40.000.000 APBD Kab. Kel. P3A
Sawarna saluran air irigasi 2015
Menyempurnakan Menstabilkan jaringan Pebruari
7 Pemeliharaan Jaringan Irigasi Penguatan sarana Cikaung Ds. Sawarna V 40.000.000 APBD Kab. Kel. P3A
saluran air irigasi 2015
Memperbaiki Jalan
8 Padat Karya Penguatan sarana Ds. Sawarna lingkungan yang sdh V 2015 114.131.000 APBD Kab Timlak
rusak.
Penyempurnaan Melengkapi bangunan
9 Lanjutan Rehabilitasi Pustu Penguatan sarana Ds. Sawarna V 2015 7.692.900 APBD Kab. Timlak
fasilitas yang belum selesai
DESA SAWARNA
Jalan Raya sawarna Nomor : 28 Sawarna 42393
Tentang
PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN PERANGKAT DESA
DIWILAYAH PEMERINTAH DESA SAWARNA
Memperhatikan : Hasil Keputusan Rapat Kepala Desa Sawarna bersama seluruh aparatur
pemerintahan Desa pada tanggal 12 Juni 2013
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Memberhentikan dengan hormat perangkat desa yang nama-namanya tersebut pada
lajur (2) lampiran surat keputusan ini dari jabatannya sebagaimana tersebut pada
lajur (30) disertai ucapan terima kasih dan penghargaan atas bantuan pemikiran dan
tenaga yang telah disumbangkan kepada Negara, daerah dan desa selama
pengabdiannya.
KEDUA : Mengangkat perangkat desa yang nama-namanya tercantum pada lajur (5) dan
dalam jabatan sebagaimana tercantum pada lajur (6) lampiran surat keputusan ini.
KETIGA : Petikan surat keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui
dan diindahkan.
KEEMPAT : Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan
diadakan perubahan dan atau perbaikan sebagaimana mestinya apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan.
Ditetapkan di : Sawarna
Pada tanggal : 12 Juni 2013
Menyetujui,
Ketua BPD Desa Sawarna KEPALA DESA SAWARNA
MEMBERHENTIKAN MENGANGKAT
NO NAMA JABATAN NO NAMA JABATAN
1 2 3 4 5 6
1. LILI SUHELI KAUR PEMERINTAHAN 1. LILI SUHELI SEKRETARIS DESA SAWARNA
2. IDA YUNINGSIH, S.Pd.I KAUR KESRA 2. YUDI HERMAWAN KAUR PEMERINTAHAN & TRANTIB
3. YUDI HERMAWAN KAUR TRANTIB 3. HASBULOH KAUR KESRA & EKBANG
4. HOLISOH KAUR KEUANGAN 4. HOLISOH KAUR UMUM & KEUANGAN
5. YAYAT SUPRIATNA KAUR EKBANG 5. YAYAT SUPRIATNA STAF EKBANG DAN KESRA
6. HASBULLOH KAUR UMUM 6. PENTUS STAF UMUM
7. FITRI ANDRIANI STAF KAUR PEMERINTAHAN 7. RUHEDIN, S.KOM STAF KEUANGAN
8. INTAN SRI MUSTIKA STAF KAUR PEMERINTAHAN 8. INTAN SRI MUSTIKA STAF PEMERINTAHAN
9. YADI NURYADIN STAF KAUR UMUM 9. MISPALUDIN STAF TRANTIB
10. DASEP STAF KAUR TRANTIB 10. KHOLID STAF TRANTIB
12. 11. YADI NURYADIN STAF UMUM
SUHANDA, S.IP.
DENAH OBYEK WISATA
DESA SAWARNA KECAMATAN BAYAH
U
GOA LANGIR KABUPATEN LEBAK
BEACH
GINA RICKI
CARIANG
1
CIHASEUM KAMPUNG
TUMENGGUN
G
HULA-HULA
TUMENGGUNG
MUARA CISAWARNA
KAMPUNG
CIHASEUM
CIANTIR
BEACH
KAMPUNG
CIBEAS
Akses Menuju
Pantai Ciantir
CLARA
KAMPUNG WISATA
BATARA
CIKAUNG
KANTOR
DESA
CLARA II
SAWARN
JAVA BEACH
A
KANG HENDI
ANDREW
DATA DIRI
Nama : Yunita
Tempat dan Tanggal Lahir : Tangerang, 5 Juni 1993
Alamat : Jalan Makmur V, Blok N6 No 9 RT/RW 09/008,
Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, Kota
Tangerang-Banten (15148)
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Hobby : Travelling
KONTAK
No. Kontak/HP : 083813722983
E-mail : suryadiyunita@gmail.com
Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Administrasi Negara
NIM : 6661110637
Riwayat Pendidikan
Tahun Jenjang Pendidikan Nama Institusi Pendidikan
Sedang di tempuh Strata 1 (S1) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2008 2011 Sekolah Menengah Atas SMAN 9 Kota Tangerang
2005 2008 Sekolah Menengah Pertama SMPN 18 Kota Tangerang
1999 2005 Sekolah Dasar SDN 3 Cipondoh
1998 1999 Taman Kanak-Kanak TK Assalam
Organisasi
Tahun Jenis / Nama Organisasi
2012 HIMANE
2012 Administrator Muda Indonesia (ADMI)
2013 HIMANE
2014 BEM FISIP UNTIRTA