SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial
pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh:
ARI SUCIATI
NIM. 6661132114
64
64
65
66
67
DO GOOD,
AND GOOD WILL COME TO YOU
ABSTRAK
Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi yang sampai saat ini terus
dikembangkan sebagai sumber pendapatan. Provinsi Banten memiliki magnet
pembangunan ekonomi yang sangat besar untuk meningkatkan aset pendapatan
daerah, dengan adanya kawasan pariwisata tersebut memberikan peluang besar
dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan yang ada di
daerah Banten, yang mempunyai tanggungjawab dalam mengelola objek wisata
yaitu Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang, salah satu objek
yang dikelola oleh Dinas tersebut adalah objek wisata Situs Tasikardi. Ini dalam
upaya mengelola ojek wisata Situs Tasikardi dihadapkan oleh beberapa masalah
diantaranya yaitu belum adanya kesadaran dari masyarakat dalam melestarikan
dan menjaga objek wisata Situs Tasikardi, promosi yang dilakukan belum
optimal, sarana dan prasarana yang sudah rusak dan tidak diperbaki, tata kelola
yang belum tertib dan rapi. Oleh karenanya, fokus penelitian ini adalah
Manajemen Pengelolaan Objek Wisata Situs Tasikardi oleh Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang.Tujuannya yaitu untuk
mempromosikan dan mengetahui pengelolaan objek wisata Situs Tasikardi oleh
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang.Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif yang dianalisis dengan
menggunakan teori prinsip-prinsip dasar pengelolaan pariwisata oleh Cox dalam I
Gde Pitana dan I Ktut Surya Diarta.Hasil penelitian menunjukan Manajemen
Pengelolaan Objek Wisata Situs Tasikardi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kabupaten Serang di nilai buruk, karena masih banyak permasalahan-
permasalahan.Saran peneliti agar dalam pengelolaannya segera di mitrakan
dengan pihak swasta agar dikelola dengan serius, dan pendapatan retribusi
diharapkan lebih besar dari sebelumnya, serta wahana permainan yang rusak
segera diperbaiki agar berjalan dengan optimal.
ABSTRACT
Ari Suciati. NIM. 6661132114. 2017. Thesis.Management of Tourism Object
Situs Tasikardi by Youth and Sports Department Tourism Serang District.
Study Program of State Administration Science. Faculty of Social Science
and Political Science. University of Sultan Ageng Tirtayasa. Supervisor I, Dr.
Agus Sjafari.M.Si; Supervisor II, Riny Handayani. M.Si
The tourism sector is one of the potentials that until now continue to be developed
as a source of income. Banten province has a huge economic development magnet
to increase the regional income assets, with the tourism area provides great
opportunities in creating employment and reduce poverty in Banten region, which
has responsibility in managing the tourist attraction of the Office of Youth Sports
and Tourism Serang regency, one of the objects administered by the Service is the
tourist object of Tasikardi Site. This in an effort to manage motorcycle taxi wisata
Tasikardi site faced by several problems such as the lack of awareness of the
community in preserving and maintaining attractions Tasikardi Site, the
promotion is not optimal, facilities and infrastructure that has been damaged and
not diperakib, neat. Therefore, the focus of this research is Management of
Tourism Object Tasikardi Site by Youth and Sports Agency Tourism Serang
District. The purpose is to promote and know the management of Tasikardi Site
attractions by the Youth and Sports Department of Tourism Serang District. The
method used in this research is qualitative descriptive which is analyzed by using
the theory of basic principles of tourism management by Cox in I Gde Pitana and
I Ktut Surya Diarta. The result of the research shows that the management of
Tasikardi Site Tourism Object has not yet been optimized by the Youth Office of
Sport and Tourism of Serang Regency because there are still many problems.
Suggestion of researcher to Management of Tourism Object of Tasikardi Site by
Dinas Pemuda of Sport and Tourism of Serang Regency is more optimal is to
maximize the role of each manager both from Dinas and from society.
Puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat,
rahmat dan hidayah-Nya yang selalu diberikan kepada kita semua, termasuk pada
nikmat Iman, Islam dan sehat wal‟afiat.Atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya pula,
maka peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
keluarganya, sahabatnya serta tak lupa juga kita yang senantiasa selalu istiqomah
Penyusunan Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang mana judul
Situs Tasikardi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang.”
Penyusunan Skripsi ini tidak akan selesai dengan baik, tentunya tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang selalu membimbing serta mendukung peneliti secara
moril dan materil. Maka pada kesempatan yang luar biasa ini, peneliti ingin
menyampaikan ungkapan terima kasih yang tak terhingga kepada beberapa pihak,
sebagai berikut:
1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng
Tirayasa.
2. Dr. Agus Sjafari, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
i
yang sudah banyak sekali memberikan bimbingan, arahan, ilmu serta
3. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
4. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos, M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial
5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si., Wakil Dekan III Fakultas
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
8. Ibu Riny Handayani M.si selaku dosen pembimbing II yang telah senantiasa
Negara yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah dan
mengajar.
10. Terutama sekali untuk Ayahanda Bakhrudin dan Ibunda Siti Maemunah
yang selalu memberikan dukungan secara moril dan materil serta doa
ii
depan. Kemudian kakak kandung peneliti, Nandang Talangsara yang selalu
Serta saudara-saudara peneliti yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu
11. Sahabat terdekat peneliti Diah Utami, Desi Ariyani,Veni Oktaviani, Selin
2013, serta kelas A, B dan C, lainnya yang tidak bisa peneliti sebutkan satu
persatu dan saat ini sedang bersama-sama berjuang untuk meraih gelar
Ageng Tirtayasa.
13. Staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Staf Perpustakaan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
lainnya.
14. Serta tidak lupa peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh
iii
Skripsi ini serta pihak-pihak lainnya yang juga terlibat dalam penyusunan
Skripsi ini.
Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan maka, kritik dan saran yang
Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti
Ari Suciati
NIM. 6661132114
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB I PENDAHULUAN
v
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................... 43
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 :Membercheck
ix
BAB I
PENDAHULUAN
khatulistiwa dan berada di antara Benua Asia dan Australia serta antara
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia terdiri dari lima pulau besar
yaitu Sumatra, jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya, Selain itu juga
memiliki banyak pulau kecil yang terbentang dari sabang sampai marauke yang
memiliki sumber daya alam yang melimpah dan memiliki potensi untuk
Selain memiliki sumber daya alam yang melimpah Indonesia juga negara
yang populasi penduduknya padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki
pariwisata atau sebagai rekreasi keluarga saat hari libur. Pantai-pantai di Bali,
1
2
Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi yang sampai saat ini terus
maupun wisatawan mancanegara. Oleh karena itu sektor pariwisata ini harus
dikelola oleh orang-orang yang ahli dalam kepariwisataan, sehingga para ahli
tersebut dapat menggali potensi objek wisata dan dengan begitu dapat
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2015, sebelas provinsi
yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali, DKI Jakarta, Daerah
utama tujuan wisata karena memiliki beragam obyek dan daya tarik wisata
3
terutama wisata pantai, Provinsi Banten terkenal dengan banyak tempat wisata.
Tanjung Lesung, Ujung Kulon, Pantai Sawarna, Baduy, Festival Cisadane, dan
Banten Lama. Selain itu, juga ada wisata lain di Pantai Anyer, tempat wisata
kerja dan mengurangi angka kemiskinan yang ada di daerah Banten, sehingga
bagi masyarakat Banten dan itu semua tergantung pada pemerintah kabupaten
yang dibutuhkan bagi pembangunan daerah dan masih banyak lagi. Kawasan
Pariwisata yang ada di Provinsi Banten merupakan potensi yang sangat besar
yang benar dan konsisten, melainkan juga serius dalam menggarapnya segala
Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi Kabupaten Serang untuk diteliti.
Jawa dan merupakan pintu gerbang utama penghubung pulau Sumatra dan
Pulau jawa yang berjarak 70 km dari Kota Jakarta. Letak geografis Kabupaten
Serang, sebelah Utara di batasi Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Tangerang, sebelah Barat dengan Kota Cilegon dan Selat Sunda,
pelabuhan merak bisa dimanfaatkan bagi pengunjung dari arah Sumatra, dari
arah Kota Jakarta bisa memanfaatkan jasa bus umum dan kereta api.
wisata bahari, wisata kerajinan, wisata kuliner, wisata seni budaya, wisata
Serang ini ada banyak objek wisata yang tersebar di beberapa kecamatannya,
Berikut adalah daftar tempat-tempat objek wisata beserta lokasi yang ada di
kabupaten Serang:
5
Tabel 1.1
Dari data objek wisata tersebut terbukti bahwa Kabupaten Serang ini
merupakan tempat yang kaya akan objek-objek wisata yang harus dikelola
dimiliki, baik berupa adat, tradisi dan budaya serta kapasitasnya, berperan
sebagai tuan rumah dan juga sekaligus memiliki kesempatan sebagai pelaku
Dalam penelitian ini peneliti memilih objek wisata Situs Tasikardi sebagai
lokasi penelitian karena dari sejarahnya yang menarik yaitu Situs Tasikardi ini
dibuat pada masa kesultana Maulana Yusuf yang pada saat itu keadaan air
bersih di Banten Lama sangat sulit untuk di dapat karena pada saat itu keadaan
11
air di kawasan keraton dan sekitarnya keruh dan rasanya payau, maka dari itu
ini merupakan pencapaian yang gemilang, Selain itu Situs Tasikardi ini
digunakan sebagai tempat peristirahatan raja-raja keraton, pada saat ini Situs
Tasikardi digunakan sebagai tempat wisata bersejarah yang dikelola oleh Dinas
dengan maksimal dan serius, namun kenyatannya Situs Tasikardi ini tidak
Tasikardi adalah danau buatan dengan satu pulau kecil di tengahnya yang
menyempatkan diri pergi ke danau ini. Pada tahun 1706 sultan Banten
rekreasi raja dan keluarganya, tetapi danau ang memlik luas awal sekita 6,5 ha
12
Surosowan air danau ini dialirkan melalui pipa-pipa terakota dan dijernihkan
putih, dan pengindelan emas. Disamping untuk keperluan air bersih didalam
Keraton Surosowan air Danau Tasikardi yang sumbernya dari sungai Cibanten
Pada masa Kesultanan Banten kawasan Banten Lama memilki air tanah
yang kurang layak konsumsi untuk memperoleh air bersih beberapa teknologi
danau Tasikardi. Air yang sebelumnya keruh dan kotor terlebih dahulu
sebagai penyaring air. Teknik yang dipakai adalah penjernihan air dibangunan
saringan pasir dan ijuk.Agar air yang disaing hasilnya bai, maka digunakan tiga
emas.Secara sederhana teknologi ini memanfaatkan sifat air yang mengalir dari
memadai serta sarana dan prasarana. Objek Wisata Situs Tasikardi mempunyai
daya tarik tersendiri, Situs Tasikardi ini memiliki nilai-nilai bersejarah pada
masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf selain itu Situs ini memiliki potensi
yang besar untuk dijadikan sumber pendapatan daerah Kota Serang apabila
nilai-nilai budaya dan sejarah peninggalan jaman dahulu selain itu juga
memiliki suasana yang sejuk, wisata ini juga bisa dikaitkan dengan agama,
sejarah, adat istiadat, dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat.
bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang penting
Tabel 1.2
mengalami peningkatan, dengan tarif tiket dari tahun 2013 sampai 2016 yang
tidak ada kenaikan yaitu menurut keputusan Bupati Serang nomor 556/995/Pe
berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2011 tentang jasa usaha tarif retribusi tempat
rekreasi dan olahraga tiket masuk tarif retribusi yaitu tarif perorangan untuk
dewasa Rp. 2.500 (Dua ribu lima ratus rupiah) dan untuk anak-anak yaitu Rp.
1.500 (Seribu lima ratus rupiah) sedangkan untuk kendaraan roda empat Rp.
20.000 (Dua puluh ribu rupiah) dan untuk kendaraan roda dua Rp 10.000
(Sepuluh ribu rupiah). Dari hasil observasi awal dan hasil wawancara, tempat
wisata objek wisata Situs Tasikardi ini lebih ramai dikunjungi di hari sabtu dan
250.000. Pendapatan dalam tabel diatas tidak termasuk dalam pendapatan dari
Berikut ini adalah data pengunjung Situs Tasikardi pada tahun 2013
sampai 2016 :
16
Tabel 1.3
Dari masyarakat sendiri, yang diberikan tugas untuk mengelola Situs Tasikardi
terdapat 8 Orang yaitu diketuai oleh bapak Z. Abdul Muis, dan anggotanya
yaitu Bapak Arsyad, Kholil, Saepudin, Safuri, Syafei, Taufik, dan Mahdum
Objek Wisata Situs Tasikardi ini yaitu wahana permainan pendukung yang
yaitu becak mini sebanyak 14 buah dengan biaya operasional Rp 10.000 per 15
menit, perahu karet 1 buah dengan biaya operasional Rp 5000 per orang, dan
buah, sisanya tidak bisa beroprasi karena rusak. Berikut ini adalah gambar
berserakan, tidak menjaga kebersihan dan kelestarian dari objek wisata Situs
19
tasikardi tersebut. Selain itu dari hasil wawancara dengan bapak M. Luthfi
sering ditemukan masuk objek wisata Situs Tasikardi bukan dari pintu masuk,
Kedua, Promosi atau pemasaran yang dilakukan belum optimal, hal ini
sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui objek wisata Situs
Tasikardi, selain itu kendala yang dialami dalam promosi ini yaitu kurangnya
daya tarik dari Situs Tasikardi baik dari wahana tambahan dan dari kurangnya
yang belum maksimal. Perawatan sarana dan prasarana penunjang yang belum
maksimal ini berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan bapak Syafei yaitu
salah satu pihak pengelola dari masyarakat setempat sekaligus penjaga pintu
dan Olahraga Kabupaten Serang, yang beroprasi dan bisa digunakan hanya 4
bebek-bebekan, dan sisanya tidak bisa digunakan lagi karena rusak. selain itu
dari hasil observasi peneliti melihat bahwa saung-saung yang ada di Objek
Wisata Situs Tasikardi sudah tidak layak digunakan karena hampir roboh,
20
mushola yang tersedia pun sudah mulai kusam dan terlihat kurang terawat, dan
observasi peneliti, di Objek Wisata Situs Tasikardi masih banyak penjual yang
tidak beraturan yaitu di area jalan wisata Tasikardi dimana jalan tersebut
Tasikardi tetapi disini dipakai untuk berjualan. Selain itu karena tidak
tersedianya lahan parkir, sehingga masih banyak pengunjung yang parkir tidak
sudah dijelaskan maka penulis menentukan judul dalam penelitian ini yaitu
Situs Tasikardi bukan dari pintu utama, melainkan masuk dari bagian
Tasikardi
Karena masih banyak sarana dan prasarana yang rusak dan tidak
4. Tata kelola objek wisata Situs Tasikardi yang belum tertib. Dilihat dari
pedagang yang masih berjualan ditempat yang tidak sesuai, dan masih
Objek Wisata Situs Tasikardi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Kabupaten Serang?
maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pengelolaan Objek Wisata Situs Tasikardi Oleh Dinas Pemuda Olahraga dan
1. Secara Teoritis
Manajemen .
2. Secara Praktis
Tirtayasa hingga saat ini.Selain itu, karya peneliti dapat dijadikan bahan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang yang menerangkan secara jelas
mengenai ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam
muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan masalah penelitian.
yang berguna bagi peneliti, pembaca, dan instansi terkait. Serta sistematika
penelitian sementara.
Bab ini terdiri dari deskripsi obyek penelitian yang meliputi lokasi
yang diolah dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis data yang
25
BAB V PENUTUP
terhadap bidang yang diteliti secara praktis agar dapat direalisasikan dalam
kehidupan nyata.
BAB II
PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian, peran teori sangat penting sebagai dasar atau
landasan dalam suatu penelitian/riset. Karena tanpa landasan teori maka penelitian
akan berujung pada kesalahan atau sering disebut dengan istilah trial error.
Dengan adanya landasan teori ini maka memberikan ciri bahwa penelitian itu
mengatakan bahwa “landasan teori adalah teori-teori yang relevan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan variable yang akan diteliti serta sebagai dasar untuk
Pada bab ini peneliti akan menggunakan beberapa teori yang mendukung
panduan dalam penelitian. Teori yang akan digunakan adalah beberapa teori yang
Wisata Situs Tasikardi oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Serang.
26
27
khusus itu. Mungkin manajemen dapat digambarkan sebagai tidak nyata, karena ia
tidak dapat dilihat, tetapi hanya terbukti oleh hasil-hasil yang ditimbulkannya
“output” atau hasil kerja yang memadai, kepuasan manusiawi dan hasil-hasil
produksi serta jasa yang lebih baik (Terry dan Rue 2009:1)
Dalam Terry dan Rue (2009:5) ada beberapa pendekatan utama dalam
Manajemen dianalisa dari sudut pandang apa yang diperbuat seorang manajer
fungsi-fungsi dasar kedalam mana para manajer terlibat, membentuk suatu proses
Para pendukung pendekatan ini manajemen sebagai suatu sistem sosial, atau
dalam suatu sistem sosial. Suatu organisasi dianggap sebagai sebuah organisme
Hasil bersih dari pendekatan sistem sosial adalah terbatasnya kekuatan paham
Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-
fungsi manajemen itu tadi. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk
mewujudkan tujuan yang diinginkan. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan 2009:1).
lain:
dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien).
accomplish stated objectives by the use of human being and other resources”.
(manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
Menurut Leiper dalam I Gde Pitana dan I ketut Surya Diarta (2009:80)
oleh seseorang atau sekelompok orang, atau bisa juga merujuk kepada fungsi-
specific tool, the specific function, the specific instrument to make institutions
Follet dalam I Gde Pitana dan I ketut Surya Diarta (2009:80) menekankan
bahwa koordinasi merupakan fungsi utama dan terpenting yang harus dipisahkan
orang yang akan dikelola. ditingkat individual, orang akan mulai mengatur
(Thompson dan Thompson dalam I Gde Pitana dan I ketut Surya Diarta (2009:80)
Dengan adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab ini maka
terbentuklah kerja sama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dalam
organisasi ini, maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan
1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan
2. Perusahaan akan dapat berhasil baik, jika manajemen diterapkan dengan baik.
3. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua
dan sangat penting untuk mengatur dan mengelola semua organisasi kegiatan
sebagainya. Dengan manajemen yang baik maka pembinaan kerja sama akan
32
Pada dasarnya setiap aktivitas atau kegiatan selalu mempunyai tujuan yang
kebutuhannya berupa materi dan nonmateri dari hasil kerjanya. Tujuan organisasi
1) Fungsi perencanaan
ekonomis dan efektif pada waktu yang akan datang. Proses ini
terhadap pelaksanaannya.
2) Fungsi pengorganisasian
3) Fungsi pengarahan
perintah tersebut.
4) Fungsi pengkoordinasian
organisasi.
5) Fungsi pengawasan
usaha/organisasi.
pengorganisasian.
Dari definisi fungsi manajemen menurut para ahli yang sudah dipaparkan
serta bermanfaat bagi kesejahteraan komunitas lokal. Menurut Cox dalam I Gde
budaya lokal.
lingkungan lokal.
pendapatan masyarakat.
Pitana dan I ketut Surya Diarta (2009:81) ini yang nantinya akan dijadikan
teori yang digunakan dalam penelitian ini, karena danggap lebih tepat
manusia tua – muda, pria wanita, ekonomi kuat – lemah, sebagai pendukung
atau berkelompok, menuju tempat lain di dalam negeri atau di luar negeri
adalah setiap peralihan tempat yang bersifat sementara dari seseorang atau
dengan wisata, termasuk pengusahaan objek wisata dan daya Tarik wisata
serta usaha – usaha yang terkait di bidang tersebut (Pasa 1 Ayat (3) UU
bisnis, pemerinah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan
sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat
sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Jadi pengertian
nafkah, tetapi apabila di sela – sela kegiatan mencari nafkah itu juga secara
bersifat sementara yang dilakuka seseoang untuk menuju tempat lain di luar
lainnya.
pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha – usaha yang
pariwisata meliputi :
elemen utama,yaitu:
peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah, baik Skripsi,
Tesis, Disertasi atau Jurnal Penelitian. Dalam melakukan penelitian yang berjudul
Situs Batu Goong dan Komplek Makam Syekh Mansyur Oleh Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten” yang dilakukan oleh Dwi
Mayang Sari tahun 2014 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Jurusan Administrasi Negara. Fokus penelitian ini mengenai
pengelolaan situs batu goong dan komplek Syekh Mansyur oleh dinas
kualitatif.
Hasil dari penelitian penulis diatas yaitu dalam skripsi ini membahas
Syekh Mansyur yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
42
Pengelolaan Situs Batu Goong dan Komplek Makam Syekh Mansyur yang
merupakan benda cagar budaya yang menjadi tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata untuk melestarikan budaya lokal dan juga sebagai pelaksanaan
pelaporan dan pengangaran, sedangkan teori yang dipakai oleh peneliti adalah
Pekalongan ” yang dilakukan oleh Iva Alfina tahun 2013 di Universitas Negri
Semarang Fakultas ilmu Sosial dan Politik. Fokus penelitian ini mengenai
Objek Wisata Outbond Linggo Asri sudah berjalan sesuai dengan fungsi
Pengelolaan Objek Wisata Situs Tasikardi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan
berfikir. Sehingga dengan adanya kerangka berfikir ini, baik peneliti maupun
pembaca mudah memahami dan mengetahui tujuan yang ingin dicapi dari
penelitian.
masih banyak sarana dan prasarana yang rusak dan tidak diperbaiki.
4. Tata kelola objek wisata Situs Tasikardi yang belum tertib. Dilihat dari
pedagang yang masih berjualan ditempat yang tidak sesuai, dan masih
Serang”.Berdasarkan masalah yang ada dalam penelitian ini, maka Cox dalam I
Gde Pitana dan I ketut Surya Diarta (2009:81) memberikan teori tentang Prinsip-
dan pengembangan. Dari teori inilah maka akan diketahui bagaimana Manajemen
Pengelolaan Objek Wisata Situs Tasikardi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan
45
Pariwisata Kabupaten Serang, Output yang diharapkan dari penelitian ini adalah
wisata Situs Tasikardi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Serang.
46
Permasalahan
Asumsi dasar merupakan suatu anggapan atau suatu dugaan yang diterima
itu juga peneliti menarik asumsi berdasarkan informasi yang diperoleh dari
berbagai sumber dengan cara wawancara yang dilakukan dengan informan, dan
dengan optimal.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
Pengelolaan Objek Wisata Situs Tasikardi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang
48
49
Tasikardi.
data yang diambil.Dalam penelitian ini lokasi yang diambil adalah di Kabupaten
Pengelolaan Objek Wisata Situs Tasikardi Oleh Dinas Pemuda Olahraga dan
jelas, yang digunakan supaya tidak menjadi perbedaan penafsiran antara penulis
a. Manajemen
Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
sumber lainnya.
b. Pariwisata
pengembangan
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.Oleh karena itu peneliti
sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap
bahwa instrument dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam penelitian
ini, peneliti sebagai instrument utama yang memiliki kewajiban mencari data
dan informasi dalam penelitian guna mendapatkan data yang akurat dan relevan
bertindak sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat yang telah
ditentukan.
adalah Kepala Dinas,Kabid Destinasi dan Sarana Pariwisata, Kasi Sarana Usaha
Analisa Pasar dan Produk(Key Informan) yang dapat memberi informasi tentang
dan dapat dijadikan sebagai sumber data dan informasi lain yang dibutuhkan
dalam penelitian.
Tabel 3.1
Sumber Informan Penelitian
I1 Instansi Pemerintah
I1.1 1. Kepala Bidang Destinasi dan
Sarana Pariwisata Kabupaten
I1.2
Serang
2. Kepala Dinas Pemuda Olahraga
dan Pariwisata Kabupaten
Serang
I1.3
3. Kasi Obyek Wisata dan
I1.4 Hiburan UmumKabupaten
I1.5
Serang
I2 Masyarakat
I2.1 1. Pengelola objek wisata Situs
Tasikardi.
I2.2 2. Pengunjung. Secondary Informan
I2.3 3. Pedagang di Situs Tasikardi.
I2.4 4. Masyarakat sekitar Situs
Tasikardi
Teknik pengumpulan data adalah cara pengumpulan data serta jenis dan
sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian yang dilakukan.
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan,
yaitu:
1. Observasi
lokasi penelitian, namun tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan dari
dan Pariwisata Kabupaten Serang dalam Mengelola Objek Wisata Situs Tasikardi.
55
menggunakan metode ini.Hal ini ditujukan untuk mendapatkan data yang valid.
Validitas data sangat diperlukan dalam penelitian ini karena keabsahan data yang
didapat apakah sesuai dengan fakta yang ada di lapangan atau tidak..
2. Wawancara
keterangan yang lebih dalam dari sebuah kajian dari sumber yang relevan berupa
pendapat, kesan, pengalaman, pikiran dan lain sebagainya yang berkaitan dengan
3. Studi Dokumentasi
akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode
ini hanya mengambil data yang sudah ada terkait Manajemen pengelolaan ataupun
sumber data lainnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti.Metode ini juga digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia
dalam catatan dokumen.Dalam penelitian sosial, fungsi data yang berasal dari
dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap bagi
sebagai penguat argumentasi dari data-data primer yang didapatkan dari hasil
Tabel 3.2
Pedoman Wawancara
2010:248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain. Dalam menganalisis data penelitian yang diperoleh dari hasil
penelitian di lapangan, maka peneliti menggunakan analisis data model Miles &
Huberman. Model interaktif Miles & Huberman dapat dipahami dengan gambar
dibawah ini:
Data Collection
Data Display
Data Reduction
Conclusion:
Drawing/ Verifying
menurut Miles & Huberman dengan empat tahapan analisis data penelitian, yaitu
Berikut adalah penjelasan mengenai gambar analisis data menurut Miles &
saja, abstraksi dan transformasi data-data kasar dari catatan lapangan. Reduksi
data perlu dilakukan karena ketika peneliti semakin lama di kancah penelitian
akan semakin banyak data atau catatan lapangan yang peneliti kumpulkan.
Tahap dari reduksi adalah memilah dan memilih data yang pokok, fokus pada
b. Penyajian Data (Data Display) berupa uraian singkat, bagan, hubungan kausal
terdapat hubungan kausal atau interaktif antara data dan didukung dengan
Situs Tasikardi Oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang,
peneliti menggunakan teknik analisis data menurut Miles & Huberman. Teknik
analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan empat langkah analisis data,
menganalisis data yang didapat dari hasil penelitian lapangan dan mendapatkan
tertentu yang kemungkinan dapat dilakukan seperti yang dikatakan Denzin dengan
menguji apakah data hasil penelitian yang telah dikumpulkan terdapat perbedaan
atau tidak, sehingga dapat diketahui data tersebut dianggap absah atau
dua teknik triangulasi pendekatan untuk menguji keabsahan data dari hasil
61
kemudian dipilah dan dipilih dan disajikan dalam bentuk tabel matriks.
2014:19-20).
cek data dari berbagai sumber, yaitu wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi.Hal ini dijadikan dasar oleh peneliti, untuk mengetahui apakah data
yang didapatkan terdapat perbedaan atau tidak.Dan jika terdapat perbedaan, maka
data yang diterima berbeda, dan digunakan sebagai catatan penelitian.Selain itu,
62
informan penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh telah sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh informan penelitian,
sehingga data yang didapat merupakan data yang valid dan kredibel (dapat
dipercaya) sesuai dengan yang telah disesuaikan dan disepakati oleh informan
Pengelolaan Objek Wisata Situs Tasikardi Oleh Dinas Pemuda Olahraga dan
Oktober 2016.
63
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian
Waktu Penelitian
Kegiatan 2016 2017
No Okt Nov Des Jan Feb Mar April Mei Juni
1 Pengajuan Judul
Observasi Awal
2
Penyusunan
3 Proposal
4 Seminar Proposal
Revisi dan
5
Bimbingan
Pengumpulan Data,
6 Pengolahan dan
Analisa Data
Sidang Skripsi
7
Revisi Sidang
9
HASIL PENELITIAN
Deskripsi objek penelitian ini akan menjelaskan tentang objek penelitian yang
meliputi lokasi penelitian yang diteliti dan memberikan gambaran umum tentang
Provinsi Banten , terletak diujung Barat bagian Utara Pulau Jawa dan merupakan
pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa
Serang terletak pada koordinat 5°50‟ sampai dengan 6°21‟ Lintang Selatan dan
105°0‟ sampai dengan 106°22‟ Bujur Timur. Jarak terpanjang menurut garis lurus
dari utara keselatan adalah sekitar 60 km dan jarak terpanjang dari Barat ke Timur
dengan :
64
65
terdiri dari sawah tadah hujan seluas 31.079 ha, sawah irigasi seluas 23.066.40
Ha, yang sebagian besar berada di Serang Bagian Utara yang membentang mulai
perumahan seluas 8.680 Ha, dan jasa seluas 3.305,26 Ha sebagian besar
selain sempadan sungai dan pantai, terdapat diwilayah Serang Selatan dan Utara
sehingga diperkirakan telah terjadi penyusutan luas hutan lindung 4361,79 ha dari
dikelola oleh masyarakat. Memberikan hasil pertanian yang beragam seperti buah-
buahan pisang, mangga, rambutan dan durian untuk konsumsi lokal dan memasok
kebutuhan buah kota Jakarta. Serang juga memiliki perkebunan rakyat yang
menghasilkan kelapa, kacang tanah, melinjo kopi, cengkeh, lada, karet, vanili,
Di sektor industri, terdapat dua Zona Industri yaitu Zona Industri Serang
Barat dan Zona Industri Serang Timur . Zona Industri Serang Barat terletak di
Kecamatan Bojonegara, Pulo Ampel dan Kramatwatu dengan luas total 4.000 Ha
Kibin, Kragilan dan Jawilan dengan luas kawasan industri 1.115 Ha.Terdapat
beberapa kawasan industri seperti Nikomas Gemilang, Indah Kiat dan Cikande
“Debus” itu sendiri belum jelas, tapi ada yang berpendapat kata Debus berarti
“Tembus”. Pada permainan Debus memang ada atraksi berusaha menembus tubuh
manusia dengan logam runcing ukuran besar, bahkan dipalu dengan palu
terbatas. Tidak ada lembaga formal yang khusus mendalami dan mendidik pemain
pariwisata dengan potensi yang cukup besar. Hal ini meningat terdapat lokasi
wisata berupa Pantai Anyer dan Kawasan Banten Lama, Rawa Dano, Situs
Tasikardi, Cagar Alam Pulau Dua, Pemandian Air Panas Batukuwung serta Air
Tasikardi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang, Peneliti
Tasikardi. Tasikardi adalah danau buatan dengan luas kira-kira 6,5 Ha yang
Utara dari jalan Serang-Cilegon.Danau ini dibangun oleh Sultan Maulana Yusuf
68
yang semula diperuntukan khusus bagi ibu Sultan Maulana Yusuf untuk
tempat rekreasi bagi keluarga kesultanan.Pada tahun 1706 Sultan Banten menrima
keperluan air minum dan kebutuhan sehari-hari bagi keluarga Sultan di Keraton
yang, yaitu bangunan turap, bangunan kolam dan sisa-sisa fondasi. Bangunan
serambi berukuran 1,45 x 18,10 m; bangunan lorong sebelah barat berukuran 8,25
x 18,10 m dengan lebar fondasi 50 cm; banguna lorong sebelah timur berukuran
struktur organisasi dan tata kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – undang
Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas Undang – undang Nomor
Serang berdasarkan peraturan daerah nomor 821 tahun 2011 tentang pembentukan
1. Seksi kepemudaan
2. Seksi keolahragaan
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
KELOMPOK BIDANG DESTINASI DAN BIDANG PEMASARAN & BIDANG PEMUDA DAN
JABATAN SARANA PARIWISATA KEMITRAAN USAHA OLAHRAGA
FUNGSIONAL JASA PARIWISATA
UPTD
72
PariwisataKabupaten Serang
pelayanan dibidang pariwiasta, pemuda dan olahraga yang meliputi bina destinasi
dan sarana pariwisata, pemasaran dan kemitraan jasa pariwisata, pemuda dan
pariwisata, pemuda dan olahraga berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas
pembantuan.
dan Peraturan Bupati Serang No. 11 tahun 2012 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan
Uraian Tugas pada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupten Serang:
Keuangan Dinas.
Pariwisata.
Usaha Pariwisata.
Pariwisata.
74
4.1.3.3 Visi dan Misi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Serang.
daerah”
rangka menciptakan daerah tujuan wisata yang aman, nyaman, sehat dan
diminati.
Indonesia Nomor 30 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pelestarian, Balai Pelestarian Cagar Budaya yang kemudian disebut BPCB adalah
pelestarian cagar budaya yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
menyelenggarakan:
Tata Kerja
dan Kebudayaan
Deskripsi data merupakan penjelasan mengenai data yang didapat dari hasil
Cox dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009;81) manajemen
wisata Situs Tasikardi. Dalam hal ini pihak-pihak yang terkait adalah Dinas
pengelola dari Karang Taruna di Desa Margasana, dan masyarakat yang ada di
penelitian kualitatif, sehingga data yang peneliti dapatkan lebih banyak berupa
kata-kata dan tindakan yang peneliti peroleh melalui proses wawancara dan
dokumen yang peneliti dapatkan baik dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Pelestarian Cagar Budaya Banten, Pihak pengelola dari Karang Taruna, dan
masyarakat yang ada di sekitar objek wisata Situs Tasikardi. yang merupakan data
mentah yang harus diolah dan dianalisis kembali untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan. Selain itu bentuk data lainnya berupa foto-foto dilapangan dimana
Seperti yang telah dipaparkan dalam bab 3 sebelumnya, bahwa dalam prosesnya
analisa dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik analisis data
pengumpulan data penelitian. Ini merupakan tahap awal yang harus dilakukan
pemilihan, merangkum, memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan
jenis bentuk penyajian data adalah matriks, grafik, jaringan, bagan dan lain
dalam suatu bentuk yang padu. Kemudian penyajian data dapat dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan selanjutnya, yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan
Analisis data kualitatif yang terakhir menurut Miles dan Huberman (2009
:16) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Setelah data bersifat jenuh
79
langsung dengan masalah penelitian guna memperoleh data dan informasi yang
lebih akurat. Hal ini juga telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai
metodologi penelitian.
Informan yang telah ditentukan diawal adalah semua pihak baik aparatur
ini yaitu Kepala Dinas di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Serang,Kepala Bidang Destinasi dan Sarana Pariwisata, Kasi Objek Wisata dan
Hiburan Umum, Kasi Promosi Pariwisata, Kasi Sarana Usaha Pariwisata, Ketua
Pengelolaan Objek Wisata Situs Tasikardi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan
sebagai berikut:
80
Tabel 4.1
Informan Penelitian
deskriptif berbentuk kata dan kalimat dari hasil wawancara dengan para
atau hasil dokumentasi lainnya yang relevan dengan fokus penelitian yang
peneliti lakukan. Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, analisis
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
analisis datanya, yaitu pengumpulan data (Data Collection), reduksi data (Data
(Conclusion Drawing/Verivication).
triangulasi data yaitu proses check and recheck antara sumber data dengan
sumber data lainnya, serta diberi kode-kode pada aspek tertentu berdasarkan
penelitian.
82
Pembahasan dan analisis dalam penelitian ini merupakan data dan fakta
yang peneliti dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan dengan teori yang
pariwisata menurut Cox dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009;81)
Dimana dalam teori ini memberikan tolak ukur atas komponen-komponen penting
Tasikardi dilakukan.
oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang, yang dibantu oleh
Karang Taruna Desa Margasana dan juga berkoordinasi dengan Balai Pelestarian
Cagar Budaya Banten dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Banten.
dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009;81)yang dilakukan, mulai dari
hasil penelitian ini akan dibahas sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang
pariwisata menurut Cox dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta.
83
Situs Tasikardi ini terdapat hal-hal yang akan dibahas yaitu mengenai proses
pembangunan dan pengembangan Situs Tasikardi, target yang ingin dicapai dalam
perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan
pembangunan manusia.
menambahkan bahwa:
“Kalo itu kan kita bekerja sama dengan BPCB, makannya dalam
pembangunan pun kita akan melibatkan mereka sebagai team
teknis, artinya pembangunan itu tidak merusak arkeologi dan
yang lainnya. Supaya mereka tetap terjaga, tetap lestari,
makannya dalam pembanguna Tasikardi tidak semudah seperti
membangun situ terate, kalau Tasikardi kan benda cagar budaya,
makannya kita betul-betul agak mempunyai pekerjaan khusus lah
disitu”(Sumber: wawancara dengan bapak Uu Faturachman
selaku Kabid Destinasi dan Sarana Pariwisata, hari senin 10
April 2017 pada pukul 14.08 WIB diruangan Pak Kabid Dinas
Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang)
85
objek wisata Situs Tasikardi melibatkan BPCB Banten, karena objek wisata Situs
dilakukan secara khusus agar tidak merusak salah satu peninggalan sejarah
tersebut. Hal ini diperkuat dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Ibu
Mastufah selaku Kasi Objek Wisata dan Hiburan Umum, Beliau mengatakan :
“Ya itu jangan sampai merusak yang sudah ada, kita juga
koordinasikan dengan BPCB apabila akan dilakukan
pembangunan . kita adakan rapat”(Smber: Wawancara dengan Ibu
Mastufah selaku Kasi Objek Wisata dan Hiburan Umum, hari
rabu 03 Mei 2017 pukul 11.15 WIB di Ruangan Staff Destinasi
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang)
Dari pernyataan yang diungkapakan oleh I1.3 di atas serupa dengan apa
”Ya kita libatkan peran Balai Cagar Budaya Banten apabila akan
ada pembangunan yang dilakukan.” (Sumber: Wawancara dengan
Bapak Tahyudin selaku Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kabupaten Serang hari Rabu 19 April pukul 10.45 WIB
di Ruangan Kepala Dinas)
Peran BPCB dalam pembangunan Situs Tasikardi ini yaitu Penelitian,
Pemugaran dan Pelestarian, Pada awal Situs Tasikardi ini akan dijadikan tempat
Objek Wisata dilakukan proses penelitian untuk awal pembangunan guna untuk
mengetahui material apa saja yang akan digunakan dalam proses pembangunan
agar tidak merusak keaslian dari sejarah Tasikardi. Berikut adalah Foto Situs
(Foto Situs Tasikardi tahun 1930. (Foto Situs Tasikardi tahun 2017. Sumber:
Sumber: BPCB Banten) Peneliti)
Gambar 4.1
Berikut ini adalah foto Situs Tasikardi pada tahun 1930 pada saat belum di
kelola dan belum dijadikan tempat pariwisata dan foto Situs Tasikardi tahun 2017
setelah dikelola dan dijadikan objek wisata. Setelah Situs Tasikardi sudah
dijadikan Tempat Objek Wisata, pada saat ini peran BPCB dalam pembangunan
material pembangunan yang akan dipakai, pembangunan yang saat ini sedang
Cagar Budaya dalam bentukpemagaran sekeliling Tasikardi. Dalam hal ini Dinas
Banten tentang tata letak pagar apakah pembangunan pagar ini menutupi benda
purbakala yang tertimbun atau tidak, setelah dilakukan penelitian dan dinyatakan
aman, maka barulah mulai pemagaran dilakukan. Hal ini di kemukakan oleh
bapak Soni Prasetia Wibawa selaku Ketua Unit Dokumentasi dan Publikasi di
BPCB Banten:
87
rakyat, bahwa untuk melestarikan cagar budaya, Negara bertanggung jawab dalam
Dalam hal ini sesuai dengan apa yang sudah dipaparkan diatas sesuai
dengan apa yang dikemukakan oleh Bapak Uu, Bapak Soni Prasetia Wibawa dan
Bapak Juliadi Bahwa dalam pengelolaan objek wisata Situs Tasikardi ini dikelola
yang dilakukan agar benda Cagar Budaya Situs Tasikardi dapat dilindungi,
Serang yang berkoordinasi dengan BPCB Banten, Situs Tasikardi ini juga dikelola
oleh masyarakat sekitar yang ditunjuk oleh Dinas Pemuda Olahraga dan
Kabupaten Serang, hal ini dikemukakan oleh Bapak Uu Faturacham Selaku Kabid
Hal ini juga senada dengan yang diucapkan oleh Bapak Tahyudin selaku Kepala
Taruna agar objek wisata Situs Tasikardi lebih aman terjaga dari kerusakan-
pariwisata.
Pengelola objek wisata Situs Tasikardi ini ada 10 orang dari masyarakat
Desa Margasana sendiri yang dipilih berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas
Kabupaten Serang.
Dalam pengelolaan yang melibatkan masyarakat ini tentu saja tidak bisa
pelatihan, diklat, study banding. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak
mengatakan :
Hal ini sama seperti yang dikatakan oleh Ibu Mastufah selaku Kasi Objek
“Kalo pembinaan banget secara khusus gak ada, Cuma kita kalo
untuk umum ya untuk seluruhnya pelaku wisata kita sering
adakan sosialisasi sering diadakan bimtek tentang Darwis (Sadar
Wisata) diundang gentian dijadikan peserta.Kalau secara langsung
ngebina dateng langsung sih jarang, ada juga kesini kalau ngasih
setoran.Kalo pembinaan secara umum nggak ada, kegiatan yang
arahnya ke pembinaan selalu ada.”(Sumber: wawancara dengan
bapak Uu Faturachman selaku Kabid Destinasi dan Sarana
Pariwisata, hari senin 10 April 2017 pada pukul 14.12 WIB
diruangan Pak Kabid Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Kabupaten Serang)
91
selaku Kabid Destinasi dan sarana Pariwisata dan Ibu Mastufah selaku Kasi Objek
Wisata dan Hibran umum di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
pelatihan seperti sosialisasi dan diklat-diklat serta Study Banding, dari Dinas
tahun dianggarkan untuk pelatihan terhadap pelaku wisata, dan untuk fasilitas pun
ada 1 unit Bus Pariwisata yang disediakan oleh Dinas Pemuda Olahaga dan
Tasikardi, karena dari sejarah Situs Tasikardi saja mereka tidak tahu jelasnya
seperti apa dan pengelola merasa masih awam walaupun sudah diberikan
pelatihan, hal itu sesuai dengan yang dikatakan Bapak Muis sebagai pengelola
“Belum ada apa-apa neng disini mah, belum ada pembimbing yang
sungguh-sungguh, kita disini masih pada awam-awam
banget”(Sumber: Wawancara dengan Bapak Muis Pada hari sabtu
29 April 2017 pukul 10.30 WIB di Pinggir danau Situs Tasikardi)
Dari hasil wawancara dengan Bapak Muis selaku pengelola objek wisata
dilakukan, pengelola objek wisata Situs Tasikardi mash merasa awam dalm
. Berikut adalah foto fasilitas Bus yang disediakan oleh Dinas Pemuda
Dalam pelatihan ini peneliti pun mewawancarai Bapak Muis selaku Ketua
Karang Taruna dimana Bapak Muis ini yang mengetuai pengelola oleh
10 orang pengelola dari masyarakat lokal ini yang ditunjuk oleh Dinas
Tasikardi ini dibagi dalam bebrapa tugas yaitu diantaranya ada yang menjaga
yaitu dari infrastruktur dan aksesbilitas dalam menuju tempat pariwisata tentu saja
akses jalan menuju kesana harus mudah ditempuh, baik dengan adanya jalan yang
93
tidak rusak, petunjuk arah jalan yang jelas sehingga mudah untuk menuju kesana.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Pak Uu Faturachman, beliau
mengatakan:
pengelolaan objek wisata Situs Tasikardi itu banyak pihak yaitu diantaranya
yang terkait diantaranya kaitan tentang jalan yang rusak yaitu tugas PU, dan
bagaimana danaunya agar bersih itu tugas LH, serta untuk pedagang dan
permodalan itu tugas Disperindagkop. Hal ini sama dengan yang diungkapkan
Tasikardi itu jalannya masih banyak yang berlubang, petunjuk arah yang belum
tersedia dan juga pengelolaan pedagang di Situs Tasikardi bukan dikelola oleh
oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang untuk mengelola
Situs Tasikardi.
yang banyak dikunjungi wisatawan dan menjadi tempat objek wisata yang mudah
dan menarik untuk dikunjungi harus melibatkan beberapa instansi yang sesuai
dicapai.
ekonomi masyarakat sekitar. Dan target lainnya yang ingin dicapai oleh Dinas
Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang yaitu karena Situs Tasikardi
merupakan objek wisata yang dilalui oleh pengunjung dari Banten Lama, dan juga
Situs Tasikardi ini merupakan salah satu dari 26 Titik peninggalan sejarah yang
termasuk Banten Lama, dan Banten Lama merupakan 7 tempat wisata unggulan di
Provinsi Banten, maka target yang ingin dicapai yaitu minimal 10% sampai 15%
dari pengunjung Banten Lama itu mampir ke Situs Tasikardi. Hal ini sesuai
15% pengunjung mampir ke Situs Tasikardi, dan apabila data pengunjung Banten
Lama pada tahun 2012 mencapai 12 juta pengunjung, maka 10% nya saja sudah
adalah data pengunjung Situs Tasikardi tahun 2013 dimulai dari bulan April
Tabel 4.2
Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2013
sampai tahun 2016 pengunjung Situs Tasikardi mengalami peningkatan, dari tabel
pengunjungnya yaitu bulan Juli, menurut hasil wawancara dengan Pengelola Situs
Tasikardi, hal tersebut terjadi karena pada bulan Juli adalah libur sekolah, jadi
Olahraga dan Kabupaten Serang, selalu melebihi target yang sudah ditetapkan
oleh Dewan, dan berikut ini adalah data realisasi pendapatan asli daerah
Kabupaten Serang Tahun 2013-2016 retribusi yang diperoleh dari tempat rekreasi
Tabel 4.3
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa pendapatan dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, dengan tarif tiket dari tahun 2013 sampai 2016 yang
tidak ada kenaikan yaitu menurut keputusan Bupati Serang nomor 556/995/Pe
berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2011 tentang jasa usaha tarif retribusi tempat
rekreasi dan olahraga tiket masuk tarif retribusi yaitu tarif perorangan untuk
99
dewasa Rp. 2.500 (Dua ribu lima ratus rupiah) dan untuk anak-anak yaitu Rp.
1.500 (Seribu lima ratus rupiah) sedangkan untuk kendaraan roda empat Rp.
20.000 (Dua puluh ribu rupiah) dan untuk kendaraan roda dua Rp 10.000
(Sepuluh ribu rupiah). Data retribusi tersebut hanya dari parkir Situs Tasikardi
apabila di kaitkan dengan gaji dari para karyawan yang terdiri dari 10 orang dari
desa Margasana ini maka pengeluaran yang dikeluarkan untuk menggaji karyawan
lebih besar daripada pendapatan retribusi yang dihasilkan oleh Situs Tasikardi.
Maka dalam hal ini berarti setiap bulannya pendapatan dari Situs Tasikardi
megalami kerugian.
Destinasi dan Sarana Pariwisata Kabupaten Serang atas perintah dari Kepala
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata kabupaten Serang, dengan alasan Kepala
jabatan ini sejak lama dan diharpkan mampu memberikan perubahan lebih baik
dalam pengelolaannya.
Selain itu dari proses dikelolanya objek wisata Situs Tasikardi ada
lakukan sejauh ini dampak-dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar yaitu
sekitar terutama bagi 10 orang pengelola Situs Tasikardi dan juga untuk
100
masyarakat sekitar, hal ini seperti hasil wawancara dengan bapak Muis selaku
Ketua Karang Taruna yang mengelola Situs Tasikardi, beliau mengatakan bahwa :
kurang meresponse dengan adanya objek wisata Situs Tasikardi, karena waktu itu
Situs Tasikardi masih dkelola pihak ke 3 dan dalam pengelolaannya pun tidak
Pemerintah Daerah dan dikelola oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
sekitar jadi antusias, bahkan ada sebagian masyarakat yang mengadakan wahana
permainan tambahan berupa kereta-keretaan dan juga mandi bola untuk anak-
anak, wahana permainan tersebut disediakan oleh masyarakat sendiri. Hal ini
sesuai dengan yang dikatakan Bapak Rouf selaku masyarakat desa Margasana.
Beliau mengatakan
Dan juga dampak bagi pedagang di Situs Tasikardi adanya lahan untk
mencari rezeki dan bisa untuk tambahan uang jajan sekolah anak, hal tersebut
sesuai dengan yang dikatakan ibu Jenab selaku pedagang minuman dingin di Situs
”Ya kalo bagi saya sih Alhamdulillah bisa buat cari makan sedikit-
sedikit , bisa buat anak sekolah, kalo yang lain yang nggak
berjualan disini mah gak tau yah, iya Alhamdulillah sih saya mah
pengennya terus dimajuin biar tambah rame, biar banyak yang tau.”
(Sumber: Wawancara denga Ibu Jenab salah satu pedagang
minuman dingin di Situs tasikardi hari minggu 23 April 2017 pukul
13.25)
Dari pernyataan yang dipaparkan oleh Ibu Jenab selaku penjual minuman
dingin di objek wisata Situs Taskardi, beliau bersyukur dengan adanya Objek
Wisata Situs Tasikardi karena bisa menjadi ladang mencari rezeki dan bisa untuk
Sumber daya di objek wisata Situs Tasikardi, yaitu akan di jelaskan berdasarkan
hasil wawancara terhadap informan yang peneliti pilih mengenai upaya pelestarian
yang dilakukan oleh instansi yang berkaitan dalam melestarikan Situs Tasikardi,
Bentuk pengawasan dan sanksi apa yang diberikan terhadap orang yang hendak
sehinga preservasi bisa diartikan adalah melestarikan suatu objek, baik dengan
adalah agar suatu benda bersejarah bisa tetap bernilai dan bisa dimanfaatkan.
Dalam hal ini Situs Tasikardi adalah benda Cagar Budaya dimana Situs Tasikardi
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang, dalam hal ini pemerintah daerah
melibatkan BPCB Banten sebagai Badan yang bertugas dalam melestarikan Cagar
Budaya Situs Tasikardi yang merupakan salah satu benda Cagar Budayadi daerah
Banten,
proses penelitian, pemugaran dan pelestarian. Hal ini sesuai dengan hasil
wawancara dengan Bapak Soni Prasetia Wibawa selaku Ketua Unit Publikasi dan
Hal ini senada dengan yang dikatakan Bapak Juliadi selaku pengkaji Cagar
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Soni Prasetia Wibawa
dan Bapak Juliadi bahwa Preservasi yang pernah dilakukan di Situs Tasikardi
Pemugaran ini dilakukan harus menjaga keaslian dari Situs Tasikardi tersebut,
caranya yaitu apabila ada yang harus diganti maka proses pengantiannya harus
termasuk Objek Wisata Situs Tasikardi yaitu faktor alam dan faktor manusia,
faktor alam yaitu berupa pelapukan, dan faktor manusia berupa goresan benda
tajam, corat coret, buang sampah sembarangan, oleh karena itu perlu dilakukan
Hal ini jua diungkapkan oleh Bapak Soni Prasetia Wibawa, beliau mengatakan
bahwa :
Bapak Soni Prasetia Wibawa menjelaskan bahwa saat ini Dinas Pemuda
Gambar 4.2
106
Situs Tasikardi agar bermanfaat bagi masyarakat. Dan apabila ada yang hendak
undang nomer 11 tahun 2010 Cagar Budaya ada pasal yang mengatur tentang
sanksi yang diberikan apabila ada yang sengaja merusak benda Cagar Budaya, hal
ini sesuai dengan yang dikatakan bapak Soni Prasetia Wibawa, beliau mengatakan
bahwa:
Dari hasil wawancara dengan informan I1.6 bahwa pasal yang mengatur
nomer 11 tahun 2010 pasal 105 sampai pasal 110.bunyi pasal 105 yaitu :
Pasal 105: Setiap orang yang dengan sengaja merusak Cagar Budaya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 66 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat
1 (satu) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan/atau denda paling sedikit
dan buang sampah sembarangan. Hal ini sama dengan yang dikatakan oleh bapak
Hal ini juga senada dengan yang dikatakan Bapak Tahyudin selaku Kepala
bahwa :
bahwa sejau ini upaya yang dilakukan dalambentuk pelindungan terhadap sanksi-
sanksi yang diberikan kepada yang merusak benda Cagar Budaya Tasikardi
sebatas teguran-teguran yang dilakukan karena masih diangap ringan dan masih
bisa dimafkan
mampu membuat masyarakat merasa diperhatikan sehingga tidak ada yang berani
sosialisasi, dan pelatihan-pelatihan sadar wisata, hal ini sesuai dengan yang
Hal ini juga senada dengan apa yang dikatakan Bapak tahyudin, beliau
mengatakan bahwa :
proses pelestarian.
109
belum tertib dalam memasuki objek wisata Situs Tasikardi masih terjadi,
Tasikardi
Dalam objek wisata, peran atraksi pariwisata harusnya menjadi salah satu
hal penting yang harus ditampilkan, karena peran atraksi mampu mengundang
para pengunjung untuk datang, dan lebih banyak pendapatan yang masuk, selain
itu apabila diadakan kegiatan atraksi mampu melatih daya kreative masyarakat,
atraksi tersebut bisa berupa pentas seni, dengan begitu akan mengenalkan budaya
seni daerah dan juga ciri khas daerah akan terlestarikan, namun kenyataan
terbalik, di Situs Tasikardi ini belum ada atraksi apapun yang tersedia, sehingga
daya tarik di Tasikardi ini pun rendah. Atraksi wisata di Situs Tasikardi ini masih
dalam proses rencana. Hal ini di jelaskan oleh Ibu Marisca Teressia Selaku Kasi
acara Fun Weekend at Tasikardi yang dilaksanakan satu minggu sekali yang di
peruntukan kepada anak-anak sekolah, itu pun masih semoga, apabila disetujui
maka kegiatan itu akan dilaksanakan. Hal ini juga senada dengan apa yang
dikatakan oleh Ibu Ade Fauziah selaku Kasi Sarana Pariwisata, beliau mengatakan
bahwa :
digunakan untuk acara pentas seni, acara-acara pertunjukan untuk menghibur para
Kemudian hasil wawancara dengan bapak Muis selaku ketua Karang Taruna dan
”Belum ada apa-apa neng disini mah, belum ada pembimbing yang
sungguh-sungguh, kita disini masih pada awam-awam
banget.”(Sumber: Wawancara dengan Bapak Muis Pada hari sabtu
29 April 2017 pukul 10.40 WIB di Pinggir danau Situs Tasikardi)
Tasikardi ini belum ada atraksi apa-apa, menurut beliau tidak ada yang
Dalam pengelolaan objek wisata Situs Tasikardi ini, selain adanya atraksi
agar dapat menarik pengunjung, hal lainnya yang harus dilakukan adalah
dalam hal ini di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang yang
mempunyai tugas fungsi dan pokok dalam promosi pariwisata adalah Kasi
promosi dengan berbagai cara baik di Media Sosial, Cetak, Media Elektronik dan
menarik pengunjung lebih banyak, namun dari hasil wawancara peneliti dengan
salah satu pengunjung asal kebangsaan Prancis yang bernama Mr. Yohan beliau
mengatakan bahwa :
”Saya lewat dan melihat tempat ini kemudian mampir dengan anak
istri saya” (Sumber: Wawancara dengan Mr. Yohan selaku
pengunjung Situs Tasikardi hari minggu 23 April 2017 pukul 10.39
WIB)
Tasikardi karena lewat dan kemudian mampir, bukan hasil dari Promosi dari
Media. Hal ini juga senada dengan apa yang dikatakan Bapak Muis selaku
”Ya pada setaunya sendiri aja sih neng, pernah ada Bimtek biar
promosiin melalui medsos, Simparta itu, Cuma ya selesai itu udah
aja gak ada kelanjutan lagi” (Sumber: Wawancara dengan Bapak
Muis Pada hari sabtu 29 April 2017 pukul 10.35 WIB di Pinggir
danau Situs Tasikardi)
112
Bimtek tentang proses Promosi namun tidak ada kelanjutan yang jelas. Dan hal ini
peneliti mencari tahu lebih jelas nya seperti apa proses promosi yang dilakukan
oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, peneliti mewawancarai Ibu Marisca
“Biasanya sih kita suruh anak-anak seperti Kang Nong untuk ikut
promosiin, dengan cara repost dan ngepost-ngepost di medsos, itu
lumayan jadi banyak yang datang. Itu bentuk promosi yang paling
murah dan mudah. Selain itu kita juga promosi melalui koran, radio
dan lain-lain. Dan setiap tahun biasanya ada pameran ke luar kota
kita ikut promosikan, dan setiap bulan mengirimkan pentas seni ke
Taman Mini, ke acara-acara diluar kota dan kita promosikan
disana. Selain itu ada pawai-pawai sebagai bentuk
promosi”(Wawncara dengan Ibu Marisca Teressia selaku Kasi
Promosi Pariwisata hari senin 10 April 2017 pukul 14.14 WIB)
Dari hasil wawancara dengan ibu Marisca Teressia diatas bisa dilihat
bahwa dari beliau proses promosi yang dilakukan yaitu melalui Kang Nong untuk
ngepost di media sosial, selain itu melakukan promosi melalui media lainnya yaitu
Koran, radio dan juga dengan dilakukannya pameran ke luar kota dan setiap bulan
pelayanan kepada wisatawan terbagi menjadi dua, pertama pelayanan fisik dan
kedua pelayanan non fisik.Pelayanan non fisik salah satunya adalah dengan
bersikap ramah tamah, senyum dan sapa dari pengelola, pedagang dan segala
pihak yang berhubungan dengan pelayanan terhadap orang yang datang ke tempat
wisata.Dan pelayanan fisik yaitu dengan ditata kerapihan dan kebersihan yang
selain itu dengan merawat wahana Di objek wisata Situs Tasikardi agar
Tasikardi untuk saat ini belum maksimal, hal ini sesuai dengan hasil wawancara
dengan salah satu pengunjung yang bernama Mr. Yohan, beliau mengatakan:
Menurut penjelasan Mr. Yohan tersebut, bahwa menurut beliau tata kelola
orang pedagang aksesoris dan sisanya pedagang makanan dan minuman, yang
bertanggung jawab untuk mengelola pedagang ini adalah pengelola karang taruna
114
belum ada area yang memadai dan juga belum ada bimbingan yang langsung dari
beliau lagi, bahwa wahana perahu karet yang tersedia di Situs Tasikardi perlu
ditambahkan, dari hasil penelitian, perahu yang tersedia untuk menyebrangi atau
memutari pulau kecil yang ada di Situs Tasikardi hanya terdapat satu buah perahu
karet, yang hanya bisa dinaiki oleh maksimal 5 orang, 2 orang diantaranya
orang, lama waktu yang ditempuh dalam memutari pulau kecil ditengah Situs
Pernyataan yang menunjukan kurang puas atas pelayanan yang diberikan juga
diungkapkan menurut salah satu pengunjung yang lainnya, yaitu Ibu Dian yang
”Kurang puas sih kalo buat saya sendiri, pengelola disini tidak
menguasai sejarah tentang Situs ini, saya menanyakan sejarah di
sini kepada penjaga perahunya, mereka tidak bisa menjelaskan,
padahal saya ingin tahu sejarah tempat ini” (Sumber: Wawancara
dengan Ibu Dian selaku pengunjung Situs Tasikardi. hari minggu
23 April 2017 pukul 10.00 WIB)
Menurut penjelasan Ibu Dian diatas, bahwa pelayanan yang diberikan oleh
menguasai sejarah tentang Situs tersebut, seharusnya Dinas Pemuda Olahraga dan
kepada para pengelola tentang sejarah lengkap Situs Tasikardi. Menurut Bapak
datang kesana dan memerintahkan agar pengelola membaca buku tentang sejarah
“Sedikit sih yang tau, itu juga gak lengkap.Makannya dari Dinas
Kepurbakalaan (BPCB) sering nyuruh kita kesana buat
mempelajari buku-buku yang ada disana. Tapi kita belum sempat
kesana” (Sumber: wawancara dengan Bapak Muis selaku pengelola
Situs Tasikardi, hari sabtu 29 April 2017 jam 10.35
Dari pernyataan bapak Muis tersebut bahwa ada perintah dari BPCB
khusus kepada petugas pengelola dan bekerja sama dengan BPCB dalam
datang lagi ke tempat wisata Objek Wisata Situs Tasikardi. Mr. Yohan
mengatakan:
Hasil wawancara dengan I2.5 beliau menjelaskan dari segi udara dan
suasana alam Situs Tasikardi yang sejuk dan danaunya yang tenang, memberikan
yang ada di Situs Tasikardi tidak tertata dengan rapi. Mengenai penataan
pedagang ini yang ditugaskan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Kabupaten Serang yaitu pengelola dari Karang Taruna, dari Dinas sudah
disediakan tempat untuk berdagang agar tidak mengganggu pengunjung, hal ini
Dari apa yang diungkapkan oleh I1.2 ini bahwa untuk pedagang sudah
disediakan area tertentu khusus untuk pedagang, yang disediakan agar tertib dan
warung tetap maupun area memanjang di bagian belakang yang jauh dari pintu
Mahdum Bahar salah satu pengelola objek wisata Situs Tasikardi, beliau
mengatakan bahwa:
Dari hasil wawancara dengan I2.2 ini beliau menjelaskan dari Dinas
untuk berdagang di bagian belakang pojok Situs Tasikardi, namun para pedagang
tidak mau berjualan disana karena sepi dan pengunjung jarang ke belakang,
Selain pelayanan dan kenyamanan yang sudah dijelskan diatas, hal lain
yang membuat pengunjung ingin datang lagi ke tempat objek wisata adalah sarana
dan prasarana yang tersedia, di Situs Tasikardi ini sarana dan prasarana yang ada
sudah mulai rusak, mulai dari wahana permainan bebek-bebekan dan ayunan yang
sudah rusak dan tidak diperbaiki, atap mushola yang sudah hampir ambruk, saung
yang hampir roboh, lapangan parkir yang kurang memadai. Hal ini bisa dilihat
Foto saung yang sudah tidak bisa Foto bebek-bebekan yang rusak
ditempati karena hampir roboh dan belum diperbaiki
Gambar 4.3
Dari foto tersebut dapat kita lihat bahwa banyak sarana dan prasarana yang
rusak dan kurang terawat, hal tersebut perlu adanya perbaikan dan penambahan
ditambahkan. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Bapak Muis selaku pihak
”Paling dari kita sih ingin adanya tambahan sarana seperti sarana
permainan ditambahin biar lebih rame dan menarik pengunjung,
soalnya dengan biaya masuk terhitung mahal kalo menurut saya,
itu sih keluhan pengunjung juga pada ingin ditambahin sarana
permainan nya. Ini juga Alhamdulillah kebantu sama permainan
yang disediain sama masyarakat sini, masyarakat disini juga sangat
mendukung untuk meramaikan Situs Tasikardi ini.”(Sumber:
wawancara dengan Bapak Muis selaku pengelola Situs Tasikardi,
hari sabtu 29 April 2017 jam 10.39)
Dari yang diungkapkan pengunjung dan pengelola objek wisata situs
bapak Muis hal tersebut menjadi keluhan pengunjung, sebab harga tiket dinilai
mahal apabila tidak ada wahana yang memadai, pak Muis mengungkapkan adanya
motor, balon besar tempat mandi bola, hal tersebut bisa dilihat dari foto dibawah
ini:
Foto kereta-keretaan yang disediakan Foto wahana tambahn yang berasal dari
oleh masyarakat sekitar masyarakat sekitar
120
Situs Tasikardi agar situs Tasikardi lebih banyak pengunjung, partisipasi dari
Mengenai lapangan parkir yang ada di Situs Tasikardi memang belum ada,
dan sementara ini tempat parkir yang digunakan adalah halaman Tasikardi, hal
tersebut menurut ibu Mastufah masih bisa tertampung apabila hari-hari biasa, hal
“Sementara gunakan yang ada dulu aja, karena saya rasa masih
ketampung.karena hari-hari biasa kan masih sepi, paling pas tahun
baru itu yang tidak tertampung.” (Sumber; wawancara dengan ibu
Mastufah selaku kasi Obyek wisata dan hiburan umum hari Rabu 3
Meil 2017 pukul 13.45 WIB)
Dari hasil wawancara dengan ibu Mastufah diatas bahwa menurut beliau,
lapangan parkir sementara menggunakan yang sudah ada, kalau sehari-hari masih
sepi, paling pas tahun baru yang tidak tertampung, namun dari hasil penelitian,
lapangan parkir di hari minggu terlihat sesak, seharusnya Dinas Pemuda Olahraga
wisata harus adanya dukungan penuh dari pemerintah, masyarakat dan pihak
lainnya yang bersangkutan, agar proses yang dijalani bisa berjalan dengan lancar.
objek wisata dan mendukung kebijakan serta membantu dalam proses berjalannya
dukungan yang diberikan oleh masyarakat dalam pengelolaan objek wisata Situs
berikut:
diatas.Bentuk dukungan lainnya adalah selain dari Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kabupaten Serang ada juga peran dari Dinas Pariwisata Provinsi,
berikut adalah yang dipaparkan oleh Bapak Chairul Anwar selaku Staff Pelaksana
Dari apa yang dikatakan oleh informan I1,8 ini bahwa dalam pembangunan
objek wisata ada beberapa pihak yang terkait berkaitan dengan tugasnya masing-
tempat wisata, jalan menuju objek wisata Situs Tasikardi ini memang tidak bagus,
pembangunan jalan itu harus ada intensitas yang mendukung, tidak bisa begitu
saja diadakan pembangunan, tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, saat ini jalan
124
yang dilalui di Tasikardi menurut Bapak Chairil belum banyak dilalui oleh orang
yang melewati jalan Kabupaten-Kota, namun dalam aspek untuk menuju tempat
pariwisata bisa saja dibangun, namun harus melihat seberapa banyak intensitas
dibutuhkan oleh tempat objek wisata, namun dalam hal ini bentuk dukungan
pemerintah daerah, dan dalam hal ini pemerintah daerah yang mengelola objek
wisata situs tasikardi adalah Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
sediakan sekitar 2 Milyar, yaitu terdapat dari APBN Provinsi Banten dan juga
kejanggalan, peran masyarakat sendiri sangat penting dalam hal ini, dengan
125
Tasikardi tentu saja harus ada kebijakan-kebijakan guna untuk acuan dalam
beliau mengatakan:
kebijakan yang dibuat oleh daerah. Bapak Rifal Firmansyah selaku Staff di
kebijakan Bupati dan walikota. Dari hasill penelitian yang dilakukan dan dari
retribusi jasa usaha, dan Keputusan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan
dan petugas tiket masuk objek wisata situs situ tasikardi desa margasana
Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang , namun dalam hal ini
wawancara dengan Bapak Rifal selaku Staff di Bagian Industri Pariwisata Dinas
Pariwisata Provinsi dalam pengelolaan objek wisata Situs Tasikardi itu tidak ada
dikatakan oleh ibu Mastufah selaku Kasi Sarana dan Hiburan Umum, beliau
mengatakan:
Tasikardi ini masih milik Pemerintah Provinsi, Status kepemilikan ini sudah
sementara dikelola oleh Kabupaten Karena letak administratif Situs Tasikardi ini
4.4 Pembahasan
Pembahasan merupakan isi dari analisis data dan fakta yang peneliti
dapatkan di lapangan dan disesuaikan dengan teori yang peneliti gunakan dalam
Situs Tasikardi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang,
dalam I Gde Pitana dan I ketut Surya Diarta (2009:81)yaitu Pembangunan dan
Tasikardi ini masih dimiliki oleh Provinsi Banten berdasarkan Surat Keputusan
Kebudayaan.
perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan
pembangunan manusia.
Ripparda yang dimaksud oleh disini yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Serang
BPCB Banten juga bekerja sama dengan masyarakat sekitar Situs Tasikardi,
dengan baik dan memberikan pelajaran kepada masyarakat agar sadar wisata.
Namun dalam pelaksanaannya hal ini belum dilakukan dengan serius, dari hasil
wawancara dengan Bapak Muis bahwa dalm pembimbingan belum ada yang
sungguh-sungguh, dan pengelola objek wisata Situs Tasikardi dari karang Taruna
Pengelola objek wisata Situs Tasikardi ini ada 10 orang dari masyarakat
Desa Margasana sendiri yang dipilih berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas
Kabupaten Serang. Masyarakat ini diberi upah Rp. 600.000 per bulan dari hasil
dirasa bukan milik sendiri, dan dalam pembangunan dan pengembangan kendala
lainnya yaitu mengenai anggaran yang tidak mencukupi, karena anggaran yang
didapat Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata digunakan untuk 79 objek wisata
2016 yaitu sebesar 2 Milyar, yang digunakan untuk pembangunan pagar dan
pengadaan wahana becak mini.Pembangunan yang sedang dilakukan saat ini yaitu
pemagaran.
sehinga preservasi bisa diartikan adalah melestarikan suatu objek, baik dengan
adalah agar suatu benda bersejarah bisa tetap bernilai dan bisa dimanfaatkan.
Dalam hal ini Situs Tasikardi adalah benda Cagar Budaya dimana Situs Tasikardi
Budaya Situs Tasikardi yang merupakan salah satu benda Cagar Budaya di daerah
Tasikardi sehingga terawat dan terlindungi, dan juga bisa dimanfaatkan untuk
kesejahteraan rakyat.
2010 pasal 105 tentang hukuman dan denda bagi yang hendak melakukan
kerusakan terhadap benda Cagar Budaya, pasal tersebut berbunyi: Pasal 105:
Setiap orang yang dengan sengaja merusak Cagar Budaya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 66 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)
tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan/atau denda paling sedikit
cagar budaya Situs Tasikardi harus dijaga bersama-sama dan apabila ada yang
masyarakat, maka hal yang harus dilakukan yaitu upaya peningkatan kualitas
SDM dan SDA. Upaya peningkatan SDM dalam pengelolaan objek wisata Situs
dan study banding. Sedangkan untuk SDA nya yaitu dilakukan penghijauan,
Dalam objek wisata, peran atraksi pariwisata harusnya menjadi salah satu
hal penting yang harus dilaksanakan, karena peran atraksi mampu mengundang
para pengunjung untuk datang, dan lebih banyak pendapatan yang masuk, selain
itu apabila diadakan kegiatan atraksi mampu melatih daya kreatif masyarakat,
atraksi tersebut bisa berupa pentas seni, dengan begitu akan mengenalkan budaya
seni daerah dan juga ciri khas daerah akan terlestarikan, namun kenyataan
terbalik, di Situs Tasikardi ini belum ada atraksi apapun yang tersedia, sehingga
daya tarik di Tasikardi ini pun rendah. Atraksi wisata di Situs Tasikardi ini masih
Tasikardi yang dilaksanakan satu minggu sekali yang di peruntukan kepada anak-
anak sekolah.
Dalam pengelolaan objek wisata Situs Tasikardi ini, selain adanya atraksi
agar dapat menarik pengunjung, hal lainnya yang harus dilakukan adalah
dalam hal ini di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang yang
mempunyai tugas fungsi dan pokok dalam promosi pariwisata adalah Kasi
promosi dengan berbagai cara baik di Media Sosial, Cetak, Media Elektronik dan
menarik pengunjung lebih banyak, kendala dari promosi ini dari hasil penelitian
dan wawancara bahwa daya tarik dari objek wisata Situs Tasikardi dari sarana
prasarana dan tata kelola yang masih belum rapi masih dinilai belum menarik,
pelayanan yang dilakukan terdiri dari pelayanan fisik dan non fisik, Pelayanan
fisik yang dilakukanyaitu dengan ditata kerapihan dan kebersihan yang harus
dijaga dengan baik agar memberikan kenyamanan terhadap pengunjung, selain itu
dengan merawat wahana di objek wisata Situs Tasikardi agar pengunjung merasa
aman dan nyaman. Pelayanan non fisik yang dilakukan yaitu dengan bersikap
ramah tamah, senyum dan sapa dari pengelola, pedagang dan segala pihak yang
Pelayanan yang diberikan pengelola Tasikardi untuk saat ini belum maksimal, hal
ini dari hasil penelitian dan wawancara bahwa pengetahuan terhadap pengelola
Situs Tasikardi tidak menguasai tentang sejarah Taskardi sehingga pada saat
tata kelola Situs Tasikardi masih belum rapi, pedagang masih belum tertata
dengan baik dan sarana permainan banyak yang rusak dan tidak diperbaiki.
membayar sewa kepada pengelola sejumlah Rp. 150.000 per 30 hari, dan sisa
pedagang lainnya merupakan pedagang kecil yang berjualan hanya hari sabtu dan
minggu, barang yang dijual berupa aksesoris, sandal, topi, dan sisanya maknan
baik, karena masih belum tertata, tempat yang disediakan belum layak untuk
digunakan karena masih berbentuk tanah kosong yang belum dikelola. Pedagang
yang ada pun masih berjalan dengan sendirinya, tidak dikelola sama sekali oleh
Selain itu dalam pengelolaan Situs Tasikardi belum ada keamanan team
SAR dan P3K apabila terjadi sesuatu yang tidak di inginkan belum ada
penanganan khusus .
dalam bentuk kebijakan yang dikeluarkan untuk mengelola objek wisata Situs
agar setiap tahun pendapatan yang didapatkan meningkat, selain itu dukungan dari
dibuat oleh pemerintah Kabupaten secara penuh sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh objek wisata Situs Tasikardi, Dinas Pariwisata Provinsi juga
yang rusak . Selain itu ada dukungan dari masyarakat, dukungan tersebut berupa
kepariwisataan, Peraturan Daerah nomer 2 tahun 2016 tentang retribusi jasa usaha,
dan Keputusan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang
Tentang Penunjukan petugas keamanan kebersihan dan petugas tiket masuk objek
Prinsip-prinsip
pengelolaan Indikator Hasil dan Temuan penelitian
pariwisata
6. Proses 1. Proses pembangunan dan
pembangunan dan pengembangan yang dilakukan di
pengembangan Situs Tasikardi yaitu: dalam
7. Pembinaan pembangunan sejauh ini sedang
pariwisata bagi dibangun dari aspek keamanan dan
masyarakat lokal perlindungan keamanan yang
8. Target yang ingin berbentuk pemagaran objek wisata
dicapai Situs Tasikardi, dan dalam
9. Pihak-pihak yang pengembangan dilakukan
terlibat dalam pengelolaan yang dilakukan oleh
pembangunan dan masyarakat setempat agar bisa
pengembangan dimanfaatkan untuk menambahkan
10. Dampak PAD dan kesejahteraan rakyat, dan
pembangunan dan bentuk pengembangan lainnya
pengembangan yaitu promosi.
pariwisata bagi 2. Pembinaan pariwisata bagi
Pembangunan dan masyarakat sekitar masyarakat lokal dilakukan
Pengembangan pelatihan-pelatihan yang berbentuk
pariwisata :
sosialisasi-sosialisasi dan diklat
yang diadakan setiap tahunnya
3. Target yang ingin dicapai dari
pengelolaan objek wisata Situs
Tasikardi yaitu setiap pengunjung
yang datang ke Banten Lama,
minimal 10% sampai 15% nya
mampir ke Tasikardi, Situs
Tasikardi ini menjadi tempat yang
nyaman untuk dikunjungi dan
menjadi tempat yang menonjolkan
sejarah keislaman di Banten, target
lainnya yaitu pendapatan
meningkat dan wahana permainan
ditambahkan lebih banyak lagi.
4. Pihak-pihak yang terlibat dalam
pengelolaan objek wisata Situs
138
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
optimal. Hal ini karena masih banyak kekurangan yang menghambat dalam
dengan teori yang dikemukakan oleh Cox dalam I Gde Pitana dan I Ktut Surya
142
143
sendiri masih belum bisa menjaga objek wisata Situs Tasikardi hal ini
Situs Tasikardi ini belum ada atraksi apapun yang ditampilkan, sehingga di
4. Pelayanan kepada wisatawan dalam pelayanan fisik dan non fisik dinilai
tidak optimal, karena di Situs Tasikardi ini tata kelola yang ada masih
belum tertata dengan rapi, selain itu sarana dan prasarana pun belum
memadai, masih banyak sarana dan prasarana yang rusak dan tidak
diperbaiki.
5.2 Saran
rekomendasi yaitu:
pengunjung
pengunjung.
146
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Fuad, Anis & Kandung Sapto Nugroho. 2014. Panduan Praktis Penelitian
Rosdakarya
Pitana. I Gde dan Diarta. I ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. ANDI
Yogyakarta
Bumi Aksara
Terry. G.R dan Rue. Leslie. W., 2009. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi
Aksara
Dokumen:
Sumber Lainnya
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-wisata
http://biropemerintahan.bantenprov.go.id
http://biropemerintahan.bantenprov.go.id
Dwi Mayang Sari. 2014. Skripsi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fisip.
Mansyur
LAMPIRAN
150
151
152
153
154
155
156
157
CATATAN LAPANGAN
Ruangan Kepala
Wawancara
Dinas Pemuda
SK Bapak Tahyudin selaku
19 April Olahraga dan
09.00 WIB Penunjukan Kepala Dinas di Dispapora
2017 Pariwisata
petugas Kabupaten Serang
Kabupaten
Tasikardi
Serang
Ruangan Kabid
Destinasi Dinas
Ibu Mastufah selaku Kasi
Pemuda
Obyek wisata dan hiburan
3 Mei 2017 13.45 WIB Olahraga dan Wawancara
umum di Dispapora
Pariwisata
Kabupaten Serang
Kabupaten
Serang
Ruangan Kabid
Destinasi Dinas
Ibu Ade Fauziah selaku Kasi
Pemuda
Sarana Usaha Pariwisata di
3 Mei 2017 14.30 WIB Olahraga dan Wawancara
Dispapora Kabupaten Serang
Pariwisata
Kabupaten
Serang
Ruang bagian
Bapak Rifal Firmansyah
pengembangan
selaku Staff di bagian
2 Mei 2017 10.00 WIB industri Wawancara
pengembangan industri
pariwisata
pariwisata Provinsi Banten
Provinsi Banten
Di Dinas Bapak Chairul Anwar selaku
16 Mei
11.25 WIB Pariwisata Wawancara Staff Pelaksana Perencanaan
2017
Provinsi Banten Evaluasi Pelaporan
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
Member Check
Transkrip Wawancara
Usia/Umur : 52 Tahun
Ari Suciati : Pak bagaimana sih alur ceritanya kenapa Situs Tasikardi bisa
dikelola oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Serang, yang saya dengar sebelumya dikelola oleh pihak ke tiga ?
Bapak Uu : Ya kan awalnya tasikardi itu dikelola oleh pihak ke tiga, itu dari
tahun 1995 sampai 2013 oleh PT. Geopilar, pemilik perusahaannya
yaitu H. Syuhada, cuma kontribusi terhadap Pemda itu jauh banget,
minimal banget, jadi sangat merugikan sekali untuk Pemda. Oleh
karena itu maka berkaitan dengan revitalisasi pembangunan Situs
Tasikardi maka kita usulkan berdasarkan kajian analisa staff
kebetulan pada saat itu saya yang menjadi Kasi nya dan bu Mimin
menjadi Kabidnya, mengusulkan untuk pengalihan kembali dari
pengelolaan pihak ke tiga di alih oleh Pemda, ada pengumuman
surat yang ditanda tangani oleh Bupati Serang, itu dikembalikan
kembali kepada Pemda, maka dalam hal itu yang namanya Dinas
Pariwisata menjadi Leading Sector maka dari itu dikelola oleh
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Serang, sejak
2013 kami ditargetkan oleh Dewan itu dalam satu tahun tersebut
harus mencapai Rp. 25.000.000, kebetulan kami mecapai Rp.
30.000.000 an lebih, kemudian di 2014 kita ditargetkan lagi masih
seperti hal yang sama, kemudian kita melebihi target lagi, di 2015
173
Ari Suciati : Tidakmencoba manyuruh orang yang bisa buat benerin Pak?
174
Bapak Uu : Uangnya dari mana..pengelolaan yang sekarang aja kan itu sangat
rendah sekali dananya coba uang Rp. 600.000 per bulan bayangin
aja.. bukan upah itu buat honor bukan gaji, itu mah cuma buat
ngerokok aja Rp. 600.000 sebulan kan, ada 10 orang kan,
perempuan dua orang dan laki-laki 8 orang.
Ari Suciati : Itu ada pelatihan khusus tidak pak untuk Karang Taruna?
Bapak Uu : Ada sih kita Bimtek, tapi tidak khusus, artinya tetep diadakan
sosialisasi sadar pariwisata kita coba rekrut, dilatih tentang sadar
wisata, cuman kan belum maksimal.
Ari Suciati : Tadi kan kata Bapak di bina, bentuk pembinannya itu seperti apa
Pak?
Bapak Uu : Iya pembinaannya kita tidak hanya Bimtek tapi juga kita coba
untuk mengajak mereka melihat study banding itu pernah juga.
Ari Suciati : Itu waktunya berapa tahun sekali atau berapa bulan sekali Pak?
Bapak Uu : Kalo bimtek kita minimal setahun dua kali, sesuai dengan
anggaran
Ari Suciati : Bimtek yang dilakukan itu prosesnya seperti apa pak?
Ari Suciati : Kalau untuk pedagang sendiri atau masyarakat sekitar ada gak
pak pembinaan supaya bisa bikin pernak pernik utnuk oleh-oleh
atau apa?
Ari Suciati :Kalau Proses pembangunan dan pengembangan seperti apa yang
akan dilakukan terhadap objek wisata situs Tasikardi Pak?
Ari Suciati : Nah strateginya untuk mewujudkan target tersebut seperti apa?
Bapak Uu : Ya pada intinya saya seperti itu, kerena kenapa, karena kita
melibatkan masyarakat atau PKBM ( Program Kepariwisataan
Berbasis Masyarakat), makannya kita libatkanKarang Taruna itu.
Pada dasarnya pariwisata adalah salah satu program yangdapat
mengentaskan jarak antara kemiskinan dan kesenjangan ekonomi,
untuk percepatan pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja,
itu pariwsata.Hanya bagaimana seharusnya dibuat program untuk
benar-benar menyentuh masyarakat.
Ari Suciati : Pak bagaimana upaya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga
untuk melestarikan Situs Tasikadi agar kelestariannya terjaga
secara utuh?
177
Bapak Uu : Kalo itu kan… kita bekerja sama dengan BPCB, makanya dalam
pembangunan pun kita akan melibatkan mereka sebagai team
teknis, artinya pembangunan itu tidak merusak arkeologi dan yang
lainnya. Supaya mereka tetap terjaga, tetap lestari, makannya
dalam pembanguna tasikardi tidak semudah seperti membangun
situ terate, kalau Tasikardi kan benda cagar budaya, makannya kita
betul-betul agak mempunyai pekerjaan khusus lah disitu, saya sih
pengen banget bikin kolam renang disitu, tapi kan nanti rusak
disana.
Ari Suciati : Pak bentuk pengawasan dan sanksi apa yan diberikan kepada
pihak-pihak apabila melakukan atau merusak kelestarian
Tasikardi?
Ari Suciati : Upaya apa yang dilakukan oleh dinas agar meningkatkan sumber
daya (SDM dan SDA)?
Ari Suciati : Atraksi apa saja yang ada di situs tasikardi pak?
Ari Suciati : Apa saja ciri khas budaya lokal dari objek wisata situs Tasikardi?
178
Bapak Uu : Apa ya..yang jelas tidak jauh dari rudat, yalil, marhaban itu kan
salah satu budaya di kita. Cuma belum pernah dijadikan festival
kecualipanjang mulud yah.
Ari Suciati : Bentuk dukungan dari pemerintah dan masyarakat seperti apa
pak?
Bapak Uu : Ya harusnya provinsi itu satu team lah dengan kita, Cuma yang
saya rasakan berbeda dengan jawa barat dulu, dulu Banten itu
merupakan bagian dari Jawa Barat, jauh Jawa Barat itu tapi dalam
hubungan kerja dekat, Provinsi banten dekat tapi dalam hubungan
kerja jauh.
Member Check
Transkrip Wawancara
Usia/Umur : 56 Tahun
Kabupaten Serang
Ari Suciati : Pak bagaimana proses pembinaan pariwisata yang dilakukan oleh
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang untuk
membina masyarakat dan pedagang dalam pengelolaan objek
wisata Situs Tasikardi?
Pak Tahyudin : Jadi pedagang kan sudah punya lokasinya khusus, jangan sampai
mengganggu kepada lokasi-lokasi tempat pengunjung, jadi kita
siapkan areanya, kalo masyarakat disitu kan kebetulan sekarang
kerjasama dengan kita dalam pengelolaan di Situs Tasikardi
tersebut, yang mengelola parkir, kebersihan dll juga orang situ.
Kita kerjasama dengan warga Desa Margasana disitu, dengan
Karang Taruna. Maksudnya selain memberdayakan warga sana,
kita juga ingin memberikan bimbingan kepada Karang Taruna agar
menerapkan sadar wisata. Agar harus bersih, harus rapi, harus
tertata. Kalau ngomong pariwisata itu kan harus cantik, agar yang
datang pun ingin datang lagi kesitu, harus sesuai dengan sapta
pesona. Agar yang datang pun benar-benar menikmati.
Ari Suciati : Pak tapi pedagang di Situs Tasikardi yang saya lihat masih belum
tertib untuk saat ini
Ari Suciati : Pak kalau dari Dinas sendiri, bentuk pemberdayaan kepada
masyarakat yang mengelola tasikardi itu seperti apa?
181
Ari Suciati : Pak kalau proses pembangunan dan pengembangan seperti apa
yang akan dilakukan di Situs Tasikardi?
Ari Suciati : Pak disana kan belum ada tempat parkir, masih menggunakan
halaman yang ada yang tidak terlalu besar itu?
Pak Tahyudin : Saya sih inginnya ada pembebasan lahan untuk parkir, diluar sih
saya inginnya. Tapi itu kan program ya, dilaksanakannya kapan
saya belum tahu.
Ari Suciati : Pak kalau target yang ingin dicapai dalam pengelolan Situs
Taskardi itu seperti apa?
Pak Tahyudin : Targetnya itu menjadi satu tempat kunjungan objek wisata yang
nyaman untuk dikunjungi. Dan ingin lebih menonjolkan tempat
pariwisata sejarah islam, sesuai dengan sejarah tempat itu ada.
Ingin lebih rapi lebih bersih
Ari Suciati : Kalau pihak-pihak yang terkait dalam pengelolan Situs Tasikardi
selain Dinas Pemuda Olahaga dan Pariwisata apa aja pak?
Pak Tahyudin : Ada masyarakat, ada Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten.
banyak, terkait jalan ada PU, untuk penunjuk jalan ada Dishub,
kami hanya mengelola objeknya saja.
182
183
Member Check
Transkrip Wawancara
Usia/Umur : 38 Tahun
Ari Suciati :Pak siapa yang membina masyarakat lokal disini dan untuk
agar tertib?
Pak Muis : Iya sementara ini mah masih berjalan sendiri, masih berjalan apa
gak mau disana, soalnya disana kan pojok, jarang ada pengunjung
yang kesana, jadi pedagang pada jualan disini aja deket pintu
masuk, karena yang rame cuma disini. Kecuali kalau lebaran baru
pedagang mau gak mau harus jualan di area yang sudah ditetapkan.
Ari Suciati : Kalo target yang ingin dicapai dari pengelolaan Situs Tasikardi
ini apa Pak?
184
Pak Muis : Paling dari kita sih ingin adanya tambahan sarana seperti sarana
permainan ditambahin biar lebih rame dan menarik pengunjung,
soalnya dengan biaya masuk terhitung mahal kalo menurut saya,
itu sih keluhan pengunjung juga pada ingin ditambahin sarana
permainan nya. Ini juga Alhamdulillah kebantu sama permainan
yang disediain sama masyarakat sini, masyarakat disini juga sangat
mendukung untuk meramaikan Situs Tasikardi ini. Kalau target
pengunjung Alhamdulillah setiap tahunnya meningkat.
Pak Muis : Iya ada, sering diadakan sosialisasi-sosialisasi oleh Dinas, kita
diundang, pernah juga diadakan diklat dan Study Banding ke Jogja.
Ari Suciati : Ada biaya gak pak untuk masyarakat yang ikut meramaikan
Tasikardi ini dengan menambahkan wahana permainan tambahan.
Pak Muis : Iya ada, alakadarnya aja seikhlasnya, belum ditarikin biaya
dengan tertib, makannya untuk kedepan ingin ditertibkan, lagi
mikir tempatnya dimana yang bisa, baru wacana aja sih, gak tau
kapan mulai ditertibkannya.
Ari Suciat : Sejauh ini ada rencana pembangunan untuk Tasikardi gak pak?
Pak Muis : Ngga tau itu mah urusan Dinas, kita mah paling disini menjaga
asset yang sudah ada dan mengelola seperti yang diperintahkan
Dinas kepada kita.
Ari Suciati : Dampak adanya Tasikardi ini untuk masyarakat sini apa pak?
Ari Suciati : Selain Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang
ada gak pak dari Dinas lain yang mengontrol kesini?
Ari Suciati : Pak tapi dari Karang Taruna pada tahu ngga tentang sejarah
Tasikardi
185
Pak Muis : Sedikit sih yang tau, itu juga gak lengkap. Makannya dari Dinas
Kepurbakalaan (BPCB) sering nyuruh kita kesana buat
mempelajari buku-buku yang ada disana.
Ari Suciati : Ada atraksi wisata gak pak di Situs Tasikardi ini?
Pak Muis : Belum ada apa-apa neng disini mah, belum ada pembimbing yang
sungguh-sungguh, kita disini masih pada awam-awam banget.
Ari Suciati : Kalo dari Karang Taruna sendiri ada gak pak strategi promosi
agar orang-orang lebih banyak tau tentang Situs Tasikardi ?
Pak Muis : Apaya..ya pada setaunya sendiri aja sih neng, pernah ada Bimtek
biar promosiin melalui medsos, Simparta itu, Cuma ya selesai itu
udah aja gak ada kelanjutan lagi.
Member Check
Usia/Umur : 45 Tahun
Ari Suciati : Sejauh mana sih pak peran BPCB dalam pengelolaan situs
Tasikardi?
cerita, jadi dulu itu airnya tidak setinggi ini, jadi dulu tuh
erosi dari air tersebut, jadi itu salah satu kegiatan yang
Pak?
Pak Soni :Oke, jadi namanya Cagar Budaya itu ada aturan yang
Pak?
Pak Soni : Tasikardi pernah kita ada kendala dengan pak Syuhada itu
Kabupaten Serang.
pagar.
Ari Suciati : Perda apa pak yang digunakan untuk mengelola Situs
Tasikadi?
Pak Soni : Ini pertanyaan yang menarik, karena ketika ada Undang-
Sanksi itu sudah berat dari pasal 105 sampai pasal 110
pelanggar.
Member Check
Transkrip Wawancara
Usia/Umur : 43 Tahun
Ari Suciati : Peran BPCB dalam pengelolaan objek wisata Tasikardi seperti
apa?
Bapak Juliadi : Kalo rusak boleh, tapi harus menggunakan bahan yang sama
.bahkan dikembangkan pun boleh, itu ada dalam undang-undang.
Pengembangan ini dilaksanakan dengan 3 poin, yang pertama
dengan penelitian untuk mencari data sejarah dan seterusnya, ada
namanya penelitian terapan yaitu penelitian tentang penerapan
pengembangannya seperti apa, selanjutnya dilakukan repitalisasi,
hal itu dilakukakan supaya kedepan bisa dimanfaatkan kembali,
danau itu misalnya lebih bagus, ada juga namanya adaptasi,
misalnya kita punya data yang bisa di jadikan contoh, bisa
dibangun yaitu bisa juga dijadikan adaptasi. Tapi untuk saat ini
belum ada data untuk itu.Itu berlaku untuk semua pihak yang
terkait, harus melestarikan dengan prinsip-prinsip
pelestarian.Kemudian cagar budaya apabila bisa dikembangkan
dan dimanfaatkan maka dilakukan pengembangan dan
pemanfaatan.
Ari Suciati : Kalo koordinasi dengan dinas pariwisata itu seperti apa pak?
Bapak Juliadi : Kalo koordinasi dengan pariwisata sih udah sering, misalnya mau
membangun apa, kita mengarahkan tidak boleh dengan bahan aspal
tetapi harus menggunakan paping block agar sewaktu-waktu bisa
mudah diangkat, jadi ada prinsip-prinsip itu yang harus diterapkan.
Kalo ada kegiatan-kegitana, pihak dinas pariwisata kabupaten
selalu berkoordinasi dengan BPCB. Biasanya sih yang paling
sering itu konsultasi tentang sarana dan prasarana. Pihak dari
pemda biasanya mengirimkan surat apabila akan dilakukan
kegiatan. Ya seperti itu.
195
196
Member Check
Transkrip Wawancara
Usia/Umur : 36 Tahun
Ari Suciati : Kalau tadi yang bapak bilang mempromosikan itu bentuk
promosinya seperti apa pak?
Pak Anwar : Mempromosikan itu bisa melalui dari media elektronik ada radio,
ada tv, ada media sosial, nah itu kita promosikan disitu. Yang
dipromosikannya merupakn potensi yang dimiliki oleh pariwisata
Provinsi Banten, nah salah satunya Tasikardi itu merupakan salah
satu destinasi yang berada di Provinsi Banten, tapi berhubung
destinasi Pariwisata di Provinsi Banten itu banyak jadi mungkin,
bisa jadi tidak setiap kita menampilkan potensi Pariwisata baik di
media ruang atau media elektronik, itu tidak harus setiap waktu
promosi Tasikardi ada disitu, tapi di gilir dengan yang lain, apalagi
ditahun ini kita sedang mempromosikan 7 wonders, memang
Tasikardi masuk dalam kawasan itu tapi, kan kalo banten lama itu
terbagi dua wilayah administratif yah, kalo di Banten Lama itu di
Kota Serang, kalo Tasikardi itu di Kabupaten Serang, tapi bagi
Provinsi itu merupakan satu kawasan, karena apabila ingin
mengunjungi Banten Lam dia pun bisa dengan menggunakan akses
melewati Tasikardi, ataupun sebaliknya, dia mamasuki dari Kota
Serang menuju Banten Lama dan kemudian Pulang melewati
Tasikardi, kalau ditanya apakah Tasikardi masuk kedalam 7
Wonders? Situs Tasikardi merupakan salah satu di Kota Serang di
Banen Lama masuk kedalam 7 Wonders, kalo 7 Wonders itu rutin
kita promosikan, karena itu salah satu bagian Promosi Event
Pariwisata Provinsi. Kita tidak mempromosikan khusus Situs
Tasikardi, tapi mempromosikan Banten lama yang didalmnya
terdapat Tasikardi.
Ari Suciati : Kalau dukungan terhadap pembangunan seperti apa pak yang
diberikan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat?
198
Ari Suciati : Pak kalau cara untuk meningkatkan kualitas SDM dan SDA
seperti apa?
Pak Anwar : Yang pertama itu kan kita melakukan pelatihan untuk SDM, dari
kompetensinya, dari komunikasinya, kalo keterkaitan tentang SDA
nya itu secara umum memang tidak berada di kewenangan kita,
karena itu yang mengelola Lingkungan Hidup, jadi yang
menentukan pengelolaan, perlindungannya itu kepada Lingkungan
Hidup, yang melakukan itu, tapi Dinas Pariwisata itu juga
mempunyai peran, apa punya perannya? Minimal ada objek
pariwisata yang kawasan hutan lindung itu tidak boleh buang
sampah sembarangan nah dengan itu Dinas Pariwisata melakukan
pembuatan papan pengumuman dan menyediakan tempat sampah
dan mengajak masyarakat disana untuk saling mengingatkan ke
wisatawan agar tidak membuang sampah sembarangan, kita juga
bisa menambahkan misalnya ada penanaman tanaman kembali dari
apa yang sudah kita tebang itu harus kita tanam kembali.
200
201
Member Check
Transkrip Wawancara
Usia/Umur : 28 Tahun
Ari Suciati : Peran Dinas Pariwisata Provinsi dalam Pengelolaan objek wisata
Situs Tasikardi apa Pak?
Pak Rifal : Kalo dalam pengelolaan, ada kan beberapa objek wisata yang
dikelolanya oleh Kabupaten/Kota, kalo Provinsi biasanya
mendukung, karena sudah diserahkan untuk dikelola oleh
Kabupaten/Kota, dikelola untuk menambah Pendapaan Asli Daerah
masing-masing Daerah, selain mendukung, biasanya Dinas
Pariwisata Provinsi juga memberikan pelatihan-pelatihan untuk
pelaku industri pariwisata. Melatih pelaku wisata agar sadar wisata
dan juga masyarakat agar bisa berperan aktif. Apalagi ini kan
bagian pengembangan industri Pariwisata, jadi kita adakan
pelatihan seperti kerajinan pembuatan oleh-oleh atau kenang-
kenangan, dalam hal pariwisata kan harus ada hal-hal seprti itu.
Ari Suciati : Nah di Tasikardi sendiri udah ada belum sih pak pelatihan seperti
itu?
Pak Rifal : Kalo sepengetahuan saya kebanyakannya sih disana kalau yang
jualan souvenir itu belum ada, kebanyakannya sih disana pedagang
minuman dan makanan aja. Kadang kita terbentur sama kebijakan
daerah juga sih, karena yang mempunyai kewenangan terbesar itu
mereka. Kalau kita memberikan himbauan memberkan pelatihan
itu sudah, tapikan balik lagi ke daeahnya masing-masing mereka
mau mengembangkannya atau tidak.
Ari Suciati : Tapikan mungkin ada koordinasi dan ada masukan dari provinsi
untuk daerah pak?
Pak Rifal : Nah sebenarnya sih setiap kegiatan pasti kita koordinasikan,
waktu kemarin ada pelatihan di Le Dian, nah balik lagi kepada
202
Ari Suciati : Kalau untuk rencana pengelolaan gitu ada nggak peran dari Dinas
Pariwisata Provinsi?
Pak Rifal : Kalo rencana pengeloaan sendiri sih kita sudah serahkan kepada
daerah Kabupaten/Kotanya masing-masing, karena kan itu untuk
pendapatan daerahnya masing-masing juga. Kalo kita hanya
melakukan koordinasi, memfasilitasi, dan melakukan pelatihan-
pelatihan.
Pak Rifal : Nah kalo pelatihan-pelatihan itu biasanya sebelum berganti tahun
itu sudah dianggarkan, ada yang berjenjang setiap tahun ada, dan
kadang kita adakan sesuai dengan kebutuhan. Karena kita
membawahi 8 Kabupaten/Kota maka kita mengundang ke 8
Kabupaten/Kota tersebut, tergantung mereka mau mengikutinya
atau tidak.
Pak Rifal : Pastinya setiap Dinas mengacu kepada undang-undang yah yang
paling tertinggi, tapi untuk pemeritahan daerahnya ada Kebijakan
Bupati dan Walikota. Jadi setiap daerah mempunyai kebijakannya
masing-masing.
Ari Suciati : Kalo untuk meningkatkan kualitas SDM dan SDA seperti apa
pak?
203
204
Member Check
Transkrip Wawancara
Usia/Umur : 54 Tahun
Ari Suciati : Rencana pembangunan Tasikardi ke depan itu mau seperti apa
bu?
Ibu Ade : Kedepan itu rencananya mau dibangun taman bermain dulu gitu
ya, pagar juga
Ibu Ade : Pingin ditambahin sih cuma kan kita gak punya lahan, adanya
Cuma segitu doang, kepengennya sih beli tanah lagi, Cuma kan
nggak semudah itu
Ari Suciati : Atraksi yang ada disana itu apa aja bu?
Ibu Ade : Belum ada, rencananya tuh kita setiap minggu mau ngadain
panggung hiburan gitu , baru rencana ya belum terlaksana.
Ari Suciati : Kalo buat tulisan yang didepan itu gimana bu?
Ibu Ade : Gerbang rencana kedepannya itu mau dibuat tulisan Objek Wisata
Situs Tasikardi ya dari fiberglas yang nyala yang ada lampu-
lampunya, jadi nanti bisa buat foto.
Ari Suciati : Kalo target yang ingin dicapai dalam pengelolaan objek wisata
Situs Tasikardi seperti apa?
Member Check
Transkrip Wawancara
Narasumber : Mastufah
Usia/Umur : 56 Tahun
Ibu Mastufah : Kita baru megang kan beberapa tahun kemarin aja, Ketika kita
mengelola Tasikardi, pedagang sudah ada, terus pegawai juga
sudah ada, Cuma sekarang di SK kan pegawai disana, sekedar
honor ada lah dari kita, karena mereka yang ngejagain. Kalau
pedagang dari tadinya juga sudah ada.Kalo pembinaan banget
secara khusus gak ada, Cuma kita kalo untuk umum ya untuk
seluruhnya pelaku wisata kita sering adakan sosialisasi sering
diadakan bimtek tentang Darwis (Sadar Wisata) diundang gentian
dijadikan peserta.Kalau secara langsung ngebina dateng langsung
sih jarang, ada juga kesini kalau ngasih setoran.Kalo pembinaan
secara umum nggak ada, kegiatanyang arahnya ke pembinaan
selalu ada.
Ibu Mastufah : Di peraturan sih harusnya setiap hari ya 1x24 jam paling lama
setor, tapi karena kalau hari biasa kan sepi neng, yang disetorin
apa. Jadi kita minta kebijakan untuk dijadikan seminggu sekali,
kalau seminggu sekali kan harapannya hari sabtu dan minggu, kalo
hari biasa kan pada kosong, jadi seminggu sekali kita setornya.
Ibu Mastufah : Paling kecil dibawah Rp. 1.000.000, kalau terbesar minggu
kemarin aja itu Rp. 1.600.000 ya sekitar segitu.
Ari Suciati : Proses pembangunan dan pengembangan seperti apa yang akan
dilakukan terhadap objek wisata Situs Tasikardi?
207
Ibu Mastufah : Yang kemaren, kalo yang akan datang tanyakan ke Ibu Ade,
karena Ibu Ade yang pegang. Yang kemarin sementara masih
proses pengamanan, pembangunan pagar.
Ari Suciati : Target yang ingin dicapai dari pengelolaan ojek wisata Situs
Tasikardi bu?
Ibu Mastufah : Target pengunjng sebanyak mungkin, kalo target uang ada dari
pusat pemerintah Daerah, 65 jt rasanya tahun ini.
Ibu Mastufah : Sementara ini kan baru proses pengamanan saja yaitu pembuatan
pagar, statusnya belum jelas sih Tasikardi ini jadi kita juga tidak
bisa berbuat banyak. Jadi Tasikardi ini belum milik Kabupaten,
masih dipegang provinsi, inimah waktu itu Pak Bupati
memerintahkan untuk dikelola sementara daripada kan ketika tidak
dikelola kotor, terus dijadikan tempat anak muda untuk pacaran,
jadi tokoh-tokoh masyarkat ngirim suratnya ke kita, nah dengan
dasar itu lah Pak Bupati mengambil kebijakan agar Situs Taskardi
dikelola Oleh Kabupaten. Sambil nunggu status. Sudah tujuh kali
mengirim surat ke Gubernur, satu pun belum dijawab. Kemarin
katanya nanti nunggu Gubernur definitiv aja gitu.
Ari Suciati : Bu Situs Tasikardi kan benda Cagar Budaya ya, agar
kelestariannya tetap terjaga itu gimana bu?
Ibu Mastufah : Ya itu jangan sampai merusak yang sudah ada, kita juga
koordinasikan dengan BPCB apabila akan dilakukan pembangunan
.kita adakan rapat.
Ari Suciati : Bu kalo upaya dari Dinas untuk meningkatkan SDM dan SDA?
Ibu Mastufah : SDM nya ya itu kalo misalkan ada pelatihan yang menyangkut
pariwisata mereka diundang dijadikan peserta, ada pelatihan-
pelatihan.
Ari Suciati : Kalo atraksi wisata yang ada disana apa bu?
208
209
Member Check
Transkrip Wawancara
Usia/Umur : 36 Tahun
Ari Suciati : Bu gimana sih bentuk promosi yang dilakukan terhadap Situs
Tasikardi?
Ibu Marisca : Biasanya sih kita suruh anak-anak seperti Kang Nong untuk ikut
promosiin, dengan cara repost dan ngepost-ngepost di medsos, itu
lumayan jadi banyak yang datang. Itu bentuk promosi yang paling
murah dan mudah. Selain itu kita juga promosi melalui koran,
radio dan lain-lain. Dan setiap tahun biasanya ada pameran ke luar
kota kita ikut promosikan, dan setiap bulan mengirimkan pentas
seni ke Taman Mini, ke acara-acara diluar kota dan kita
promosikan disana. Selain itu ada pawai-pawai sebagai bentuk
promosi
Ari Suciati : Bu yang gerbang depan kayaknya gak terlalu keliatan ya tulisan
Tasikardinya?
Ibu Marisca : Iya itu rencananya kita ingin bikin seperti yang di Banyuwangi
ada tulisan blok besar-besar gitu biar keliatan.
Ari Suciati : Atraksi wisata yang ada di Situs Tasikardi apa saja bu?
Ibu Marisca : Nah ini baru rencana kita akan mengadakan namanya fun
weekend at Tasikardi, nah itu setiap minggu itu kita mau bikin
kayak gantian
210
211
Member Check
Transkrip Wawancara
Usia/Umur : 24 Tahun
Ari Suciati : Siapa sih a yang membina masyarakat dan pedagang disini?
Mahdum : Pedagang disini kalau mau dagang, izinnya ke kak Muis. Untuk
izin dan lain-lain itu pokoknya ke kak Muis
Ari Suciati : Kalo target pengelolaan yang ingin dicapai dari pengelolaan Situs
Tasikardi ini apa a?
Mahdum : Sebenernya pengen lebih rapi sih, karena sekarang masih acak-
acakan yah. Masih banyak pedagang yang belum tertib, becak
masih belum banyak, yang diutamakan sekarang pemagaran dulu
masih belum selesai.
Ari Suciati : Aa sendiri dan pengelola yang lainnya pada tau gak sih tentang
sejarah Tasikardi ini?
Mahdum : Sejarahnya sih panjang, saya tidak tahu betul. Saya rasa anak-
anak yang lain juga pada nggak tau. Ini kan sejarahnya panjang
banget ya dari mulai pemandian puteri, tempat istirahat puteri, juga
penyaluran air sampai ke keraton surosowan.
Ari Suciati : Dari Dinas sendiri ada gak sih upaya agar pengelola disini pada
tau tentang sejarah Situs Tasikardi?
212
Mahdum : Ada, tapi semuanya itu ke kak Muis, nggak semuanya diajak
langsung, paling perwakilan aja ke kak Muis.
Ari Suciati : A tadinya kan setahu saya disini ada tempat jalan untuk
penyandang cacat ya kok sekarang nggak ada?
Mahdum : Pada gak ada teh pada dicopotin, kan waktu itu gak ada yang jaga
malam. Kalau sekarang sih udah ada yang jaga.
Ari Suciati : Kalau boleh tau berapa a upahnya jadi karyawan disini?
Ari Suciati : Dampak adanya Tasikardi buat masyarakat disini tuh apa a?
Mahdum : Ada lowongan kerja, kan yang 10 orang yang mengelola disini
orang sini juga, lowongan kerja pedagang, kan yang dagang juga
kebanyakan orang sini.
Transkrip Wawancara
Usia/Umur : 27 Tahun
Ibu Jenab : Iya bayar seikhlasnya untuk kebersihan aja, sengasihnya kita.
Ibu Jenab : Sebenernya sih kata Pemda mah nggak boleh, Cuma karena ya
masih bisa istilahya diajak berkompromi lah ya jadi boleh.
Ibu Jenab : Di bawah sana neng di deket saung-saung, kan harusnya kalau
kita gak boleh jualan dijalan-jalan kayak gini ya harusnya dibikin
tempat kayak begitu, pingin cari makan sama-sama.
Ari Suciati : Oh jadi nggak boleh jualan dijalan kayak gini tapi belumdisediain
ya bu tempatnya sama Pemda.
Ibu Jenab : Iya belum neng, sementara disini aja dulu gitu.
Ari Suciati : Modalnya ada yang mengelola apa dari sendiri bu?
Ibu Jenab : Saya masih tetangga kampung sini, masih desa Margasana
Ari Suciati : Dampak adanya Situs Tasikardi untuk masyarakat disini apa bu?
Ibu Jenab : Ya kalo bagi saya sih Alhamdulillah bisa buat cari makan sedikit-
sedikit , bisa buat anak sekolah, kalo yang lain yang nggak
214
berjualan disini mah gak tau yah, iya Alhamdulillah sih saya mah
pengennya terus dimajuin biar tambah rame, biar banyak yang tau
Ari Suciati : Saran bu untuk pengelolanya biar lebih baik lagi gimana?
Ibu Jenab : Ya pengennya pedagang sih pengen Objek Wisata Situs Tasikardi
lebih rame dan lebih maju
Ibu Jenab : Ngga sih paling hari libur, hari mnggu, kadang tanggal merah
seperti libur-libur sekolah gitu.
Ibu Jenab : Pengennya orang kecil mah dimajuin biar bisa buat usaha, biar
bisa nyekolahin anak
TRANSKRIP DATA
artinya ketika situs itu sudah ada Undang-undangnya berarti sudah ada
pagar, jadi memang koordinasi itu ada dengan BPCB, jadi artinya ada
Kita adakan Bimtek (Bimbingan Teknis), tapi tidak khusus, artinya tetep
diadakan sosialisasi sadar pariwisata kita coba rekrut, dilatih tentang
I1.1
sadar wisata, cuman kan belum maksimal. Ada juga kita coba untuk
mengajak mereka melihat study banding itu pernah juga.
Kalo pembinaan banget secara khusus gak ada, Cuma kita kalo untuk
umum ya untuk seluruhnya pelaku wisata kita sering adakan sosialisasi
sering diadakan bimtek tentang Darwis (Sadar Wisata) diundang
I1.3 gentian dijadikan peserta. Kalau secara langsung ngebina dateng
langsung sih jarang, ada juga kesini kalau ngasih setoran. Kalo
pembinaan secara umum nggak ada, kegiatan yang arahnya ke
pembinaan selalu ada.
Iya ada, sering diadakan sosialisasi-sosialisasi oleh Dinas, kita
I2.1
diundang, pernah juga diadakan diklat dan Study Banding ke Jogja.
Q
Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan dan
I pengembangan objek wisata Situs Tasikardi
I1.1 gelap atau tidak itu kan berarti urusannya PJU (Penerangan jalan
umum), jalannya harus bagus dong mulus, apalagi destinasi wisata,
bagaimana orang bisa mau datang kalau jalan sendiri susah untuk
ditempuh itu Pekerjaan Umum (PU), sementara bagaimana danaunya
217
Q
Apa target yang ingin dicapai dari proses pengelolaan objek wisata
I Situs Tasikardi?
Targetnya kita pengennya setiap orang yang ziarah ke Banten Lama itu
minimal 10% sampai 15% itu mampir ke Tasikardi, cuma belum bisa,
sekarang kalo katakan data 2012, data orang yang berkunjung ke
I1.1 Banten Lama itu kurang lebih 12 juta pengunjung, berarti kalau 12 juta
pengunjung sepuluh persennya 1,2 juta kali Rp. 10.000/20.000 sudah
berapa tuh kan lumayan. Jadi targetnya 10% sampai 15% orang yang
ziarah ke Banten Lama mampir ke Tasikardi
Targetnya itu menjadi satu tempat kunjungan objek wisata yang
nyaman untuk dikunjungi. Dan ingin lebih menonjolkan tempat
I1.2
pariwisata sejarah islam, sesuai dengan sejarah tempat itu ada. Ingin
lebih rapi lebih bersih
Q
Apa dampak pembangunan dan pengembangan objek wisata Situs
I Tasikardi untuk masyarakat sekitar?
218
11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Sanksi itu sudah berat dari
pasal 105 sampai pasal 110 disitu ada sanksi-sanksi nya yang paling
besar ada sanksi 5 milyar dan lain sebaginya dan kurungan sampai 15
I1.6
tahun penjara. Tapi untuk khusus Tasikardi kita belum ada penanganan
Q
Atraksi apa yang tersedia di Situs Tasikardi?
I
Nah ini baru rencana kita akan mengadakan namanya fun weekend at
Tasikardi, nah itu setiap minggu itu kita mau bikin kayak gantian anak-
I1.5
anak sekolah dan bikin pentas disitu, tapi kita baru rencana yah mudah-
mudahan disetujui, kita akan adain. Kalo tahun ini belum ada.
I1.4 Belum ada, rencananya tuh kita setiap minggu mau ngadain panggung
hiburan gitu , baru rencana ya belum terlaksana.
I2.1 Belum ada apa-apa neng disini mah, belum ada pembimbing yang
sungguh-sungguh, kita disini masih pada awam-awam banget.
Q
Apa upaya pengembangan dan Promosi yang dilakukan terhadap
I objek wisata Situs Tasikardi?
Biasanya sih kita suruh anak-anak seperti Kang Nong untuk ikut
promosiin, dengan cara repost dan ngepost-ngepost di medsos, itu
lumayan jadi banyak yang datang. Itu bentuk promosi yang paling
I1.4 murah dan mudah. Selain itu kita juga promosi melalui koran, radio
dan lain-lain. Dan setiap tahun biasanya ada pameran ke luar kota kita
ikut promosikan, dan setiap bulan mengirimkan pentas seni ke Taman
Mini, ke acara-acara diluar kota dan kita promosikan disana. Selain itu
ada pawai-pawai sebagai bentuk promosi
Mempromosikan itu bisa melalui dari media elektronik ada radio, ada
tv, ada media social, nah itu kita promosikan disitu. Yang
dipromosikannya merupakn potensi yang dimiliki oleh pariwisata
Provinsi Banten,nahsalah satuna Tasikardi itu merupakan salah satu
destinasi yangberada di Provinsi Banten, tapi berhubung destinasi
Pariwisata di Provinsi Banten itu banyak jadi mungkin, bisa jadi tidak
222
I2.1 ”Ya pada setaunya sendiri aja sih neng, pernah ada Bimtek biar
promosiin melalui medsos, Simparta itu, Cuma ya selesai itu udah aja
gak ada kelanjutan lagi”
I2.5 Saya lewat dan melihat tempat ini kemudian mampir dengan anak istri
saya
I Situs Tasikardi?
I2.5 Kurang terawat, pedagang disini berantakan sekali, belum tertata rapi.
Saya kesini mau naik perahu karet tapi lama sekali. Harus ditambahkan
lagi
223
I2.6 Kurang puas sih kalo buat saya sendiri, pengelola disini tidak
menguasai sejarah tentang Situs ini, saya menanyakan sejarah di sini
kepada penjaga perahunya, mereka tidak bisa menjelaskan, padahal
saya ingin tahu sejarah tempat ini.
Q
Apakah Situs Tasikardi ini nyaman untuk dikunjungi?
I
Kalo naik perahu sama bebek-bebekan itu ngeri, soalnya nggak pakai
pengaman, bebek-bebekannya juga udah banyak yang rusak jadi takut
aja gitu mau naiknya, keliatannya kurang aman. Terus pedagang disini
juga jual makanannya mahal-mahal. Pedagang juga agak ganggu sih
neng yang jualan dijalan-jalan gitu, harusnya dirapihin biar lebih
tertata
Sebenernya sih disuruhnya jualan disebelah sana agak ke belakang,
disuruh dari Dinasnya, tapi pedagangnya pada pengen disini aja
I2.2
soalnya rame disini. Disini juga ramai pedagang cuman hari minggu,
kalo hari biasamah sepi.
I1.2 Jadi pedagang kan sudah punya lokasinya khusus, jangan sampai
mengganggu kepada lokasi-lokasi tempat pengunjung, jadi kita siapkan
areanya,
Q
Bagaimana sarana dan prasarana yang tersedia di Situs Tasikardi?
I
ada pembangunan yang tidak sesuai atau kurang baik, mereka juga
diwajibkan untuk melaporkan, tetapi ada mekanismenya, yaitu mereka
memberikan surat tertulis secara formal yang merupakan syarat
administrasi yang harus ditempuh, sampaikan keluhannya kemudian di
kirimkan melalui loket, jadi peran serta masyarakat sangat penting
untuk mengoreksi, mengingatkan dan mengawasi pemerintahan. Tetapi
harus mengikuti peraturan
Q Kebijakan pemerintah seperti apa yang diberikan untuk mengelola
I Situs Tasikardi?
MATRIKSKATEGORISASI DATA
Prinsip-prinsip
pengelolaan Indikator Hasil dan Temuan penelitian
pariwisata
11. Proses 6. Proses pembangunan dan
pembangunan dan pengembangan yang dilakukan di
pengembangan Situs Tasikardi yaitu: dalam
12. Pembinaan pembangunan sejauh ini sedang
pariwisata bagi dibangun dari aspek keamanan dan
masyarakat lokal perlindungan keamanan yang
13. Target yang berbentuk pemagaran objek wisata
ingin dicapai Situs Tasikardi, dan dalam
14. Pihak-pihak pengembangan dilakukan
yang terlibat dalam pengelolaan yang dilakukan oleh
pembangunan dan masyarakat setempat agar bisa
pengembangan dimanfaatkan untuk menambahkan
15. Dampak PAD dan kesejahteraan rakyat, dan
pembangunan dan bentuk pengembangan lainnya
pengembangan yaitu promosi.
pariwisata bagi 7. Pembinaan pariwisata bagi
Pembangunan dan masyarakat sekitar masyarakat lokal dilakukan
Pengembangan pelatihan-pelatihan yang berbentuk
pariwisata :
sosialisasi-sosialisasi dan diklat
yang diadakan setiap tahunnya
8. Target yang ingin dicapai dari
pengelolaan objek wisata Situs
Tasikardi yaitu setiap pengunjung
yang datang ke Banten Lama,
minimal 10% sampai 15% nya
mampir ke Tasikardi, Situs
Tasikardi ini menjadi tempat yang
nyaman untuk dikunjungi dan
menjadi tempat yang menonjolkan
sejarah keislaman di Banten, target
lainnya yaitu pendapatan
meningkat dan wahana permainan
ditambahkan lebih banyak lagi.
9. Pihak-pihak yang terlibat dalam
pengelolaan objek wisata Situs
229
KEPUTUSAN
KEPALA DINAS PEMUDA OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN
SERANG
NO. 900/kep. /Disporapar/2017
TENTANG :
MEMUTUSKAN :
Menetapka :
n
berikut:
Ditetapkan di : Serang
Pada Tanggal : Maret
2017
236
Kepala,
DOKUMENTASI
Foto wawancara dengan Bapak Uu Faturachman Foto wawancara dengan Ibu Marisca Teressia selaku
selaku Kabid Destinasi dan Sarana Pariwisata di Kasi Promosi Pariwisata di Dispapora Kabupaten
Dispapora Kabupaten Serang Serang
(Foto diambil pada hari senin 10 April 2017 pukul (Foto diambil pada hari senin 10 April 2017 pukul
10.35 WIB) 13.30 WIB)
Foto wawancara dengan Bapak Juliadi selaku Foto wawancara dengan Bapak Soni Prasetia Wibawa
pengkaji pelestari Cagar Budaya di BPCB Banten selaku Ketua unit dokumentasi dan publikasi di BPCB
238
Foto wawancara dengan Bapak Tahyudin selaku Foto wawancara dengan Ibu Ade Fauziah selaku Kasi
Kepala Dinas di Dispapora Kabupaten Serang Sarana Usaha Pariwisata di Dispapora Kabupaten
(Foto diambil pada Rabu, 19 April 2017pukul 09.00 Serang
WIB) (Foto diambil pada hari Rabu 3 Meil 2017 pukul
14.30 WIB)
Obyek wisata dan hiburan umum di Dispapora Foto wawancara dengan Bapak Uu
Kabupaten Serang Faturachmanselaku Kabid Destinasi dan Sarana
(Foto diambil pada hari Rabu 3 Meil 2017 pukul Pariwisata di Dispapora Kabupaten Serang dan Bapak
13.45 WIB) Muis Selaku ketua Karan Taruna Desa Margasana
(Foto diambil pada hari Selasa 25 April 2017 pukul
10.35 WIB)
Foto wawancara dengan Ibu Dian selaku pengunjung Foto wawancara dengan Mr. Yohan selaku
objek wisata Situs Tasikardi pengunjung objek wisata Situs Tasikardi
(Foto diambil pada hari Minggu 23 April 2017 pukul (Foto diambil pada hari Minggu 23 April 2017 pukul
10.00 WIB) 10.35 WIB)
240
Foto wawancara dengan Mahdum Bahar selaku Foto wawancara dengan Ibu Badi‟ah selaku pedagang
pengelola objek wisata Situs Tasikardi tetap objek wisata Situs Tasikardi
(Foto diambil pada hari Minggu 23 April 2017 pukul (Foto diambil pada hari Minggu 23 April 2017 pukul
10.55 WIB) 11.15 WIB)
Foto wawancara dengan Bapak Rouf selaku Foto wawancara dengan Bapak Muis selaku pengelola
Masyarakat Desa Margasana objek wisata Situs Tasikardi
(Foto diambil pada hari Minggu 23 April 2017 pukul (Foto diambil pada hari Sabtu 29 April 2017 pukul
241
Foto wawancara dengan Ibu Jenab selaku pedagang Foto wawancara dengan Bapak Chairul Anwar selaku
minuman dingin di objek wisata Situs Tasikardi Staff Pelaksana Perencanaan Evaluasi Pelaporan
(Foto diambil pada hari Minggu 23 April 2017 pukul (Foto diambil pada hari Senin 16 Mei 2017 pukul
13.00 WIB) 11.25 WIB)
242
Foto atap mushola yang sudah rusak Foto Danau Tasikardi yang ditumbuhi rumput-
rumputan
243
Foto Situs Tasikadi bagian belakang yang disediakn Foto halaman Situs Tasikardi yang digunakan untuk
untuk area berdagang, dan pagar-pagar kawatnya tempat parkir
sudah tidak ada
Foto kereta-keretaan yang disediakan oleh Foto wahana tambahn yang berasal dari masyarakat
masyarakat sekitar sekitar
Foto Bus Pariwisata yang disediakn oleh Dnas Foto tempat pemandian putri dibagian tengah pulau
Pemuda Olahrag dan Pariwisata Kabupaten Serag yang berada di Situs Tasikardi
untuk keperluan pelatihan pariwisata
245
Foto Papan himbauan agar pedagang tidak berjualan Foto Pulau di bagian tengah Situs Tasikardi yang pada
di area tempat berjalan pengunjung, namun pedagang jaman dahulu digunakan untuk tempat pemandian
tetap berjualan di area tersebut. putri keraton
246
RIWAYAT HIDUP
Identitas Pribadi:
Riwayat Pendidikan
1. SDN Cipete 2
2. MTs Darussalam Pipitan
3. MAN 2 Kota Serang
4. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.