Atraksi
Atraksi adalah daya tarik dari suatu objek wisata atau hasil kesenian suatu
daerah sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut.
Atraksi wisata dapat diartikan sesuatu yang mencakup daya tarik alam, budaya, maupun
buatan/artificial, seperti event atau yang sering disebut sebagai minat khusus (special
interest) (Sunaryo, 2013:159).
Pantai Pawonan menawarkan jenis atraksi pada wisatawan berupa natural attraction.
Natural attrarction merupakan sajian daya tarik dari alam tanpa adanya campur tangan
manusia yang bersifat statis. Natural attraction tersebut berupa adanya dua bukit (Bukit
Timur dan Bukit Barat) diantara Pantai Pawonan dengan gelombangnya yang besar.
Selain itu, Pantai Pawonan memiliki beragam flora yang ada disekitar pantai, meliputi:
semak-semak, pohon pisang, tebu, padi, jagung, pohon kelapa, pandan laut, dan katang.
Dari beragam jenis flora tersebut, katang merupakan flora yang tumbuh merambat di
pasir Pantai Pawonan dengan akar serabutnya yang mampu menahan dan
memberhentikan pasir yang terbawa oleh gelombang air laut dan pasir yang tertahan
katang akan membentuk sebuah gunungan. Hal ini berkaitan erat dengan tingkat abrasi
di Pantai Pawonan yang cukup besar, sehingga dengan adanya tanaman katang tingkat
abrasi yang ada di Pantai Pawonan dapat diminimalisir.
Gambar Tanaman Katang
Sumber: internet
Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan faktor penunjang yang memberikan kemudahan,
keamanan, dan kenyamanan bagi wisatawan untuk mencapai objek wisata yang dituju,
meliputi: kondisi jalan, kemudahan transportasi umum di sekitar objek wisata,
keamanan lokasi dan jarak yang mudah dijangkau serta adanya papan petunjuk arah
yang jelas. Hal ini penting untuk diperhatikan karena semakin tinggi aksesibilitas
semakin mudah untuk dijangkau dan semakin tinggi tingkat kenyamanan wisatawan
untuk berkunjung. Secara administratif Pantai Pawonan terletak di Desa Gajahrejo,
Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Akses terhadap jalan raya dapat ditempuh
dari 3 jalan yang berbeda, yaitu dari arah Pagak, Sumbermanjing Wetan, dan
Gondanglegi. Ketiga arah jalan raya tersebut memiliki kondisi yang berbeda-beda,
mulai dari jalan aspal hingga jalan berbatuan licin. Meskipun dapat ditempuh dengan 3
jalan yang berbeda, di area Pantai Pawonan tidak ditemui transportasi umum kecuali
transportasi yang datang dari daerah lain untuk berwisata di daerah pantai Malang
Selatan serta tidak adanya papan petunjuk (denah) sehingga cukup sulit untuk
menemukan pantai ini. Sedangkan untuk jarak Pantai Pawonan dengan jalan raya
sekitar 50 Km dengan kondisi aksesibilitas yang dapat dikatakan kurang layak karena
kondisi jalan berupa jalan setapak dan pematang sawah yang hanya dapat dilewati
dengan jalan kaki. Selain itu, untuk menuju Pantai Pawonan harus menempuh jarak
yang relatif jauh dan melewati bukit yang dipenuhi dengan semak-semak. Kondisi
tersebut juga akan semakin parah jika memasuki musim hujan, karena jalan setapak dan
pematang sawah akan sangat sulit untuk dilewatinya serta kendaraan pribadi tidak dapat
dibawa menuju tepat ke lokasi.
Daftar Pustaka
Nabila, A. D., & Widiyastuti, D. 2018. Kajian Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas untuk
Pengembangan Pariwisata Umbul Ponggok di Kabupaten Klaten. Jurnal Bumi
Indonesia, 7(3).
Way, I. H., Wuisang, C. E., & Supardjo, S. 2016. Analisis Kebutuhan Prasarana dan Sarana
Pariwisata di Danau Uter Kecamatan Aitinyo Kabupaten Maybrat Propinsis Papua
Barat. Spasial, 3(3), 27-37.