Anda di halaman 1dari 4

Hasil dan Pembahasan

Profil Potensi Objek Wisata Pantai Pawonan


Pengembangan objek wisata menjadi fokus utama Pemerintah Desa Gajahrejo.
Terdapat tiga hal utama yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan potensi wisata, yaitu
atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Ketiga komponen tersebut harus berkesinambungan untuk
mencapai tujuan pengembangan objek wisata sehingga memiliki daya saing yang tinggi.
Tabel Parameter Potensi Wisata ditinjau dari 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas)
Parameter Indikator
Tingkat kelangkaan atau keunikan, meliputi: kesamaan jenis, kualitas, kondisi,
dan kesan yang ditimbulkan.
Keindahan objek wisata yang meliputi: geologi, flora, fauna, dan air.
Daya Tarik Objek
Nilai wisata yang meliputi: rekreasi, pengetahuan, kebudayaan, pengobatan, dan
Wisata (Atraksi)
kepercayaan.
Ketersediaan lahan untuk rekreasi, meliputi: tempat untuk bersantai, berolahraga,
dan bermain.
Jarak dari jalan (jalan kabupaten)
Jalan menuju objek wisata
Aksesibilitas
Kendaraan menuju objek
Papan petunjuk (denah)
Sarana air bersih
Sarana ibadah
Listrik
Sarana dan Prasarana Jaringan telekomunikasi (signal Hp, Wi-Fi, dan jaringan telephone rumah)
Fasilitas Dasar Tempat parkir
(Amenitas) MCK
Warung makan
Penginapan
Toko souvenir atau oleh-oleh
Sumber: Departemen Kehutanan dalam Widyaningrum (2016) dengan modifikasi tahun 2017

 Atraksi
Atraksi adalah daya tarik dari suatu objek wisata atau hasil kesenian suatu
daerah sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut.
Atraksi wisata dapat diartikan sesuatu yang mencakup daya tarik alam, budaya, maupun
buatan/artificial, seperti event atau yang sering disebut sebagai minat khusus (special
interest) (Sunaryo, 2013:159).
Pantai Pawonan menawarkan jenis atraksi pada wisatawan berupa natural attraction.
Natural attrarction merupakan sajian daya tarik dari alam tanpa adanya campur tangan
manusia yang bersifat statis. Natural attraction tersebut berupa adanya dua bukit (Bukit
Timur dan Bukit Barat) diantara Pantai Pawonan dengan gelombangnya yang besar.
Selain itu, Pantai Pawonan memiliki beragam flora yang ada disekitar pantai, meliputi:
semak-semak, pohon pisang, tebu, padi, jagung, pohon kelapa, pandan laut, dan katang.
Dari beragam jenis flora tersebut, katang merupakan flora yang tumbuh merambat di
pasir Pantai Pawonan dengan akar serabutnya yang mampu menahan dan
memberhentikan pasir yang terbawa oleh gelombang air laut dan pasir yang tertahan
katang akan membentuk sebuah gunungan. Hal ini berkaitan erat dengan tingkat abrasi
di Pantai Pawonan yang cukup besar, sehingga dengan adanya tanaman katang tingkat
abrasi yang ada di Pantai Pawonan dapat diminimalisir.
Gambar Tanaman Katang
Sumber: internet

Gambar Bukit di Pantai Pawonan (Bukit Barat dan Bukit Timur)


Sumber: dokumentasi pribadi

Tabel Indikator Atraksi Pantai Pawonan


Pantai Pawonan
No. Indikator Atraksi
Ada Tidak Ada
1. Tingkat kelangkaan

atau keunikan
2. Keindahan objek

wisata.
3. Nilai wisata 
4. Ketersediaan lahan

untuk rekreasi
Sumber: data pribadi

 Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan faktor penunjang yang memberikan kemudahan,
keamanan, dan kenyamanan bagi wisatawan untuk mencapai objek wisata yang dituju,
meliputi: kondisi jalan, kemudahan transportasi umum di sekitar objek wisata,
keamanan lokasi dan jarak yang mudah dijangkau serta adanya papan petunjuk arah
yang jelas. Hal ini penting untuk diperhatikan karena semakin tinggi aksesibilitas
semakin mudah untuk dijangkau dan semakin tinggi tingkat kenyamanan wisatawan
untuk berkunjung. Secara administratif Pantai Pawonan terletak di Desa Gajahrejo,
Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Akses terhadap jalan raya dapat ditempuh
dari 3 jalan yang berbeda, yaitu dari arah Pagak, Sumbermanjing Wetan, dan
Gondanglegi. Ketiga arah jalan raya tersebut memiliki kondisi yang berbeda-beda,
mulai dari jalan aspal hingga jalan berbatuan licin. Meskipun dapat ditempuh dengan 3
jalan yang berbeda, di area Pantai Pawonan tidak ditemui transportasi umum kecuali
transportasi yang datang dari daerah lain untuk berwisata di daerah pantai Malang
Selatan serta tidak adanya papan petunjuk (denah) sehingga cukup sulit untuk
menemukan pantai ini. Sedangkan untuk jarak Pantai Pawonan dengan jalan raya
sekitar 50 Km dengan kondisi aksesibilitas yang dapat dikatakan kurang layak karena
kondisi jalan berupa jalan setapak dan pematang sawah yang hanya dapat dilewati
dengan jalan kaki. Selain itu, untuk menuju Pantai Pawonan harus menempuh jarak
yang relatif jauh dan melewati bukit yang dipenuhi dengan semak-semak. Kondisi
tersebut juga akan semakin parah jika memasuki musim hujan, karena jalan setapak dan
pematang sawah akan sangat sulit untuk dilewatinya serta kendaraan pribadi tidak dapat
dibawa menuju tepat ke lokasi.

Gambar aksesibilitas menuju Pantai Pawonan


Sumber: dokumentasi pribadi

Tabel Indikator Aksesibilitas Pantai Pawonan


Pantai Pawonan
No. Indikator Aksesibilitas
Ada Tidak Ada
1. Jarak dari jalan (jalan kabupaten) 
2. Jalan menuju objek wisata 
3. Kendaraan menuju objek 
4. Papan petunjuk (denah) 
Sumber: data pribadi
 Amenitas
Tersedianya fasilitas dasar atau pendukung demi kelancaran atau kemudahan
kegiatan pariwisata yang juga ditujukan untuk memberikan kenyamanan kepada
wisatawan. Amenitas bukan terdapat pada daerah tujuan wisata, namun pada dasarnya
amenitas dibutuhkan pada saat wisatawan melakukan perjalanan ke tempat tujuan
wisata. Fasilitas adalah segala sesuatu yang bisa memberikan kenyamanan dan
ketenangan bagi pengunjung dimanapun dan kapanpun di area objek wisata yang dituju.
Fasilitas tersebut terdiri dari akomodasi, rumah makan, pusat informasi wisata, visitor
center, toko cinderamata, pusat kesehatan, pos keamanan, sarana komunikasi, Bank,
BPW, ketersediaan air bersih dan listrik. Berdasarkan hasil pengamatan, Pantai
Pawonan juga memiliki kelemahan dari segi fasilitasnya, dimana pantai ini merupakan
pantai yang belum ter-explore sehingga fasilitasnya belum tersedia. Artinya, Pantai
Pawonan belum tersedia fasilitas yang berupa kamar mandi atau toilet, musholla,
tempat parkir, tempat makan, tempat penginapan, dan lain-lain. Hal tersebut
mengakibatkan Pantai Pawonan belum layak untuk dijadikan tempat wisata karena
wisatawan atau pengunjung tidak mendapatkan kenyamanan dan ketenangan dari
Pantai Pawonan.
Tabel Indikator Amenitas Pantai Pawonan
Pantai Pawonan
No. Indikator Amenitas
Ada Tidak Ada
1. Sarana air bersih 
2. Sarana ibadah 
3. Listrik 
Jaringan telekomunikasi (signal
4. Hp, Wi-Fi, dan jaringan 
telephone rumah)
5. Tempat parkir 
6. MCK 
7. Warung makan 
8. Penginapan 
9. Toko souvenir atau oleh-oleh 
Sumber: data pribadi

Daftar Pustaka
Nabila, A. D., & Widiyastuti, D. 2018. Kajian Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas untuk
Pengembangan Pariwisata Umbul Ponggok di Kabupaten Klaten. Jurnal Bumi
Indonesia, 7(3).

Sunaryo, Bambang. 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata: Konsep dan


aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.

Way, I. H., Wuisang, C. E., & Supardjo, S. 2016. Analisis Kebutuhan Prasarana dan Sarana
Pariwisata di Danau Uter Kecamatan Aitinyo Kabupaten Maybrat Propinsis Papua
Barat. Spasial, 3(3), 27-37.

Widyaningrum, Diah R. 2016. Potensi Dan Pengembangan Obyek Wisata Di Kecamatan


Selogiri Kabupaten Wonogiri Tahun 2015. Skripsi. Fakultas Ilmu Keguruan dan
Pendidikan. Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai