Anda di halaman 1dari 14

ANALISA WANA WISATA COBAN RONDO

Dosen Pengampu:
Dra. Yuswanti Ariyan Wirahayu, M.Si

Disusun Oleh:

Lorenza De Araujo (170722637066)


Moh. Idzham Furqoni (170722637014)
Salsa Rizkia Al Zahra (170722637007)
Ta’Rizal Widji Rusdianto (170722637067)

Offering Geografi H/2017

PROGRAM STUDI GEOGRAFI


JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2018
ANALISA WISATA COBAN RONDO

PENDAHULUAN

Menurut Yoeti dalam Anindita (2015), Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang
dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam
suatu negara itu sendiri atau diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain
untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang
dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.

Pengembangan pariwisata sebagai suatu industri secara ideal harus berlandaskan pada
empat prinsip dasar, sebagaimana dikemukakan (Sobari dalam Anindita, 2015), yaitu :

1. Kelangsungan ekologi, yaitu bahwa pengembangan pariwisata harus menjamin


terciptanya pemeliharaan dan proteksi terhadap sumberdaya alam yang menjadi daya
tarik pariwisata, seperti lingkungan laut, hutan, pantai, danau, dan sungai.
2. Kelangsungan kehidupan sosial dan budaya, yaitu bahwa pengembangan pariwisata harus
mampu meningkatkan peran masyarakat dalam pengawasan tata kehidupan melalui
sistem nilai yang dianut masyarakat setempat sebagai identitas masyarakat tersebut.
3. Kelangsungan ekonomi, yaitu bahwa pengembangan pariwisata harus dapat menciptakan
kesempatan kerja bagi semua pihak untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi melalui suatu
sistem ekonomi yang sehat dan kompetitif.
4. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat melalui pemberian
kesempatan kepada mereka untuk terlibat dalam pengembangan pariwisata.

Pengembangan potensi daya tarik atau atraksi wisata meliputi daya tarik alami yang bersifat
melekat (inherent) dengan keberadaan obyek wisata alam tersebut. Selain daya tarik alami, suatu
obyek wisata memiliki daya tarik buatan manusia (man made attraction). Menurut Santoso dalam
Kurniawan (2015) unsur-unsur pengembangan pariwisata meliputi:

1. Atraksi
Atraksi atau daya tarik dapat timbul dari keadaan alam (keindahan panorama,
flora dan fauna, sifat khas perairan laut, danau), obyek buatan manusia (museum,
katedral, masjid kuno, makam kuno dan sebagainya), ataupun unsur-unsur dan
peristiwa budaya (kesenian, adat istiadat, makanan dan sebagainya).
2. Transportasi
Perkembangan transportasi berpengaruh atas arus wisatawan dan juga
perkembangan akomodasi. Di samping itu perkembangan teknologi transportasi juga
berpengaruh atas fleksibilitas arah perjalanan.
3. Akomodasi
Tempat menginap dapat dibedakan antara yang dibangun untuk keperluan umum
(hotel, motel, tempat pondokan, tempat berkemah waktu liburan) dan yang diadakan
khusus peorangan untuk menampung menginap keluarga, kenalan atau anggota
perkumpulan tertentu atau terbatas.
4. Fasilitas
Pelayanan Penyediaan fasilitas dan pelayanan makin berkembang dan bervariasi
sejalan dengan perkembangan arus wisatawan. Perkembangan pertokoan dan jasa
pelayanan pada tempat wisata dimulai dengan adanya pelayanan jasa kebutuhan
sehari-hari (penjual makanan, warung minum atau jajanan), kemudian jasa-jasa
perdagangan, selanjutnya jasa untuk kenyamanan dan kesenangan, lalu jasa yang
menyangkut keamanan dan dan pada akhirnya perkembangan lebih lanjut
menyangkut juga jasa penjualan barang mewah.
5. Infrastruktur
Infrastruktur yang memadai diperlukan untuk mendukung jasa pelayanan dan
fasilitas pendukung. Pembangunan infrastruktur secara tidak langsung juga memberi
manfaat (dapat digunakan) bagi penduduk setempat disamping mendukung
pengembangan pariwisata.

Kota Batu memiliki peluang untuk lebih dikembangkan sebagai daerah wisata yang lebih
menarik, hal ini didasarkan pada kondisi alam dan letak geografis yang sangat mendukung.
Atraksi wisata di Kota Batu dibuat berbeda antara satu dengan lainya sehingga tidak terjadi
persaingan yang cukup berarti. Sumber daya wisata yang dimiliki oleh Kota Batu cukup beragam
dan dapat dengan mudah ditemui karena lokasinya yang relatif berdekatan. Hal ini semakin
diperkuat setelah pemerintah kota Batu dengan gencar mencanangkan kota Batu sebagai kota
pariwisata. Atraksi wisata yang ada di Kota Batu antara lain wisata air panas Cangar, Taman
wisata alam Selecta, Jawa Timur Park, Agro Kusuma dan Taman Songgoriti. Atraksi wisata di
Kota Batu selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan karena letak Kota Batu itu sendiri yang
berada di dataran tinggi dengan pemandangan yang indah dan suasana yang sejuk sehingga para
wisatawan merasa nyaman berada di Kota Batu.

Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur yang ditunjukkan oleh
Gambar 4.2. Penelitian dilakukan dengan unit analisis berdasarkan lokasi coban yang berada di
wilayah Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang Jawa Timur. Penelitian ini dimulai dengan
melakukan survey di lapangan dan pengambilan data di lapangan sesuai instrumen kondisi fisik
dan sosial wilayah objek wisata Coban Rondo Kabupaten Malang.

Alasan pemilihan daerah penelitian adalah sebagai berikut:


1. Karena objek wisata Coban Rondo memiliki daya tarik yang beragam sehingga
2. Kabupaten Malang merupakan kabupaten yang memiliki banyak objek wisata di provinsi
Jawa Timur dan memiliki kebergaman tiap objeknya dari mulai wisata alam. Budaya,
religi.

Lokasi objek penelitian dipilih 2 (dua) yaitu Area Air terjun coban rondo yang berada di
ujung objek wisata, dan Area camping dan satwa yang didalamnya terdapat Painball, ATV,
Labirin.
Gambar 4.2 Peta Wisata Kabupaten Malang

Instrumen Penelitian
1. Alat:
- 1 buah kamera
2. Bahan
- Peta digital Kabupaten Malang
- Data deskripsi objek wisata Coban Rondo
Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan
yang dilakukan (Riduwan, 2004 : 104). Metode observasi dapat diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada
subyek penelitian, yang mana dalam penelitian ini adalah Wana Wisata Coban Rondo.

2. Pengukuran/Survey
Pengukuran dalam penelitian ini berdasarkan variabel-variabel penelitian dan
sesuai dengan metode penelitian ADO-ODTWA dan ESL. Metode ADO-ODTWA
memiliki komponen yang dinilai yaitu 1) Daya tarik objek wisata, 2) Aksesibilitas, 3)
Kondisi lingkungan sosial ekonomi, 4) Akomodasi, 5) Sarana dan prasarana, 6)
Ketersediaan air bersih.
3. Wawancara
Wawancara digunakan oleh peneliti untuk mengetahui pendapat serta
pandangan masyarakat dan pegunjung mengenai kawasan penelitian yang diteliti.
Peneliti melakukan wawancara kepada 3 orang responden.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data sekunder. Data
sekunder ini diperoleh dari data-data. Data yang digunakan oleh peneliti adalah data
pengunjung, ekonomi, sosial, dan lain-lain. Selain itu, peneliti menggunakan data yang
dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengetahui pengembangan
Wana Wisata Coban Rondo.
EVALUASI LAHAN UNTUK PARIWISATA DI WANA WISATA COBAN RONDO, BATU,
MALANG

Evaluasi Obyek Wisata yang mungkin ditemukan sebagai dasar Klasifikasi Kesesuaian Lahan
untuk Pariwisata.

Jenis Obyek Wisata yang Perlu Dievaluasi

Jenis Ada/tidak ada Kualitas Keterangan


Baik Sedang Buruk
Wisata Alam
-Panorama Ada  - -
-Topografi Unik Ada -  -
-Ngarai Tidak ada - - -
-Kawah Gunung Api Tidak ada - - -
-Api Abadi Tidak ada - - -
-Sumber Air Panas Tidak ada - - -
-Air Terjun Ada  - -
-Danau Tidak ada - - -
-Gua Tidak ada - - -
-Hutan Wisata Ada -  -
-Cagar Alam Tidak ada - - -
- Flora + Fauna khas Ada -  -

Wana Coban Rondo merupakan salah satu wisata coban atau air terjun yang berada di
Kecamatan Batu, Kabupaten Malang sehingga obyek utama yang menjadi ciri khasnya adalah
Coban Rondo dan wisata hutan itu sendiri. Setelah diamati oleh mahasiswa dengan terjun
langsung ke lokasi wisata tersebut, panorama atau keadaan alam di tempat tersebut sangat indah
karena sepanjang jalan menuju coban, wisatawan disuguhi dengan pemandangan hutan yang
hijau di kanan dan kiri jalan, serta wisatawan dapat melihat Kota Batu dari ketinggian di titik
tertentu wilayah wisata tersebut. Setelah mahasiswa berada pada kawasan air terjun, kondisi air
terlihat sangat baik karena air dibawah air terjun masih bersih dan tidak terdapat sampah baik
dari wisatawan maupun dari daun-daun kering. Selain itu, terdapat pula tananam disekitar air
terjun, yang mana masih terlihat asri sehingga keadaan disana sangat indah dan sejuk. Wisata
hutan disana dikembangkan menjadi daerah camping serta outbound. Terdapat pula flora dan
fauna khas, yang mana mereka diletakkan pada suatu spot tersendiri di kawasan Wana Wisata
Coban Rondo agar dapat memberikan edukasi kepada para wisatawan yang berkunjung.

Jenis Ada/tidak Kualitas Keterangan


Baik Sedang Buruk
ada
Wisata Alam
-Pantai Pasir Putih Tidak ada - - -
-Taman Laut Tidak ada - - -
-Hutan Mangrove Tidak ada - - -
Iklim
-Sinar Matahari Ada -  -
-Sunset (Matahari terbenam) Tidak ada - - -
-Sunrise (Matahari terbit) Tidak ada - - -
-Suhu udara Ada  - -
-Cuaca Ada  - -
-Salju abadi Tidak ada - - -
-Angin Ada -  -

Daerah Wana Wisata Coban rondo dikelilingi oleh hutan sehingga kondisi iklim makro di
daerah tersebut sejuk karena penyinaran matahari yang sedang akibat tertutup oleh kanopi
pohon-pohon yang besar. Oleh karena banyaknya pohon, maka suhu udaranya memiliki kualitas
yang baik karena banyak pohon merupakan penyedia oksigen yang cukup besar. Kondisi cuaca
di daerah tersebut baik serta kondisi angin sedang.

Fasilitas Wisata yang Mungkin dapat Menarik Wisatawan

Jenis Ada/tidak ada Kualitas Keterangan


Baik Sedang Buruk
Fasilitas Rekreasi
Tempat Piknik Ada -  -
Tempat Bermain Ada  - -
Tempat Kemah Ada -  -
Mendaki Gunung Tidak ada - - -
Berburu Tidak ada - - -
Golf Tidak ada - - -
Jogging Ada -  -
Ski Air Tidak ada - - -
Fasilitas Kesehatan - - -
-Untuk Berobat Tidak ada - - -
-Tempat Berobat Tidak ada - - -

Jenis Ada/tidak Kualitas Keterangan


Baik Sedang Buruk
ada
Fasilitas Belanja
-Keperluan Sehari-hari Tidak ada - - -
-Untuk Kenang-kenangan Ada -  -
Fasilitas Hiburan
-Hiburan Malam Tidak ada - - -
-Hiburan Siang Tidak ada - - -
Fasilitas
Penginapan+Makan
-Penginapan Ada  - -
-Tempat Makan Ada -  -
Fasilitas Infra Struktur
-Transportasi Ada -  -
-Komunikasi Tidak ada - - -
-Keamanan Ada -  -
-Keuangan Tidak ada - - -
-Umum Ada  - -

Pada Wana Wisata Coban Rondo terdapat banyak fasilitas pendukung, namun fasilitas
tersebut memiliki kualitas yang berbeda-beda. Namun, secara keseluruhan, wisata ini dinilai
cukup lengkap.
Community Based Tourism (CBT) Analysis

Analisis data menggunakan konsep Community Based Tourism (CBT). Penilaian dalam
pengembangan konsep CBT berdasarkan standarisasi yang dikembangkan oleh UNEP dan WTO
(2005) yang meliputi lima aspek yaitu ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lingkungan.
Setiap aspek didetailkan dengan memberikan penilaian indikator dengan masing-masing
indikator dilakukan skoring dan disusun ranking untuk mendapatkan gambaran objek wisata
yang memiliki nilai tinggi dalam penerapan konsep CBT.

Berikut ini tabel variabel persepsi masyarakat berdasakan konsep CBT :

N Variable Indikator Kriteria Nilai


o
1 Ekonomi Adanya dana untuk Ada 1
Tidak ada 0
penggembangan
wisata
berbasis
masyarakat
Terciptanya Ada 1
Tidak ada 0
lapangan
pekerjaan
Timbulnya Ada 1
Tidak ada 0
pendapatan
masyarakat lokal
2 Sosial Peningkatan Ada 1
Tidak ada 0
kualitas
hidup
Peningkatan Ada 1
Tidak ada 0
kebangaan
komunitas
Kesediaan dan Ada 1
Tidak ada 0
kesiapan
masyarakat
3 Budaya Membantu Ada 1
Tidak ada 0
berkembangnya
pertukaran budaya
Mendorong Ada 1
Tidak ada 0
masyarakat
untuk menghormati
budaya yang
berbeda
Mengenalkan Ada 1
Tidak ada 0
budaya
lokal
4 Lingkung Kepedulian akan Ada 1
Tidak ada 0
an perlunya konservasi
Mengatur Ada 1
Tidak ada 0
pembuangan
sampah dan limbah
Ketersediaan air Ada 1
Tidak ada 0
bersih
5 Politik Meningkatkan Ada 1
Tidak ada 0
partisipsi dari
penduduk lokal
Peningkatan Ada 1
Tidak ada 0
kekuasaan
komunitas yang
lebih luas
Menjamin hak-hak Ada 1
Tidak ada 0
dalam pengelolaan
SDA
6 Fasilitas Mampu Ada 1
Tidak ada 0
Penduku dikembangkan
ng sarana dan
prasarana
pendukung

Berikut ini adalah hasil analisi CBT pada Wisata Air Terjun Coban Rondo :
N Variable Indikator Nilai
o
1 Ekonomi Adanya dana untuk 1
penggembangan wisata
berbasis masyarakat Masyarakat
Terciptanya lapangan 1
sangat dibutuhkan
pekerjaan
dalam proses
Timbulnya pendapatan 1
pengembangan
masyarakat lokal
2 Sosial Peningkatan kualitas hidup 1 wisata Air Terjun
Peningkatan kebanggaan 1 Coban Rondo dalam
komunitas aspek lingkungan
Kesediaan dan kesiapan 1
karena wisata
masyarakat
tersebut
3 Budaya Membantu berkembangnya 1
berorentasi pada
pertukaran budaya
Mendorong masyarakat untuk 1 kawasan alam.
menghormati budaya yang Kepedulian
berbeda masyarakat
Mengenalkan budaya lokal 0
terhadap
4 Lingkung Kepedulian akan perlunya 1 lingkungan harus
an konservasi ada penyuluhan
Mengatur pembuangan 1
serta pelatihan
sampah dan limbah
Ketersediaan air bersih 1 kepada masyarakat
5 Politik Meningkatkan partisipsi dari 1 dalam menjaga
penduduk lokal lingkungan, agar
Peningkatan kekuasaan 0
tercipta wisata
komunitas yang lebih luas
Menjamin hak-hak dalam 1 yang nyaman

pengelolaan SDA dalam


6 Fasilitas Mampu dikembangkan 1 perkembangan
Penduku sarana dan prasarana kawasan ini. Selain
ng pendukung
Jumlah 14
itu secara aspek budaya perlu dikembangkan dan ditonjolkan budaya
masyarakat lokal sebagai salah satu daya tarik wisata. Pengenalan budaya
lokal ini akan menjurus pada pertukaran budaya wisatawan yang berkunjung
sehingga meningkatkan wawasan kebudayaan. Dari segi ekonomi partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan daerah wisata sangat baik dimulai dari
adanya dana untuk mengembangkan daerah wisata lebih lengkap untuk
sarana dan prasarana sehingga kelengkapan fasilitas ini mampu menarik
wisatawan, seta membuka atau membangun lapangan pekerjaan, untuk
mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar

Anda mungkin juga menyukai