Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sektor pendapatan dan penghasil

devisa di Indonesia, bahkan saat ini pariwisata menduduki posisi ke dua

sebagai penghasil devisa terbesar di Indonesia. Seperti yang diketahui,

Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati dan budayanya sehingga hal

tersebut menjadi faktor pendukung berkembangnya pariwisata di Indonesia.

Salah satu daerah yang memiliki potensi wisata yang sangat bagus adalah

Bali.

Bali merupakan salah satu provinsi sekaligus pulau yang memiliki

keindahan alam dan juga keunikan budayanya yang masih dijaga hingga saat

ini, hal tersebut menjadikan Bali sebagai salah satu destinasi wisata tingkat

dunia dan juga merupakan destinasi wisata unggulan yang ada di Indonesia.

Bali telah ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai negara di seluruh dunia.

Jumlah kunjungan wisatawan di Bali setiap tahunnya juga turut

memperliatkan peningkatan yang cukup baik. Berkembangnya pariwisata di

Bali tidak hanya didukung oleh potensi alam dan budaya yang dimilikinya,

namun hal lain yang turut mendorong berkembangnya pariwisata Bali adalah

aksesibilitas, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, masyarakat, dan

lain – lain. Namun disisi lain, perkembangan pariwisata Bali hanya terjadi atau

memusat di satu titik atau area tertentu saja, tepatnya dibagian Bali Selatan

khususnya Nusa Dua. Pariwisata yang ada di Nusa Dua, saat ini dapat

1
dikatakan sudah sangat bagus. Hal tersebut terbukti dari tersedianya sarana

dan prasarana pariwisata bertaraf internasional seperti hotel –hotel berbintang,

restoran mewah, dan lain – lain. Di Nusa Dua juga menawarkan atraksi wisata

yang beragam mulai dari yang berjenis alam, budaya, maupun buatan atau

man made. Tetapi selain di Nusa Dua, masih banyak daerah lainnya di Bali

yang memiliki potensi wisata yang tak kalah bagusnya dan dapat

dikembangkan. Hal tersebut juga merupakan langkah dalam rangka

pemerataan ekonomi atau pembagian hasil pendapatan masyarakat.

Salah satu daerah yang memiliki potensi wisata dan dapat

dikembangkan adalah Desa Belok Sidan. Desa Belok Sidan terletak di

Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Saat ini di Desa Belok Sidan terdapat

potensi wisata berjenis alam dan budaya. Dari segi potensi wisata alam, di

Desa ini terdapat persawahan dan perkebunan buah, bunga, dan sayur. Hal

tersebut dikarenakan Desa Belok Sidan terletak di dataran tinggi serta

memiliki suhu udara yang tidak terlalu panas sehingga cocok untuk pertanian

dan perkebunan Dari segi potensi budaya, di Desa Belok Sidan terdapat

pementasan budaya seperti tarian dan pembuatan kerajinan khas. Untuk

itulah , dalam laporan ini akan dibahas secara lebih rinci tentang potensi

wisata yang ada di Desa Belok Sidan serta bagaimana cara pengembangannya.

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dibahas di latar belakang maka dapat

ditarik beberapa rumusan masalah yaitu:

1. Potensi wisata apa yang ada di Desa Belok Sidan ?

2. Apa saja kegiatan atau aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Desa

Belok Sidan ?

3. Bagaimana analisis SWOT Desa Belok Sidan dalam kaitannya dengan

pariwisata ?

4. Bagaimana strategi pengembangan wisata di Desa Belok Sidan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah :

1. Untuk mengetahui Potensi wisata yang ada di Desa Belok Sidan.

2. Untuk mengetahui kegiatan atau aktivitas wisata yang dapat dilakukan

di Desa Belok Sidan.

3. Untuk mengetahui hasil analisis SWOT Desa Belok Sidan dalam

kaitannya dengan pariwisata.

4. Untuk mengetahui strategi pengembangan wisata di Desa Belok Sidan.

3
1.4 Manfaat Penelitian

Kegiatan ini dilaksanakan dengan manfaat yaitu:

1. Bagi Mahasiswa

a) Mengukur pengetahuan mengenai atraksi wisata.

b) Sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan.

c) Memenuhi tugas kuliah dan menambah nilai.

2. Bagi STP Nusa Dua Bali

Bagi perguruan tinggi STP Nusa Dua Bali, hasil studi ini diharapkan

dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan

bagi civitas akademika/sebagai referensi.

3. Bagi Pengelola

Hasil studi ini dapat digunakan pengelola sebagai acuan untuk

memperbaiki atraksi wisata yang ada melalui saran yang dikemukakan

dalam laporan ini.

4
1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah Potensi desa belok sidan, kecamatan

petang , Kabupaten Badung.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilkakukan di desa belok sidan, kecamatan

petang , Kabupaten Badung.

1.5.2 Jenis dan Sumber Data

a) Jenis Data

Jenis data yang di guakan dalam peelitian ini adalah data kualitatif

dan data kuantitatif, data kualitatif adalah data yang tidak bernilai

numerik atau nilainya bukan angka sedangkan data kuantitatif adalah data

yang nilainya berbentuk numerik atau angka.

b) Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder. Data primer adalah data yang di peroleh dengan cara

di kumpulkan sendiri oleh peneliti dan langsung dari objek yang di teliti

sedangkan data sekunder adalah adalah data yang merupakan hasil

pengumpulan orang atau instasi lain dalam bentuk publikasi.

5
1.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang di gunakan

adalah dengan cara:

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan satu cara yang di gunakan untuk

memperoleh data dengan membaca literatur,buku,hasil penelitian,

laporan, artikel,dan internet yang berkaitan dengan potensi wisata yang

ada di desa sidan Kabupaten Bangli.

2. Wawancara

Dalam pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

dengan melakukan wawacara secara langsung kepada perbekel desa

belok sidan dan kepada masyarakat sekitar desa belok sidan terutama

masyarakat yang memiliki perkebunan dan yang berada di sekitar

atraksi wisata terdekat.

3. Observasi

Dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara melakukan

observasi secara langsung untuk melihat potensi wisata yang di miliki

oleh desa belok sidan.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

b.1 Konsep Pariwisata

b.1.1 Pengertian Pariwisata

Secara etimologis kata “ Pariwisata” berasal dari bahasa Sanskerta

yang terdiri dari tiga suku kata yaitu Pari yang berarti banyak, berkali-

kali berputar-putar lengkap, Wis (man) yang artinya rumah,properti,

kampong, komunitas. Ata yang artinya pergi terus menerus,

mengembara, Secara sederhana Pariwisata sering diartikan sebagai

perjalanan untuk bersenang-senang.

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Pariwisata

adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas

serta layanan yang disediakan oleh Masyarakat, Pengusaha, Pemerintah,

dan Pemerintah Daerah. Sedangkan Pariwisata menurut Para ahli yaitu :

a) Prof. Salah Wahab (1975)

Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu

mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja,

peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-

sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek,

pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri

kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi.

7
b) James J. Spillane (1982)

Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan

tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui

sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat,

menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain.

c) Mathieson dan Wall (1982)

Mendefinisikan pariwisata sebagai serangkaian aktivitas berupa

aktivitas perpindahan orang untuk sementara waktu ke suatu tujuan di

luar tempat tinggal maupun tempat kerjanya yang biasa, aktivitas

yang dilakukannya selama tinggal di tempat tujuan tersebut, dan

kemudahan-kemudahan yang disediakan untuk memenuhi

kebutuhannya baik selama dalam perjalanan maupun di lokasi

tujuannya.

d) Burkart dan Medlik (1987)

Pariwisata sebagai suatu tranformasi orang untuk sementara

dan dalam jangka waktu jangka pendek ketujuan-tujuan di luar tempat

dimana mereka hidup dan bekerja, dan kegiatan – kegiatan mereka

selama tinggal di tempat- tempat tujuan itu.

e) Menurut Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka

A.Yoeti (1992:8)

Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul

dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta

8
masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani

wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.

f) Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker dalam Oka A.Yoeti (1996:112)

Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang

ditimbulkan dari perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta

penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan orang asing itu tidak

tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas

yang bersifat sementara.

g) Mr. Herman V. Schulard dalam Oka A.Yoeti (1996:114)

Pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada

kaitannya dengan perekonomian secara langsung berhubungan

dengan masuknya orang-orang asing melalui lalu lintas di suatu

negara tertentu, kota dan daerah.

h) Prof. Salah Wahab dalam Oka A.Yoeti (1996:116)

Pariwisata dalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan

secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara

orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri, meliputi

pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu

mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang

dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.

i) Kodhyat (1998)

Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain,

bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai

9
usaha mencari keseimbangan atau keserasiaan dan kebahagiaan

dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

j) Koen Meyers (2009)

Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh

sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan

alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya

untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau

libur serta tujuan-tujuan lainnya.

k) E. Guyer Fleuler

Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman

sekarang yang pada umumnya didasarkan atas kebutuhan, kesehatan

dan pergantian hawa. Sedangkan pada khususnya disebabkan oleh

bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat

manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri,

perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.

l) Hunziger dan krapf

Menyatakan pariwisata adalah keserluruhan jaringan dan

gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing disuatu

tempat dengan syarat orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan

yang penting (Major Activity) yang memberi keuntungan yang

bersifat permanent maupun sementara.

10
b.1.2 Jenis – Jenis Pariwisata

a) Wisata Budaya

Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan, untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan

jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke

luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat,

cara hidup, budaya dan seni pada masyarakat daerah yang

bersangkutan. Seringnya perjalanan serupa ini disatukan dengan

kesempatan-kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan

budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik dan

seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.

Jenis wisata budaya ini jenis yang populer di Indonesia. Jenis

wisata ini adalah jenis wisata yang paling utama bagi wisatawan luar

negeri yang datang ke negeri ini dimana mereka ingin mengetahui

kebudayaan kita, kesenian dan segala sesuatu yang dihubungkan

dengan adat istiadat dan kehidupan seni budaya kita.

b) Wisata Kesehatan

Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan

tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat alam arti jasmani an

rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air

panas yang mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat

11
yang mempunyai iklim udara yang mneyehatkan atau tempat-tempat

yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.

c) Wisata Olahraga

Ini dimasudkan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan

tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil

bagian aktif dalam pesta olah raga di suatu tempat atau negara seperti

Asean Games, Olympiade, Thomas dan Uber Cup, Wimbeldon, Tour

de Fance, F1, World Cup dan jenis olahraga lainnya. Macam cabang

olahraga yang termasuk dalam jenis wisata olahraga yang bukan

tergolong dalam pesta olahraga atau games, misalnya berburu,

memancing, berenang, dan berbagai cabang olahraga dalam air atau

diatas pegunungan.

d) Wisata Komersial

Jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-

pameran dan pekan raya yang bersifat komersil, seperti pameran

industri, pameran dagang dan sebagainya. Pada mulanya banyak

orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan kedalam

jenis pariwisata karena bersifat komersial, hanya dilakukan oleh

orang-orang yang khusus mempunyai tujuan tertentu untuk bisnis.

Tetapi kenyataannnya, dewasa ini pameran-pameran atau pekan raya

yang diadakan banyak sekali dikunjungi oleh orang yang hanya

sekedar melihat-lihat. Maka tak jarang pameran atau pekan raya

dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan pertunjukan kesenian.

12
e) Wisata industry

Erat kaitannya dengan wisata komersial. Perjalanan yang

dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang

biasa ke suatu kompleks atau daerah perindustrian yang banyak

terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud

dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian. Hal ini

banyak dilakukan di negara-negara yang telah maju perindustriannya

dimana masyarakat berkesempatan mengadakan kunjungan ke daerah

atau kompleks-kompleks pabrik industri berbagai jenis barang yang

dihasilkan secara massal di negara tersebut.

f) Wisata Politik

Jenis ini meliputi pejalanan yang dilakukan untuk

mengunjungi atau mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa

kegiatan politik seperti peringatan ulang tahun suatu negara/perayaan

hari kemerdekaan dimana fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan

berbagai atraksi diadakan secara megah dan meriah bagi para

pengunjung. Selain itu peristiwa-peristiwa penting seperti konferensi,

musyawarah, kongres atau konvensi politik yang selalu disertai

dengan darmawisata termasuk dalam jenis ini.

g) Wisata Konvensi

Termasuk dalam jenis wisata politik. Berbagai negara dewasa

ini membangun wisata konvensi dengan menyediakan fasilitas

bangunan beserta ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta

13
konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya, baik yang

bersifat nasional maupun internasional. Contoh, Jakarta dengan JCC-

nya (Jakarta Convention Center).

h) Wisata Sosial

Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah

pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi

kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah (mereka

yang tidak mampu membayar segala sesuatu yang bersifat luks) untuk

mengadakan perjalanan.

i) Wisata Pertanian

Jenis wisata ini adalah pengorganisasia perjalanan yang

dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang

pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat

mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi ataupun

hanya sekedar melihat-lihat.

j) Wisata Maritim (marina) atau Bahari

Jenis wisata ini banyak kaitannya dengan kegiatan di air

seperti di danau, sungai, pantai, teluk atau laut lepas seperti

memancing, berlayar, menyelam, berselancar dan lain-lain. Jenis

wisata ini dapat juga disebut Wisata Tirta. Indonesia yang merupakan

daerah kepulauan kaya akan wisata jenis ini.

14
k) Wisata Cagar Alam

Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan

alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang

dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang

terdapat di tempat lain.

l) Wisata Buru

Jenis wisata ini banyak dilakukan di negara-negara yang

memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh

pemerintah (memliki izin). Pemerintah yang bijaksana mengatur

wisata buru ini demi keseimbangan hidup satwa yang diburu agar

tidak punah, dengan memperhitungkan perkembangbiakannya, antara

yang lahir dan yang diburu tetap seimbang.

m)Wisata Pilgrim/Wisata Religi

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, adat istiadat

dan kepercyaan umat atau kelompok masyarakat. Bisa dilakukan

perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, makam-makam

orang besar atau yang diagungkan.

n) Wisata Bulan Madu

Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah suatu

penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan suami istri, pengantin

baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus

dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka.

15
o) Wisata Petualangan

Dikenal dengan istilah adventure tourism. Jenis wisata ini

dilakukan oleh mereka yang ingin melakukan petualangan atau hal-

hal yang menantang, seperti memasuki hutan belantara, mendaki

tebing terjal, bungy jumping, arung jeram, wisata kutub, wisata

ruang angkasa dan lain sebagainya.

b.2 Pengertian Destinasi Pariwisata

Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 Destinasi Pariwisata

merupakan kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah

administrative yang didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum,

fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan

melengkapi terwujudnya kepariwisataan.Pengertian destinasi pariwisata

menurut para ahli yaitu :

a) Menurut Kusudianto (1996 : 49)

Destinasi pariwisata dapat digolongkan/dikelompokkan

berdasarkan ciri-ciri destinasi tersebut, yaitu sebagai berikut : 1)

Destinasi Sumber Daya Alam, seperti iklim, pantai, hutan. 2)

Destinasi Sumber Daya Budaya, seperti tempat bersejarah, museum,

teater, dan masyarakat lokal. 3) Fasilitas Rekreasi, seperti taman

hiburan. 4) Event seperti Kesenian Bali, Pesta Danau Toba, pasar

malam. 5) Aktivitas Spesifik, seperti Kasino di Genting Highland

16
Malaysia, Wisata Belanja di Hong Kong. 6) Daya Tarik Psikologis,

seperti petualangan, perjalanan romantis, keterpencilan.

b) Ricardson dan Fluker, (2004 : 48)

“a significant place visited on a trip, with some form of actual

or perceived boundary. The basic geographic unit for the production

of tourism statistic”

c) Pitana & I Ketut Surya Diarta (2009)

Suatu tempat yang dikunjungi dengan periode waktu yang

cukup signifikan selama masa perjalanan seseorang jika dibandingkan

dengan tempat lainnya yang dilalui selama perjalanan.

b.3 Daya Tarik Wisata

b.3.1 Pengertian Daya tarik Wisata

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun

2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang

memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman

kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran

atau kunjungan wisatawan. Ada beberapa pengertian Daya Tarik Wisata

menurut para ahli yaitu :

a) Yoeti dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” (1985)

Menyatakan bahwa daya tarik wisata atau “tourist attraction”,

istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang

17
menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah

tertentu.

b) Nyoman S. Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” (1994)

Mendefiniskan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang

menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.Dari beberapa

pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Daya tarik

wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan

dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke

suatu daerah tertentu.

b.3.2 Jenis – Jenis Daya Tarik Wisata

Dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan

bahwa daya tarik wisata adalah sesuatu yang menjadi sasaran wisatawan

yang terdiri dari :

a) Daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

berwujud keadaan alam, flora dan fauna.

b) Daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,

peninggalan sejarah, seni dan budaya, wisata agro, taman

rekreasi dan komplek hiburan.

c) Daya tarik wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki

gunung, gua, industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan,

sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat ziarah dan lain-

lain.

18
Daya tarik wisata menurut Direktoral Jendral Pemerintahan di bagi

menjadi tiga macam, yaitu :

1. Daya Tarik Wisata Alam

Daya Tarik Wisata Alam adalah sumber daya alam yang

berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik

dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budi daya.

Potensi wisata alam dapat dibagi menjadi 4 kawasan yaitu :

a) Flora fauna

b) Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem

pantai dan ekosistem hutan bakau

c) Gejala alam,misalnya kawah, sumber air panas, air

terjun dan danau

d) Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah,

perkebunan, peternakan, usaha perikanan

2. Daya Tarik Wisata Sosial Budaya.

Daya Tarik Wisata Sosial Budaya dapat dimanfaatkan

dan dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi

museum, peninggalan sejarah, upacara adat, seni pertunjukan

dan kerajinan.

3. Daya Tarik Wisata Minat Khusus.

Daya Tarik Wisata Minat Khusus merupakan jenis

wisata yang baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih

diutamakan pada wisatawan yang mempunyai motivasi khusus.

19
Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus memiliki

keahlian. Contohnya: berburu, mendaki gunung, arung jeram,

tujuan pengobatan, agrowisata, dll.

4. Daya Tarik Wisata Buatan

Daya Tarik Wisata Buatan merupakan hasil karya

manusia dibuat karena adanya profit pasar di suatu daerah

seperti Jogja Bay, Jepara Ourland Park (JOP) Jepara,

Waterblaster Semarang, Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Jakarta, Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Taman Safari

Indonesia, kebun binatang, Taman Impian Jaya Ancol, Dunia

Fantasy (Dufan), Pemandian air panas, Kolam pemancingan

ikan, dll.

2.4 Pengertian Ekowisata

Ekowisata merupakan parpaduan antara eko (lingkungan) dan wisata.

Secara luas masyarakat seringkali memahami wisata dengan jalan-jalan ke

tempat-tempat hiburan, makan-makan dan juga berbelanja. Kegiatan tersebut

sebagai aktifitas refresing, bersantai, mengendorkan syaraf dan

membebasakan diri dari ketertegangan rutinitas kerja.

Ekowisata merupakan perjalanan yang bertanggungjawab

kedaerah-daerah alami yang melestarikan lingkungan, menopang

kesejahteraan masyarakat setempat, melibatkan interpretasi serta

pendidikan lingkungan hidup.Ekowisata menurut Para ahli yaitu :

20
a) Pengertian Ekowisata menurut lubis (2006), pengembangan ekowisata

sangatlah diperlukan dalam proses pengertian pembanguan

berkelanjutan yang berbasis pada masyarakat. Hal karena dengan

mengembangkan ekowisata maka akan tercipta suasana wisata yang

alami dan menyenangkan sekaligus secara tidak langsung ekowisata

akan memberi edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya

konservasi.

b) Pengertian Ekowisata menurut Qomariah (2009) yang mendefinisikan

bahwa Ekowisata adalah bentuk struktur pariwisata yang dilakukan

masyarakat dengan menikmati keanekaragaman hayati tanpa harus

merusaknya.

2.5 Pengertian Agrowisata

Agrowisata merupakan pemasaran langsung produk pertanian karena

para petani dapat menjual secara langsung hasil pertaniannya tanpa melalui

saluran distribusi. Petani bias mebuat stand hasil pertaniannya di sepanjang

jalur yang dilintasi oleh para wisatawan. Wilayah agrowisata dapat secara

otomatis perfungsi sebagai pasar yang mempertemukan antara para petani

sebagai penghasil produk pertanian dengan para wisatawan sebagai penikmat

produk. Produk yang dimaksud tidak sebatas yang berwujud seperti buah-

buahan atau sayur-sayuran, tetapi dapat berupa jasa misalnya mengukir buah,

jasa lokal guide, dan mungkin atraksi tari-tarian para petani lokal yang

mengekpresikan kehidupan bertanian mereka.

21
Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan

usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk

memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang

pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal

dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani

sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun

teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan

kondisi lingkungan alaminya.

Sinopsis Agrowisata Indonesia adalah negara agraris yang memiliki

potensi besar untuk dikembangkannya agrowisata. Pariwisata berbasis

pertanian akan memberikan suatu angin segar bagi para petani dan masyarakat

umum untuk dapat memperluas sektor pertanian yang selama ini mereka geluti

menjadi objek pariwisata bagi para wisatawan minat khusus. Pembudidayaan

dan perluasan peran dari sektor pertanian ini diharapkan dapat untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya,dan para petani pada

khususnya. Hal ini tentu diperlukan berbagai upaya dan kolaborasi dari sektor

lain untuk mencapainya, dengan memperhatikan asas berkelanjutan dan kerja

sama berbagai pihak terkait untuk mengentaskan kemiskinan, khususnya bagi

para petani dan masyarakat umum.

22
2.6 Manajemen Strategi

2.6.1 Pengertian Manajemen

Secara bahasa atau etimologi manajemen disadur dari bahasa

Perancis Kuno yaitu ménagement yang artinya adalah seni

melaksanakan serta mengatur. Beberapa Pengertian Manajemen

menurut Para ahli yaitu :

a) Manajemen menurut R.Terry

Manajemen adalah suatu proses unik dan khas yang terdiri

atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, serta

penggerakan dan pengendalian yang dilakukan guna menentukan

arah serta mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui

pemanfaatan SDM serta sumber daya lain.

b) Manajemen menurut Drs/ Oey Liang Lee

Manajemen adalah ilmu dan seni perencaan,

pengorganisasian, pengarahan, serta pengawasan terhadap SDM

guna mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan.

c) Manajemen menurut James A.F.Stoner

Manajemen adalah suatu proses perencaan, pengorganisasian,

leadership, serta pengendalian upaya dari anggota organisasi tersebut

serta penggunaan Sumber daya yang tersedia di organisasi tersebut

guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan organisasi

sebelumnya.

23
d) Manajemen menurut Ricky W. Griffin

Manajemen adalah proses perencanaan / planning,

pengorganisasian, pengkoordinasisasian, serta pengontrolan setiap

sumber daya yang ada guna mencapai tujuan ataupun goals yang

telah ditentukan dengan efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan

dapat dicapai sesuai dengan rencana yang ada, dan efisien berarti

dilaksanakan dengan benar dan terorganisis yang sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan.

e) Manajemen menurut Federick Winslow Taylor

Manajemen adalah sebuah percobaan yang dilakukan secara

sungguh-sungguh guna menghadapi setiap persoalan yang muncul

dalam setiap kepemimpinan perusahaan/organisasi lain/ setiap sistem

kerjasama yang dilakukan setiap manusia dengan sikap serta jiwa

seorang sarjana serta penggunaan alat-alat perumusan.

2.6.2 Pengertian Strategi

a) Secara Umum

Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin

puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut

dapat dicapai.

b) Secara Khusus

24
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental

(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan

berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para

pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang

terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan

pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).

Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang

dilakukan.

2.6.3 Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan

pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai

penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan

diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk

mencapai tujuan.

a) Menurut Pearch dan Robinson (1997)

Dikatakan bahwa manajemen strategi adalah kumpulan dan

tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan

(implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai

sasaran-sasaran organisasi.

b) Menurut Nawawi

perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi)

yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut

25
visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi

(keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar

memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi),

dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk

menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas,

dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut

tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi.

2.7 Analisis SWOT

2.7.1 Pengertian SWOT

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk

menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau

konsep bisnis yang berdasarkan faktor eksternal dan faktor internal yaitu

strength, opportunities, weakness, threats. Analisis SWOT merupakan

singkatan dari strength, opportunities, weakness, threats yang mana

penjelasannya sebagai berikut:

1. Kekuatan (strength)

Kekuatan (strength) adalah sumberdaya keterampilan atau

keunggulan keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan

pasar yang dilayani oleh perusahaan atau organisasi. Kekuatan adalah

kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi

perusahaan di pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya

keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli dengan

26
pemasok, dan faktor-faktor lain. Faktor-faktor kekuatan yang

dimaksud dengan faktor-faktor yang dimiliki oleh suatu perusahaan

atau organisasi adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat

dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran. Dikatakan demikian karena

satuan bisnis memiliki sumber keterampilan, produk andalan dan

sebagainya yang membuatnya lebih kuat daripada pesaing dalam

memuaskan kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani

oleh satuan usaha yang bersangkutan.

2. Kelemahan (weakness)

Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan

dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius

menghambat kinerja efektif perusahaan atau organisasi. Fasilitas,

sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan

pemasaran, citra merek dapat merupakan sumber kelemahan. Faktor-

faktor kelemahan, jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu perusahaan, yang dimaksud ialah

keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan

kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja

organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan

kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat dari sarana dan prasarana

yang dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan

pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak

27
atau kurang diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan

tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

3. Peluang (opportunity)

Peluang (opportunity) adalah situasi penting yang

menguntungkan dalam lingkungan perusahaan atau organisasi.

Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber

peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan

pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta

membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat

memberikan peluang bagi perusahaan atau organisasi. Faktor peluang

adalah berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu

satuan bisnis, yang dimaksud dengan berbagai situasi tersebut antara

lain:

a) Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan pengguna

produk.

b) Identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat

perhatian.

c) Perubahan dalam kondisi persaingan.

d) Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang

membuka berbagai kesempatan baru dalam kegiatan

berusaha.

e) Hubungan dengan para pembeli yang akrab.

f) Hubungan dengan pemasok yang harmonis.

28
4. Ancaman (threath)

Ancaman (threath) adalah situasi penting yang tidak

menguntungkan dalam lingkungan perusahaan atau organisasi.

Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang yang

diinginkan organisasi. Masuknya pesaing baru, lambatnya

pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli

atau pemasok penting, perubahan teknologi serta peraturan baru atau

yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan.

Ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang, dengan demikian

dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang

tidak menguntungkan suatu satuan bisnis, jika tidak diatasi, ancaman

akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik

untuk masa sekarang maupun masa depan. Ringkasnya, peluang dalam

lingkungan eksternal mencerminkan kemungkinan dimana ancaman

adalah kendala potensial.

29
BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Letak Gegrafis Desa Belok Sidan

Secara geografis Desa Belok Sidan terletak di Kecamatan Petang,

Kabupaten Badung, Bali. Adapun batas – batas administrasi Desa Belok Sidan

yaitu disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buleleng, disebelah

selatan berbatasan dengan Desa Petang dan Desa Sulangai, disebelah timur

berbatasan dengan Kabupaten Bangli, dan disebelah barat berbatasan dengan

Desa Plaga. Untuk batas alamnya, Desa Belok Sidan dikelilingi oleh

persawahan, perkebunan, gunung, dan permukiman warga.

3.2 Kondisi Fisik Alamiah

Desa Belok Sidan memiliki luas wilayah sekitar 3.266 m2, 326 m2

merupakan lahan pertanian dan 424 m2 merupakan lahan permukiman. Desa

Belok Sidan memiliki konfigurasi lahan berupa dataran tinggi, dengan

ketinggian rata – rata 1.500 mDPL. Rata – rata temperatur udara tahunan yaitu

sekitar 30 0
C. Temperatur maksimum sekitar 33 0
C sedangkan temperatur

udara minimum yaitu 28 0 C. Curah hujan rata – rata pertahun adalah 2000 –

3000 mm.

Kondisi lingkungan disekitar Desa Belok Sidan dapat dikategorikan

baik, karena tidak terdapat terlalu banyak pencemaran seperti pencemaran

udara dan pencemaran bau, meskipun masih terdapat sedikit pencemaran

30
sampah. Desa Belok Sidan terletak pada bentang alam yang cukup baik karena

tergolong mudah di akses.

3.3 Karakteristik Sosio – Ekonomi – Budaya

Jumlah masyarakat yang ada di Desa Belok Sidan adalah 5.570 jiwa

dengan komposisi 2.869 laki – laki dan 2.701 perempuan. Di Desa Belok

Sidan terdapat 9 banjar dinas, 8 banjar adat, 6 desa adat, dan 12 subak.

Dikarenakan memiliki lahan yang bagus untuk bercocok tanam, sebagian

besar masyarakatnya bekerja disektor pertanian dan perkebunan, namun selain

itu terdapat juga jenis mata pencaharian lainnya seperti PNS, swasta, buruh,

pedagang, dan lain – lain.

Sebagian besar masyarakatdi Desa Belok Sidan adalah orang Bali asli,

namun ada juga yang berasal dari suku lainnya seperti jawa, sumatera, dan

lain – lain. Agama mayoritas adalah Hindu. Untuk fasilitas kesehatan, di Desa

Belok Sidan terdapat 7 puskesmas dan 8 posyandu dengan kualitas yang

tergolong baik. Dari segi perekonomian, masyarakat sekitar turut dibantu oleh

koperasi dalam hal mengembangkan usaha masyarakat.

3.4 Aksesibilitas

Desa Belok Sidan berjarak 15 km atau 26 menit dari Ibukota Kecamatan

Petang, 48,4 km atau 1 jam 26 menit dari Ibukota Kabupaten Badung, 59,8 km

atau 1 jam 59 menit dari ibukota Provinsi Denpasar, 69,6 km atau 2 jam 19

menit dari bandara internasional Ngurah Rai, dan 137,4 km atau 3 jam 36

31
menit dari pelabuhan Gilimanuk. Desa Belok Sidan dapat diakses

menggunakan semua jenis kendaraan darat seperti motor, mobil pribadi, dan

bus. Kondisi jalan akses ke Desa Belok Sidan tergolong baik, karena semua

akses jalannya sudah menggunakan aspal.

32
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Potensi Wisata Desa Belok Sidan

4.1.1 Potensi Wisata Alam

Desa belok sidan memiliki potensi wisata alam yang masih sangat

asri dan memiliki keindahan alam pepohonan yang indah dan alami.

Adapun Potensi wisata alam di desa belok sidan seperti air terjun

penikit, air panas, air terjun nung-nung, penangkaran burung jalak bali,

dan jalur tracking. Pada gambar 3.1 akan di sajikan salah satu potensi

wisata alam berupa air terjun penikit.

Sumber: Hasil Observasi, 2018

Gambar 3.1

Air Terjun Penikit

33
4.1.2 Potensi Agrowisata

Desa belok sidan memiliki banyak potensi wisata pertanian dan

perkebunan seperti tanaman jeruk, tanaman asparagus, tanaman kebun

kopi dan tanaman bunga gemitir. Selain memiliki perkebunan desa belok

sidan juga memili peternakan seperti peterakan sapi, dan peternakan

babi. Pada gambar 3.2 akan di sajikan salah satu potensi wisata

Agrowisata salah satunya tanaman asparagus.

Sumber:Hasil Observasi, 2018

Gambar 3.2

Tanaman Asparagus

4.1.3 Potensi Wisata Budaya

Selain memiliki potensi wisata alam dan potensi wisata pertanian

desa belok sidan juga memiliki potensi wisata budaya yang masih

terjaga dan masih di pertunjukan sampai saat ini adapun budaya tersebut

seperti tari wayang wong, kerajinan anyaman saga, dan situs purbakala.

34
Pada gambar 3.3 akan di sajikan salah satu potensi wisata budaya berupa

salah satu tarian khas desa belok sidan yaitu tarian Wayang Wong.

Sumber: Hasil Observasi, 2018

Gambar 3.3

Tarian Wayang Wong

4.2 Aktivitas Wisata

Telah dijelaskan sebelumnya pada sub – bab 4.1, terkait dengan potensi

wisata yang ada di Desa Belok Sidan. Dari potensi wisata tersebut, adapun

beberapa kegiatan atau aktivitas wisatanya yaitu :

1. Kegiatan bercocok tanam

Kegiatan atau aktivitas bercocok tanam dapat dilakukan di beberapa

area persawahan dan perkebunan milik masyarakat yang ada di Desa

Belok Sidan. Wisatawan dapat melihat serta melakukan langsung

kegiatan tanam – menanam serta memanen hasil buah atau sayur,

maupun bunga. Pada gambar 3.4 akan di sajikan salah satu aktivitas

wisata berupa salah satu persemaian bibit sayuran.

35
Sumber: Hasil Observasi, 2018

Gambar 3.4

Persemaian Sayuran

2. Trekking

Kegiatan trekking dapat dilakukan di beberapa area, seperti

persawahan atau perkebunan, lokasi menuju air terjun, dan ke

perbukitan. Kegiatan trekking tersebut dapat dilakukan sendiri maupun

ditemani oleh pemandu lokal (masyarakat setempat). Pada gambar 3.5

akan di sajikan salah satu aktivitas wisata yaitu kegiatan Trecking.

36
Sumber: Hasil Observasi,2018

Gambar 3.5

Kegiatan Trecking

3. Outbound

Kegiatan outbound dapat dilakukan disalah satu lokasi air terjun yaitu

di Banjar Penikit, dikarenakan arus air yang tidak terlalu deras serta

kedalaman yang sedang, maka cocok untuk kegiatan outbond.

4. Belajar membuat kerajinan dan produk lokal

Di Desa Belok Sidan terdapat hasil kerajinan tangan dan juga produk

lokal seperti kripik dan kopi. Dari hal tersebut, maka dapat tercipta

kegiatan atau aktivitas dimana wisatawan diikutsertakan dalam

kegiatan membuat kerajinan dan produk lokal. Pada gambar 3.6 akan

di sajikan salah satu aktivitas wisata yaitu belajar membuat anyaman

semat.

37
Sumber: Hasil Observasi, 2018

Gambar 3.6

Aktivitas Membuat Anyaman

4.3 Analisis SWOT

Adapun analisis SWOT terkait dengan Desa Belok Sidan, yaitu :

1. Kelebihan atau keunggulan

a) Memiliki potensi wisata alam yang cukup lengkap seperti

perkebunan, pertanian, air terjun, dan bukit dengan kondisi

yang masih alami dan bersih.

b) Akses ke masing – masing potensi wisata tergolong mudah

dan berdekatan sehingga sangat memungkinkan apabila ingin

dikemas menjadi suatu paket ekowisata.

c) Suhu udara yang relatif sedang sehingga kondusif untuk

kegiatan wisata

38
d) Kondisi jalan akses sudah bagus, yang terbuat dari aspal

dengan lebar jalan yang cukup.

2. Kelemahan atau kekurangan

a) Sarana dan prasarana yang masih kurang contohnya

akomodasi dan tempat makan.

b) Pengelolaan yang masih kurang, hanya sebatas pencarian

potensi namun tidak dikembangkan dan dipromosikan.

3. Peluang

a) Letak yang cukup strategis dan tidak jauh dari sarana dan

prasarana umum seperti bandara dan ibukota.

b) Masih berada di bagian Bali Selatan yang merupakan pusat

pariwisata Bali.

c) Memiliki alam yang masih asri dan bersih.

4. Ancaman

a) Akibat dari adanya pengelolaan yang kurang, meskipun

memiliki banyak potensi wisata namun apabila tidak

dikembangkan dan dipromosikan maka tidak akan

membuahkan hasil.

b) Terdapat desa lain yang memiliki potensi hampir sama atau

sejenis, dengan pengelolaan yang lebih bagus dan jarak yang

lebih strategis.

39
4.4 Strategi Pengembangan Desa Belok Sidan

Dari analisis SWOT terkait Desa Belok Sidan yang terpapar dalam sub -

bab 4.3, maka dapat disusun beberapa strategi pengembangan untuk Desa

Belok Sidan. Adapun hal – hal yang dapat dilakukan dalam strategi

pengembangan Desa Belok Sidan untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi

wisata, yaitu:

1. Perlunya tambahan sarana wisata , contohnya adalah akomodasi

seperti penyediaan homestay atau guest house, serta pondok wisata.

2. Agar Desa Belok Sidan tidak mengalami degradasi lingkungan,

maka jumlah wisatawan yang berkunjung juga perlu untuk dibatasi

agar juga tidak terjadi over capacity dan sesuai dengan konsep

ekowisata yang memperhatikan daya tampung kawasan atau

carrying capacity. Jika over capacity hal tersebut tidak hanya

berdampak pada lingkungan namun juga berdampak pada

kenyamanan wisatawan yang berkunjung.

3. Perlu adanya rambu – rambu peringatan, contohnya adalah seperti

himbauan untuk jangan merusak apapun dan membuang sampah

sembarangan.

4. Perlu adanya promosi yang dilakukan dari pihak pengelola terutama

Perbekel Desa Belok Sidan, dengan menggunakan media seperti

brosur, instagram, facebook, website, dan lain – lain. Dengan

tampilan promosi berupa foto, video, dan juga paparan infornmasi.

40
5. Perlu dilakukan kerjasama dengan masyarakat lokal, contohnya

dengan kelompok tani, melakukan pembinaan terkait pariwisata.

4.5 Rencana Paket Wisata

Adapun rencana paket wisata yang ada di desa belok sidan yaitu:

1. Half Day Tour

Dalam paket ini adapun kegaitan yang dapat dilakukan oleh wisatawan

adalah wisatawan dapat melakukan serta merasakan langsung kegiatan

bercocok tanam khususnya di kebun bunga dan sayur. Adapun dalam

paket ini sudah termasuk dengan welcome drink, jajanan khas dan

pemandu wisata lokal. Rencana harga untuk paket wisata ini adalah

Rp.75.000.00 / 4 jam dengan rincian sebagai berikut:

1. Drink ( Teh hangat/ kopi, air kelapa, es campur) = Rp. 15.000.00/ Pax

2. Snack ( aneka jajanan tradisional) = Rp.15.000.00/ Pax

3. Guide Fee ( untuk ke kebun bunga dan kebun sayur) = Rp. 30.000.00/

Pax

4. Donation = Rp. 15.000.00 / Pax

2. Long Day Tour

Dalam paket ini adapun kegaitan yang dapat dilakukan oleh wisatawan

adalah wisatawan dapat melakukan serta merasakan langsung kegiatan

bercocok tanam khususnya di kebun bunga, kebun sayur, kebun buah, air

terjun nung-nung, air terjun penikit dan air hangat. Adapun dalam paket

ini sudah termasuk dengan minuman , jajanan khas dan pemandu wisata

41
lokal. Rencana harga untuk paket wisata ini adalah Rp.110.000.00 / 8 jam

dengan rincian sebagai berikut:

1. Drink ( Teh hangat/ kopi, air kelapa, es campur) = Rp. 15.000.00/

Pax

2. Snack ( aneka jajanan tradisional) = Rp.10.000.00/ Pax

3. Guide Fee ( untuk ke kebun bunga dan kebun sayur) = Rp.

35.000.00 / Pax

4. Donation = Rp. 20.000.00 / Pax

5. Tiket masuk ( Air terjun Nung-nung + Air terjun penikit + air

hangat )

= Rp. 15.000.00 / Pax

6. Lunch Box ( Tradisional Food ) = Rp. 15.000.00 / Pax

42
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Jadi dari beberapa paparan tentang Desa Belok Sidan, dapat disimpulkan

bahwa Desa Belok Sidan memiliki beberapa potensi wisata khususnya wisata

alam yang cocok untuk ekowisata. Adapun potensi wisata tersebut berupa

lahan pertanian, lahan perkebunan, air terjun, dan lain – lain. Dari potensi

tersebut dapat tercipta beberapa aktivitas wisata, diantaranya adalah trekking,

kegiatan bercocok tanam, outbound, dan lain – lain. Namun disisi lain masih

terdapat banyak tantangan didalam pengembangannya, yaitu kurangnya

partisipasi dan pengelolaan dari para stakeholder terutama dari pemerintah

desa.

5.2 Saran

Desa belok sidan memiliki banyak potensi wisata yang dapat di

kembangkan namun ada beberapa hal yang harus di perbaiki dan di

kembangkan agar pariwisata di desa Belok Sidan dapat berkembang dan

mendatangkan kunjungan wisatawan adapun hal yang harus di perbaiki

adalah:

1. Stakeholder dari desa belok sidan lebih giat dalam mengembangan

pariwisata yang ada di desa belok sidan.

2. Melibatkan masyarakat dalam pengelolaan, contohnya seperti melakukan

pelatihan dan pemberian materi terkait pariwisata

43
3. Melakukan penataan dari potensi wisata yang ada serta melakukan

promosi atau pengenalan potensi wisata di Desa Belok Sidan.

44
DAFTAR PUSTAKA

Observasi langsung ke Desa Belok Sidan


Utama, I Gusti Bagus Rai, (2016), Pengantar Industri Pariwisata, Yogyakarta :
Deepublish.
Simanjuntak, Bungaran Antonius, Flores Tanjung, dan Rosramadhana Nasution,
(2017), Sejarah Pariwisata Menuju Perkembangan Pariwisata Indonesia,
Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Butcher, Jim, (2007). Ecotourism, NGO’s, and Development: A Critical Analysis,
New York : Routledge.
Hill, Jennifer dan Gale, Tim (Eds.), (2009), Ecotourism and Environmental
Sustainability : Principles and Practice, Burlington: Ashgate.
Fennell, David A., (2003), Ecotourism : An Introduction, Edisi Kedua,
New York : Routledge.

45

Anda mungkin juga menyukai