Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

PERAN DESA WISATA PENGLIPURAN TERHADAP PEREKONOMIAN


MASYARAKAT SEKITAR

Oleh :

NADA LATHIFAH KHOIRUNISSA

XI IPS 1/22

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANGUNTAPAN


1. Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling penting


karena dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi dunia. Jika sektor pariwisata
berkembang atau bahkan mengalami kemunduran, maka akan banyak negara
yang terpengaruh secara ekonomi. Di Indonesia komponen paling penting
dalam sektor pariwisata adalah kekayaan alam dan kebudayaan. Bidang
pariwisata memiliki peran untuk membangun perekonomian bagi masyarakat
di Indonesia khususnya masyarakat yang berada di wilayah sekitar destinasi
wisata.

Pembangunan pariwisata berkelanjutan yang digunakan untuk memenuhi


kebutuhan wisatawan dan bertujuan untuk melindungi serta mendorong
kesempatan memperoleh minat wisatawan kembali untuk waktu yang akan
datang. Pembangunan pariwisata berkelanjutan harus dapat dipenuhi dengan
produk wisata yang didorong ke produk berbasis lingkungan. Wisatawan
diarahkan untuk melestarikan lingkungan dan peka terhadap budaya lokal dan
masyarakat harus dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi serta pengawasan pengembangan pariwisata. Konsep pengembangan
pariwisata berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat identik dengan
pengelolaan sebuah desa wisata. Desa wisata saat ini menjadi sebuah prioritas
dalam melakukan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.

Tujuan dari pembentukan desa wisata yaitu untuk meningkatkan posisi dan
peran masyarakat sebagai subjek atau pelaku penting dalam pembangunan
kepariwisataan. Pengembangan sebuah desa yang memiliki potensi wisata baik
dari bentangan alamnya, produk lokalnya maupun keunikan adat dan budaya
didalamnya tentu saja salah satunya didasarkan pada peningkatakan
kesejahteraan rakyat dalam bidang ekonomi. Semua ini tidak terlepas dari
peran serta masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan memiliki
arti yang sangat penting, karena keberhasilannya sangat ditentukan oleh
sejauhmana masyarakat peduli dan ikut ambil bagian dalam pembangunan
tersebut, serta seberapa besar manfaat yang akan diperoleh masyarakat atas
pembangunan yang dilakukan di wilayah mereka. Melalui desa wisata,
pariwisata membuktikan perannya sebagai generator pertumbuhan ekonomi
wilayah dan sebagai alat pengentasan kemiskinan.

Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang sudah terkenal hingga
ke manca negara. Bali tidak hanya menyediakan objek wisata alam, namun
juga wisata kebudayaan dan adat Bali yang sangat kental. Desa Wisata
Panglipuran merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Bali. Desa
Wisata Panglipuran menawarkan kearifan lokal yang masih dijunjung tinggi
oleh masyarakat Bali. Desa tersebut menjadi desa adat di Bali yang masih kuat
menjaga tradisi, ritual adat, dan berbagai kearifan lokal lainnya. Dengan
suasana yang sejuk dan asri serta tata ruang pemukiman yang mennganut Tri
Mandala, desa tersebut sangat tepat bernama Panglipuran yang artinya
penghibur.

Dengan demikian desa adat berperan sangat penting dalam pengembangan


dan pengelolaan, khususnya pengembangan desa wisata di Panglipuran yang
merupakan salah satu desa adat yang telah berkembang menjadi desa wisata
yang sangat ramai dikunjungi para wisatawan baik wisatawan lokal maupun
wisatawan mancanegara. Bahkan pada awal penetapan desa ini sebagai desa
wisata, turis asing lah yang sering memadati desawisata yang terletak di Bangli
ini. Berdasarkan hal-hal diatas, penulis tertarik meneliti Desa Adat
Penglipuran. Dengan itu penulis mengajukan proposal dengan judul “ Peran
Desa Wisata Penglipuran Terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar “

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang


akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Peran Desa Wisata Panglipuran dalam Meningkatkan


Perekonomian Masyarakat di Desa Panglipuran, Kabupaten Bangli, Bali?

2. Apa Saja Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Proses Meningkatkan


Perekonomian Masyarakat di Desa Panglipuran, Kabupaten Bangli, Bali
Melalui Desa Wisata Panglipuran?

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana peran Desa Wisata Panglipuran dalam


meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Panglipuran, Kabupaten
Bangli, Bali.

2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam proses
meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Panglipuran, Kabupaten
Bangli, Bali melalui Desa Wisata Panglipuran.

4. Ruang Lingkup Kegiatan

a. Objek : Desa Wisata Panglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.


b. Jenis-jenis kegiatan :

1) Observasi

Observasi adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi


dengan cara mengamati objek yang diteliti. Dalam melakukan observasi di
Desa Wisata Panglipuran, peneliti mengamati wisata yang berkunjung dan
masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai pedagang.

2) Interview

Interview dilakukan dengan cara mewawancarai responden atau


masyarakat sercara langsung dengan mengikuti aturan dalam pedoman
wawancara yaitu dengan menggunakan alat rekaman berupa telepon
genggam yang sudah disiapkan peneliti. Wawancara dilakukan untuk
mengumpulkan data tentang pendapatan yang diperoleh masyarakat melalui
pengembangan Desa Wisata Panglipuran
.

5. Kerangka Teoretis dan Hipotesis

a. Kerangka Teoritis

Desa Adat Penglipuran adalah salah satu objek wisata yang terletak di Kelurahan
Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali

Peran Desa Wisata Penglipuran Terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar

Dampak Perekonomian saat Perkembangan Perekonomian Peran Desa Penglipuran bagi


Pandemi COVID-19 saat Pandemi perekonomian masyarakat
sekitar

Karena Keunikan Desa Adat Penglipuran masih banyak wisatawan yang berkunjung

Secara tidak langsung masyarakat sekitar Desa Penglipuran mendapatkan manfaat


dalam bidang ekonomi

b. Hipotesis

Berdasarkan kerangka teoritis diatas, dapat ditarik kesimpulan sebuah


hipotesis atau kesimpulan sementara bahwa Pandemi COVID-19 yang
melanda dunia sangat merugikan bagi seluruh manusia di bumi khususnya
dalam segi ekonomi. Tidak lain halnya dengan Desa Adat Penglipuran. Saat
pandemic melanda Desa ini jadi tidak ada pengunjung. Karena hal ini
banyak masyarakat sekitar terkena dampak dari sepinya pengunjung di Desa
Adat Penglipuran. Saat pandemic sudah berangsur-angsur hilang Desa Adat
ini tidak kalah eksis dengan wisata-wisata yang ada di Bali. Karena
ketenaranya Desa ini selalu ramai pengunjung dan kembali membenahi
perekonomian masyarakat sekitar.

6. Metode

Penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif


dimana metode ini merupakan suatu metode yang memanfaatkan data
kualitatif dan di jabarkan secara deskriptif. Jenis penelitian deskriptif
kualitatif menggambarkan kondisi apa adanya,tanpa memberi perlakuan atau
manipulasi pada variable yang diteliti. Penelitian ini lebih menekankan makna
pada hasilnya.

7. Pelaksana Kegiatan

a. Penanggung jawab : Kepala Sekolah

b. Susunan Personalia

1) Pembina/Pembimbing : Waka Kesiswaan

2) Ketua : David Caesar Pradana

3) Sekretaris : Amanda Keisya Bunga P

4) Bendahara : Komang Arya Pramudya P

5) Seksi-seksi

Perlengkapan : Azalia Diandra Catriona

Transportasi dan akomodasi : Danila Susanto

Obat-obatan : Agatha Septi Setyorini

Konsumsi : Gadis Nur Oktavia

Dokumentasi : Nasya Emely Jacinda

8. Fasilitas

a. Sarana : bus dan hotel

b. Peralatan : alat tulis, handphone, kamera, laptop


9. Keuntungan dan Kerugian

a. Keuntungan :

1) Memperoleh tambahan pengetahuan

2) Dapat menyelesaikan masalah yang diteliti

b. Kerugian :

Kemungkinan kerugian yang akan dialami oleh peneliti jika tidak dilakukan
dengan serius, adalah :

1) Rugi biaya

2) Rugi waktu

10. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

a. Waktu : 1 s.d 5 Februari 2023

b. Tempat : Desa Wisata Panglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.

11. Anggaran

Pemasukan :

a. Dana Sekolah = Rp. 2.200.000

Pengeluaran :

a. Transprotasi = Rp. 700.000


b. Hotel = Rp. 1.000.000
c. Konsumsi = Rp. 300.000
d. Penyebrangan = Rp. 75.000
e. Tiket Tempat = Rp. 25.000
f. Dana lain-lain = Rp. 100.000
Jumlah = Rp. 2.200.000

12. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai