Anda di halaman 1dari 12

Komparasi Karakteristik Perekonomian Desa Wisata Panglipuran Di Kabupaten

Bangli Dengan Desa Wisata Pentingsari Di Kabupaten Sleman

Pramudya Alif1), Dinda Erina Utami2) Gigih Pilihanto2), Marza Riani4)


1)
Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
Email : Pramudya07@gmail.com
2)
Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
Email : Erinadindautami@gmail.com
3)
Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
Email : Gigihpilihanmu@gmail.com
4)
Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
Email : Marzariani15@gmail.com

Abstrak : Pengembangan desa wisata dewasa saat ini telah menjadi alternatif untuk pembangunan
ekonomi desa/local yang diterapkan di berbagai daerah. Pengembangan Desa Wisata tidak hanya
bermanfaat bagi munculnya alternative wisata untuk memenuhi pergeseran minat wisatawan, namun
juga dapat dijadikan sebagai solusi bagi permasalahan kemiskinan, pelestarian budaya dan pelestarian
lingkungan hidup. Salah satu desa yang dikembangkan sebagai desa wisata adalah Desa Panglipuran,
Kabupaten Bali dan Desa Pentingsari, Kabupaten Sleman. Kedua desa tersebut memiliki potensi keasrian
sumber daya alam yang dapat dijadikan sebagai daya tarik para wisatawan. Berdasarkan hal tersebut,
maka penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi karakteristik, dan potensi yang ada pada kedua desa
tersebut sehingga dapat dilakukan pengembangan pada bidang pariwisata yang dapat meningkatkan
perekonomian desa.
Kata Kunci: Desa Wisata, Daya Tarik Wisata, Karakteristik desa

Abstract: The development of adult tourism villages has now become an alternative for rural / local
economic development implemented in various regions. The development of a Tourism Village is not
only beneficial for the emergence of alternative tourism to meet shifting tourist interests, but can also
be used as a solution to the problem of poverty, cultural preservation and environmental preservation.
One of the villages developed as a tourist village is Panglipuran Village, Bali Regency and Pentingsari
Village, Sleman Regency. Both villages have the potential for natural resource beauty that can be used as
an attraction for tourists. Based on this, the study was conducted to explore the characteristics, and the
potential that exists in the two villages so that it can be developed in the field of tourism that can
improve the village economy.
Keywords: Tourism Village, Tourist Attraction, Village Characteristics

1
PENDAHULUAN konsep CBT memiliki keunggulan, di antaranya
sebagai berikut:
Pariwisata merupakan fenomena yang (a) adanya sumber daya lokal yang dimiliki dan
muncul karena adanya interaksi antara dikelola oleh masyarakat lokal. Sumber daya
wisatawan, penyedia jasa/industri wisata, dan lokal tersebut tidak hanya sebatas dari
pemerintah dalam menyediakan fasilitas dan masyarakat saja, namun juga meliputi
layanan yang mendukung kegiatan wisata lingkungan alam, infrastruktur, serta
Pengembangan desa wisata merupakan kebudayaan setempat;
salah satu pengembangan wisata yang dapat (b) adanya tanggung
memperkenalkan potensi-potensi kekayaan jawab lokal, artinya pengelolaan yang dilakukan
alam yang ada pada suatu desa. Dalam hal ini oleh masyarakat setempat sehingga masyarakat
pengembangan desa harus mengetahui secara dapat lebih bertanggung jawab;
detail terkait karakteristik, kelebihan dan (c) adanya pelibatan masyarakat dalam CBT
kelemahan desa tersebut, sehingga yang dapat melindungi dan menjaga lingkungan
pengembangan desa wisata dapat sesuai alam dan juga kebudayaan setempat;
dengan daya tarik yang akan dijual. Dalam hal (d) memungkinkan adanya sistem pengelolaan
ini, penduduk lokal dapat ikut serta dalam wisata yang berbeda antar daerah. Hal tersebut
pengembangan desa wisata, sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi sosial dan ekonomi
dijadikan subjek dalam pembangunan desa. masyarakat, sehingga masyarakat dapat
Dalam pengembangannya, pariwisata menjaga dan mengelola aset yang dimilikinya
memiliki beberapa bentuk, salah satunya sesuai dengan kearifan lokal.
pariwisata berbasis masyarakat. Pariwisata Desa Wisata Panglipuran dan Desa
Berbasis Masyarakat, atau yang sering Wisata Pentingsari adalah sebuah Desa Wisata
disebut sebagai Comumnity Based Tourism yang telah mengimplementasikan konsep CBT
(CBT). Community Based Tourism (CBT) pada pengembangan pariwisatanya, karena
merupakan bentuk pariwisata yang dikelola kedua desa tersebut merupakan sebuah desa
oleh masyarakat lokal dengan menitikberatkan wisata yang menjual sumber daya alam dan
pada prinsip keberlanjutan lingkungan, sosial, kearifan lokalnya untuk dijadikan sebuah daya
dan budaya untuk membantu wisatawan agar Tarik wisata. Desa wisata memiliki banyak
dapat memahami dan mempelajari tata cara potensi - potensi yang bisa dikembangkan.
hidup masyarakat lokal. Secara sederhana CBT Tetapi ada baiknya jika potensi - potensi
dapat diartikan suatu pariwisata berkelanjutan tersebut dapat menjadi keuntungan bagi desa
yang dikelola oleh masyarakat, dari masyarakat wisata maupun penduduk lokal. Dalam hal ini
dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk ada beberapa potensi yang belum
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup dikembangkan dengan baik, sehingga peneliti
penduduk lokal serta menjaga kelestarian dapat menganailisis potensi-potensi apa saja
budaya, diantaranya dalam tahap perencanaan, yang belum dan yang sudah berkembang bagi
pengelolaan dan pemberian masukan dalam desa wisata dan penduduk setempat serta
mengembangkan suatu destinasi wisata. Tiga mengetahui bagaimana karakteristik yang
kegiatan pariwisata yang mendukung konsep berada di kedua desa terbut.
CBT yaitu
penjelajah (adventure travel), wisata budaya METODOLOGI PENELITIAN
(cultural tourism), dan ekowisata (ecotourism). Dalam mencari dan menganalisis data
karakteristik perekonomian Desa Wisata
Panglipuran di Kabupaten Bangli dengan Desa Wisata dan Implikasinya terhadap
Wisata Pentingsari di Kabupaten Sleman Ketahanan Sosial Budaya Wilayah (Studi Di
menggunakan pendekatan secara studi Desa Wisata Penglipuran Bali)
deskriptif yaitu mengumpulkan data secara 14. Jurnal dengan judul Mitigasi Bencana
primer dan sekunder. Namun pada penelitian Daerah Tujuan Wisata Studi Kasus:
kali ini hanya menggunakan data sekunder yang Pentingsari, Nglanggeran, Penglipuran
bisa diperoleh dari beberapa instansi yang (Tourism Destinations Disaster Mitigation
terkait dalam penelitian serta berbagai sumber Case Studies: Pentingsari, Nglanggeran,
yang relevan seperti buku, jurnal ilmiah, skripsi Penglipuran)
atau tesis yang bisa diakses secara online 15. Jurnal dengan judul Dampak Keberadaan
melalui pencarian elektronik jurnal, seperti Desa Wisata Pentingsari Terhadap Kondisi
google scholar, atau academia.edu. Sosial Ekonomi Masyarakat di Dusun
Data yang diambil dari berbagai sumber Pentingsari Desa Umbulharjo Kecamatan
meliputi : Cangkringan Kabupaten Sleman
1. Badan Pusat Statistik dari kabupaten terkait
2. Bappeda Kabupaten Bangli Gambaran Umum
3. Bappeda Kabupaten Sleman 1. Desa Pentingsari
4. Profil Desa Wisata Panglipuran Desa Wisata Pentingsari terletak di
5. Profil Desa Wisata Pentingsari Kelurahan Umbulharjo Kecamatan Cangkiran
6. Jurnal dengan judul Meretas Jalan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Desa wisata ini
Meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencakup satu dukuh dengan luas lahan dukuh
melalui Desa Wisata Panglipuran Bali 105 ha, luas pekarangan 25 ha, luas sawah 25
7. Skripsi mengenai Pelaksanaan Community- ha, luas tegal 39 ha, dan luas perkebunan 16 ha.
based Tourism di Desa Wisata Panglipuran Desa wisata Pentingsari memiliki warga
Kabupaten Bangli, Bali sejumlah 339jiwa yang terbagi dalam 122
8. Jurnal dengan judul Pengembangan Desa kepala keluarga. Desa wisata ini berbatasan
Wisata terhadap Kesejahteraan Masyarakat dengan:
Desa Penglipuran, Kecamatan Bangli,  Batas Sebelah Utara: Gambrutan
Kabupaten Bangli  Batas Sebelah Timur: Sungai Pawon
9. Jurnal dengan judul Adaptive Homestay  Batas Sebelah Barat: Sungai Kuning
sebagai Bentuk Partisipasi Masyarakat  Batas Sebelah Selatan: Tempuran
untuk Melestarikan Desa Wisata Purbasari dan Asnawi (2016:102)
Pentingsari, Yogyakarta mengatakan bahwa pada awal mula berdirinya
10. Jurnal dengan judul Penerapan Hospitality Desa Wisata Pentingsari adalah dilatarbelakangi
Tourism di Desa Wisata Penglipuran kondisi kemiskinan dan susahnya mencari
11. Jurnal dengan judul Keunikan Desa pekerjaan. Di sisi lain, Dukuh Pentingsari yang
Penglipuran sebagai Pendorong menjadi masih kental dengan suasana kearifan lokalnya
Desa Wisata Berbasis Kerakyatan memiliki potensi budaya dan alam yang bisa
12. Jurnal dengan judul Keberhasilan dikembangkan oleh masyarakat. Oleh sebab itu
Community Based Tourism di Desa Wisata muncullah inisiasi dari tokoh sesepuh
Kembangarum, Pentingsari Dan masyarakat yang melakukan diskusi untuk
Nglanggeran mengembangkan pedukuhan mereka menjadi
13. Jurnal dengan judul Pemberdayaan suatu destinasi wisata.
Masyarakat melalui Pengembangan Desa Fondasi Pariwisata

3
Potensi pengembangan Desa Wisata dapat homestay merupakan milik masyarakat.
dikaji melalui keterkaitan pendekatan factor Terdapat sebanyak 60 buah homestay. Selain
demand (pengunjung) dan supply (4A dan 1C) homestay, sarana pelayanan yang disediakan
yaitu attraction, accessibilty, amenity, ancillary, oleh masyarakat adalah tempat parkir,
dan community involvement. tempat ibadah, kamar mandi umum, aula
berupa joglo, pendopo, toko souvenir dan
a. Attraction
Atraksi yang disajikan di Desa Wisata perpustakaan.
Pentingsari tidak dapat dinikmati secara d. Ancillary
Atraksi dikembangkan dan dikelola oleh
bagian per bagian. Namun harus dinikmati
masyarakat melalui pengurus desa wisata.
sebagai satu kesatuan paket wisata. Hal ini
Selain itu masyarakat juga berperan serta
yang menjadikan waktu kunjungan wisatawan
dalam melakukan promosi dan menyediakan
menjadi lebih lama.
akomodasi untuk para pengunjung. Ketiga
Atraksi wisata yang dikemas dalam satu
paket wisata tersebut, selain merupakan e. Community Involvement
wisata alam dan kehidupan masyarakat juga Masyarakat sebagai pelaku wisata utama
merupakan wisata pendidikan dan merencanakan, menciptakan, mengelola dan
kebudayaan. Wisatawan dapat mempelajari mengembangkan daya tarik wisata bersama
kesenian, kebudayaan, kehidupan bertani, dalam suatu komunitas-komunitas
kesenian, belajar budidaya jamur, mengolah masyarakat yang memiliki kesamaan potensi
kuliner, wisata umbi (mengenal berbagai yang mana mereka juga terintegrasi dengan
macam umbi dan produk olahannya), dsb. pengurus desa wisata serta pelaku wisata
Selain itu juga terdapat beberapa benda yang lain. Sebagai contoh, masyarakat yang
peninggalan sejarah yang bisa dijadikan memiliki potensi yang sama di bidang
pengetahuan sejarah. Untuk wisatawan yang kesenian membentuk suatu komunitas yang
gemar melakukan camping, Desa Wisata mana komunitas ini mengembangkan
Pentingsari juga menyediakan camping groud kesenian guna memperkuat daya tarik wisata,
yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk komunitas ini berada di bawah naungan
berkemah. pengurus Desa Wisata dan terintegrasi
b. Accesibilty dengan komunitas lainnya. Semua elemen
Desa Wisata Pentingsari juga tidak dilalui masyarakat terlibat secara luas, karena daya
kendaraan umum, sehingga sebagian besar tarik wisata di Desa Wisata ini berbasis
pengunjung menggunakan kendaraan pribadi kegiatan sehari-hari masyarakatnya (Purbasari
ketika berkunjung di Desa Wisata Pentingsari. dan Asnawi 2014:483).
Namun untuk pengunjung yang menginginkan
Kondisi Perekonomian
bantuan dalam hal transportasi, pengelola
Penetapan Desa Pentingsari sebagai desa
juga siap membantu untuk menjemput
wisata memberikan dampak positif terhadap
dengan menggunakan jasa travel maupun jasa
perekonomian masyarakat Desa Pentingsari.
rental mobil. Hal itu tentunya dengan adanya
Herawati et al, dalam Vitasurya (2014:21)
kerja sama dengan pihak travel agent maupun
mengatakan penetapan ini membuat semua
pihak rental mobil (Purbasari dan Asnawi.
masyarakat memiliki peran masing-masing,
2016:104).
yaitu menyewakan homestay (83%), pemandu
c. Amenity wisata (25,5%), pemandu acara kesenian
Di desa wisata Pentingsari, akomodasi (12,8%), industri makanan (17%), industri
yang tersedia adalah homestay. Keseluruhan kerajinan (6,4%), katering (16,1%). Minimal

4
masyarakat dilibatkan untuk dapat Desa Wisata Pentingsari menawarkan
menyewakan rumahnya sebagai homestay bagi berbagai atraksi yang berkaitan dengan
para wisatawan. (Herawati et al, 2014) proses sector pertanian. Dalam kegiatan
a. Home stay pariwisata, para petani terlibat langung di
Vitasurya (2014:22) beberapa rumah dalamnya. Para petani penyewakan lahannya
warga sudah dibangun dan dikembangkan untuk digunakan sebagai area demonstrasi
untuk memenuhi kebutuhan akomodasi dan pembelajaran penanaman padi kepada
wisatawan. Saat ini desa Pentingsari memiliki pengunjung. Proses penanaman padi yang
50 buah rumah warga yang aktif dijadikan ditawarkan adalah bajak sawah, tandur dan
homestay. Dengan kapasitas rata–rata 2 panen. Selain itu terdapat juga atraksi
orang per kamar, secara keseluruhan pengolahan jamur dan umbi menjadi kripik.
homestay rumah warga dapat menampung Tercatat mulai tahun 2018 Desa Pentingsari
maksimal 400 wisatawan menginap. mulai melengkapi industry rumah tangga yang
Homestay yang ada di Desa Pentingsari sebelumnya hanya kripik jamur, dan sekarang
jarang disewakan satuan, karena penggunaan sudah dikembangkan industry rumahan yang
homestay biasanya digunakan bagi para memproduksi bakpia dengan bahan baku dari
wisatawan yang mengambil paket-paket masyarakat setempat. Sehingga nilai tambah
wisata. Biaya yang dikeluarkan untuk setiap yang didapatkan oleh masyarakat meningkat.
paketnya sudah termasuk menginap di
homestay, makan 3x/hari, fasilitator lokal, 2. Desa Penglipuran
penggunaan aula dan sound system. Biaya Desa Adat Penglipuran terletak di Kelurahan
tersebut berlaku untuk rombongan minimal Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.
30 orang dan sewaktu-waktu dapat berubah. Luas Desa Adat Penglipuran kurang lebih 112
Terdapat tiga paket live in yaitu paket hektar, dengan ketinggian 700 meter di atas
kegiatan 2 hari 1 malam dengan harga permukaan air laut. Desa ini merupakan satu
Rp.280.000,00/orang. Paket kegiatan 3 hari 2 kawasan pedesaan yang memiliki tatanan
malam dengan harga Rp..425.000,00/orang. spesifik dari struktur desa tradisional, sehingga
Dan paket 4 hari 3 malam dengan harga mampu menampilkan wajah desa yang
Rp.700.000,00/orang. asri.Penataan fisik dari struktur desa tersebut
Akan tetapi fasilitas-fasilitas dan atraksi tidak terlepas dari budaya masyarakatnya yang
tersebut juga dapat dipesan dengan harga sudah berlaku turun temurun.Sehingga dengan
satuan, seperti Menginap di home stay Rp. demikian Desa Adat Penglipuran merupakan
120.000/org (3x makan di homestay), Sewa daya tarik wisata pedesaan yang bernuansa
arena out bond/camping ground Rp. budaya.
25.000/org/hari (min 100 orang), Selain itu Desa Penglipuran juga merupakan
Penyambutan / punokawan / Jathilan salah satu objek pariwisata yang memiliki
Rp.25.000/org, Belajar gamelan kepedulian kuat terhadap lingkungan, atau eko
Rp.15.000/org, Belajar tari tradisional Rp. wisata yang berbasis kerakyatan. Jadi latar
20.000/org, dan lain-lain yang dapat dilihat belakang pengembangan Desa wisata
pada websitenya Desa Wisata Penglipuran ini adalah kombinasi antara potensi
Pentingsari(https://desawisatapentingsari.co daya alam dan budaya yang ada, serta
m/paket-harga/) kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan
b. Sektor Pertanian potensi itu untuk pelestarian lingkungan,

5
budaya, dan juga mendapatkan manfaat menempuh kurang lebih satu jam perjalanan.
ekonomi. Sedangkan jarak dari pantai Kuta Bali ke desa
Penglipuran sekitar 53 kilometer, dengan
Fondasi Pariwisata
perkiraan waktu tempuh kurang lebih 1 jam
Untuk membangun pariwisata perlu
30 menit. Untuk mendapatkan jarak tempuh
dibangunnya fondasi pariwisata di desa
53 kilomer, maka jalan menuju desa
tersebut melalui pilar–pilar pengembangan
Penglipuran yang perlu anda lewati melalui
pariwisata yaitu dalam hal attractions,
Jalan By Pass Ngurah Rai menuju jalan By Pass
accessibilities, amenities, ancillaries dan
Ida Bagus Mantra.
community involvement.
c. Amenity
a. Attraction
Sarana penginapan berupa guest house
Desa Penglipuran merupakan suatu desa
dan homestay berbagai tipe, tersediadi desa
konservasi, yaitu suatu desa yang berusaha
ini. Dengan adanya homestay ini membuat
untuk melestarikan budaya, adat istiadat,
pengunjung dapat langsung berinteraksi
hukum adat (awig-awig), dan tata cara
dengan warga di Desa Penglipuran, sekaligus
kehidupan sehari-hari serta lingkungannya
berinteraksi dengan kebudayaannya. Home
untuk diwariskan (Andriyani,dkk. 2017: 5).
stay tersebar di beberapa rumah warga
Keunggulan dari desa adat penglipuran ini
memiliki berbagai tipe yaitu tipe A, tipe B,
dibandingkan dengan desa-desa lainnya di
tipe C, dan tipe C; seperti layaknya ukuran
Bali adalah, bagian depan rumah serupa dan
hotel berbintang.
seragam dari ujung utama desa sampai bagian
d. Ancillary
hilir desa. Corak pintu gerbangnya atau yang
Ancilliary berkaitan dengan ketersediaan
disebut dengan “angkul angkul” terlihat
sebuah organisasi atau orang-orang yang
seragam satu sama lainnya. Penampilan fisik
mengurus destinasi wisata. Ardiyani, dkk
desa adat juga sangat khas dan indah. Jalan
(2017:4) mengatakan bahwa organisasi
utama desa adat berupa jalan sempit yang
pengelola Desa Wisata Penglipuran
lurus dan berundag undag. Potensi pariwisata
merupakan organisasi baru di bawah naungan
yang dimiliki oleh desa adat penglipuran
prajuru adat dan dinas yang bertanggung
adalah adatnya yang unik serta tingginya
jawab penuh kepada desa adat dan
frekuensi upacara adat dan keagamaan
mempunyai kedudukan sejajar dengan
(Pertiwi. 2013: 59).
lembaga adat lainnya. Pada awalnya
Selain itu terdapat bentuk atraksi wisata
pengelolaan desa wisata dikelola langsung
meliputi atraksi menganyam, membuat
oleh desa adat, mengingat beban prajuru
makanan tradisional, mengolah kopi,
desa adat yang begitu berat berkaitan dengan
memanjat kelapa, meodong (adu ayam),
kegiatan dan permasalahan adat dan seiring
trancking Penglipuran-Cekeng, dan melihat
dengan meningkatnya jumlah kunjungan
pengolahan minuman tradisional loloh
wisatawan serta permasalahan yang semakin
cemcem. Atraksi ini ditawarkan kepada
kompleks maka dibentuklah organisasi khusus
wisatawan dalam bentuk paket ataupun
untuk mengelola desa wisata.
atraksi lainnya sesuai permintaan wisatawan.
e. Community Involvement
b. Accesibilty
Sudiarta, dan I Wayan (2015:191)
Dikutip dari rentalmobilbali.net 5 Mei
mengatakan bahwa warga Desa Penglipuran
2020, jarak Desa adat penglipuran kurang
kurang ikut dilibatkan dalam perencanaan,
lebih 45 km dari kota Denpasar. Apabila
tetapi warga menyadari setelah banyak
ditempuh dengan kendaraan bermotor akan
wisatawan yang berdatangan dan berinteraksi

6
dengan mereka. Memang pada akhirnya termasuk di dalamnya menggaji personel
masyarakat lokal menjadi terlibat langsung, yang bertugas, seperti misalnya penjaga front
sebagai jawaban akan adanya kebutuhan dari office, penjual tiket, petugas keamanan,
interaksi dengan wisatawan. Dengan cara itu tukang parkir, petugas kebersihan dan lain
warga secara proaktif menyikapinya. Disitulah sebagainya.
mulai terjadi keterlibatan warga desa b. Guest House
misalnya dalam perbaikan rumah, pendirian Ada beberapa Guest house terdiri dari
warung cendera mata, serta larangan tiga buah kamar yang dikelola langsung oleh
terhadap pedagang acung. pengelola desa wisata dengan harga sewa Rp.
500.000,00/hari. Tiga tipe homestay
Kondisi Perekonomian
berikutnya dibedakan menjadi tipe A, B dan C.
Kondisi perekonomian Desa Penglipuran sangat
Homestay ini merupakan bagian dari rumah
baik, hal tersebut dapat dilihar dari table 1.
warga yang khusus direnovasi dan dibuat
Tabel 1
Pemasukan per Tahun dari Retribusi Pengunjung dengan nuansa rumah tradisional khas Bali,
Desa Wisata Penglipuran bersih, nyaman dan ramah lingkungan.
Pendapatan Pendapatan Homestay tipe A Rp.350.000,00/hari, tipe B
Tahun
Total (Rp) Desa (Rp) Rp.250.000,00/hari dan tipe C Rp.200.000,00
2007 46.632.500 18.653.000 /hari. Perbedaan tipe ini berdasarkan
2008 56.912.000 22.764.800 kesiapan dan fasilitas yang ada di dalam
2009 59.944.000 23.977.600 homestay (Andriyani,dkk. 2017: 8).
2010 113.471.500 45.388.600 c. Perdagangan
2011 305.613.500 122.245.400 Berdasarkan hasil observasi Andriyani,dkk
2012 305.054.000 122.021.600 (2017: 8), diketahui dari jumlah total rumah
2013 383.072.500 153.229.000 yang ada di karang induk yaitu sebanyak 76
2014 575.031.500 230.012.600 rumah 50 di antaranya mengembangkan
Sumber : Disbudpar Kab. Bangli Bidang Usaha, Jasa dan usaha dengan membuka warung atau kios
Sarana Pariwisata dalam Andriyani,dkk (2017) yang menjual makanan, minuman dan
a. Tiket Masuk cinderamata khas Penglipuran atau khas Bali
Ada beberapa hal yang mempengaruhi lainnya. Hampir semua warung di Desa
perekonomian seperti tiket masuk, Penglipuran menyediakan minuman
penginapan, dan perdagangan. Tiket masuk tradisional khas Penglipuran yaitu loloh
Desa Penglipuran bervariasi dapat dilihat cemcem dan jajanan tradisional Bali seperti
pada Gambar 1. klepon. Loloh cemcem merupakan minuman
Gambar 1 asli Desa Penglipuran yang proses
Dafta Harga Tiket Desa Pengliuran pembuatannya hanya ada di desa ini.
d. Pertanian
Kawasan hutan bambu yang tumbuh
subur dan lestari kini mencapai 45 hektare,
padahal luas desa ini hanya 122 hektare.
Biasanya bambu-bambu yang dimiliki
Sumber : https://www.rentalmobilbali.net/ masyarakat desa adat, jelas Sudibya
Dari hasil penjualan tiket, sebesar 20% digunakan untuk pembanguan di tempat suci
masuk ke kas pengelola desa wisata. Dana (pura), mengingat semua banguan pura
tersebut digunakan untuk biaya operasional diluar tempat suci (pelinggih) atap banguan

7
menggunakan bamboo. Selain itu sebagian Tabel 1
besar warga memang sumber Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Desa Pentingsari
Tahun 2012 – 2016
penghidupannya dari menjual bambu, baik
dalam bentuk utuh maupun setelah menjadi
anyaman dalam berbagai bentuk
cinderamata.
Tabel 2
Penggunaan Tata Guna Lahan di Desa Penglipuran

Tata Guna Lahan Luas (Ha) Presentase (%) Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman
Lahan pertanian 50 44,64 2017
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui
Hutan kayu 4 3,57
bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Desa
Hutan bambu 45 40,17 Pentingsari selalu ramai oleh wisatawan
Pemukiman 9 8,03 meskipun tiap tahunnya tidak selalu mengalami
Tempat suci 4 3,57 peningkatan. Namun ini merupakan dorongan
Jumlah 122 100 bagi masyarakat Desa Pentingsari untuk
Sumber: Profil Desa Wisata Penglipuran, 2013 melakukan kegiatan ekonomi di sektor
pariwisata.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa proposi
a. Dampak
pemanfaatan lahan untuk pemukiman sangat
Penetapan Desa Pentingsari sebagai desa
kecil (8,03%), sementara tegalan dimana
wisata memiliki dampak positif terhadap
penduduk lokal memanfaatkannya untuk
perkonomian desa setempat. Sebagaimana
keperluan pertanian lebih besar jumlahnya
diketahui bahwa pariwisata merupakan potensi
(44,64%), dan penggunaan untuk hutan
ekonomi multi-sektor yang berarti dengan
dimana dapat menyerap, menyimpan dan
tumbuhnya pariwisata di suatu daerah maka
mendistribusikan air sebesar (40,17%). Disini
berpotensi mendorong berbagai macam
terlihat bahwa masyarakat Desa Penglipuran
kegiatan ekonomi setempat. Adapun tabel 3
sudah memiliki kearifan lingkungan untuk
yang merupakan perbandingan kesempatan
memberi proporsi tanaman hijau lebih besar
kerja masyarakat Desa Pentingsari sebelum dan
daripada yang lainnya.
sesudah menjadi desa wisata melalui data yang
ANALISIS diperoleh dari 89 responden1.
Tabel 3
1. Desa Pentingsari Perbandingan Kesempatan Kerja Desa Pentingsari
Desa Pentingsari memiliki daya tarik wisata Sebelum dan Sesudah Menjadi Desa Wisata
yang menawarkan berbagai macam aktivitas
yang dapat mengedukasi wisatawan. Daya tarik
wisata tersebut berhasil dikelola oleh warga
setempat sehingga menjadikan desa tersebut
sebagai desa wisata yang kini ramai dikunjungi
Sumber : Elfira, Chalilatul Zaroh. 2012.
wisatawan. Adapun jumlah kunjungan
Peningkatan ini terjadi karena adanya
wisatawan ke Desa Pentingsari pada tahun 2012
pembangguan desa wisata yang dikembangkan
hingga tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 1.
oleh masyarakat sekitar dengan munculnya
warung, homestay dan guide untuk menarik

1
Elfira, Chalilatul Zaroh. 2012. Dampak Keberadaan Desa Wisata Pentingsari Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Dusun
8
Pentingsari Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.
wisatawan sehinngga banyak berbagai peluang tegalan dengan tanaman pangan seperti ubi
besar untuk usaha. kayu, ubi jalar, cabai, bayam, dan talas.
Adapun pada tabel 4 pendapatan daerah Sedangkan hasil perkebunan berupa buah-
yang diperoleh dari Desa Pentingsari sebelum buahan seperti jeruk, manggis, salak, pepaya,
dan sesudah menjadi desa wisata. durian, pisang, kelapa dan kopi. Kawasan hutan
Tabel 4 di Desa Penglipuran meliputi hutan kayu yang
Pendapatan Desa Pentingsari Sebelum dan Sesudah berada di seputaran tempat suci dan kuburan
Menjadi Desa Wisata
dengan luas 4 ha dan hutan bambu dengan luas
45 ha.

Serupa dengan Desa Pentingsari, Desa


Penglipuran memiliki daya tarik wisata yang
Sumber : Elfira, Chalilatul Zaroh. 2012.
dapat dikelola baik oleh masyarakat setempat
Berdasarkan data tersebut ada kenaikan
sehingga wisatawan merasa nyaman ketika
pendapatan daerah setelah Desa Pentingsari
berwisata di desa adat yang terletak di
ditetapkan menjadi desa wisata, hal ini
Kabupaten Bangli ini. Pada tabel 5 dapat dilihat
menunjukan adanya perhatian khusus dari
jumlah kunjungan wisatawan ke Desa
pemerintah setempat untuk mengembangkan
Penglipuran pada tahun 2013 hingga tahun
pariwisata di desa tersebut.
2017.
Selain dampak baik yang disebutkan diatas,
perubahan suatu desa menjadi desa wisata Tabel 5
membawa dampak buruk berupa perubahan Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Desa Penglipuran
Tahun 2013 – 2017.
perilaku masyarakat desa yang terpengaruh Wisatawan Persentase
Tahun Jumlah
oleh perilaku wisatawan. Mancanegara Nusantara (%)
b. Sistem Pertanian 2013 20896 20200 41096 9,63
2014 25687 38805 64492 15,11
Desa Pentingsari memiliki potensi pertanian
2015 20381 26021 46402 10,87
namun potensi tersebut tidak dimanfaatkan 2016 27095 88485 115580 27,09
warga sebagai komoditas utama perekonomian 2017 36837 122322 159159 37,30
desa melainkan sebagai daya tarik wisata. Jumlah 130896 295833 426729 100
Sumber : Laman Desa Wisata Penglipuran,
Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan https://www.facebook.com/arcanaw/
pariwisata di Desa Pentingsari identik dengan
edukasi Data tersebut menunjukan bahwa Desa
Mengenai belajar budidaya jamur, mengolah Penglipuran setiap tahunnya ramai dikunjungi
kuliner, wisata umbi (mengenal berbagai baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan
macam umbi dan produk olahannya), dsb. Hal mancanegara. Hal ini menumbuhkan
ini menandakan bahwa sistem pertanian di kepercayaan diri masyarakat setempat dalam
Desa Pentingsari berupa commerciality karena mengelola daya tarik wisata desanya agar
pertanian dijadikan sebagai daya tarik wisata di semakin baik dan tidak kalah bersaing. Selain
desa tersebut. itu, Desa Penglipuran merupakan desa wisata
2. Desa Penglipuran yang berorientasi pada adat masyarakat
Desa Penglipuran memiliki luas wilayah setempat, sifat daya tarik wisata di desa adat
kurang lebih 112 ha yang tata guna lahannya pada umumnya memiliki keunikan, keaslian,
meliputi lahan 24 ha pertanian, kawasan hutan, dan kelangkaan sehingga Desa Penglipuran
pemukiman, dan tempat suci. Luas wilayah akan selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi
tersebut didominasi oleh lahan pertanian yang wisatawan.
memiliki luas 50 ha berupa lahan kering atau

9
a. Dampak b. Sistem Pertanian
Konsep pengembangan desa wisata Semenjak ditetapkannya Desa Penglipuran
yang dimiliki Desa Penglipuran merupakan sebagai desa wisata maka struktur mata
konsep kegiatan multi-sektor dengan pencaharian penduduk desa mengalami
memanfaatkan daya tarik wisata yang ada maka perubahan. Hal ini disebabkan terjadi alih fungsi
kegiatan ekonomi lain didalam desa tersebut lahan pertanian menjadi lahan permukiman
akan ikut bergerak seiring dengan kegiatan akibat pertumbuhan jumlah penduduk selain itu
pariwisata yang dilakukan. Program desa wisata profesi petani dianggap kurang menjanjikan
Penglipuran membawa dampak baik bagi bagi para pemuda terutama dalam hal
perekonomian setempat hal ini dapat dilihat pendapatan.
pada tabel 6 mengenai pendapatan per tahun Namun untuk saat ini sektor Pertanian masih
dari retribusi pengunjung Desa Penglipuran. merupakan salah satu tumpuan hidup bagi
sebagian masyarakat Penglipuran baik sebagai
Tabel 6 petani di ladang maupun peternak. Karena
Pendapatan per Tahun dari Retribusi Pengunjung kondisi geografis, Desa Penglipuran tidak
Desa Penglipuran. memiliki areal persawahan. Hasil utama produk
Tahun Pendapatan Desa (Rp) pertanian adalah pisang, ubi – ubian dan coklat.
2010 45.388.600 Memanfaatkan produk utama pertanian lokal,
2011 122.245.400
masyarakat Desa Penglipuran mencoba
2012 122.021.600
2013 153.229.000
mengembangkan makanan tradisional
2014 230.012.600 berbahan dasar ubi-ubian yang banyak dijumpai
Jumlah 672.897.200 di warung-warung makanan baik untuk
Sumber : Disbudpar Kab. Bangli Bidang Usaha, Jasa dan Sarana konsumsi sendiri maupun dijual kepada
Pariwisata wisatawan. Dalam usaha untuk mengenalkan
makanan ini ke masyarakat lebih luas, ibu-ibu
Dampak lain dari pariwisata di Desa
warga Desa Penglipuran yang tergabung dalam
Penglipuran adalah perubahan cara hidup dan Kelompok Wanita Tani sering menampilkan
tata nilai. Dengan adanya kegiatan pariwisata makanan tradisional berbahan dasar ubi-ubian
banyak masyarakat mengalami kenaikan pada saat ada pameran di desa mereka. Dengan
pendapatan melalui berjualan baik barang demikian adanya pariwisata mendorong
maupun jasa atau usaha lain. munculnya usaha pengolahan makanan untuk
Dampak buruk suatu desa adat menjadi desa meningkatkan nilai tambah bagi produk
wisata adalah perubahan sosial masyarakat pertanian lokal. Selain itu Desa Penglipuran
yang disebabkan oleh perilaku pengunjung oleh memiliki keterampilan dalam mengolah bambu
sebab itu guna mengantisipasi dampak tersebut menjadi berbagai macam kerajinan seni, para
maka tokoh – tokoh adat dan pemerintah pengrajin ini berkontribusi cukup besar dalam
setempat memberi pengertian terhadap perekonomian karena mayoritas penduduk
setempat memiliki keahlian dalam membuat
masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesenian berbahan dasar bambu. Berdasarkan
kelestarian budaya dan adatnya. Dampak bagi
ini maka sistem pertanian di Desa Penglipuran,
lingkungan dengan adanya kepadatan Bali, termasuk dalam sistem commerciality
pengunjung terlihat banyaknya sampah karena hasil tani digunakan sebagai barang jual
berserakan di sembarangan tempat akibat beli untuk membantu perekonomian.
kurangnya kesadaran pengunjung akan
kebersihan lingkungan serta rusaknya beberapa 3. Perbandingan Karakteristik Desa
Pentingsari dan Desa Penglipuran
tanaman bunga di telajakan akibat digunakan
sebagai latar foto bagi para pengunjung.

10
Menurut teori, Struktur pedesaan progresif namun sektor yang mendorongnya berbeda.
(SPP) terdiri dari : Desa Pentingsari memiliki sektor pariwisata
1. Tersedianya pasar untuk hasil usaha, yang didorong oleh kegiatan pertanian lokal
setempat sebagai daya tariknya dan cenderung
2. Adanya teknologi yang senantiasa
dilakukan untuk edukasi dan bersenang -
berubah, senang, sedangkan Desa Penglipuran memiliki
3. Tersedianya sarana produksi setempat kekhususan dalam budaya dan adat istiadat
yang lancar, masyarakat setempat.
4. Adanya perangsang produksi, dan
Agar desa wisata terus berkembang maka
5. Sarana pengangkutan yang lancar. pemerintah sebagai salah satu stakeholder
Berdasarkan data diatas maka Desa pariwisata diharapkan dapat meningkatkan
Pentingsari dan Desa Penglipuran sudah peranannya terutama dalam meningkatkan
termasuk dalam desa progresif karena sudah kualitas sumber daya manusia berkaitan dengan
memenuhi seluruh kriteria tersebut dalam pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan
konsep desa wisata yang diterapkan pada dan pembinaan teknis tentang pengelolaan
obyek wisata dan pembinaan terhadap usaha-
pengembangannya.
usaha kerajinan yang dilakukan masyarakat
setempat. Peranan pemerintah juga sangat
KESIMPULAN dibutuhkan untuk peningkatan kualitas dan
Konsep pariwisata yang diterapkan pada kuantitas sarana akomodasi obyek wisata,
Desa Pentingsari dan Desa Penglipuran khususnya rehabilitasi sarana dan prasarana
berdampak baik terhadap pendapatan utama yang kondisinya sudah rusak serta
masyarakat setempat. Sebagaimana diketahui pembangunan sarana-sarana baru untuk
bahwa pariwisata merupakan kegiatan multi- melengkapi kebutuhan wisatawan seperti
sektor yang dapat mendorong perkonomian misalnya klinik kesehatan. Selain itu pihak
disektor lain dengan kehadirannya. Disisi lain pengelola desa wisata perlu mengembangkan
wisatawan yang berkunjung ke desa tersebut kerjasama dengan pihak ketiga dalam hal ini
juga dapat mempengaruhi keadaan sosial swasta untuk meningkatkan potensi obyek
masyarakat setempat oleh karena itu wisata serta kualitas akomodasi wisata.
masyarakat yang merupakan bagian dari desa
wisata perlu menjaga identitas mereka agar
tidak terlalu terpengaruhi perilaku wisatawan.
DAFTAR PUSTAKA
Konsep desa wisata disisi lain membawa
Andriyani, Aa Istri.“Pemberdayaan Masyarakat
perubahan struktur mata pencaharian
Melalui Pengembangan Desa Wisata
penduduk setempat, yang kami temui di kedua
desa tersebut adalah sektor pertanian kini Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan
menjadi suatu bahan komersil yang Sosial Budaya Wilayah (Studi Di Desa
dimanfaatkan masyarakat setempat guna Wisata Penglipuran Kecamatan Bangli
mendorong kegiatan pariwisata melalui Kabupaten Bangli Provinsi Bali)”. Diss.
menjualnya kedalam berbagai macam produk Universitas Gadjah Mada, 2017.
hingga menjualnya dalam bentuk pengalaman Audifa, Sekar. "Pelaksanaan community-based
bertani bagi wisatawan. tourism di Desa Wisata Penglipuran
Kabupaten Bangli, Bali." (2017).
Perbedaan yang dimiliki oleh Desa
Pentingsari dan Desa Penglipuran adalah pada Bagiana, I. G. B. Y. S., and I. Nyoman Mahaendra
mata pencaharian warganya meskipun Yasa. "Pengembangan Desa Wisata
keduanya mengandalkan sektor pariwisata Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

11
Desa Penglipuran, Kecamatan Bangli, Sudiarta, Made, and I. Wayan Nurjaya.
Kabupaten Bangli." E-Jurnal Ekonomi "Keunikan Desa Penglipuran Sebagai
Pembangunan Universitas Udayana 6.9 Pendorong Menjadi Desa Wisata
(2017): 1836-1867. Berbasis Kerakyatan." SOSHUM: Jurnal
Bappeda Kabupaten Sleman diakses melalui Sosial dan Humaniora [Journal of Social
https://bappeda.slemankab.go.id/ Sciences and Humanities] 5.3 (2017):
Bappeda Kabupaten Bangli diakses melalui 183.
http://bappedalitbang.banglikab.go.id/ Vitasurya, Vincentia Reni. "Adaptive Homestay
Elfira, Chalilatul Zaroh (2012) Dampak Sebagai Bentuk Partisipasi Masyarakat
Keberadaan Desa Wisata Pentingsari Untuk Melestarikan Desa Wisata
Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pentingsari-Yogyakarta." ATRIUM-
Masyarakat di Dusun Pentingsari Desa Jurnal Arsitektur 2.1 (2016).
Umbulharjo Kecamatan Cangkringan
Kabupaten Sleman. S1 thesis, Fakultas
Ilmu Sosial.
Imron, M. Bashori. "Meretas jalan
meningkatkan pendapatan asli daerah
(PAD) melalui Desa Wisata Panglipuran
Bali." Jurnal Bina Praja: Journal of Home
Affairs Governance 7.4 (2015): 279-288.
Pertiwi, Putu Ratih. "PENERAPAN HOSPITALITY
TOURISM DI DESA WISATA
PENGLIPURAN Ditinjau dari Attractions,
Accesibilities, Amenities, Ancillaries, And
Community Involvement." Jurnal Ilmiah
Hospitality Management 4.1 (2013): 44-
44.
Priatmoko, Setiawan, and Yitno Purwoko.
"Mitigasi Bencana Daerah Tujuan
Wisata Studi Kasus: Pentingsari,
Nglanggeran, Penglipuran." Journal of
Tourism Destination and Attraction 7.2
(2019): 99-106.
Profil Desa Wisata Pentingsari diakses melalui
https://desawisatapentingsari.com/
Profil Desa Wisata Penglipuran diakses melalui
http://www.penglipuran.net/p/sejarah.
html
Purbasari, Novia, and Asnawi Asnawi.
"Keberhasilan community based
tourism di desa wisata Kembangarum,
Pentingsari dan Nglanggeran." Teknik
PWK (Perencanaan Wilayah Kota) 3.3
(2014): 476-485.

12

Anda mungkin juga menyukai