Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PROPOSAL

PARTISIPASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENGEMBANGKAN DESA


WISATA KEMBANG ARUM

DISUSUN OLEH

NURHADI DAARUSSSALAM

211100941

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PARIWISATA STIE PARIWISATA API


YOGYAKARTA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Desa wisata adalah komunitas atau masyarakat yang terdiri dari para penduduk suatu
wilayah terbatas yang memiliki kepeduliaan serta kesadaran untuk berperan bersama sesuai
keterampilan dan kemampuan masing – masing. Desa wisatamerupakan kelompok
masyarakat yang dalam aktivitas sosialnya berupaya meningkatkan pemahaman
kepariwisataan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan di
wilayahnya. Desa wisata dibentuk untuk memberdayakan masyarakat agar dapat berperan
langsung dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Tujuan dari pembentukan desa wisata juga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, melestarikan alam, meminimalisir
pengangguran, serta memajukan kebudayaan yang ada dan bermitra dengan pemangku
kepentingan terkait dalam meningkatkan kualitas perkembangan pariwisata di wilayah yang
dibangun dan menumbuhkan dukungan positif dari masyarakat juga sebagai wadah bagi
masyarakat akan kesadaran adanya potensi yang bisa digali dari wilayah yang ditinggali.

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk ekonomi yang mempunyai berbagai cara
untuk memenuhi kebutuhan, memanfaatkan hal ekonomi kemudian dikembangkan menjadi
bisnis yang menghasilkan keuntungan. Untuk memajukan sebuah desa wisata, partisipasi
manusia sangat diperlukan karena sumber daya manusia berperan penting dalam
pengembangan desa wisata. Tetapi tanpa di dukung kesadaranyang mumpuni, kemungkinan
besar sulit mencapai tujuan yang diinginkan. Karena sumber daya manusia diyakini sebagai
kekuatan yang bersumber pada potensi yang ada dan di zaman yang modern ini pemilihan
sumber daya manusia harus extra selektif karena desa wisata yang memiliki sumber daya
manusia yang terampil akan dapat meningkatkan kinerja yang baik, yangjuga akan
berdampak pada wilayah yang di tinggali.

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kota yang dikenal sebagai kota wisata,
memiliki beragam sektor pariwisata yang indah seperti pantai, gunung maupun sudut – sudut
kota yang penuh dengan nostalgia, sehingga Yogyakarta termasuk kota tujuan wisata
masyarakat baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Yogyakarta sebagai destinasi
wisata memiliki tempat yang dapat dinikmati keindahan baik wisata alam, budaya, sejarah,
seni dan budaya nya. Banyak desa yang memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri yang
mendukung Yogyakarta sebagai daerah destinasi wisata.

Seiring berjalannya waktu, periwisata di Yogyakarta berkembang semakin pesat, Obyek


wisata semakin banyak, wisatawan manca negara semakin sering berdatangan, salah satu
desa wisata yang memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri ialah desa wisata Kembang
Arum. Desa Wisata Kembang Arum ini terletak di Desa Kembang Arum kelurahan
Donokerto kecamatan Turi kabupaten Sleman Yogyakarta. Pemandangan yang indah, hasil
alam yanng melimpah, dan kebudayaan yang unik dan menarik tidak berarti apa – apa jika
sumber daya manusia di dalamnya tidak mendukung atau pun tidak sadar jika terdapat
banyak hal yang dapat menarik wisatawan yang akan berdampak pada kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu, sumber daya manusia perlu dilatih, dikelola dan diberi
ketrampilan agar memiliki kemampuan dalam menjalankan desa wisata yang dimiliki.

Berdasarkan latar belakang diatas dan melihat potensi yang ada di desa wisata Kembang
Arum yang sangat banyak, namun tingkat kesadaran masyarakat yang masih minim, maka
peneliti akan mencoba melakukan penelitian tentang “ Partisipasi Sumber Daya Manusia
dalam Mengembangkan Desa wisata Kembang Arum, Donokerto, Turi, Sleman,
Yogyakarta.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana partisipasi SDM yang bagaimana partisipasi SDM yang ada di Desa
Wisata Kembang Arum?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan Desa Wisata Kembang Arum?

C. Batasan masalah

Agar pembahasan tidak terlalu meluas dan penelitian akan lebih fokus, maka
masalah yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada partisipasi Masyarakat desa
wisata Kembang Arum dalam mengembangkan desa wisata Kembang Arum.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, dan Batasan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah:

1. Untuk menjelaskan partisipasi SDM yang ada di Desa wisata Kembang Arum.
2. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan Desa wisata
Kembang Arum.

E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan Tujuan masalah diatas, maka manfaat penelitian ini adalah:

1. Menjadi bahan masukan terhadap pihak Desa wisata Kembang Arum untuk bisa
memaksimalkan Sumber daya manusia yang ada.
2. Sebagai syarat menyelesaikan Mata kuliah metodelogi penelitian.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk memperdalam penelitian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

Penelitian ini membahas tentang Partisipasi Sumber Daya Manusia dalam


Pengembangan Desa wisata Kembang Arum penulis mengambil referensi dari beberapa
jurnalis dan beberapa penelitian terdahulu seperti halnya penelitian Edison Stevanus
Frasawi, dan I Putu Ananda Citra dalam penelitian Partisipas Masyarakat dalam
pengembangan Desa Wisata Amebengan Kecamatan Sukasada. Kemudian yang kedua
penelitian dari Arman Baiku Maramba Milla dan Agung Suprojo tentang partisipasi
masyarakat dalam pembangunan sumber daya manusia.

B. Landasan Teori
1. Desa wisata
Desa wisata adalah suatu bentuk perkembangan pariwisata yang menitik
beratkan pada kontribusi masyarakat sekitar pedesaan dan pelestarian lingkungan
area pedesaan. Desa wisata memiliki produk wisata yang benilai budaya dan
memiliki karakteristik traditional yang kuat (Fandeli, Baiquni, Dewi, 2013)
Begitupun menurut Inskeep (dalam Fandeli, Baiquni, Dewi, 2013). mendefinisikan
wisata pedesaan yang dimana sekelompok wisatawan tinggal dalam suasana yang
tradisional, tinggal di desa untuk mempelajari kehidupan di pedesaan.
Menurut Peraturan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, desaiwisatas adalah
suatu bentuk kesatuan antara akomodasi,,atraksi,, sarana dan prasarana pendukung
wisata yang disajikan dalam suatu tatanan kehidupan masyarakat yang menyatu
dengan tradisi yang berlaku.
Mengutip dari pendapat Subagyo, jika dilihat dari perspektif kehidupan
masyarakatnya, pariwisata pedesaan atau desa wisata merupakan suatu bentuk wisata
dengan objek dan daya tarik berupa kehidupan desa yang memiliki ciri-ciri khusus
dalam masyarakatnya, panorama alam dan budayanya, sehingga mempunyai
peluang untuk dijadikan komoditi bagi wisatawan khususnya wisatawan asing.
Kehidupan desa sebagai tujuan wisata adalah desa sebagai objek sekaligus juga
sebagai subjek dari kepariwisataan yaitu sebagai pihak penyelenggara sendiri dari
berbagai aktivitas kewisataan dan hasilnya akan dinikmati oleh masyarakat secara
langsung. Oleh karena itu peran aktif masyarakat sangat menentukan kelangsungan
kegiataan desa ini.
Sehingga unsur dari pengembangan desa wisata adalah pemahaman akan unsur
yang ada di desa wisata yaitu; lingkungan alam, budaya masyarakat, arsitektur, sosial
ekonomi, struktur tata ruang dan aspek historis, termasuk kemampuan dan
pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

2. Pengembangan dan Pengelolaan Desa Wisata


a. Komponen Produk Desa wisata
Menurut Cooper, destinasi wisata harus memiliki empat aspek utama (4A) yaitu
Attracktion (Daya tarik), Accessibility (Keterjangkauan), Amenity (fasilitas
pendukung), dan Ancilliary (organisasi /kelembagaan pendukung).
1) Attracktion (Daya tarik) yaitu produk utama sebuah destinasi yang berkaitan
dengan apa yang bisa dilihat dan dilakukan oleh wisatawan di desa wisata
tersebut. Atraksi bisa berupa keindahan alam, budaya masyarakat setempat,
sarana permainan dan sebagainya
2) Accessibility (Keterjangkauan) adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju
ke desa wisata berupa akses jalan raya, ketersediaan sarana transportasi dan
rambu-rambu petunjuk jalan.
3) Amenity (fasilitas pendukung) yaitu segala fasilitas pendukung yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama
berada di destinasi. Amenitas ini berkaitan dengan ketersediaan sarana
akomodasi untuk menginap serta restoran atau warung untuk makan dan
minum di lokasi destinasi desa wisata.
4) Ancilliary (organisasi/kelembagaan pendukung) yakni berkaitan dengan
ketersediaan sebuah organisasi atau orang-orang yang mengurus desa wisata
tersebut.

b. Kriteria Desa Wisata


Suatu kawasan pedesaan dapat dikembangkan menjadi desa wisata apabila
memiliki potensi dan faktor pendukung sebagai berikut (Dinas Pariwisata DIY,
2014):
1. Memiliki potensi yang unik dan khas serta mampu dikembangkan sebagai daya
tarik/atraksi yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Baik berupa sumber daya
alam ataupun budaya. Potensi obyek dan daya tarik wisata merupakan modal
dasar bagi pengembangan suatu kawasan pedesaan menjadi desa wisata. Potensi
- potensi tersebut dapat berupa :
a. potensi fisik lingkungan alam (persawahan, perbukitan, bentang alam, tata
lingkungan perkampungan yang unik dan khas, arsitektur bangunan yang
unik dan khas, dsbnya).
b. potensi kehidupan sosial budaya masyarakat (pola kehidupan keseharian
masyarakat yang unik dan khas)
2. Memiliki adat istiadat dan tradisi budaya, seni kerajinan dan kesenian tradisional.
3. Memiliki fasilitas pendukung, seperti akomodasi/penginapan, serta ruang khusus
untuk wisatawan berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar.
c. Pendekatan Pengembangan desa wisata
Dalam upaya pengembangan desa wisata dapat dilakukan melalui dua
pendekatan yakni pendekatan pasar dan fisik.
a. Pendekatan pasar, yakni pendekatan dengan cara interaksi antara wisatawan
dengan masyarakat baik secara langsung, setengah langsung dan tidak
langsung.
b. Pendekatan fisik, yakni merupakan salah satu solusi umum dalam
mengembangakan sebuah desa melalui sektor pariwisata dengan
menggunakan standar-standar khusus seperti pemanfaatan rumah kuno,
tradisi khas, tari-tari adat dan sebaginya.

3. Teori Sumber daya manusia


a. Pengertian sumber daya manusia
Setiap oganisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai
tujuannya. Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga, kekuatan (power) yang
diperlukan untuk menciptakan daya, gerakan, aktivitas, kegiatan, dan tindakan.
Sumber daya tersebut antara lain terdiri atas sumber daya alam, sumber daya
finansial, sumber daya manusia, sumber daya ilmu pengetahuan, dan sumber daya
teknologi. Diantara sumber tersebut, sumber daya yang terpenting adalah sumber
daya manusia (SDM – human resources). SDM merupakan sumber daya yang
digunakan untuk menggerakan dan menyinergikan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi. Tanpa SDM, sumber daya lainnya menganggur (idle)
dan kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi. (Wirawan,Evaluasi
kinerja Sumber Daya Manusia,(Jakarta: Salemba Empat,2012).
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau
unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga
non-fisik. Setiap pelaksanaan kegiatan membutuhkan sumber daya berupa biaya,
tenaga, peralatan dan atau bahan. Sumber daya itu sendiri dibagi menjadi
a. Sumber Daya Langsung
Adalah sumber daya yang jumlah pemakaiannya tergantung volume kegiatan
atau pekerjaan dan tidak tergantung pada lamanya waktu pelaksanaan kegiatan.
b. Sumber Daya Tidak Langsung
Adalah sumber daya yang jumlah pemakaiannya tergantung pada lamanya waktu
per pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan dan tidak bergantung pada besar volume
pekerjaan atau kegiatan.

Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal
perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan,dorongan, daya, dan karya (rasio, rasa,
dan karsa). Semua potensi SDM tersebut berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam
mencapai tujuan. Betapapun majunya teknologi, perkembangan informasi, tersedianya
modal dan memadainya bahan, jika tanpa SDM sulit bagi organisasi itu untuk mencapai
tujuannya. Harus dipahami bahwa sumber daya manusia harus diartikan sebagai sumber
dari kekuatan yang berasal dari manusia-manusia yang dapat didayagunakan oleh
organisasi. Dengan berpegangan pada pengertian tersebut, istilah sumber daya manusia
adalah manusia bersumber daya dan merupakan kekuatan (power). Pendapat tersebut
relefan dalam kerangka berfikir bahwa agar menjadi sebuah kekuatan, sumber daya
manusia harus ditingkatkan kualitas dan kompetensinya.

b. Strategi Sumber Daya Manusia


Strategi SDM berkaitan antara lain dengan pembentukan suatu budaya yang
tepat, perencanaan SDM, mengaudit SDM baik dari segi kualitatif maupun
kuantitatif, serta mencakup pula aktivitas SDM seperti pengadaan SDM (dari
rekrutmen sampai seleksi), orientasi, pemeliharaan pelatihan dan pengembangan
SDM, penilaian SDM. Dalam menentukan strategi SDM, faktor-faktor eksternal
perlu dipertimbangkan mengacu pada future trends and needs, demand and
supply, peraturan pemerintah, kebutuhan manusia pada umumnya dan karyawan
pada khususnya, potensi pesaing, perubahanperubahan sosial, demografis,
budaya maupun nilai-nilai, teknologi. Kecenderungan perubahan lingkungan
akan mempengaruhi perubahan strategi perusahaan yang juga berarti bahwa
strategi SDM pun perlu dipertimbangkan ulang, dan kemungkinan besar perlu
disesuaikan.
Untuk mengevaluasi SDM perlu dipertimbangkan empat faktor sebagai berikut:

1. Tingkat strategi, antara lain: misi, visi, dan sasaran organisasi.


2. faktor internal SDM, antara lain: aset SDM, kualifikasi SDM, aktivitas SDM:
pengadaan, pemeliharaan, pelatihan dan pengembangan, serta kebijakan-
kebijakan SDM.
3. Faktor-faktor eksternal, anatar lain: demografis, perubahan sosial, budaya,
teknologi, politik, peraturan pemerintah, pasar tenaga kerja, dan isu internasional
(misal: HAM dan ekologi).
4. Faktor organisasional, antara lain: struktur, strategi perusahaan, budaya
perusahaan, dan strategi SDM

c. Perencanaan Sumber Daya Manusia


Perencanaa sumber daya manusia adalah proses dimana para manajemen
menjamin bahwa mereka memiliki jumlah dan jenis orang yang tepat ditempat
kerja yang pas, dan pada saat yang tepat mampu menyelesaikan tugas-tugas yang
akan menolong organisasi tersebut mencapai sasaran-sasaran secara
keseluruhannya secara efektif dan efisien. secara sederhana proses ini dapat
disingkat menjadi tiga langkah, yaitu sebagai berikut:
1. Menilai sumber daya manusia yang ada sekarang.
2. Menilai kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia masa depan.
3. Mengembangkan suatu program untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
sumber daya manusia masa depan.

Dengan adanya perencanaan SDM, banyak manfaat yang dapat diperoleh. Adapun
manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. SDM yang ada dalam organisasi dapat lebih dioptimalkan
Bila sudah mengetahui tentang jumlah SDM, pendidikannya, masa kerjanya,
keterampilan khususnya dan sebagainya, maka akan lebih mudah untuk
melakukan promosi, atau alih tugas yang lebih tepat sesuai dengan harapan
SDM yang dimaksud.
2. Produktifitas kerja SDM yang ada dapat lebih ditingkatkan
Produktiftas akan lebih dapat ditingkatkan apabila mempunyai data
pekerjaan dan pelatihan yang telah dimiliki oleh SDM.
3. Kebutuhan SDM masa datang dapat cepat diperkirakan
Hal ini dapat dipahami data yang ada, dapat mengetahui potensi SDM yang
ada, baik jumlah ataupun minatnya. Bila ada perubahan struktur organisasi
misalnya, atau perluasan baru dan sebaginya tentu dapat melihat pengisian
SDM yang dibutuhkan.
4. Informasi tentang SDM dapat selalu tersedia
Hal tersebut memungkinkan, sebab suatu perencanaan SDM, biasanya berisi
informasi tentang jumlah SDM, masa kerja, pendidikan, jabatan yang ada,
besarnya penghasilan, status perkawinan, jumlah keluarga, keahlian khusus
dan sebaginya.
5. Pasar tenaga kerja lebih dapat diketahui
Pasar kerja merupakan sumber mencari calon-calon SDM yang potensial
untuk diterima (recruiting) dalam organisasi.
6. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk menyusun program-program
pengembangan organisasi
Program SDM salah satu sumbangan acuan. Tetapi dapat pula berasal dari
sumber lain. Namun adanya data yang lengkap tentang potensi SDM akan
lebih mempermudah usaha untuk menyusun program yang lebih matang dan
lebih dapat dipertanggungjawabkan.

A. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penelitian yang ditulis oleh penulis, ternyata peran sumber daya manusia
sangat mempengaruhi perkembangan desa wisata yang dilihat dari faktor pendorong dan
faktor penghambat perkembangan desa wisata.

Faktor
Penghambat

Perkembangan Desa
Peran sumber daya
Wisata
alam

Faktor pendukung
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPG/article/view/20704/12699

http://repository.uinbanten.ac.id/2727/3/BAB%20II%20Kajian%20Pustaka.

https://digilib.polban.ac.id/files/disk1/168/jbptppolban-gdl-ghinaulfaa-8396-3-bab2--3

Hidayat, P. A. (2021, April 14). Metode Penelitian Kualitatif. Uji Statistik.

https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-kualitatif.html

YA Zarnuzi. (2018). Identifikasi potensi desa wisata

https://repository.unair.ac.id/76149/2/KKC%20KK%20FKM.321-
18%20Zar%20i%20SKRIPSI.pdf

Anda mungkin juga menyukai