BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2032, Kabupaten Tangerang memiliki
3
kawasan cagar budaya berupa situs-situs sejarah yaitu situs Makam Solear yang
berada di Kecamatan Solear. Kawasan bersejarah tersebut menjadi salah satu
potensi yang ada di Kabupateng Tangerang. Potensi yang terlihat yaitu adanya
makam Syekh Mas Mas’ad bin Hawa dan juga para pengikut wali lainnya.
Berdasarkan sejarah Banten, Syekh Mas Mas’ad bin Hawa merupakan panglima
pasukan kesultanan Banten yang ditugaskan untuk menyebarkan agama dan
memperluas wilayah didaerah yang sekarang bernama Tigaraksa. Selain berziarah
ke makam Syekh Mas Mas’ad bin Hawa dan pengikutnya, kondisi makam yang
rimbun ditutupi pohon-pohon besar dan juga terdapat binatang primata yaitu
monyet ekor panjang, binatang primata tersebut sudah sejak lama ada
dilingkungan Makam Keramat Solear. Adanya potensi bahari, alam, dan
sejarahnya, Makam Keramat Solear ini menjadi daya tarik yang menarik karena
kondisi tempat berziarahnya yang unik.
Wisata Makam Keramat Solear seluruhnya dikelola oleh masyarakat lokal, namun
sampai saat ini belum adanya struktur organisasi secara resmi yang mengatur
sistem pengelolaan wisata. Pada kondisi eksisting, pengelolaan wisata dikepalai
oleh ketua RW dan kelompok karang taruna yang ikut andil dalam pengelolaan
tersebut. Bentuk pengelolaan yang ada hanya sebatas pengelolaan tiket masuk,
tiket parkir, dan pengelolaan keamanan yang dilakukan pada hari-hari besar
tertentu seperi Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi.
Wisata Makam Keramat Solear mempunyai potensi pada atraksi yang ditawarkan
seperti, ziarah makam keramat, adanya binatang primata monyet ekor panjang,
dan keasrian alamnya. Namun, berbagai potensi tersebut tidak diikuti dengan
pengelolaan yang baik. Padahal masyarakat sebagai subjek atau faktor utama
dalam pengelolaan wisata sangat dibutuhkan. Masyarakat sejatinya lebih
mengetahui potensi dan masalah yang terjadi di lokasi Wisata Makam Keramat
Solear. Namun partisipasi masyarakat Desa Solear secara garis besar belum
5
maksimal, oleh karena itu peneliti ingin melihat “faktor pendukung dan
penghambat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata”.
1.3.2 Sasaran
Adapun sasaran penelitian yang hendak dicapai, adalah sebagai berikut:
Mengidentifikasi perkembangan Kawasan Wisata Makam Keramat Solear.
Mengidentifikasi peran aktif masyarakat terhadap pengelolaan Wisata
Makam Keramat Solear.
Mengindentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat partisipaasi
masyarakat Desa Solear terhadap pengelolaan Wisata Makam Keramat
Solear.
Mengidentifikasi solusi Pengelolaan Wisata Berbasis Masyarakat
Setelah dilihat dari perkembangannya penelitian ini juga melihat peran aktif
masyarakat dalam mengelola Wisata Makam Keramat Solear. Lingkup substansi
yang dibahas yaitu mengenai partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan,
implemetasi, dan pengawasan. Tahap perencanaan dilihat dari sudah sejauh mana
masyarakat mengoptimalkan potensi wisata yang ada untuk selanjutnya
direncanakan.
7
kondisi wisata maupun fasilitas yang ada, melihat potensi obyek daya tarik yang
ada di Kawasan Wisata Makam Keramat Solear, dan melihat kondisi pengelolaan
Wisata Makam Keramat Solear.
BAB IV ANALISIS
BAB IV ini akan memuat analisis yang digunakan dalam penelitian untuk
mencapai tujuan penelitian yaitu meliputi, analisis perkembangan Wisata Makam
Keramat Solear, analisis pengelolaan kawasan makam solear oleh masyarakat
setempat, dan analisis faktor pendukung dan faktor penghambat pengelolaan
Wisata Makam Keramat Solear.