Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

Nama : 1. Farah Jihan Nadirah

2. Ariko Yahya Setyawan (Tidak Mengerjakan)

3. Zeris Azra Ramadhan (Tidak Mengerjakan)

NIM : 200322615269

Offering : M

Judul Praktikum : PRAKTIKUM HUKUM KEKEKALAN ENERGI

LAPORAN PRAKTIKUM HUKUM KEKEKALAN ENERGI

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Fisika adalah ilmu mengenai alam, yang mempelajari unsur-unsur
dasarpembentuk semesta, gaya gaya yang bekerja di dalamnya, dan akibat-
akibatnya,mencakup rentang yang luas, dari partikel sub atom pembentuk semua
materisampai kelakuan alam semesta sebagai suatu kesatuan kosmos.Dengan kata
lain fisika adalah ilmu yang memahami bagaimana alam semesta berkerja. Dalam
memperlajari fisika mahasiswa diharapkan tidak hanya mendapat ilmu dari materi
saja, namun juga bisa dari pengaplikasiannya dalam kehidupan. Seperti halnya
ketika mempelajari hukum kekekalan energi, mahasiswa dapat melakukan
percobaan agar dapat lebih memahami konsep dari hukum kekekalan energi itu
sendiri.
Praktikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan untuk menguji dan
melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori. Praktikum
dilakukan agar mahasiswa bisa lebih meningkatkan kemampuan dalam
mengetahui dan memahami materi yang diterima. Di samping itu praktikum juga
dapat membuat mahasiswa menjadi semakin terampil dan melatih kemampuan
berfikir dalam mempraktekkan prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah.Dalam
mempelajari ilmu fisika praktikum salah satu hal yang sangat penting karena
dengan adanya praktikum mahasiswa bisa berfikir lebih kritis dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya, di dalam praktikum itu sendiri mahasiswa dituntut
untuk bisa menjelaskan fenomena berdasarkan konsep fisika yang telah
didapatkannya.
Kekekalan artinya tidak berubah. Jadi, hukum kekekalan energi merupakan
hukum yang menyatakan bahwa energi itu kekal dan tidak dapat berubah
(besarnya) sepanjang waktu, memiliki nilai yang sama baik sebelum sesuatu
terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat diubah bentuknya, tapi besarnya akan
selalu sama.
Energi disini ialah total energi dari suatu sistem. Total energi dari suatu sistem
dapat berupa energi kinetik, energi potensial, energi panas, dan lain sebagainya.
Bentuk-bentuk energi tersebut dapat berupah menjadi bentuk energi lainnya
sehingga total energi pada suatu sistem akan selalu sama.
2. Landasan Teori
Kekekalan artinya tidak berubah. Jadi, hukum kekekalan energi merupakan
hukum yang menyatakan bahwa energi itu kekal dan tidak dapat berubah
(besarnya) sepanjang waktu, memiliki nilai yang sama baik sebelum sesuatu
terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat diubah bentuknya, tapi besarnya akan
selalu sama.
Energi disini ialah total energi dari suatu sistem. Total energi dari suatu sistem
dapat berupa energi kinetik, energi potensial, energi panas, dan lain sebagainya.
Bentuk-bentuk energi tersebut dapat berupah menjadi bentuk energi lainnya
sehingga total energi pada suatu sistem akan selalu sama. Penemu dari Hukum
Kekekalan Energi adalah James Prescott Joule, yaitu seorang ilmuan dari Inggris
yang lahir pada tanggal 24 Desember 1818 dan meninggal pada tanggal 11
Oktober 1889. Ketika itu Hukum Kekekalan Energi merupakan hukum pertama
dalam termodinamika.Berdasarkan hukum ini, terdapat 3 bentuk energi yaitu:
a) Energi Kinetik
Energi kinetik merupakan usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan
sebuah benda dengan massa tertentu dari keadaan diam hingga mencapai
kecepatan tertentu. Jadi, Energi Kinetik adalah energi yang dimiliki sebuah
benda karena pergerakannya. Energi kinetik dibago menjadi dua yaitu :
a. Energi Kinetik Translasi, yaitu energi yang dimiliki oleh benda yang
mengalami gerak lurus (lintasannya berupa garis lurus).
b. Energi Kinetik Rotasi, yaitu energi yang dimiliki oleh benda yang
berotasi (lintasannya berupa lingkaran).

Rumus dari energi kinetik yaitu :

1
E K = mv 2
2

b) Energi Potensial
Energi Potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisi
(ketinggian) benda tersebut. Ada beberapa hal yang mempengaruhi energi
potensial dari sebuah benda, tetapi tiga hal yang paling utama adalah
massa benda tersebut, gaya gravitasi dan ketinggian benda tersebut.
Rumus dari energi potensial yaitu :

E P=m g h

c) Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang berhubungan dengan gerak dan
posisi dari sebuah benda. Oleh karena itu energi mekanik merupakan
energi yang didapatkan dari penjumlahan energi kinetik dan energi
potensial dalam melakukan suatu usaha.
Rumus dari energi mekanik yaitu

E M =E K + E P

Bunyi Hukum Kekekalan Energi


“Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk
ke bentuk energi lain”.
Berdasarkan bunyi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

E K + E P =E K + E P
1 1 2 2
3. Tujuan Praktikum
1. Untuk menentukan hubungan antara ketinggian dengan energi potensial.
2. Untuk menentukan hubungan antara kecepatan dengan energi kinetik.
3. Untuk menentukan hubungan antara energi kinetik dan energi potensial di
dalam hukum kekekalan energi

B. METODE PENELITIAN
1. Alat dan Bahan
1. Kertas hvs
2. Kertas karbon
3. Alumunium foil
4. Tripod
5. Silet
6. Benang jahit
7. Timbangan
8. Alat tulis
9. Penggaris
10. Selotip plastik
2. Bagan rangkaian alat dan bahan
3. Prosedur Praktikum
1. Buatlah bola besi dari kertas alumunium foil dengan massa yang sudah di tentukkan.
2. Ukurlah panjang y=25 cm
3. Lalu pasang sebuah silet untuk memotong benang yang dikaitkan dengan bola besi.
4. Letakkan kertas karbon di atas kertas hvs untuk menandai tempat jatuhnya benda.
5. Ayunkan bola besi dengan h yang telah dietntukan
6. Jika benang sudah terpotong oleh silet maka lihat dan ukurlah letak jatuhnya bola
tersebut di bawah ketas karbon yang membekas di kertas hvs.
7. Lalu kumpulkanlah data yang sudah diperoleh.

C. DATA HASIL PENGAMATAN


1. ENERGI POTENSIAL
a. Energi potensial di titik A

No h(cm) U (mg . dyne . cm) ∆ U (mg . dyne . cm) Ralat


1 2 39200000 5,30145514 1,35 %
2 4 78400000 2,9219549 3,72 %
3 6 117600000 3,724573 3,16 %
4 8 156800000 2,44454949 1,55 %
5 10 196000000 2,23367086 1,34 %

b. Energi Potensial di titik B, diperoleh hasil

Ep = m.g.h
¿ 20000. 980.0
¿ 0 mg . dyne . cm
c. Analisis data

PERCOBAAN 1

U =m× g × h
U =20.000× 980 ×2
U =39200000mg.dyne.cm

2 2
∆U=
√[ 2
][ 2
g ×h × × ∆ m + m × g × × ∆ h
3
2
3 ]
2

√[ 2
][ 2
∆ U = 980 ×2 × × 250 + 20000 ×980 × ×0,05
3
∆ U =5,30145514 mg.dyne.cm
3 ]
∆U
Ralat= × 100 %
U
5,30145514
Ralat= ×100 %
39200000
Ralat=1,35% (3 AP)

PERCOBAAN 2

U =m× g × h

U =20.000× 980 × 4

U =78400000 mg.dyne.cm
2 2
∆U=
√[ 2
][ 2
g ×h × × ∆ m + m × g × × ∆ h
3
2
3 ]
2

√[ 2
][ 2
∆ U = 980 × 4 × × 250 + 20000 × 980× ×0,05
3 3 ]
∆ U =2,92179549mg.dyne.cm

∆U
Ralat= × 100 %
U

2,92179549
Ralat= ×100 %
78400000

Ralat=3,72% (3 AP)

PERCOBAAN 3

U =m× g × h
U =20.000× 980 ×6
U =117600000 mg.dyne.cm
2 2
∆U=
√[ 2
][ 2
g ×h × × ∆ m + m × g × × ∆ h
3
2
3 ]
2

√[ 2
][ 2
∆ U = 980 ×6 × ×250 + 20000× 980 × × 0,05
3
∆ U =3,724573 mg.dyne.cm
3 ]
∆U
Ralat= × 100 %
U

3,724573
Ralat= × 100 %
117600000

Ralat=¿3,16%(3 AP)

PERCOBAAN 4

U =m× g × h
U =20.000× 980 ×8
U =¿156800000 mg.dyne.cm
2 2
∆U=
√[ 2
][ 2
g ×h × × ∆ m + m × g × × ∆ h
3
2
3 ]
2

√[ 2
][ 2
∆ U = 980 ×8 × ×250 + 20000× 980 × ×0,05
3
∆ U =¿2,44454949 mg.dyne.cm
3 ]
∆U
Ralat= × 100 %
U
2,44454949
Ralat= ×100 %
156800000

Ralat=¿1,55%(3 AP)

PERCOBAAN 5

U =m× g × h
U =20.000× 980 ×10
U =¿196000000 mg.dyne.cm
2 2
∆U=
√[ 2
][ 2
g ×h × × ∆ m + m × g × × ∆ h
3
2
3 ]
2

√[ 2
][ 2
∆ U = 980 ×10 × × 250 + 20000 × 980× ×0,05
3
∆ U =¿ 2,63367086 mg .dyne . cm
3 ]
∆U
Ralat= × 100 %
U

2,63367086
Ralat= ×100 %
196000000

Ralat=¿1,34%(3 AP)

2. ENERGI KINETIK
a. Energi Kinietik di titik A, diperoleh hasil
g. s²
V2 =
2y
980. 0 ²
=
2.25
= 0 cm2/s2

1
Ek = . m. v ²
2
1
= . 20000.0 ²
2
= 0 mg.dyne.cm

b. Enegri Kinetik di titik B,diperoleh hasil

Jarak V2 ∆V ² RR EkB ∆ Ek RR
(cm) cm 2 (mg . dyne . cm)
( )
s2
14 3841,6 5,1222375 0,0013% 38416000 1,48018799 3,85 %
18 6350,3 8,46720396 0,0013% 63504000 2,44683027 3,85 %
21 8643,6 11,5248463 0,0013% 86436000 3,33039663 3,85 %
23 1036,4 13,8245719 0,0013% 103684000 3,99495987 3,85 %
24,5 11764,9 15,6865673 0,0013% 117649000 3,27194791 2,78 %
c. Analisis data

PERCOBAAN 1

G S2
V=
√ 2Y

V = √ 980 ¿ ¿ ¿

V =61,9806421cm2/s2

2 2
∆ V ²=
√[ 1 g 1
][ g
× × ∆ S2 + × S2× 2 × ∆ Y
3 Y 3 Y ]
2 2
∆ V ²=
√[ 1 980
×
3 25
1
] [ 980
× 0,052 +¿ ×14 2 × 2 × 0,05 ¿
3 25 ]
∆ V ²=5,1222375cm2/s2

∆V2
Ralat= ×100 %
V2

5,1222375
Ralat= × 100 %
61,98064212

Ralat=0,0013 % (2 AP)

1
K= × m× V 2
2

1
K= × 20000× 61,98064212
2

K=38416000 mg.dyne.cm

2 2
∆ K=
√[ 1
3 ][ 1
×V 2 × ∆ m + ×m× ∆ V
3 ]
2 2
∆ K=
√[ 1
3
1
][
×61,98064212 × 250 + × 20000×
3 ]
∆ K =1,48018799 mg.dyne.cm

∆K
Ralat= × 100 %
K
1,48018799
Ralat= ×100 %
38416000

Ralat=3,85 % (3 AP)

PERCOBAAN 2

G S2
V=
√ 2Y

V = √ 980 ¿ ¿ ¿

V =79,689397cm2/s2

2 2
∆ V ²=
√[ 1 g
][1 g
× × ∆ S2 + × S2× 2 × ∆ Y
3 Y 3 Y ]
2 2
∆ V ²=
√[ 1 980
×
3 25
1
] [ 980
× 0,052 +¿ ×18 2 × 2 ×0,05 ¿
3 25 ]
∆ V ²=8,46720396cm2/s2

∆V2
Ralat= ×100 %
V2

8,46720396
Ralat= ×100 %
79,6893972

Ralat=0,0013 % (2 AP)

1
K= × m× V 2
2

1
K= × 20000× 79,6893972
2

K=¿63504000 mg.dyne.cm

2 2
∆ K=
√[ 1
3 ][ 1
×V 2 × ∆ m + ×m× ∆ V
3 ]
2 2
∆ K=
√[ 1
3
1
][
×79,6893972 ×250 + ×20000 ×8467,3
3 ]
∆ K =¿2,44683027 mg.dyne.cm

∆K
Ralat= × 100 %
K
2,44683027
Ralat= ×100 %
63504000

Ralat=3,85 % (3 AP)

PERCOBAAN 3

G S2
V=
√ 2Y

V = √ 980 ¿ ¿ ¿

V =¿92,9709632cm2/s2

2 2
∆ V ²=
√[ 1 g
][1 g
× × ∆ S2 + × S2× 2 × ∆ Y
3 Y 3 Y ]
2 2
∆ V ²=
√[ 1 980
×
3 25
1
] [ 980
× 0,052 +¿ × 212 × 2 × 0,05 ¿
3 25 ]
∆ V ²=¿11,5248463 cm2/s2

∆V2
Ralat= ×100 %
V2

11,5248463
Ralat= ×100 %
92,97096322

Ralat=¿0.0013%(2 AP)

1
K= × m× V 2
2

1
K= × 20000× 92,97096322
2

K=¿86436000 mg.dyne.cm

2 2
∆ K=
√[ 1
3 ][ 1
×V 2 × ∆ m + ×m× ∆ V
3 ]
2 2
∆ K=
√[ 1
3
1
][
×92,97096322 ×250 + ×20000 ×11,5248463
3 ]
∆ K =¿3,33039663mg.dyne.cm

∆K
Ralat= × 100 %
K
3,33039663
Ralat= ×100 %
86436000

Ralat=3,85 % (3 AP)

- PERCOBAAN 4

G S2
V=

2Y

V = √ 980 ¿ ¿ ¿

V =¿101,825341 cm2/s2

2 2
∆ V ²=
√[ 1 g
][1 g
× × ∆ S2 + × S2× 2 × ∆ Y
3 Y 3 Y ]
2 2
∆ V ²=
√[ 1 980
×
3 25
1
] [ 980
× 0,052 +¿ × 232 × 2 ×0,05 ¿
3 25 ]
∆ V ²=¿13,8245719cm2/s2
2
∆V
Ralat= ×100 %
V2

13,8245719
Ralat= × 100 %
101,8253412

Ralat=¿0.0013%(2 AP)

1
K= × m× V 2
2

1
K= × 20000× 101,8253412
2

K=¿103684000 mg.dyne.cm

2 2
∆ K=
√[ 1
3 ][ 1
×V 2 × ∆ m + ×m× ∆ V
3 ]
2 2
∆ K=
√[ 1
3 ][1
×101,825341 22 ×250 + ×20000 ×13,8245719
3 ]
∆ K =¿3,99495987 mg.dyne.cm

∆K
Ralat= × 100 %
K
3,99495987
Ralat= ×100 %
103684000

Ralat=3,85 % (3 AP)

- PERCOBAAN 5

G S2
V=

2Y

V = √ 980 ¿ ¿ ¿

V =¿108,466124cm2/s2

2 2
∆ V ²=
√[ 1 g
][1 g
× × ∆ S2 + × S2× 2 × ∆ Y
3 Y 3 Y ]
2 2
∆ V ²=
√[ 1 980
×
3 25
1
] [ 980
]
× 0,052 +¿ × 262 × 2 ×0,05 ¿
3 25

∆ V ²=¿15,6865673 cm2/s2

∆V2
Ralat= ×100 %
V2

15,6865673
Ralat= ×100 %
108,4661242

Ralat=¿0.0013%(2 AP)

1
K= × m× V 2
2

1
K= × 20000× 108,4661242
2

K=¿117649000 mg.dyne.cm
2 2
∆ K=
√[ 1
3 ][ 1
×V 2 × ∆ m + ×m× ∆ V
3 ]
2 2
∆ K=
√[ 1
3 ][ 1
×115,106907 2 × 250 + ×20000 ×17,6661788
3 ]
∆ K =¿3,27194791 mg.dyne.cm

∆K
Ralat= × 100 %
K
3,27194791
Ralat= ×100 %
117649000

Ral at =2,78 (3 AP)%

3. ENERGI MEKANIK

PERCOBAAN 1

EMA = UA+KA
= 39200000+0
= 39200000 mg.dyne.cm
EMB = UB+KB
= 0+38416000
= 38416000 mg.dyne.cm
R(EM)1= 1,01940816 ×100 %
= 1,01 % (3 AP)

PERCOBAAN 2

EMA = UA+KA
= 78400000+0
= 78400000 mg.dyne.cm
EMB = UB+KB
= 0+63503000
= 63503000 mg.dyne.cm
R(EM)2= 0,217464929 ×100 %
= 0,21% (2AP)

PERCOBAAN 3

EMA = UA+KA
= 117600000+0
= 117600000 mg.dyne.cm
EMB = UB+KB
= 0+86436000
= 86436000 mg.dyne.cm
R(EM)= 0,360544218 ×100 %
= 0,36% (2AP)

PERCOBAAN 4

EMA = UA+KA
=156800000+0
= 156800000 mg.dyne.cm
EMB = UB+KB
= 0+103684000
= 103684000 mg.dyne.cm
R(EM)= 0,512287335 ×100 %
= 0,51% (2 AP)

PERCOBAAN 5

EMA = UA+KA
= 19600000+0
= 19600000 mg.dyne.cm
EMB = UB+KB
= 0+117649000
= 117649000 mg.dyne.cm
R(EM)= 0,665072511 ×100 %
= 0,66% (2 AP)

4. GRAFIK HUBUNGAN
1. Grafik hubungan antara h dengan E P

250000000

200000000
f(x) = 19600000 x + 0
energi potensial

150000000

100000000 energi potensial

Linear (energi
50000000 potensial )

Linear (energi
0 potensial )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
h (cm)
2. Grafik hubungan antara v 2 dengan E K

140000000

120000000
f(x) = 9999.95 x + 577.39
100000000
energi kinetik

80000000

60000000 Ek
Linear (Ek)
40000000 Linear (Ek)

20000000

0
2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000

D. PEMBAHASA
N

Kekekalan artinya tidak berubah. Jadi, hukum kekekalan energi merupakan hukum
yang menyatakan bahwa energi itu kekal dan tidak dapat berubah (besarnya) sepanjang
waktu, memiliki nilai yang sama baik sebelum sesuatu terjadi maupun sesudahnya.
Energi dapat diubah bentuknya, tapi besarnya akan selalu sama.

Energi disini ialah total energi dari suatu sistem. Total energi dari suatu sistem dapat
berupa energi kinetik, energi potensial, energi panas, dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk
energi tersebut dapat berupah menjadi bentuk energi lainnya sehingga total energi pada
suatu sistem akan selalu sama. Penemu dari Hukum Kekekalan Energi adalah James
Prescott Joule, yaitu seorang ilmuan dari Inggris yang lahir pada tanggal 24 Desember
1818 dan meninggal pada tanggal 11 Oktober 1889. Ketika itu Hukum Kekekalan Energi
merupakan hukum pertama dalam termodinamika.Berdasarkan hukum ini, terdapat 3
bentuk energi yaitu:

1. Energi Kinetik

Energi kinetik merupakan usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah


benda dengan massa tertentu dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan tertentu.
Jadi, Energi Kinetik adalah energi yang dimiliki sebuah benda karena pergerakannya.
Energi kinetik dibago menjadi dua yaitu :
a. Energi Kinetik Translasi, yaitu energi yang dimiliki oleh benda yang mengalami
gerak lurus (lintasannya berupa garis lurus).
b. Energi Kinetik Rotasi, yaitu energi yang dimiliki oleh benda yang berotasi
(lintasannya berupa lingkaran).

Rumus dari energi kinetik yaitu :

1
E K = mv 2
2

Berikut ini adalah Grafik hubungan antara v 2 dengan E K

140000000

120000000
f(x) = 9999.95 x + 577.39
100000000
energi kinetik

80000000

60000000 Ek
Linear (Ek)
40000000 Linear (Ek)

20000000

0
2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000

Berdasarkan grafik tersebut dapat dijelaskan bahwa v 2sebanding lurus dengan Ek ,


dan hal tersebut sesuai dengan rumus dari energi kinetik sendiri. Salah satu contoh
energi kinetik sederhana pada kehidupan sehari-hari adalah ketika pensil jatuh di
atas meja, bola yang dilempar atau terjatuh, manusia berjalan dan masih banyak
yang lainnya. Konsep dari energi kinetik ini adalah dengan memahami bentuk
transfer energi yang berasal dari suatu bentuk energi ke bentuk energi yang
lainnya.Sehingga ada banyak contoh penerapan dari energi kinetik yang bisa kita
jumpai dan pelajar. Energi kinetik bisa juga disebut sebagai energi gerak. Nama
energi kinetik ini sendiri diadopsi dari bahasa Yunani, yakni energeia (usaha) dan
kinesis (gerak). Jadi, bisa kita simpulkan dimana setiap benda yang bergerak tentu
memiliki energi kinetik di dalamnya.

2. Energi Potensial

Energi Potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisi (ketinggian)
benda tersebut. Ada beberapa hal yang mempengaruhi energi potensial dari sebuah
benda, tetapi tiga hal yang paling utama adalah massa benda tersebut, gaya gravitasi
dan ketinggian benda tersebut.

Rumus dari energi potensial yaitu :

E P=m g h

250000000 Grafik
hubungan antara h
200000000
f(x) = 19600000 x + 0
dengan
EP
energi potensial

150000000 energi potensial

100000000 energi potensial

Linear (energi
50000000 potensial )

Linear (energi
0 potensial )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
h (cm)

Berdasarkan grafik tersebut dapat dijelaskan bahwa hsebanding lurus dengan E P dan
hal tersebut sesuai dengan rumus dari energi potensial sendiri. Contoh energi
potensial dalam kehidupan kita sangat banyak dan bahkan di antaranya adalah alat
yang bisa membantu dalam pekerjaan kita.Adapun contoh energi potensial yang
sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah ketapel. Timbangan,
panah dan busurnya dan masih banyak lagi benda lainnya. Sebuah karet tidak akan
mengeluarkan energi jika ia berdiri sendiri, namun ketika karet terkait erat dengan
cabang ranting dan kita tarik kuat, maka ia akan mengeluarkan energi
potensial.Demikian juga dengan timbangan, busur panah dan anak panahnya ini.
Energi potensial pada benda ini hanya akan terlihat ketika ia saling berkaitan dengan
yang lain, dan digunakan secara semestinya oleh kita. Misalnya saja kita tarik, atau
kita letakkan benda di atasnya seperti pegas pada timbangan. Maka dengan demikian
timbangan akan menunjukkan fungsinya.

3. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang berhubungan dengan gerak dan posisi dari
sebuah benda. Oleh karena itu energi mekanik merupakan energi yang didapatkan
dari penjumlahan energi kinetik dan energi potensial dalam melakukan suatu usaha.
Rumus dari energi mekanik yaitu

E M =E K + E P

Salah satu contoh energi mekanik dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika
memegang sebuah benda pada ketinggian 3 meter di atas tanah, maka benda tersebut
tidak memiliki energi kinetik, akan tetapi benda tersebut memiliki energi
potensial.Benda tersebut tidak memiliki energi kinetik karena belum bergerak. Benda
tersebut memiliki energi potensial karena posisinya berada 3 meter di atas titik atau
bidang acuan.Energi mekanik adalah gabungan dari energi potensial dan energi
kinetik, maka jika ada benda yang memiliki energi potensial saja atau energi kinetik
saja, itu sudah termasuk ke dalam contoh energi mekanik.Benda yang tadi di awal
dipegang, jika dijatuhkan akan memiliki energi kinetik karena sudah bergerak. Ketika
benda sampai tanah dan berhenti, maka ia tidak lagi memiliki energi potensial karena
kedudukan atau posisi benda sudah sama atau berada pada titik acuan.Contoh lain
dari energi mekanik dalam kehidupan ada pada permainan bilyar. Ketika bola A
dipukul dan mengenai bola B yang diam, disitu terjadi perubahan energi dari energi
potensial ke energi kinetik. Hal ini menyebabkan bola yang tadinya diam menjadi
bergerak setelah ditumbuk bola AContoh energi mekanik sehari-hari berikutnya
adalah pada permainan ayunan. Pada awalnya, sebuah usaha akan diberikan pada
ebuah sistem ayunan. Ayunan akan bergerak dari titik terendah A sampai pada titik
tertinggi B dan C.Sistem ayunan akan memiliki energi potensial maksimum ketika
berada di titik B dan C, sedangkan energi kinetknya nol. Setelah berayun-ayun,
energi kinetik lama-lama akan berkurang karena sudah diubah menjadi energi
kinetik.Contoh energi mekanik dalam kehidupan sehari-hari sangatlah banyak.
Contoh lainnya adalah ketika buah jatuh dari pohon buku jatuh dari ketinggian, dan
ketika seseorang sedang melakukan lompat galah.
Bunyi Hukum Kekekalan Energi
“Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi lain”.
Berdasarkan bunyi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

E K + E P =E K + E P
1 1 2 2

Fungsi dari ketiga energi tersebutdapat diuraikan sebagai berikut :

1. Fungsi Energi Kinetik


a. Untuk pembangkit listrik
b. Untuk pengolahan makanan
c. Untuk transportasi
d. Untuk hiburan dan permainan
2. Fungsi Energi Potensial
a. Digunakan dalam ketapel, panah, dan senapan angin.
b. Digunakan sebagai shock breaker dalam kendaraan.
c. Digunakan dalam produksi spring bed.
d. Sebagai alat rekreasi, seperti penggunaan trampolin dan slinky.
e. Digunakan dalam produksi kendaraan bermotor (per).
f. Digunakan dalam mekanisme jam.
3. Fungsi Energi Mekanik
a. Energi kimia menjadi energi gerak (mekanik) pada makanan yang kita makan
diolah dengan reaksi kimia menjadi sumber energi dalam beraktivitas.
b. Energi gerak (mekanik) menjadi energi panas pada gesekkan dua benda dengan
terus menerus menghasilkan panas.
c. Energi listrik menjadi energi gerak (mekanik) pada pemakaian kipas angin.

E. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa Energi yaitu suatu objek yang bisa berpindah dengan interaksi fundamental yang
bisa diubah bentuknya tetpi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Satuan
Internasional dari energi adalah Joule (J). Kekekalan artinya tidak berubah. Jadi,
hukum kekekalan energi merupakan hukum yang menyatakan bahwa energi itu
kekal dan tidak dapat berubah (besarnya) sepanjang waktu, memiliki nilai yang
sama baik sebelum sesuatu terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat diubah
bentuknya, tapi besarnya akan selalu sama. Dan Energi potensial adalah energi
yang dimiliki oleh suatu benda karena posisi atau kedudukannya, yang artinya
ketika benda tersebut diam pada posisi tertentu. Berbagai jenis energi dapat
dikategorikan sebagai energi potensial, karena seluruh bentuk energi potensial
terhubung dengan suatu jenis gaya yang bekerja terhadap keadaan fisik suatu
materi.Sedangkan energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena
pergerakan atau kelajuannya. Energi kinetik dengan jelas dapat diartikan sebagai
suatu kemapuan dalam melakukan upaya agar bisa menggerakkan benda dengan
massa tertentu sampai mencapai suatu kecepatan tertentu. Semakin tinggi
kecepatan suatu benda maka semakin besar juga energi kinetiknya.Dan energi
energi tersebut memiliki segudang manfaat bagi kehidupan manusiajika
dimanfaatkan dengan baikdan benar.
F. SUMBER RUJUKAN
Pengertian Energi, Bentuk dan Manfaatnya Untuk Kehidupan Lengkap.Diakses pada 19
Desember 2020 melalui https://www.seputarpengetahuan.co.id/
Kurniawan Aris.(Desember 2020). Energi Potensial- Pengertian, Jenis, Gravitasi, Listrik,
Magnetik, Elastis, Contoh Soal. Diakses pada 19 Desember 2020 melalui
https://www.gurupendidikan.co.id/
Ilmu Kimia.(2020,Oktober).Pengertian Energi Potensial,Jenis,Rumus,Manfaat dan
Contohnya. Diakses pada 19 Desember 2020 melalui https://www.pakarkimia.com/
Andri.(2016,Oktober).Energi Kinetik dan Energi Potensial.Diakses pada 19 Desember
2020 melalui https://benergi.com/

Anda mungkin juga menyukai