Turunan parsial itu adalah suatu proses melakukan differensial dari suatu
fungsi yang hanya melibatkan satu macam variabel dari keseluruhan
variabel yang berkontribusi terhadap perubahan fungsi tersebut. Berikut ini
adalah contoh turunan parsial yang menggunakan 3 variabel. Contoh rumus
jarak yang ditempuh oleh benda yaitu: y = ½gx2 + v0x + y0 dimana y0
menyatakan jarak awal dari titik 0. Apabila rumus ini diturunkan menjadi turunan
yang pertama y’ = dy/dx maka akan menjadi y= gx + v0, dimana v0 menyatakan
kecepatan awal. Rumus ini masih bisa diturunkan menjadi turunan yang kedua
yaitu d2y/dx2, menjadi y = g (konstan), sehingga menjadi rumus percepatan,
dimana jika suatu benda dijatuhkan dari ketinggian tertentu di atas permukaan
bumi. Sehingga kita dapat mengetahui bahwa dengan turunan parsial, kita dapat
membuktikan rumus-rumus dari turunan sebelumnya. Seperti rumus diatas dari
rumus jarak, hingga dapat rumus percepatan. Rumus-rumus itu didapat hanya
dari satu rumus saja. Dengan demikian turunan parsial dibilang sebagai
hubungan yang mengaitkan suatu fungsi dengan turunan-turunannya melalui
variabel-variabel yang dimaksud. Contoh, Hukum kedua Newton yang
menggambarkan hubungan antara percepatan dengan posisi dapat dimulai
dengan persamaan diferensial biasa: F (t) = m.
Contoh Soal:
Contoh Soal:
Laju pembentukan NO(g) dalam reaksi: 2NOBr(g) → 2NO(g) + Br2(g)
adalah 1,6 x 10-4 ms-1, berapakah laju reaksi dan laju konsumsi NOBr?
Jawab:
Diketahui:
Reaksi: 2NOBr(g) → 2NO(g) + Br2(g)
Konstanta NOBR = 2
Konstanta NO = 2
v NO = 1,6 x 10-4 ms-1
Ditanya:
V =....?
Laju Pembentukan NOBR =....?
Jawab:
𝑑(𝑁𝑂)
a) Sehingga v [NO] = +2. Jadi, laju reaksi dengan 𝑑𝑡
= 1,6 x 10-4 ms-1 maka:
Pada bidang ekonomi fungsi turunan dipakai untuk mencari biaya marjinal,
yaitu dengan cara menurunkannya dari persamaan biaya total. Misal C(x) adalah
biaya total yang dikelurkan sebuah perusahaan untuk menghasilkan x satuan
barang tertentu. Fungsi C disebut sebagai fungsi biaya. Di dalam kalkulus istilah
marjinal artinya turunan pertama dari biaya total.
Contoh soal :
Jawab :
a. Dik : fungsi C(x) = 10.000 + 5x + 0,01x2
Karena biaya marjinal adalah turunan pertama dari biaya total, maka C’(x)
adalah biaya marjinalnya.
C(x) = 10.000 + 5x + 0,01x2
C’(x) = 5 + 2 . 0,01x
C’(x) = 5 + 0,02x
Jawab :
Q(x) =1/3X3 + 10X2 – 35X
MP = Q’(x)
Q’(x) = -X2 + 20X - 35
Syarat keuntungannya maksimum, maka MP = Px/ pQ
px = pQ atau px/pQ = 1, maka
-x2 + 20x −35=1........x -1
X2 -20x + 35 = -1
X2 – 20x + 35 + 1 = 0
X2 – 20x + 36 = 0
(x - 18)(x - 2) = 0
X1 = 18 atau x2 = 2
Persamaan curam kurva produksi marjinalnya:
m = Q’’(x)
m = -2x 20
Untuk x1 =18 , maka m = -16 (kurva menurun)
Untuk X2 = 2 , maka m = 14 (kurva menaik)
Karena keuntungan maksimum terjadi bila kurva menurun, maka
jumlah input yang digunakan adalah x = 18.
Jumlah output yang diproduksi:
Jawab:
Diketahui:
1 gulung kawat = 10m
100 gulung kawat × 10 = 1000m
Ditanya:
Luas tanah Pak Joko:...?
Penyelesaian:
k= 2(p+l)
Maka:
1000m = 2(p+l)
1000𝑚
2
= (𝑝 + 𝑙) = (p+l)
500𝑚 = (𝑝 + 𝑙)
𝑝 = 500m – l
l = 500 – p
Misal:
p=x
l = 500 – x
Luas = p×l
L = x(500 – x)
= 500x – x2
L’ = 500 – 2x
500 – 2x = 0
– 2x = - 500
−500
x=
−2
x = 250 m
p = x = 250m
l = (500 – x)
= 500m – 250m
= 250m
Luas = p × l
= 250m × 250m
= 62.500m2
Jadi, luas kebun karet Pak Joko adalah 62.500m2
Contoh Soal:
Sebuah benda dibuat menggunakan mesin bubut otomatis dimana
panjang benda panjang benda yang akan dibubut dinyatakan dengan
S = 2t3 + 3t2+ t + 2
Tentukan besar kecepatan otomatis mesin bubut dan tentukan panjang
benda yang akan dibubut dalam waktu t = 5 sekon
Jawab:
Diketahui:
S = 2t3 + 3t2+ t + 2
t = 5 sekon
Ditanya:
V=...?
S=...?
Penyelesaian:
a) S = 2t3 + 3t2+ t + 2
V= 6t2 + 6t + 1
= 6(5)2 + 6(5) + 1
= 6(25) + 6(5) + 1
= 150 + 30 + 1
= 181 𝑚⁄ 2
𝑠
b) S = 2t3 + 3t2+ t + 2
S = 2(5)3 + 3(5)2+ 5 + 2
= 2(125) + 3(25) + 7
= 250 + 75 + 7
= 332 m
∴ kecepatan otomatis mesin bubut adalah 181 𝑚/𝑠2 dan panjang benda yang
akan dibubut adalah 332 m.