Anda di halaman 1dari 18

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2023/2024

Matakuliah : Rekayasa Hidraulik


Waktu : (Rabu 6-12-23 sd Minggu 10-12-23 Jam
23.59)
Metode ujian : Daring (dikumpulkan lewat ELENA)
Rombel : Hari Selasa nomor mhs genap, Mhs
Rombel R2

Nama : Nur Savika Sari


NIM : 5111421010
Rombel : 1 (satu)

Soal 1:

Asumsikan bahwa gaya viskositas dari sebuah benda bulat yang masuk kedalam fluida berdiameter
D, bergantung pada viskositas(μ), kerapatan massa fluida (ρ), dan kecepatan jatuh bola (v),
buktikanlah. F tergantung pada D, v, ρ, μ. Tentukan produk bilangan tak berdimensinya
menggunakan cara Buckingham.
Jawab :
• F = φ(𝐷, 𝑣, ρ, μ)
• Variabel (n) : (𝐹, 𝐷, 𝑣, ρ, μ) = 5 buah
• Satuan dasar (j) : MLT = 3 buah
Keterangan,
L (Long) = satuan panjang = diameter
M (Mass) = satuan massa
T (Time) = satuan waktu
• Jumlah konstanta tak berdimensi, n - j = 5 – 3 = 2 konstanta
• Variabel berulang (D, v, μ)
Π1 = 𝐷𝑎1 𝑣 𝑏1 ρc1 𝐹
Π2 = 𝐷𝑎2 𝑣 𝑏2 𝜌𝑐2 𝜇
F = φ(𝐷, 𝑣, 𝜌, 𝜇)
• Analisis Π1 = 𝐷𝑎1 𝑣 𝑏1 ρc1 𝐹
M0 L0T0 = [L]a . [L.T-1]b . [M.L-3]c . [M.L.T-2]
Untuk satuan M 0=0+0–c+1 → c = -1
Untuk satuan L 0 = a +b – 3c +1 → a = -2

Untuk satuan T 0=0–b+0–2 → b = -2

Jadi, Π1 = 𝐷𝑎1 𝑣 𝑏1 ρc1 𝐹


Π1 = 𝐷−2 𝑣 −2 ρ−1 𝐹
𝑭
Π1 =
𝐃𝟐 𝐯 𝟐 𝛒

• Analisis Π2 = 𝐷𝑎2 𝑣 𝑏2 𝜌𝑐2 𝜇


M0 L0T0 = [L]d . [L.T-1]e . [M.L-3]f . [M.L-1.T-1]
Untuk satuan M 0=0+0–f+1 → f = -1

Untuk satuan L 0 = d + e – 3f – 1 → d = -1
Untuk satuan T 0=0–e+0–1 → e = -1

Jadi, Π2 = 𝐷𝑎2 𝑣 𝑏2 𝜌𝑐2 𝜇


Π2 = 𝐷−1 𝑣 −1 𝜌−1 𝜇
𝝁
Π2 =
𝐃𝐯𝛒

• Analisis Pembuktian
Π1 = f(Π2)
𝐹 𝜇
= f (Dvρ)
D2 v2 ρ
𝜇
F = 𝐷2 𝑣 2 ρ1 x f x ( )
Dvρ
𝜇
F = 𝐷2 𝑣 2 ρ1 x φ x (Dvρ)
𝜇
F = 𝐷2 𝑣 2 ρ1 x φ x (Dvρ)

𝐅 = 𝑫. 𝒗. 𝛗. 𝝁
Sehingga terbukti F bergantung pada 𝑫. 𝒗. 𝛗. 𝝁 melalui cara metode Buckingham.
Soal 2:

Model bangunan pelimpah dibangun dengan skala n=L /L =50. Prototipe mempunyai tinggi 17 m
p m

dan tinggi peluapan 1,7 m.


a. Berapa tinggi model dan tinggi peluapan pada model
b. Jika debit aliran pada model adalah 12,5 liter/s, berapakah debit aliran pada prototipe.
c. Jika kecepatan aliran pada model adalah 0,65 m/s, berapakah kecepatan aliran pada prototipe.
Jawab :

Diketahui :

• Skala model (n) = Lp/Lm = 50

• Tinggi prototipe (Lp) = 17 m

• Tinggi peluapan (hp) = 1,7 m

Penyelesaian :

a. Berapa tinggi model dan tinggi peluapan pada model


Tinggi model Tinggi peluapan
𝐿𝑝 ℎ𝑝
n = 𝐿𝑚 n = ℎ𝑚
𝐿𝑝 ℎ𝑝
50 = 𝐿𝑚 50 = ℎ𝑚
𝐿𝑝 ℎ𝑝
Lm = 50 hm = 50
17 1,7
Lm = 50 hm = 50

Lm = 0,34 m = 34 cm hm = 0,034 m = 3,4 cm

b. Jika debit aliran pada model adalah 12,5 liter/s. berapakah debit aliran pada prototipe
Q = A.V
Konversi dalam bentuk skala nQ = nA . nV
Aturan dimensi

Q = Luas(m2).Kecepatan(m/s)
Q = L2. L/T

Konversi skala
nQ = nL2 . nL1/2
nQ = nL5/2

• Debit pada prototipe


𝑄𝑝
= 505/2 = 17677,7
𝑄𝑚

𝑄𝑝 = 220971,25 liter/s
= 220,971 m3/s

c. Jika kecepatan aliran pada model adalah 0,65 m/s, berapakah aliran pada prototipe
𝐹𝑟𝑝
nFr = 𝐹𝑟𝑚 = 1

Untuk memenuhi persamaan dinamis nilai Fr pada model harus sama dengan Fr prototipe,
sehinga perhitungan :
nFrm = nFrp
𝑉 𝑉
=
√𝑔.ℎ √𝑔.ℎ

𝑉𝑝 √𝑔𝑝.ℎ𝑝
=
𝑉𝑚 √𝑔𝑚.ℎ𝑚
𝑉𝑝 𝑔𝑝.ℎ𝑝 1/2
=( )
𝑉𝑚 𝑔𝑚.ℎ𝑚

Aturan dimensi
Kecepatan = L/T
V = n1/2
𝑉𝑝
= (n)1/2
𝑉𝑚
𝑉𝑝
= (50)1/2
0,65

Vp = (50)1/2.0,65
= 4,596 m/s
Soal 3:

Diketahui suatu saluran dengan karakteristika sebagai berikut.

a. kedalaman aliran h = 3,60 m;


b. kemiringan dasar saluran, S = 10-7;
o

c. butir material dasar seragam d = 2,5 mm dan rapat massa ρ = 2700kg/m ;


s
3

d. air t = 21°C, ρw = 1000 kg/m , g = 9.8 m/s


3 2

Hitunglah:

a. kestabilan butir material dasar;


b. kestabilan butir dengan berdasarkan nilai-nilai tegangan geser di dasar, tegangan geser
kritis, kecepatan geser kritis, Angka Reynold butir sedimen kritis;
c. ρs = 3100 kg/m dan t = 23°C, ρw konstan, berapakah τc dan Re*c
3,

Jawab :

a. Kestabilan butir material dasar


𝑇𝑎𝑖𝑟 = 21°𝐶 → 𝑉𝑎𝑖𝑟 = 0,978 × 10−6 𝑚2 /𝑠
ρs = 2700 kg/m3
U* = √𝑔ℎ𝑆𝑜

= √(9.8)(3.6)(10−7 )

= √35.316 𝑥 10−7
= 0.001878 ≈ 0,19 m/s (Butir bergerak sehingga dianggap tidak stabil)
b. Kestabilan butir dengan berdasarkan nilai-nilai tegangan geser di dasar, tegangan geser
kritis, kecepatan geser kritis, angka Reynold butir sedimen kritis

Garis Bantu d = 2.5mm

• Kestabilan butir material dasar berdasarkan tegangan geser


𝑇𝑐
Dari diagram shields diperoleh = (ps−p)gd = 0.04

Tc = 0.04 x (2700 – 1000) x 9.81 x 0.0025


= 1.668 N/m2
To = pghSo
= 1000 x 9.81 x 3.6 x 10-7
= 3.528 x 10-3 = 0.0035316 N/m2
Dari perhitungan diperoleh To < Tc maka dianggap butir sedimen tidak bergerak

• Kestabilan butir material dasar berdasarkan kecepatan gesek (friction velocity)


(U ∗c)2
= 0.04
Δgd
(𝑝𝑠−𝑝) (2700−1000)
Δ= = = 1.7
p 1000

U*c = √0.04 𝑥 1.7 𝑥 9.81 𝑥 0.0025


= 0.041 m/s
Dari data aliran, telah dihitung :
U* = √𝑔 𝑥 ℎ 𝑥 𝑆𝑜

U* = √9.81 𝑥 3.6 𝑥 10−7 = 0.0018793 m/s = 0.0019


Diketahui U* < U*c sehingga dianggap butir sedimen tidak bergerak
𝑈∗𝑑 0.04 𝑥 0.0025
Re*c = = = 102.56
𝑣 0,978 × 10−6

• Tegangan geser kritis dan Angka Reynolds


ρs = 2700 kg/m3
ρw = 1000 kg/m3
Tair = 21oC
v = 10-7 m2/s
𝑇𝑐
Dari diagram shields diperoleh = (ps−p)gd = 0.04

Tc = 0.04 x (2700 – 1000) x 9.81 x 0.0025


= 1.668 N/m2
𝑇𝑐 1.66
U*c = √ρw = √1000 = 0.0408

𝑈∗𝑑 0.0408𝑥0.0025
Re*c = = = 1020,9
𝑣 0,978 × 10−6

c. ρs = 3100 kg/m3, dan t = 23°C, ρw konstan, berapakah τc dan Re*c


ρs = 3100 kg/m3
ρw = 1000 kg/m3
𝑇𝑎𝑖𝑟 = 23°𝐶 → 𝑉𝑎𝑖𝑟 = 0,933 × 10−6 𝑚2 /𝑠
𝑇𝑐
Diagram Shields : (ps−p)gd = 0.04

Tc = 0.04 x (3100 – 1000) x 9.81 x 0.0025

= 2.0601 N/m2

𝑇𝑐 2.0601
U*c = √𝑝𝑤 = √ 1000 = 0.0454

𝑈∗𝑑 0.0454 𝑥 0.0025


Re*c = = = 121.16
𝑣 0,933 × 10−6
Soal 4:

Sungai memiliki lebar 111 m, kedua tebing sungai tegak. Pada suatu aliran yang dapat dianggap
sebagai aliran seragam dan permanen (steady uniform flow), diketahui kedalaman aliran adalah
5,65 m, kecepatan di permukaan aliran adalah 0.85 m/s, kecepatan di posisi 20% dari dasar sungai
adalah 0.65 m/s. Dasar sungai terdiri dari pasir dan kerikil yang memiliki rapat massa 2700 kg/m 3

dan komposisi ukuran butir: d = 1,3 mm, d = 1,6 mm, d = 2,3 mm, d = 10 mm. Void ratio
35 50 65 90

material dasar sungai 45%, rapat massa air 1000 kg/m , percepatan gravitasi 9,8 m/s , temperatur
3 2

air t = 22°C.

1. Berdasarkan informasi kecepatan aliran dan tampang lintang aliran, hitunglah debit aliran.
a. Anggaplah sifat aliran secara hidraulis adalah kasar;
b. Gunakan persamaan profil kecepatan aliran pada kecepatan aliran di kedua titik;
c. Jika kedalaman aliran kurang daripada 5% lebar sungai, maka friksi di tebing sungai dapat
diabaikan, sehingga radius hidraulik sama dengan kedalaman aliran;
2. Tentukan kestabilan butir sedimen di dasar sungai;
3. Hitunglah kuantitas transpor sedimen dasar (bed load), dalam satuan m /tahun, menurut
3

persamaan Meyer-Peter dan Müller (M-P&M).


Seluruh debit sungai tersebut akan mengalir melalui sebuah saluran bertampang trapesium yang
memiliki kemiringan talud 2:4 (vertikal:horizontal). Kemiringan dasar saluran adalah 6,7×10 . -5

4. Hitunglah lebar dasar saluran trapesium jika kedalaman aliran dan koefisien kekasaran
Chezy di saluran trapesium sama dengan kedalaman aliran dan koefisien kekasaran Chezy di
sungai;
5. Hitunglah kapasitas transpor sedimen (bed load) di saluran menurut persamaan Einstein,
dalam satuan m /s;3

6. Hitung pula kapasitas transpor sedimen di saluran menurut persamaan Frijlink;


7. Apabila kapasitas transpor sedimen yang dihitung menurut kedua persamaan di atas
disandingkan dengan kuantitas transpor sedimen di sungai (menggunakan M-P&M), apakah
kesimpulan yang dapat kita ambil?
8. Tentukan diameter minimum butir batu bulat yang diperlukan sebagai pelindung dasar
saluran trapesium agar tidak terjadi erosi.
Diketahui :
• Lebar = 111 m
• ρ = 1000 kg/m3
5.65 m
• 𝑇𝑎𝑖𝑟 = 22°𝐶 → 𝑉𝑎𝑖𝑟 = 0,955 × 10−6 𝑚2 /𝑠

• U5.65 = 0.85 m/s


• U1.13 = 0.68 m/s
• ρs = 2700 kg/m3
• vr = 0.45
• d35 = 1.3 mm
• d50 = 1.6 mm
• d65 = 2.3 mm
• d90 = 10 mm
• g = 9.8 m/s2

Jawab :
1) Berdasarkan informasi kecepatan aliran dan tampang lintang aliran, hitunglah debit
aliran.
U = 𝐶√𝑅ℎ 𝑥 𝑆𝑒
12𝑅ℎ
C = 18log( )
𝑘𝑠
𝐴 111 𝑥 5.65
Rh = = = 5.127 m
𝑃 111+2 𝑥 5.65
33𝑧
Uz = (5.65)(U*)(log( 𝑘𝑠 ))

Persamaan memiliki dua variable tidak diketahui yaitu kecepatan geser (shear velocity) atau
kecepatan gesek (friction celocity), U* dan kekasaran dasar, ks, kedua variable dapat dihitung
33 𝑥 5.65
U5.65 = (5.65)(U*)(log( )) = 0.85 m/s
𝑘𝑠
33 𝑥 1.13
U1.13 = (5.65)(U*)(log( )) = 0.68 m/s
𝑘𝑠

Maka, dapat ditulis :


5,65
5,65 𝑢∗ 𝑙𝑜𝑔 (1,13) = 0,17

5,65 𝑢 ∗ 0,698 = 0,17


5,65 𝑢 ∗= 0,17/0,698
5,65 𝑢 ∗= 0,243
𝑢 ∗= 0,243/5,65
𝑢 ∗= 0,0431 𝑚/𝑠

33 𝑥 5.65
Subtitusi kedalam U5.65 = (5.65)(U*)(log( )) = 0.85 m/s
𝑘𝑠
33 𝑥 5.65
U5.65 = (5.65)(0.0431)(log( )) = 0.85 m/s
𝑘𝑠

Ks = 0.0602 m

• Nilai koefisien kekasaran Chezy , dengan demikian adalah:


12𝑅ℎ 12×5,127
C = 18 log(
𝑘𝑠
)= 18 log( 0,0602
)= 54,17 𝑚1/2/s

• Dari kecepatan geser, kemiringan garis energi dapat ditemukan.


𝑢∗ 2 (0,0431)2
𝑈∗ = √𝑔ℎ𝑆𝑒 → 𝑆𝑒 = = = 3,70 × 10−5
𝑔𝑅ℎ (9,81)(5,127)

• Dengan demikian, kecepatan rata-rata aliran adalah

𝑈 = 𝐶√𝑅ℎ𝑆𝑒 = 54,17 × √5,127 × 3,69 × 10−5 = 0,746 𝑚/𝑠


• Selanjutnya, debit aliran dapat dihitung dengan
Q = A x 5.55 x U
= 111 x 5.65 x 0.745
= 467.80 m3/s
Ingat bahwa hitungan-hitungan variabel aliran di atas berangkat dari asumsi bahwa aliran
secara hidraulis adalah kasar. Asumsi ini perlu dibuktikan. Pada aliran seperti ini, kekasaran
dasar lebih besar daripada suatu besaran yang dikaitkan dengan tebal lapis batas laminar, ks ≫
2δ/7. Pembuktian,
11.6 𝑣
δ =
𝑈∗
11.6 𝑥 0.955 𝑥 10−6
δ =
0.0431

= 0.00025 = 2.5 x 10-4 m



ks >
7
2 x 2.5 x 10−4
ks >
7
0.602 > 0.00007 (TERBUKTI)
2) Menentukan kestabilan butir sedimen di dasar sungai

Diameter rata-rata butir sedimen dianggap sama dengan d50 = 1,6 mm. dari grafik S1,
diperoleh nilai kecepatan endap butir sedimen w = 0,14 m/s.
𝑈∗ 0.0431
• = = 0.308
𝑤 0.14
𝑈∗ 𝑥 𝑑50 0.0431 𝑥 1.6 𝑥 10−3
• Re = = = 72.45
𝑣 0.955 𝑥 10−6
𝑤 𝑥 𝑑50 0.14 𝑥 1.6 𝑥 10−3
• Rew = = = 235.29
𝑣 0.955 𝑥 10−6

𝜌𝑠− 𝜌 2700−1000
• ∆= = = 1,7
𝜌 1000
4 𝑔 Δ 𝑑50 4 9.8 𝑥 (2700−1000) x 1.6 𝑥 10−3
• CD =3 =3 𝑥 = 1.81
𝑤2 (0.14)2

(𝑈∗)2 (0.0431)2
• (Ψ∗)-1 = (𝑆𝑠−1)𝑔𝑑50 = (2.700−1) 𝑥 9.8 𝑥 1.6 𝑥10−3 = 0.0697≈ 0,70 (butir sedimen bergerak)

𝑈∗𝑑50 0.0431 𝑥 1.6 𝑥 10−3


• Re*c = = = 72.43
𝑣 0.955 𝑥 10−6

3) Menghitung kuantitas transpor sedimen dasar (bed load), dalam satuan


m3/tahun, menurut persamaan Meyer-Peter dan Müller (M-P&M)
Persamaan transport sediment dasar menurut Meyer-Peter and Mulluer adalah:
(𝑔′ 𝑠𝑏 )2/3 𝛾𝑅ℎ𝑏 ξ𝑚 𝑆𝑒
0,25𝜌1/3 = − 0,047
(𝛾𝑠 − 𝛾)𝑑 (𝛾𝑠 − 𝛾)𝑑
Dalam persamaan diatas,
𝑔′ 𝑠𝑏 adalah debit sedimen dalam bobot terendam, satuan (kg/s/m),
𝑅ℎ𝑏 adalah radius hidraulik dasar sungai
ξ𝑚 adalah parameter kekasaran dasar Sungai, dikenal pula dengan istilah ripple factor
Radius hidraulik dasar sungai dapat dihitungan berdasarkan koefisien kekerasan Chezy
atau Strickler.

• Koefisien kekerasan Chezy yang didasarkan pada :


12𝑅ℎ 12 (5,127)
𝐶𝑑90 = 18log 𝑑 = 18log = 68,268 𝑚1/2 /𝑠
90 1×10−2

• Rasio koefisien kekasaran Chezy :


𝐶 3/2 54,17 3/2
ξ𝑚 = ( ) =( ) = 0,707
𝐶𝑑90 68,268

• Rasio koefisien kekasaran Strickler :


𝑈 0,760
𝐾𝑠 = 2/3 1/2 = = 41,247 𝑚1/3 /𝑠
𝑅ℎ 𝑆𝑒 (5,037)2/3 (3,9×10−5 )1/2
26 26
𝐾 ′𝑠 = = = 56,015 𝑚1/3/𝑠
𝑑90 1/6 (1×10−2 )1/6
𝐾 3/2 41,247 3/2
ξ𝑚 = ( ′𝑠 ) =( ) = 0,63
𝐾 𝑠 56,015

• Nilai parameter kekasaran dasar ξ M dapat mengambil salah satu dari nilai di atas.
Persamaan bed load M-P&M :
2/3
(𝑔′ 𝑠𝑏) 𝑦𝑅ℎ𝑏ξ𝑚𝑆𝑒
0.25p1/3 (𝑦𝑠−𝑦)𝑑
= (𝑦𝑠−𝑦)𝑑
- 0.047

0.25p1/3 (g’sb)2/3 = pgRhb ξ MSe – 0.047(ps-p)gd50


0.25 x 10001/3 x (g’sb)2/3 = 1000 x 9.8 x 5.127 x 0.707 x 3.69 x 10-5 – 0.047 x
(2700-1000) x 9.8 x 1.6 x 10-3
0.0579642
(g’sb)2/3 = 0.25 𝑥 10001/3

g’sb = 0.0035 kg/s/m


𝑔′𝑠𝑏 𝑔′𝑠𝑏 0.0035
qsb = 𝑦𝑠−𝑦 = (𝑝𝑠−𝑝)𝑔 = (2700 − 1000) 𝑥 9.8 = 2.1 x 10-7 m3/s/m
• Debit sedimen untuk seluruh lebar Sungai (111 m) :
𝑄𝑠𝑏 = 𝑞𝑠𝑏 × 𝐵 = 2,1× 10−7 × 111 = 2,331× 10−5 𝑚3 /𝑠/𝑚
(Solid) Sedimen dalam bentuk endapan

• Volume timbunan material sedimen dalam setahun :


𝑉𝑠𝑏 = 𝑄𝑠𝑏 𝑇 (1 + 𝑣. 𝑟) = 2,1× 10−7 × 365 × 24 × 3600 × (1 + 0,45)
= 960,655 𝑚3 ≈ 960,10
(Bulk) Sedimen dalam bentuk larutan

4) Menghitung lebar dasar saluran bertampang trapezium

2 5.65 m 2

m = 4/2

Diketahui :
Kemiringan dasar saluran (So) = 6.7 x 10-5
Koefisien kekasaran Chezy C = 54.17 m1/2/s
Debit aliran Q = 467.226 m3/s
Radius hidraulik :
4
𝐴 (𝐵+𝑚ℎ)ℎ (𝐵+ 𝑥 5.65) 𝑥 5.65
Rh = 𝑃 = √1+𝑚2
= 2
nilai B belum diketahui
𝐵 + 2ℎ 4
𝐵 + 2 𝑥 5.65 √1+( )2
2

Debit aliran :
Q = AU = AC√𝑅ℎ𝑆𝑜
𝑄2
= A2Rh
𝐶 2 𝑆𝑜

2 4
467,2262 4 (𝐵+ ×5,65)5,65
2
2 = [(𝐵 + × 5,65 ) 5,65 ] ×
(54,17) ×6,7×10−5 2
42
𝐵+(2×5,65)√1+2

467,2262 4 2 4 3
(54,17)2 ×6,7×10 −5
− 𝐵 + (2 × 5,65)√1 + = [(𝐵 + × 5,65) 5,65]
2 2
4 3 467,2262 42
[(𝐵 +
2
× 5,65) 5,65] − ((54,17)2
×6,7×10−5
) [𝐵 + (2 × 5,65)√1 + 2 ] = 0

𝐵 = 73,385 𝑚
Persamaan polinomial di atas diselesaikan untuk mendapatkan akar persamaannya, yaitu
lebar saluran B. Dengan metode bisection diperoleh lebar saluran 𝐵 = 73,385 𝑚.

5) Menghitung kapasitas transport sedimen (bed load) di saluran menurut persamaan


Einstein
• Rapat Massa Relatif :
𝜌𝑠 2700
Ss = = = 2,7
𝜌 1000

• Radius Hidraulik Saluran :


4
𝐴 (𝐵+𝑚ℎ)ℎ (73,385+ ×5,65)5,65
2
𝑅ℎ = = = = 4,85 m
𝑃 𝐵+2ℎ√1+𝑚2 4 2
73,385+(2×5,65)√1+
2

• Parameter kekasaran dasar menurut Chezy :


C = 54,17 m2/s

𝐶𝑑90 = 68,268 𝑚1/2 /𝑠


ξ𝑚 = 0,707

• Kemiringan garis energi, aliran seragam :

𝑆𝑒 = 𝑆𝑜 = 6,7 × 10-5

• Intensitas tegangan geser ψ dan intensitas transport sedimen 𝝫* :
(𝑆𝑠−1)𝑑35 (2,700−1)1,3×10−3
ψ∗ = = (0,707)(4,85)(6,7×10−5) =9,61958≈ 9,620
ξ𝑚 𝑅 ℎ 𝑆 𝑒
ψ∗ = 9,620 → 𝐺𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 𝑆7 Φ ∗ = 0,14
• Kapasitas transport sedimen :
𝑞𝑠𝑏 = Φ ∗ √(𝑆𝑠 − 1)𝑔𝑑353 = 0,14 √(2,700 − 1)(9,81)(1,3 × 10−3 )3
=2,6798 × 10−5 𝑚3 /𝑠/m
= 2,680 × 10−5 𝑚3 /𝑠/m

• Kapasitas transport sedimen untuk seluruh lebar saluran :


𝑄𝑠𝑏 = 𝑞𝑠𝑏 𝐵 = 2,678 × 10−5 × 73,385 = 1,965 × 10−3 𝑚3/𝑠 (Solid)
= (1+v.r) × 1,650 × 10−3 = (1+0,5) × 1,965 × 10−3
= 2,948 × 10−3 𝑚3/𝑠 (Bulk)
Kapasitas transport sedimen untuk seluruh lebar saluran berdasarkan Einstein
adalah sebesar = 2,948 × 10−3 𝑚3 /𝑠

6) kapasitas transpor sedimen di saluran menurut persamaan Frijlink


Kapasitas transport sedimen (bed load) di saluran menurut persamaan Frijlink

∗ (𝑆𝑠−1)𝑑50 (2,7−1)1,6×10−3
ψ = = (0,707)(4,85)(6,7×10−5) = 11,839
ξ𝑚 𝑅 ℎ 𝑆 𝑒
𝑞𝑠𝑏
Φ∗ = = 5 exp(−0,27 ψ ∗)
𝑑50 √gξ𝑚 𝑅ℎ 𝑆𝑒
𝑞𝑠𝑏 = 5 exp(−0,27 ψ ∗)𝑑50 √gξ𝑚 𝑅ℎ 𝑆𝑒
𝑞𝑠𝑏 = 5 exp(−0,27 × 11,839)1,6 × 10−3 √9,81 × 0,707 × 4,85 × 6,7 × 10−5
= 1,55 × 10−5 𝑚3/𝑠/m

• Kapasitas transport sedimen untuk seluruh lebar saluran :


𝑄𝑠𝑏 = 𝑞𝑠𝑏 𝐵 = 1,55 × 10−5 × 73,385 m = 1,137 × 10−3 𝑚3/𝑠 (Solid)
= (1+v.r) × 9,861 × 10−4 = (1+0,5) × 1,137 × 10−3
= 1,706 × 10−3 𝑚3/𝑠 (Bulk)

7) Perbandingan kapasitas tranpor sedimen di sungai dan saluran

Diketahui bahwa kapasitas transpor sedimen di sungai adalah 2.331 x 10-5 m3/s sedangkan
kapasitas transpor sedimen di saluran adalah 2.849 x 10-3 m3/s (menurut Persamaan Einstein)
atau 1.649 x 10-3 m3/s (menurut Persamaan Frijlink). Karena kapasitas transport sedimen di
saluran lebih besar daripada kapasitas transpor sedimen di sungai, maka dapat disimpulkan
bahwa erosi akan terjadi di saluran. Dasar saluran akan mengalami degradasi (penurunan).
Degradasi ini akan menjalar ke hulu (ke sungai) dan akan berhenti setelah dicapai
keseimbangan baru antara kemiringan dasar saluran dan sungai.

3.69 x 10-5
8) Menentukan diameter batu bulat sebagai pelindung dasar saluran terhadap ancaman
erosi

Batu pelindung dihamparkan di saluran untuk mencegah degradasi dasar saluran. Adanya batu
ini tentu saja mengubah kekasaran dasar saluran, yang pada gilirannya mengubah parameter
hidraulik aliran. Karena debit tidak berubah, maka kedalaman dan kecepatan aliran berubah.
Diameter batu pelindung harus cukup besar sehingga tidak bergerak (tidak terjadi transpor
sedimen). Untuk mencari diameter batu ini, dipakai grafik atau Diagram Shields. Langkah
pertama adalah mengasumsikan bahwa koefisien Shields sama dengan 0.05. Dengan nilai ini,
maka :

𝑢∗𝑐𝑟2 = 0,05(𝑆𝑠 − 1)𝑔𝑑 = 0,05 × (2,7 − 1) × 9,8 × 𝑑 = 0,833 𝑑


𝑢∗2 = 𝑔𝑅ℎ𝑆𝑒 = 9,8 × 𝑅ℎ × 6,7 × 10−5 = 6,566 × 10−4𝑅ℎ
6,57×10−4
𝑢∗2 = 𝑢∗𝑐𝑟2 → 𝑑 = ( ) 𝑅ℎ = 7,88 × 10−4𝑅ℎ
0,833

12𝑅ℎ
𝑈 = 5,65𝑢∗ 𝑙𝑜𝑔
𝑑
12𝑅ℎ
= 5,65 × √6,566 × 10−4 𝑅ℎ × log ( )
7,88×10−4 𝑅ℎ
= 0,606√𝑅ℎ

Q = AU → 467,226 = A × 0,606√𝑅ℎ
4
467,226 4 (73,385+ ℎ)ℎ
2
= [(73,385 + ℎ) ℎ] √
0,606 2 4 2
73,385+2ℎ√1+( )
2

4 3
467,226 2 (73,385+ ℎ) ℎ3
2
( ) =
0,606 4 2
73,385+2ℎ√1+( )
2

4 2
467,226 2 73,385+2ℎ√1+( )
2
ℎ3 = [( ) ]( 4 3 )
0,606 (73,385+ ℎ)
2

1/3
4 2
467,226 2 73,385+2ℎ√1+( )
2
h= [[( ) ]( 4 3
)]
0,606 (73,385+ ℎ)
2
• Kedalaman aliran dapat diperoleh dengan metode pendekatann berurutan.
Kedalaman aliran adalah h ≈ 4,26 m

4
A = (73,385 + 2 × 4,26) × 4,26 = 348,915

42
P = 73,385+ (2 × 4,26)√1 + 2 = 92,436

348,915
𝑅ℎ = = 3,77466 ≈ 3,775 m
92,436

d = 8,4 × 10−4 𝑅ℎ = 8,4 × 10−4 (3,76)


= 3,171 × 10−3 m
Dengan demikian, diameter minimum batu bulat untuk melindungi dasar
saluran terhadap erosi dan mencegah degradasi dasar saluran adalah 3,171 m.

Anda mungkin juga menyukai