Physics
Week 1
Physics
LEARNING OUTCOMES
1. Peserta diharapkan mampu menggunakan satuan sistem dan ubah satuan besaran fisik.
OUTLINE MATERI :
Pendahukuan
1. Pengukuran
Physics
MATERI
PENDAHULUAN
Ilmu fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam, dan ruang lingkupnya
mempelajri dan memahami sifat-sifat dan hasil interaksi dari benda.
Fisika menjadi ilmu pengetahuan yang mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan
struktur benda, khususnya benda mati.
Pada zaman modern seperti sekarang ini, ilmu fisika sangat mendukung perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, seperti teknologi pada industri, komunikasi, peralatan militer.
1. Pengukuran
Suatu Besaran fisika mempunyai dua komponen utama, yaitu nilai dan satuan.
Besaran-besaran fisika dapat diklasifikasikan atas besaran dasar dan besaran turunan.
Besaran dasar, yang termasuk besaran dasar adalah: panjang, massa, waktu, arus listrik,
temperatur thermodinamika, jumlah zat, dan intensitas cahaya.
Besaran turunan: yang termasuk besaran turunan antara lain: gaya, kecepatan, percepatan,
momentum, enegi, ..........
Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok dan 2 satuan tanpa dimensi, yaitu :
Besaran
Sistem SI Sistem BE
dasar
Physics
Intensitas
Candela (cd) Candela (cd)
cahaya
Jumlah
Mole (mol) Mole (mol)
molekul
Dalam menyatakan bilangan-bilangan yang sangat besar atau sangat kecil dapat
menggunakan awalan, yaitu :
Konversi satuan
Konversi satuan sering diperlukan untuk melakukan perubahan dari suatu sistem satuan ke
sistem satuan lainnya. Contoh: laju dalam sistem SI adalah meter per second, sedangkan
sistem satuan yang umumnya digunakan sehari-hari adalah kilometer per jam.
Physics
1N = 1 kg.m/s2 = 105 dyne = 0,2248 lb
1J = 107 erg
1 BTU = 1055 J
Kedua aspek matematis, yaitu: bagaimana bentuk persamaan yang menghubungkan antar
variabel, yang dikenal sebagai persamaan atau rumus, dan penyelesaian matematis dari suatu
persamaan fisika.
Pengetahuan matematik merupakan persyaratan yang harus diketahui dan dikuasai dengan
baik dalam mempelajari ilmu fisika.
Beberapa rumusan matematik yang banyak digunakan dalam pelajaran fisika dasar adalah:
⚫ Trigonometri
⚫ Turunan (diffrensial)
⚫ Integral
Baik berupa integral tak tentu, yang tidak diberikan batas-batas integralnya,
maupun integral tertentu, yang diberikan batas-batas integralnya
Physics
2) Rumus Persamaan Kuadrat
3) Turunan (differensial)
1. d(x m ) = m x m−1
d(Tan x) 1
dx 7. =
2. d(ku) = k du k = constant
dx Cos 2 x
dx dx
d(u + v) du dv d(ex ) = ex
3. = + 8.
dx
dx dx dx
d(uv) dv du d(lnx) =1/x
4. =u +v 9.
dx dx dx
d(Sin x)
5. = Cos x
dx
d(Cos x)
6. = − Sin x
dx
4) Integral
1. dx = x + c c = constant of integration
xm +1
2. xmdx = +c
m +1
dx
3 = ln x + c
x
4 Cos x dx = Sin x + c
5 Sin x dx = - Cos x + c
6 . ex dx = ex + c
7. ku dx = k u dx
8. (u + v) dx = u dx + v dx
Physics
(b) Integral Tertentu
x
2 n
X dX = ( Xn2 +1 − X1n +1 )
1
1.
n +1
x
1
2
2. Cos d = Sin α2 − Sin α1
1
2
3. Sin d = − (Cos 2 − Cos 1)
1
X2
x
e dx = e − e
4. x2 x1
X1
x2
5. dX dx = lnx2 - lnx1 = ln(x2/x1)
X
x1
Physics
Kesimpulan
1. Kuantitas fisika mempunyai besar dan satuan. Setiap kuantitas fisika, disamping
dinyatakan nilainya, juga harus dicantumkan satuan yang sesuai.Sistem satuan yang
umumnya digunakan adalah SI.
2. Dalam pembelajaran fisika menyangkut dua aspek, yaitu pengertian fisis dan perumusan
Physics
Contoh soal
Jawaban:
2. 10 g emas (=19,3 gcm-3) akan dibuat menjad suatu lembaran bujur sangkar engan
ketebalan 10 m. berapakah luas lembaran tersebut dalm m2.
Jawaban :
V= At dengan t= tebal
Ans: B
4. 1 mi is equivalent to 1609 m so 55 mph is:
A) 15 m/s
B) 25 m/s
C) 66 m/s
D) 88 m/s
E) 1500 m/s
Ans: B
5. Which of the following weighs about a pound?
A) 0.05 kg
B) 0.5 kg
C) 5 kg
D) 50 kg
E) 500 kg
Ans: D
Physics
DAFTAR PUSTAKA
2. http://physics.nist.gov/cuu/Units/units.html
Physics
VEKTOR
LEARNING OUTCOMES
Peserta diharapkan mampu menggunakan vektor dalam menyelesaikan soal-soal dan
menyatakan besaran-besaran fisika (C3).
OUTLINE MATERI :
3. Komponen-komponen Vektor
4. Vektor Satuan
6. Perkalian Vektor
Physics
MATERI
1. Vektor dan Skalar
Berdasarkan sifatnya, besaran fisika dapat diklasifikasikan sebagai besaran vektor dan
besaran skalar.
➢ Besaran vektor, merupakan besaran yang mempunyai besar atau magnitude dan arah,
contoh: gaya, kecepatan, percepatan.
➢ Besaran skalar, merupakan besaran yang hanya mempunyai atau cukup dinyatakan
oleh besar atau magnitude. Contoh: massa, waktu, temperatur, usaha, energi, arus
listrik, ...... .
Notasi Vektor
Suatu vektor ditulis dengan sebuah huruf (huruf kapital atau huruf kecil) yang
diatasnya diberi tanda panah kecil ( A ), atau dicetak dengan huruf tebal (A ).
Sebuah vektor dilambangkan dengan sebuah anak panah, dimana panjang anak panah
menunjukan besarnya vektor, dan arah panah menunjukan arah vektor tersebut.
A
Sifat dari suatu vektor adalah dapat digeser-geser ke mana saja, selama besar dan
arahnya tetap.
Diketahui dua buah vektor A dan B, seperti ditunjukan pada gambar dibawah.
A B
Physics
Penjumlahan kedua vektor secara goemeyris dapat dilakukan dengan dua metoda, yaitu
metoda segitiga dan metoda jajaran genjang.
Metoda Segitiga
- letakan vektor B sesuai besar dan arahnya, dengan pangkal vektor B terletak pada ujung
vektor A
- Tarik garis dari tarik garis dari pangkal vektor A ke ujung vektor B garis ini merupakan
vektor A+B.
A +B B
A
Metoda Jajaran genjang
- letakan vektor B sesuai besar dan arahnya, dengan pangkal vektor B berimpit dengan
pangkal vektor A
- Buat jajaran genjang dengan basis kedua vektor terebut, maka diagonal panjang dari jajaran
genjang merupakan vektor vektor A+B. A +B
→
→
A B
Physics
3. Komponen-komponen Vektor
θ : Sudut vektor a terhadap sumbu x positif dalam arah berlawanan dengan arah perputaran
jarum jam. Untuk vektor yang berada pada kuadran 2, 3 dan 4, sudut-sudutnya terhadap
sumbu x ditunjukan pada gambar dibawah.
a
θ θ θ
x x x
a
a
Transformasi sebaliknya, bila komponen-komponen ax dan ay yang diketahui, besar vektor a
dan sudutnya terhadap sumbu x positif dapat dihitung, yaitu:
ay
a= a 2x + a 2y dan Tanθ =
ax
Physics
4. Vektor Satuan
Dalam menguraikan vektor menjadi komponen-komponennya seringkali bermamfaat
bila digunakan suatu vektor yang panjangnya satu dalam arah yang dikehendaki.
Dalam sistem koordinat kartesian (koordinat siku-siku) biasanya digunakan lambang khusus,
yaitu :
î , ĵ , k̂
î : vektor satuan dalam arah sumbu x positif
ĵ : vektor satuan dalam arah sumbu y positif
k̂ : vektor satuan dalam arah sumbu z positif
z
k̂
î ˆj y
x
Dengan menggunakan vektor satuan, maka suatu vektor dinyatakan dalam bentuk
komponennya, seperti berikut. :
a = a x iˆ + a y ˆj + a z k̂
Menyatakan suatu vektor dalam bentuk komponennya akan memudahkan dalam melakukan
operasi vektor, baik penjumlahan maupun perkalian vektor.
Physics
sesama komponen x dijumlahkan, dan sesama komponen y dijumlahkan serta sesama
komponen z dijumlahkan.
Contoh
a = −4iˆ + 3 ˆj dan b = 9iˆ + 12 ˆj
Tentukan:
Jawab
a) a = a = (−4) 2 + 32 = 5 dan b = b = 92 + 122 = 15
6. Perkalian Vektor
➢ Perkalian skalar dengan vektor menghasilkan sebuah vektor, yang besarnya m kali vektor
semula, dan arahnya sama dengan arah vektor semula bila m adalah positif, dan arahnya
berlawanan jika m adalah negatif
Physics
b. Perkalian Titik (Dot Product) dua buah vektor.
Didefinisikan : a.b = a b cos = sudut antara a dan b
Perkalian titik dua buah vektor menghasilkan sebuah skalar. Contoh dalam fisika adalah
usaha oleh suatu gaya dalam menggerakan benda.
Misal a = a x iˆ + a y ˆj dan b = b x iˆ + b y ˆj
a.b = (a x iˆ + a y ˆj ).(b x iˆ + b y ˆj ) = a x b x iˆ.iˆ + a x b yiˆ. ˆj + a y b y ˆj. ˆj
Dari definisi perkalian titik dua buah vekto r diatas, maka : iˆ.iˆ = ˆj. ˆj = 1, dan î . ĵ = 0
maka : a.b = a x b x + a y b y (dua dimensi)
dan : a.b = a x b x + a y b y + a z b z (tiga dimensi)
Hasil perkalian titik dua buah vektor dapat Positif, Nol, atau Negatif
Perkalian silang dua buah vektor menghasilkan sebuah vektor. Vektor hasil perkalian tersebut
tegak lurus terhadap bidang yang dibentuk oleh kedua vektor yang diperkalikan. Dengan
demikian vektor hasil perkalian tegak lurus terhadap kedua vektor yang diperkalikant.
c ⊥ a dan c ⊥ b
Physics
Besar vektor c : c= a b sinφ
Misal a = a x iˆ + a y ˆj + a z kˆ dan b = b x iˆ + b y ˆj + b z kˆ
Dari definisi perkalian silangdua buah vekto r dan besarnya hasil perkalian silang
dua buah vekto r, dapat ditunjukan bahwa :
î xî = ĵxĵ = k̂xk̂ = 0 ; î xĵ = k̂ ; ĵxk̂ = î ; k̂xî = ĵ
Maka akan dapat diperoleh :
axb = (a yb z - a z b y )iˆ + (a zb x - a xb z ) ˆj + (a x b y − a y b x )k̂
Perkalian silang dua buah vektor dapat diselesaikan dengan menggunakan determinan, yaitu :
i j k
axb = a x a y a z
bx b y bz
Contoh
A = 3iˆ + 4 ˆj dan B = 6iˆ − 3 ˆj. Tentukan :
a. A.2B
b. Sudut antara A dan B
c. 2AxB
Jawab
a. A.2B = (3iˆ + 4 ˆj ).2(6iˆ − 3 ˆj ) = (3iˆ + 4 ˆj ).(12iˆ − 6 ˆj ) = 3.12 + 4(−6) = 36 − 24 = 12
A.B
b. Cos = A = 32 + 4 2 = 5 dan B = 6 2 + (−3) 2 = 45 = 6.7
A.B
(3iˆ + 4 ˆj ).(6iˆ − 3 ˆj ) 18 − 12
Cos = = = 0,179 = 800
5(6,7) 33,5
î ĵ k̂
c. AxB = 3 4 0 = −9k̂ − 24k = −33k̂
6 -3 0
Physics
SIMPULAN
1.. Sebagian besaran fisika merupakan besaran vektor, yang mempunyai besar dan arah.
2. Penjumlahan kedua vektor secara goemetris dapat dilakukan dengan dua metoda, yaitu
7. Pada penguraian vektor atas komponennya, sudut dari suatu vektor dilihat dari sumbu X
positif dalam berlawanan dengan perputaran jarum jam. Vektor yang dinyatakan dalam
bentuk komponennya akan memudahakan dalam operasi vektor, baik penjumlahan
9. Perkalian silang dua buah vector akan menghasil sebuah vector yang tegak lurus pada
kedua vector yang diperkalikan. Perkalian silang dua vector dapat diselesaikan dengan
determinan
→
→ i j k
a x b = aX aY aZ
bX bY bZ
Physics
DAFTAR PUSTAKA
2.. http://emweb.unl.edu/math/mathweb/vectors/vectors.html
Physics