BAB I
pendahuluan
pendahuluan
Dimensi
Pengukuran
Matematika Pendahuluan
1. Fungsi
3. Vektor
diukur.
Deskripsi Kualitatif
Gadingnya : Panjang
Tenaganya : Kuat
Deskripsi Kuantitatif
Massa : 4 Ton
Panjang : 5 meter
Warnanya Coklat;
Besaran Non-Fisis
(Tak Terukur)
Besaran Fisis
---> BESARAN
Perak
Anak
Timbangan
Cara yang digunakan adalah dengan
Hasilnya:
Massa Perak?
dikandung perak
Besaran yang berdiri sendiri dan tidak diturunkan dari besaran yang lain.
Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Ex. Luas, volum, massa jenis
zat.
Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk
SATUAN
AKIBATNYA:
- Banyak versi
- Tidak Bermanfaat
- Menimbulkan Kekacauan
SEHARUSNYA :
- Bermanfaat
KESEPAKATAN
Sangat Banyak )
Besaran Waktu
peristiwa
Misalnya
Waktu Siang
matahari tenggelam
Waktu hidup
meninggal.
secara periodik
bumi
1960:
1 meter ≡ jarak antara dua garis pada batang yang terbuat dari
campuran platinum-irridium yang disimpan pada kondisi tertentu
di BIPM
Sejak 1983
1 kg =
(kg)
M
length meter m panjang meter (m) L
sekon (s)
Listrik
Ampere
(A)
Kelvin (K) K
Amount of
substance
Cahaya
Candela
(cd)
* Berdasar Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971
Usaha
Energi
Kalor
Konversi Satuan
dipakai di dunia
Misalnya: SI British
Mengapa diperlukan?
(kurang praktis)
Misalnya: mengukur panjang jalan dengan satuan cm
mil <-------> km
cm ----> km
Analisis Dimensi
12
x v t at o 2
tetap tetap a.
12
xvtato2
L T T T L L T 2 2
L T T T L L T 2 2
LLL
Karena kedua sisi persamaan mempunyai dimensi yang sama maka persaamaan ini
benar secara dimensi
Catatan:
dalam persamaan.
fisis.
Matematika Pendahuluan
Fungsi dasar
Linier :
y=a+bx
Eksponensial :
y = a ex
Logaritmik :
y = ln x
Trigonometrik :
y = sin x
y = cos x
ya
ya
-1
Cos x
sin x
Differensial
df(x)/dx
Dalil
C (konstan) 0 1 f(g(x))
(df/dg)(dg/dx
), dalil rantai
6
Xn
n xn-1, n adalah
konstanta
cos x ; f’(x)
cos f(x)
a f(x)
a f’(x), a adalah
konstanta
-sin x ; -f(x)
sin f(x)
1/x ; 1/f(x)
f’(x)
Integrasi
x n dx (1/(n+1))x n -n+1 1 + C, 11 e x dx ex + C 17
dx
1x
ln (x) + C 12 a e bx dx (a/b) ebx + C 18
vektor?
Pokok Pembahasan
4. Gerak Parabola
rij
rijk
rrr
()
()()
00
zz
xxyy
xyz
Perpindahan
Posisi akhir:
r xi yj zk
ijk
rrr
zt
yt
xt
ttt
0
lt
selang waktu
panjang lintasan
Laju rata-rata
vijk
vrijk
xyz
vvv
dt
dz
dt
dy
dt
dx
dt
t
Lim
0
KECEPATAN
tt
vv
a0
aijk
aijk
vv
xyz
xyz
t
aaa
dt
dv
dt
dv
dt
dv
dt
Lim
0
PERCEPATAN
Vektor percepatan
rata-rata
Vektor percepatan
sesaat
Bila kelajuan melambat, maka laju sesaat menurun.
percepatannya negatif ?
00
00
Percepatan sesaat :
Kecepatan sesaat :
dt
dx
dt
dv
vt
tt
vv
dt
dx
lt
xt
tt
xx
xxx
x v v t
vvaxx
x x v t at
x x v at dt
vvatt
v v adt
tt
4)
3)2()
2)()
()
1)
20
20
12
00
00
00
Truk berada di x
m saat t
Jawab
x = x
t = t
maka
x(t)= 0,1 t3, dengan x dalam meter dan t dalam detik. Hitunglah;
Jawab.
x(t = 5s) = 0,1 (5)3m = 12,5m dan x(t = 3s) = 0,1 (3)3m = 2,7m,
maka:
x(t = 4s) = 0,3(5)2 =7,5m/s dan vx(t =3s) = 2,7 m/s, maka
y v v t
vvayy
yyvtat
y y v a t dt
vvat
v v a dt
yy
yyy
yy
yy
yy
yy
4 ).
3 ). 2 ( )
2 ). ( )
1).
20
20
12
00
0
00
a gj
y
Arah x
x v v t
vvaxx
xxvtat
x x v a t dt
vvat
v v a dt
xx
xx
xx
t
t
xx
xx
xx
2()
()
20
20
12
00
00
y v v t
vvayy
yyvtat
y y v a t dt
vvat
v v a dt
yy
yyy
yy
yy
yy
yy
2()
()
20
0
20
12
00
00
Arah y
( 0, )
00
a v tetap
xxvt
vv
xx
x
xx
()
22
12
00
a g tetap
v v gy
y y v t gt
v v gt
yy
yy
Persamaan Gerak
Persamaan Gerak
PG = vPT + vTG
Contoh 3: Sebuah bola ditendang sehingga memiliki kecepatan awal 20,0 m/s dan
Jawab
y = yo + vyot – (½)gt2
0=0+v
Jarak horizontal x = x
o + vxot, dengan xo = 0
X=v
v=v
a = -g = -9,8 m/s2
a
aR
vR
sR
tan
Gerak Khusus
vR
8
22
0,00273 /
(3,85 10 )
(1020 / )
1020 /
(2,36 10 )
2 2(3,14 )( 3,85 10 )
ms
ms
ms
Ts
2. Seorang anak melempar koin lurus ke atas dengan laju sekitar 15 m/s.
(a) Berapa ketinggian yang dicapai koin tersebut? (b) Berapa lama
penumpang?
sudut 30 dan melewati 7,80 m. (a) Berapa laju awal atlit tersebut? (b)
Jika laju itu bertambah 5,0 persen saja, seberapa jauh lebihnya
1
2
4. Gaya gesekan
5. Gaya pegas
6. Gaya sentripetal
DINAMIKA :
DILIHAT BENDANYA
FF
WW
gaya
resultan.
hanya
Hukum Inersia
HUKUM KEDUA N E W T O N
F ma
APLIKASI :
diagram gaya
FISIKA
9
Sebuah sedan mendorong sebuah truk yang mogok.
a. Sedan memberi gaya pada truk, tetapi truk tidak memberi gaya pada sedan.
b. Sedan memberi gaya yang lebih besar pada truk, dibandingkan gaya truk pada
sedan.
c. Gaya yang diberikan sedan pada truk sama besarnya dengan gaya yang diberikan
d. Truk memberi gaya yang lebih besar pada sedan, dibandingkan gaya sedan pada
truk.
e. Truk memberi gaya pada sedan, tetapi sedan tidak memberi gaya pada truk.
SOAL 1
10
• sama besar
AKSI-REAKSI
• berlawanan arah
11
DIAM
Lurus v konstan
BERGERAK
STATIKA DINAMIKA
F0
Fma
a=0
12
- Gaya berat W
- Gaya tali T
- Gaya normal N
- Gaya gesek f
- Gaya sentripetal
diagram gaya
Aplikasi :
13
GAYABERATW
• ada massa m
• w = m g ( g = 10 m/s2 )
m
FISIKA 14
• Ada tali
sama besar
FISIKA
15
T1 W
W=T
3 = T2+ Wt
t=0
3 = T2
sama besar
back
1 = T2
FISIKA
16
T1 2
katrol licin
1 = T2
17
GAYA NORMAL N
18
DIAM
W cos α
N=W
N = W cos α
N=W
BERGERAK
FISIKA
19
GAYA GESEK
Permukaan Kasar
Kinetik
bergerak
-f
k = µk N
Statik
diam
-f
s≠sN
-f
s = gaya pendorong
( fs ) maks= s N
- berlawanan arah
gerak benda
- berlawanan kecenderungan
arah gerak
FISIKA
20
GAYA SENTRIPETAL
bergerak melingkar
21
22
SELALU ADA
vR
2
R
R = m aR = m
2vR
PERSOALANNYA :
HUKUM II NEWTON :
GAYA SENTRIPETAL
FISIKA
23
kelengkungannya (R)160 m.
di puncak jembatan !
24
DA
30o
Sebuah bandul yang terdiri dari batu bermassa 2 kg dan tali
SOAL
37o
Newton
25
melalui sebuah katrol licin (massa tali diabaikan). Jika percepatan gravitasi bumi
ditempat
a. 20 N
b. 21 N
c. 22 N
d. 23 N
e. 24 N
jawab: E
Sebuah balok diletakkan di atas bidang miring dengan kemiringan 60º. Massa balok
4 kg. jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s². maka gaya normal bidang terhadap
a. 10 N d. 30 N
b. 20 N e. 50 N
c. 25 N
jawab: B
N = w.cosθ = 40.cos 60 = 40 . ½ = 20 N
Newton
26
a=
F -T + T –
fk
a=
100 - µk.
m.g
a=
100 – 0,2.
20.10
20
Jika besar gaya F sebesar 100 N. Hitung percepatan dan tegangan tali sistem diatas.
Jika:
a. Lantai licin
Pembahasan / penyelesaian
a. Lantai licin
a = ΣF / m = 100 / 20 = 5 m/s2
mencari tegangan tali pada lantai licin dengan hukum Newton II:
cara 1:
tinjau banda 1
ΣF = m . a T = m
1 . a= 10 . 5 = 50 N
Atau cara 2:
Tinjau benda 2
ΣF = m . a F – T = m
2 . a 100 – T = 10 . 5 T = 100 – 50 = 50 N
b. Lantai kasar
a = 60 / 20 = 3 m/s2
cara 1:
tinjau benda 1
ΣF = m . a T – fk1 = m
1 . a T - µk . m1 . g = 10 . 3
T – 0,2 . 10 . 10 = 30 T – 20 = 30 T = 50 N
cara 2:
Tinjau benda 2
ΣF = m . a F – T – fk
27
SOAL
BAB 4
Kerja dan
Energi
Gaya
Konservatif
HK. Kekekalan
Energi
Dinamika
tidak tetap:
– F(t) Momentum
ke tempat lain
usaha/kerja (mekanik)
usaha/kerja:
Usaha
lintasan
21
21
2121
12
()()()
()
F s dx F s dy F s dz
WFsds
xyz
ds
FF
q cos q
s
W (F cosq )s
W Fs
mg
W f fs cos(1800) 1
Wmg
Mengapa ?
Usaha total
W Fscosq fs
Dx
Fx
Fx
Luas =DA =F
xDx
DW = F
xDx
D
fi
xx
W Fx x
ix
ix
Usaha
f
xi
W x Fxdx
D
D
fi
xx
W lim F x
Wg Ds
W = F * Ds
dW = F(s) d s
21
()
xx
W F x dx
Energi
Energi kinetik
Panas
dll
yang bergerak
Bentuk Energi
= 10-7 J
BTU = 1054 J
calorie = 4.184 J
foot-lb = 1.356 J
eV = 1.6x10-19 J
Newton
[M][L] / [T]2
Meter = Joule
Dx
1 v2
21
22
21
21
21
21
21
21
12
()
mv dv mvdv mv mv mv
dt
ds
ds mdv
dt
dv
WFsdsm
kesetimbangan.
– WF= F h = mgh
– Wg = - mgh
– EP = mgh
mg
gravitasi bumi
benda tersebut
WK
net D K 2 K1 2 2 12
12
12
mv mv
Konservatif
12
21
Sehingga:
potensialnya
W W F s W PE
1 2 21 k ( )
•W
g = F ∆s = mg Ds cos q
= mgDy
Wg
= mgDy
Ds
mg
Dy
mq
F k x F(x) x2
-kx
Posisi awal
F=-kx
1
F=-kx
Pegas (lanjutan…)
F(x) x
-kx
s2212
12
12
()
()
21
21
21
kxx
kx
kx dx
W F x dx
xx
xx
xx
Energi
Potensial
Pegas
BAGAIMANA MEKANISME
BENTUK ENERGI
• Contoh: PLTA
yang besar
– Ketika air terjun ini menumbuk turbin, maka kerja oleh gaya
Daya
cosq
dt
dW
Fv
Fv
dt
Fds
Daya
Dr
1 W = 0.738 ft.lb/s
1 horsepower = 1 hp = 746 W
Tugas di kelas
Tugas di kelas
(5-1) p mv
px mvx
py mvy
pz mvz
(5-2)
Hukum Newton II :
dt
dp
F (5-3)
(5-4) dp Fdt
Impuls
Momentum Linear :
f
ti
(5-5) p p f pi t Fdt
Impuls :
I f F p
ti
(5-6) dt
Teorema Impuls-Momentum
i tf
Gaya rata-rata :
Untuk F konstan :
I p Ft (5-9)
I p Ft (5-8)
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL
tumbukan ∆t = 0,010 s.
CONTOH SOAL
p1 = m1v1
p2 = m2v2
p1
p2
21
F
12
dt
12
F
dt
21
F
F12 F21
F12 F21
120
dt
dt
dp p
(p1 p2) 0
dt
d
konstan
P p1 p2 (9-10)
P p1 p2
TUMBUKAN
++
12
21
He4
12 F
21
1m
2
Interaksi antar partikel yang berlangsung
Proses hamburan
12
21
2
2 1 21
p t F dt
dt
dp
F (9-3)
2
1 1 12
p t F dt
F12 F21
p1 p2
0
p1 p2
Klasifikasi Tumbukan
Tumbukan Tak Lenting sama sekali Setelah tumbukan kedua partikel menyatu
v2i 1i
m2 1
Sebelum tumbukan
1 + m2
Setelah tumbukan
12
1122
mm
mvmv
vii
(9-14)
v2i 1i
m2 1
Sebelum tumbukan
1f
Setelah tumbukan
2f
22
22
21
211
21
222
21
211
m v i m v i m v f m v f (9-16)
m1(v1 2i v1 2f ) m2(v2 2 f v2 2i )
v1i v1 f v2 f v2i
v1 f m m1 1 m m2 2 v1i m1 2 m2 m2 (9-
20)
1i
m
2
1f
2f
θ2
1f sin θ
1f cos θ
2f cos φ
-v
2f sin φ
RUMUS
dengan 0 ≤ e ≤ 1
e = v2’ – v1’
v2 – v1
1). e = 1
1). e = 0
CONTOH SOAL
kedua glider?
ms
kg
kg m s kg m s kg m s
v
mvmvvm
mvmvvmvmv
AABBBB
AABBAABBA
2,0 /
(0,5 )
112
11222
2121
2121
p p p m v v kg m s m s
p p p m v v kg m s m s
BBBBBB
AAAAAA
( 2,0 / 2,0 / ) 0
(2,0 / 2,0 / ) 0
21
21
vvvmsms
vvvmsms
BBB
AAA
Ternyata perubahan momentum dan perubahan kecepatan kedua glider adalah nol
karena arah gerak dari kedua benda saling berlawanan baik sebelum maupun
CONTOH SOAL
Tidak ada gaya luar horizontal (x atau y), maka momentum horizontal total dari
CONTOH SOAL
tumbukan harus sama dengan jumlahnya sesudah tumbukan, dan demikian juga
kita dapatkan :
ms
kg
kg m s kg kg m s
mvmvmv
mvmvmvmvv
o
Bx
AAxBBxAAx
AAxBBxAAxBBxBx
1,89 /
3,0
112
1122'2
ms
kg
kg kg kg m s
mvmvmv
mvmvmvmvv
By
B
AAyBByAAy
AAyBByAAyBByBy
0,83 /
3,0
112
1122'2
vmsmsms
24 .
1,89 /
0,83 /
arctan o
ms
ms
PM x
y1
y2
yc
12
1122
mm
mymy
yc
nn
c
mmm
mymymy
12
1122
ii
ym
m1
M
my
ii
1
my
ii
1
mx
ii
1
mz
z
ii
1
mixi mi yi mizi
ijk
ˆˆˆ
mi xi yi zi
(ˆiˆjkˆ)
mM
ii
c
∆m
PM
ii
M
m
ii
lim
dm
rc M r
xdm
ydm
yc
zdm
M
dt
1r
mM
ii
dt
Kecepatan : v
Percepatan :
dt
a
dt
1v
mi i
dt
dP
Fi 0 0
dt
dP
konstan
P Mvc
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL
tersebut.
M+∆m
pi (M m)v
v+∆v
∆m
v-v
v ve
Mdv v dm
e
dm dM
yang terbakar
Pengurangan
f
M Mi
dM
vv
if
fie
MM
v v v ln
TUGAS DI KELAS
berubah dari 20 m/s menjadi 35 m/s. Jika massa benda 2,5 kg, tentukan
2. Sebuah truk yang massanya 2000 kg dan melaju dengan kecepatan 10 m/s
menabrak pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 s. Hitung gaya rata-rata truk
3. Sebuah gerbong kereta api mempunyai massa 10.000 kg berjalan dengan laju
24 m/s ke kanan dan menabrak gerbong sejenis yang sedang berhenti. Jika
BAB 6
BENDA TEGAR
dan momentum
momentum sudut
Torka
Kesetimbangan Dinamis
Momentum Sudut
A. Torsi
1. Pengertian Torsi
lengan gaya.
rF
Keterangan:
= torsi (Nm)
r = lengan gaya (m)
F = gaya (N)
Fr sin
Keterangan:
= torsi (Nm)
F = gaya (N)
putar
(ii)
Fr
LATIHAN SOAL
ini
LATIHAN SOAL
A. Kopel dan Momen Kopel
1. Kopel
benda berotasi.
kedua gaya d
2. Momen Kopel
kopel, didefinisikan
kedua gaya d.
M Fd
Keterangan:
F = gaya (N)
i
M (Fidi )
B. Momen Inersia
lintasan r adalah
I mr
Keterangan:
adalah
I
Keterangan:
τ = torsi (Nm)
1. Bola bermassa 100 gram dihubungkan dengan seutas tali yang panjangnya 30 cm
seperti pada
Diketahui: Sumbu rotasi adalah AB === Massa bola (m) = 100 gram = 100/1000 = 0,1
kilogram;
Jawaban:
Pembahasan
Saat batang AB diputar dengan poros A, momen inersianya 8 kg.m2, sehingga panjang
I = mR2 8 = 2R2 R2 = 4 R = 2 m
Saat batang AB diputar dengan poros A, massa batang terbagi menjadi dua, demikian
juga jarak
terhadap poros:
= 1 kg ; m
B
= 1 kg ;R
=1m;R
=1m
I = ΣmR2 = m
2+m
2 = 1 × 12 + 1 × 12 = 1 + 1 = 2
E. Momentum Sudut
L I
Keterangan:
nol.”
I11 I 22
I konstan
Contoh soal
TUGAS KELAS
partikel bila :
1. Pusat Massa
ii
pm
i
i
mx
ii
pm
my
pm = (Xpm ; Ypm)
percepatan sudut.”
I
Keterangan:
3. Katrol
adalah
rT1 rT2
Keterangan:
a r
adalah
Keterangan:
(rad/s2)
diperoleh,
mgTma111
Tmgma222
12
122
mm
ag
mm
E. Gerak Menggelinding
v r
Keterangan:
Horizontal
F fs ma
I
rf s
bervariasi
tergantung pada
besarnya momen
inersia I, percepatan
a, dan jari-jari r
ar
fsI
• Percepatan gerak
ditulis dalam
persamaan:
m
Ir
Keterangan:
r = jari-jari (m)
m = massa (kg)
Fm
23
mg sin fs ma
ar
I
• Percepatan gerak
translasi silinder:
rm
mg
sin
adalah
Keterangan:
m = massa (kg)
r = jari-jari (m)
2g sin
a
kesetimbangan statis.
F 0
0
(kesetimbangan dinamis).
Tegar
a. Kesetimbangan Stabil
Ketimbangan stabil,
gangguan tersebut
b. Kesetimbangan Labil
Kesetimbangan labil,
c. Kesetimbangan Indiferen
Kesetimbangan indiferen,